You are on page 1of 17

Klasifikasi Bahan Bakar

Bahan Bakar,Panas, Dan Energi 1. Bahan bakar Bahan bakar merupakan bahan (material) yang dikonsumsikan untuk menghasilkan energy. 2. Panas Panas adalah energy yang bergerak dari suatu system ke system lainnya karena perbedaan suhu diantara kedua sisitem tersebut. 3. Energi Energi adalah suatu kerja yang ada dalam berbagai bentuk dimana energy tersebut dapat dikonversikan dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. Klasifikasi Bahan Bakar Menurut kondisi fisiknya bahan bakar dapat diklasifikasikan menjadi 3 bentuk, yaitu: 1. Bahan bakar padat a. b. c. d. e. 2. a. b. c. d. Batubara Kokas Kayu Arang Ampas tebu Bahan bakar cair Minyak bumi (Petroleum) Bensin (Gasoline) Solar (Diesel Oil) Minyak Tanah (Kerosene) Minyak Residu )Residual Oil) Peragian (Fermentation) Ethanol (Ethylalcohol) Methanol (Methylalcohol) Minyak sintetis Minyak yang didapatkan dari proses hidrogenisasi batu bara. Shale oil Minyak yang didapatkan dari proses distilasi batu-batuan.

3. Bahan bakar gas a. b. c. d. e. f. g. Natural Gas Petroleum Gas Blast Furnace Gas Coke Oven Gas Blue Water Gas Coal Gas Bio Gas

AVTUR
Berbeda dengan bahan bakar lainnya dimana Avtur hanya digunakan untuk pesawat udara saja. Aviation Turbine Fuel atau yang disingkat Avtur ini dipakai sebagai bahan bakar pesawat terbang jenis jet atau turbo-jet. Avtur dibuat dr minyak tanah (kerosene) yg dirancang utk mesin peswt dgn mesin turbin atw mmiliki ruang bakar eksternal. Kehebatan avtur ditentukan karena kebersihan (murni), pembakaran, dan performa di suhu rendah. Avtur mmiliki titik beku -47 drjt Celcius dan titik nyala pd 38 drjt Celcius. Di samping sebagai sumber energi penggerak mesin pesawat terbang, bahan bakar penerbangan juga berfungsi sebagai cairan hidrolik di dalam sistem kontrol mesin dan sebagai pendingin bagi beberapa komponen sistem pembakaran. Hanya terdapat satu jenis bahan bakar jet-yakni tipe kerosene (minyak tanah), yang digunakan untuk keperluan penerbangan sipil di seluruh dunia. Oleh karenanya sangatlah penting bagi perusahaan penyedia bahan bakar penerbangan untuk memastikan bahan bakar yang disediakannya bermutu tinggi dan sesuai dengan standar internasional. Avtur adalah bahan bakar dari fraksi minyak tanah yang dirancang sebagai bahan bakar pesawat terbang yang menggunakan mesin turbin atau mesin yang memiliki ruang pembakaran eksternal (External Combustion Engine). Kinerja/kehandalan Avtur terutama ditentukan oleh karakteristik kebersihannya, pembakaran, dan performanya pada temperatur rendah. Namun tidak semua jenis pesawat terbang harus menggunakan Avtur. Beberapa jenis pesawat yang menggunakan mesin piston memakai Avgas (Aviation Gasoline). Bedanya dengan Avtur yaitu ada pada sifat titik didih. Avgas yang sejatinya adalah campuran minyak tanah dengan hidrokarbon cair berkisar antara 32-220 Celcius. Sementara aviation kerosine lebih tinggi, yakni antara 144-252 Celcius. Mesin piston, sebagaimana laiknya dapur pacu generasi awal, jauh lebih rentan ketimbang mesin turbin yang terbuat dari metal jenis terbaru. Itu sebab, mesin pesawat DC-3 Dakota yang walau hingga kini masih terbang, misalnya, tetap tak bisa beranjak dari avgas. Oleh karena itu, dengan adanya perkembangan teknologi pada mesin juga ikut mempengaruhi jenis bahan bakar yang dipakai oleh pesawat udara. Campuran-campuran zat kimia lain yang dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan jenis dan kebutuhan mesin pada tiap-tiap pesawat. Namun memang, Avtur paling banyak diproduksi dibanding aviation fuel lainnya seperti Avgas,

Avtag, Avtcat untuk keperluan penerbangan pesawat komersil dikarenakan banyaknya penggunaan engine turbo-jet pada pesawat komersil tersebut.

