You are on page 1of 109

PENERAPAN MODEL MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU PADA SISWA KELAS

VII A SMP WALISONGO GEMPOL DI PASURUAN

SKRIPSI
Oleh: Meca Fatma 06130023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Juli, 2010

PENERAPAN MODEL MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VII A SMP WALISONGO GEMPOL DI PASURUAN

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh: Meca Fatma 06130023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Juli, 2010

HALAMAN PERSETUJUAN

PENERAPAN MODEL MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VII A SMP WALISONGO GEMPOL DI PASURUAN

SKRIPSI

Oleh : Meca Fatma NIM. 06130023

Telah Disetujui Oleh: Dosen Pembimbing

Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak NIP. 196903032000031 002

Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan IPS

Drs. Muh. Yunus, M.Si NIP. 196903241996031 002

HALAMAN PENGESAHAN PENERAPAN MODEL MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VII A SMP WALISONGO GEMPOL DI PASURUAN SKRIPSI dipersiapkan dan disusun oleh Meca Fatma (06130023) telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 28 Juli 2010 dengan nilai (B+) dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan IPS (S.Pd) pada tanggal : 30 Juli 2010 Panitia Ujian Tanda Tangan

Ketua Sidang Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak NIP. 196903032000031 002

: ________________________

Sekretaris Sidang Kusumadyahdewi, M.AB LB. 13016

: ________________________

Pembimbing, Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak NIP. 196903032000031 002

: ________________________

Penguji Utama Dr. H. Nur Ali, M.Pd NIP. 196504031998031 002

: ________________________

Mengesahkan, Dekan Fakultas Tarbiyah UIN MALIKI Malang

Dr. H. M. Zainuddin, MA NIP. 19625071995031001

MOTTO

s>t s9 $t z|M}$# z=t n=s)9$$/ z=t %!$# t.F{$# y7/uu &t%$# ....
(3) bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah (4) yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya [1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

PERSEMBAHAN

Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberi doa dan dukungan dalam setiap langkahku

Kakak dan adikku media Rahman, Mifta saban, Nur Ifa Sofana dan Zamrotul Nur lai lia yang selalu memberi semangat padaku

Kepada Guru-guru dan dosen-dosen yang telah memberikan ilmunya kepadaku

Almamaterku..

Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang NOTA DINAS PEMBIMBING Hal : Skripsi Meca Fatma Lamp. : 2 (Dua) Eksemplar Malang, 22 Juli 2010

Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang di Malang

Assalamu'alaikum Wr.Wb. Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini : Nama NIM Jurusan Judul skripsi : Meca Fatma : 06130023 : Pendidikan IPS : Penerapan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan

Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Pembimbing,

Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak NIP. 196903032000031 002

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain., kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, 22 Juli 2010

Meca Fatma NIM. 06130023

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ri no. 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Huruf

= = = = = = = = = =

a b t ts j h kh d dz r

= = = = = = = = = =

z s sy Sh dl th zh gh f

= = = = = = = =

q k l m n w , y

B. Vokal Panjang Vokal (a) panjang = a Vokal (i) panjang = Vokal (u) panjang =

C. Vokal Diftong = aw = ay = =

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb Pujian berlimpah hanya diperuntukkan kepada-Mu, wahai Tuhan kami. Memang itulah yang layak bagi keagungan dan kebesaran kekuasaan-Mu. Ya Allah, senantiasa kami haturkan puji dan syukur kehadirat-Mu. Di sisi-Mu terdapat kunci-kunci rahasia ghaib dan takdir yang tiada mengetahuinya selain Engkau. Shalawat dan kesejahteraan dari-Mu, selalu penulis haturkan untuk Nabi Muhammad SAW, hamba, dan utusan-Mu. Engkau mengutusnya sebagai rahmat bagi semesta alam dan penuntun jalan bagi manusia semuanya. Shalawat dan salam juga penulis sampaikan kepada keluarga beliau, para sahabatnya, serta semua pengikut setianya sampai pada hari kiamat tiba. Skripsi yang berjudul Penerapan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VII A SMP Walisongo Gempol Pasuruan. Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, maka penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas akademik peneliti sebagai syarat kelulusan. Dalam proses penulisan dan penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Nur Hadi Dan Ibu Masfufah selaku orang tuaku yang selalu memberi doa restunya disetiap langkahku. 2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo Ibrahim Malang 3. Bapak Dr. H. M. Zainuddin, MA selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 4. Bapak Drs. Muh. Yunus, M.Si selaku ketua Jurusan P.IPS Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 5. Bapak Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak selaku dosen pembimbingku yang telah memberikan arahan, bimbingan, saran, dan motivasi dalam penulisan skripsi ini. 6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 7. Bapak H. Hidayat S.Pd selaku kepala sekolah SMP Walisongo Gempol Pasuruan yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian. 8. Ibu Vivi Rianti S.Pd selaku guru IPS Terpadu di SMP Walisongo Gempol Pasuruan yang telah bersedia bekerjasama selama penelitian tindakan kelas berlangsung dan yang telah memberikan arahan, bimbingan, saran dan motivasi dalam penulisan skripsi ini. 9. Siswa kelas VII A yang telah bersedia untuk melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh guru sehingga mempermudah peneliti untuk mendapatkan data yang peneliti butuhkan. selaku rektor UIN Maulana Malik

10. Seseorang yang tiada henti-hentinya memberikan semangat, dukungan dan telah membuat hidupku lebih berwarna. 11. Teman-teman kost di sunan Drajat no. 09, teman-teman PKL kelompok 8, dan teman-teman IPS. 12. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga semua bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan ridho dan sekaligus sebagai catatan amalan sholihan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan maupun penyajian, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan karya selanjutnya. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca serta temanteman yang masih menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, sehingga bisa menjadi awal kesuksesan penulis pada langkah selanjutnya. Wassalamualaikum Wr.Wb

Malang, 22 Juli 2010

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................

i ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN MOTTO..................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................... vi HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ vii HALAMAN TRANSLITERASI..................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xvii ABSTRAK .....................................................................................................xviii

BAB I:

PENDAHULUAN ........................................................................ A. Konteks Penelitian .................................................................. B. Fokus Penelitian ..................................................................... C. Tujuan Penelitian .................................................................... D. Manfaat Penelitian .................................................................. E. Hipotesis Penelitian ................................................................

1 1 7 8 8 9

F. Definisi Istilah ........................................................................ 10 G. Sistematika Pembahasan ......................................................... 11

BAB II:

KAJIAN PUSTAKA..................................................................... 13 A. Mata Pelajaran IPS Terpadu.................................................... 13 1. Pengertian IPS Terpadu...................................................... 13 2. Unsur-unsur Yang Terkait Dengan Mata Pelajaran IPS di SMP............................................................................... 13

3. Tujuan Mata Pelajaran IPS Terpadu ................................... 13 4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Terpadu... 14 B. Model Pembelajaran ............................................................... 16 1. Pengertian Model Pembelajaran ......................................... 16 2. Pengertian Mind Map......................................................... 17 3. Fungsi Mind Map............................................................... 18 4. Tujuh Langkah Dalam Membuat Mind Map....................... 18 5. Para Pembuat Mind Map Dalam Sejarah ............................ 19 6. Mind Map Memanfaatkan Belahan Otak Kanan Dan Otak Kiri............................................................................ 19 7. Langkah-langkah Sebelum Membuat Mind Map ................ 20 C. Kreativitas............................................................................... 22 1. Pengertian Kreativitas ........................................................ 22 2. Cara Pengembangan Kreativitas Siswa............................... 22 3. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif .............................................. 22 4. Kiat-kiat Kreativitas........................................................... 23 D. Prestasi Belajar....................................................................... 23 1. Pengertian Prestasi Belajar................................................... 23 E. Penerapan Model Mind Map Untuk Meningkatkan

Kreativitas dan Prestasi Belajar Siswa..................................... 25

BAB III:

METODE PENELITIAN............................................................. 29 A. Pendekatan jenis Penelitian..................................................... 29 B. Kehadiran Peneliti .................................................................. 30 C. Lokasi Penelitian ................................................................... 30 D. Data dan Sumber Data ............................................................ 31 E. Pengumpulan Data.................................................................. 31 F. Analisis Data .......................................................................... 33 G. Rencana Tindakan .................................................................. 35 H. Indikator Kinerja..................................................................... 38

BAB IV:

HASIL PENELITIAN .................................................................. 40 A. Latar Belakang Objek ............................................................. 40 1. Identitas SMP Walisongo Gempol ..................................... 41 2. Sejarah Berdirinya SMP Walisongo Gempol...................... 41 3. Visi dan Misi SMP Walisongo Gempol.............................. 43 4. Sumber Daya Manusia SMP Walisongo Gempol ............... 44 5. Struktur Orgaanisasi........................................................... 45 6. Proses Belajar Mengajar..................................................... 46 B. Penyajian dan Analisis Data.................................................... 47 1. Paparan Data Sebelum Tindakan........................................ 48 2. Paparan Setelah Tindakan .................................................. 53

BAB V:

PEMBAHASAN .......................................................................... 74 A. Perencanaan Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar IPS terpadu Pada Siklus I dan II .............. 75 B. Pelaksanaan Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar IPS terpadu Pada Siklus I dan II Pada Siklus I dan II .......................................................................... 77 C. Penilaian Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar IPS terpadu Pada Siklus I dan II Pada Siklus I dan II .................................................................................... 79

BAB VI:

PENUTUP.................................................................................... 82 A. Kesimpulan............................................................................. 82 B. Saran ..................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 84 LAMPIRRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11

: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS ....................12 : Jumlah Siswa.........................................................................44 : Kepala Sekolah ......................................................................44 : Jumlah Guru ..........................................................................44 : Pembagian Jam Belajar..........................................................46 : Peringkat Rerata UAN ...........................................................47 : Nilai Ujian Sekolah................................................................47 : Angka Kelulusan ...................................................................47 : Skor Penilaian Prestasi Belajar Pada Post Test Siklus I ..........60 : Skor Penilaian Mind Map Pada Siklus I .................................61 : Skor Penilaian Prestasi Belajar Pada Post Test Siklus II .........68 : Skor Penilaian Mind Map Pada Siklus II ................................69

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 3.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2.

: Mind Map ............................................................................17 : Mind Map ............................................................................27 : Tahapan Dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas................36 : Foto SMP Walisongo Gempol di Pasuruan...........................40 : Struktur Organisasi SMP Walisongo ....................................45

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3

: Bukti Konsultasi .................................................................. : Surat izin Penelitian dari Fakultas Tarbiyah.......................... : Surat Keterangan Penelitian Dari SMP Walisongo Gempol di Pasuruan..............................................................

86 8

88 89 90 91 92 93 95 96 98

Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9

: Pedoman Dokumentasi ......................................................... : Soal Pre Test ........................................................................ : Soal Post Test siklus I........................................................... : Soal Post Test Siklus II ......................................................... : Kunci Jawaban Soal Pre Test................................................ : Kunci Jawaban Soal Post Test Siklus I..................................

Lampiran 10 : Kunci Jawaban Soal Post Test Siklus II ................................ Lampiran 11 : Daftar Nilai Prestasi Belajar IPS Terpadu .............................

Lampiran 12 : Daftar Nilai Kreativitas Mencatat Mind Map ........................ 100 Lampiran 13 : Daftar Nilai Presentasi Hasil Mind Map Siklus I Dan II........ 102 Lampiran 14 : Hasil Mind Map Siswa Kelas VII A SMP Walisongo109 Lampiran 15 : Cara Perhitungan Persentase Pre Test, Post Test I Dan II ..... 106 Lampiran 16 : Gambar Foto Kegiatan siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan.............................................................. 108 Lampiran 17 : KKM (kriteria Ketuntasan Minimum)................................... 110 Lampiran 18 : Kalender Pendidikan............................................................. 112 Lampiran 19 : Pekan Efektif ........................................................................ 114 Lampiran 20 : Prota ..................................................................................... 115 Lampiran 21 : Promes.................................................................................. 117 Lampiran 22 : Silabus.................................................................................. 119 Lampiran 23 : RPP ...................................................................................... 121 Lampiran 24 : Daftar Riwayat Hidup........................................................... 152

ABSTRAK Meca Fatma. 2010. Penerapan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Dosen Pambimbing Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak Kata Kunci : Mata Pelajaran IPS Terpadu, kreativitas, prestasi belajar dan model mind map Pembelajaran IPS di SMP sangat penting bagi siswa. Diharapkan para siswa SMP dapat menguasai mata pelajaran IPS yang sesuai dengan tujuan mempelajari mata pelajaran IPS. Cara belajar IPS, sewaktu akan belajar IPS otak harus dalam keadaan fresh, Saat membaca IPS usahakan mencatat poin-poin penting, saat di kelas perhatikan penjelasan tentang materi IPS dari guru dan rajin bertanya. Nilai ulangan harian yang diperoleh siswa kelas VII A SMP di Pasuruan ini kurang memuaskan disebabkan karena siswa kurang menguasai konsep-konsep materi yang ada pada mata pelajaran IPS Terpadu yang telah dipelajari atau kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Serta tingkat kreativitas siswa dalam mencatat konsep penting yang terdapat pada isi materi IPS Terpadu masih kurang memuaskan, catatan siswa cenderung masih membosankan. Berangkat dari latar belakang itulah penulis kemudian ingin membahasnya dalam skripsi dan mengambil judul penerapan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol Pasuruan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan perencanaan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan; (2) untuk mendeskripsikan pelaksanaan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan; (3) untuk mendeskripsikan hasil penilaian pembelajaran model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi IPS Terpadu belajar pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan. Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk dalam penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam perjalanan mengumpulkan data, penulis menggunakan metode wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data kualitatif dan data kuantitatif yang penulis peroleh selama melakukan pengamatan langsung di lapangan. Temuan penelitian menunjukkan bahwasanya model belajar yang penulis tawarkan dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada

siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol Pasuruan (1) pada perencanaan model mengacu pada RRP yang telah dirancang, pelaksanaan model sesuai dengan RPP yang telah dirancang secara kolaborasi bersama ibu Vivi Rianti selaku guru IPS Terpadu kelas VII A; (2) pada pelaksanaan dapat berjalan lancar, pelaksanaan model mind map merupakan pengalaman baru bagi guru dan siswa dan mind map telah memberi beberapa manfaat bagi siswa dan guru dalam belajar, manfaat mind map yang diperoleh antara lain: siswa menjadi semangat belajar, siswa mudah mengingat pelajaran dan siswa memperoleh pengalaman menggambar dan guru lebih mudah menjelaskan materi pelajaran pada siswa; (3) pada penilaian, dari data secara kuantitatif perolehan skor dalam prestasi belajar dan kreativitas siswa memperoleh nilai yang cukup tinggi.

