You are on page 1of 24

KONSEP DASAR

BARISAN DAN DERET


SERTA PENERAPAN DALAM BISNIS DAN EKONOMI

Deskripsi Mata Kuliah


Memberikan gambaran dan dasar-dasar pengertian serta pola pikir yang logis sehubungan dengan barisan dan deret bilangan yang tersusun secara teratur dengan perubahan-perubahannya yang tertentu. Selanjutnya memberikan tuntunan dalam menggunakan rumus-rumus yang telah diperoleh untuk menghitung nilai-nilai yang ingin diketahui dari baris dan deret yang ada, seperti menghitung kesamaan suatu nilai dari dua baris atau deret yang diketahui, mencari perubahan dari suatu baris atau suatu deret.

Tujuan Khusus
Menerapkan pengetahuan tentang baris dan deret tersebut dalam menghitung permasalahanpermasalahan bisnis dan ekonomi di antaranya masalah perkembangan usaha sejauh mana pertumbuhannya yang konstan dari waktu ke waktu, masalah nilai uang dalam hal pinjammeminjam, investasi jangka panjang yang dihubungkan dengan tingkat suku bunga yang diasumsikan tetap dari waktu ke waktu, dan menghitung pertumbuhan penduduk di suatu daerah serta jumlah penduduknya pada suatu waktu tertentu.

A. Teori Baris dan Deret


Pengertian Baris Baris yang dimaksud adalah bilangan yang tersusun secara teratur dengan suatu pola perubahan tertentu dari satu suku ke suku berikutnya. Penggolongan baris dapat didasarkan pada : Jumlah suku yang membentuknya, dibedakan menjadi : Baris berhingga dan Baris tak berhingga Pola perubahannya, sehingga dibedakan menjadi : Baris Hitung, Baris Ukur, dan Baris Harmoni

1. Baris Hitung
Baris hitung yaitu baris bilangan di mana pola perubahan dari satu suku ke suku berikutnya besarnya tetap dan pola perubahan tersebut dapat diperoleh dari selisih antara satu suku ke suku sebelumnya. Contoh 2, 4, 6, 8, 10, 12 , .... Sn S1 = 2 ( suku pertama) S2 = 4 ( suku kedua) Sn = n ( suku ke-n)

Jika suku pertama (S1) dinyatakan dengan a, selisih (beda) antara dua suku berurutan diberi notasi b, dan suku barisan ke-n dilambangkan Sn, maka untuk suku ke-n diperoleh rumus :

Sn = a + (n 1) b

Baris Hitung

Contoh 1

Tentukan suku pertama, beda, rumus suku ke-n, dan suku ke-10 dari barisan berikut : a. 5, 10, 15, 20, b. 2, -1, -4, -7, c. 3, 8, 13, 18,

Baris Hitung

Penyelesaian

a. 5, 10, 15, 20, Suku pertama (S1) = a = 5 Beda (b) = S2 - S1 = S3 - S2 = 5 Rumus suku ke-n (Sn) = a + (n 1) b Sehingga Sn = 5 + (n 1)5 Sn = 5 + 5n 5 Sn = 5n Suku ke-10 (S10) = 5. 10 = 50
Baris Hitung

Penyelesaian

b. 2, -1, -4, -7, Suku pertama (S1) = a = 2 Beda (b) = S2 S1 = S3 S2 = 3 Rumus suku ke-n (Sn) = a + (n 1) b Sehingga Sn = 2 + (n 1)(-3) Sn = 2 3n + 3 Sn = 5 3n Suku ke-10 (S10) = 5 3(10) = 5 30 = 25
Baris Hitung

Contoh 2

Suatu perusahaan pada tahun pertama memproduksi 5.000 unit barang. Pada tahun-tahun berikutnya produksi turun secara bertahap sebesar 80 unit per tahun. Pada tahun ke berapa perusahaan tersebut memproduksi 3.000 unit barang ?

Baris Hitung

Penyelesaian Penurunan produksi bernilai tetap, berarti merupakan persoalan baris hitung dengan beda (b) = 80, a = 5.000, Sn = 3.000, sehingga (Sn) = a + (n 1) b 3.000 = 5.000 + (n 1)( 80) 3.000 = 5.000 80n + 80 80n = 2.000 + 80 n = (2.080 : 80) = 26 Jadi perusahaan memproduksi 3.000 unit barang terjadi pada tahun ke-26
Baris Hitung

Contoh 3

Diketahui baris hitung dengan S5 = 19 dan S15 + S19 = 134. tentukan suku pertama dan beda barisan tersebut !
(coba Anda selesaikan masalah di atas)

