You are on page 1of 6

Nama : Shima Tandya Lestari Kelas : B Pengertian IPA IPA sendiri berasal dari kata sains yang berarti

alam. Sains menurut Suyoso (1998:23) merupakan pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal. Menurut Abdullah (1998:18), IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain. Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan dididapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus di sempurnakan. http://juhji-science-sd.blogspot.com SEJARAH ILMU PENGETAHUAN A. PENDAHULUAN Berbicar a tentang ilmu pengetahuan, tidak terlepas dari pembicara tentang objek pengetahuan, yaitu objek forma dan objek materi. Objek forma adalah objek yang menganalisis . Objek materi adalah objek yang dianalisis yang dilakukan dengan cara pendekatan logis, kosisten dan efisien yang menghasilkan suatu pandangan tertentu (ilmu pengetahuan) tentang suatu hal. Perkembangan ilmu pengetahuan yang menjadikan manusia (objek materi) sebagai objeknya, sehingga lahirlah ilmu pengetahuan, diantaranya ; antropologi, sosiologi, & psikologi yang masing-masing mempunyai obyek forma yaitu; antropologi menganalisis kebudayaan, sosiologi menganalisis hubungan dalam masyarakat dan psikologi menganalisis kejiwaan manusia. B. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN 1. ILMU PENGETAHUAN YUNANI KUNO a. Thales(625-545 SM) Filsafat alam kosmologi memperagakan asal-mula sifat dasar, dan struktur komposisi alam semesta, semua berasal dari air dan kembali menjadi air, adalah salah satu pendapatnya. b. Anaximandros(640-546 SM) Alam semesta berasal dari sesuatu yang tidak dapat diamati oleh indera dan tidak terbatas, abadi dan tidak berubah-ubah. c. Phytagoras (572-497 SM) Semua benda adalah substansi dari bilangan dan semua gejala alam merupakan pengungkapan inderai dari perbandingan matematis. d. Anaxigoras (449-420 SM) Realitas bukanlah satu tetapi terdiri dari banyak unsur dan tidak dapat dibagibagi yaitu atom. e. Democritos (460-370 SM) Atom berasal dari satu dari yang lain karena tiga hal, yaitu; bentuk, urutan dan posisinya. 2. ILMU PENGETAHUAN YUNANI KLASIK A. aliran sofisme

aliran kaum cerdik pandai yang melahirkan ilmu pengetahuan bahasa, politik, negara dll yang kemudian dikemukakan oleh sokrates, plato, & aristoteles (1) Socrates(469-399 SM) Pemikarn dan perhatian socrates di pusatkan dan diarahkan kepada manusia sebagai objek pemikiran filsafatnya. (2) Plato (427-347 SM) Plato adalah murid socrates, ajaran plato menerangkan bahwa manusia itu sesungguhnya berada di dalam dua dunia, yaitu; dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap, bermacam-macam dan berubah-ubah, dan dunia ide yang bersifat tetap. Pendapat Plato tentang Tuhan : a. Tuhan sebagai pencipta manusia b. Tuhan mengetahui apa yang dilakukan/diperbuat manusia c. Tuhan yang menciptakan alam dari tidak memiliki peraturan menjadi memiliki peraturan. Pendapat plato tentang negara : Tujuan hidup yang baik harus dilakukan didalam polis( negara) yang baik juga, sehingga ada tuntutan untuk menjadikan negara yang baik. (3) aristoteles (384-322 SM) menurut arisroteles berfikir harus dilakukan dengan bertitik tolak pada pengertian sesuatu benda. Suatu pengertian memuat dua golongan, yaitu: substansi dan aksidensia yang menguraikan berbagai macam kategori tentang suatu benda. Dari Aristoteles lah lahir ilmu-ilmu pengetahuan tentang banyak hal, yang dapat dipelajari manusia sampai sekarang. C. FILSAFAT BARAT ABAD PERTENGAHAN (476-1492) Filsafat Yunani yang lahir dari budaya dan peradaban pemikiran bangsa Yunani jatuh ke bangsa Romawi (Eropa) yang membentuk formulasi baru dengan agama Kristen maka muncullah filsafat Eropa yang tumbuh dan berkembang setelah abad ke 6 baru muncul ahli filsafat Eropa. Pandangan Filsafat Eropa dan agama Kristen: 1. Bahwa tuhan turun ke dunia dengan membawa kabar baik yang berupa firman Tuhan bagi manusia yang dianggap sumber kebijaksanaan yang sempurna. 2. Agama dan filsafat sebagai sumber kebijaksanaan dan kebenaran sejati Filsafat Eropa disebut juga filsafat jaman kegelapan karena gereja sangat fanatik dan membelenggu perkembangan pikiran yang bertentangan dengan geraja. Jadi ada pemisahan antara pemikiran pihak gereja dan golongan filsafat. Akhirnya perkembangan ilmu pengetahuan menjadi terhambat. Fisafat abad pertengahan dibagi menjadi dua masa: 1. Masa Patristik Pada masa ini melahirkan para pemikir dari golongan gereja dan bagi mereka ada dua golongan, yaitu menolak dan menerima filsafat Yunani. a. Golongan yang menolak filsafat Yunani Mereka yang menolak filsafat Yunani beralasan bahwa sudah ada sumber kebenaran yang sejati yaitu firman Tuhan dan tidak dibenarkan lagi mencari kebenaran lain. b. Golongan yang menerima filsafat Yunani Mereka yang menerima memiliki alasan kalaupun sudah ada kebenaran dari Tuhan, tidak ada salahnya menggunakan filsafat Yunani dengan metode pemikirannya.

