You are on page 1of 8

JURNAL LABORATORIUM BIOKIMIA

Dosen Pembimbing : Dr. Sumihar M.R. Pasaribu M.Kes

Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia TA : 2012-2013

Judul praktikum

Teknik menggunakan spectrometer Praktikum profile lipid (Cholesterol)

Tujuan

Mengerti prinsip-prinsip yang dasar mengenai teknik biokimia spektofotometri. Latihan teknik-teknik pengukuran larutan dengan spuit, pipet biuret dan pipet otomatik. Untuk mendiagnosis dan penatalaksanaan hiperlipidemia, sehingga dapat menurunkan resiko cardiovaskuler. Spectrofotometer Tabung reaksi Pipet automatic Larutan protein standart Air sulingan Reagensia biuret Reagents cholesterol Spuit 3cc Edta Mengukur konsentrasi protein denganm reaksi biuret Penentuan panjang gelombang reaksi biuret dengan serapan maksimum (nm) 500 510 520 530 540 550 560 570 580 590 600 A 392 498 632 782 855 1060 760 696 600 490 430

Alat dan Bahan

i.

Cara kerja

a) Sediakan 2 tabung reaksi. Pada tabung 1 masukkan 1 ml air suling dan 3 ml reagen

biuret. Inilah sebagai blanko. Pada tabung 2 masukkan 1 ml larutan protein standart dan 3 ml reagen biuret. Inilah sebagai standart. Tutuplah setiap tabung reaksi dan mencampur isinya . Tunggu 10 menit. b) Bacalah serapan larutan itu (A) pada panjang () antara 500 dan 600 nm dengan interval 10 nm (yaitu = 500,510,520,530,540,550,560,570,580,590,600 nm). Pada setiap bacaan spectrofotometer di tera dengan blanko sebelum anda mengukur absorpsinya larutan standart. Masukkanlah bacaan serapan pada tabel kekanan ini. Buatlah kurva dengan panjang gelombang () sebagai sumbu X dan serapan (A) sebagai sumbu Y. Apakah panjang gelombang mempunyai serapan maksimum ? ii. A. Persiapan pasien untuk diperiksa : Puasakan pasien dari jam 10 malam sampai pagi (tidak makan). Diambil darah vena 3 cc . Dimasukkan kedalam tabung reaksi.

B. persiapan pemeriksaan di laboratorium : Darah yang diambil dari pasien disentrifuge. Untuk memisahkan serum dan eritrosit. Setelah dipisahkan maka kita akan menggunakan serum plasma untuk diperiksa. C. Mencampurkan bahan serum kedalam reagen Blank Standart Sample

Reagent 1000 ul 1000 ul 1000 ul Aquadest 10 ul Standart 10 ul Sample 10 ul Di campur dan di inkubasi pada 37C selama 5 menit, 10 menit pada suhu 15-25C. Baca dengan spectrometer pada panjang gelombang 510 nm (480-520 nm) Absorbsi standart (As)

Absorbsi sample (Ax) Penghitungan hasil : Cholesterol mg/dl = (Ax/As) x konsentrasi standart Nilai rujukan : 1. High risk : 240 mg/dl 2. Borderline : 200 240 mg/dl 3. Desirable : 140 - 200 mg/dl

Teori

A. Teknik Spektofotometri Metode spektrofotometri derivatif dapat digunakan untuk analisis kuantitatif zat dalam campuran dimana spektrumnya mungkin tersembunyi dalam suatu bentuk spektrum besar yang saling tumpang tindih dengan mengabaikan proses pemisahan zat terlebih dahulu. Spektrum yang dialih bentuk ini menghasilkan profil yang lebih rinci yang tidak terlihat pada spektrum normal. Kegunaan spektrofotometri derivatif adalah: 1. Apabila menghadapi campuran dua komponen yang spektrumnya saling tumpang tindih, maka analisis kuantitatif cara derivatif menjadi metoda yang terpilih. 2. Analisis kuantitatif campuran dua komponen yang keruh. 3. Analisis kuantitatif campuran dua komponen yang merupakan isomeri (kecuali isomer optis aktif atau rasemik). 4. Spektra derivatif dapat dipakai untuk maksud kualitatif atau sebagai data pendukung. Dalam suatu campuran, pengukuran konsentrasi dalam suatu sampel (analyte) dapat dilihat dalam campuran sehingga dapat membuat pengerjaan ini menjadi lebih mudah atau lebih akurat. Tetapi yang sering menjadi kendala yaitu spektra derivatif tidak dapat mengurangi atau menghindarkan adanya gangguan dari rasio serapan pengganggu yang lain (signal-to-noise ratio ). Konsep derivatif telah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1950, dimana terlihat memberikan banyak keuntungan. Aplikasi utama spektroskopi derivatif ultraviolet-cahaya tampak adalah untuk identifikasi kualitatif dan analisis sampel. Metode spektroskopi derivatif sangat cocok untuk analisis pita absorbsi yang

