Professional Documents
Culture Documents
Undang-Undang
UU dalam arti materiil dan UU dalam arti formil UU dalam arti materiil adalah semua peraturan perUUan yg dibuat oleh instansi yg berwenang, yg dilihat dari segi isinya mengikat setiap orang secara umum, yang juga disebut Peraturan (perUUan). UU dalam arti formil adalah peraturan yang dibuat oleh lembaga yang berwenang yang dilihat dari bentuk dan cara terjadinya disebut UU. Ini berkaitan dg bentuk dan cara terjadinya. Di Indonesia, UU adalah peraturan perUUan yang dibentuk oleh DPR dengan persetujuan Presiden.
Masa berlakunya UU
Mulai berlakunya UU
Ada suatu UU menyebut secara tersurat (eksplisit) kapan mulai berlakunya, misal berlaku pada tanggal diundangkan, atau berlaku 5 tahun setelah diundangkan (UU peradilan TUN). Jika tdk ditentukan kapan berlakunya maka berlaku pada hari ke 30 setelah diundangkan. Berlakunya UU ditentukan oleh Peraturan lain, misal ps 21 (1) UU no 12 tahun 1948 oleh PP no 7 tahun 1948.
Akhir berlakunya UU
UU tsb dicabut dengan tegas, misal ps 125 UU 32/2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan LH Jika waktunya telah habis, misal UU ttg APBN Lex posteriori derogat lex priori
Kekuatan berlakunya UU
Kekuatan berlaku yuridis (juridische geltung), jika persyaratan formal terbentuknya UU itu telah terpenuhi dan tidak bertentang dg UU yg lebih tinggi. Kekuatan berlaku sosiologis (soziologische geltung),jika berlakunya merupakan kenyataan dalam masyarakat, artinya diterima masy, terlepas apakah terbentuk menurut persyaratan formal atau tidak. Kekuatan berlaku filosofis (filosofische geltung),jika norma hukum yg terkandung di dalamnya sesuai dengan cita2 hukum (rechtsidee) sebagai nilai positifyang tertinggi.
Kebiasaan
Kebiasaan adalah tindakan menurut pola tingkah laku yang tetap, ajeg, lazim, normal dalam pergaulan hidup tertentu. Kebiasaan berbeda dg adat. Baik adat maupun kebiasaan sbg sumber kaidah hukum. Adat dan Hukum adat. Adat adalah serangkaian norma sosial yang telah lama ada dalam masy.Pentaatan norma ini didasarkan pada anggapan bahwa norma itu merupakan kehendak nenek moyang, makhluk gaib yang mengatur kejadian alam. Meski mrp norma sosial, tidak semua adat merupakan hukum. Adat yang bersanksi ini yg disebut hukum adat. Untuk melihat adat itu bersanksi atau tidak, dapat dilihat dalam keputusan2 penguasa adat. B. Ter Haar Bzn terkenal dg teori keputusan (beslissingen leer)
Kebiasaan dan Hukum Kebiasaan Agar kebiasaan menjadi hukum kebiasaan harus dipenuhi 2 syarat:
Syarat yang bersifat materiil, yakni perbuatan yang secara tetap dilakukan orang. Syarat yang bersifat psikologis yakni adanya keyakinan bahwa perbuatan itu hrs dilakukan karena merupakan kewajiban hukum (opinio necessitatis)
UU dan Kebiasaan
Hasil pembuatan hukum yang dilakukan dengan sengaja oleh badan yg berwenang itu yang disebut hukum yang diundangkan (enacted law, statute law). Sementara hukum yang tidak diundangkan, misal hukum kebiasaan disebut hukum yg tidak diundangkan (unenacted law, common law). Pandangan positivisme abad 19 Pada akhir abd -19 muncul reaksi thd aliran positivisme, kenyataan UU selalu tertinggal dg perkembangan sosial, maka tampil kebiasaan sbg sumber hukum.
