You are on page 1of 3

PENGOLAHAN SAMPAH KERTAS MENJADI ASBES

Sampah merupakan barang yang tidak berguna atau merupakan barang yang terbuang dariaktifitas manusia baik itu limbah industri maupun limbah dari pembuangan kotoran manusia.Sampah dapat berupa padatan atau setengah padatan yang dikenal dengan istilah sampah yangdalam keadaan basah dan sampah yang dalam keadaan kering. Pada hakikatnya sampah sangat jijik dihadapan masyarakat, oleh karena hanya sebagian masyarakat yang dapat atau mampumengolah sampah baik itu sebagai pupuk tanaman, mainan anak, kerajinan tangan dan sebagianbesar pelengkap dari bahan bangunan rumah. Sampah merupakan masalah yang tidak ada habisnya, karena selama kehidupan ini masih adamaka sampah akan selalu di produksi. Produksi sampah sebanding dengan bertambahnya jumlahpenduduk. Semakin banyak jumlah penduduk maka semakin banyak jumlah sampah yang akandi produksi. Sampah tidak akan menjadi masalah jika kita dapat mengolahnya dengan baik yaitudengan cara daur ulang. Mengelola sampah tidaklah sulit, dengan cara tidak membuang sampahsembarangan dan memilih-milih dan pisahkan antara sampah organik dan anorganik. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi sistem pengelolaan sampah di wilayah perkotaan misalnyakarakteristik sampah, kepadatan dan penyebaran penduduk, karakteristik fisik dari lingkungan,rencana dan tata ruang perkotaan. Pengolahan sampah

untuk menjadi bahan-bahan yang bergunaakan memberikan keuntungan ekonomi. Selain meningkatkan efisiensi produksi dan keuntunganekonomi bagi pengolah sampah, dapat mengurangi biaya pengangkutan sampah ke TPA, dapatmenghemat energi, mengurangi jumlah penganguran, mengurangi angka kemiskinan, membukalapangan kerja, dapat mempersempit lahan TPA serta lingkungan menjadi asri dengan berkurang jumlah sampah.

Menurut hasil yang telah diamati asbes merupakan serat mineral silika yang bersifat fleksibel,tahan lama dan tidak mudah terbakar. Asbes banyak digunakan sebagai penghantar listrik danpenghantar panas yang baik. Asbes banyak digunakan sebagai isolator panas dan pada pipasaluran pembuangan limbah rumah tangga, dan bahan material atap rumah. Asbes banyak digunakan dalam bahan-bahan bangunan. Jika ikatan asbes dalam senyawanya lepas, maka seratasbes akan masuk ke udara dan bertahan dalam waktu yang lama.Asbes adalah istilah pasar untuk bermacam-macam mineral yang dapat dipisah-pisahkan hinggamenjadi serabut yang fleksibel. Berdasarkan komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkanmenjadi dua bagian. 1. Golongan serpentin; yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksidamagnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, 2. Golongan amfibol; yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit, aktinolit dan tremolit. Walaupun sudah jelas mineral asbesterdiri dari silikat-silikat kompleks, tetapi dalam menulis komposisi mineral asbes terdapatperbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari molekul. Akan tetapi berdasarkan hasilpenyelidikan sinar-X, sebenarnya silikat-silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11 yangbanyak digunakan dalam industri adalah asbes jenis krisotil.Perbedaan dalam serat asbes selain karena panjang seratnya berlainan, juga karena sifatnya yangberbeda. Satu jenis serat asbes pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaanyaitu dari serat yang berukuran panjang hingga yang halus.Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes dipintal ialah serat asbes yang dipintal, digunakan untuk kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-kantong asbes, pelapisketel uap, pelapis dinding, pakaian pemadam kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan tekstilasbes. Alat pemadam api, benang asbes, pita, tali, alat penyambung pipa uap, alat listrik, alatkimia, gasket keperluan laboratorium, dan pelilit kawat listrik. Serabut yang tidak dapat dipintalterdiri atas semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya, dinding, lantai, alat-alatkimia dan listrik.Asbes untuk atap. Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-isolator panas dan listrik. Dinding-dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macam-macam isolasi,gasket, ketel, dan tanur. Macam-macam bahan campuran lain yang menggunakan asbes sangathalus dan kebanyakan asbes sebagai bubur.Asbes amfibol yang biasa digunakan sebagai bahan serat tekstil adalah dari jenis varitaskrosidolit. Hal ini berhubungan dengan daya pintalnya yang sesuai dengan kebutuhan industritekstil. Krisotil dan antagonit termasuk ke dalam golongan asbes serpentin. Krisotil jugamerupakan jenis asbes yang sangat penting dalam industri pertekstilan.Dalam hal ini tahapan yang akan dilakukan terhadap pembuatan asbes sangat berpariasi dilihatdari berbagai metode yang dilakukan. Adapun metode pembuatan daur ulang sampah kertas inidilakukan dengan cara

