You are on page 1of 6

PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN DAN KENAIKAN TITIK DIDIH LARUTAN

A. TUJUAN 1. Mengamati penurunan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit (Efektif untuk menurunkan titik beku). 2. Mengamati kenaikan titik didih larutan elektrolit dan nonelektrolit (Efektif untuk menaikkan titik didih).

B. WAKTU & TEMPAT Hari/Tanggal : Jumat /16 September 2012 Waktu Tempat : 10.00 11.415 : Laboratorium Kimia SMA N 1 KUBUNG

C. TEORI DASAR Sifat koligatif larutan merupakan sifat fisik larutan yang tergantung dari banyaknya zat terlarut yang ada dalam larutan, tetapi tidak tergantung pada jenis zat yang dilarutkan. Sifat koligatif larutan dapat ditentukan dengan konsentrasi larutan. Sifat koligatif larutan meliputi : penurunan tekanan uap kenaikan titik didih penurunan titik beku tekanan osmotik. Sifat koligatif larutan terbagi 2, yaitu : a. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit Sifat kologatif larutan nonelektrolit merupakan sifat koligatif yang dimiliki setiap larutan yang zat terlarutnya tidak terurai menjadi ion-ion. Jadi, sifat koligatif larutan nonelektrolit sangat dipengaruhi oleh jumlah zat terlarut (nonelektrolit) yang ada dalam larutan. Penambahan zat terlarut dalam pelarut akan menghasilkan titik beku larutan yang dihasilkan lebih rendah daripada pelarutnya. Hal ini berlaku untuk zat terlarut yang bersifat nonvolatil (tidak mudah menguap)

b. Sifat Koligaif Larutan Elektrolit Sifat koligatif larutan elektrolit merupakan sifat koligatif yang dimiliki oleh larutan yang zat terlarutnya dapat terionisasi atau terurai menjadi ion-ion. Larutan elektrolit meliputu larutan asam, basa, garam. Akibat ionisasi tersebut, jumlah partikel bertambah sehingga sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan konsentrasi yang sama.

Penurunan Titik Beku Larutan Titik beku adalah suhu pada nilai tekanan tertentu, saat terjadi perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Titik beku air murni pada suhu 00 C. Jika kedalam air murni dilarutkan zat yang tidak menguap sehingga membentuk larutan ideal, kemudian didinginkan hingga suhu 00 C, ternyata larutan tersebut belum membeku. Agar larutan tersebut dapat membeku, suhu larutan harus diturunkan di bawah titik beku air (00 C). Selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan disebut penurunan titik beku larutan ( Tf).

Tf = m x kf

Keterangan : Tf = Penurunan titik beku larutan (0C) m = molalitas (m) kf = Tetapan penutunan titik beku molal (0C/m) Penurunan Tekanan Uap Tekana uap jenuh (p) merupakan tekanan uap tertinggi suatu zat pada suhu tertentu. Semakin mudah zat menguap (volatil), semakin tinggi tekanan uap jenuhnya. Sebaliknya, semakin sukar zat menguap (nonvolatil), semakin rendah tekanan uap jenuhnya. Adanya zat terlarut nonvolatil dalam suatu pelarut cair mengakibatkan penurunan tekanan uap jenuh. Hal ini terjadi akibat gaya tarik-menarik antara molekul zat terlarut dengan pelarut cair. Semakin besar konsentrasi zat terlarut nonvolatil yang di tambah, semakin besar penurunan tekanan uap jenuh yang teramati.

P = P0 - P

Keterangan : P = Penurunan tekanan uap jenuh (cmHg) P0 = Tekanan uap jenuh pelarut murni (cmHg) P = Tekanan uap jenuh larutan (cmHg) Kenaikan Titik Didih Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh suatu cairan sama dengan tekanan atmosfer di sekitarnya. Pada saat itu, terjadi perubahan wujud zat dari cair menjadi gas. Air murni mendidih pada suhu 1000 C dan pada tekanan 760 mmHg. Jika kedalam air tersebut ditambahkan zat yang tidak mudah menguap hingga terbentuk larutan, ternyata pada suhu 1000 C larutan belum mendidih dan tekanan uap yang dihasilkan kurang dari 760 mmHg. Agar larutan tersebut mendidih, tekanan uap harus mencapai 760 mmHg. Untuk menaikkan tekanan uap tersebut suhu larutan harus dinaikkan. Kenaikan suhu taersebut disebut kenaikan titik didih larutan ( Tb).
Tb = m x K b

