You are on page 1of 21

BAB I PENDAHULUAN

1.I Latar Belakang :

Mata kuliah Dasar-dasar Agronomi adalah mata kuliah yang berisikan prinsip-prinsip dasar pengusahaan tanaman, pengenalan faktor-faktor produksi dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Kegiatan praktikum

diselenggarakan sebagai sarana untuk melengkapi dan mendukung pemahaman terhadap teori yang diberikan dalam perkuliahan.

Praktikum lapangan Dasar-dasar Agronomi merupakan serangkaian kegiatan di kebun percobaan yang berisikan materi identifikasi dan praktik kegiatan budidaya tanaman. Melalui praktikum ini mahasiswa akan memperoleh pengalaman empiris melakukan kegiatan mulai dari pembersihan penanama,

lahan,pengolahan

tanah,pembuatan

bedengan,pemupukan,

penyulaman, dan pengamatan.

Salah satu praktik budidaya tanaman yang dilakukan adalah budidaya tanaman kacang tanah ( Arachis hypogaea L. ).

Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan tanaman polong-polongan atau legum dari famili Fabaceae, kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1 kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang Tanah yang digunakan berkulit halus , berwarna coklat dan sudah dibersihkan.

I.2

Rumusan Masalah :

Apa pengaruh kualitas tanah terhadap pertumbuhan biji kacang tanah?

I.3

Tujuan Penelitian:

a). ingin mengetahui pertumbuhan biji kacang tanah mulai dari biji sampai ke proses selanjutnya dengan detail untuk memperoleh hasil yang maksimal. b). ingin melatih kemampuan menanam biji kacang tanah yang baik mulai pengolahan tanah sampai pengamatan.

I.4

Manfaat penelitian:

a).Dapat mengetahui cara menanam kacang tanah yang baik mulai dari pengolahan tanah,penanaman,pemeliharaan, sampai dengan panen. b).Umum: bisa menghasilkan biji baru yang bisa ditanam kembali. c).Dapat mengetahui manfaat dari kacang tanah tersebut. d).Dapat mengetahui hama dan penyakit yang menyerang budidaya kacang tanah dan cara penyelesaiannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.I Kajian Teori Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan tepatnya adalah Brazillia, namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis Masuknya kacang tanah ke Indonesia pada abad ke-17 diperkirakan karena dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol,Cina,atau Portugis sewaktu melakukan pelayarannya dari Meksiko ke Maluku setelah tahun 1597 Pada tahun 1863 Holle memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 Scheffer memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir Republik Rakyat Cina dan India kini merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia. Klasifikasi Kacang Tanah : Kerajaan: Divisi: Upadivisi: Kelas: Ordo: Famili: Plantae Tracheophyta Angiospermae Magnoliophyta Leguminales Papilionaceae

Upafamili: Faboideae Bangsa: Genus: Spesies: Aeschynomeneae Arachis Arachis hypogeae L. Arachis tuberosa Benth. Arachis guaramitica Chod & Hassl. Arachis idiagoi Hochne. Arachis angustifolia (Chod & Hassl) Killip. Arachis villosa Benth. Arachis prostrata Benth. Arachis helodes Mart.

Arachis marganata Garden. Arachis namby quarae Hochne. Nama binomial Arachis hypogaea L

Praktikum kacang tanah (Arachis hipogaea) pada praktikum M.K. DasarDasar Agronomi bertujuan untuk mengetahui pengaruh kerapatan tanaman terhadap pertumbuhan dan produktivitas. Kacang tanah merupakam tanaman herba monoesius yang tingginya 15-70 cm. Perakaran terdiri dari satu akar tunggang dengan banyak akar lateral, tidak memiliki akar rambut dan memiliki bintil-bintil penambat nitrogen. Bintil-bintil ini berjumlah ratusan dan akan berwarna kemerah-merahan apabila masih aktif menambat nitrogen. Kacang tanah memiliki daun dengan 4 anak daun yang berbentuk bulat telur terbalik.

Bunga kacang tanah terdapat pada ketiak daun yang berada dekat dengan tanah. Masing-masing pembungaan memiliki 2-5 kuntum bunga. Bunga tersusun atas sebuah hifantium berbentuk tabung yang panjangnya 4-6 cm. Hifantium adalah gabungan bagian pangkal kelopak, mahkota, dan tabungsari. Warna mahkota bunga bervariasi dari kuning pucat sampai jingga merah. Tangkai sari berjumlah sepuluh dengan 2-6 bakal biji. Setelah terjadi pembuahan akan terbentuklah bentukan yang mirip tangkai, yang disebut ginifor. Ginofor ini akan tumbuh menuju ke dalam tanah menjadi buah matang yang disebut polong. Jika jarak antara ginofor dan tanah lebih dari 15 cm ginofor ini akan gagal mencapai tanah dan ujungnya akan mati. Kacang tanah dapat tumbuh dengan baik pada keadaan tanah yang gembur dan cukup kering. pH tanah yang optimum bagi pertumbuhan kacang tanah adalah sebesar 5,5-6,5. sedangkan suhu rata-rata optimumnya adalah 30oC dan pertumbuhan akan terhenti pada suhu 15oC. Curah hujan antara 500mm-600mm yang tersebar merata selama masa pertumbuhannya.