Dari kondisi ini pada masa itu melahirkan golongan filsafat yang membela kepentingan agama Kristen dan kepentingan filsafat Yunani. Kondisi ini memaksa perkembangan ilmu pengetahuan mengikuti alur penggolongan itu. 1. Masa Skolastik Masa ini menjadi ciri khas filsafat masa abad pertengahan. Banyak bermunculan lembaga pengajaran sehingga ilmu pengetahuan dapat berkembang dan mencapai puncaknya. Terdapat beberapa faktor yang mendukung: a. Adanya pengaruh dari Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina sejak abad ke 12 yang telah tumbuh ilmu pengetahuan yang luas b. Tahun 1200 didirikan Universitas Almamater di Parancis c. Berdirinya ordo-ordo yang memiliki perhatian tinggi terhadap ilmu pengetahuan Pada masa ini lahir para pemikir Islam seperti: al Farabi, Ibnu Sina, al Kindi, Ibnu Rusyd yang memiliki peran yang besar terhadap: 1) Pada abad ke 12 orang Barat belum mengenal filsafat Aristotele 2) Berkat tulisan para ahli pikir Islamlah mereka mengenal Aristoteles 3) Skolastik Islamlah yang membawa perkembangan skolastik latin. 2. Masa Peralihan Masa peralihan adalah masa gerakan pembaharuan yang menjadi embrio lahirnya masa modern dan ilmu pengetahuan modern yang ditandai dengan munculnya aliran renaissance, humanisme, dan reformasi. D. PEMIKIRAN FILSAFAT TIMUR 1. Filsafat India Filsafat India berkembang menjadi satu dengan agama sehingga pemikiran filsafatnya bersifat religius dan tujuan akhirnya adalah mencari keselamatan akhirat. Filsafat India terbagi lima (5) zaman: a. Zaman Weda; baru muncul benih pemikiran filsafat b. Zaman Wiracarita; telah berkembang pemikiran filsafat c. Zaman Sastra Sutra; terdapat bahan pemikiran filsafat d. Zaman kemunduran; hanya mengulang pemikiran filsafat terdahulu e. Zaman pembaharuan; kebangkitan pemikiran filosof yang telah belajar di Barat 2. Filsafat Islam Kebudayaan Islam telah berjalan selama 15 abad, mulai abad ke 7 sampai 12 terjadi kegiatan pemikiran filsafat. Di dalam Islam terjadi dua (2) macam kekuatan pemikiran, yaitu: a. Berusaha menyusun sebuah sistem pemikiran filsafat yang sesuai dengan ajaran Islam b. Penggunaan metode yang rasional dalam memecahkan persoalan tauhid selama tidak bertentangan dengan dasar ketauhidan Islam Perbedaan yang mendorong munculnya aliran filsafat di dalam Islam a. Persoalan tentang Zat Tuhan yang tidak dapat diraba, dirasa, dan dipikirkan b. Perbedaan cara berpikir c. Perbedaan orientasi dan tujuan hidup d. Kenyakinan yang tidak mendasar Pembagian Aliran Pemikiran Filsafat Islam a. Periode Mutajilah; golongan yang memisahkan diri dan menyimpang dari jumhur ulama. Mereka lebih mendahulukan akal pikiran dari pada Al-Quran dan Hadits, alasannya Al-Quran dan Hadits tidak mungkin bertentangan dengan akal pikiran.

