You are on page 1of 9

Asal Usul Manusia Banyak pendapat-pendapat yang menyatakan mengenai asal usul kejadian manusia.

Dan hingga kini masalah tersebut belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Beberapa ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa makhluk hidup (manusia) berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan Meghanthropus. Di lain puhak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi manusia tersebut. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat pada kitab suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama. Lalu disini saya akan membahas asal usul manusia menurut Teori Evolusi Charles Darwin dan asal usul manusia menurut Islam. Artikel ini saya tulis selain untuk tugas juga untuk memberikan informasi kepada para pembaca agar mengetahui perbedaan asal usul manusia menurut teori evolusi dan ajaran islam. Asal Usul Manusia menurut Islam Kita sebagai umat yang mengakui dan meyakini rukun iman yang ke enam, maka sudah sepantasnya kita mengakui bahwa Al Quran adalah satu-satunya literatur yang paling benar dan bersifat global bagi ilmu pengetahuan. "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib....." (QS. Al Baqarah (2) : 2-3) Tahapan kejadian manusia : a) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam) Di dalam Al Quran dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firmanNya : "Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7) "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26) Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda : "Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari) b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa) Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa ayat 1 yaitu : "Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa (4) : 1) Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan : "Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim) Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya. c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa) Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Quran dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis. Di dalam Al Quran proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya : "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan

segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Muminuun (23) : 12-14). Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda : "Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim) Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Quran Asal Usul Manusia menurut Teori Evolusi Charles Darwin * Spesies yang ada sekarang adalah keturunan dari spesies-spesies sebelumnya. * Seleksi alam sangat menentukan berlangsungnya mekanisme evolusi. Seleksi alam merupakan gagasan murni dari Darwin. Sementara teori pertama di atas telah ada sejak jama Yunani kuno, hanya saja Darwin menjelaskannya secara lebih tajam dan detil. Dan menurutnya manusia sekarang ini adalah hasil yang paling sempurna dari perkembangan tersebut secara teratur oleh hukum-hukum mekanik seperti halnya tumbuhan dan hewan. Kemudian lahirlah suatu ajaran(pengertian) bahwa manusia yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusi dari kerakera besar (manusia kera berjalan tegak) selama bertahun-tahun dan telah mencapai bentuk yang paling sempurna. Ciri-ciri proses evolusi: 1. Evolusi adalah perubahan dalam satu populasi BUKAN perubahan individu. 2. Perubahan yang terjadi hanya frekuensi gen-gen tertentu, sedangkan sebagian besar sifat gen tidak berubah. 3. Evolusi memerlukan penyimpangan genetik sebagai bahan mentahnya. Dengan kata lain harus ada perubahan genetik dalam evolusi. 4. Dalam evolusi perubahan diarahkan oleh lingkungan, harus ada faktor pengarah sehingga evolusi adalah perubahan yang selektif. Faktor perubahan 1. Mutasi gen maupun mutasi kromosom menghasilkan bahan mentah untuk evolusi. Tetapi Darwin sendiri sebenarnya tidak mengenal mutasi ini, sementara mutasi merupakan peristiwa yang sangat penting yang mendukung keabsahan teori Darwin/ 2. Rekombinasi perubahan yang dikenal Darwin. Rekombinasi dari hasil-hasil mutasi memperlengkap bahan mentah untuk evolusi. Mekanisme evolusi terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam. Variasi genetik muncul akibat : mutasi dan rekombinasi gen-gen dalam keturunan baru. Bukti-bukti adanya evolusi 1. Adanya variasi antara individu-individu dalam satu keturunan. 2. Adanya pengaruh penyebaran geografis 3. Adanya fosil-fosil di berbagai lapisan bumin yang menunjukkan perubahan secara perlahanlahan. 5. Adanya data sebagai hasil studi mengenail komperatif perkembangan embrio. Dari bacaan diatas dapat saya simpulkan bahwa saya lebih mempercayai asal usul manusia menurut ajaran islam karena dari bacaan tersebut benar adanya dan dapat di buktikan secara ilmiah. Karena teoi darwin mengalami sedikit kelemahan yaitu tidak ada titik temu antara teori yang ada dengan kenyataan. Sebagai contoh, para ahli zoologi sangat akrab dengan suatu species yang bernama panchronic yang tetap sama sepanjang masa. Juga ganggang biru yang diperkirakan telah ada lebih dari satu milyar tahun namun hingga sekarang tetap sama. Yang lebih

jelas lagi adalah hewan sejenis biawak/komodo yang telah ada sejak berjuta-juta tahun yang lalu dan hingga kini tetap ada. Jadi secara jujur dapat kita katakan bahwa teori yang dianggap ilmiah itu ternyata tidak mutlak karena antara teori dengan kenyataan tidak dapat dibuktikan. Sumber: - www.f-adikusumo.staff.ugm.ac.id/artikel/manusia1.html - www.forumsains.com/biologi-smu/teori-evolusi-dan-asal-usul-manusia/ - Al Quran