Siklus hidup tanaman kacang tanah dapat tanaman dibagi menjadi 2 fase yaitu fase vegetatif dan reproduktif. Pada fase vegetatif sebagian besar karbohidrat yang dihasilkan oleh tanaman dari hasil fotosintesis digunakan untuk pembelahan, perpanjangan, dan deferensiasi sel sehingga terjadi pertumbuhan ke atas pada

tubuh tumbuhan. Sedangkan pada fase reproduktif tidak terjadi pertumbuhan pada tanaman karena sebagian besar karbohidrat hasil fotosintesis ditimbun (disimpan) dalam tubuh tanaman. Fase reproduktif ini ditandai dengan pembentukan dan perkembangan kuncup bunga, buah, dan biji atau pada pembesaran dan pendewasaan struktur penyimpanan makanan, akar-akar, dan batang yang berdaging, termasuk juga polong pada kacang tanah.

Tanaman kacang tanah varietas Badak merupakan spesies dari Arachis hypogeae genus arachis, famili papilionaceae, ordo leguminalis, kelas divotyledon, subdivisi angiospermae, divisi spermatophyta dan kingdom plantae. Asal dari varietas ini adalah 726 x FESR12. Biasanya umur berbunga dari varietas bada, adalah 28-31 hari dan umur polong masak 95-103 hari. Adapula jumlah polong isi per tanaman biasanya 15-20 dimana kandungan proteinnya 24%. Hasil dari penamaman sekita 1.5-2.6 ton/ha dengan rendemen 70%. Kelebihan dari varietas ini adalah kemampuan dalam mentoleransi penyakit layu, bercak daun, dan tanah karat, serta tahan pada lahan masa, hasil stabil dan responsif terhadap perbaikan lingkungan.

2.2

Rumusan hipotesis: pengaruh faktor tanah yang makin keras (rusak) dan miskin unsur hara

terutama unsur hara mikro serta hormon pertumbuhan. Disamping itu juga karena faktor hama dan penyakit tanaman, faktor iklim, serta faktor pemeliharaan lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN


A. Bahan dan Alat 1. Bahan Bahan yang digunakan antara lain : Media tanam tanah atau lahan yang terdapat di desa Banjang Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara Propinsi Kalimantan Selatan . Benih kacang tanah lokal . Air untuk menyiram tanaman .

2. Alat Alat yang digunakan yaitu : Tali rafia untuk mengukur lebar lahan yang digunakan dan tinggi bedengan Alat pengolahan tanah yaitu cangkul dan parang/golok Alat untuk membuat bedengan yaitu sekrop dan cangkul Alat tulis seperti buku dan pulpen digunakan untuk mencatat setiap minggu tinggi tanaman . Kayu dan cat untuk untuk membuat pelang nama dan meletakkan pelang nama di lahan yang dibudidayakan. Penggaris untuk mengukur tinggi tanaman. Ember untuk menyiramkan air pada tanaman.

B. Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan penelitian budidaya tanaman ini dimulai pada tanggal 14 April 2012 di desa Banjang Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara Propinsi Kalimantan Selatan sampai dengan 6 Juni 2012.

C. Pelaksanaan Praktikum 1. Pembersihan Lahan

Pembersihan lahan yang meliputi pembersihan rumput-rumput liar atau gulma dan pembersihan tanaman keras, terutama yang menghalangi tanaman kacang tanah dari terpaan sinar matahari. Jika lahan penanaman yang dipakai luas dan terbuka, tanaman-tanaman keras yang berada di sekeliling kebun tidak perlu dipangkas karena bisa dimanfaatkan sebagai penghalang atau pencegah angin.

Pembersihan lahan bisa dilakukan secara manual (tenaga manusia) menggunakan cangkul dan parang atau menggunakan mesin. Pembersihan dengan mesin dilakukan jika lahan yang akan dibuka luas dan banyak ditumbuhi tanaman tahunan. Sisa-sisa rumput dan gulma dibiarkan menumpuk di lahan yang nantinya dibenamkan di tanah sebagai kompos.

