Professional Documents
Culture Documents
Jumlah Kredit : 2 sks Syarat : Mikrobiologi Umum, Genetika, Biologi Sel dan molekuler Materi Dasar Dasar Bioteknologi 1. PENDAHULUAN 2. BIOTEKNOLOGI KLASIK DAN MODERN 3. EXPLORASI MIKROBA 4. SELEKSI DAN PENINGKATAN EKSPRESI GEN 5. PENGGUNAAN DIAGNOSTIC 6. EKPLORASI MIKROBA 7. BIOTEKNOLOGI DALAM MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM UNTUK KEPENTINGAN INDUSTRI PERTANIAN. 8. BIOTEKNOLOGI DALAM MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM UNTUK KEPENTINGAN INDUSTRI PETERNAKAN 9. BIOTEKNOLOGI DALAM MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM UNTUK KEPENTINGAN KESEHATAN 10.BIOTEKNOLOGI DALAM MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM UNTUK KEPENTINGAN INDUSTRI KIMIA. DNA DAN PROTEIN SEBAGAI REAGEN
I. PENDAHULUAN Pengertian Bioteknologi - Teknologi yang melibatkan sistim biologis dengan mengeksploitasi aktivitas biokimia dari organisme hidup atau produknya. - Suatu bidang penerapan biosain dan teknologi yang menyangkut penerapan praktis organisme hidup atau komponen sub selulernya pada industri jasa manufactur pengelolaan lingkungan. - Penggunaan secara terpadu ilmu pengetahuan biokimia, mikrobiologi dan teknik dalam upaya untuk menghasilkan suatu penerapan teknologi (industri) dari kemampuan mikroorganisme , sel kultur jaringan dan bagian-bagiannya. - Penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknik dalam pengolahan materi oleh unsur-unsur biologis untuk menghasilkan barang dan jasa. - Ilmu pengetahuan tentang berbagai proses produksi yang berdasarkan pada kerja mikroorganisme serta komponen aktifnya dan pada proses produksi yang melibatkan penggunaan sel dan jaringan dari organisme yang lebih tinggi . - Bioteknologi tidak lebih dari sebuah nama yang diberikan pada seperangkat teknik dan proses. - Penggunaan organisme hidup dan komponennya dalam proses pertanian, industri pangan serta berbagai proses industri lainnya
Bioteknologi memanfaatkan organisme seperti: - Bakteri - Khamir - Kapang - Algae - Sel tumbuhan dan sel, jaringan hewan Keberhasilan penerapan bioteknologi disokong oleh pengintegrasian berbagai desiplin ilmu antara lain : - Ilmu pengetahuan alam dan teknologi - Mikrobiologi - Biokimia - Genetika - Biologi Molekuler - Kimia Proses Bioteknologi Mencakup : 1. Produksi Sel 2. Transpormasi Kimia yang Diingini (ada 2) a. Pembentukan suatu produk akhir yang diingini ( Enzim, Antibiotika, Asam Organik, dan Steroid) b. Penguraian bahan baku yang diberikan (limbah, destruksi buangan industri, tumpahan minyak)
Reaksi pada proses bioteknologi dapat bersifat: 1. Katabolik ( Senyawa komplek diuraikan menjadi senyawa sederhana. Misalnya glukosa menjadi etanol)
2. Anabolik/ Biosintesis ( Molekul sederhana menjadi senyawa komplek. Misalnya sintesis antibiotika) Keuntungan penerapan bioteknologi : - Cendrung lebih ekonomis - Lebih sedikit dalam pemakaian energi (efisiensi) - Lebih aman ( menghasilkan residu yang dapat diuraikan secara biologis serta tidak beracun - Dalam waktu jangka panjang dapat memberikan harapan untuk memecahkan persoalan utama dunia dalam kaitannya dengan obatobatan produksi pangan pengendalian polusi dan pengembangan sumber energi baru.