Manusia Pertama: Teori Evolusi Vs Dalil A l - Qur'an Bagaimana asal usul manusia terbentuk memang menjadi permasalahan sampai saat ini. Apakah, seperti teori evolusi manusia oleh Charles Darwin, yang menyebutkan bahwa kera adalah nenek moyang manusia, atau bisa dikatakan bahwa manusia adalah hasil evolusi dari kera. Atau mungkin manusia itu bukan dari evolusi makhluk apapun, tetapi memang manusia itu diciptakan oleh Allah sebagai makhluk tersendiri dan Nabi Adam a.s. lah yang menjadi manusia pertama ??? Itu memang masih menjadi pertanyaan besar di berbagai kalangan sampai saat ini. Akan tetapi menurut saya, yang benar adalah bahwa manusia itu diciptakan oleh Allah sebagai makhluk tersendiri dan yang mendapat predikat manusia pertama adalah Nabi Adam a.s. Alasannya bukan hanya karena saya seorang muslim, tetapi ada beberapa hal yang ganjil atau aneh yang tidak masuk akal pada teori evolusi manusia oleh Charles Darwin. PENCIPTAAN MANUSIA beradasrkan AL-QURAN Allah Swt. telah menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan dari saripati tanah yang dibentuk dan diberi ruh. Hal ini dapat kita pahami dari firman Allah berikut yang telah diabadikan dalam Al Quran Surah AL HIJR ayat 26 30, yang berbunyi sebagai berikut :

Artinya : Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. Maka bersujudlah Para Malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu. (Q.S. Al- Hijr ayat 26-31)

Jadi sudah cukup jelas bahwa Manusia itu diciptakan oleh Allah dari tanah yang dibentuk dan diberi ruh. Maka terciptalah manusia pertama yaitu Adam, kemudian Allah menciptakan manusia kedua sebagai teman Adam yaitu Hawa. Awalnya mereka berdua hidup di surga, akan tetapi karena melanggar aturan Allah yaitu berupa larangan memakan Buah Khuldi yang berada di Surga, akan tetapi Adam dan Hawa melanggar

larangan tersebut dan dihukum oleh Allah. Hukuman itu Adam dan Hawa dijatuhkan ke Bumi. Nah,dari situlah manusia pertama yang ada di Bumi.

TEORI EVOLUSI MANUSIA MENURUT CHARLES DARWIN Menurut Darwin manusia yang sekarang ini adalah hasil evolusi dari kera. Menurutnya kera berevolusi selama berjuta juta tahun dan sedikit mulai sedikit berubah atau berevolusi menjadi manusia yang sekarang ini. Hal ini diungkapkan dalam bukunya The Origin of Species yang mengungkapkan bahwa, aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah dan beragam melainkan berasal dari nenek moyang yang sama. Kemudian muncul berbagai jenis dan ragam makhluk hidup karena proses adaptasi mereka yang berbeda akibat kondisi alam yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa manusia itu berasal dari nenek moyang yang sama dengan salah satu makhluk di muka bumi. Dan Darwin pun menegaskan bahwa kera lah yang menjadi nenek moyang kita manusia. Akan tetapi, teori tersebut ditentang oleh berbagai kalangan, baik dari kaum ilmiah, maupun masyarakat, terutama kaum agamis dari berbagai agama karena menganggap Darwin Tidak Percaya Akan Adanya Tuhan.

KEGANJILAN atau KEANEHAN TEORI DARWIN Banyak kalangan yang menentang teori evolusi Darwin baik dari golongan masyarakat, pemuka agama, sampai orang orang yang ahli dalam bidang BIOLOGI pun banyak yang menentang teori evolusi Darwin tersebut. Berikut ulasannya : 1 1. Khayalan Darwin.