2. Pengolahan Tanah

Pengolahan

tanah

dilakukan

dengan

cangkul

Tujuan

Pencangkulan adalah untuk mengubah struktur tanah menjadi lebih gembur atau remah sehingga akar tanaman akan lebih mudah menembus tanah untuk mengambil zat makanan.

3. Pembuatan Bedengan

Biarkan tanah yang sudah selesai dicangkul terkena sinar matahari selama dua minggu. Dengan demikian akan terjadi pertukaran udara. Sementara itu, bibit penyakit atau hama yang berada di dalam tanah terbunuh. Setelah dua minggu, pembuatan bedengan dapat segera dilakukan dengan menggunakan sekrop dan cangkul . Tujuan pembuatan

bedengan adalah untuk mengatur jarak tanam dan mencegah akar tanaman kacang tanah tidak tergenang air.

4. Pemupukan

Setelah tanah diolah dan digemburkan kemudian diberi pupuk organik untuk lebih menggemburkan tanah dengan cara mencampurkan merata ke permukaan tanah dengan diaduk-aduk dengan tangan atau dengan parang .

5. Penanaman

Penanaman dilakukan dua minggu setelah pengolahan tanah dan ditanam pada sore hari dengan jarak antar tanaman 18 cm dimasukan benih 2 butir dengan kedalaman 3 cm dari permukaan tanah dan diberi puradan secukupnya agar benih tidak dimakan serangga . Benih yang sudah dimasukan kedalam tanah kemudian ditutupi dengan jerami agar menjaga kelembaban tanah.

6. Pemeliharaan

Penyulaman Penyulaman dilakukan setelah 1 minggu setelah penanaman dilakukan dan mengganti benih yang tidak tumbuh.

Penyiraman Penyiraman dilakukan maksimal 1 minggu sekali dan tergantung cuaca.

Penyiangan dan Pembumbunan Penyiangan dan pembumbunan dilakukan 1 minggu sekali. Tujuan dari penyiangan itu sendiri adalah untuk menghilangkan gulma agar tidak mengganggu tumbuh dan berkembangnya tanaman itu sendiri sedangkan

pembumbunan bertujuan untuk

menutupi bagian perakaran juga

memperkokoh berdiri tegaknya tanaman kacang tanah.

D. Pengamatan

Dalam pengamatan ini dilakukan untuk mengamati pertumbuhan tinggi batang dan daun serta keadaan sekitar yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman tersebut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Sampel Tanaman 1 2 3 4 Minggu 2 ST ST ST ST Jam 15.00 15.00 15.00 15.00 Tinggi Tanaman 15 13 16 16

Sampel Tanaman 1 2 3 4

Minggu 3 ST ST ST ST

Jam 15.00 15.00 15.00 15.00

Tinggi Tanaman 18 16 19 19

Sampel Tanaman 1 2 3 4

Minggu 4 ST ST ST ST

Jam 15.00 15.00 15.00 15.00

Tinggi Tanaman 22 21 23 23

Sampel Tanaman 1 2 3 4

Minggu 5 ST ST ST ST

Jam 15.00 15.00 15.00 15.00

Tinggi Tanaman 26 26 30 29

Sampel Tanaman 1 2 3 4

Minggu 6 ST ST ST ST

Jam 15.00 15.00 15.00 15.00

Tinggi Tanaman 40 39 41 38

10

45 40 35 30 25 20 15 10 5 0

Grafik pertumbuhan tanaman kacang tanah dalam setiap minggu.

Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6

Sampel 1

Sampel 2

Sampel 3

Sampel 4

B. Pembahasan

Pada tanggal 14 April 2012 dimulai pembagian lahan dengan dibatasi talia rafia. Kemudian melakukan pengolahan tanah mulai dari : Penyiangan lahan atau pembersihan lahan menggunakan parang untuk menghilangkan gulma pada lahan yang akan dibudidayakan dan bendabenda yang terdapat di tanah yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang akan dibudidayakan Kemudian setelah pembersihan lahan selesai maka dimulai pengolahan tanah dengan menggunakan cangkul yang bertujuan untuk mengubah

struktur tanah menjadi lebih gembur atau remah sehingga akar tanaman akan lebih mudah menembus tanah untuk mengambil zat makanan. Setelah itu pembuatan bedengan dengan menggunakan cangkul atau sekrop bertujuan untuk mengatur jarak tanam dan mencegah akar tanaman kacang tanah tidak tergenang air.

Setelah

pembuatan

bedengan

selesai

maka

tanah

harus

digemburkan kembali dengan menggunakan parang untuk memudahkan dalam penanaman dan membuat unsur hara yang mengendap dibawah menjadi keatas juga agar air mudah masuk kedalam tanah, supaya akar mudah menyerap air.

