Professional Documents
Culture Documents
1 k
k
( )
(
(
2
1
1
X
s
p p
Keterangan :
k = banyaknya item dalam test
2
X
s
= varians skor test
p = proporsi subyek yang mendapat angka 1 pada suatu item, yaitu
banyaknya subjek yang mendapatkan angka 1 dibagi oleh
banyaknya seluruh subjek yang menjawab item tersebut
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diperoleh tingkat keandalan sebesar
0,907 dengan demikian kuesioner pengetahuan ibu tentang tumbuh
kembang anak yang diuji dinyatakan reliabel.
b. Variabel Reaksi Sibling Rivalry pada anak usia 3-5 tahun
Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas pada
penelitian ini adalah rumus alpha yaitu:
68
( )
)
=
2
2
11
1
1 st
st
k
k
r
Keterangan :
r
11
: reliabilitas instrument
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
b
: jumlah varians butir
: varians total
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa koefisien Alpha
Cronbach yang dihasilkan sebesar 0,9050 dimana koefisien tersebut
lebih besar dari 0,6, dengan demikian instrumen penelitian untuk
variabel reaksi sibling rivalry dinyatakan reliabel.
I. Pengolahan dan Metode Analisis Data
1. Metode pengolahan data
Pengolahan data ini menggunakan komputerisasi dengan
menggunakan SPSS for Windows dan dinilai dengan :
a. Editing (penyunting)
Yaitu meneliti kembali data yang telah terkumpul untuk tahap
selanjutnya.
b. Koding (pengkodean)
Yaitu memberi tanda kode untuk memudahkan pengolahan data.
Memberikan kode jawaban dengan cara angka atau kode lain yaitu 1
untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Kode
69
diberikan disebelah kanan daftar pertanyaan sesuai dengan jawaban
yang diberikan responden.
c. Tabulating (tabulasi)
Yaitu data Disusun dalam bentuk tabel kemudian di analisis.
2. Metode Analisis Data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dalam penelitian ini berupa pendeskripsian
data secara kuantitatif yang menggambarkan sesuatu kejadian dalam
bentuk tabel, grafik dan kalimat-kalimat, dimana untuk membuat data
tersebut mengharuskan peneliti untuk melakukan pengukuran terhadap
keberadaan suatu variabel dengan menggunakan instrumen penelitian
lalu mengujinya dengan pengunaan uji statistik. (Riwidikdo, 2007: 9).
Dalam penelitian ini analisis univariat berdasarkan persentase yang
dihasilkan dari proses perhitungan yang telah dilakukan pada awal
proses pengolahan data dan disajikan dalam bentuk tabel. Seluruh
jawaban dari responden akan dianalisis sesuai skor kemudian dibuat
prosentase (Arikunto, 2006:281) sebagai berikut :
% 100 =
n
x
Keterangan :
P : persentase
x : jumlah nilai yang didapat dari seluruh item pertanyaan
n : jumlah nilai keseluruhan item pertanyaan
70
Hasil tersebut kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat
kualitatif untuk menghasilkan kategori pelayanan konseling dari bidan
kemudian ditarik kesimpulannya.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
hubungan antara dua variabel yang meliputi variabel bebas dan
variabel terikat. Adapun alat analisis data yang digunakan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel yang berbeda tersebut,
adalah korelasi spearman rho. Rumus ini digunakan mengingat skala
data yang dipergunakan adalah skala data ordinal dan disusun dalam
kategori. Untuk mengetahui hubungan antara variabel tingkat
pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dengan reaksi sibling
rivalry menggunakan uji Korelasi Spearman Rho. Adapun rumus yang
digunakan untuk uji hipotesis dengan uji Korelasi Spearman Rho
adalah :
( ) 1
6
1
2
2
=
n n
b
i
Keterangan :
: koefisien korelasi spearman rank
bi : beda antara jenjang setiap subyek
n :jumlah anggota sample
Interpretasi hasil jika hitung > tabel maka hipotesis diterima
atau dengan kata lain Ho ditolak artinya ada hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dengan reaksi sibling
71
rivalry pada anak usia 3 5 tahun di TK Assyifa Tanjung Rasa Kidul
Patok Beusi Subang Jawa Barat.
J. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan
studi pendahuluan di TK Assyifa Tanjung Rasa Kidul Patok Beusi Subang
Jawa Barat. Tahap ini meliputi penyusunan dan seminar proposal serta
pengurusan surat izin penelitian.
2. Tahap Uji Coba
Meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, dilakukan sebelum
penelitian hal ini bertujuan untuk mengetahui kuesioner dan cheklist yang
peneliti susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur.
Rencana uji coba instrumen akan dilakukan di TK Pertiwi Tanjung Patok
Beusi Subang Jawa Barat.
3. Tahap Analisa Data
Setelah Pengumpulan data selanjutnya dilakukan penyuntingan dan
kemudian dilanjutkan dengan penabulasian dan pengelompokkan data
yang mana pada tahap ini hasil pada penelitian akan dianalisa
menggunakan uji hipotesis yang telah ditetapkan.
4. Tahap Penyajian Hasil Penelitian
Setelah data dianalisis, dilakukan pembahasan tentang
karakteristik responden, gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang
72
tumbuh kembang dan gambaran reaksi sibling rivalry pada anak di TK
Assyifa Tanjung Rasa Kidul Patok Beusi Subang Jawa Barat.
73
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK) Assyifa. TK Assyifa
merupakan salah satu TK yang terdapat di wilayah Kelurahan Tanjung Rasa
Kidul, Kecamatan Patok Beusi, Kabupaten Subang, Jawa Barat. TK Assyifa
berdiri pada tanggal 22 Februari 2007, menempati area lahan seluas 300 m
2
yang dibangun secara gotong-royong oleh warga sekitar. TK Assyifa memiliki
3 ruangan yaitu dua ruang kelas dan satu ruang guru. Jumlah murid TK
Assyifa pada tahun 2007 berjumlah 40 anak dengan dua orang pengajar, pada
tahun 2008 jumlah anak didik meningkat menjadi 48 anak dan memiliki 3
orang pengajar.
TK Assyifa hingga saat ini memiiki 5 orang tenaga pengajar yang
terdiri dari kepala sekolah, 3 orang guru dan satu orang pesuruh. Murid TK
Assyifa dibagi dalam dua kelas yaitu kelas A sebanyak 20 anak dan kelas B
terdiri dari 28 anak. TK Assyifa dilengkapi dengan fasilitas tempat bermain
yang cukup seperti ayunan, prosotan, jungkat-jungkit dan sebagainya.
B. Profil Responden
1. Umur Ibu
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur ibu
dapat diketahui sebagai berikut :
74
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Umur Ibu
No. Umur Jumlah Persentase (%)
1 20-25 3 10
2 26-30 15 50
3 31-35 12 40
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2008 (Lampiran 4)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur termuda adalah ibu
berusia 24 tahun dan umur tertua berusia 35 tahun, sehingga rentang umur
responden adalah antara 24 hingga 35 tahun. Sebagian besar responden
berusia antara 26 hingga 30 tahun yaitu sejumlah 15 orang atau 50%.
2. Pendidikan Ibu
Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jenjang
pendidikan formal yang ditempuh oleh responden. Adapun distribusi
frekuensi karekteristik responden berdasarkan pendidikan ibu adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenjang Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1 Tamat SD 10 33,33
2 Tamat SLTP 10 33,33
3 Tamat SLTA 10 33,33
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2008 (Lampiran 4)
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden memiliki latar belakang pendidikan dalam proprosi yang sama
yaitu tamat SD, tamat SLTP dan tamat SLTA masing-masing sejumlah 10
orang atau 33.33%
75
3. Pekerjaan Ibu
Jenis pekerjaan yang responden lakukan sehari-hari adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
1 IRT 22 73,3
2 Buruh 7 23,3
3 Wiraswasta 1 3,3
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2008 (Lampiran 4)
Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah
ibu rumah tangga, yaitu sejumlah 22 orang dari sejumlah 30 responden.