Yurisprudensi
Yurisprudensi sbg sumber hukum formal harus dibedakan dg kata jurisprudence (bhs Inggris). Yurisprudensi berasal dari kata latin jurisprudentia (pengetahuan hukum). Dalam bhs Belanda jurisprudentie, dalam bhs Perancis jurisprudence, yg berarti hukum peradilan, putusan pengadilan. Sedangkan jurisprudence dalam bhs Inggris berarti teori ilmu hukum, general theory of law, algemene rechtsler. Adapun untuk menunjuk hukum peradilan dalam bhs Inggris digunakan istilah case law atau judge made law.
Asas yurisprudensi
Asas precedent atau stare decisies (hakim terikat oleh putusan hakim lain sebelumnya) dianut AS, Inggris, Afrika Selatan Asas bebas, tidak terikat, boleh mengikuti, boleh tidak mengikuti, dianut Belanda, Perancis, Indonesia.
Doktrin
Doktrin adalah pendapat para ahli hukum, tampil sbg sumber hukum jika tidak ada sumber hukum yg lain. Putusan MA tgl 28 April 1995, selama masih ada anak, baik laki2 maupun perempuan, maka hak waris dari orang2 yg mempunyai hubungan darah dengan pewaris, kecuali orang tua, suami dan istri menjadi tertutup (terhijab). Pendapat ini sejalan dengan pendapat Ibnu Abbas ahli tafsir di kalangan para sahabat Nabi Doktrin Molengraaf tentang perbuatan melawan hukum yang digunakan Hoge Raad dalam arrestnya 31 Januari 1919. Perbuatan melawan hukum itu tidak hanya bertentangan dg UU dan hak orang lain saja tetapi juga bertentangan dengan kepatutan, kesusilaan dan kesopanan dalam masyarakat. Communis opinio doctorum, orang tidak boleh menyimpang dari pendapat para ahli hukum. Oleh karena itu, orang Romawi, doktrin sbg sumber hukum formal. Di Belanda, doktrin bukan sumber hukum formal, meskipun merupakan faktor penting dalam pembentukan hukum.
Berdasarkan kepentingan atau hubungan hukum yang diaturnya, maka dibedakan hukum publik dan hukum privat
Hukum publik mengatur kepentingan umum, hubungan antar lembaga negara, antara negara dg individu Hukum privat mengatur kepentingan orang perorangan atau individu
Asas hukum
Secara gramatikal, asas sama dengan landasan, alas, tumpuan. Poerwadarminta, asas adalah kebenaran yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat. Asas hukum: kebenaran yg digunakan sbg landasan atau tumpuan berpikir atau pendapat, terutama dalam penegakan dan pelaksanaan hukum
Karl Larenz, asas hukum (rechtsbeginselen) merupakan ukuran-ukuran hukumiah etis yang memberikan arah kepada pembentukan hukum. Bellefroid, asas hukum umum merupakan pengendapan hukum positif dalam suatu masyarakat. Notohamidjojo, asas hukum adalah dasar-dasar atau penunjuk arah (rechtlijn) dalam pembentukan hukum positif. Sudikno Mertokusumo, asas hukum bukanlah peraturan konkrit, melainkan merupakan pikiran dasar yang umum sifatnya atau merupakan latar belakang dari peraturan yang konkrit yg terdapat dalam dan di belakang sistem hukum yang terjelma dalam hukum positif.