2. BIOTEKNOLOGI KLASIK DAN MODERN Bioteknologi sebenarnya bukan suatu hal yang baru, tapi jauh sebelumnya sudah ada. Ada 4 fase perkembangan yang pada akhirnya sampai kepada sistim bioteknologi modern. 1. Produksi Bioteknologi Makanan dan Minuman
-
Pembuatan Bir : Dilakukan sejak 6000 tahun sebelum masehi oleh orang-orang somaria dan babilonia kuno sudah memanfaatkan Bir sebagai minuman yang merupakan hasil fermentasi. Namun pada saat itu keterlibatan organisme belum dijabarkan hingga pada abad ke 17. Studi permulaan yang dilakukan oleh Pasteur (1857 dan 1876) yang membuktikan bahwa mikroorganisme berperan dalam proses fermentasi
tersebut
Bapak Bioteknologi
-
Proses lain yang didasari oleh aktivitas mikroorganisme adalah produk susu fermentasi seperti keju dan yoghurt dan di Asia contohnya kecap dan tempe.
2. Proses Bioteknologi Semula Dikembangkan pada Kondisi Tidak Steril Pada akhir abad ke 19 banyak senyawa seperti etanol, asam asetat, berbagai asam organic, butanol dan aseton dihasilkan dengan menggunakan metode fermentasi terbuka terhadap lingkungan. Contoh lainnya adalah pengolahan air buangan dan pengomposan padatan dari kota. 3. Pengenalan Sterilisasi dalam Proses Bioteknologi Sterilisasi terhadap media dan bioreaktor dilakukan agar terhidar dari mikroorganisme kontaminan sehingga mikroba (biokatalis) saja yang berperan didalam reactor. Contoh: antibiotika, asam amino, asam organic, enzim steroid, polisakarida dan vaksin. 4. Demensi Baru dan Kemungkinannya Untuk Industri
Bioteknologi
Perkembangan biologi molekuler tidak saja menimbulkan demensi baru tetapi juga meningkatkan efiensi yang berpengaruh terhadap peran bioteknologi dimasa depan terhadap perekonomian dunia.
Inovasi baru menyangkut diantaranya : 1. Rekayasa Genetika Adanya materi dasar kehidupan yang disebut gen yang secara structural disusun oleh DNA dan RNA mendapatkan suatu individu yang yang berfungsi mengatur melalui teknik semua aktivitas kehidupan yang merupakan pijakan awal dalam diharapkan rekombinasi DNA Teknik baru rekombinan DNA melibatkan pemecahan sel, ekstraksi DNA, pemurnian dan fragmentasi (pemotongan) selektif DNA dengan menggunakan enzim sangat spesifik , pemisahan, analisis, pemilihan dan pemurnian fragmen yang mengandung gen yang diinginkan, pemasukkan hybrid DNA ke dalam suatu sel terpilih buntuk memproduksi dan sintesis selluler. Dengan teknologi rekayasa genetika terbuka peluang misalnya: - Penggantian obat semprot kimia sintesis dengan mikroba hasil rekayasa genetika. - Bidang fermentasi sederhana dapat diganti dengan fermentasi yang menggunakan mikroba yang telah direkayasa, sehingga dapat diproduksi dalam jumlah yang banyak dan lebih cepat dengan
menggunakan bahan mentah yang lebih irit dan biaya produksi jauh lebih murah. - Dalam bidang peternakan dan pertanian orang pada jaman dahulu ingin memilih sifat baik suatu ternak atau tanaman dengan melakukan seleksi atau pemuliaan yang banyak mendapat kendala seperti memakan waktu yang lama. Tapi dengan teknologi DNA rekombinan orang dapat memproduksi coklat, vanili, bumbu penyedappengharum, bahan kosmetik, obat tanpa harus menanam tumbuhan yang menghasilkan bahan-bahan itu pada suatu lahan pertanian. - Dalam Bidang kesehatan, berbagai penyakit dengan mudah, lebih cepat, dan lebih murah untuk mendiagnosa, mengobati dan melakukan pencegahan.
2. Teknologi Enzim Peran enzim adalah : - Sebagai Katalis (memperlancar setiap reaksi kimia) - Aktivitas molekuler dalam tubuh agar berlangsung cepat irit energi, tidak menimbulkan panas, tidak mengubah keseimbangan elektrolit cairan tubuh dan mencegah penimbunan bahan yang menghalangi aktivitas. - Enzim diekstrak dari tubuh organisme kemudian digunakan untuk menghasilkan berbagai produk industri seperti : membuat anggur, bir, wiski, pemanis, sirup dan sebagainya. APLIKASI BIOTEKNOLOGI Proses bioteknologi dipandang dari dua sisi yaitu volume dan nilainya.
