Professional Documents
Culture Documents
\
|
= SIM
SF
L
TR
2381 , 0 4008 , 0 5886 , 0
. . 1836 , 0 JN TR A QP
=
2574 , 0 7344 , 0 0986 , 0 1457 , 0
. . . . 4132 , 27 RUA Sn S TR TB
=
0452 , 0 0897 , 1 1446 , 0 1798 , 0
. . . . 5617 , 0 D SF S A K
=
Keterangan :
TR = waktu naik, dalam jam
QP = debit-puncak, dalam m3/detik
TB = waktu-dasar, dalam jam
K = koefisien-tampung, dalam jam
t = waktu yang dihitung dari saaat debit puncak, dalam jam
BAB IV
METODOLOGI
4.1 Prosedur Penelitian
4.2 Persiapan Pendahuluan
Menurut Sugiyono, 2001, Metodologi adalah suatu cara yang tersususn secara terstruktur dan teratur dalam
melakukan penelitian terhadap suatu objek. Metodologi akan menuntun penulis tentang tahap-tahap atau
langkah-langkah dalam melakukan suatu penelitian sehingga penelitian tersebut akan memiliki suatu
keteraturan dan akan mudah di pahami bagi pihak lain selain penulis.
Yang dilakukan dalam persiapan pendahuluan adalah mengidentifikasikan masalah dan melakukan pemilihan
terhadap masalah. Hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.Persiapan
pendahulaun yang dilakukan adalah sebagai berikut :
- Pemilihan Masalah
Pemilihan masalah merupakan langkah awal yang harus diperhatikan dalam menetapkan dasar penelitian,
karena masalah yang diambil harus mempunyai hubungan dengan persoalan yang diteliti. Penelitian ini
mengangkat tentang perbandingan hasil perhitungan akan debit banjir rencana dengan metode hidrograf
satuan sintetis Snyder, Nakayasu dan HSS Gama I, pada sub DPS Landak, antara lain DPS Ngabang dan
DPS Serimbu.
- Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang dilakukan disesuaikan dengan masalah yang telah dipilih. Identifikasi masalah
dalam skripsi ini adalah melakukan analisa debit banjir menggunakan metode unit hidrograf satuan sintetis
Snyder, Nakayasu dan Gama I.
Diagram Alir
4.3. Studi Pendahuluan dan Studi Pustaka
4.4. Analisa Data
4.5 Kesimpulan dan Saran
Dalam studi pendahuluan, sumber pengumpulan data dan informasi yang akan sangat membatu dalam proses penelitian ini,
tahapannya yaitu :
Observasi Pendahuluan.
Observasi pendahuluan dilakukan untuk mementukan lokasi penelitian, ,elihat kondisi dan mencari informasi mengenai
lokasi penelitian. Hal ini dilakukan agar dalam penelitian tidak mengalami kesulitan dan kajian dapat berjalan sesuai yang
diharapkan.
Inventarisasi Data Sekunder
Inventasisasi data sekunder dilakukan dengan cara mengumpulkan atau data-data masukan yang diperlukan untuk
mendukung penelitian yang dilakukan dari beberapa instasi. Data sekunder digunakan dalam penelitian ini di dapat dari
beberapa instansi pemerintah, yaitu data dari Sub Dinas Perairan Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Barat dan Instasi
Pemukiman dan Prasarana Wilayah kota Pontianak, berupa :
data curah hujan dari stasiun pencatat curah hujan (ARR), yaitu stasiun SC-06 Nagabang dan Stasiun PTK-07 Serimbu.
data debit terukur dari stasiun pencatat duga (AWLR), yaitu stasiun 3-441-04 Ngabang dan 3-44-1-02 Serimbu.
peta wilayah yang berkaitan dengan masalah studi.
Setelah dilakukan pengumpulan data-data sekunder, selanjutnya dilakukan suatu analisa untuk mendapatkan nilai debit
maksimum terhadap data tersebut. Data-data yang digunakan dalam analisa ini adalah data curah hujan dan data debit
terukur dari beberapa stasiun pengukur. Dalam analisa debit tersebut akan digunakan metode :
Perhitungan debit banjir rencana dengan metode hidrograf satuan sintetis Snyder, Nakayasu dan Gama I.
Analisa data dengan perhitungan debit terukur.
Dari hasil analisa data dan pembahasan akan dibuat suatu kesimpulan atas hasil penelitian yang dilaksanakan dan diberikan
saran agar penelitian ini dapat lebih disempurnakan.
Dalam kesimpulan dan saran juga diberikan rangkuman terhadap hasil penelitian yang dilakukan, perbandingan hasil
perhitungan dengan metode hidrograf satuan sintetis Snyder, Nakayasu dan Gama I, dengan hasil analisa debit terukur.
BAB V
RENCANA SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Permasalahan
1.2.1. Pemilihan Masalah
1.2.2. Identifikasi Masalah
1.2.3. Rumusan Masalah
1.2.4. Pembatasan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
BAB II. GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI
2.1. Keadaan Umum Daerah
2.2. Penduduk
2.2.1. Pertumbuhan Penduduk
2.2.2. Struktur Mata Pencaharian
2.2.3. Sarana dan Prasarana
2.3. Keadaan Jenis Tanah
2.4. Tata Guna Lahan, Pertanian, Perkebunan dan Perternakan
2.5. Topografi, Iklim dan Klimatologi
2.6. Kondisi Curah Hujan Di Lokasi Studi
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Umum
3.2. Debit
3.2.1. Debit Maksimum
3.2.2. Debit Banjir Rancangan
3.3. Hidrograf Aliran
3.3.1. Hidrograf Satuan
3.3.2. Hidrograf Satuan Sintetik
3.3.2.1 Metode HSS Snyder
3.3.2.2 Metode HSS Nakayasu
3.3.2.3 Metode HSS Gama I
3.5. Analisa Frekwensi dan Analisa Probabilitas
3.5.1 Metode Normal
3.5.2 Metode Gumbell (Gumbell Tipe I)
3.5.3 Metode Log Pearson Tipe III
3.5.4 Metode Log Normal 2 Parameter
3.6.Intensitas Curah Hujan
3.6.1 Analisa Intensitas Curah Hujan
BAB IV. METODOLOGI
4.1. Prosedur Penelitian
4.2. Persiapan Pendahuluan
4.3. Persiapan Pendahuluan
4.4. Studi Pendahuluan dan Studi Pustaka
4.5. Analisa Data
4.6. Kesimpulan dan Saran
BAB V. ANALISA DATA dan PEMBAHASAN
Berisikan data hasil perhitungan dan pembahasan berdasarkan metode-metode yang digunakan yaitu
Hidrograf Satuan Sintetik Snyder, Nakayasu dan Gama I.
BAB VI. PENUTUP
Berisikan Kesimpulan dan Saran
MULAI
PERSIAPAN PENDAHULUAN
- Pemilihan Masalah
- Identifikasi Masalah
INVENTARISASI DATA
1 .Data curah Hujan Stasiun
Ngabang dan Serimbu.
2. Data Debit Terukur Stasiun
Ngabang dan Serimbu.
3. Data Karakteristik DAS : Luas
DAS, Panjang Sungai, Topografi.
ANALISA HIDROGRAF
SATUAN SINTETIS :
a.HSS Snyder
b.HSS Nakayasu
c.HSS Gama I
ANALISA DEBIT TERUKUR
1Debit Maksimum HSS Snyder
2Debit Maksimum HSS Nakayasu.
3Debit Maksimum HSS Gama I.
4Hidrograf Debit Maksimum
Berdasarkan Data Debit.
PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran
SELESAI