You are on page 1of 2

Pengertian Makna

Makna adalah bagian yang tidak terpisahkan dari semantik dan selalu melekat dari apa saja yang kita tuturkan. Pengertian dari makna sendiri sangatlah beragam. Mansoer Pateda (2001:79) mengemukakan bahwa istilah makna merupakan kata-kata dan istilah yang membingungkan. Makna tersebut selalu menyatu pada tuturan kata maupun kalimat. Menurut Ullman (dalam Mansoer Pateda, 2001:82) mengemukakan bahwa makna adalah hubungan antara makna dengan pengertian. Dalam hal ini Ferdinand de Saussure ( dalam Abdul Chaer, 1994:286) mengungkapkan pengertian makna sebagai pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada suatu tanda linguistik.

Dalam Kamus Linguistik, pengertian makna dijabarkan menjadi :

1. maksud pembicara;

2. pengaruh penerapan bahasa dalam pemakaian persepsi atau perilaku manusia atau kelompok manusia;

3. hubungan dalam arti kesepadanan atau ketidak sepadanan antara bahasa atau antara ujaran dan semua hal yang ditunjukkannya,dan

4. cara menggunakan lambang-lambang bahasa ( Harimurti Kridalaksana, 2001: 132).

Bloomfied (dalam Abdul Wahab, 1995:40) mengemukakan bahwa makna adalah suatu bentuk kebahasaan yang harus dianalisis dalam batas-batas unsur-unsur penting situasi di mana penutur mengujarnya. Terkait dengan hal tersebut, Aminuddin (1998:50) mengemukakan bahwa makna merupakan hubungan antara bahsa dengan bahasa luar yang disepakati bersama oleh pemakai bahsa sehingga dapat saling dimengerti.

Dari pengertian para ahli bahsa di atas, dapat dikatakan bahwa batasan tentang pengertian makna sangat sulit ditentukan karena setiap pemakai bahasa memiliki kemampuan dan cara pandang yang berbeda dalam memaknai sebuah ujaran atau kata.

Pendahuluan

Bahasa, menurutR. H. Robbins (1952) menegaskan bahawa kajian makna merupakan salah satu bahagianyang penting dalam linguistik am. Firth (1944) pula menegaskan bahawa makna menjadi inti dalam kajian bahasa. Lazimnya, kata makna memberi erti maksud atau erti. Walau bagaimanapun, kata makna boleh diberi bermacam-macam pengertian lagi. Misalnya,Ogden dan Richard dalam buku Bloomfield mentakrifkan makna sebagai suatu bentuk linguistik sebagai keadaan apabila penutur tersebut mengujarkannya dengan gerak balas yang dijangkakan daripada pendengar. Seseorang itu boleh mentakrifkan makna sesuatu bentuk pertuturan dengan tepatapabila makna ini berkaitan dengan pengetahuan saintifik yang dimiliki oleh seseorang( Leonard Bloomfield, 1992).

iaitupenting atau beerti ( Hashim Musa, Ong Chin Guan, 1998). Selain itu, sema juga beertitanda atau lambang. Dalam bidang linguistik, semantik ialah bidang yang mengkaji maknaatau erti dalam bahasa ( Nik Safiah Karim, 2001). Semantik atau kajian makna adalah satu bidang yang luas, mencakupi kebanyakan daripada struktur dan fungsi bahasa dan jugamasalah dalam kajian psikologi, falsafah dan antropologi. Terdapat beberapa jenis maknadalam bahasa Melayu antaranya ialah, makna konsepsual, makna konotatif, makna stilistik,makna afektif, makna refleksi, makna kolokatif, dan makna tematik. Jenis-jenis makna inidapat memberikan gambaran yang tertentu daripada maksud tersurat dan tersirat.

You might also like