- Volume besar dengan nilai yang rendah diantaranya mencakup pemurnian air, pengolahan limbah cair (efluen) dan sampah, produksi metan, etanol, biomasa, dan makanan ternak. - Volume relatif besar dengan nilai produk menengah diantaranya : produksi asam amino dan asam organic, produk makanan, ragi, kue, aseton, butanol, dan polimer tertentu. - Volume rendah dengan produk bernilai tinggi diantaranya: antibiotika, interveron, vaksin, antibody, enzim dan vitamin Selain itu bioteknologi dipandang dari tingkat teknologi yaitu - Teknologi tingkat tinggi (investasi dengan modal tinggi) Teknologi tingkat menengah ( Investasi menengah) operasional yang kecil). - Teknologi tingkat rendah ( Investasi modal dan skala
tradisional maupun rekayasa genetika 2. Kemampuan memperoleh bahan baku dari sumberdaya yang dapat diperbaharaui 3. Peningkatan kesadaran bahwa proses bioteknologi dalam banyak hal akan lebih ekonomis. - Hal yang penting dalam perkembangan bioteknologi dalam sekala besar dan menengah adalah Ketersediaan bahan baku dan substrat.
- Menejemen Pengelolaan.
SELEKSI DAN PENINGKATAN EKSPRESI GEN Langkah awal pengembangan proses bioteknologi adalah Mencari organisme yang sesuai dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang menguntungkan bagi industri.
dengan sistim coba-coba sehingga memerlukan waktu yang lama dan menjemukan.
penggunaan rekombinasi DNA dapat disiapkan organisme yang diinginkan untuk kepentingan bioteknologi.
Organisme industrial diharapkan dapat menunjukkan - Sebaiknya sebagai suatu kultur yang murni - Sifat genetika yang stabil - Mudah dipropagasi - Menunjukkan karakteristik pertumbuhan yang cepat - Memiliki kecepatan pembentukan produk yang baik - Bebas dari produk samping yang beracun - Dapat dimanipulasi secara genetika
Kultur yang digunakan dalam industri secara umum muncul melalui 3 tahap yaitu:
1. Kultur Penelitian (dipelajari untuk mencari suatu produk yang
berguna)
2. Kultur
Pengembangan
(Suatu
kultur
penelitian
yang
sudah
selektif untuk mendeteksi dan mengisolasi hanya mikroorganisme atau metabolit yang diinginkan dari suatu populasi.
kini dikembangkan untuk kepentingan bioteknologi. Cara pendekatan yang digunakan untuk mencari mikroorganisme
Strategi :- Membuat pendataan isolat dari species yang dikenal - Memperkaya koleksi isolat - Menyelidiki habitat tidak umum - Mengembangkan teknik isolasi untuk species baru Teknik Penghamburan : -Pengenceran tanah (Soil dilution)
10
-Flotasi sedimentasi partikel dan percontohan udara -Mengembangkan mikrohabitat Selektif dan teknik pengayaan : - Substrat selektif - Inhibitor selektif, Mis. Sikloheksamida, dan rifampisin - Lingkungan fisik (suhu, pH)
2. Pendekatan genetika Strategi : - Menghasilkan mutan biosintesis yang sesuai untuk pemasukan precursor - Membuat galur hybrid untuk menghasilkan antibiotika. - Penggunakan pengklonan gen untuk mengarah kembali biosintesis. Teknik : -Mutasi dan seleksi -Rekombinasi dan konyugasi -Fusi protoplas -Siklus kapang, seksual dan paraseksual -Transformasi dan transduksi (memperbanyak dengan menggunakan protoplas. -Pengklonan gen dengan pengklonan sasaran terarah untuk gen spesifik. -Pengklonan acak untuk menghasilkan koleksi gen. Penyaringan dibedakan dalam 2 bentuk dasar :
1. Penyaringan acak nonselektif :
11
- Semua isolat diuji secara individual untuk memperoleh kualitas yang diingini. - Membutuhkan waktu yang sangat lama - Menggunakan peralatan yang lebih banyak.
2. Penyaringan rasional:
Lebih banyak menggunakan pengetahuan biokimia atas pembentukkan produk yang spesifik ( contoh : produksi antibiotika pada Cephalosporium acrenomium menunjukkan ada hubungannya dengan aktivitas enzim proteolitik Hal ini dapat digunankan sebagai dasar penyaringan.