ABSTRACT Meca Fatma. 2010. Mind Map Application Model To Enhance Creativity and IPS Integrated Learning Achievement of Students in Class VII A junior Walisongo Gempol in Pasuruan. Economics Education Studies Program, Department of Social Sciences Education, Faculty of MT, the Islamic State University Maulana Malik Ibrahim Malang. supervisors Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak Keywords: Integrated Social Science Subjects, creativity, academic achievement and a model mind map Learning social studies in secondary schools is very important for students. It is expected that junior high students can master the subjects in accordance with IPS that the purpose of studying social science subjects. How to learn to IPS, IPS will learn when the brain must be in fresh condition, we try to read the social sciences recorded the important points, while in social studies class notes from the teachers' explanations about the materials and ask diligently. Daily Replay value obtained by the students of class VII A junior in Pasuruan is less satisfactory because the students did not master the concept of matter that existed at the Integrated Social Science subjects has been learned or a lack of understanding of the material that students have been taught. And the level of student creativity in recording important concepts contained in the contents of the Integrated Social Sciences is still less satisfactory, students can record still boring. Departure from the background writer and then want to talk about in the papers and take the title of the application of mind mapping model to enhance creativity and learning achievement of the Integrated Social Science at the junior high school students grade Walisongo Next page A VII. The purpose of this study were (1) to describe of planning models to improve the creativity of the mind map and academic achievement Integrated Social Science at the junior high school students of class VII A Walisongo Gempol in Pasuruan, (2) to describe of implementing the model of mind maps to enhance creativity and achievement Integrated studies of social learning on junior high students of class VII A Walisongo Gempol in Pasuruan, (3) to describe outcome assessments mind map learning model to foster creativity and learning achievement in Integrated IPS junior high school students of class VII A Walisongo Gempol in Pasuruan. Research by the authors included in class-action research (CAR). In the data collection activities, the author uses interview, observation, tests and documentation. While for the analysis, the authors used a qualitative descriptive analysis techniques, namely the form of qualitative data and quantitative data obtained during observations the author directly. Finding indicate that the author offers a model of creativity and learning can improve academic achievement in social studies class VII A Junior Integrated Walisongo Next page (1) in the planning model refers to the RRP which has been designed, in accordance with the implementation of

the RPP model that has been designed in collaboration with her mother Vivi Rianti Integrated social studies teacher Class VII A, (2) the implementation goes smoothly, the mind map is an implementation model of a new experience for both teachers and students and a mind map has provided some benefits for students and teachers in learning, the benefits of mind maps obtained include: students into the spirit of learning, students are easy to remember the lessons and experiences for the benefit of students and teachers of the subject matter easier to explain to the students, (3) in the assessment, from the quantitative data acquisition and academic achievement scores in the creativity of students receiving grades high enough.

BAB I PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Ilmu Pengetahuan Soaial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hokum, dan budaya1 Unsur yang terkait dengan mata pelajaran IPS di SMP ini terdiri dari: (1) studi geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah; (2) Studi sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode; (3) Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih; (4) Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan; (5) Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial2 Mata pelajaran IPS Terpadu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya; melalui pemahaman terhadap nilainilai sejarah dan kebudayaan masyarakat; (2) mengetahui dan memahami
1
2

Panduan Penyusunan KTSP Lengkap (Yogyakarta: Pustaka Yudistira, 2007), hlm. 336 Ibid; hlm. 337

konsep dasar dan mampu menggunakan model yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masah-masalah social; (3) mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarkat; (4) menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat; (5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat3 Pembelajaran IPS di SMP sangat penting bagi siswa. Diharapkan para siswa SMP dapat menguasai mata pelajaran IPS yang sesuai dengan tujuan mempelajari mata pelajaran IPS. Cara belajar IPS, sewaktu akan belajar IPS otak harus dalam keadaan fresh, Saat membaca IPS usahakan mencatat poinpoin penting, saat di kelas perhatikan penjelasan tentang materi IPS dari guru dan rajin bertanya. SMP Walisongo Gempol merupakan sebuah sekolah yang digunakan siswa sebagai tempat untuk menimba ilmu pengetahuan, tetapi sekolah Walisongo ini tidak seperti sekolah negeri yang menjadi impian setiap siswa pada umumnya. Di Sekolah SMP Walisongo Gempol ini tidak ada tes untuk penerimaan siswa baru jadi setiap siswa yang ingin masuk ke sekolah SMP Walisongo Gempol masuk tanpa tes, hal ini menjadikan perbedaan antara sekolah negeri dengan sekolah Walisongo.

Ibid; hlm. 338

Menurut Ibu Vivi Rianti, S.Pd. Selaku guru mata pelajaran IPS kelas VII A SMP Walisongo Gempol mengatakan bahwa nilai ulangan harian yang diperoleh siswa kurang memuaskan disebabkan karena siswa kurang menguasai konsep-konsep materi yang ada pada mata pelajaran IPS Terpadu yang telah dipelajari atau kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan dan siswa malas mencatat konsep penting yang telah dijelaskan4 Kita semua tentu sudah mengetahui bahwa adanya sekolah wajib 9 tahun, diharapkan adanya kesadaran dari para guru SMP Walisongo Gempol atas fenomena yang terjadi di atas supaya lebih meningkatkan kualitas pendidikan Walisongo agar memperoleh pandangan yang baik dari masyarakat dan memperoleh lulusan terbaik. Untuk menghasilkan lulusan terbaik bagi SMP Walisongo Gempol, dalam proses belajar siswa harus mendapatkan bimbingan dari para guru untuk mendapatkan model ajar atau model belajar yang dapat mempermudah siswa untuk memahami materi yang telah diberikan. Di sini peran guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa sangat dibutuhkan siswa. Melihat dari masalah yang ada di atas, prestasi mata pelajaran IPS Terpadu kurang memuaskan untuk itu penulis memilih judul Penerapan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VII A Di SMP Walisongo Gempol Pasuruan.
Wawancara dengan Ibu Vivi Rianti, S. Pd selaku guru IPS kelas VII A SMP Walisongo Gempol Pasuruan, tanggal 10 Desember 2009 pukul 09.00 WIB
4

Alasan penulis memilih judul ini adalah penulis merasa siswa lebih membutuhkan mind map (peta pikiran) sebagai cara mempermudah siswa belajar mata pelajaran IPS Terpadu. Karena mind map (peta pikiran) adalah cara mudah menyerap dan mengeluarkan informasi dari dala otak siswa dan guru. Mind map merupakan cara mencatat yang kreatif dan efektif. Semua mind map memiliki beberapa kesamaan; semuanya menggunakan warna; semuanya memiliki struktur alami yang memancar dari pusat; semuanya menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak. Secara harfiah peta pikiran akan memetakan pikiran-pikiran5 Dengan membuat sendiri peta pikiran siswa melihat bidang studi itu lebih jelas, dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna. Para siswa cenderung lebih mudah belajar dengan catatannya sendiri yang menggunakan bentuk huruf yang mereka miliki dan ditambah dengan pemberian warna yang berbeda disetiap catatan mereka. Dibandingkan dengan membaca buku teks mereka merasa kesulitan ketika persiapan akan menghadapi ujian. Peneliti dalam memilih judul di atas juga didukung dengan adanya hasil penelitian terdahulu yang berjudul penerapan model pembelajaran mind map (Peta Pikiran) untuk Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah XI IPS SMAN I Talun oleh Shofiah Hattarina jurusan teknologi pendidikan, fakultas ilmu pendidikan UM tahun 2008. Pada penelitian Shofiah menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK).
5

Tony Buzan, Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas (Jakarta: Gramedia, 2004),

hlm. 6-7

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah tes hasil belajar siswa, angket dan catatan lapangan. Analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif dengan teknik presentase yang dihitung dengan SPSS 12.0. Pada penerapan model pembelajaran mind map yang dilakukan Shofiah, dengan penerapan mind map dapat meningkatkan hasil belajar kelas XI IPS dalam mata pelajaran sejarah. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan rata-rata skor siswa dari pada hasil tes awal 33,75% meningkat menjadi 73,25 % hal ini berarti peningkatan skor sekitar 39,5% pada tes siklus I. Sedangkan pada siklus II hasil tes awal siswa adalah 36% dan pada dan pada post tes meningkat menjadi 88,75% ini menunjukkan telah terjadi peningkatan skor siswa sebanyak 52,75%6 Didukung pula dengan adanya penelitian terdahulu yang berjudul penerapan model mind mapping untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi (studi pada siswa kelas XI SMA Darul Ulum Agung Malang). oleh Suim Dwi Fitri Ariadina jurusan ekonomi pembangunan, program studi S-1 pendidikan, fakultas ekonomi UM tahun 2008, Pada penelitian Shofiah menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK). Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah tes hasil belajar, angket, catatan lapangan dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif. Pada penerapan model pembelajaran mind map yang dilakukan Suim Dwi Fitri Ariadina, dengan penerapan mind map dapat meningkatkan hasil
Shofiah Hattarina, Penerapan Model Pembelajaran Mind Map Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI IPS SMAN I Talun, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan UM Malang, 2008
6

belajar kelas XI SMA pada mata pelajaran ekonomi. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan persentase keberhasilan tindakan pada kemampuan berpikir pada siklus I ke siklus II ditinjau dari aspek fluency sebesar 22,07 % aspek flexibility sebesar 20, 3 % dan aspek evaluation sebesar 17, 82 %, sedangkan peningkatan ketuntasan belajar secara keseluruhan (klasikal) pada siklus I dan siklus II sebesar 10, 62 % untuk aspek kognitif dan aspek afektif sebesar 13, 8 %.7 Didukung pula dengan adanya penelitian terdahulu yang berjudul penerapan metode mind mapping secara kreatif dalam pendekatan pembelajaran cooperative learning sebagai upaya untuk meningkatkan penguasaan materi secara kognitif siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 20 Malang oleh Khoiriyah Ningsih jurusan teknologi pendidikan, program studi S-1 pendidikan ekonomi, fakultas ekonomi UM tahun 2010, Pada penelitian Shofiah menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK). Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah tes hasil belajar, teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada penerapan model pembelajaran mind map yang dilakukan Khoiriyah Ningsih, dengan penerapan mind map dapat meningkatkan hasil meningkatkan penguasaan materi secara kognitif siswa di SMP Negeri 20 Malang. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan Pada siklus I ketuntasan belajar secara klasikal setelah diberikan tindakan adalah 41, 5 %. Pada siklus II mengalami peningkatan mnjadi 70, 7 % sehingga peningkatan penguasaan
Suim Dwi Fitri Aridina, Penerapan Model Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Pada Siswa Kelas XI SMA Darul Ulum Agung Malang), 2008
7

materi secara kognitif siswa dari siklus I ke siklus II adalah 29, 2 %. Hasil penilaian menggambar mind mapping pada siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan pada siklus I kelompok terbanyak mendapat nilai antara 41-50 yaitu 2 kelompok. Sedangkan pada siklus II semua kelompok mendapat nilai antara 81-90 yaitu 8 kelompok.8 Didukung pula oleh teori Tony Buzan yang mengatakan bahwa mind map merupakan suatu cara yang berguna untuk memaksimalkan kreativitas manusia9, sangat memudahkan manusia mengingat informasi10. Teori Ingemar Svantesson yang mengatakan bahwa mind map akan membantu siswa untuk mengembangkan kreativitas juga kemampuan analisis dan logika11

B. Fokus Penelitian

1. Bagaimanakah perencanaan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan? 2. Bagaimanakah pelaksanaan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan?

Khoiriyah Ningsih, Penerapan Metode Mind mapping Secara Kreatif Dalam Pendekatan Pembelajaran Cooperative Learning Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Secara Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 20 Malang, 2010
9

Tony Buzan, op.cit., hlm.56 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map (Jakarta: Gramedia, 2007), hlm.9 Ingemar Svantesson. Learning Maps and Memori Skills (Jakarta: Gramedia, 2004),

10

11

hlm. 13

3. Bagaimanakah hasil penilaian model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah mendeskripsikan: 1. Perencanaan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan. 2. Pelaksanaan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan. 3. Hasil penilaian pembelajaran model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi IPS Terpadu belajar pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa Dengan dilaksanakan PTK maka peneliti sedikit mengetahui model pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan kepada siswa, dengan pengalaman PTK ini peneliti mendapatkan masukan untuk peneliti pakai sewaktu menjadi seorang guru dan peneliti dapat mengembangan model pembelajaran tersebut.

2. Bagi Sekolah Penelitian ini berguna untuk model pembelajaran yang digunakan oleh guru selama PBM berlangsung di dalam kelas SMP Walisongo Gempol Pasuruan karena dapat mempermudah siswa dalam memahami bidang studi IPS Terpadu atau bidang studi lainnya. 3. Bagi Universitas Penelitian ini adalah merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. 4. Bagi Masyarakat Sebagai bahan evaluasi bagi masyarakat mengenai prestasi belajar siswa pada bidang studi IPS Terpadu dan bidang studi lainnya.

E. Hipotesis Penelitian

Untuk mengetahui gambaran jawaban sementara dari penelitian ini diperlukan suatu hipotesis, karena hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternative tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melaui PTK12 1. Jika model mind map diterapkan dalam pembelajaran IPS Terpadu, maka kreativitas dan prestasi belajar siswa pada kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan dapat ditingkatkan.