Asas hukum dari berbagai pendapat: Asas hukum merupakan landasan pembentukan hukum positif. Dalam asas hukum terkandung cita2 atau keinginan manusia yang hendak diraih. Asas hukum merupakan ajaran yang berdaya cakup menyeluruh thd segala persoalan hukum dalam masyarakat, ia merupakan sumber hukum materiil. Ciri-ciri asas hukum dari Roeslan Saleh: Asas hukum adalah fundamen dari sistem hukum, karena ia merupakan pikiran-pikiran dasar dari sistem hukum. Asas hukum bersifat lebih umum dari ketentuan UU dan putusan-putusan, karena ia merupakan penjabaran dari asas hukum Asas hukum merupakan dasar dari sistem hukum
Asas hukum khusus hanya meliputi bidangbidang hukum tertentu saja, misal
Hukum pidana material
Asas nullum delictum Geen straf zonder schuld
Hukum Internasioal
Asas kelangsungan negara Asas penghormatan kemerdekaan negara Asas non intervensi
Hukum Administrasi Negara, asas pemerintahan umum yang baik, antara lain:
asas kepastian hukum Asas keseimbangan Asas kesamaan Asas bertindak cermat Asas motivasi setiap putusan Asas tidak mencampuradukkan kewenangan
Pembedaan lain
Asas hukum konstitutif Asas hukum regulatif
Konflik perundang-undangan
Asas lex specialis derogat lex generalis Asas lex superior derogat lex inferior Asas lex posteriori derogat lex priori
Sistem hukum
Sistem adalah susunan yang terdiri atas bagianbagian saling berhubungan berdasarkan fungsinya yang membentuk satu kesatuan yang utuh untuk mencapai tujuan tertentu. Dan jika hukum diberi makna himpunan peraturan yang bertujuan menciptakan tata tertib dalam masyarakat, maka Sistem hukum merupakan suatu susunan peraturan yang bertujuan menciptakan tata tertib dalam masyarakat yang terdiri atas bagian berdasarkan fungsinya dan membentuk satu kesatuan yang utuh.
Salah satu ciri yang melekat pada sistem itu adalah adanya keserasian atau keharmonisan antar bagian yang ada dalam sistem itu. Munculnya sistem-sistem hukum dalam suatu negara didukung oleh adanya kenyataan ungkapan ubi societas ubi ius. Setiap sistem mengandung beberapa asas yang menjadi pedoman dalam pembentukannya dan dapat dikatakan bahwa suatu sistem tidak terlepas dari asas-asas yang mendukungnya. Asas-asas yang terdapat dalam suatu sistem hukum inilah yang menyebabkan munculnya sistem hukum yang baru
Prinsip-prinsip Sistem EK
Hukum memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan dalam peraturan2 yg berbentuk UU dan tersusun secara sistematik dalam kodifikasi atau kompilasi tertentu. Nilai utama yang merupakan tujuan hukum adalah kepastian hukum. Ini bisa dicapai dengan hukum yg tertulis. Hakim tidak dapat leluasa untuk menciptakan hukum yg mempunyai kekuatan mengikat, hakim hanya menerapkan dan menafsirkan peraturan dalam batas wewenangnya. Putusan hakim hanya mengikat para pihak yg berperkara.(Res ajudicata pro veritate habitur)
Sumber hukum utama dalam sistem ini adalah UU yg dibentuk oleh kekuasaan legislatif. Selain itu juga peraturan yang dibuat kekuasaan eksekutif berdarkan wewenangnya, dan juga kebiasaan2 yang hidup dlm masy selama tdk bertentangan dg UU. Penggolongan hukum publik dan hukum privat. Dalam perkembangan sekarang penggolongan ini sulit dipertahankan/
Peranan hakim tidak hanya bertugas menetapkan dan menafsirkan peraturan2 saja, melainkan membentuk seluruh tata kehidupan masy (menciptakan prinsip2 hukum baru yang akan menjadi pegangan bagi hakim lain. Sistem ini menganut doktrin the doctrine of precedent/stare decisis, dalam memutuskan suatu perkara hakim harus mendasarkan putusannya pada prinsip hukum yang sudah ada dalam putusan lain dariperkara sejenis sebelumnya. Jika tidak ada hakim dapat menetapkan putusan baru berdasar nilai keadilan, kebenaran dan akal sehat (common sense). Oleh karena itu disebut case law Dalam perkembangannya sistem ini juga mengenal penggolongan hukum publik dan hukum privat (semula tidak). Hanya pengertian hukum privat dalam sistem ini agak berbeda, yaitu kaidah-kaidah hak milik (law of property), law of persons, law of contract dan law of tort.