Setelah memperoleh
mikroorganisme baru
harus
disimpan dan dipelihara yang merupaka ciri menyeluruh dari infrastruktur bioteknologi.
Sebagian
besar
mikroorganisme
industrial
akan
dipelihara dengan menggunakan salah satu prosedur sebagai berikut : 1. Medium agar dengan pembuatan sub kultur yang teratur. 2. Mengurangi pendinginan) 3. Pengeringan (pasir pengering, gel silica, tanah atau kertas saring 4. Pembekuan kering (penggunaanya lebih luas karena lebih sederhana serta memberikan stabilitas yang lebih tinggi)
5. Pendinginan suhu rendah (-70oC sampai 196oC) merupakan metode
metabolisme
(Pelapisan
dengan
minyak
mineral,
12
Supaya galur tersebut tetap hidup (viable) Menghindari atau meminimalisasi penyimpangan galur (galur baru hasil manipulasi cendrung tidak stabil)
Peningkatan Ekspresi Gen Dapat Dilakukan dengan Modifikasi Genom Melalui : 1. Mutagenesis Merupakan sumber utama semua variasi genetic (Industrial) Tujuan untuk meningkatkan produktivitas
Kesulitannya adalah mutasi terjadi pada frekwensi rendah dan harus diseleksi dari sejumlah basar populasi nonmutan Contoh hasil mutasi adalah Galur Streptomyces Tetrasiklin Galur mutannya adalah S. aureofaciens S-604 mensintesis 6dimetiltetrasiklin yang tidak dapat disintesis oleh galor inangnya.
Mutagen ada 2 yaitu : Fisik dan Kimia (mutagen penginduksi : tidak akibat kerusakan DNA, tapi lebih merupakan hasil perbaikan DNA seluler yg terjadi pada DNA yang rusak untuk menghslkan perubahan yang tetap pada urutan dasar DNA). (Sinar UV, Radiasi ionisasi, dan mitomisin C, 5- bromurasil, metilmetan sulfonat, mustard nitrogen serta senyawa nitrofuran)
13
2. Hibridisasi (Rekombinasi)
Ada 2 jalan
yaitu
dan
1. Hibridisasi Seksual
Inti haploid dari jenis kelamin berbeda bergabung dalam satu sel Selama miosis terjadi penyusunan ulang dan reorganisasi kromosum
(kariogami) membentuk inti diploid selajutnya mengalami miosis. yang mengakibatkan terjadi rekombinasi elemen genetik . Gambar
maka
14
produksi roti secara cepat, menaikkan kandungan alkohol dsb. 2.Hibridisasi Paraseksual Proses rekombinasi terjadi pada sel vegetatif
Contoh : Konjugasi, Transduksi, Transpormasi, Rekombinasi Konjugasi : Proses transper informasi genetic dari satu sel ke sel lain
melalui kontak antarsel. Contoh: pada bakteri (bisa melalui plasmid / kasus tertentu bisa melibatkan Hfr dan galur elemen genetik ekstra) Dua galur E. coli yang berbeda melalui filus sex dimana perpindahan genetik terjadi (berupa tabung yang dibentuk oleh salah satu dari
pasangan sel. Sel yang membentuk filus mengandung elemen genetic ekstra , faktor F atau plasmid yang memegang peranan pada pemutusan DNA lingkar serta perpindahannya ke sel bakteri lain yang akan terjadi rekombinasi antara dua genom.
yang berasal dari suatu sel diambil dan tetap dilindungi oleh sel lain) Transpormasi dapat dikerjakan secara In vitro atau manipulasi yang melibatkan mutagenesis sebelum dimasukkan kedalam sel.
Rekombinasi Mitosis : (berlaku pada Kapang yang memiliki fase vegetatif haploid, dimana sejumlah kecil inti dapat melebur untuk membentuk diploid). Ada 3 tahap :
15
1.
Pembentukan heterokarion (dua atau lebih inti yang berbeda dengan satu sitoplasma tunggal) antara dua miselia haploid
2. 3.
Peleburan inti oleh sejumlah kecil inti yang berlawanan yang mengakibatan pertukaran kromosum Haploidisasi (inti diploid diubah menjadi menjadi haploid).
Diketahui rekombinasi mitosis jauh kurang efektif dibandingkan dengan rekombinasi seksual.
Fusi Protoplas : Meleburnya protoplas yang diikuti terbentuknya sel hibrid.