12

Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: Rosda, 2009), hlm.63

F. Definisi Istilah

Untuk membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini maka peneliti memfokuskan pada masalah mind map, kreativitas dan prestasi belajar siswa, adapun definisi operasional adalah:
1. Mind map merupakan sebuah catatan siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu. Di dalam mind map terdapat simbol dan warna yang dapat merangsang ingatan siswa sehingga siswa dapat lebih mudah mengingat materi IPS Terpadu dengan mudah. 2. Kreativitas adalah suatu hasil karya yang telah dibuat siswa, yang berharga bagi dirinya ataupun orang lain. Hasil karya di sini adalah sebuah mind map yang telah dibuat siswa, mind map yang telah dibuat siswa ini terdapat imajinasi dan daya kreatif yang dimiliki siswa sehingga terbentuklah mind map yang memiliki warna, simbol, dan bentuk yang menarik. 3. Prestasi belajar adalah perolehan hasil yang merupakan tingkat keberhasilan siswa selama siswa melakukan aktivitas belajar yang diukur dengan cara pre test dan post test pada siklus I dan II.

G. Sistematika Pembahasan Bab I Pendahuluan Bab ini akan penulis uraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, definisi istilah.

Bab II Kajian Teori Dalam bab ini diuraikan pertama, mata pelajaran IPS Terpadu meliputi: pengertian mata pelajaran IPS terpadu, unsur yang terkait dengan mata

pelajaran IPS di SMP, tujuan mata pelajaran IPS Terpadu, standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS Terpadu. Kedua Model pembelajaran meliputi: pengertian model pembelajaran, fungsi model pembelajaran. Ketiga Mind map meliputi: pengertian mind map, fungsi mind map, tujuh langkah dalam membuat mind map, para pembuat mind map dalam sejarah, mind map memanfaatkan belahan otak kanan dan otak kiri, langkah-langkah sebelum membuat mind map. Keempat kreativitas meliputi: pengertian kreativitas, cara mengembangkan kreativitas siswa, ciri-ciri kepribadian kreatif, kiat

kreativitas. Kelima prestasi belajar meliputi: pengertian prestasi belajar. Penerapan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar Ips Terpadu. Bab III Metode Penelitian Dalam bab ini diuraikan pertama pendekatan dan jenis penelitian meliputi pendekatan penelitian dan jenis penelitian. Kedua kehadiran peneliti; lokasi penelitian; data dan sumber data. Ketiga pengumpulan data meliputi: metode wawancara, observasi, dokumentasi dan pengukuran test prestasi belajar. Keempat analisis. Kelima rencana tindakan. Bab IV Hasil Penelitian Dalam bab ini meliputi latar belakang obyek penelitian, penyajian dan analisis data. Bab V Pembahasan Dalam bab ini meliputi pembahasan hasil penelitian Bab VI Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir yang terdiri dari dua sub pokok yaitu kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Mata Pelajaran IPS Terpadu 1. Pengertian IPS Terpadu Ilmu Pengetahuan Soaial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya13 2. Unsur yang Terkait dengan Mata Pelajaran IPS di SMP Ini Terdiri Dari: a. Studi geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah; b. Studi sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode; c. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitasaktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budayabudaya terpilih; d. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan; e. Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial14 3. Tujuan Mata Pelajaran IPS Terpadu Mata pelajaran IPS Terpadu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
13 Panduan Penyusunan KTSP Lengkap SD, SMP dan SMA (Yogyakarta: Pustaka Yudistira, 2007), hlm. 336 14

Ibid; hlm. 337

a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahamanterhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat; b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masah-masalah social; c. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarkat;

d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat; e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat15 4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Terpadu

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Terpadu Kelas VII, Semester I
Standar Kompetensi 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia Kompetensi Dasar 1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan. 1.2 Mendeskripsikan kehidupan pada masa pra-aksara di Indonesia. 2. Memahami kehidupan sosial manusia 2.1 Mendeskripsikan interaksi sebagai proses sosial 2.2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian 2.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial 2.4 Menguraikan proses interaksi sosial 3. Memahami usaha manusia memenuhi kehidupan 3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dari ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan

15

Ibid; hlm. 338

3.2 Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari

Kelas VII, Semester 2 Standar Kompetensi 4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkunganya. Kompetensi Dasar 4.1 Menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi keruangan 4.2 Membuat sketsa dan peta wilayah yang menggambarkan objek geografi 4.3 Mendeskripsikan kondisi geografi dan penduduk 4.4 Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer, serta dampaknya terhadap kehidupan 5. Memahami perkembangan masyarakat sejak masa HinduBudha sampai masa kolonial Eropa. 5.1 Mendeskrisikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada masa HinduBudha, serta peninggalanpeninggalannya 5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam di Indonesia, serta peninggalanpeninggalanya 5.3 Mendeskripsikan perekembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada masa Kolonial Eropa. 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat 6.1 Mendeskripsikan pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan dan pola permukiman berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi. 6.2 Mendeskrisikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi

barang/jasa 6.3 Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk koperasi, sebagai tempat berlangsungnya proses produksi dalam kaitannya dengan pelaku ekonomi 6.4 Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan

B. Model Pembelajaran 1. Pengertian Model Pembelajaran Model Pembelajaran adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni model dan pembelajaran. Antara kata model dan pembelajaran mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian model pembelajaran dibicarakan ada baiknya pembahasan ini diarahkn pada masalah pertama untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai makna kata model dan pembelajaran. Hal ini untuk memudahkan memahami lebih mendalam tentang pengertian model pembelajaran itu sendiri.

Model adalah kerangka konseptual yang digunakan

sebagai

pedoman guru dalam melaksanakan suatu aktivitas16 Pembelajaran, menurut UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

16

Saiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2010),

hlm, 175

pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran17 Sementara Pembelajaran, menurut Gagne, siswa merupakan subyek utama yang dalam proses belajar mengajar. Setiap siswa dituntut penuh dalam mempelajari bahan pelajaran sedangkan guru hanya sebagai fasilitator, mengatur sumber dan fasilitas untuk dipelajari siswa18 Model Pembelajaran kerangka konseptual yang menggambarkan langkah-langkah yang sistematik dalam melaksanakan proses belajar dan mengajar untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan dan fungsinya adalah sebagai pedoman perencanaan mengajar bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Berikut merupakan salah satu model pembelajaran yang efektif diterapkan pada siswa. 2. Mind Map
a. Pengertian Mind Map

Mind

map

adalah

merupakkan

cara

mencatat

yang

menyenangkan, cara mudah menyerap dan mengeluarkan informasi dan ide baruu dalam otak19

17

Syaiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 26

18 Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hlm. 78-79 19

Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map (Jakarta: Gramedia, 2007), hlm. 4

Mind map adalah cara mencatat yang kreatif dan efektif, cara mudah memasukkan dan mengeluarkan informasi dalam otak, mind map menggunakan warna, simbol, kata, garis lengkung dan gambar yang sesuai dengan cara kerja otak20
b. Fungsi Mind Map

1) Mempermudah dalam mengingat informasi; 2) Mempermudah memperoleh ide; 3) Belajar menjadi efektif dan efisien; 4) Menjadikan hidup lebih kreatif; 5) Dapat megatur kehidupan sehari-hari21
c. Tujuh Langkah Dalam Membuat Mind Map

1) Siapkan kertas kosong, mulai dari bagian tengah; 2) Pada bagian tengah tulis topik utama, bias juga menggunakan gambar atau foto; 3) Hubungkan cabang-cabang utama ke topik utama dan hubungkan cabang-cabang utama pada ranting-ranting yang merupakan sub topik utama; 4) Gunakan garis hubung yang melengkung; 5) Gunakan warna; 6) Gunakan kata kunci pada setiap garis hubung; 7) Gunakan gambar22

20

Tony Buzan, Mind Map Untuk meningkatkan Kreativitas (Jakarta: Gramedia, 2004),

hlm. 6-7
21

Tony Buzan, loc.cit.

Contoh bentuk mind map dengan tema utama Tujuh belasan. Dan cabangnya adalah hias kota dan tirakatan. dan kemudian diikuti dengan sub-sub cabang.

Gambar 2.1 mind map (Sumber: Tony Buzan, 2007: 21)


d. Para Pembuat Mind Map Dalam Sejarah 1) Charles Darwin selaku ahli biologi 2) Galileo Galilei selaku penemu thermometer 3) Albert Einsten selaku penemu hukum relativiitas 4) Thomas Edison selaku penemu bola lampu23 e. Mind Map Memanfaatkan Belahan Otak Kanan dan Otak Kiri

Sistem pendidikan cenderung berfokus pada otak kiti dan kurang memanfaatkan otak kanan dengan membuat mind map, kita telah memanfaatkan dua belahan otak yaitu otak kanan dan otak kiri.

22

Tony Buzan, op.cit; hlm. 21 Tony Buzan, op.cit; hlm. 48-49

23

Pembagian dua belahan otak ini dikemukakan oleh professor Robert Ornstein yakni,24 Tabel 2.2 Keterampilan Otak Kanan dan Otak Kiri
Otak Kiri Kata-kata Logika Angka Urutan Analisis Daftar Otak Kanan Irama Kesadaran ruang Gestalt(gambar keseluruhan) Imajinasi Melamun Warna Dimensi

f. Langkah-langkah Sebelum Membuat Mind Map Langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika akan membuat mind map, bahan bacaan yang berasal dari buku teks. Yaitu: 1) Membaca teks secara keseluruhan Dengan membaca teks secara menyeluruh maka akan mengetahui isi cerita. Sewaktu membaca teks beri tanda pada kata-kata yang dianggap penting untuk mencatat di mind map; 2) Mengenali tipe teks Sebelum membuat mind map, maka harus menemukan desain yang cocok untuk masing-masing teks yang spesifik. Setelah membaca teks maka akan mengetahui desain yang sesuai untuk mind map yang akan dibuat. Secara sederhana sebuah teks dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok:

24

Tony Buzan, op.cit; hlm. 9-12

a). Komparasi (perbandingan) Sebuah teks dikategorikan komparasi apabila teks tersebut terdapat perbandingan antara A dan B, antara yang baik dan yang jelek dan sebagainya; b) Kronologi atau rangkaian peristiwa Teks tersebut mempunyai sebuah awal dan akhir yang jelas, misalnya biografi, sejarah, proses dan sebagainya. Desain ini biasanya sesuai dengan arah jarum jam; c) Presentasi (paparan) Apabila cerita tanpa permulaan atau akhir yang jelas, apabila kata-kata dipaparkan tanpa urutan yang khusus, maka bisa didesain sesuai dengan keinginan; 3) Menulis mind map Pada saat membaca maka telah memperoleh kata-kata penting yang telah diberi tanda, tahap ini adalah tahap menulis kata-kata penting pada mind map. Setelah menulis kata utama maka dihubungkan dengan garis hubung pada kata-kata yang menjadi cabang dari kata-kata utama.25

C. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk membuat sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak ada26

Ingemar Svantesson, Learning Maps and Memori Skills (Jakarta: Gramedia, 2004), hlm. 127-129 26 Conny Semiawan, Dkk. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah (Jakarta: PT Gramedia, 1984), hlm. 8

25

Menurut Moreno, kreativitas bukanlah sesuatu yang baru bagi orang lain akan tetapi yang terpenting adalah sesuatu yang baru bagi diri sendiri.27 2. Cara Mengembangkan Kreativitas Siswa Mengembangkan kreativitas siswa meliputi segi kognitif, afektif dan psikomotorik. a. Pengembangan kognitif, antara lain dilakukan dengan merangsang kemampuan berpikir siswa; b. Pengembangan afektif, dilakuakn dengan memupuk sikap dan minat untuk melakukan aktivitas yang kreatif; c. Pengembangan psikomotorik, dilakukan dengan menyediakan sarana dan prasaraana pendidikan yang berguna untuk menndukung

kemampuan siswa dalam meembuat karya yang kreatif28 3. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif Menurut Munandar, ciri-ciri kepribadian kreatif adalah sebagai berikut:

a. b. c. d. e. f. g. h. i.

Mempunyai daya imajinasi yang kuat Mempunyai inisiatif Mempunyai minat yang luas Bebas dalam berpikir (tidak kaku atau terhambat) Bersifat ingin tahu Selalu ingin mendapat pengalaman-pengalaman baru Percaya pada diri sendiri Penuh semangat Berani mengambil risiko (tidak takut mengambil risiko)

27 Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 148 28

Conny Semiawan, Dkk, op. Cit; hlm. 10

j. Berani dalam pendapat dan keyakinan (tidak ragu-ragu dalam menyatakan pendapat meskipun mendapat kritik dan berani mempertahankan pendapat yang menjadi keyakinannya)29
4. Kiat Kreativitas a. Membuat mind map Membuat mind map menggunakan pola, simbol dan nomor. Pola dapat membantu kita mengetahui hubungan antar informasi, simbol dapat memicu ingatan kita, nomor dapat membantu mengingat daftar informasi, warna dapat membuat catatan lebih menarik, sehingga dapat merangsang proses pemikiran kreatif. b. Menggunakan mind map Pada saat presentasi mungkin kita seringkali lupa dengan kata-kata penting yang haruus kita sampaikan pada para pendengar. Dengan menggunakan mind map akan membantu presentasi kita lebih rileks dan berjalan secara spontan.

D.

Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian prestasi belajar dibicarakan ada baiknya pembahasan ini diarahkn pada
29

Ibid

masalah pertama untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai makna kata prestasi dan belajar. Hal ini untuk memudahkan mmahami lebih mendalam tentang pengertian prestasi belajar itu sendiri. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau diciptakan baik secara individual maupun kelompok30 Sedangkan menurut Masud Khasan Abdul Qohar, prestasi adalah hasil pekerjaan ataupun hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dari keuletan kerja31 Sementara menurut Nasrun Harahap, prestasi adalah penilaian yang diberikan kepada siswa dilihat dari kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaraan yang telah dipelajari32 Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa untuk memperoleh ilmu pengetahuan dari bahan yang telah dipelajari33 Sedangkan menurut Drs. Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingakah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya34 Sementara dalam perspektif kenabian, belajar adalah proses memperoleh ilmu pengetahuan dengan kemempuan manusia yang telah diberikan oleh Allah S.W.T yaitu dengan menggunakan hati, inderawi, akal piker, jiwa dan alat geraknya sehingga
30

Syaiful bahri Nasional, 1994), hlm. 19


31

Djamarah, Prestasi belajar dan kompetensi guru (Surabaya: Usaha

Ibid.. Ibid; hlm. 21 Ibid Ibid; hlm. 22

32

33 34

dapat menghasilkan sesuatu35 Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan belajar yang dilakukan siswa36

E. Penerapan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu Penerapan model mind map yang sebelumnya pernah diterapkan berjudul penerapan model pembelajaran mind map (Peta Pikiran) untuk Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah XI IPS SMAN I Talun oleh Shofiah Hattarina jurusan teknologi pendidikaan, fakultas ilmu pendidikan UM tahun 2008. Pada penelitian Shofiah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah tes hasil belajar siswa, angket dan catatan lapangan. Analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif dengan teknik presentase yang dihitung dengan SPSS 12.0.