4. Jumlah Anak
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Jumlah Anak
No. Jumlah anak Jumlah Persentase (%)
1 2 orang 20 66,7
2 3 orang 8 26,7
3 4 orang 2 6,6
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2008 (Lampiran 4)
Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden memiliki anak 2 orang yaitu sejumlah 20 responden atau
66.7%
5. Umur Anak
Umur anak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak yang
diamati berusia 3-5 tahun dan bersekolah di TK Assyifa sesuai dengan
76
kriteria inklusi yang disyaratkan. Adapun distribusi frekuensi umur anak
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Umur Anak
No. Umur Jumlah Persentase (%)
1 4 tahun 9 30
2 5 tahun 21 70
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2008 (Lampiran 4)
Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar anak yang
diamati tumbuh-kembangnya berusia lima tahun, yaitu sejumlah 21 orang
atau 70%.
6. Jenis Kelamin Anak
Distribusi frekuensi karekteristik responden berdasarkan jenis
kelamin anak yang diamati adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin Anak
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki-laki 17 56.7
2 Perempuan 13 43.3
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2008 (Lampiran 4)
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar
jenis kelamin anak yang diamati adalah laki-laki, yaitu sejumlah 17 anak
atau 56.7%.
77
C. Analisis Data
1. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak
Tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dapat
diketahui dengan mengukur pengetahuan dengan menggunakan 28 butir
pertanyaan dalam kuesioner. Setelah data diperoleh kemudian dilakukan
pengkategorian tingkat pengetahuan menjadi tidak baik, kurang baik,
cukup baik dan baik. Namun dalam penelitian ini tidak ada responden
yang memiliki tingkat pengetahuan tentang tumbuh kembang anak
termasuk dalam kategori baik. Adapun distribusi frekuensi tingkat
pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7.
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh
Kembang Anak di TK Assyifa, Tanjung Rasa Kidul,
Patok Beusi, Subang, Jawa Barat Tahun 2008
No.
Tingkat
Pengetahuan
Jumlah Persentase (%)
1 Tidak Baik 1 3.3
2 Kurang Baik 13 43.3
3 Cukup Baik 16 53.4
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2008 (Lampiran 5)
Berdasarkan tabel tersebut maka dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden memiliki tingkat pengetahuan tentang tumbuh kembang
anak termasuk dalam kategori cukup baik, yaitu sejumlah 16 orang atau
53,4% dari sejumlah 30 responden.
2. Sibling Rivalry
Intensitas Sibling Rivalry pada anak usia 3-5 tahun dapat diketahui
berdasarkan tanggapan ibu tentang reaksi Sibling Rivalry dengan
78
menggunakan kuesioner. Setelah data diperoleh kemudian dilakukan
pengkategorian intensitas Sibling Rivalry menjadi tinggi, sedang dan
rendah. Adapun distribusi frekuensi reaksi Sibling Rivalry pada anak usia
3-5 tahun adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8.
Distribusi Frekuensi Intensitas Sibling Rivalry pada Anak Usia 3-5 Tahun
di TK Assyifa, Tanjung Rasa Kidul, Patok Beusi,
Subang, Jawa Barat Tahun 2008
No. Sibling Rivalry Jumlah Persentase (%)
1 Rendah 3 10
2 Sedang 21 70
3 Tinggi 6 20
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2008 (Lampiran 5)
Berdasarkan tabel tersebut maka dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden memiliki anak dengan intensitas sibling rivalry termasuk
dalam kategori sedang, yaitu sejumlah 21 orang atau 70% dari sejumlah 30
responden.
3. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sibling Rivalry
Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang
anak dengan reaksi Sibling Rivalry dapat diketahui baik secara deskriptif
maupun statistik. Analisis deskriptif dapat dilakukan dengan tabel silang
(cross tabulation) dan persentase dari kedua varibel tersebut sebagai
berikut :
79
Tabel 4.9.