Menggunakan secara mekanis dan enzimatis Tapi kebanyakan dengan menggunakan enzim litik (contohnya : helikase, glusulase, sulfatase menghasilkan protoplas ragi). untuk
Pada umumnya sel fase eksponensial lebih lebih mudah menghasilkan protoplas dari pada sel (komposisi pertumbuhan) dinding sel berubah fase stationer selama siklus
Untuk menjaga stabilitas protoplasma yang dihasilkan diperlukan adanya stabilisator seperti: berbagai garam inorgenik, gula dan gula alkohol.
Protoplas dapat membentuk dinding sel yang baru selanjutnya sel akan tumbuh secara normal. Jika rekombinasi terjadi maka akan timbul organisme yang berubah secara genetik.
Baru-baru ini dikembangkan fusi protoplas dengan menggunakan medan listrik ( Sel diganggu dengan menggunakan medan listrik yang lemah tak homogen dan
16
frekwensi Selajutnya
tinggi
sehingga arus
dialirkan
menyebabkan terbukanya mikropore dalam membran sehingga isi sel akan bergabung dan melebur. - Jika dua protoplas dari galur yang berbeda melebur maka dihasilkan sel yang heterokariotik (mengandung inti yang berbeda sumber).
-
Peleburan inti dapat terjadi antara inti haploid dari genotip yang berbeda akan menghasilkan inti yang diploid heterozigot sedangkan dari inti yang sejenis akan menghasilkan inti diploid yang homozigot.
Aplikasi Impiris dari Fusi Protoplas dapat dilihat pada perbaikan hasil produksi antibiotik dan Fusi turunan dari sel manusia yang mampu menghasilkan insulin
- Fusi Sel sudah berhasil diterapkan pada sel hewan untuk menghasilkan antibodi monoklonal. Gambar : sel-sel hibrdoma penghasil antibodi
17
REKAYASA GENETIKA (Kloning Gen/ DNA Rekombinan ) Difinisi : Pembentukan kombinasi baru dari materi keturunan melalui penyisipan asam nukleat yang dihasilkan dengan cara apapun diluar sel, ke dalam sistim vector (plasmid/bakteriofag) sehingga memungkinkan penyatuannya ke dalam organisme yang menjadi hospes, dan bentuk-bentuk ini tidak terjadi secara alami namun mempunyai kemampuan memperbanyak diri secara berkesinambungan. Beberapa hal pokok dalam Rekayasa genetika :
1. DNA
dapat
diisolasi
dari
sel-sel
tumbuhan,
hewan
dan
mikroorganisme donor dan dapat dipecah menjadi fragmen-fragmen satu atau lebih gen dengan menggunakan enzim endonuklease (Restriction Enzymes)
2. Sistem vector (pembawa) : Plasmid dan Bakteriofag (virus bakteri)
Syarat vector : - harus mampu masuk ke dalam hospes dan mengadakan replikasi didalamnya -Harus ada marker -Idial berukuran kecil 3. Fragmen gen yang diingini dapat dirangkai dalam vector dengan menggunakan enzim ligase.
18
4. Penyisipan vector DNA rekombinan ke dalam hospes (transpormasi) dan transduksi. 5. Deteksi DNA hibrida Contoh: Ezim, hormon, senyawa-aenyawa anti tumor, interferon dan zat-zat kimia.