35

Hamdani Bakran Adz-dzakiey, Psikologi Kenabian (Yogyakarta: Beranda Publishibg),

hlm. 8
36

Ibid; hlm. 23

Pada penerapan model pembelajaran mind map yang dilakukan Shofiah, dengan penerapan mind map dapat meningkatkan hasil belajar kelas XI IPS dalam mata pelajaran sejarah. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan rata-rata skor siswa dari pada hasil tes awal 33,75% meningkat menjadi 73,25% hal ini berarti peningkatan skor sekitar 39,5% pada tes siklus I. Sedangkan pada siklus II hasil tes awal siswa adalah 36% dan pada dan pada post tes meningkat menjadi 88,75% ini menunjukkan telah terjadi peningkatan skor siswa sebanyk 52,75%37 Adanya penelitian terdahulu yang telah membuktikan bahwa model mind map dapat meningkatkan hasil belajar siswa mendorong peneliti untuk melakukan penerapan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar pada siswa. Penerapan model mind map pada mata pelajaran IPS Terpadu. Contohnya, apabila kita sedang mempelajari materi pelaku ekonomi di Indonesia, maka tema utamanya adalah pelaku ekonomi di Indonesia. Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan tema utama dari tema utama pelaku ekonomi di Indonesia, maka tema-tema turunan dapat terdiri dari: BUMN, BUMS dan koperasi. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol. Dari setiap tema turunan pertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari hubungan yang ada antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah
Shofiah Hattarina, Penerapan Model Pembelajaran Mind Map Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI IPS SMAN I Talun, Skripsi, Fakultas Ilmssu Pendidikan UM Malang, 2008, hlm.
37

atau cabang dan bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan diantara tema-tema turunan tersebut. Pola-pola hubungan ini akan membantu kita memahami topik yang sedang kita baca. Selain itu peta pikiran yang telah dimodifikasi dengan simbol dan lambang yang sesuai dengan selera kita, akan jauh lebih bermakna dan menarik dibandingkan Peta Pikiran yang "miskin warna". Pelaku ekonomi terdiri dari BUMN, BUMS dan koperasi. Contoh kegiatan ekonomi yang dimiliki BUMN adalah PT Dirgantara Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Kereta Api Indonesia dan PT Pos Indonesia. Contoh kegiatan ekonomi yang dimiliki BUMS adalah PT Astra Indonesia, PT Ghobel, PT Freeport Indonesia Company. Dari penjelasan di atas maka hasil mind map dengan tema utama pelaku ekonomi adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Mind Map (Sumber: Tony Buzan, 2007: 21)

Dengan membuat mind map siswa bisa mengasah sikap kreatif mereka. Dalam membuat mind map siswa bisa lebih dekat dengan materi IPS Terpadu yang sedang mereka pelajari, mereka akan mempunyai pemahaman lebih tentang konsep-konsep yang ada pada materi IPS Terpadu. Mind map melatih kecerdasan otak kanan dan otak kiri. Otak kanan yang berisi penggunaan warna, bentuk dan simbol-simbol yang mereka pikirkan dalam membuat mind map sedangakn pada otak kiri berisi konsep-konsep materi IPS Terpadu yang harus siswa kuasai.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mendapatkan gambaran secara jelas dan nyata tentang peristiwa yang tampak selama proses pembelajaran berlangsung. Peristiwa yang dimaksud adalah proses pelaksanaan langkah pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas dan tingkat kreativitas membuat mind map dan prestasi belajar siswa sebagai hasil dari penerapan model mind map. Sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen bahwa ciri-ciri pendekatan kualitatif ada lima macam yakni: (1) menggunakan latar alamiah, (2) bersifat deskriptif, (3) lebih

mementingkan proses daripada hasil, (4) induktif dan (5) makna merupakan hal yang esensial38 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi peningkatan profesionalisme guru, menyiapkan pengetahuan,

pemahaman, dan wawasan tentang perilaku guru mengajar dan murid

38

Wahidmurni dan Nur Ali, Penelitian Tindakan kelas (Malang: UM Press, 2008), hlm.

50

belajar39. Dalam penelitian PTK ini peneliti terlibat langsung di dalam kelas, peneliti sebagai pemberi arahan penerapan metode pembelajaran dan sekaligus sebagai pengamat aktivitas siswa dalam penerapan model mind map selama pembelajaran di dalam kelas berlangsung dan pengambil data tentang kreativitas membuat mind map dan prestasi belajar siswa. PTK ini dilakukan secara kolaboratif partisipatoris, yaitu kerjsama antara peneliti (pengamat) dengan guru (pelaku tidakan). Dalam hal ini peneliti terlibat langsung dalam merencanakan tindakan, observasi, refleksi dan lain-lain. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hord bahwa dalam kolaboratif, guru dan peneliti memeiliki seperangkat tujuan dan perencanaan yang sama, demikian juga halnya dalam kegiatan pengumpulan, analisis dan refleksi40

B. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian PTK ini kehadiran peneliti adalah mutlak, peneliti terlibat langsung di dalam kelas, untuk penelitian yang sifatnya kolaboratif dengan guru (sebagai pelaku tindakan) tugas peneliti sebagai pemberi arahan penerapan model mind map dan sekaligus sebagai pengamat aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

39

Ibid; hlm. 51 Ibid

40

C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini, beralokasi di SMP Walisongo yang terletk di jalan Raya Timur Pasar No. 09 Gempol Pasuruan. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat penelitian karena dipandang sekolah ini sangat antusias dalam penyelenggaraan pembelajaran IPS Terpadu melalui model mind map. Penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas VII A pada mata pelajaran IPS Terpadu jumlah siswa-siswi di kelas VII A sebanyak 32 siswa. Kemampuan siswa kelas VII A masih variatif dan kondisi siswa masih dalam masa transisi, baru beranjak dari sekolah SD menuju SMP jadi sifat semasa masih di SD masih terbawa di bangku SMP.

D. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitaatif. Data kualitatif keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Data kuantitatif yaitu hasil nilai pre test, hasil nilai post test pada siklus 1, hasil nilai post test pada siklus II dan hasil skor penilaian kreativitas siswa membuat mind map pada siklus 1 dan siklus II. Sedangkan sumber data pada penelitian ini adalah siswa, guru, dan peneliti. E. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penilitian tindakan kelas adalah :
1. Metode Wawancara

Melalui percakapan dengan siswa diakhir pembelajaran mengenai penerapan model mind map pada mata pelajaran IPS Terpadu. Adapun jenis interview yang digunakan oleh peneliti adalah interview terkendali, dimana interview mempertanyakan hal-hal yang dibutuhkan kepada siswa dan guru yang sedang diinterview dengan pertanyaan-pertanyaan terencana.
2. Metode Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengamati tingkah laku seseorang/sekelompok orang dalam melakukan suatu pekerjaan41 Metode observasi digunakan untuk mengetahui data secara langsung pada lokasi penelitan, dengan metode ini maka peneliti bisa mendapatkan data langsung dengan melihat aktifitas guru dan siswa selama diterapkan mind map pada proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Pada observasi ini peneliti menggunakan jenis observasi partisipatif dan juga observasi aktivitas kelas. Pada observasi partisipatif, yaitu peneliti terjun langsung secara parsipatif dan aktif dalam kegiatan subyek yang diteliti yang menjadi pengarah acara agar sebuah peristiwa terarah sesuai dengan skenario peneliti sekaligus menjadi fasilitator yang mengarahkan siswa yang diteliti untuk melaksanakan tindakan yang mengarah pada data sedangkan pada observasi aktivitas kelas, yaitu

41

Hamzah B. Uno. Model Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 73

peneliti memperhatikan tingkah laku siswa secara langsung selama PBM berlangsung.
3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya42 Metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data penelitian yang ada kaitanya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas. Metode dokumentasi ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang, visi misi sekolah, data siswa dan lokasi serta data yang berkenaan dengan hasil kreativitas membuat mind map dan prestasi belajar siswa yang terlihat pada hasil pre test dan post test.
4. Pengukuran Test Prestasi Belajar

Tes prestasi untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang disampaikan dan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kreativitas membuat mind map dan prestasi belajar siswa setelah penerapan metode mind map pada mata pelajaran IPS Terpadu. Data yang diperoleh oleh peneliti untuk mengukur peningkatan kreativitas membuat mind map dan prestasi belajar siswa dengan membandingkan hasil evaluasi pre test dengan post test.

42

Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),

hlm. 236

F. Analisis data Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis untuk memastikan bahwa dengan menerapkan model mind map dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa. Data yang bersifat kualitatif yang terdiri dari hasil observasi dan dokumentasi dianalisis secara kualitatif. Menurut FX Soedarsono mengatakan: jika yang dikumpulkan berupa data kualitatif, maka analisis dilakukan secara kualitatif pula. Proses tersebut dilakukan melalui tahap: menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan, mengorganisasi (mengaitkan gejala) secara sistematis dan logis, serta membuat abstraksi atas kesimpulan makna hasil analisis43 Menurut Milles dan Hubberman, teknik analisis data terdiri dari tiga tahap pokok, yaitu reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data merupakan proses pemilihan data yang relevan, penting, bermakna, dan data yang tidak berguna untuk menjelaskan tentang apa yang menjadi sasaran analisis. Langkah yang dilakukan adalah menyederhanakan dengan membuat jalan fokus, klasifikasi dan abstraksi data kasar menjadi data yang bermakna untuk dianalisis44 Data yang telah direduksi selanjutnya disajikan dengan cara

mendeskripsikan dalam bentuk paparan data yang memungkinkan untuk ditarik kesimpulan. Akhir dari kegiatan analisis adalah penarikan kesimpulan.

FX Soedarsono, Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2001), hlm. 26 Miles Matthew B. dan Huberman A. Michael, Analisis Data Kualitatif (Jakarta: Universitas Indonesia, 2001), hlm. 16
44

43

Kesimpulan merupakan intisari dari analisis yang memberikan pernyataan tentang dampak dari penelitian tindakan kelas45 Sedangkan data yang dikumpulkan berupa angka atau data kuantitatif, cukup dengan menggunakan analisis deskriptif dan sajian visual. Sajian

tersebut untuk menggambarkan bahwa dengan tindakan yang dilakukan dapat menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan, dan atau perubahan ke arah yang lebih baik jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya46 Untuk mengetahui perubahan hasil tindakan, jenis data yang bersifat kuntitatif yang didapatkan dari hasil evaluasi dianalisis menggunakan rumus: P=
Post rate Base rate 100% Base rate

Keterangan: P Post rate Base rate = Presentase Peningkatan = Nilai rata-rata sesudah tindakan = Nilai rata-rata sebelum tindakan47

G. Rencana Tindakan
Konsep pokok penelitian tindakan Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus48
45

46

Soedarsono, op.cit., hlm 26 Soedarsono, op.cit., hlm 25 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm.73 Wahidmurni dan Nur Ali, Penelitian Tindakan Kelas (Malang: UM Press, 2008), hlm.

47

48

41

Menurut Suharsimi Arikunto, dkk model Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) atau PTK, desain dapat digambarkan sebagai berikut49

49

Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm.

236

PERENCANAAN

REFLEKSI

SIKLUS I

PELAKSANAAN

PENGAMATAN PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN

PENGAMATAN

PERENCANAAN

REFLEKSI

SIKLUS III

PELAKSANAAN

PENGAMATAN

LAPORAN PENELITIAN

Gambar 3.1 Tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas (Sumber: Arikunto, 2007: 236)

1. Perencanaan Tindakan

Pada

tahap

perencanaan

peneliti

menyusun

pelaksanaan

pembelajaran (RPP) bersama dengan guru IPS Terpadu kelas VII A. RPP ini yang akan menjadi pedoman selama penerapan model mind map berlangsung di dalam kelas. RPP dibuat untuk dua siklus penelitian selama empat kali pertemuan; dengan perincian siklus pertama tiga pertemuan dan siklus kedua terdiri atas dua kali pertemuan. Setiap kali pertemuan berlangsung selama 40 menit. Secara rinci pembelajaran IPS Terpadu melalui model mind map adalah sebagai berikut: a. Guru menjelaskan kompetensi dasar yang akan dicapai atau dikuasai siswa; b. Guru menjelaskan materi pelajaran IPS Terpadu sesuai dengan KD dengan menggunakan mind map; c. Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk membuat mind map sesuai dengan KD yang telah ditentukan; d. Secara individu siswa membuat mind map; e. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil mind map di depan kelas; f. Pada awal dan akhir sesi, guru melakukan evaluasi dan memberikan penjelasan atas pembelajaran yang dilakukan.

2. Implementasi

Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai pengamat kegiatan pembelajaran. Tahap implementasi ini merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang telah dibuat oleh peneliti bersama dengan guru IPS Terpadu.
3. Pengamatan

Ketika proses pembelajaran terjadi bersamaan waktunya dengan implementasi tindakan. Peneliti melakukan pengambilan data berupa hasil pengamatan aktivitas siswa, hasil mind map dan prestasi siswa.
4. Refleksi

Pada tahap ini kegiatan difokuskan pada upaya untuk menganalisis dan menyimpulkan sejauh mana keberhasilan dan hambatan yang terjadi selama penerapan model mind map berlangsung. Setelah peneliti

mendapatkan data yang dibutuhkan maka peneliti dapat mengambil kesimpulan apakah pembelajaran IPS Terpadu melalui model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan dapat berhasil sesuai dengan harapkan peneliti selanjutnya peneliti menentukan rencana apa yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa pada pembelajaran selanjutnya.