11

Pada tanggal 21 April 2012 dilakukan peletakan papan nama di lahan yang dibudidayakan untuk memberikan tanda agar tidak tertukar dengan lahan mahasiswa lainnya.

Pada tanggal 25 April 2012 dimulai penanaman benih kacang tanah dengan lebar dan panjang bedengan 1m x 1m dan lebar parit 1m. Kemudian dibuat 4 lobang untuk sisi kanan,kiri,atas, dan bawah pada kedalaman 3 cm. Setelah itu benih dimasukan kedalam lobang yang sudah dibuat sebanyak 2 benih dan dikasih furadan disekitar benih yang ditanam untuk menghindari serangan serangga. Setelah penanaman selesai kemudian disiram dengan air dan permukaan tanah ditutup dengan jerami untuk menjaga kelembaban tanah.

Pada saat tanaman berumur 1 minggu dilakukan penyulaman untuk mengganti benih yang tidak tumbuh .

Pemeliharaan yang dilakukan yaitu penyiraman dan pengendalian gulma menggunakan parang. Penyiangan dilakukan mulai waktu tanaman berumur 1 minggu setelah tanam, tergantung pada lahan yang dibudidayakan. Penyiangan dengan cara mencabuti rumput liar atau dengan menggunakan parang.

Penelitian tinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai ke titik tumbuh tertinggi dengan menggunakan mistar atau penggaris .

12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan

Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang gembur/bertekstur ringan dan subur.

Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok bunga. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan meningkatkan kelembapan di sekitar pertanaman kacang tanah.

Siklus hidup tanaman kacang tanah dapat tanaman dibagi menjadi 2 fase yaitu fase vegetatif dan reproduktif. Pada fase vegetatif sebagian besar karbohidrat yang dihasilkan oleh tanaman dari hasil fotosintesis digunakan untuk pembelahan, perpanjangan, dan deferensiasi sel sehingga terjadi pertumbuhan ke atas pada tubuh tumbuhan. Sedangkan pada fase reproduktif tidak terjadi pertumbuhan pada tanaman karena sebagian besar karbohidrat hasil fotosintesis ditimbun (disimpan) dalam tubuh tanaman. Fase reproduktif ini ditandai dengan pembentukan dan perkembangan kuncup bunga, buah, dan biji atau pada pembesaran dan pendewasaan struktur penyimpanan makanan, akar-akar, dan batang yang berdaging, termasuk juga polong pada kacang tanah.

Kacang tanah termasuk tanaman yang tahan terhadap lahan yang kering karena tidak harus selalu disiram.

B. Saran

Pengolahan tanah dan pembuatan bedengan sebaiknya dilakukan setelah hujan atau pada keadaan tanah yang lembab sehingga untuk lebih memudahkan dalam pengolahan tanah. Apabila dilakukan pada tanah yang sangat kering dan cuaca yang panas akan sangat menyulitkan dalam melakukan pengolahan tanah dan pembuatan bedengan karena harus membutukan tenaga yang ekstra.

13

Tanah berdrainase dan berserasi baik atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan kacang tanah.

Memasukan furadan kedalam lobang benih sangat diharuskan Karena apabila tidak dimasukan furadan maka benih akan dimakan oleh serangga sehingga membuat benih rusak dan tidak dapat tumbuh.

BAB VI DAFTAR PUSTAKA

Warintek. 2010. Budi Daya Kacang Tanah from http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod=basisdata&kat=1&sub=2&file=3 5 ., 30 Desember 2011. Tim Pengasuh Praktikum. 2011. Penuntun Praktikum Dasar-dasar Agronomi. Bengkulu: Universitas Bengkulu. http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_tanah http://arisetiadi11911.blogspot.com/2012/02/laporan-praktikum-dasar-dasar agronomi_21.html.

14

15

Lampiran 1.

Gambar pembagian lahan kepada setiap mahasiswa dengan dibatasi tali rafia yang akan dibudidayakan .

Lampiran 2. Gambar pengolahan tanah untuk membuat bedengan dengan cangkul

16

Lampiran 3.

Gambar lahan setelah pengolahan tanah.

17

Lampiran 4.

Gambar lahan setelah 1 minggu penanaman benih kacang tanah dan ditutupi dengan jerami.

18

Lampiran 5.

Gambar lahan setelah 2 minggu penanaman dan dimulai pengukuran tinggi pertumbuhan tanaman kacang tanah.

Pada sampel 1 tinggi tanaman 15 cm

Pada sampel 2 tinggi tanaman 13 cm

19

Pada sampel 3 tinggi tanaman 16 cm

Pada sampel 4 tinggi tanaman 16 cm

20

Lampiran 6.

Gambar lahan setelah 3 minggu penanaman.

21

You might also like