Angka Oktan Pada BBM!! Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit. Oktan adalah angka yang menunjukkan berapa besar tekanan maksimum yang bisa diberikan di dalam mesin sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran bensin dan udara (berbentuk gas) bisa terbakar sendiri secara spontan sebelum terkena percikan api dari busi. Jadi, semakin tinggi angka oktannya, semakin lama bensin itu terbakar spontan. Pembakaran spontan ini menimbulkan ketukan di dalam mesin yang biasa disebut gejala ngelitik atau knocking. Pembakaran spontan ini sebisa mungkin dihindari dengan angka oktan yang tinggi. Jika masih menggunakan premium yang beroktan 88, maka mesin akan ngelitik atau knocking. Tips untuk memilih BBM yang baik untuk kendaraan kita adalah penggunaan angka oktan yang harus sesuai dengan tekanan kompresi kendaraan kita. Semakin tinggi kompresinya maka sebaiknya menggunakan BBM berangka oktan tinggi. Untuk kendaraan berkompresi dibawah 9:1 masih dapat menggunakan premium namun untuk kendaraan dengan kompresi 9,1:1 sampai 10:1 sebaiknya menggunakan pertamax atau sejenisnya dan kendaraan dengan kompresi 10,1 keatas sebaiknya menggunakan pertamax plus atau sejenisnya. Apabila penggunaan kadar oktan tidak sesuai maka dapat menyebabkan piston menjadi bolong contohnya jika mobil keluaran tahun 2000 menggunakan oktan 88? Yang jelas piston menjadi bolong. Bensin oktan 92 dikenal dengan nama Pertamax (produksi Pertamina), Super (produksi Shell), dan Primax (produksi Petronas). Sedangkan bensin oktan 95 biasa disebut Pertamax Plus (Pertamina), Super Extra (Shell), dan Primax95 (Petronas).Biasanya angka oktan rekomendasi pabrik ini dicantumkan dalam buku manual maupun di dekat tutup tangki bensin mobil. Struktur bensin yang baik adalah dengan komposisi n-heptana 0% dan iso-oktana 100%, n-heptana adalah rantai karbon lurus sedangakn iso-oktana adalah rantai karbon bercabang. Apabila struktur suatu BBM lebih banyak rantai bercabangnya maka bensin tersebut lebih sulit untuk terbakar dan dikategorikan dalam bensin bermutu baik sebaliknya bila komposisinya lebih banyak rantai karbon lurusnya maka bensin tersebut bermutu kurang baik.

Angka oktan bisa ditingkatkan dengan menambahkan zat aditif bensin. Menambahkan tetraethyl lead (TEL, Pb(C2H5)4) pada bensin akan meningkatkan bilangan oktan bensin tersebut, sehingga bensin