H. Indikator Kinerja
Adapun indikator kinerja yang digunakan untuk menentukan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu melalui model mind map ada dua kriteria:

1. Indikator kualitatif berupa keaktifan siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model mind map 2. Indikator kuantitatif berupa: a. Hasil kreativitas siswa membuat mind map pada saat pre test, siklus I dan siklus II Maksud dari kreativitas siswa membuat mind map di sini adalah kreativitas siswa dalam meletakkan atau merangkai konsep-konsep yang sesuai dengan materi IPS Terpadu yang dipelajarinya dengan dihiasi menggunakan garis penghubung, simbol, gambar dan warna yang yang dipilih siswa di atas kertas kosong. 3. Perbandingan antara hasil nilai prestasi belajar siswa yang diperoleh siswa antara lain: a. Hasil nilai siswa pada pre test b. Hasil nilai siswa pada post test siklus I c. Hasil nilai siswa pada post tes siklus II Hasil nilai siswa sesuai dengan ketentuan standard KKM (kreteria ketuntasan minimal) Mata pelajaran IPS terpadu adalah 75.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Uraian berikut ini adalah salah satu upaya untuk mendeskripsikan keberadaan lokasi penelitian dan mendeskripsikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Dari beberapa hal di atas tersebut, nantinya kita akan mengetahui apakah penerapan model mind map pada mata pelajaran IPS Terpadu dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa. Penelitian mulai dilaksanakan pada tanggal 03 Mei 2010 sampai 24 Mei 2010 selama empat kali pertemuan.

A. Latar Belakang Objek

Gambar 4.1. SMP Walisongo Gempol

2. Identitas SMP Walisongo Gempol


Nama Sekolah No. Statistik Sekolah Tipe Sekolah Alamat Sekolah : : SMP WALISONGO GEMPOL : 202051912036 : A/A1/A2/B/B1/B2/C/C1/C2 : Jln. Raya Timur Pasar No.09 Gempol (Kecamatan) Gempol : (Kabupaten/Kota) Pasuruan : (Propinsi) Jawa Timur Telepon/HP/Fax Status Sekolah Nilai Akreditasi Sekolah : (0343) 852390 : Swasta : Terakreditasi A

3. Sejarah Berdirinya SMP Walisongo Gempol


SMP Walisongo Gempol, Kab. Pasuruan didirikan pada tanggal 31 Januari 1975. Pendirinya adalah Dewan Guru Lembaga Pendidikan Maarif Gempol yang berdiri pada tahun 1968 dan pada tanggal 12 Maret 1980 telah menjadi Badan Hukum yang berstatus yayasan yang bernama Maarif dengan nomor akte 09. Pendirinya antara lain bapak Imron Rosyidi, BA., Asyari Syarbani BA., atas persetujuan tokoh-tokoh agama Gempol diantaranya bapak H. Nawawi sebagai direktur Lembaga Pendidikan Maarif Gempol. Adapun faktor berdirinya SMP Walisongo Gempol adalah mengingat perkembangan pendidikan masyarakat makin tinggi, maka dewan guru Lembaga Pendidikan Maarif dan tokoh agama Gempol memandang perlu

untuk didirikannya SMP Walisongo Gempol serta mengembangkan ajaran agama islam yang berhaluan ahlusunnah wal jamaah dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Pada tanggal 31 Pebruari 1975, pimpinan Lembaga Pendidikan Maarif Gempol mengajukan agar dapat menjadi sekolah yang terdaftar kepada Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum ( PMU ) diwilayah kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur dan pada tanggal 30 Maret 1975 Kepala Bidang Pendidikan menengah Umum kantor wilayah Propinsi Jawa Timur berdasarkan surat keputusan Menteri P dan K No. 79/0/1975 tanggal 17 april 1975 dan lewat surat keputusan Menteri P & K No. 094/0/1975 tanggal 14 Mei 1975 menyatakan bahwa SMP Walisongo Gempol dengan alamat Jl. Raya Timur Pasar Gempol Pasuruan telah TERDAFTAR sebagai sekolah swasta pada kanwil Bidang Pendidikan Menengah Umum Kantor Wilayah P & K Propinsi Jawa Timur. No. 489/PP/PMU/6802/76, yang ditandatangani oleh Kepala Bidang PMU Kantor Wilayah Departemen P & K Propinsi Jawa Timur. Pada tanggal 28 Pebruari 1986 jenjang akreditasi DIAKUI, berdasarkan keputusan kepala kantor wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur tanggal 7 September 1985 No. 6671/104/7.4/E 885/SK, kemudian terbit piagam jenjang akreditasi ini baru No. 689/I 04/M/91/SK. Jenjang akreditasi ini hanya berlaku dalam jangka waktu 5 tahun terhitung mulai tanggal 7 September 1985.

Pada tanggal 29 januari 1997 jenjang akreditasi DISAMAKAN berdasarkan keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur No. 24766/104/KP/1997. Pada tanggal 18 Pebruari 2005 Berdasarkan Keputusan sidang badan akreditasi sekolah Kabupaten Pasuruan ketua badan akreditasi sekolah Kabupaten Pasuruan menetapkan bahwa SMP Walisongo Gempol memperoleh akreditasi dengan peringkat AKREDITASI : A ( amat baik ). Jenjang akreditasi ini berlaku untuk jangka waktu 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.

4. Visi dan Misi SMP Walisongo Gempol


Setiap program kerja yang diagendakan tentulah berdasarkan pada satu tujuan yang hendak dicapai agar terdapat persamaan persepsi dan

mempermudah dalam melaksanakan program tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Visi dan Misi adalah: a. Visi Unggul dalam bidang IPTEK, IMTAQ dan berakhlakul karimah b. Misi 1). Unggul dalam pengembangan kurikulum 2). Unggul dalam proses pembelajaran 3). Unggul dalam sarana dan prasarana 4). Unggul dalam sumber daya manusia dan tenaga pendidikan 5). Unggul dalam kelembagaan dan manejemen sekolah 6). Unggul dalam penggolongan pembiayaan pendidikan

7). Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik

5. Sumber Daya Manusia SMP Walisongo Gempol


a. Siswa (empat tahun terakhir)

Tabel 4.1 Jumlah Siswa


Th. Pelajaran Jmlh Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Pendaftar (Cln Siswa Jml Siswa Jumlah Jml Siswa Jumlah Jml Siswa Jumlah Rombel Rombel Rombel Baru 450 354 7 395 8 359 8 350 328 7 330 7 386 8 300 274 6 325 7 316 7 275 204 5 268 6 317 7 255 210 6 192 5 261 8

2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010

b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1) Kepala Sekolah

Tabel 4.2 Kepala Sekolah


No. 1. Jabatan Kepala Sekolah Nama H. Hidayat, M.Pd Jenis Kelamin L P V Usia 44 Pend. Akhir S2 Masa Kerja 16

2) Guru

Tabel 4.3 Jumlah Guru


No. 1. 2. 3. 4. 5 6 7 Tingkat Pendidikan S3/S2 S1 D-4 D3/Sarmud D2 D1 SMA/sederajat Jumlah Jumlah dan Status Guru GT/PNS GTT/Guru Bantu L P L P V V V V Jumlah

3 47 1

51

6. Struktur Organisasi SMP Walisongo Gempol

KETUA YAYASAN H. DJUMADIN HASIADI

KEPALA SEKOLAH H. HIDAYAT, M.Pd

WK. UR. KURIKULUM Drs. H.M. MUSLIKH, MM

Wk. UR. KESISWAAN ALAIKA BITTUQO, S.Pd

WK. UR. SAR PAS Drs. HARTOKO AJI S.

WK. UR. HUMAS Drs. HARTOKO AJI S.

BP / BK
- KAMALI, S.Pd - Dra. SITI S.

WALI KELAS GURU

KA. TATA USAHA LAILA MUFIDA, S.Pd

SISWA

Gambar 4.2. Struktur Organisasi SMP Walisongo

7. Proses Belajar Mengajar SMP Walisongo Gempol

a. Kurikulum Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum KTSP b. Pembagian jam belajar

Tabel 4.4 Pembagian Jam Belajar


Jam ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hari senin-sabtu Pukul 07.00-07.40 07.40-08.20 08.20-09.00 09.00-09.40 Istirahat 09.55-10.35 10.35-11.15 11.15-11.55 Istirahat 12.35-13.05 13.05-13.45 13.45-14.25

Jam ke 1 2 3 4 5 6

Khusus hari jumat Pukul 07.00-07.35 07.35-08.10 08.10-08.45 08.45-09.20 Istirahat 09.35-10.05 10.05-10.35

8. Prestasi Siswa
a. Prestasi Akademik: Peringkat rerata UAN

Tabel 4.5 Peringkat Rerata UAN


No. 1. 2. Tahun Pelajaran 2008/2009 2009/2010 Bhs Indonesia 8.43 8.03 Rata-rata UAN Bahasa Matematika Inggris 8.46 8.16 8.54 8.39 IPA 7.98 8.35 Jumlah 33.03 33.31

b. Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah (UAS)

Tabel 4.6 Nilai Ujian Sekolah (UAS)


No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mata Pelajaran PAI PKn IPS Seni Budaya P. Jasmani TIK B. Jawa Ketrampilan P. Agama Jumlah Rata-rata nilai UAS Tahun 2008/2009 Tahun 2009/2010 8.35 8.90 7.53 8.10 8.35 7.30 8.91 7.75 7.80 7.90 8.05 8.50 7.50 7.80 8.15 8.65 8.25 8.75 72.89 73.65

c. Angka Kelulusan

Tabel 4.7 Angka Kelulusan


Jumlah Kelulusan dan Kelanjutan Studi

No.
1. 2.

Tahun Ajaran 2008/2009 2009/2010

Jumlah Peserta Ujian 314 261

Jumlah Lulus 314 261

% Kelulusan 100% 100%

B. Penyajian dan Analisis Data


Sebelum sampai pada proses analisis data maka perlu adanya penyajian data. Penyajian data yang dimaksudkan untuk memapaparkan atau menyajikan data yang diperoleh penulis dari hasil penelitian kemudian dianalisis untuk memperoleh gambaran yang jelas dengan tujuan penulisan skripsi ini. Sedangkan data dibawah ini adalah data yang diperoleh dari hasil observasi kepada guru dan siswa yang didukung oleh data pendukung berupa hasil observasi, dokumentasi dan pengukuran test hasil belajar.

1. Paparan Data Sebelum Tindakan a. Permohonan Ijin Penelitian


Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan

pertemuan pada hari selasa tanggal 24 April 2010 dengan Bapak H. Hidayat, M.Pd selaku kepala sekolah dan dengan Ibu Vivi Rianti, S.Pd selaku guru IPS Terpadu SMP Walisongo Gempol. Dalam pertemuan itu peneliti menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut. Bapak H. Hidayat, M.Pd dan Ibu Vivi Rianti, S.Pd memberikan izin pelaksanaan penelitian. Kemudian peneliti dan Ibu Vivi Rianti, S.Pd berdiskusi mengenai rencana penelitian yang akan dilaksanakan, dan disepakati bahwa kelas VII A yang dijadikan sumber data penelitian. Dengan pertimbangan bahwa kelas VII A antusias dalam peneraparan model Mind map selama proses pembelajarn berlangsung di dalam kelas.

b. Observasi
Sebelum melaksanakan penerapan model mind map, peneliti melakukan observasi yang bertujuan untuk mengetahui keaktifan guru dan siswa serta kemampuan siswa dalam mencatat dan tes prestasi belajar yang dapat diperoleh dari hasil pre test dan post test pada siklus I dan siklus II. Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 31 April 2010, membahas materi tentang sifat fisis atmosfer (2x40 menit dengan 1 kali pertemuan). Pelaksanaan sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh guru dan peneliti (RPP di lampiran).

Selama kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai pengamat guru dan siswa yang mencatat lembar pengamatan pada pedoman observasi. Hasil pengamatan guru dan siswa pada

pertemuan observasi
Pertemuan observasi masuk kelas dengan tepat waktu pada pukul 08.20 WIB. Sebelum KBM dimulai guru memperkenalkan peneliti kepada para siswa kelas VII A dan menjelaskan kepada siswa tentang maksud kedatangan peneliti di kelas VII A.

Pada

kegiatan

awal,

guru

mengabsen

siswa

dan

memberitahukan kepada siswa tentang kompetensi dasar dan indikator yang akan dipelajari.

Kegiatan inti, pada pukul 08.30 WIB guru menjelaskan materi


tentang sifat fisis atmosfer pada siswa berlangsung 30 menit. Guru menuliskan tema sifat fisis atmosfer kemudian guru memanggil satupersatu siswa untuk menjelaskan pengertian, unsur-unsur penyusun gas atmosfer dan peranan atmosfer dalam kehidupan yang ada di permukaan bumi. Guru berkata: ayo Eko ngantuk yo?, ayo maju tulis unsur-unsur penyusun gas atmosfer itu terdiri dari apa saja?. Eko maju dan menulis gas penyusun atmosfer di papan tulis. Guru bertanya: yang pendiam siapa ya?. Siswa menjawab: ayu bu. Guru berkata: ya ayu maju. Dan selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa yang berani maju tanpa ditunjuk oleh guru untuk

menyebutkan peranan atmosfer dalam kehidupan yang ada di permukaan bumi. Kegiatan selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya tentang materi yang kurang siswa pahami. Ada dua siswa yang bertanya dan guru menjawab pertanyaan siswa tersebut. Pada pertemuan ini aktivitas siswa dalam bertanya masih sedikit sehingga guru yang memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa yang terlihat ngantuk, ngobrol sendiri dan melamun. Selanjutnya siswa mencatat materi yang ada di papan tulis.