Tabel Silang Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak
dengan Intensitas Sibling Rivalry pada Anak Usia 3-5 Tahun
di TK Assyifa, Tanjung Rasa Kidul, Patok Beusi,
Subang, Jawa Barat Tahun 2008
Sibling Rivalry
No.
Tingkat
Pengetahuan Rendah Sedang Tinggi
Total
Jml 0 0 1 1 1 Tidak Baik
% 0 0 3.3 3.3
Jml 0 9 4 13 2 Kurang Baik
% 0 30 13.3 43.3
Jml 3 12 1 16 3 Cukup Baik
% 10 40 3.3 53.3
Jml 3 21 6 30
Total
% 10 70 20 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2008 (Lampiran 5)
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden memiliki tingkat pengetahuan termasuk dalam kategori cukup
baik, yaitu 53.3% serta memiliki anak dengan intensitas Sibling Rivalry
termasuk dalam kategori sedang, yaitu 70%, dengan demikian dari
sejumlah 53.3% atau 16 responden yang memiliki tingkat pengetahuan
tentang tumbuh kembang anak tersebut, sebagian besar memiliki anak
dengan intensitas Sibling Rivalry termasuk dalam kategori sedang. Untuk
mengetahui hubungan kedua variabel tersebut bermakna secara statistik
atau tidak, maka dilakukan analisis korelasi Spearman Rho dengan hasil
sebagai berikut :
80
Tabel 4.10.
Ringkasan Hasil Analisis Korelasi Spearman Rho
Variabel r hitung Sig.p Keterangan
Tingkat pengetahuan Ibu
tentang tumbuh kembang
anak dengan reaksi Sibling
Rivalry pada anak usia 3-5
tahun
-0,478 0,008
Sig. p 0,008 < 0,05
; ada hubungan
yang signifikan
Sumber : Data Primer Diolah, 2008 (Lampiran 5)
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai r hitung
sebesar -0,478 (arah negatif), pada signifikansi 0,008 dimana signifikansi
tersebut lebih kecil dari 5% (sig p. 0,008 < 0,05), dengan demikian ada
hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh
kembang anak dengan reaksi Sibling Rivalry pada anak usia 3-5 tahun.
Arah hubungan yang negatif tersebut menandakan bahwa jika tingkat
pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak semakin baik, maka reaksi
Sibling Rivalry pada anak usia 3-5 tahun dapat ditekan (semakin rendah).
D. Pembahasan
1. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Anak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki tingkat pengetahuan tentang tumbuh-kembang anak termasuk
dalam kategori cukup baik, yaitu sejumlah 16 orang atau 53,3% dari
sejumlah 30 orang yang diteliti sebagai responden penelitian. Responden
lainnya diketahui bahwa 13 orang (43,3%) memiliki tingkat pengetahuan
dalam kategori kurang baik, serta 1 orang (3,3%) memiliki tingkat
81
pengetahuan dalam kategori tidak baik, dengan demikian masih banyak
pula responden yang tidak mengetahui tumbuh kembang anak.
Tingkat pengetahuan tentang tumbuh kembang anak termasuk dalam
kategori cukup baik tersebut artinya setelah dilakukan tes kemampuan
dengan menggunakan kuesioner, sebagian besar ibu memiliki pengetahuan
dalam kategori cukup baik dengan memiliki jawaban benar 56 hingga
75%. Empat indikator pengetahuan tentang tumbuh kembang anak yang
diteliti dalam penelitian ini yaitu pengertian tentang tumbuh kembang,
tahap perkembangan anak, faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan anak dan peran ibu dalam mendukung perkembangan anak
yaitu kebutuhan asah, asih dan asuh.
Menurut Notoatmodjo (2003) semakin meningkatnya pengetahuan
dan pemahaman seseorang terhadap sesuatu hal, dalam penelitian ini
adalah pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak, sehingga dapat
meningkatkan tingkat pengetahuan ibu. Hal tersebut dikarenakan dengan
pengetahuan yang baik maka akan pembentukan perilaku yang baik pula.