Baris Hitung

2. Deret Hitung
Deret hitung yaitu deretan bilangan yang tersusun dengan aturan dimana suku pertamannya sama dengan suku pertama baris hitungnya, suku keduanya merupakan penjumlahan dua suku pertama baris hitungnya, suku ketiganya merupakan penjumlahan tiga suku pertama baris hitungnya, dan seterusnya. Contoh Baris hitung : 2, 4, 6, 8, 10, 12 , .... Sn Deret hitung : 2, 6, 12, 20, 30, 42 , D1 = 2 D3 = 2 + 4 + 6 = 12 D2 = 2 + 4 = 6 D4 = 2 + 4 + 6 + 8 = 20 dst
Deret Hitung

Jika suku pertama (D1) dinyatakan dengan a, selisih (beda) antara dua suku berurutan diberi notasi b, dan deret hitung suku ke-n dilambangkan Dn, maka untuk deret hitung suku ke-n diperoleh rumus :

Dn = n/2 (a + Sn)
Atau

Dn = n/2 {2a + (n 1) b}
Deret Hitung

Contoh 1 Tentukan jumlah 10 suku pertama dari deret hitung : 11 + 16 + 21 + Penyelesaian a = D1 = 11 b = 16 11 = 21 16 = 5 n = 10 Dn = n/2 {2a + (n 1) b} D10 = (10) {2(11) + (10 1) 5} = 5(22 + 45) = 335
Deret Hitung

Contoh 2 Diketahui deret hitung : 2 + 5 + 8 + 11 + Tentukan : a. Rumus baris hitung (Sn) b. Rumus deret hitung (Dn) c. Jumlah 20 suku pertama (D20)

Deret Hitung

Penyelesaian

a = Sn = 2 b. (Dn) = n/2 (a + Sn) b=52=85=3 = n/2 {2 + (3n 1)} a. (Sn) = a + (n 1) b = (n + 3n2)/2 = 2 + (n 1) 3 = 2 + 3n 3 = 3n 1


c. (D20) = {20 + 3(20)2}/2 = (20 + 1200)/2 = 610
Deret Hitung

Contoh 3

Gaji seorang karyawan setiap bulan dinaikkan sebesar Rp 50.000,00. Jika gaji pertama karyawan tersebut Rp 1.000.000,00, tentukan jumlah gaji selama satu tahun pertama.

Deret Hitung

Penyelesaian

a = 1.000.000 b = 50.000 n = 1 tahun = 12 bulan Dn = n/2 {2a + (n 1) b} D12 = 12/2 {2(1.000.000) + (12 1) 50.000} = 6{(2.000.000 + 11(50.000)} = 6(2.550.000) = 15.300.000 Jadi jumlah gaji karyawan tersebut selama setahun adalah Rp 15.300.000
Deret Hitung

Contoh 4

Simpanan wajib tiap bulan seorang anggota sebuah koperasi setiap tahun selalu naik Rp 5.000,00 dari tahun sebelumnya. Jika simpanan wajib pada tahun pertama Rp 10.000,00 setiap bulan, maka tentukan jumlah simpanan wajib anggota tersebut !

(coba Anda selesaikan masalah di atas)


Deret Hitung

Aktivitas Kelas 1. Keuntungan yang diperoleh Pak Karta semakin bertambah setiap bulannya dengan jumlah yang sama. Apabila keuntungan sampai bulan ke-3 adalah Rp 480.000,00 dan keuntungan sampai bulan ke-12 adalah Rp 2.568.000, tentukan keuntungan yang diperoleh sampai tahun ke-3 !

Aktivitas Kelas 2. Dari seluruh gaji yang diterimanya setiap bulan. Yudha selalu menyisihkan sebagian untuk ditabung. Pada awalnya ia menabung sebesar Rp 500.000,00 dan setiap bulan berikutnya ia menambah Rp 10.000,00 lebih besar dari tabungan bulan sebelumnya. Berapa besar uang yang ditabung Yudha setelah 3 tahun.

Aktivitas Kelas
3. Sebuah perusahaan menemukan fakta bahwa keuntungan yang diperoleh perusahaan selalu meningkat setiap tahun. Tiga tahun yang lalu diketahui keuntungan perusahaan sebesar Rp 100 juta dan dua tahun berikutnya berturut-turut terjadi kenaikan sebesar Rp 23.500.00,00. Dengan asumsi besar kenaikan keuntungan tetap tiap tahun, tentukanlah total keuntungan perusahaan hingga lima tahun yang akan datang !

Aktivitas Kelas
4. Pada malam pertunjukkan dalam rangka membantu korban bencana alam, ruangan tempat duduk untuk para penonton dibagi atas beberapa baris. Masing-masing baris terdiri 200 tempat duduk. Harga karcis baris terdepan Rp 150.000,00 per orang dan harga karcis baris paling belakang sebesar Rp 50.000,00 per orang. Selisih harga karcis untuk tiap baris itu sama. Jika semua karcis habis terjual maka panitia berharap akan memperoleh uang sebesar Rp 120.000.000,00. Berapakah harga karcis per orang dari baris sebelum baris paling belakang !

You might also like