overlapping atau terlalu landai. Pada spektrofotometri konvensional, spektrum serapan merupakan plot serapan (A) terhadap panjang gelombang (?). Pada metode spektrofotometri derivatif ini perajahan absorbansi terhadap panjang gelombang ditransformasikan menjadi perajahan dA/d? terhadap ? untuk derivatif pertama, dan d2A/d?2 terhadap ? untuk derivatif kedua, dan seterusnya. Panjang gelombang serapan maksimum suatu senyawa pada spektrum normal akan menjadi panjang gelombang zero-crossing pada spektrum derivatif pertama. Panjang gelombang tersebut tidak mempunyai serapan atau dA/d? = 0. Spektra derivatif biasanya digambarkan oleh diferensiasi digital atau dengan modulasi panjang gelombang dari radiasi yang mengenai sel sampel. Interval modulasi panjang gelombang menjadi sangat berkurang dibanding dengan lebar pita dari pita absorbsi apapun dalam spektrum. Penggunaan spektroskopi derivatif adalah untuk menurunkan rasio pengganggu (noise). Metode yang mungkin untuk evaluasi kuantitatif dari spektrum derivatif adalah metode zero crossing, metode tangent, dan metode peak to peak. Spektrofotometri UV-Vis derivatif kedua dapat menampilkan dan memberikan keuntungan dalam pengukuran untuk sediaan formulasi tablet yang terdiri dari zat aktif dan zat tambahan. Pada sediaan farmasi yang terdiri dari zat campuran yaitu zat aktif dan zat tambahan menghasilkan larutan yang keruh sehingga spektrofotometri derivatif metode tangen dapat digunakan untuk larutan yang keruh seperti sediaan tablet anti influenza. Metode tangen dapat digunakan dengan mudah dalam aplikasi karena lebih mudah, lebih sederhana, dan lebih cepat menganalisis suatu penelitian yang bersifat ilmiah. Spektra derivatif dapat dilakukan dengan menggunakan metode matematika. Keuntungan dari metoda matematika adalah spektra derivatif dapat lebih mudah dihitung dan dihitung kembali dengan parameter yang berbeda yaitu dengan teknik smoothing yang dapat digunakan untuk menghilangkan rasio serapan pengganggu (signal-to-noise

ratio ) B. Lipid Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut organik. Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifatsifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi struktur dan fungsinya,mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet alam.Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana (simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan (derived lipid). Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fst), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat disabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat disabunkan.Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis. Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon.Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alkohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin.Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida.

Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein). Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya. Hpp 1. Dilampirkan 2. Dik : Ax : 50 As : 20 Konsentrasi larutan : 200 % Dit : Kadar kolesterol..? Jawab Kolesterol = (50/20) x 200% = 80 mg/dl 1. Kadar kolesterol dalam tubuh sangat memiliki dampak di dalam tubuh kita. 2. Jika larutan dalam protein di campur dengan reagen biuret maka larutan protein dengan biuret akan berubah menjadi ungu. 3. Reagen Edta berfungsi sebagfai antikoagulansia dalam pemeriksaan darah. Daftar pustaka 1. Biokimia Eksperimen Laboratorium, Wydia

Kesimpulan

Medika 2000, Jakarta 10042, Bagian Biokimia FKUI 2. Course notes for Biochemistry CHM 341, Ganong B 3. Interpreting laboratory data: 3th edition, Mary lee, hal 491

Asissten laboratorium :

(b Abraham Simanungkalit) (k Loly sixteen oramahi Purba S,ked) (k Mariani R.LGaol S,ked)

You might also like