Dari sumber hukum tidak tertulis ini maka hukum adat dapat memperlihatkan kesanggupannya untuk menyesuaikan diri dan elastis, beda dg hukum tertulis. Berdasar sumber dan tipe hukum adat, serta 19 rechtkring di Indonesia, maka hukum adat tersusun dalam 3 kelompok:
Hukum adat mengenai tata negara Hukum adat mengenai warga, yang meliputi hukum pertalian sanak, hukum tanah, dan hukum perhutangan (transaksi benda selain tanah) Hukum adat mengenai delik.
Yang berperan melaksanakan hukum adat adalah pengemuka adat melalui putusan2nya Perubahan formal terjadi dalam penghapusan berlakunya hukum adat mengenai delik.lambat laun dalam bidang hukum perdata hukum perhutangan adat, lalu hukum agraria.
Aliran-aliran hukum
Hukum sebagai sistem nilai dan hukum sebagai gejala sosial. Hukum sebagai sistem nilai mrp studi yang bersifat evaluatif menghubungkan hukum dengan etika dan moralitas.Sedangkan hukum sbg gejala sosial memandang hukum dari luar. Pemikiran aliran atau mazhab-mazhab hukum ini tidak dapat dilepaskan dari pandangan-pandangan yang ada pada saat aliran-aliran itu dikemukakan. Sebelum August Comte mengemukakan pandangannya tentang positivisme, ilmu hukum didominasi oleh pandangan hukum alam yang dekat dengan filsafat hukum. Mazhab2 yang ada/dibangun setelah Comte sering disebut modern jurisprudence.
Aliran sejarah/historis
Menolak para pemikir hukum alam abad XVII, XVIII yang melihat akal pikiran (reason) sebagai pedoman untuk mengidentifikasi bentuk hukum yang ideal dan sempurna. Abad rasionalisme dan hukum alam itu pada puncaknya revolusi Perancis 1789 dengan semboyan Liberte,Egalite, Fraternie (kebebasan, persamaan, persaudaraan) Inggris dan Jerman adalah negara2 yang paling menentang Revolusi Perancis Para ahli hukum di Inggris menekankan nilai2 tradisi dan pertumbuhan hk secara evolusioner.
Di Jerman tokohnya F.C. von Savigny. hukum bukanlah sesuatu yang dibuat secara sengaja oleh pembuat UU. Hukum merupakan produk dari kekuatan internal yang bekerja secara diam2. Hukum ditentukan secara historis, hukum berakar secara mendalam pada masa lalu suatu bangsa dan sumber yang sebenarnya adalah kepercayaan rakyat, kebiasaan dan kesadaran bersama bangsa. Yang menentukan hukum menurut Savigny adalah Volksgeist, jiwa bangsa.
utilitarianisme
Pandangan utilitarianis ini telah nampak dari pendapat David Hume, dan yang terkenal Jeremy Bentham. Alam menempatkan manusia di bawah perintah kesenangan dan sengsara. Kedua hal ini membimbing manusia mengenai apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus dihindari. Utility Bentham, prinsip2 yang menyetujui atau menolak setiap tindakan apapun juga yang tampak memperbesar atau mengurangi kebahagian pihak yang berkepentingan. (perorangan atau masy) Prinsip utility harus diarahkan untuk kebahagiaan perorangan atau masy yang berkepentingan.
Tugas pemerintah menurut Bentham adalah meningkatkan kebahagiaan masy dengan memperbesar kesukaan yang dapat dinikmati masy dan memungkinkan terciptanya keamanan dengan mengurangi sengsara. The greatest happiness for the greatest people numbers. Bentham menghendaki adanya liberalisme di bidang ekonomi (laissez faire) dan hak milik pribadi.