Kegiatan akhir, Pada pukul 09.10 WIB melaksanakan pre test


tentang sifat fisis atmosfer yang telah dipelajari pada pertemuan kali ini. Guru berkata: ibu ingin tau kemampuan kalian setelah ibu jelaskan materi, Ayo semua tempat duduk diberi jarak, semua buku IPS Terpadu diletakkan di atas meja ibu Vivi, awas kalau sampai ibu tau ada yang nyontek nanti ibu kasih hukuman. Guru bertanya: sudah siap anak-anak?. Beberapa siswa menjawab: bu jangan sulit-sulit ya, ya sudah ayo dimulai bu. Guru berkata: ibu bagikan soal beserta lembar jawabnya yang sudah disipkan oleh bu Meca, ada lima soal, waktu hanya 15 menit okey?. Siswa menjawab: okey bu. Setelah waktu pre test yang ditentukan habis siswa mengumpulkan lembar jawab pre test tepat waktu. Pada pukul 09.25 WIB guru menjelaskan cara membuat dan kegunaan mind map pada pembelajaran IPS Terpadu. Guru berkata

tugas untuk pertemuan minggu depan yaitu membuat sebuah mind map, temanya adalah cuaca dan iklim, untuk presentasi pada pertemuan minggu depan dibentuk 4 kelompok, setiap satu kelompok terdiri dari 8 orang, ketua kelas nanti tolong dibentuk kelompok kalau sudah selesai setelah istirahat serahkan data kelompoknya di kantor ibu ya. Untuk penjelasan mind map lebih lanjut akan dijelaskan oleh bu Meca, silahkan bu Meca. Pada akhir sesi guru memberikan kesempatan kepada peneliti untuk memberikan penjelasan kepada siswa karena guru belum terlalu faham dengan cara penggunaan mind map, mind map merupakan hal baru bagi guru. Peneliti menjelaskan kepada siswa tentang cara awal membuat mind map. Adik-adik masih ingat tugas dari bu guru untuk membuat mind map dengan tema cuaca dan iklim, untuk peralatanya akan ibu sediakan untuk kalian antara lain pewarna, buku gambar, penggaris dan lem. Kalian cari gambar-gambar yang sesuai untuk tema cuaca dan iklim ya bisa dicari di majalah, koran, dan internet atau kalau tidak digambar sendiri aja, okey? siswa menjawab: okey bu. Pada pertemuan ini peneliti dan guru IPS Terpadu bermaksud untuk memperkenalkan kepada siswa tentang manfaat menggunakan mind map, siswa akan lebih mudah memahami materi yang akan diajarkan karena mereka akan memiliki sebuah konsep.

Pre Test
Sebelum tindakan dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti mengadakan pre test. Pre test dilaksanakan pada hari Senin tanggal 31

April 2010 untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dan kesiapan dalam belajar serta kreativitas siswa dalam mencatat.

Hasil Pre Test


Pada pelaksanaan pre test, siswa terlihat kurang antusias karena kurang adanya persiapan dalam mempelajari materi yang ada pada pertemuan ini. Rata-rata pemahaman siswa terhadap konsep materi IPS Terpadu masih kurang. Kreativitas siswa dalam mencatat kata-kata penting tentang materi IPS Terpadu juga masih kurang, siswa terlihat masih malas untuk mencatat. Hasil kreativitas mencatat dan prestasi belajar siswa kurang maksimal. Dari hasil evaluasi pada saat pre test, didapatkan rata-rata kelas pada tes tulis sebesar 46,40 dan rata-rata kelas pada kreativitas mencatat sebesar 26,25.

2. Paparan Data Setelah Tindakan Dan Temuan Penelitian a. Paparan Data Siklus I 1) Perencanaan Tindakan
Pada perencanaan tindakan I, sebelum penelitian dilakukan pada titik yang sebenarnya, penelitian ini memiliki rencana untuk memperbaiki efektifitas dan efisiensi kinerja proses belajar mengajar di dalam kelas, yang siswanya memiliki kemampuan yang hiterogen dengan latar belakang akademik yang berbeda. Pertama-tama peneliti menyiapkan bahan dan materi untuk membuat mind map sebagai aplikasi dari model mind map untuk

meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol terhadap mata pelajaran IPS Terpadu diambil dari materi pelajaran sesuai dengan sub pokok bahasan dalam buku IPS Terpadu. Siklus ini terdiri dari dua kali pertemuan yang membahas materi tentang atmosfer (4x40 menit dengan 2 kali pertemuan). Sebelum pembelajaran dilaksanakan penelitian ini dimulai dari beberapa tahapan persiapan, yaitu: a) Penerapan model mind map disusun dan diwujudkan dalam bentuk RPP (di lampiran). RPP disusun secara kolaboratif antara peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A. RPP yang dibuat memuat: standar kompetensi, kompetensi dasar indikator hasil belajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, langkah-langkah pembelajaran dalam penerapan mind map serta rubrik penilaian yang digunakan untuk menentukan indikator keberhasilan pembelajaran. Aspek yang dinilai pada hasil diarahkan pada ketepatan siswa meletakkan konsep dan tanda hubung yang tepat. RPP dikembangkan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan oleh peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A. b) Peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A bekerjasama membuat soal pre test dan post test.

c) Membagi siswa yang berjumlah 32 siswa menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 8 orang dalam presentasi hasil mind map tentang materi yang telah ditentukan.

2) Pelaksanaan Tindakan
Setelah dipersiapkan rencana pembelajaran maka proses pembelajaran akan dilaksanakan sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah ditetapkan. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 3 dan 10 Mei 2010. Pada pertemuan pertama peneliti terlebih dahulu melakukan pre-test. Pada siklus pertama diadakan tiga kali pertemuan. Adapun pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 4x45 menit. Pada pertemuan ini materi yang disampaikan adalah tentang atmosfer. Proses belajar mengajar ini meliputi beberapa tahap dengan skenario yang telah ditetapkan dalam pembelajaran (RPP di lampiran). Selama kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai pengamat guru dan siswa yang mencatat lembar pengamatan pada pedoman observasi. Hasil pengamatan guru dan siswa pada

Pertemuan I
Pada pertemuan ini siswa mendapatkan pengalaman langsung dan dapat merasakan secara langsung manfaat yang diperoleh

dengan menggunakan mind map dalam menguasai konsep-konsep IPS Terpadu.

Kegiatan awal, pada pertemuan kedua siklus pertama masuk


kelas dengan tepat waktu pada pukul 08.20 WIB. Pada kegiatan awal guru menyampaikan tugas yang harus siswa selesaikan pada pertemuan ini yaitu masing-masing individu membuat mind map dengan tema cuaca dan iklim, hasil mind map yang paling bagus dipilih oleh masing-masing kelompok untuk dipresentasikan di depan papan tulis. Waktu mengerjakan mind map dibatasi selama 20 menit.

Kegiatan inti, semua siswa berkumpul sesuai dengan


kelompok masing-masing untuk menyesuaikan konsep yang akan mereka tulis, konsep yang ditulis untuk satu kelompok sama akan tetapi bentuk mind map masing-masing individu berbeda. Jam 08.35 dimulai semua siswa mulai membuat mind map hingga sampai jam 09.00 berarti terlambat sekitar 5 menit karena sebagian siswa belum selesai mewarnai. Ketika waktu siswa membuat mind map siswa terlihat sangat konsentarasi mengerjakan mind map ada sebagian siswa yang terlihat kebingungan dengan bentuk dan warna yang harus mereka gunakan dalam membuat mind map tersebut. Setelah selesai mengerjakan mind map masing-masing kelompok memilih hasil mind map yang terbaik.

Kegiatan selanjutnya adalah presentasi hasil mind map. Dalam kegiatan ini yang mempresentasikan hasil mind map adalah satu orang secara bergantian dengan anggota kelompoknya. Selanjutnya setelah presentasi, kelompok lain diminta untuk menanggapi, tanggapan dilakukan oleh anggota kelompok

presentasi secara bergantian. Waktu presentasi dan tanya jawab dibatasi maksimal 15 menit. Pada sesi presentasi pertama guru mempersilahkan kepada kelompok yang siap untuk

memprentasikan hasil mind mapnya akan tetapi tidak ada yang berani maju dengan alasan takut salah. Kemudian guru menunjuk kelompok yang dilihat sudah cukup siap untuk memulai presentasi. Pada akhir sesi presentasi guru memberi pertanyaan kepada kelompok yang maju untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi dengan menggunakan mind map dan memberi beberapa perbaikan pada mind map yang mereka buat

3) Pengamatan Tindakan Hasil pengamatan dalam tahap ini menunjukkan bahwa


kelas menjadi lebih berwarna, hal ini ditunjukkan oleh suasana presentasi dari masing-masing kelompok dan tanggapan dari kelompok lain. Hal yang terlihat adalah adanya siswa yang malumalu pada saat maju ke depan. Kondisi demikian dapat dipaparkan sebagai berikut:

Saat guru mempersilahkan setiap kelompok untuk presentaasi, tidak ada siswa yang berani untuk memulai presentasi sampai pada akhirnya bu guru menunjuk kelompok Rifai (siswa yang tampak memperoleh peringkat satu di kelasnya) yang memulai presentasi, Rifai memulai presentasi dengan cukup baik, anggota kelompok Rifai terlihat malu-malu dalam presentasi. Akan tetapi kelompok Rifai dapat menjawab semua pertanyaan dari teman-teman ataupun dari guru dengan baik. Pada sesi berikutnya, kejadian yang terlihat adalah siswa mulai berani bertanya dan menanggapi hasil mind map kelompok yang maju. Komentar kelompok lain yang muncul seperti: Cuaca dan iklim tu kan meliputi unsur-unsur yang mempengaruhi cuaca dan iklim, pembagian wilayah iklim, dampak perbedaan cuaca dan iklim dan klasifikasi cuaca dan iklim tapi Punya kalian kok tidak ada kualifikasi cuaca dan iklim?. Terus seharusnya masing-masing garis hubung dikasih nomer atau tanda lain biar gampang bedainnya gitu. . Setelah kelompok pertama selesai presentasi maka dilanjutkan kelompok yang kedua. Kegiatan presentasi berjalan lancar dan tidak ada kegiatan yang berbeda jauh dari kelompok pertama. Sampai dengan batas waktu pembelajaran berakhir pada tahap ini, hanya dua kelompok yang sudah maju mempresentasikan hasil mind map mereka, sementara dua kelompok lain diminta untuk mempresentasikan pada pertemuan minggu berikutnya. Guru juga menjelaskan bahwa pada pertemuan minggu depan akan dilaksanakan post test yang pertama.

Pertemuan II

Kegiatan awal, pada pertemuan kedua ini siswa masuk


kelas jam 08.20 WIB, guru memulai mengabsen. Setelah selesai mengabsen guru meminta siswa yang belum mempresentasikan untuk mempresentasikan hasil mind map di depan papan tulis. Seperti pertemuan minggu sebelumnya kegiatan presentasi berjalan lancar dan tidak ada kegiatan aktivitas berbeda dengan presentasi kelompok sebelumnya.

Kegaiatn inti, kegiatan presentasi dua kelompok sudah


berakhir pada pukul 09.05 WIB, tidak ada perbedaan dengan kelompok-kelompok sebelumnya.

Kegiatan akhir, selanjutnya guru menjelaskan materi yang


telah diprentasikan siswa agar siswa lebih faham lagi. Pada sesi berikutnya adalah post test yang dikerjakan secara individu. Waktu post test dibatasi 15 menit. Guru berkata: ayo tempat duduk kasih jarak, tidak boleh nyontek. Setelah waktu post test yang ditentukan habis siswa mengumpulkan lembar jawab post test tepat waktu. Suasana post test sangat tenang dan roman wajah siswa dan guru terlihat berseri-seri. Sebelum pertemuan diakhiri, guru memberi PR (pekerjaan rumah) kepada siswa yakni, mempelajari materi tentang perairan laut untuk persiapan membuat mind map pada pertemuan minggu depan.

Hasil rekapan wawancara beberapa siswa kelas VII SMP


Walisongo Gempol di Pasuruan adalah sebagai berikut, terhadap pertanyaan apakah Anda senang dan telah memperoleh manfaat dari penerapan model mind map selama pembelajaran IPS Terpadu berlangsung tiga minggu kemarin?. Siswa A mengungkapkan: senang mbak, saya dapat pengalaman baru dalam membuat mind map. Siswa B mengungkapkan: senang, saya jadi lebih mudah belajar IPS Terpadu. Siswa C mengungkapkan: senang banget mbak, saya jadi semangat belajar.

Hasil rekapan wawancara dengan Ibu Vivi Rianti adalah


sebagai berikut, terhadap pertanyaan apakah ibu senang dan telah memperoleh manfaat dari penerapan model mind map selama pembelajaran IPS Terpadu berlangsung tiga minggu kemarin?. Ibu Vivi mengungkapkan: senang mbak, mind map adalah

pengalaman baru buat saya dan mind map memberi kemudahan kepada saya dalam menjelaskan materi kepada siswa.

Penilaian
Berdasarkan pengamatan, post test berjalan lancar. Setelah dilakukan koreksi skor tiap-tiap siswa adalah sebagaimana disajikan dalam tabel berikut,

Tabel 4.8 Skor Penilaian Prestasi Belajar Pada Post Test Siklus I
No. Interval Skor Frekuensi

1. 2. 3. 4. 5. 6.

95-100 90-94 85-89 80-84 75-79 00-74

4 5 9 7 6 32

Status Lulus Lulus Lulus Lulus Tidak lulus

Berdasar hasil skor tes tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan model mind map ini terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi IPS Terpadu yang telah dipelajari. Karena terlihat adanya peningkatan skor dari pre test yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 46.40 meningkat menjadi 78.43 atau sekitar 69,03%. Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa tingkat keberhasilan kelas adalah 32 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 26 siswa. Sedangkan yang gagal sebanyak 6 siswa karena skor tesnya kurang dari 75, sesuai dengan KKM (kreteria ketuntasan minimum) yang telah ditentukan oleh pengajar IPS Terpadu SMP Walisongo Gempol di Pasuruan. Berdasarkan pengamatan, tes kreativitas membuat mind map berjalan lancar. Setelah dilakukan koreksi skor tiap-tiap siswa adalah sebagaimana disajikan dalam tabel berikut,

Tabel 4.9 Skor Penilaian Mind Map Pada Siklus I


No. Interval Skor Frekuensi

1. 2. 3. 4. 5. 6.

90-100 80-89 70-79 60-69 50-59 00-49

29 3 32

Kriteria Cukup sekali Kurang

Berdasarkan tabel di atas penerapan model mind map ini terbukti dapat meningkatkan kreativitas siswa membuat mind map pada materi IPS Terpadu yang telah dipelajari. Karena terlihat adanya peningkatan skor dari pre test yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 26,25 meningkat menjadi 58,12 atau sekitar 121,40 %.