Charles Robert Darwin tidak lain ternyata hanyalah seorang naturalis amatir asal Inggris, Darwin tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang biologi. Ia hanya memiliki ketertarikan amatir pada alam dan makhluk hidup. Hipotesis Darwin tidak berdasarkan penemuan atau penelitian ilmiah apa pun, tetapi kemudian ia menjadikannya sebuah teori monumental berkat dukungan dan dorongan para ahli biologi materialis terkenal pada masanya. Gagasannya menyatakan bahwa individu-individu yang beradaptasi pada habitat mereka dengan cara terbaik, akan menurunkan sifat-sifat mereka kepada generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menguntungkan ini lama-kelamaan terakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya. Menurut Darwin, manusia adalah hasil paling maju dari mekanisme ini. ANEH KAN...???!!! 2 2. Tidak Agamis

Teori Evolusi dipandang tidak agamis dilihat dari agama apapun. Mengapa ? Karena Teori Evolusi

ini jelas sekali menolak PENCIPTAAN TUHAN, karena teori evolusi menyatakan bahwa segala sesuatu, hidup ataupun tak hidup, muncul tidak melalui penciptaan tetapi dari sebuah peristiwa kebetulan yang kemudian mencapai kondisi teratur. GIMANA MENURUT LOE ????

KESIMPULAN..... Jadi, menurut gue yang benar adalah AL QURAN yang menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan bukan hasil dari suatu evolusi, dan Nabi Adam a.s. yang menjadi manusia pertamanya. Gimana Menurut LOE...? Setuju gak... ?

Perjalanan manusia selalu di warnai dengan berbagai lika-liku dan perubahan, kerena ia merupakan makhluk hidup yang tak pernah lepas dari sunah-NYA yaitu bergerak, tumbuh dan berkembang. Manusia dengan berbagai macam bentuk dan corak, memiliki nilai yang tak kunjung selesai di perdebatkan para ilmuwan barat sejak ratusan tahun, namun tidak menutup kemungkinan polemik ini masih di wacanakan hingga sekarang. Teori Evolusi Darwin telah mempengaruhi pemikiran mahluk bipedal ini selama lebih dari ratusan tahun, namun belakangan teori ini semakin banyak menyita perhatian ilmuwan dengan diketemukannya bukti arkeologis terbaru fosil manusia. Dari mereka ada yang berpendapat; menghubungkan manusia dengan kera merupakan penghinaan derajat manusia. Dalam bukunya On the Origin of Species yang diterbitkan pada 1859, di susul dengan Descent of Man; Charles Darwin mensejajarkan perubahan inheren satu spesies makhluk hidup ke dalam semua evolusi spesies makhluk hidup. Misalnya, anjing bisa mengembangbiakan sejumlah besar jenisnya, begitu juga kera yang ber-evolusi menjadi manusia. Dugaan semacam ini jelas mengandung masalah pelik. Seandainya sebuah teori itu benar, tidak peduli dari sudut mana memulainya, semestinya tidak terjadi kontradiksi, pembuktian dari segi yang berbeda seharusnya bisa dijadikan pelengkap ekperimen ilmiah. Pembuktian atas teori relativitas dan gen adalah pembuktian DNA molekul yang memang demikian adanya. Namun, dalam teori evolusi malah terjadi sebaliknya: Di antara setiap contoh terdapat antitesis yang fundamental, dan perdebatan atas perbedaan besar itu senantiasa mutlak ada. Evolusi Manusia Purba Dari Kera Adalah Dr. Ihsan Haqiy, dalam karyanya Kholqun l Tathowwur membantah teori evolusi darwin yang sudah lama mengakar dan menjadi perbincangan hangat di kalangan para ilmuan. Dalam bukunya ini beliau mengupas asal muasal manusia, dari mulainya ia diciptakan sampai asumsi problematik tentang nenek moyang manusia. Pada pasal pertama buku ini, penulis mencoba mendefinisikan makna evolusi, menurutnya evolusi terjadi bukan secara tiba-tiba atau pun di sebabkan mujizat, Ihsan pun turut menagkap kekeliruan Darwin dengan teorinya jika evolusi berasal dari perubahan fundamental yang dipengaruhi sosio-kultur lingkungan. Evolusi pada leher Jerapa yang panjang menurut Darwin misalkan disebabakan kontinuitas yang dilakukan Jerapa menengadahkan kepalanya memakan daun di atas pohon tinggi, yang pada gilirannya menyebabkan leher Jerapa yang tadinya pendek bermetamorfosa sedemikian rupa hingga memanjang beberapa meter. Kesimpulan dari teori ini adalah; kalau Jerapa itu bisa ber-evolusi, maka qiyasnya manusia juga memiliki kemungkinan sebagai produk evolusi dari kera. Sebut saja fosil kera antropoid sebagai contoh yang secara istimewa berkembang hidup di suatu tempat di wilayah tropikal. Darwin dengan evolusinya telah memberikan suatu gambaran mengenai leluhur manusia. Nenek moyang kita ini menurutnya berbulu, berjenggot dan bertelinga runcing, dan mereka hidup bergerombol di pepohonan.