Positivisme
Evolusi pemikiran manusia, theologia (bersifat supernatural dan intervensi dari ilahi), metafisik (prinsip atau gagasan yang ada di bawah permukaan dan membangun kekuatan riil) dan positif (menolak konstruksi yg bersifat hipotetis dalam filsafat dan membatasi diri pada pengamatan empiris) Pertengahan abad XIX positivisme masuk dalam semua cabang ilmu sosial, termasuk hukum, legal positivism Pelopor legal positivism adalah John Austin
Menurut positivis, hukum tidak lain dari hukum positif dan hukum positif adalah hukum yang dibuat oleh penguasa. Hukum positif tidak ada kaitannya dengan hukum yang ideal atau yang adil Karakter esensial hukum positif adalah imperatif karena perintah penguasa (parlemen Inggris) Akan tetapi menurut Austin, putusan pengadilan juga hukum positif, karena hakim menerima kewenangan dari negara. Demikian juga peraturan yang dikeluarkan organ adm berdasar delegasi wewenang.ini menerapkan prinsip utility Bentham. Ajaran Austin ini juga disebut analytical jurisprudence atau analytical positivism.
Sociological jurisprudence
Sosiological jurisprudence didirikan oleh Roscoe Pound. Sociological jurisprudence ini termasuk mazhab sosiologis, yang oleh G.W.Paton disebut mazhab fungsional. Mazhab sosiologis ini perlu dibedakan dengan sosiologi hukum. Mazhab sosiologis masuk dalam ilmu hukum. Fokus kajiannya adalah hukum dan hanya mempertimbangkan masyarakat sejauh ada kaitannya dengan hukum. Sedang sosiologi hukum merupakan bagian dari sosiologi yg tititk berat studinya adalah hukum dan masyarakat, yang pelopornya Eugen Ehrlich
Fungsi hukum menurut Pound adalah menseimbangkan kepentingan2 yang ada dalam hidup bermasyarakat. Ia membedakan kepentingan pribadi, kepentingan publik (negara) dan kepentingan sosial. Ajaran Pound yang menonjol adalah law as a tool of social engineering. Ungkapan ini Pound menghendaki lawyer harus berperan seperti insinyur. Dengan ini: Lawyer hrs dapat membuat gugatan dari bahan2 hukum yang begitu banyak dan bercampur baur. Dalam proses interpretasi, lawyer hrs dpt melakukan penyesuaian dalam hukum dg kebutuhan yang ada dalam masy Dengan analogi tersebut Pound berharap lawyer dan hakim dapat melepaskan sikapnya yang kaku dan mengadaptasi pandanganya dengan perubahan sosial yang ada.
Realisme hukum
Gerakan intelektual yang memperlakukan filsafat dan ilmu2 sosial bahkan logika sebagai studi yang bersifat empirik. Tokohnya Oliver Wendell Holmes, hukum harus dipisahkan secara ketat dari moral. Dalam peradilan ia mengingatkan adanya inarticulate major premise (premis mayor yang tidak dinyatakan). Epistemologis, pendekatan interaksional/mikro atau non doktrinal deduktif. Aksiologis, nilai yang diperjuangkan adalah kemanfaatan
Bahkan Roberto M. Unger menghendaki adanya struktur yang bersifat non-struktur. Meskipun menyangkal dikatakan marxist, pandangan mereka sebenarnya sejalan dg kaum kiri. Mereka terinspirasi oleh pikiran Habermas dan Herbert Marcuse yang sulit untuk tidak mengatakan bahwa mereka kaum Marxist yg tidak menghendaki adanya struktur dan bahkan hk harus diruntuhkan karena dianggap sbg alat kaum kapitalis. Apa yang diinginkan kaum CLS itu hanya angan2 belaka, buktinya negara sosialis, seperti RRC telah menjadi anggota WTO 10 Nopember 2001. Ini membuktikan bahwa CLS tidak lagi mempunyai dasar berpijak.