4) Refleksi Pelaksanaan Tindakan


Pada kegiatan siklus pertama, menunjukkan bahwa tidak ada permasalahan dalam perumusan perencanaan tindakan (RPP). Jadual jam pertemuan telah sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pembelajaran sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan

menunjukkan bahwa (1) pemberian tugas membuat mind map ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama karena siswa masih belum terbiasa membuat mind map dan siswa masih menyesuikan diri dalam membuat mind map (2) mempresentasikan hasil mind map dapat melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di depan orang-orang, siswa masih terlihat malu-malu dan kurang percaya diri karena mereka belum terbiasa mempresentasikan hasil

mind map (3) pembelajaran dengan menggunakan mind map dapat memberikan pengalaman baru bagi para guru dan siswa (5)

penerapan model mind map terbukti dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa.

b. Temuan Penelitian Siklus I


1) Proses perencanaan berjalan lancar, sesuai dengan rencana yang telah dibuat secara kolaborasi antara guru dan siswa yang termuat dalam RPP. RPP dibuat berdasarkan pada silabus yang telah dibuat. 2) Proses pelaksanaan berjalan lancar, sesuai dengan RPP yang telah dibuat; (1) pelaksanaan model mind map menjadikan suasana kelas lebih berwarna; (2) presentasi mind map dapat melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di depan orang-orang; (3) mind map merupakan pengalaman baru bagi siswa dan guru; (4) mind map telah memberikan manfaat bagi siswa dan guru yaitu mempermudah siswa dalam belajar IPS Terpadu, membuat siswa menjadi semangat dalam belajar dan mempermudah guru dalam menjelaskan materi pelajaran pada siswa. 3) Proses penilaian, mind map terbukti dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu, dari data kuantitatif yang peneliti peroleh, tingkat kreativitas membuat mind map pada siklus I meningkat dari hasil kreativitas pada saat yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test

sebesar 26,25 meningkat menjadi 58,12 atau sekitar 121,40% sedangkan pada prestasi belajar siswa meningkat dari hasil pre test yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 46.40 meningkat menjadi 78.43 atau sekitar 69,03%, hasil post test siklus I dari 32 siswa yang dinyatakan lulus sebanyak 25 siswa dan 7 siswa dinyatakan tidak lulus karena nilai yang diperoleh kurang dari dari KKM (kreteria ketuntasan minimum) sebesar 75.

c. Paparan Data Siklus II 1) Perencanaan Tindakan


Pada rencana tindakan siklus II peneliti tetap menerapkan model mind map pada mata pelajaran IPS terpadu, dengan model pembelajaran ini diharapkan dapat lebih membantu untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa. Menindaklanjuti hasil analisis dan refleksi pada siklus I, maka peneliti berupaya untuk melakukan perbaikan pada proses pembelajaran, yaitu siswa dibiasakan dengan model mind map sehingga diharapkan dapat lebih mudah memahami dan menguasai materi. Siklus ini terdiri dari dua kali pertemuan yang membahas materi tentang perairan laut (4x40 menit dengan 2 kali pertemuan). Sebelum pembelajaran dilaksanakan penelitian ini dimulai dari beberapa tahapan persiapan, yaitu:

a) Penerapan model mind map disusun dan diwujudkan dalam bentuk RPP (di lampiran). RPP disusun secara kolaboratif antara peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A. RPP yang dibuat memuat: standar kompetensi, kompetensi dasar indikator hasil belajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, langkah-langkah pembelajaran dalam penerapan mind map serta rubrik penilaian yang digunakan untuk menentukan indikator keberhasilan pembelajaran. Aspek yang dinilai pada hasil diarahkan pada ketepatan siswa meletakkan konsep dan tanda hubung yang tepat. RPP dikembangkan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan oleh peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A. b) Peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A bekerjasama membuat soal pre test dan post test. c) Membagi siswa yang berjumlah 32 siswa menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 8 orang dalam presentasi hasil mind map tentang materi yang telah ditentukan.

2) Pelaksanaan Tindakan
Setelah dipersiapkan rencana pembelajaran maka proses pembelajaran akan dilaksanakan sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah ditetapkan.

Penelitian ini dilaksanakan tanggal 17 dan 24 Mei 2010. Pada siklus kedua diadakan dua kali pertemuan. Adapun pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 4x40 menit. Pada pertemuan ini materi yang disampaikan adalah tentang perairan laut. Proses belajar mengajar ini meliputi beberapa tahap dengan skenario yang telah ditetapkan dalam pembelajaran (RPP di lampiran). Selama kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai pengamat guru dan siswa yang mencatat lembar pengamatan pada pedoman observasi. Hasil pengamatan guru dan siswa pada

Pertemuan III
Pada pertemuan ini siswa mendapatkan pengalaman langsung dan dapat merasakan secara langsung manfaat yang diperoleh

dengan menggunakan mind map dalam menguasai konsep-konsep IPS Terpadu.

Kegiatan awal, pada pertemuan kedua siklus pertama masuk


kelas dengan tepat waktu pada pukul 08.20 WIB. Pada kegiatan awal guru menyampaikan tugas yang harus siswa selesaikan pada pertemuan ini yaitu masing-masing individu membuat mind map dengan tema perairan laut, hasil mind map yang paling bagus dipilih oleh masing-masing kelompok untuk dipresentasikan di depan papan tulis. Waktu mengerjakan mind map dibatasi selama 20 menit.

Kegiatan inti, semua siswa berkumpul sesuai dengan


kelompok masing-masing untuk menyesuaikan konsep yang akan mereka tulis, konsep yang ditulis untuk satu kelompok sama akan tetapi bentuk mind map masing-masing individu berbeda. Jam 08.35 dimulai semua siswa mulai membuat mind map hingga sampai jam 08.55 berarti tepat waktu, siswa sudah mulai terbiasa membuat mind map, ketika waktu siswa membuat mind map siswa terlihat cukup antusias mengerjakan mind map. Setelah selesai mengerjakan mind map masing-masing kelompok memilih hasil mind map yang terbaik. Kegiatan selanjutnya adalah presentasi hasil mind map. Dalam kegiatan ini yang mempresentasikan hasil mind map adalah satu orang secara bergantian dengan anggota kelompoknya. Selanjutnya setelah presentasi, kelompok lain diminta untuk menanggapi, tanggapan dilakukan oleh anggota kelompok

presentasi secara bergantian. Waktu presentasi dan tanya jawab dibatasi maksimal 15 menit. Pada sesi presentasi pertama guru mempersilahkan kepada kelompok yang siap untuk

memprentasikan hasil mind mapnya siswa-siswa membuat kesepakatan pertama kali yang maju dimulai dari kelompok pertama. Kemudian kelompok pertama maju dan

mempresentasikan hasil mind map mereka. Pada akhir sesi presentasi guru memberi pertanyaan kepada kelompok yang maju

untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi dengan menggunakan mind map dan memberi beberapa perbaikan pada mind map yang mereka buat

3) Pengamatan Tindakan Hasil pengamatan dalam tahap ini menunjukkan bahwa


kelas menjadi lebih berwarna, hal ini ditunjukkan oleh suasana presentasi dari masing-masing kelompok dan tanggapan dari kelopmpok lain. Hal yang terlihat adalah adanya siswa yang nampak tidak malu-malu lagi dan kepercayaan diri siswa sudah mulai nampak dalam mempresentasikan hasil mind map pada saat maju ke depan. Kondisi demikian dapat dipaparkan sebagai berikut: Saat guru mempersilahkan setiap kelompok untuk presentaasi, sesuai dengan kesepakatan yang dibuat kelas, kelompok 1 yang maju pertama kali untuk mempresentasikan hasil mind mapnya anggota kelompok 1 sudah tidak nampak malu-malu lagi dalam presentasi. kelompok 1 ini dapat menjawab semua pertanyaan dari teman-teman ataupun dari guru dengan baik. Pada sesi berikutnya, kejadian yang terlihat adalah siswa mulai berani bertanya dan menanggapi hasil mind map kelompok yang maju. Komentar kelompok lain yang muncul seperti: Mind map yang kalian buat itukan ada klasifikasi air laut, gerakan air laut dan manfaat air laut coba kalian jelaskan manfaat air laut bagi kehidupan manusia?.

Setelah

kelompok

pertama

selesai

presentasi

maka

dilanjutkan kelompok yang kedua. Kegiatan presentasi berjalan lancar dan tidak ada kegiatan yang berbeda jauh dari kelompok pertama. Sampai dengan batas waktu pembelajaran berakhir pada tahap ini, hanya dua kelompok yang sudah maju mempresentasikan hasil mind map mereka, sementara dua kelompok lain diminta untuk mempresentasikan pada pertemuan minggu berikutnya. Guru juga menjelaskan bahwa pada pertemuan minggu depan akan dilaksanakan post test yang kedua.

Pertemuan IV Kegiatan awal, Pada pertemuan keempat ini siswa masuk


kelas jam 08.20 WIB guru memulai mengabsen. Setelah selesai mengabsen guru meminta siswa yang belum mempresentasikan untuk mempresentasikan hasil mind map di depan papan tulis. Seperti pertemuan minggu sebelumnya kegiatan presentasi berjalan lancar dan tidak ada kegiatan berbeda dengan presentasi kelompok sebelumnya.

Kegiatan inti, kegiatan presentasi dua kelompok sudah


berakhir pada pukul 09.05 WIB, tidak ada perbedaan dengan kelompok-kelompok sebelumnya.

Kegiatan akhir, selanjutnya guru menjelaskan materi yang


telah diprentasikan siswa agar siswa lebih faham lagi. Pada sesi

berikutnya adalah post test yang dikerjakan secara individu. Waktu post test dibatasi 15 menit. Guru berkata: ayo tempat duduk kasih jarak, tidak boleh nyontek. Setelah waktu post test yang ditentukan habis siswa mengumpulkan lembar jawab post test tepat waktu. Suasana post test sangat tenang dan roman wajah siswa dan guru terlihat berseri-seri.

Hasil rekapan wawancara pada beberapa siswa kelas VII A


SMP Gempol di Pasuruan adalah sebagai berikut, terhadap pertanyaan apakah Anda senang dan telah memperoleh manfaat dari penerapan model mind map selama pembelajaran IPS Terpadu berlangsung saat ini?. Siswa D mengungkapkan: seneng banget mbak, manfaatnya untuk menambah pengetahuan sekaligus belajar dan menggambar. Siswa E mengungkapkan: aku seneng banget, manfaatnya aku jadi ada pengetahuan. Siswa F mengungkapkan: seneng banget mbak, langsung hafal sama pelajarannya karena gambarnya bisa dilihat dan dipelajari terus.

Hasil rekapan wawancara dengan Ibu Vivi Rianti adalah


sebagai berikut, terhadap pertanyaan apakah Ibu senang dan telah memperoleh manfaat dari penerapan model mind map selama pembelajaran IPS Terpadu berlangsung saat ini?. Ibu Vivi mengungkapkan: senang mbak, karena sebelum saya ajarkan siswa sudah belajar terlebih dahulu jadi sewaktu saya ajarkan siswa sedikit tau tentang materi.

Penilaian
Berdasarkan pengamatan, post test berjalan lancar. Setelah dilakukan koreksi skor tiap-tiap siswa adalah sebagaimana disajikan dalam tabel berikut,

Tabel 4.10 Skor Penilaian Prestasi Belajar Pada Post Test Siklus II
No. Interval Skor Frekuensi

1. 2. 3. 4. 5. 6.

95-100 90-94 85-89 80-84 75-79 00-74

24 7 1 32

Status Lulus Lulus Lulus -

Berdasar hasil skor tes tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan model mind map ini terbukti efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi IPS Terpadu yang telah dipelajari. Karena terlihat adanya peningkatan skor yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 46,40 meningkat menjadi 95,94 atau sekitar 106,76 %. Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa tingkat keberhasilan kelas adalah 32 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 32 siswa. Sedangkan yang gagal tidak ada karena skor tesnya lebih dari 75, sesuai dengan KKM (kreteria ketuntasan minimum) yang telah ditentukan oleh pengajar IPS Terpadu SMP Walisongo Gempol di Pasuruan.

Berdasarkan pengamatan, tes kreativitas membuat mind map berjalan lancar. Setelah dilakukan koreksi skor tiap-tiap siswa adalah sebagaimana disajikan dalam tabel berikut,

Tabel 4.11 Skor Penilaian Mind Map Pada Siklus II


No. Interval Skor Frekuensi

1. 2. 3. 4. 5. 6.

90-100 80-89 70-79 60-69 50-59 00-49

29 3 32

Kriteria Baik sekali Cukup baik -

Berdasarkan tabel di atas penerapan model mind map ini terbukti dapat meningkatkan kreativitas membuat mind map pada materi IPS Terpadu yang telah dipelajari. Karena terlihat adanya peningkatan skor yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 26,25 meningkat menjadi 78,12 atau sekitar 197,6 %.

4) Refleksi Tindakan
Pada kegiatan siklus pertama, menunjukkan bahwa tidak ada permasalahan dalam perumusan perencanaan tindakan (RPP). Jadual jam pertemuan telah sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pembelajaran sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan

menunjukkan bahwa (1) waktu yang dibutuhkan siswa dalam mengerjakan mind map sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan karena siswa sudah mulai terbiasa membuat mind map dan siswa sudah bisa menyesuikan diri dalam membuat mind map

(2) mempresentasikan hasil mind map dapat melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di depan orang-orang, siswa sudah mulai Nampak tidak malu-malu lagi dan sudah nampak percaya diri karena mereka sudah mulai terbiasa mempresentasikan hasil mind map (3) pembelajaran dengan menggunakan mind map dapat memberikan pengalaman baru bagi para guru dan siswa (5)

penerapan model mind map terbukti dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa.

d. Temuan Penelitian Siklus II


1) Proses perencanaan berjalan lancar, sesuai dengan rencana yang telah dibuat secara kolaborasi antara guru dan siswa yang termuat dalam RPP. RPP dibuat berdasarkan pada silabus yang telah dibuat. 2) Proses pelaksanaan berjalan lancar, sesuai dengan RPP yang telah dibuat; (1) pelaksanaan model mind map menjadikan suasana kelas lebih berwarna; (2) roman wajah siswa dan guru nampak berseriseri; (3) mind map telah memberikan manfaat bagi siswa dan guru yaitu siswa mudah mengingat pelajaran, siswa memperoleh pengalaman menggambar dan mempermudah guru dalam

menjelaskan materi pelajaran pada siswa. Proses penilaian, mind map terbukti dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu, dari data kuantitatif yang peneliti peroleh, tingkat kreativitas membuat mind map pada siklus II meningkat dari hasil

kreativitas pada saat yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 26,25 meningkat menjadi 78,12 atau sekitar 197,6% sedangkan pada prestasi belajar siswa meningkat dari hasil pre test yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 46,40 meningkat menjadi 95,94 atau sekitar 106,76%. Hasil post test siklus II dari 32 siswa yang dinyatakan lulus semua karena nilai yang diperoleh lebih dari KKM (kreteria ketuntasan minimum) sebesar 75.