Selain itu menurut Notoatmodjo (1997) bahwa pengetahuan
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat pendidikan,
informasi, budaya, pengalaman dan sosial ekonomi.
Pendidikan dapat mengubah pengetahuan karena dalam proses
disampaikan informasi bahan atau materi pendidikan sedemikian rupa,
sehingga tujuan pendidikan misalnya tingkat pengetahuan tercapai.
Penyuluhan dengan berbagai metode dan media dapat mengubah
82
pengetahuan. Sumber informasi pengetahuan diperoleh dari berbagai
sumber misalnya di posyandu, radio dan televisi. Tingkat pendidikan
sangat mempengaruhi kemampuan penerimaan informasi. Masyarakat
dengan tingkat pendidikan yang rendah akan lebih baik mempertahankan
tradisi-tradisi, sehingga sulit menerima informasi baru (Suhardjo, 2005)
2. Reaksi Sibling Rivalry pada Anak Usia 3-5 Tahun
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki anak umur 3-5 tahun dengan intensitas reaksi Sibling Rivalry
termasuk dalam kategori sedang, yaitu sejumlah 21 orang atau 70%,
sedangkan responden lainnya menyatakan bahwa 6 anak (20%) memiliki
reaksi sibling rivalry dalam kategori tinggi serta 3 anak (10%) memiliki
reaksi sibling rivalry termasuk dalam kategori rendah, dengan demikian
kehadiran adik baru dalam keluarga menimbulkan reaksi sibling rivalry
pada kakak.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa reaksi sibling rivalry pada anak
usia 3-5 tahun termasuk dalam kategori sedang, yang artinya setelah
dilakukan pengamatan oleh orang tua (ibu) kemudian diperoleh data
pengukuran dengan menggunakan kuesioner, maka diketahui bahwa
sebagian besar ibu menyatakan bahwa reaksi sibling rivalry pada anak usia
3-5 tahun terletak di antara ( 1,0.) dan ( + 1,0.). Tiga indikator
reaksi sibling rivalry pada anak yang diteliti dalam penelitian ini yaitu
perilaku fisik, verbal dan non verbal, faktor penyebab dan peran orang tua.
83
Menurut Indonesiamedia.com (2008) Sibling Rivalry adalah konflik
atau perselisihan yang terjadi antar anak atau perselisihan antara kakak dan
adik. Lebih lanjut Kozier (1995) mengungkapkan bahwa anak akan
banyak mengalami kesepian, ketakutan dan kekhawatiran sehingga
muncul reaksi yang paling utama dari anak yaitu kemarahan, penolakan,
kecemburuan dan rasa bersalah yang sangat berlebihan pada anak.
Perasaan tersebut muncul ketika anak merasa bahwa kasih sayang dan
perhatian orang tuanya tidak lagi diberikan kepadanya karena telah terbagi
dengan kakak atau adik.
Menurut Harlock (1978), ada dua reaksi Sibling Rivalry yaitu reaksi
yang bersifat langsung dan tidak langsung. Reaksi langsung yang
dimunculkan dalam bentuk perilaku agresif mengarah ke fisik seperti
menggigit, memukul, mencakar, melukai dan menendang atau usaha yang
dapat diterima secara sosial untuk mengalahkan saingannya, sedangkan
reaksi yang bersifat tidak langsung bersifat lebih halus sehingga sukar
untuk dikenali seperti mengompol, pura-pura sakit, menangis dan menjadi
nakal.
Menurut Priatna dan Yulia (2006), menyebutkan bahwa faktor
penyebab Sibling Rivalry meliputi faktor internal (dalam diri anak) dan
eksternal (orang tua dan lingkungan), Reaksi sibling rivalry pada anak
dapat diekspresikan dengan berbagai macam antara lain dengan cara
agresif (memukul, dan melukai), dan regresi (suka mengompol, dan
menjadi kolokan (manja), rewel) ataupun dengan berekspresi memandangi
84
kakak atau adik dengan tajam, menggunakan bibir, menangis, serta
menjadi pendiam.