manual, dimana pemprosesannya relatif berat. Pembuatan asbes dilakukandengan cara mendaur ulang sampah kertas dengan berbagai perekat yang dapat mendukungterbentuknya asbes yang bermutu. Hal ini di picu dengan adanya suatu metode yang dilakukan,agar bahan dari kertas dalam pembuatan asbes berkualitas dan tahan lama. Dari tinjauan pustakayang telah dilakukan, bahwa beberapa sampah dapat dimamfaatkan sebagai daya guna danramah lingkungan. Dalam metode yang diambil dalam pembuatan daur ulang sampah diambilhasil pembahasan pendaur ulangan kertas bekas, dan Koran, hal ini dilihat dari segiekonomisnya. Dalam tahapan selanjutnya bahan yang telah diproses dengan tahapanpembuburan kertas. Pembuatan dilakukan dengan menyiapkan bahan yang diperlukan sepertibaskom, air, blender, pisau, cetakan asbes, semen, tepung kanji dan pemanas. Pertama-tama yang perlu dilakukan adalah persiapan kertas bekas, Koran bekas dan kertaslainnya yang akan di potong-potong dengan pisau. Pemotongan kertas ini bertujuan agar kertaslebuh mudah di bubur. Setelah dilakkan pemotongan kertas, kertas tersebut dimasukkan kedalamblender besar dengan mencampurkan bahan perekat kanji dengan air. Pencampuran ini dilakukandalam waktu yang bersamaan dengan memasukkan potongan kertas. Setelah dilakukanpencampuran, mesin blender dinyalakan agar potongan kertas tersebut menjadi bubur.Setelah dilakukan proses pembuburan, sebelumnya telah disediakan bahan untuk mencetak.Dengan mengangkat potongan bubur yang masih berada dalam blender . Potongan bubur akandimasukkan kedalam cetakan, kemudian didiamkan kurang lebih sekitar 1(satu ) jam. Sewaktucetakan bubur kertas didiamkan, selanjutnya potongan bubur tersebut diangin-anginkantujuannya agar tidak terjadi proses pengerasan yang berakibat cetakan asbes kurangberkualitas(bermutu).Tahapan selanjutnya harus lebih hatihati, cetakan bubur kertas yang sudah diangin-anginkanakan disusun atau dirapikan diatas tungku yang telah disediakan untuk segera dibakar. Prosespembakaran tersebut berlangsung kurang lebih satu hari satu malam. Dalam proses pembakaranasbes yang telah jadi jangan ditinggal agar mutu asbes terjamin, apabila ditinggal dapat merusak asbes kertas atau tidaknya berkulatisnya bahan olahan tersebut. Setelah pembakaran tersebutselesai kayu bakar yang masih ada dipisahkan dari tempat pembakaran, sebelumnya cetakantersebut ditutup dengan batako, sementara arang yang masih panas dari pembakaran tersebutdidiamkan di area pencetakan dengan tujuan cetakan bubur kertas tersebut stabil dan panas arangtersebut habis.

You might also like