19
EXPLORASI MIKROBA Mikroba : merupakan suatu organisme yang penting dalam bioteknologi terutama hubunganya dengan teknologi fermentasi. Merugikan Mikroba Menguntungkan Peran Mikroba Penting Dalam Industri 1. Mikroba mampu mensintesa senyawa komplek 2. Mampu melakukan perubahan makro melekul secara ekonomis 3. Menggunakan substrat yang murah Sumber Eksplorasi 1. Tanah 2. Air 3. Tempat yang ekstrim (limbah) 4. Mahluk hidup Isolasi Mikroba - Metode Platting dengan seri pengenceran - Penanaman Langsung Gambar :
20
C. aurianticum
CH3(CH2)2CH2OH Aseton-Butanol
2. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Etanol C6H12O6 Saccharomyces cerevisiae Zymomonas mobilis C2H5OH Etanol
3. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Asam Asetat C2H5OH Etanol C6H12O6 Acetobacter aceti CH3COOH Asam asetat CH3COOH Asam asetat
Clostridium thermoaceticum
4. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Asam Sitrat Tetes, Pati, Sirup jagung Glukosa, Sukrosa Aspergillus niger Asam sitrat
21
5. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Asam Glukonik Glukosa Penicillium chrygenum Asam Glukonik Acetobactergluconicum ASpergillus niger 6. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Asam Itakonik Sukrosa Glukosa Aspergillus niger Asam Itakonik aspergillus itaconicus
7.Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Asam Laktat Karbohidrat Susu Lactobacillus bulgaricus L. casei L. casei Streptococcus lactis Asam Laktat Asam Laktat
8. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Xantham Gum Sukrosa, Glukosa Pati Xanthomonas campestris X. maluacearum X. carotaei Xantham Gum
9. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Dextran Sukrosa Leuconostoc mesenteroides Streptobacterium dextranicum Dextran
10. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Isopropil Alkohol Glukosa Clostridium aurianticum Isopropil Alkohol
11.Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Asam Akrilik Glukosa Lactobacillus bulgaricus Clostridium propionium Asam Akrilik
12. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Metil Etil Keton Glukosa Klebsiella neumonia Proses kimia Metil Etil Keton
22
13. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Gliserol Glukosa Saccharomyces cerevisiae Gliserol
14. Peranan Mikroba Dalam Pembuatan Insektisida Mikrobial Substrat+Nutrien+O2 Bacillus thuringiensis Insetisida Mikrobial
15. Peranan Mikroba Dalam pembuatan Hormon Gibberellin Garam, Glukosa+ Nutrien+ O2 Gibberella fujikuroi Gibberellin
23
LIMBAH ORGANIK
Biomassa
II. Jenis-jenis produk samping yang dapat digunakan sebagai subtrat dalam bioteknologi Bidang pertanian : Jerami Ampas tebu/bit (bagasse) Tongkol jagung Sekam kopi, kakao dan kelapa Ampas teh Bungkil (oilseed cake) Limbah Kapuk Dedak (bran)
24
Daging buah (tomat, kopi pisang, nenas, jeruk,zaitun) Limbah hewan Kehutanan: Hidrolisat limbah kayu Cairan sulfit bubuk kayu Kulit kayu, serbuk gergaji Kertas dan selulosa Serat (fiber) Industri : Gula Tetes (mollase) Limbah Penyulingan Dadih (whey) Air Limbah dari Industri Pangan (minyak zaitun, minyak kelapa sawit, kentang, kurma, jeruk, ketela) Air Cucian (pengolahan susu, pengalengan, pembuatan permen/gula-gula, pembuatan roti, minuman ringan, , pencucian jagung) Air bekas cucian ikan Produk samping pengolahan daging Sampah perkotaan Air buangan Limbah dari pemotongan hewan Perlu dicatat bahwa: Beberapa senyawa seperti selulosa erat kaitanya dengan lignin yang merupakan senyawa Biodegradative Force (Tahan terhadap daya penguraian hayati) sehingga perlu Pra-Olah ( Pretretment) hidrolisis kimiawi/enzim III. Strategi Bioteknologi untuk Pemanfaatan Bahan Limbah Organik 1. Meningkatkan kualitas limbah pangan sehingga, sesuai bagi konsumsi manusia 2. Memanfaatkan limbah pangan secara langsung atau pemrosesan sebagai makanan ternak unggas, babi, ikan atau hewan berperut
25
