You are on page 1of 10

Enzim Katalase

Oleh Kelompok 3 Ketua : Nisa El Purwatari Anggota : Cynthia Ayuningtyas Fyka Ferziandhani Guesthi Lunes Wiken Larasati

Kelas XII IA 2
SMA KORPRI BEKASI 2011/2012

1. Tanggal Pelaksanaan : Senin, 19 September 2011 2. Judul : Enzim Katalase 3. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi enzim katalase. 4. Teori Singkat : Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. Di dalam sel, enzim diproduksi oleh organel badan mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan H2O2 yang merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. H2O2 adalah bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa H2O2 harus diuraikan menjadi H2O dan O2 dengan timbulnya gelembung. 5. Alat dan Bahan : 1. 1 buah rak tabung reaksi 2. 3 buah tabung reaksi 3. 1 buah batang pengaduk 4. 3 buah pipet tetes 5. 3 buah lidi 6. 1 buah korek api 7. 1 buah lilin 8. 1 lembar kertas tisu 9. 1 buah ekstrak hati ayam 10. 50 mL H2O2 30% 11. 50 mL HCl 1 M 12. 50 mL NaOH 1 M 6. Langkah kerja : 1. Siapkan ekstrak hati pada tabung reaksi I, II, III masing-masing setinggi 1 cm 2. Tambahkan H2O2 10 tetes pada tabung reaksi I, II, dan III 3. Tambahkan HCl 10 tetes pada tabung reaksi II kemudian langsung sumpal atau tutup dengan tisu 4. Tambahkan NaOH 10 tetes pada tabung reaksi III kemudian langsung sumpal atau tutup dengan tisu 5. Lihat timbulnya gelembung 6. Buka tutup atau sumpalan tisu dan uji masing-masing tabung dengan memasukkan bara api pada lidi 7. Amati nyala bara api pada lidi

7. Data Hasil pengamatan 7.1. Foto 7.1.1.Ekstrak hati sebelum ditetesi larutan

Tabung Reaksi II

Tabung Reaksi I

Tabung Reaksi III

7.1.2.Ekstrak hati setelah ditetesi larutan dan nyala bara api

Tabung Reaksi II

Tabung Reaksi I

Tabung Reaksi III

Tabung Reaksi I

Tabung Reaksi I Tabung Reaksi II Tabung Reaksi III


Tabung Reaksi II

Tabung Reaksi III

7.2. Tabel Tabung Reaksi I II III Gelembung Gas Nyala Bara Api +++ + ++ Keterangan Ukuran Perubahan Gelembung Warna besar besar kecil lebih gelap dan pucat lebih muda dan kehijauan lebih terang, merah bata

Percobaan 1 cm hati + 10 tetes H2O2 1 cm hati + 10 tetes H2O2 + 10 tetes HCl 1 cm hati + 10 tetes H2O2 + 10 tetes NaOH

Keterangan : ++++ +++ ++ + = banyak sekali = banyak = sedang = sedikit = tidak ada

8. Pertanyaan dan Analisa 8.1. Analisa Data 8.1.1.Tabung reaksi I Saat ekstrak hati ditetesi 10 tetes H2O2, terbentuk gelembung-gelembung gas dengan jumlah yang banyak dan ukuran yang besar. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di hati mengubah H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat diuji dengan bara api pada lidi, timbul nyala bara api yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa H2O2 juga diuraikan oleh enzim katalase pada hati menjadi oksigen (O2) 8.1.2.Tabung reaksi II Saat ekstrak hati ditetesi 10 tetes H2O2 dan kemudian ditambahkan HCl, terbentuk gelembung-gelembung gas dengan jumlah yang sedikit namun dengan ukuran yang besar. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di hati mengubah H2O2 menjadi H2O namun tidak sebaik kerja enzim pada tabung reaksi I. Kemudian saat diuji dengan bara api pada lidi, timbul nyala bara api yang kecil. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi sedikit penguraian H2O2 menjadi O2. 8.1.3.Tabung reaksi III Saat ekstrak hati ditetesi 10 tetes H2O2 dan kemudian ditambahkan NaOH, terbentuk gelembung-gelembung gas dengan jumlah yang sedikit dan dengan ukuran yang kecil. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di hati mengubah sedikit

