You are on page 1of 5

KONSEP DASAR ASUHAN MASA NIFAS

Dossen Pengampu : Marmi, S. ST

Disusun Oleh : Fatin Jauharah M10. 02. 0022

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI YOGYAKARTA SEPTEMBER 2011

KONSEP DASAR ASUHAN MASA NIFAS


A. Pengertian masa nifas 1. Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah

lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003) 2. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-

alat kandungankembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kirakira 6 minggu. (Abdul Bari,2000:122). 3. Masa nifas merupakan reproduksi kembali ke masa keadaan selama persalinan dan tidak hamil yangnormal. segera (F.Gary

setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran cunningham,Mac Donald,1995:281). 4. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 612 minggu. ( Ibrahim C, 1998).

B. Tujuan Asuhan Masa Nifas Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk : 1. 2. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis. Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi. 3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara danmanfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi seharihari. 4. 5. Memberikan pelayanan keluarga berencana. Mendapatkan kesehatan emosi.

C. Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum. Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :

1.

Memberikan dukungan secara masa nifas sesuai dengan

berkesinambungan kebutuhan ibu untuk

selama mengurangi

ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas. 2. 3. 4. 5. 6. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yangaman. 7. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegahkomplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas. 8. Memberikan asuhan secara professional.
D. Tahapan Masa Nifas Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu : 1. Puerperium dini atau periode immediate postpartum Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Masa ini merupakan suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan Pada masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri. Oleh karena itu, bidan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lokia, tekanan darah, dan suhu. 2. Puerperium intermedial atau periode early postpartum (24 jam-1 minggu) Merupakan suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam minggu. Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik. 3. Remote puerperium atau periode late postpartum (1 minggu-5 minggu)

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi. Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatn dan pemeriksaan sehari-sehari serta konseling.

E. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk :

1. 2. 3. 4.

Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi. Melakukan pencegahan terhadap Mendeteksi masa nifas. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifasmaupun bayinya adanya komplikasi atau kemungkinan-kemungkinan masalah yang terjadi pada adanya gangguan kesehatan ibunifas dan bayinya.

Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa nifas: Kunjungan Waktu Asuhan Mencegah perdarahan masa nifas oleh uteri. Mendeteksi dan perawatan melakukan karena atonia penyebab rujukan

lain perdarahan serta

bila perdarahan berlanjut. Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara I 6-8 jampost mencegahperdarahan yang disebabkan atonia uteri. Pemberian ASI awal. Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir. Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi. Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama II 6 setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik. haripost Memastikan involusi uterus barjalan dengan normal, uterus berkontraksi dengan baik, tinggi

partum

partum

fundus

uteri di

bawah umbilikus,

tidak tanda-

ada perdarahanabnormal. Menilai adanya

tanda demam, infeksi dan perdarahan. Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup. Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan menyusui. Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir. 2 III minggupost partum 6 IV partum Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan pada kunjungan 6 hari post partum. Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama Memberikan konseling KB secara dini.

minggupost masa nifas.

Referensi : http://anez183.blogspot.com/2010/12/konsep-dasar-asuhan-masa-nifas.html

You might also like