b. Periode filsafat pertama; lahir pemikiran al Kindi, al Farabi, al Razi, Ibnu Sina. Kegiatannya menterjemahkan ilmu pengatahuan yang berasal dari filsafat Yunani. Sedangkan al Kindi dan Ibnu Sina sudah menjadi ahli filsafat. c. Periode Kalam Asyari; pemikiran yang sejajar dengan Ahli Sunnah Wal Jamaah, yaitu: mempertahankan kemurnian tauhid, menangkis hal-hal yang melemahkannya, melawan gerakan al- Hallaj. d. Periode filsafat kedua; lahir pemikiran Ibnu Rusyd Pada periode ini berkat kepahlawanan Tariq bin Ziyad banyak kota di Eropa direbut seperti Cordoba dan Konstantinopel, juga Baghdad yang kemudian menjadi kota ilmu pengetahuan. 3. Filsafat Indonesia Filsafat Indonesia adalah suatu pemikiran filsafat sebagai landasan hidup bangsa Indonesia. Untuk itu diperlukan suatu sistem pandangan hidup yang di dalamnya memuat keselarasan atau keharmonisan antara hakikat kepribadian bangsa Indonesia sebagai makhluk individu, sosial dan makhluk tuhan dengan hal-hal yang dibutuhkan untuk mencapai kesejahteraan, kebahagiaan, dan ketentraman. Materi dan esensi filsafat bangsa Indonesia berasal dari khasanah budaya bangsa yang kemudian menjadi sumber pemikiran filsafat bangsa. Muncullah filsafat bangsa dalam bentuk filsafat Indonesia yang terdiri dari lima pandangan hidup bangsa, yaitu Pancasila. http://jarkasihishaq.blogspot.com 4. Filsafat Ilmu sebagai Landasan Pengembangan Pengetahuan Alam Frank (dalam Soeparmo, 1984), dengan mengambil sebuah rantai sebagai perbandingan, menjelaskan bahwa fungsi filsafat ilmu pengetahuan alam adalah mengembangkan pengertian tentang strategi dan taktik ilmu pengetahuan alam. Rantai tersebut sebelum tahun 1600, menghubungkan filsafat disatu pangkal dan ilmu pengetahuan alam di ujung lain secara berkesinambungan. Sesudah tahun 1600, rantai itu putus. Ilmu pengetahuan alam memisahkan diri dari filsafat. Ilmu pengetahuan alam menempuh jalan praktis dalam menurunkan hukum-hukumnya. Menurut Frank, fungsi filsafat ilmu pengetahuan alam adalah menjembatani putusnya rantai tersebut dan menunjukkan bagaimana seseorang beranjak dari pandangan common sense (prapengetahuan) ke prinsip-prinsip umum ilmu pengetahuan alam. Filsafat ilmu pengetahuan alam bertanggung jawab untuk membentuk kesatuan pandangan dunia yang di dalamnya ilmu pengetahuan alam, filsafat dan kemanusian mempunyai hubungan erat. Sastrapratedja (1997), mengemukakan bahwa ilmu-ilmu alam secara fundamental dan struktural diarahkan pada produksi pengetahuan teknis dan yang dapat digunakan. Ilmu pengetahuan alam merupakan bentuk refleksif (relefxion form) dari proses belajar yang ada dalam struktur tindakan instrumentasi, yaitu tindakan yang ditujukan untuk mengendalikan kondisi eksternal manusia. Ilmu pengetahuan alam terkait dengan kepentingan dalam meramal (memprediksi) dan mengendalikan proses alam. Positivisme menyamakan rasionalitas dengan rasionalitas teknis dan ilmu pengetahuan dengan ilmu pengetahuan alam. Menurut Van Melsen (1985), ciri khas pertama yang menandai ilmu alam ialah bahwa ilmu itu melukiskan kenyataan menurut aspek-aspek yang mengizinkan registrasi inderawi yang langsung. Hal kedua yang penting mengenai registrasi ini adalah bahwa dalam keadaan ilmu alam sekarang ini registrasi itu tidak menyangkut pengamatan terhadap benda-benda dan gejala-gejala alamiah, sebagaimana spontan disajikan kepada kita. Yang diregistrasi dalam eksperimen