Manusia Purba Kebiasaan kera ketika memanjat pohon memberikan fungsi berbeda pada tangan dan kaki, kerakera ini ketika bergerak di atas tanah mulai melepaskan kebiasaan penggunaan tangan-tangan mereka dan mengambil suatu sikap yang semakin lama semakin tegak. Inilah langkah yang menurut Darwin menentukan peralihan kera menjadi manusia. Tetapi mungkin Darwin lupa, semua kera antropoid memang dapat berdiri tegak dan bergerak di atas kedua kaki mereka, namun hanya dalam keadaan darurat dan terlihat sangat kaku. Sikap alamiah mereka ini hanyalah sikap setengah-tegak dan di topang oleh kedua tangan mereka sendiri. Kera ini meletakan buku-buku kepalan tangan mereka ke atas tanah dan, dengan kedua kaki mereka terangkat, kemudian mengayunkan tubuh mereka melalui lengan-lengan mereka yang panjang, mirip sekali seperti seorang pincang bergerak dengan bantuan penopang (tongkat). Dan keadaan ini sebenarnya tidak hanya terjadi pada kera antropoid saja. Bukti lain penguat teori Darwin yang dipaparkan Ihsan dalam bukunya, berasal dari seorang dokter ilmuwan Paleoantropologi amatir, Charles Dawson. Pada tahun 1912 Dawson menyatakan telah menemukan satu tulang rahang dan satu fragmen tengkorak dalam sebuah lubang di Piltdown, Inggris. Fosil yang berumur 500.000 tahun, ditafsiran sebagai bukti penting evolusi manusia. Bagian lain buku ini membuktikan kekeliruan penemuan Dawson di Piltdown. Pada tahun 1949, Kenneth Oakley dari departemen Paleontologi British Museum mencoba melakukan uji fluorin pada fosil Manusia Piltdown. Hasilnya sungguh mengejutkan. Penelitian Oakley ini mengungkapkan bahwa manusia Piltdown merupakan penipuan ilmiah terbesar dalam sejarah. Ia hanyalah tengkorak buatan; tempurungnya berasal dari seorang lelaki yang hidup 500 tahun yang lalu, dan tulang rahangnya adalah milik seekor kera yang belum lama mati, kemudian gigi-giginya disusun dengan rapi dan ditambahkan pada rahang tersebut, dan persendiannya diisi agar menyerupai pada manusia. Kemudian seluruh bagian ini diwarnai dengan potasium dikromat untuk memberinya penampakan kuno. Paham evolusi yang tersembunyi dalam samaran ilmiah selama satu setengah abad ternyata hanya digunakan untuk menjustifikasi teori pribadi. Meskipun dianggap sebagai teori ilmiah terbaik dari para pembelanya sejauh ini belum disahkan oleh eksperimen atau temuan ilmiah apa pun. Sesungguhnya, sains sejati tempat bergantung teori tersebut (teori Darwin) jelas-jelas menunjukkan dan terus me-reinterpretasi berulangkali bahwa teori itu tidak cocok dengan kenyataan. Nabi Adam Adalah Manusia Pertama Di bumi Pada kesimpulan terakhir penulis mendemonstrasikan bahwa nenek moyang manusia adalah adam. Adam adalah manusia pertama yang di ciptakan oleh Allah. Ketika awal penciptaannya, adam di tempatkan sendiri di surga dengan berbagai fasilitas yang lengkap. Namun, meskipun hidup serba kecukupan tidak membuat ia bahagia, kesendiriannya membuat ia merasa ada sesuatu yang kurang maka ia meminta kepada Allah untuk menciptakan seorang teman untuk berbagi, maka diciptakanlah Hawa. Semenjak saat itu kebersamaan hidup di surga nan damai mereka jalani, hingga suatu ketika, atas rayuan Iblis Adam dan Hawa melanggar larangan Allah memakan buah khuldi, Allah pun memerintahkan keduanya untuk turun ke bumi. Dari sinilah sejarah manusia dimulai, dari keduanya lahir cikal bakal manusia-manusia penghuni bumi. Jadi teori evolusi Darwin yang menyatakan nenek moyang manusia adalah kera, merupakan teori yang menyesatkan dan sepatutnya ditinggalkan. Waallahualam