Beberapa faktor yang mempengaruhi Sibling Rivalry antara lain
karakter atau temperamen anak itu sendiri dalam hubungannya dengan
saudaranya seperti anak yang sensitif, gampang marah dan jengkel atau
susah beradaptasi (Indonesiamedia.com, 2008).
Faktor lainnya adalah karena orang tua membagi perhatian kepada
orang lain, mengidolakan anak tertentu, mengalihkan rasa kesal orang tua
serta kurangnya pemahaman diri, selain itu sarana yang diberikan oleh
orang tua seperti televisi ternyata juga sangat berpengaruh sekali terhadap
pembentukan karakter dalam diri anak (Mulyadi, 2000).
3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Anak
dengan Reaksi Sibling Rivalry anak Usia 3-5 Tahun
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh-kembang anak dengan
reaksi Sibling Rivalry pada anak usia 3-5 tahun. Hasil analisis korelasi
Spearman Rho menunjukkan bahwa koefisien korelasi sebesar 0,478
dalam arah negatif (-0,478) dengan signifikansi 0,008 dimana signifikansi
tersebut kurang dari 5% (Sig. p 0.008 < 0.05), dengan demikian hipotesis
alternatif yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Arah hubungan
yang negatif tersebut menandakan bahwa jika tingkat pengetahaun ibu
tentang tumbuh-kembang anak semakin baik, maka dapat menekan
intensitas atau reaksi Sibling Rivalry pada anak usia 3-5 tahun.
85
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan merupakan salah satu
faktor predesposisi dalam mempengaruhi perilaku seseorang, dalam
penelitian ini adalah pengetahuan yang baik tentang tumbuh kembang
anak maka dapat menjadi salah satu faktor predesposisi bagaimana
menerapkan pendidikan anak di lingkungan keluarga, terutama dalam
merencanakan kehadiran saudara baru bagi anak sehingga nantinya tidak
menimbulkan konflik bagi anak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pengetahuan tumbuh
kembang yang baik yang meliputi pemenuhan kebutuhan asuh, asih dan
asah, maka reaksi sibling rivalry pada anak dapat ditekan seminimal
mungkin. Hal tersebut selaras dengan pernyataan Soetjiningsih (2000),
bahwa kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secara garis besar
dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu kebutuhan fisik (asuh),
kebutuhan kasih sayang (asih) dan kebutuhan latihan (asah).
86
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Dengan reaksi Sibling Rivalry pada
anak umur 3-5 tahun di TK Assyifa Tanjung Rasa Kidul Patok Beusi Subang
Jawa Barat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak sebagian besar
termasuk dalam kategori cukup baik (53,4%)
2. Intensitas reaksi Sibling Rivalry pada anak usia 3-5 tahun sebagian besar
termasuk dalam kategori sedang (70%)
3. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang
tumbuh-kembang anak dengan reaksi Sibling Rivalry pada anak usia 3-5
tahun. Hasil analisis korelasi Spearman Rho menunjukkan koefisien
korelasi sebesar 0,478 dalam arah negatif, dengan signifikansi 0,008 <
0.05 dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan dalam
penelitian ini diterima. Jika semakin baik tingkat pengetahuan ibu tentang
tumbuh-kembang anak, yang meliputi pola pengasuhan asuh, asih dan
asah, maka reaksi Sibling Rivalry pada anak dapat ditekan seminimal
mungkin.
87
B. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan antara lain :
1. Bagi TK Assyifa, hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
salah satu bahan pertimbangan dalam memberikan pendidikan dengan
menanamkan pengertian pada anak betapa pentingnya kehadiran saudara
dalam keluarga sehingga anak bersikap baik terhadap kakak atau adiknya,
dengan demikian dapat menekan Sibling Rivalry pada anak tentunya
dengan memberikan pola pengasuhan asuh, asih dan asah karena sekolah
merupakan lingkungan pendidikan yang kedua bagi anak setelah keluarga.