BAB V PENBAHASAN

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan model mind map sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yaitu setiap hari senin jam pelajaran ke III dan IV (08.20-09.40) selama 4 kali pertemuan yang dimulai pada tanggal 03 Mei 2010 sampai 24 Mei 2010. Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol. Pada pelaksanaan proses belajar mengajar yang dilakukan peneliti selama 4 kali pertemuan, menggunakan model yang sama yaitu penerapan model mind map. Dalam rangka peningkatan kreativitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu. Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, dan hasil tes atas penerapan model mind map pada mata pelajaran IPS Terpadu, sebagaimana dijabarkan di atas telah menunjukkan bukti-bukti bahwa hiptesis yang dirumuskan di bab pendahuluan yang berbunyi, bahwa Jika model mind map diterapkan dalam pembelajaran IPS Terpadu, maka kreativitas dan prestasi belajar siswa pada kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan dapat ditingkatkan telah terbukti.

A. Perencanaan Model Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus I dan II 1. Perencanaan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada Siklus I
Penerapan model mind map disusun dan diwujudkan dalam bentuk RPP. RPP disusun secara kolaboratif antara peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A. RPP yang dibuat memuat: standar kompetensi, kompetensi dasar indikator hasil belajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, langkah-langkah pembelajaran dalam penerapan mind map serta rubrik penilaian yang digunakan untuk menentukan indikator keberhasilan pembelajaran. Aspek yang dinilai pada hasil diarahkan pada ketepatan siswa meletakkan konsep dan tanda hubung yang tepat. RPP dikembangkan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan oleh peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A. Pada perencanaan RPP ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Tujuan membuat RPP ini agar dapat mengetahui materi yang harus dikuasai siswa dan untuk mentukan topik apa yang akan dibahas pada penerapan model mind map yang akan dilaksanakan. Sebelum membuat mind map maka diperlukan pertama kali adalah kata kunci utama yang akan dibahas sehingga membentuk sebuah mind map yang didalamnya terdapat kata-kata cabang dari kata utama, seperti yang telah diungkapkan oleh Tony Buzan bahwa jika akan membuat mind map maka ditulis dan digambar kata kunci utama dalam membuat mind map dan kemudian menghubungkan kata-kata yang

merupakan cabang dari kata kunci utama50 dan didukung pula oleh Ingemar Svantesson yang mengatakan bahwa dalam membuat mind map harus mempunyai kata kunci utama kemudian dihubungkan dengan garis hubung pada kata-kata yang merupakan cabang dari kata kunci utama51

2. Perencanaan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada Siklus II
Penerapan model mind map disusun dan diwujudkan dalam bentuk RPP. RPP disusun secara kolaboratif antara peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A. RPP yang dibuat memuat: standar kompetensi, kompetensi dasar indikator hasil belajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, langkah-langkah pembelajaran dalam penerapan mind map serta rubrik penilaian yang digunakan untuk menentukan indikator keberhasilan pembelajaran. Aspek yang dinilai pada hasil diarahkan pada ketepatan siswa meletakkan konsep dan tanda hubung yang tepat. RPP dikembangkan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan oleh peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A. Pada perencanaan RPP ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Tujuan membuat RPP ini agar dapat mengetahui materi yang harus dikuasai siswa dan untuk menentukan topik apa yang akan dibahas pada penerapan model mind map yang akan dilaksanakan. Sebelum membuat mind map maka diperlukan pertama kali

Tony Buzan, Mind Map Untuk meningkatkan Kreativitas (Jakarta: Gramedia, 2004), hlm. 6-7 Ingemar Svantesson, Learning Maps and Memori Skills (Jakarta: Gramedia, 2004), hlm. 76-77
51

50

adalah kata kunci utama yang akan dibahas sehingga membentuk sebuah mind map yang didalamnya terdapat kata-kata cabang dari kata utama, seperti yang telah diungkapkan oleh Tony Buzan bahwa jika akan membuat mind map maka ditulis dan digambar kata kunci utama dalam membuat mind map dan kemudian menghubungkan kata-kata yang merupakan cabang dari kata kunci utama52 dan didukung pula oleh Ingemar Svantesson yang mengatakan bahwa dalam membuat mind map harus mempunyai kata kunci utama kemudian dihubungkan dengan garis hubung pada kata-kata yang merupakan cabang dari kata kunci utama53

B. Pelaksanaan Model Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus I dan II 1. Pelaksanaan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus I
Penerapan model mind map dalam pelaksanaan di kelas yaitu siswa dibentuk kelompok untuk mempresentasikan hasil mind map yang telah dibuat siswa secara individu, hal ini bertujuan untuk melatih mental siswa dalam mengemukakan pendapatnya di depan orang-orang dan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa menggunakan mind map sesuai dengan mind map yang telah mereka buat.

52

Tony Buzan, op.cit., hlm. 6-7 Ingemar Svantesson, op.cit., hlm. 76-77

53

Pelaksanaan mind map dapat berjalan lancar. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti, pelaksanaan mind map memberikan pengalaman baru bagi guru dan siswa, suasana kelas menjadi lebih berwarna, siswa menjadi semangat dalam belajar, siswa lebih mudah belajar IPS Terpadu, keberanian siswa mengemukakan pendapat dihadapan orang-orang. Bukti-bukti ini sesungguhnya mendukung apa yang diungkapkan Tony Buzan bahwa mind map dapat mempermudah kita menyerap informasi dan memudahkan kita mengingat informasi dengan lebih baik54 dan didukung oleh Ingemar Svantesson yang mengatakan bahwa mind map dapat meningkatkan daya ingat dan menyenangkan55

2. Pelaksanaan Model Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus II
Penerapan model mind map dalam pelaksanaan di kelas yaitu siswa dibentuk kelompok untuk mempresentasikan hasil mind map yang telah dibuat siswa secara individu, hal ini bertujuan untuk melatih mental siswa dalam mengemukakan pendapatnya di depan orang-orang dan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa menggunakan mind map sesuai dengan mind map yang telah mereka buat. Pelaksanaan mind map dapat berjalan lancar. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti pelaksanaan mind map menjadikan

54

Tony Buzan, op.cit., hlm. 4 Ingemar Svantesson, op.cit., hlm. 2

55

suasana kelas menjadi lebih berwarna, mempermudah siswa menyerap informasi dan belajar menggambar, siswa lebih ingat materi ketika melaksanakan ulangan, keberanian siswa mengemukakan pendapat dihadapan orang-orang. Bukti-bukti ini sesungguhnya mendukung apa yang diungkapkan Tony Buzan bahwa mind map dapat mempermudah kita menyerap informasi dan memudahkan kita mengingat informasi dengan lebih baik56 dan didukung oleh Ingemar Svantesson yang mengatakan bahwa mind map dapat meningkatkan daya ingat dan menyenangkan57

C. Penilaian Model Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus I dan II 1. Penilaian Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus I
Pada penilaian diperoleh bukti secara kuantitatif bahwa

berdasarkan hasil post test untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa diperoleh hasil yang cukup tinggi dan tingkat kreaativitas siswa membuat mind map mengalami peningkatan. Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dikatakan bahwa tingkat keberhasilan kelas adalah 32 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 26 siswa sedangkan yang gagal sebanyak 6 siswa karena skor tesnya kurang

56

Tony Buzan, op.cit., hlm. 4 Ingemar Svantesson, op.cit., hlm. 2

57

dari 75, sesuai dengan KKM (kreteria ketuntasan minimum) yang telah ditentukan oleh pengajar IPS Terpadu SMP Walisongo Gempol di Pasuruan sedangkan pada siklus. Berdasarkan hasil observasi pada tabel 4.10 yang telah dilaksanakan pada siklus I terdapat cukup peningkatan kreativitas siswa membuat mind map yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 26,25 meningkat menjadi 58,12 atau sekitar 121,40%.Sedangkan pada siklus II, 25 meningkat menjadi 78,12 atau sekitar 197,6%. Bukti-bukti ini sesungguhnya mendukung apa yang diungkapkan oleh teori Tony Buzan yang mengatakan bahwa mind map merupakan suatu model yang berguna untuk memaksimalkan kreativitas manusia58, sangat memudahkan manusia mengingat informasi59 sedangkan teori Ingemar Svantesson yang mengatakan bahwa mind map akan membantu siswa untuk mengembangkan kreativitas juga kemampuan analisis dan logika60

2. Penilaian Model Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus II
Pada penilaian diperoleh bukti secara kuantitatif bahwa

berdasarkan hasil post test untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar

58

Tony Buzan, op.cit; hlm.56 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map (Jakarta: Gramedia, 2007), hlm.9

59

Ingemar Svantesson. Learning Maps and Memori Skills (Jakarta: Gramedia, 2004), hlm. 13

60

siswa diperoleh hasil yang cukup tinggi dan tingkat kreaativitas siswa membuat mind map mmengalami peningkatan. Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat dikatakan bahwa tingkat keberhasilan kelas adalah 32 siswa, yang dinyatakan lulus semua karena nilai yang diperoleh lebih dari 75, sesuai dengan KKM (kreteria ketuntasan minimum) yang telah ditentukan oleh pengajar IPS Terpadu SMP Walisongo Gempol di Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan pada siklus II terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 46,40 meningkat menjadi 78,43 atau sekitar 69,03% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 95,94 atau sekitar 106,76%. Berdasarkan hasil observasi pada tabel 4.11 di atas telah terdapat cukup peningkatan kreativitas siswa membuat mind map yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 26,25 meningkat menjadi 58,12 atau sekitar 121,40%. Sedangkan pada siklus II, 25 meningkat menjadi 78,12 atau sekitar 197,6%. Bukti-bukti ini sesungguhnya mendukung apa yang diungkapkan oleh teori Tony Buzan yang mengatakan bahwa mind map merupakan suatu model yang berguna untuk memaksimalkan kreativitas manusia61, sangat memudahkan manusia mengingat informasi62 sedangkan teori Ingemar Svantesson yang mengatakan

61

Tony Buzan, op.cit; hlm.56 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map (Jakarta: Gramedia, 2007), hlm.9

62

bahwa mind map akan membantu siswa untuk mengembangkan kreativitas juga kemampuan analisis dan logika63

Ingemar Svantesson. Learning Maps and Memori Skills (Jakarta: Gramedia, 2004), hlm. 13

63

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari paparan data di depan dapat diketahui bahwa penerapan model mind map dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar belajar siswa IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan. Hal ini dapat diketahui dengan adanya peningkatan nilai hasil kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu yang diperoleh. Selanjutnya dapat diambil ringkasan penjelasan di depan, sebagai berikut: 1. Proses perencanaan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan diawali dengan kegiatan menjabarkan kompetensi dasar yang telah ada dalam silabus ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP yang dibuat mengacu pada model mind map, sehingga komponen lain seperti sumber belajar dan format penilaian disesuaikan dengan model mind map. 2. Proses pelaksanaan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan dapat berjalan dengan lancar sebagaimana yang telah direncanakan. Penerapan model mind map telah memberikan pengalaman baru bagi siswa maupun guru dan memberikan beberapa manfaat bagi guru dan siswa.

3.

Proses penilaian model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo

Gempol di Pasuruan menunjukkan hasil yang baik. Dilihat dari data kuantitatif yang diperoleh menunjukkan hasil perolehan skor yang cukup tinggi.

B. Saran
Selaku penulis sekaligus pengamat dalam hal ini ada beberapa saran yang bisa kami berikan demi kemajuan dan perkembangan serta meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa, yaitu: 1. Agar guru memperhatikan tujuan dari materi IPS Terpadu, sehingga dapat menentukan skenario yang harus dijalankan di depan kelas untuk menyesuaikan model mind map dan memperhitungkan waktu sebelum menerapkan model tersebut. 2. Perlu adanya kepercayaan dan penghargaan guru kepada siswa bahwa siswa tersebut mampu untuk membuat sebuah kreativitas membuat mind map yang sesuai dengan daya imajinasi yang siswa miliki sesuai dengan tema yang ditentukan. 3. Agar guru membiasakan memberi tugas rumah kepada siswa untuk membuat mind map dengan tujuan mereka sudah membaca dan memahami terlebih dahulu materi IPS Terpadu sebelum diterangkan oleh guru di dalam kelas.

84

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara Bahri, Djamarah Saiful. 1994. Prestasi Belajar dan kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional Bakran, Adz-Dzakiey Hamdani. 2007. Psikologi Kenabian. Yogyakarta: Beranda Publishibg Buzan, Tony. 2004. Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas. Jakarta: Gramedia Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map Untuk Anak. Jakarta: Gramedia Dwi, Suim Fitri Aridina. 2008. Penerapan Model Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Pada Siswa Kelas XI SMA Darul Ulum Agung Malang): Fakultas Ekonomi UM Hattarina, Shofiah. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Mind Map Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI IPS SMAN I Talun. Skripsi. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan UM Matthew, B Miles dan A, Michael Huberman. 2001. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Mulyasa, E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosda Ningsih, Khoiriyah. Penerapan Metode Mind mapping Secara Kreatif Dalam Pendekatan Pembelajaran Cooperative Learning Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Secara Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 20 Malang: Fakultas Ekonomi UM Nurdin, Muh, dkk. 2008. IPS Untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta Pusat: Kharisma Sagala, Saiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alpabeta. Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Seri Perundangan. 2007. Panduan Penyusunan KTSP Lengkap. Yogyakarta: Pustaka Yustisia

85

Setiawan, Cony. 1987. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: Gramedia Slameto. 1991. Belajar Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Soedarsono, FX. 2001. Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Svantesson, Ingemar. 2004. Learning Maps and Memori Skills. Jakarta: Gramedia Uno, B. Hamzah. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara Yamin, Martini. 2008. Desain Pembelajaran Berbasisi Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Graung Press Wahidmurni dan Nur Ali. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UM Press Zainuddin, M. Muhammad Walid. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi. Malang: Fakultas Tarbiyah UIN

You might also like