You are on page 1of 6

PETA KONTUR UNIVERSITAS SRIWIJAYA DENGAN DIGITAL ELEVATION MODEL (DEM)

TUGAS SISTEM INFORMASI GEOLOGI Dibuat sebagai syarat mengikuti ujian semester pada mata kuliah Sistem Informasi Geologi Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya Oleh : Yudi Arista Yulanda Musmualim Rizki Maryura Muhammad Iman Hadyan R Ahmad Riyad Pendra Kleara Rosdiyana N Nelson Frendika Y Khairil Khamsah Farhan Budi Pratama A Harry Nardhy UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS TEKNIK 2012 DIGITAL ELEVATION MODEL (03091002001) (03091002004) (03091002013) (03091002042) (03091002047) (03091002050) (03091002053) (03091002062) (03091002065) (03091002081)

A. PENDAHULUAN 1. Pengertian DEM DEM adalah data digital yang menggambarkan geometri dari bentuk permukaan bumi a tau bagiannya yang terdiri dari himpunan titik-titik koordinat hasil sampling da ri permukaan dengan algoritma yang mendefinisikan permukaan tersebut menggunakan himpunan koordinat (Tempfli, 1991). DEM merupakan suatu sistem, model, metode, dan alat dalam mengumpulkan, prosessi ng, dan penyajian informasi medan. Susunan nilai-nilai digital yang mewakili dis tribusi spasial dari karakteristik medan, distribusi spasial di wakili oleh nila i sistem koordinat horisontal X Y dan karakteristik medan diwakili oleh ketinggi an medan dalam sistem koordinat Z (Frederic J. Doyle, 1991) DEM khususnya digunakan untuk menggambarkan relief medan. Gambaran model relief rupabumi tiga dimensi (3 dimensi yang menyerupai keadaan sebenarnya di dunia nya ta (real world) divisualisaikan dengan bantuan teknologi komputer grafis dan tek nologi virtual reality (Mogal, 1993) 2. Data DEM a. 1) 2) 3) Sumber Data DEM FU stereo Citra satelit stereo Data pengukuran lapangan : GPS, Theodolith, EDM, Total Station, Echosounder

4) Peta topografi 5) Linier array image b. Struktur Data DEM 1) Grid

Grid atau Lattice menggunakan sebuah bidang segitiga teratur, segiempat, atau bu jursangkar atau bentuk siku yang teratur grid. Perbedaan resolusi grid dapat dig unakan, Pemilihannya biasa-nya bisa berhubungan dengan ukuran daerah penelitian dan kemampuan fasilitas komputer. Data dapat disimpan dengan berbagai cara, bias anya metode yang digunakan adalah koordinat Z berhubungan dengan rangkaian titik -titik sepanjang profil dengan titik awal dan spasi grid tertentu (Moore et al., 1991).

2)

TIN

TIN adalah rangkaian segitiga yang tidak tumpang tindih pada ruang tak beraturan dengan koordinat x, y, dan nilai z yang menyajikan data elevasi. Model TIN disi mpan dalam topologi berhubungan antara segitiga dengan segitiga didekatnya, tiap bidang segitiga digabungkan dengan tiga titik segitiga yang dikenal sebagai fac et. Titik tak teratur pada TIN biasanya merupakan hasil sampel permukaan titik k husus, seperti lembah, igir, dan perubahan lereng (Mark 1975)

3)

Kontur

Kontur dibuat dari digitasi garis kontur yang disimpan dalam format seperti DLGs (Digital Line Graphs koordinat (x, y) sepanjang tiap garis kontur yang menunjuk kan elevasi khusus. Kontur paling banyak digunakan untuk menyajikan permukaan bu mi dengan simbol garis.

3. Interpolasi Interpolasi adalah proses penentuan dari nilai pendekatan dari variabel f(P) pad a titik antara P,bila f(P) merupakan variabel yang mungkin skalar atau vektor ya ng dibentuk oleh harga f(P1) padasuatu titik P1 dalam ruang yang berdimensi r (T empfli, 1977).