adalah cara benda-benda bereaksi atas campur tangan eksperimental kita. Eksperimentasi yang aktif itu memungkinkan suatu analisis jauh lebih teliti terhadap banyak faktor yang dalam pengamatan konkrit selalu terdapat bersama-sama. Tanpa pengamatan eksperimental kita tidak akan tahu menahu tentang elektron-elektron dan bagian-bagian elementer lainnya. Ilmu pengetahuan alam mulai berdiri sendiri sejak abad ke 17. Kemudian pada tahun 1853, Auguste Comte mengadakan penggolongan ilmu pengetahuan. Pada dasarnya penggolongan ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh Auguste Comte (dalam Koento Wibisono, 1996), sejalan dengan sejarah ilmu pengetahuan itu sendiri, yang menunjukkan bahwa gejala-gejala dalam ilmu pengetahuan yang paling umum akan tampil terlebih dahulu. Dengan mempelajari gejala-gejala yang paling sederhana dan paling umum secara lebih tenang dan rasional, kita akan memperoleh landasan baru bagi ilmu-ilmu pengetahuan yang saling berkaitan untuk dapat berkembang secara lebih cepat. Dalam penggolongan ilmu pengetahuan tersebut, dimulai dari Matematika, Astronomi, Fisika, Ilmu Kimia, Biologi dan Sosilogi. Ilmu Kimia diurutkan dalam urutan keempat. Penggolongan tersebut didasarkan pada urutan tata jenjang, asas ketergantungan dan ukuran kesederhanaan. Dalam urutan itu, setiap ilmu yang terdahulu adalah lebih tua sejarahnya, secara logis lebih sederhana dan lebih luas penerapannya daripada setiap ilmu yang dibelakangnya (The Liang Gie, 1999). Pada pengelompokkan tersebut, meskipun tidak dijelaskan induk dari setiap ilmu tetapi dalam kenyataannya sekarang bahwa fisika, kimia dan biologi adalah bagian dari kelompok ilmu pengetahuan alam. Ilmu kimia adalah suatu ilmu yang mempelajari perubahan materi serta energi yang menyertai perubahan materi. Menurut ensiklopedi ilmu (dalam The Liang Gie, 1999), ilmu kimia dapat digolongkan ke dalam beberapa sub-sub ilmu yakni: kimia an organik, kimia organik, kimia analitis, kimia fisik serta kimia nuklir. Selanjutnya Auguste Comte (dalam Koento Wibisono, 1996) memberi efinisi tentang ilmu kimia sebagai that it relates to the law of the phenomena of composition and decomposition, which result from the molecular and specific mutual action of different subtances, natural or artificial ( arti harafiahnya kirakira adalah ilmu yang berhubungan dengan hukum gejala komposisi dan dekomposisi dari zat-zat yang terjadi secara alami maupun sintetik). Untuk itu pendekatan yang dipergunakan dalam ilmu kimia tidak saja melalui pengamatan (observasi) dan percobaan (eksperimen), melainkan juga dengan perbandingan (komparasi). Jika melihat dari sejarah perkembangan ilmu pengetahuan alam, pada mulanya orang tetap mempertahankan penggunaan nama/istilah filsafat alam bagi ilmu pengetahuan alam. Hal ini dapat dilihat dari judul karya utama dari pelopor ahli kimia yaitu John Dalton: New Princiles of Chemical Philosophy. Berdasarkan hal tersebut maka sangatlah beralasan bahwa ilmu pengetahuan alam tidak terlepas dari hubungan dengan ilmu induknya yaitu filsafat. Untuk itu diharapkan uraian ini dapat memberikan dasar bagi para ilmuan IPA dalam merenungkan kembali sejarah perkembangan ilmu alam dan dalam pengembangan ilmu IPA selanjutnya. Pengembangan aplikasi IPA merupakan dasar dari terbentuknya teknologi dan industri yang secara tidak langsung akan mempengaruhi pola sosial manusia.

Abad

15

16

19

20

-Pseudo science -Mitos mikroskopik -logika anomali

-Awal IPA sekarang -Heliosentris -Liberalisme -Penemuan alat bantu

-revolusi industri -IPA Modern -penemuan mesin -alat riset canggih modern: mesin uap -telaah kertas, cetak, dll -penemuan alat lebih baik -penemuan

teori sebelumnya -konsep baru (modern) sifat: - mikroskopis - analisis tinggi - abstraksi dalam

Gb. 1. Diagram Periode Pengembangan IPA Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Sosial dan Budaya Sains Fisik Sains Hayati (Biologi) Fisika Botani Bahasa Kimia Zoologi Sosiologi Astronomi Mikrobiologi Pendidikan Geologi Kesehatan Sejarah Mineralogi Palaentologi Antropologi Geografi Fisiologi Etnologi Geofisika Taksonomi Seni dan Budaya Meteorologi Dll Psikologi Oseanologi Ekonomi Dll Dll Didukung oleh Matematika/Statistika dan Informatika Gb. 2. Perkembangan IP Menjadi Berbagai Disiplin Ilmu 5. Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas, maka disimpulkan bahwa filsafat ilmu sangatlah tepat dijadikan landasan pengembangan ilmu khususnya ilmu pengetahuan alam karena kenyataanya, filsafat merupakan induk dari ilmu pengetahuan alam. http://saepudinonline.wordpress.com

You might also like