Asal Usul Manusia (2) "Sesungguhnya manusia itu (berasal) dari Adam. Dan Adam itu (diciptakan) dari tanah" (HR. Bukhari) Pada edisi yang lalu telah diuraikan tentang proses kejadian manusia pertama (Adam), manusia

kedua (Siti Hawa), dan proses kejadian manusia keturunan Adam dan Hawa selain Nabi Isa a.s. Lalu bagaimanakah proses kejadian Nabi Isa a.s ? Dan bagaimana pula keterkaitan informasi dari Al Quran dengan bukti-bukti ilmiah tentang asal-usul manusia dan sanggahan adanya teori evolusi yang dikemukakan oleh Darwin ? Proses kejadian Nabi Isa a.s Seperti telah kita ketahui bersama, nabi Isa a.s diciptakan oleh Allah dengan proses yang agak berbeda dengan kejadian manusia biasa. Penciptaan nabi Isa ini tidak melalui pembauran antara sel telur (ovum) dengan sel sperma, namun proses kehidupan embriyonya di dalam rahim berjalan normal seperti biasa, yaitu kelahiran nabi Isa a.s dari seorang wanita yang bernama Siti Maryam. Proses kejadian Nabi Isa a.s ini secara lengkap dijelaskan oleh Allah di dalam Surat Maryam (19) ayat 16 s/d 40. Di dalam Al Quran Allah berfirman : "Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya : Jadilah (seorang manusia) maka jadilah dia" (QS. Al Imran (3) : 59) Ayat ini memberi gambaran kepada manusia bahwa Allah Maha Kuasa menciptakan segala sesuatu baik yang dapat diterima oleh akal maupun tidak akibat dari keterbatasan akal manusia. Hal ini juga dijelaskan oleh Allah di dalam firman-Nya : "Jibril berkata : Demikianlah. Tuhanmu berfirman : Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai ramat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan" (QS. Maryam (19) : 21) Asal Usul manusia menurut teori evolusi dan sanggahannya Teori evolusi ini dipelopori oleh seorang ahli zoologi bernama Charles Robert Darwin (1809-1882). Dalam teorinya ia mengatakan : "Suatu benda (bahan) mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada kesempurnaan". Kemudian ia memperluas teorinya ini hingga sampai kepada asal-usul manusia. Menurutnya manusia sekarang ini adalah hasil yang paling sempurna dari perkembangan tersebut secara teratur oleh hukum-hukum mekanik seperti halnya tumbuhan dan hewan. Kemudian lahirlah suatu ajaran(pengertian) bahwa manusia yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusi dari kera-kera besar (manusia kera berjalan tegak) selama bertahun-tahun dan telah mencapai bentuk yang paling sempurna. Tetapi dalam hal ini Darwin sendiri kebingungan karena ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mengalami evolusi dan tetap dalam keadaan seperti semula. Walaupun pernyataan Darwin dalam bukunya yang berjudul "The Origin of Species" dapat dikatakan sukses besar karena membahas masalah yang menyangkut asal usul manusia, namun hal ini hanyalah bersifat dugaan belaka. Hal ini diantaranya merupakan kelemahan teori yang dikemukakan oleh Darwin. Tidak ada titik temu antara teori yang ada dengan kenyataan. Sebagai contoh, para ahli zoologi sangat akrab dengan suatu species yang bernama panchronic yang tetap sama sepanjang masa. Juga ganggang biru yang diperkirakan telah ada lebih dari satu milyar tahun namun hingga sekarang tetap sama. Yang lebih jelas lagi adalah hewan sejenis biawak/komodo yang telah ada sejak berjuta-juta tahun yang lalu dan hingga kini tetap ada. Di dalam teorinya Darwin berpendapat bahwa manusia berasal dari perkembangan makhluk sejenis kera yang sederhana kemudian berkembang menjadi hewan kera tingkat tinggi sampai akhirnya menjadi manusia. Makhluk yang tertua yang ditemukan dengan bentuk mirip manusia adalah Australopithecus yang diperkirakan umurnya antara 350.000 - 1.000.000 tahun dengan