"murah" dapat digunakan dan aman untuk mesin dengan menambahkan timbal ini. Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas pada bensin yang mengandung TEL dibutuhkan etilen bromida (C2H5Br). Celakanya, lapisan tipis timbal terbentuk pada atmosfer dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Di negara-negara maju, timbal sudah dilarang untuk dipakai sebagai bahan campuran bensin. Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE (methyl tertiary butyl ether, C5H11O), yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE murni berbilangan setara oktan 118. Selain dapat meningkatkan bilangan oktan, MTBE juga dapat menambahkan oksigen pada campuran gas di dalam mesin, sehingga akan mengurangi pembakaran tidak sempurna bensin yang menghasilkan gas CO. Belakangan diketahui bahwa MTBE ini juga berbahaya bagi lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur dengan air, sehingga jika terjadi kebocoran pada tempat-tempat penampungan bensin (misalnya di pompa bensin) MTBE masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan sumber-sumber air minum lainnya. Bensin beroktan tinggi pada mobil yang memiliki spesifikasi oktan di atas 90 membuat konsumsi bahan bakar lebih irit. Ini disebabkan bensin lebih lama terbakar sehingga mesin bisa efisien. Dengan sedikit bahan bakar, bisa menghasilkan tenaga yang banyak, inilah kenapa bila memakai bensin dengan oktan tinggi menjadi lebih irit. Pengukuran angka oktan dilakukan dengan membandingkan kemampuan mencegah ngelitik antara suatu jenis bensin dengan campuran kimia antara senyawa isooktan dan n-heptan. Bensin beroktan 88, misalnya, berarti memiliki kemampuan mencegah ngelitik sama dengan campuran yang terdiri atas 88 persen isooktan dan 12 persen n-heptane. Ada dua kategori angka oktan ini, yakni RON (research octane number) dan MON (motor octane number). RON diperoleh dari simulasi kinerja bahan bakar saat mesin dioperasikan dalam kondisi standar, sementara MON menunjukkan kinerja bahan bakar saat mesin dioperasikan dalam kondisi lebih berat. Angka oktan MON bisa 10 poin lebih rendah dibandingkan angka oktan RON. Angka oktan yang kita lihat di belakang nama produk bensin di SPBU adalah RON. Pengecualian di pasar Amerika Serikat, angka yang tertera di SPBU adalah nilai rata-rata dari RON dan MON, sehingga lebih rendah dibandingkan oktan yang tertera di negara-negara lain.

Oktan - Pengaruhnya Pada Mesin Penahkah mobil/ Motor anda mengalami tersendat pada putaran awal menginjak gas yang biasanya disebut ngelitik atau knocking? Gejala tersebut sering terjadi pada mobil/ Motor baru atau mobil/motor yang dibuat tahun 2000 ke atas bila diisi dengan bensin yang kandungannya memiliki nilai oktan sebesar 88; padahal mesin tersebut meminta bensin dengan oktan yang lebih tinggi. Apa arti angka Oktan pada bahan bakar?

Sebenarnya apa sih arti dari angka-angka tersebut? Oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Spontan? Yup. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Nah kebakaran inilah yang menyebabkan knocking atau ketukan di dalam mesin. Semakin kecil nilai oktan maka semakin cepat bahan tersebut terbakar. Knocking merusak piston. Knocking ini akan menyebabkan kerusakan pada piston, sehingga sebisa mungkin harus kita hindari. Piston yang mengalami knocking terlalu sering akan bolong. Bayangkan sebuah ledakan terjadi didalam sebuh tabung; tabung akan rusak parah. Varian bensin pertamax. Pada bensin Pertamina kita kenal 3 varian antara lain Premium (88), Pertamax (92), dan Pertamax Plus (95). Biasanya premium yang beroktan 88 digunakan untuk mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain, mobil pun yang disarankan buatan tahun 2000 ke bawah, sedangkan Pertamax dan Pertamax Plus dipergunakan untuk mesin canggih yang memerlukan oktan tinggi, biasanya diperlukan untuk mesin mobil keluaran tahun 2000 ke atas. Sebenarnya tidak ada ketentuan bahwa semua mobil/motor yang diproduksi tahun 2000 ke atas diharuskan menggunakan Pertamax dan sekelasnya. Sudah menjadi pertimbangan produsen mobil/motor bahwa mayoritas pengguna kendaraan akan memilih bensin sekelas Premium karena harganya yang memang lebih murah dibandingkan upper class-nya. Semakin tinggi oktan semakin bagus? Tidak juga. Oktan hanya menunjukan spesifikasi bahan bakar tersebut tetapi tidak menunjukan kalau ia lebih baik untuk semua kendaraan. Misalnya mesin mobil/motor anda meminta bensin beroktan 88, maka busi akan memantik (anggap saja) pada tekanan X. Nah kalau anda isi dengan bensin beroktan 95 maka busi akan tetap memantik pada tekanan X, bukan X+Y. So, bisa dibilang tidak berguna. Tetapi perlu anda ketahui bahwa bensin dengan oktan tinggi biasanya sudah ditambahi cairan aditif yang gunanya untuk membersihkan jeroan-jeroan mesin. Tetapi kami tetap tidak merekomendasikan anda untuk memboroskan uang hanya untuk aditif ini karena penggunaan bensin beroktan tinggi juga membawa efek samping. Efek samping bensin oktan tinggi.