tunggal lainnya yang dapat mengkonsumsi langsung limbah tersebut 3. Memanfaatkan limbah pangan pada ternak sapi atau pemamah biak lainnya jika limbah tersebut tidak cocok bagi hewan berperut tunggal karena kandungan seratnya yang tinggi, adanya toksin atau alas an lain. 4. Produksi biogas (metana) dan produk fermentasi lainnya bila bahan limbah tanpa pretrement yang ekstensif tidak sesuai bagi konsumsi hewan 5. Tujuan selektif lainnya seperti penggunaan langsung sebagai bahan baker, bahan bangunan, ekstraksi kimia dll. IV. Pertimbangan Teknis Untuk Pemanfaatan Bahan-bahan Limbah 1. Ketersediaan Biologis : - Sedikit (selulosik) - Cukup (pati, laktosa) - Banyak ( gula tetes, pulping sugar) 2. Konsentrasi : - Padat (residu penggilingan sampah) - Pekat ( gula tetes) - Encer ( laktosa, pulping sugar) - Sangat encer ( cairan pencucian tanaman dan hasil proses) 3. Kualitas : - Bersih (gula tetes, laktosa) - Cukup (jerami) - Kotor ( sampah, limbah yempat makan ternak) 4. Lokasi : - Terkumpul (instalasi besar, pusat-pusat pengumpulan kecil,) - Terkumpul secara khusus (minyak zaitun, minyak sawit, kurma, karet, buah/sayuran) - Tersebar (jerami, hasil hutan) 5. Pengaruh Musim: - Tersedia sepanjang waktu (minyak sawit, laktosa) - Tersedia dalam waktu singkat/musiman (limbah pengalengan sayuran)
26
6. Penggunaan alternative : - Beberapa (jerami) - Tidak ada (sampah) - Negatif ( limbah cair yang sangat memakan biaya) 7. Potensi Teknologi setempat V. Bahan Mentah Dan Masa Depan Bioteknologi Masa depan proses bioteknologi tergantung pada : 1. Persedian Bahan Baku 2. Harga Bahan Baku Grafik : Harga Jagung dan minyak tanah
27
BIOTEKNOLOGI DALAM MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM UNTUK KEPENTINGAN PETERNAKAN Tunjuannya: 1. Meningkatkan produktivitas ternak dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat. 2. Pemanfaatan teknologi tanpa merusak / memusnahkan sumber hayati local (pelestarian plasma nuftah) Teknologi yang diterapkan dalam bidang peternakan
menyangkut : 1. Inseminasi Buatan - Dikenal sudah lebih 50 tahun yang lalu - Dikembangkan untuk mengatasi penyakit kelamin - Untuk seleksi intensip bagi pejantan unggul yang digunakan sebagai sumber mani beku/encer 2. Transper Embrio - Lebih dari 20 tahun yang lalu - Metode pemanenan, penyimpanan dan implantasi embrio (sapi)
-
Keuntungan meningkatkan tingkat reproduksi dari sapi betina yang terpilih (Betina Donor) artinya secara genetic sapi-sapi betina unggul dapat
28
Tehniknya
dinamakan
MOET
(Multiple
Ovulation Embrio Transper) adalah teknologi gabungan antara lain superovulasi, fertilisasi, pemanen embrio, pembekuan embrio, dan transper embrio
-
Keuntungannya
keturunan yang dihasilkan oleh betina hasil seleksi, Peningkatan populasi dasar peningkatan laju perbaikan genetik dalam program pemuliaan termasuk menunjang konservasi sumber genetic hayati.
-
Transper embrio juga digunakan untuk tujuan tertentu seperti : Perluasan yang cepat dari stok genetic yang jarang, dan mengurangi biaya transport dibandingkan dengan pengiriman ternak hidup
- Dinegara-negara
berkembang
transper
ambrio
3. Krioservasi Embrio - Pembekuan semen dan embrio - Gunanya untuk konservasi khususnya hewan yang akan punah.
29
- Menggunakan Tehnik Vitrifikasi yaitu tehnik yang menggunakan zat krioprotektan dengan berat molekul yang besar untuk pembekuan tanpa merusak sel yang dibekukan (mencegah kristalisasi cairan sel) - Penyimpanan jangka panjang dengan menggunakan cairan nitrogen 4. Pembuahan Buatan (IVF) dan Produksi Embrio - Oosit yang belum matang diambil dari ternak hidup (ovarium dari ternak yang dipotong) kemudian dibuahi di. Lab. Selanjutnya di implantasikan kedalam ternak resipien atau dibekukan untuk ditransper kemudian.
-
5. Seksing Semen - Pemisahan sperma yang mengandung kromosom X dari Y. ini berguna dalam kaitanya penetuan jenis kelamin ternak, yang tentu berpengaruh nilai tambah terhadap nilai produksi 6. Kloning :
30
- Penekanannya pada mahluk hidup, Gen (DNA), dan tanpa keterlibatan seksual - The dictionary say cloning is the technic of producing agenetically identical duplicate of an organism. A clone is said to be all descendants derived asexually from single individual - Ada beberapa teknik :
a.
Memecah embrio (Separating an embryo) artinya membuat kembar secara manual Tehnik Transplantasi inti (Nuclear
b.
transplantation) - Sel telur dihilangkan intinya kemudian inti sel donor akan dimasukkan ke dalamnya
31