Penentuan nilai suatu besaran berdasarkan besaran lain yang sudah diketahui nila inya, dimanaletak dari besaran yang akan ditentukan tersebut di antara besaran y

ang sudah diketahui. Besaranyang sudah diketahui tersebut disebut sebagai acuan, sedangkan besaran yang ditentukan disebut sebagi besaran antara (intermediate v alue). Dalam interpolasi hubungan antara titik-titik acuan tersebut didekati den gan menggunakan fungsi yang disebut fungsi interpolasi. 4. Turunan DEM 1. Tampilan 3 Dimensi a. Perspektif 3 Dimensi - (bird s eye view) Tampilan 3-D juga dapat menghasilkan penyajian permukaan dan informasi terrain. Pada bird s eye view, azimuth dan attitude (tinggi) pengamat yang berkaitan dengan p ermukaan dapat ditentukan. Pada gambar 3-D di permukaan, lokasi pengamat dan tit ik target biasanya ditentukan.

b. Tampilan 3D timbul dari atas Drape permukaan membuat tampilan 3-Dimensi layer lain yang memiliki koordinat ya ng sama dengan TIN. Drape mengenakan titik dan garis.

2. Kontur Kontur (isoline) adalah garis yang menggambarkan satu elevasi konstan pada suatu permukaan. Biasanya kontur digunakan untuk memvisualisasikan elevasi pada peta 2-Dimensi. 3. Kelas Elevasi Hampir sama dengan kontur, tetapi data yang digunakan berupa polygon dengan tamp ilan gradasi warna untuk perbedaan tinggi 4. .Profil Profil adalah irisan penampang 2-Dimensi dari suatu permukaan. Berdasarkan profi l dapat dipergunakaan untuk analisa morfologi permukaan seperti : kecekungan per mukaan, perubahan permukaan, kecembungan permukaan, dan ketinggian maksimum perm ukaan lokal.

5. Efek bayangan (hillshading) Efek bayangan suatu permukaan berdasarkan harga reflektansi dari features permuk aan sekitarnya, sehingga merupakan suatu metode yang sangat berguna untuk memper tajam visualisasi suatu permukaan. Efek bayangan dihasilkan dari intensitas yang berkaitan dengan sumber cahaya yang diberikan. Sumber pencahayaan yang dianggap pada jarak tak berhingga daripada permukaan, dapat diposisikan pada azimuth dan altitude (ketinggian) yang telah ditentukan relatif terhadap permukaan.

6. Kemiringan lereng (slope)

Kemiringan lereng adalah suatu permukaan yang mengacu pada perubahan harga-harga z yang melewati suatu daerah permukaan. Dua metode yang paling umum untuk menya takan kemiringan lereng adalah dengan pengukuran sudut dalam derajat atau dengan persentase. Contohnya, kenaikan 2 meter pada jarak 100 meter dapat dinyatakan s ebagai kemiringan 1,15 derajat atau 2 persen.

7. Aspek (aspect) Aspek permukaan adalah arah dari perubahan z yang maksimum ke arah bawah. As pek dinyatakan dalam derajat positif dari 0 hingga 360, diukur searah jarum jam dari Utara.

8. Analisa volumetrik volume menghitung luas dan ruang volumetrik antara permukaan dan harga datum yan g ditetapkan. Volume parsial dapat dihitung dengan mengatur datum

9. Analisa visibilitas Visibility mengidentifikasi penca- hayaan (exposure) visual dan melakukan analis a pandangan menyeluruh pada suatu permukaan. Titik-titik pengamatan didefinisika n oleh feature titik dan garis dari satu coverage dan bisa menunjukkan lokasi me nara pengamatan di tempat-tempat yang menguntung- kan. Visibility mempunyai ba nyak pilihan atas kontrol parameter-parameter yang diamati: Spot, offseta, offse tb, azimuth1, azimuth2, vert1, vert2, radius1, dan radius2.

10. 11. 12. 13. 14.