Karena bensin oktan tinggi lebih sulit terbakar maka ada kemungkinan sebagian dari bensin tersebut mengalami gagal bakar yang akhirnya menjadi kerak. Kerak ini akan meganggu performa mesin. Mitos pencampuran bensin. Banyak yang mengatakan bahwa mencampur bensin premium dengan pertamax akan merusak mesin. Ternyata fakta itu tidak benar. Praktek seperti ini sepenuhnya aman. Bila anda mencampurkan 1 liter premium (88) dengan 1 liter pertamax (92) maka anda akan mendapatkan bensin sebanyak 2 liter dengan oktan (88 + 92)/2 = 90. Mekanisme pencampuran ini dipastikan akurasinya dan bahkan sudah dibuat hak pantentnya oleh Collins, Randall J (Florida, USA) pada tahun 1977 dan dievaluasi oleh Terrell, William E. Informasi ini kami dapatkan dari http://www.freepatentsonline.com/5956254.html Be a good boy. Jadi gunakan bensin dengan kadar oktan yang sesuai dan disarankan oleh pihak ATPM. Jangan bermain-main dengan spesifikasi yang sudah ditentukan. Alih-alih berhemat pada pembelanjaan bahan bakar bisa-bisa anda malah jadi boros karena harus turun mesin.

Bensin
Untuk bensin sebagai istilah kimia, lihat Benzena Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah cairan bening, agak kekuning-kuningan, dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Bensin juga dapat digunakan sebagai pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat melarutkan cat. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan nilai oktan. Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan etanol sebagai bahan bakar alternatif. Kini bensin sudah hampir mejadi kebutuhan pokok masyarakat dunia yang semakin dinamis. Bahkan orang Amerika menggunakan 1,36 miliar liter bensin setiap hari. Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda menurut komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari Oktan setiap campuran. Di Indonesia, bensin diperdagangkan dalam dua kelompok besar: campuran standar, disebut premium, dan bensin super.

Analisis kimia dan produksi


Bensin diproduksi di kilang minyak. Material yang dipisahkan dari minyak mentah lewat distilasi, belum dapat memenuhi standar bahan bakar untuk mesin-mesin modern. Material ini nantinya akan menjadi campuran hasil akhir. Semua bensin terdiri dari hidrokarbon, dengan atom karbon berjumlah antara 4 sampai 12 (biasanya disebut C4 sampai C12).

Cara Kerja Bensin dalam Mesin


Bensin bekerja di dalam mesin pembakaran yang ditemukan oleh Nikolaus Otto. Mesin pembakaran dikenal pula dengan nama Mesin Otto. Cara kerja bensin di dalam mesin pembakaran:

Bensin dari tangki masuk ke dalam karburator. Kemudian bercampur dengan udara. Pada mesin modern, peran karburator digantikan oleh sistem injeksi. Sebuah sistem pembakaran baru yang bisa meminimalisir emisi gas buang kendaraan. Campuran bensin dan udara kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar. Selanjutnya, campuran bensin dan udara yang sudah berbentuk gas, ditekan oleh piston hingga mencapai volume yang sangat kecil. Gas ini kemudian dibakar oleh percikan api dari busi. Hasil pembakaran inilah yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan.

Dalam kenyataannya, pembakaran gas di dalam mesin tidak berjalan dengan sempurna. Salah satu masalah yang sering muncul adalah ketukan di dalam mesin, atau disebut sebagai "mesin ngelitik" atau knocking. Jika dibiarkan, knocking dapat menyebabkan kerusakan pada mesin. Knocking terjadi karena campuran udara dan bahan bakar terbakar secara spontan karena tekanan tinggi di dalam mesin, bukan karena percikan api dari busi. Penyebab knocking ada beberapa macam, yaitu:

Pemakaian bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin. Ruang bakar sudah kotor dan berkerak. Penyetelan pengapian yang kurang tepat.

Nama Produk Bensin


Bensin memiliki berbagai nama, tergantung pada produsen dan Oktan. Beberapa jenis bensin yang dikenal di Indonesia diantaranya:

Premium, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 88. [2] Pertamax, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 92. Pertamax Plus, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 95. Pertamax Racing, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 100. Khusus untuk kebutuhan balap mobil.