H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat diuji dengan bara api pada lidi, timbul nyala bara api yang sedang. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penguraian H2O2 menjadi O2 namun tidak sebaik kerja enzim pada tabung reaksi I. 8.2. Pertanyaan dan Jawaban 8.2.1.Pertanyaan 1. Jelaskan proses terbentuknya H2O2 dalam tubuh! 2. Jelaskan akibatnya bila dalam tubuh tertumpuk H2O2 sebagai hasil metabolisme! 3. Jelaskan enzim katalase di dalam hati dan faktor yang mempengaruhinya! 8.2.2.Jawab 1. H2O2 dalam tubuh terbentuk dari sisa metabolisme aerob yang merupakan produk sampingan yang tidak diinginkan dan berbahaya bagi tubuh. Contohnya H2O2 dapat terbentuk dari pemecahan asam amino dan asam lemak. Hidrogen peroksida terbentuk dari oksigen yang mengalami reduksi dua elektron. Pada sistem biologi, hidrogen peroksida terbentuk dari superoksida. Dua molekul superoksida dapat bereaksi membentuk hidrogen peroksida dan oksigen 2O2- + 2H+ H2O2 + O2 H2O2 adalah senyawa yang sangat reaktif dan dapat merusak sel. Oleh karena itu H2O2 dikumpulkan dalam peroksisom kemudian didegradasi oleh enzim katalase menjadi hidrogen dan oksigen. H2O2 H2O + O2 2. Bila dalam tubuh tertumpuk H2O2, sel-sel dalam tubuh terutama organ hati dapat rusak karena H2O2 bersifat racun dalam tubuh. Karena hidrogen peroksida dapat diubah menjadi radikal hidroksil yang dapat menyebabkan peroksidasi lipid pada membran sel sehingga terjadi kerusakan sel.Apabila hati rusak, maka hati tidak dapat menghasilkan enzim yang dapat menetralkan racun. Sehingga dapat terserang penyakit dan gangguan seperti : a. Penyakit fibrosis ginjal progresis b. Akatalasia, yaitu terjadinya hemolisis pada sel-sel darah merah. c. Vitiligo, yaitu penyakit kulit yang ditandai dengan adanya makula putih yang dapat meluas di beberapa bagian tubuh. d. Rambut beruban disebabkan tubuh terlalu banyak menghasilkan hidrogen peroksida. Senyawa ini menghalangi produksi melamin, yaitu pigmen yang memberikan warna bagi kulit dan rambut. Banyaknya senyawa hidrogen peroksida yang dihasilkan tidak seimbang dengan produksi katalase dalam tubuh. e. Dan sebagainya.

3. Enzim katalase dihasilkan oleh organ hati dan dapat melakukan proses oksidasi terhadap bahan-bahan yang dianggap toksik di dalam sel seperti hidrogen peroksida. Dalam kerjanya, enzim katalase dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut : a. Suhu Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). b. Derajat keasaman (pH) Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = 7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat. c. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi. d. Inhibitor enzim Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi. 9. Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa enzim katalase dihasilkan di hati. Fungsi enzim katalase adalah dapat menguraikan hidrogen perioksida (H2O2) yang merupakan senyawa berbahaya bagi tubuh menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang bukan merupakan senyawa yang berbahaya. Kerja enzim katalase dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah derajat keasaman (pH). Enzim katalase dapat bekerja maksimal dalam pH netral yang dapat dibuktikan dengan reaksi gelembung gas dan nyala bara api. 10. Daftar Pustaka 10.1. Internet : http://www.anneahira.com/enzim-katalase.htm http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/08/enzim-katalase.html http://www.forumsains.com/artikel/mengenal-hidrogen-peroksida-h2o2/ http://digilib.unsri.ac.id/download/Selenium.pdf http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2069138-katalaseprotein-untuk-menetralkan-radikal/#ixzz1YUZgRb32

10.2.

Buku Paket Yudhistira : Priadi, Arif. 2010. Biologi SMA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira

10.3.

Buku Paket Lain : Santoso, Begot. 2007. Biologi: Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Bekasi: Interplus. Karmana, Orman. 2008. Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Grafindo.

11. Lampiran

You might also like