Keterangan : Tb = Kenaikan titik didih larutan (0C) m = molalitas (m) Kb = Tetapan kenaikan titik didih molal (0C/m) Tekanan Osmotik Peristiwa osmosis adalah proses merembesnya pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat atau dari pelarut murni ke suatu larutan melalui membran semipermeabel. Jika kedua larutan mencapai konsentrasi yang sama, osmosis akan berhenti atau dapat diberhentikan dengan memberi tekanan pada larutan pekat. Tekanan ini disebut tekanan osmotik ( )

MXRXT

Keterangan : = Tekanan osmotik (atm) M = Molaritas (mol L-1) R = Tetapan gas = 0,082 atm mol-1 K-1 T = Suhu (K) D. ALAT & BAHAN a. Penurunan Titik Beku Larutan 1. Alat Gelas kimia Spatula (sendok) 2. Bahan Es batu Pasir Gula Pasir Terigu Garam CaCl2 b. Kenaikkan Titik Didih Larutan 1. Alat Gelas kimia Pembakar Spiritus Termometer 2. Bahan Aquades Larutan NaCl Larutan Urea ( CO(NH2)2 ) E. LANGKAH KERJA a. Penurunan Titik Beku Larutan 1. Letakkan 5 bongkahan es batu dengan ukuran yang sama ke dalam 5 buah gelas kimia

2. Tambahkan 2 spatula (sendok) zat terlarut kedalam gelas tersebut

Es batu + Pasir

Es batu + Gula pasir

Es batu + Garam

Es batu + Terigu

Es batu + CaCl2

3. Diamkan selama 30 menit 4. Amati perubahan yang terjadi setiap gelas 5. Kemudian jawab pertanyaan, sebagai berikut : Bagaimana kecepatan mencairnya es pada setiap gelas ? jika berbeda-beda, urutkan gelas berdasarkan kecepatan mencairrnya es. Jelaskan mengapa demikian ? Jawab : Kecepatan mencairnya es berbeda-beda, sesuai dengan urutan :

Es batu + Es batu + Es batu + Es batu + Es batu + CaCl2 Garam Terigu Gula Pasir Pasir 1 2 3 4 5 Alasannya : Karena kecepatan mencairnya es selain tergantung pada jumlah zat terlarutnya juga tergantung pada jenis zat terlarutnya. Jika pada zat terlarut larutan elektrolit seperti CaCl2 dan Garam, sifat koligatifnya dapat terionisasi atau terurai menjadi ion-ion. Akibat ionisasi tersebut, jumlah partikel bertambah sehingga sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada sifat koligatif larutan nonelektrolit walaupun konsentrasinya sama. Sedangkan pada larutan nonelektrolit, sifat koligatifnya tidak dapat terurai menjadi ion-ion atau terionisasi. Maka hal inilah yang menjadi alasan kenapa kecepatan mencairnya es berbedabeda, karena jenis zat terlarutnya berbeda-beda. Ada yang bersifat elektrolit seperti CaCl2 dan garam, sehingga lebih cepat mencair dan ada pula yang bersifat nonelektrolit seperti terigu, gula pasir dan pasir sehingga agak lambat mencair. Berdasarkan hasil percobaan tersebut, zat terlarut apakah yang paling efektif menurunkan suhu ? Jawab : Zat terlarut yang bersifat elektrolit atau zat yang lebih cepat mencair yaitu CaCl2 dan Garam. b. Kenaikkan Titik Didih Larutan

1. Masukkan aquades kedalam gelas kimia pertama, ke dua, dan ke tiga

2. Tambahkan larutan NaCl ke dalam gelas kimia ke 2 dan larutan urea ke dalam gelas ke tiga

2 3 Aquades + Aquades + NaCl Urea 3. Ukur suhu larutan saat mendidih menggunakan termometer 4. Catat suhu larutan dalam tebel pengamatan, sebagai berikut : Larutan Aquades Aquades + NaCl Aquades + Urea Titik Didih (0C) 950C 1010C 1000C

1 Aquades

F. KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa, sifat koligatif larutan juga ada yang berpengaruh terhadap jenis zat terlarutnya. Ada 2 sifat koligatif larutan, yaitu : a. Sifat koligatif larutan elektrolit Sifat koligatifnya dapat terionisasi atau terurai menjadi ion-ion. Akibat ionisasi tersebut, jumlah partikel bertambah sehingga sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada sifat koligatif larutan nonelektrolit. b. Sifat larutan nonelektrolit sifat koligatifnya tidak dapat terurai menjadi ion-ion atau terionisasi. Jadi, sifat koligatif larutan nonelektrolit sangat dipengaruhi oleh jumlah zat terlarut (nonelektrolit) yang ada dalam larutan.

You might also like