Primax 92, produksi Petronas yang memiliki Oktan 92. Primax 95, produksi Petronas yang memiliki Oktan 95. Super 92, produksi Shell yang memiliki Oktan 92. Super Extra 95, produksi Shell yang memiliki Oktan 95. [3] Performance 92, produksi Total yang memiliki Oktan 92. Performance 95, produksi Total yang memiliki Oktan 95.

BENSIN Sifat utama dari bensin Bensin adalah bahan bakar yang digunakan pada mesin dengan pengapian busi. Sifat-sifat yang dimiliki bensin adalah : Mudah menguap pada temperatur normal Tidak berwarna, tembus pandang, dan berbau Mempunyai titik nyala rendah (-10C sampai 15C) Mempunyai berat jenis yang rendah (0,6 0,78) Terbakar sendiri pada suhu 500C, dapat melarutkan oli dan karet Menghasilkan jumlah panas yang besar (9.500 10.500 kcal/kg) Sedikit meninggalkan carbon setelah dibakar Syarat-syarat bensin Kualitas berikut ini diperlukan oleh bensin untuk memberikan kerja mesin yang maksimal : Mudah terbakar Mudah menguap Tidak beroksidasi dan bersifat pembersih Nilai oktan Nilai oktane (octane number) atau tingkatan dari bahan bakar adalah mengukur bahan bakar bensin terhadap anti-knock characteristic. Bensin dengan nilai oktan tinggi akan tahan terhadap knocking dibanding dengan nilai oktan rendah.. Ada dua cara yang digunakan untuk mengukur nilai oktan : research method dan motor method

Yang paling umum digunakan adalah research method, dan spesifikasi nilai oktannya dengan metoda ini ditetapkan dengan istilah RON (Research Octane Number) Nilai oktan adalah perbandingan antara Iso octane dengan Normal heptane

SOLAR Sifat utama bahan bakar diesel Bahan bakar diesel juga disebut light oil atau solar, adalah suatu campuran yang telah didistilasi setelah bensin dan minyak tanah dari minyak mentah pada temperatur 200C sampai 340C. Solar mempunyai sifat utama sebagai berikut : Berwarna sedikit kekuning-kuningan dan berbau Encer dan tidak menguap pada temperatur normal Mempunyai titik nyala tinggi (40C 100C) Terbakar sendiri pada suhu 350C (bensin pada 500C) Mempunyai berat jenis 0,82 0,86 Menimbulkan panas yang besar (10.500 kcal/kg) Mempunyai kandungan sulfur yang lebih besar Syarat-syarat solar Kualitas berikut ini diperlukan oleh solar untuk memberikan kerja mesin yang maksimal : Mudah terbakar Tetap encer pada suhu dingin (tidak membeku) Mempunyai daya pelumasan Kekentalan yang sesuai Kandungan sulfur sekecil mungkin Stabil (tidak berubah dalam kualitas) Nilai cetane (cetane number) Nilai cetane (cetane number) atau tingkatan dari bahan bakar solar

adalah satu cara untuk mengontrol bahan bakar solar dalam kemampuan untuk mencegah terjadinya knocking. Solar dengan nilai cetane tinggi akan tahan terhadap knocking dibanding dengan nilai cetane rendah. (alpha) methyl naptaleneNilai cetane adalah perbandingan antara normal cetane dengan

PELUMAS OLI MESIN Sifat utama oli mesin Oli mesin harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : Sebagai pelumasan Bersifat pendingin Sebagai perapat Sebagai pembersih Sebagai penyerap tekanan

Syarat-syarat oli mesin Oli mesin harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut : Harus mempunyai kekentalan yang tepat Kekentalan harus stabil terhadap pengaruh suhu Oli mesin harus sesuai dengan penggunaan metal Tidak merusak (anti karat) terhadap komponen Tidak menimbulkan busa