Titik Terendah (Find Lowest Point) dan Titik tertinggi (Find Highest Point) Pengukuran Jarak (surface length) dan Posisi (Surface Point) Penentuan Jarak dan arah (Geodesy Graphic Tools) Cut/fill Line of Sight (LOS)

5. Kualitas DEM 1. Ketelitian (accuracy), ditunjukkan dengan Nilai RMSE, rata-rata absolut, atau standart deviasi 2. Ketelitian dalam erekaman (fidelity), terkait dengan konsep generalisasi dan resolusi, ditentukan oleh : perubahan medan yang tidak mendadak : ukuran grid atau CI, spasi titik dan akurasi planimetris breakpoint dan breaklines perubahan minimum lereng, panjang minimum garis 3. Tingkat kepercayaan (confidence), pengukuran untuk kualitas semantik data 4. Kelengkapan (completeness), tipe kenampakaan yang disajikan : igir, pola drai nage, puncak, lubang, permukaan air, dsb. 5. Validitas (validity), tanggal sumber data, verifikasi data seperti : cek lapa ngan, perubahan bentuk di lapangan 6. Tampilan grafis (apperance of graphics), varisasi warna, simbol, dan anotasi 6. Aplikasi DEM 1. Analisis medan Analisis medan meyangkut data ketinggian (topografi): a. Geomorfologi Geomorfologi secara quantitatif mengukur permukaan medan dan bentuk lahan : - Kemiringan lereng - Aspek - Kecembungan dan kecekungan lereng - Panjang lereng Hal tersebut penting untuk kerekayasaan yang menayangkut data tinggi : - Penggalian : volume - Manajemen lahan : site selection - Proses geomorfologi : erosi, landslide, aliran salju (modelling dan monitoring b. Hidrologi - Aliran runoff - Estimasi volume reservoar - Pemodelan banjir dan sedimentasi - Batas DS - Pola aliran : 90% DAS di New York ditentukan dengan DEM c. Klasifikasi penggunaan lahan DEM membantu klasifikasi penutup lahan dengan mengkaitkan data kemiringan dan as pek yang dilakukan pada data LANDSAT MSS. Akurasi pengenalan meningkat dari 46% menjadi 75% dengan kombinasi citra LNDSAT MSS dan DEM. Penentuan penutup lahan (jenis tanaman) berdasarkan ketinggian, serta membuat re kayasa pembuatan sawah terasering pada lahan yang berlereng miring sampai curam d. Pemetaan kontur, Pembuatan kontur dengan variasi CI e. Komunikasi - Lokasi Pemancar telepon seluler

- Pemancar TV f. Keteknikan sipil - Rute perpipaan - Transmisi kabel listrik - Desain, konstruksi, dan pemeliharaan Jalan, jalan KA, airport, pelabuhan, salu ran air/kanal, DAM g. Militer - Sistem senjata pertahanan - Pendaratan pasukan h. Arsitektur - Desain dan perencanaan Landscape kota 2. Koreksi data DEM untuk koreksi citra satelit dan FU karena pengaruh topografi. DEM untuk orthophoto FU DEM untuk koreksi citra Radar karena pengaruh layover pada medan perbukitan DEM baik untuk koreksi aeromagnetik, grafitasi, pengaruh ketinggian pada survey spektrometer 3. visualisasi Visualisasi yang baik untuk menggambaran medan dengan pandangan perspektif dan b lok diagram. Teknik dapat dengan mengkombinasikan data lain (integrasi dan regis trasi SIG) Contoh : visualisasi peta Penutup Lahan dengan peta shadow, colordrape peta-peta tematik. B. PROSEDUR PEMBUATAN Prosedur pembuatan Peta Kontur dengan memakai Software Global Mapper yaitu, 1. Pengambilan data di tempat yang diperlukan dengan menggunakan GPS (Globa l Positioning System) 2. Pengambilan data SRTM (Shuttle Radar Topography Mission) di Indonesia 3. Pengolahan data GPS dan SRTM ke dalam Software Global Mapper 4. Data yang dihasilkan lalu di Export ke Software DEM (Digital Elevation M odel) 5. Lakukan pengkonturan pada data yang telah di masukkan ke DEM 6. Untuk melihat kontur secara jelas, gunakan ikon open control center lbar software DEM

pada Too

You might also like