ukuran otak sekitar 450 - 1450 cm3. Perkembangan dengan perubahan volume otak ini besar pengaruhnya bagi kecerdasan otak manusia. Australopithecus yang mempunyai volume otak ratarata 450 cm3 berevolusi menjadi manusia kera (Neandertal) yang mempunyai volume otak 1450 cm3. Dari penelitian ini diperkirakan dalam waktu antara 400.000-500.000 tahun volume otak itu bertambah 1000 cm3. Tetapi anehnya perkembangan dari Neandertal ke manusia modern sekarang ini selama 100.000 tahun volume otaknya tidak berkembang. Teori ini tidak mengemukakan alasannya. Jadi secara jujur dapat kita katakan bahwa teori yang dianggap ilmiah itu ternyata tidak mutlak karena antara teori dengan kenyataan tidak dapat dibuktikan. Perpaduan Al Quran dengan hasil penelitian ilmiah tentang asal-usul manusia pertama Terwujudnya alam semesta ini berikut segala isinya diciptakan oleh Allah dalam waktu enam masa. hal ini sesuai dengan firman Allah : "Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada iantara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam diatas Arsy (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah itu kepada Yang Maha Mengetahui." (QS. Al Furqaan (25) : 59) Keenam masa itu adalah Azoikum, Ercheozoikum, Protovozoikum, Palaeozoikum, Mesozoikum, dan Cenozoikum. Dari penelitian para ahli, setiap periode menunjukkan perubahan dan perkembangan yang bertahap menurut susunan organisme yang sesuai dengan ukuran dan kadarnya masing-masing. (tidak berevolusi). "...dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya" (QS. Al Furqaan (25) : 2) Dari perpaduan antara Al Quran dengan hasil penelitian ini maka teori evolusi Darwin tidak dapat diterima. Dari penelitian membuktikan bahwa kurun akhir (cenozoikum) adalah masa dimana mulai muncul manusia yang berbudaya dan Allah menciptakan lima kurun sebelumnya lengkap dengan segala isinya adalah untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh manusia. Hal ini dijelaskan oleh Allah di dalam salah satu firman-Nya : "Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu" (QS Al Baqarah (2) : 29) Kemudian di dalam surat Al Baqarah ayat 31 s/d 32 Allah berfirman : "Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman : Sebutlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!. Mereka menjawab : Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain daripada apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS. Al Baqarah (2) : 31-32) Untuk memelihara kelebihan ilmu yang dimiliki oleh Adam a.s maka Allah berkenan menurunkan kepada semua keturunannya agar derajat mereka lebih tinggi daripada makhluk yang lain. Apabila kita menilik kepada literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah antropologi, maka akan tampak sekali keragu-raguan dari para ahli antropologi sendiri, apakah Homo Sapiens itu benarbenar berasal dari Pithecanthropus dan Sinanthropus ? Setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya para ahli mengambil kesimpulan bahwa Pithecanthropus dan Sinanthropus bukanlah asal (nenek moyang) dari Homo Sapiens (manusia), tetapi keduanya adalah makhluk yang berkembang dengan bentuk pendahuluan yang mirip dengan manusia kemudian musnah. "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak

menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata : Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?. Tuhan berfirman : Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tdak kamu ketahui."(QS. Al Baqarah (2) : 30) Dari ayat ini banyak mengandung pertanyaan, siapakah makhluk yang berbuat kerusakan yang dimaksud oleh malaikat pada ayat diatas. Dalam literatur Antropologi memang ada jawabannya yaitu sebelum manusia Homo Sapiens (manusia berbudaya) memang ada makhluk yang mirip dengan manusia yang disebut Pthecanthropus, Sinanthropus, Neanderthal, dan sebagainya yang tentu saja karena mereka tidak berbudaya maka mereka selalu berbuat kerusakan seperti yang dilihat para malaikat. Nama-nama mkhluk yang diungkapkan para ahli antropologi diatas dapat pula ditemui dalam pendapat para ahli mufassirin. Salah satu diantaranya adalah Ibnu Jazir dalam kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan : "Yang dimaksud dengan makhluk sebelum Adam a.s diciptakan adalah Al Jan yang kerjanya suka berbuat kerusuhan" Dengan demikian dari uraian diatas maka dapatlah disimpulkan bahwa Adam a.s adalah manusia pertama, khalifah pertama dan Rasul (nabi) pertama. Hal ini sesuai dengan firman Allah : "Dan tidak ada suatu umatpun (manusia) melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan (Nabi)" (QS. Fathir : 24) "Tiap-tiap umat mempunyai Rasul" (QS. Yunus : 47) Oleh : Fajar Adi Kusumo Referensi : - Al Quran dan terjemahannya - M. Noor Matdawam, Manusia Agama dan Kebatinan

You might also like