Jenis oli mesin

Klasifikasi kekentalan Kekentalan menunjukkan kemampuan mengalir dari suatu cairan. Oli cenderung menjadi encer dan mudah mengalir ketika panas dan cenderung menjadi kental dan susah mengalir ketika dingin. Kekentalan dari oli dinyatakan oleh angka yang disebut indek kekentalan. Indeknya rendah olinya encer, indeknya tinggi olinya kental. Suatu badan internasional SAE (Society of Automotive Engineer) adalah badan yang menentukan standar kekentalan dari oli. Kekentalan indek - Oli dengan kekentalan indek rendah berarti kekentalannya rendah - Oli dengan indek kekentalan 10W-30 disebut multi grade, kekentalannya tidak terpengaruh oleh perubahan temperatur / musim dan dapat digunakan sepanjang tahun - Indek kekentalan yang diikuti oleh huruf W menunjukkan kekentalan pada temperatur 20C, sedangkan yang tidak menggunakan huruf W menyatakan kekentalan pada temperatur 100C Klasifikasi kualitas Kualitas oli mesin diklasifikasikan sesuai dengan standar API (American Petroleum Institute). Klasifikasi oli mesin untuk mesin bensin ditunjukkan dengan huruf depan S (SA, SB, SC, SD, dst). Klasifikasi oli mesin untuk mesin diesel ditunjukkan dengan huruf depan C (CA, CB, CC, CD, dst). Semakin besar huruf belakang semakin baik kualitas oli tersebut (oli dengan grade CD lebih baik dari oli dengan grade CC).

GEAR OIL (OLI RODA GIGI)

Syarat-syarat oli roda gigi Oli roda gigi harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut : Kekentalan yang sesuai Mempunyai kemampuan memikul beban Tahan terhadap panas dan oksidasi

Tipe oli roda gigi Klasifikasi dalam kekentalan Pada umumnya oli roda gigi dibagi menjadi 6 indek kekentalan SAE (75W, 80W, 85W, 90, 140, 250). Khusus untuk kendaraan Phanter menggunakan SAE 40 untuk transmisi, SAE 140 untuk differential. Transmisi dan differential umumnya menggunakan SAE 90 atau 80W-90 Klasifikasi dalam kualitas dan penggunaan Kualitas oli roda gigi diklasifikasikan sesuai dengan standar API (American Petroleum Institute). Klasifikasi oli roda gigi adalah GL (Gear Lubrication). Semakin besar angka belakang semakin baik kualitas oli tersebut (gear oil GL1 lebih jelek dari gear oil GL2). Pada umumnya, gear oil GL4 digunakan untuk melumasi steering gear, gear oil GL4 atau GL5 digunakan untuk transmisi manual, gear oil GL5 digunakan untuk differential tipe hypoid gear

GEMUK Gemuk adalah pelumas padat yang terbuat dari pelumas cair (oli) yang mempunyai bahan pengental (thickening agent) Ada dua tipe utama dari bahan pengental : a metalic soap dan a

non soap, tipe yang umum digunakan adalah a metalic soap Sifat utama dari gemuk Gemuk memiliki beberapa sifat yang tidak dapat dilakukan oleh oli 1. Keuntungannya Pelumasannya tahan lama. Mencegah menempelnya kotoran atau air Mempunyai daya tahan terhadap beban tinggi 2. Kerugiannya Gemuk lebih sulit dalam penanganan (penggantian dan pengisian). Mempunyai tahanan gerak besar. Kemampuan pendinginan rendah (tidak mengalir) Sulit untuk membersihkan kotoran Tipe gemuk Uraian berikut ini hanya berisi sebagian kecil dari tipe gemuk yang biasa digunakan untuk melumasi chassis, bearing roda dan jointjoint dari suspensi Gemuk untuk chassis Pada umumnya ada 2 tipe gemuk yang digunakan pada chassis. 1. Lithium Soap Base Multi Purpose Grease (NLGI # 1) Gemuk ini tahan terhadap air dan panas yang penggunaannya ditempatkan dimana gerakannya kontinyu, seperti : - Kopling (Clutch) - Shackle pin - Propeller shaft - Steering linkage - King pin 2. Molybdenum Disulfide Lithium Soap Base Grease (NLGI # 2) Gemuk ini biasa disebut gemuk chassis special atau long life dan

digunakan dalam area yang tahan tekanan tinggi, seperti : - Kopling (Clutch) - Constant velocity joint - Ball joint - Rack and pinion steering gear - Suspension arm NLGI # 2 : National Lubrication Grease Institute, mempunyai spesifikasi indek yang tetap untuk gemuk, angka yang ditunjukkan besar berarti gemuk lebih kental Gemuk bantalan roda Gemuk yang dipakai untuk bantalan roda adalah Lithium Soap Base Multi Purpose Grease (NLGI # 1). Karakteristik yang diperlukan gemuk bantalan roda adalah sebagai berikut : - Gemuk harus tahan panas karena temperatur pada wheel hub bisa mencapai 130C - Mempunyai kestabilan oksidasi dan tahan lama - Tahan terhadap kerusakan dan karat Tindakan pencegahan berikut ini harus dilakukan untuk menjamin keuntungan dari penggunaan gemuk: Membersihkan dan mengeringkan bantalan Dalam mengisi gemuk pada wheel hub jangan berlebihan Jangan mencampur gemuk bantalan roda dengan gemuk lain Menjauhkan gemuk dari kotoran

MINYAK TRANSMISI AUTOMATIC (ATF) Automatic Transmission Fluid (ATF) adalah minyak berkualitas tinggi, dengan bermacam-macam bahan tambahan. Dalam penggunaannya ATF digunakan oleh transmisi automatic dan power steering

Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh ATF adalah sebagai berikut : Kekentalannya sesuai Stabil terhadap panas Tidak berbusa Koefisien gesek sesuai

Pada umumnya tipe ATF yang digunakan adalah tipe DEXRON II MINYAK REM (BRAKE FLUID) Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak bumi yang sebagian besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia dan ester. Persyaratan kualitas minyak rem Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh minyak rem adalah : Titik didih yang tinggi Mencegah karat Viskositas yang tepat

Tipe minyak rem Minyak rem mempunyai 4 klasifikasi FMVSS (Federal Motor Vehicle Safety Standar). Kesemuanya ini didasarkan oleh titik didih, Dan yang menentukan ini adalah DOT (Departement Of Transportation) Type Item DOT3 (SAE J1703) DOT4 DOT 5 SAE J1702 Boiling point (C) 205 keatas 230 keatas 260 keatas 150 keatas

Tindakan pencegahan dalam penanganan minyak rem Jangan mencampur minyak rem Jangan tercemar dengan air Jangan tercemar dengan oli atau penbersih oli Simpan minyak rem di tempat yang sesuai

SEALANT (FORMED IN PLACE GASKET / FIPG) FIPG adalah perekat setengah padat yang pada umumnya terbuat dari silicone atau acrylate yang mengeras pada temperatur ruangan. Berikut ini kelebihan gasket FIPG : Melekat pada semua permukaan yang rata Gampang dalam pembentukan gasket Mudah dalam penyimpanan Syarat-syarat FIPG Elastisitasnya baik Melekatnya kuat Kekentalannya tidak berubah walau ada perubahan suhu Harus mudah dibersihkan

Tipe FIPG Three Bond 1280 : sistem pelumasan (oil pan) Three Bond 1282B : sistem pendinginan (water pump) Three Bond 1281 : transmisi manual Three Bond 2403 : perapat baut

Penanganan dan pencegahan FIPG Bersihkan area yang akan dipasangkan FIPG Gunakan FIPG yang sesuai Dibutuhkan waktu 1 sampai 2 jam agar FIPG mengering

ZAT ANTI BEKU Sifat utama zat anti beku Mempunyai titik beku dibawah air pendingin Mencegah karat pada sistem pendingin Tidak berefek pada kemampuan radiasi panas air pendingin Tidak merusak komponen yang terbuat dari karet Kekentalan tetap efektif tanpa terpengaruh pada temperatur Reaksi kimianya stabil, dan Tidak mudah menguap Tidak mudah berbusa Penggunaan zat anti beku Radiator yang terbuat dari alumunium diperlukan zat anti beku yang spesial untuk mencegah karat pada radiator. Untuk negara tropis penggunaan zat anti beku tidak terlalu penting Sebelum menambah zat anti beku periksa sistem pendinginan terhadap karat dan kebocoran

You might also like