2. Bagi STIKES Surya Global Yogyakarta, khususnya ilmu keperawatan
hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
kepustakaan dalam menambah wawasan keilmuan terutama dalam hal
pentingnya pengetahuan tentang tumbuh kembang anak dalam kaitannya
dengan reaksi Sibling Rivalry pada anak.
3. Bagi Orang tua, hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
tambahan pengetahuan dan wawasan dalam menerapkan pendidikan di
lingkungan keluarga khususnya masalah Sibling Rivalry pada anak
sehingga dengan pengetahuan tentang tumbuh kembang anak yang baik
yang meliputi pola asuh, asih dan asah, maka dapat memberi pengarahan
dan pengertian pada anak agar tidak terjadi Sibling Rivalry yang berat pada
anak karena dapat mengganggu tumbuh kembang anak.
4. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan penelitian sejenis,
hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan
88
referensi tentunya dengan memperhatikan kelemahan dan keterbatasan
penelitian ini. Misalnya melakukan penelitian dengan melibatkan variabel
lain yang berkaitan dengan intensitas reaksi Sibling Rivalry, melibatkan
variabel pengganggunya, menganalisis karakteristik responden
dihubungkan dengan reaksi Sibling Rivalry, melakukan penelitian dengan
membandingkan pada kelompok umur lainnya serta dapat menambah
jumlah responden dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, H.M (2000), Peran Gizi dan Pola Asuh dalam Meningkatkan Kualitas
Tumbuh Kembang Anak, Medika 2 (26) : 104 111.
Arikunto, S., 2003, Prosedur Penelitian Suatu Pengujian Reabilitas, Edisi Revisi
V, Rineka Cipta, Jakarta.
Bakwin, Harry & Bakwin, Ruth. M. (1972). Behavior Disorder In Children, New
York: W.B Saunder Company.
Cholid, Nirmala.S. (2004). Mengenali Stres Anak Dan Reaksinya. Jakarta :
Nirmala.
Dharmawanto, R (1991), Peranan Gizi pada Tumbuh Kembang Balita, Majalah
Kedokteran Indonesia, Jakarta.
Friedman, Marilyn M.1998. Keperawatan Keluarga, Edisi 3, Jakarta, EGC.
Gibbens, J. (1947). The Care Of Children From One To Five, London : Portman
Square
Hurlock, Elizabeth.B (1998), Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
Internet (2003). Http: /www.Indonesia Media Online Family Parenting.
Com/cetak/10/06/03/Reaksi Sibling Rivalry pada anak.
Internet, (2005) Http: /www.Pikiran Rakyat. Com/cetak/o4o3/15/0801, Html.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 2002. Tumbuh Kembang Anak dan remaja
Pertama. Jakarta. Sagung Seto
Kozier, B. (1995). Fundamental Of Nursing Concepts, Process and practice and
prantice Fifth Edition, Addison Wesley Publishing Company California
Millman, Howard L & Schaefer, E. (1989). How To Help Children With Common
Problem. New York : Von Nostrandrein Hold
Mulyadi, Seto. (2000). Mengapa Mereka Cemburu. http://
google.com/siblingrivalry/indo-net, Dunia-Pemandu Internet Indonesia.
Html.
Notoatmodjo, S, (1997), Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta : PT Rineka Cipta
Notoatmodjo, S (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat, edisi kedua, PT Rineka
Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta.
Notoatmojo, S (2005), Metodologi Penelitian Kesehatan, edisi ketiga, Alfabeta,
Bandung.
Nursalam, M.Nurs (Hons), Susilaningrum, Rekawati, SST, Utami, Sri, S Kep,
(2005), Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawat dan Bidan),
edisi pertama, Salemba Medika, Jakarta.
Priatna, Chollite & Yulia, A.(2006). Mengatasi Persaingan Saudara Kandung
Pada Anak Anak. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Riwidikdo, H. S.Kp. (2006), Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis
Data Dalam Penelitian Kesehatan, Media Cendikia Press, Jogjakarta.
Saifudin, Azwar, Drs, MA. (2008), Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Shahriza, dkk. (2004), Kesehatan Lingkungan dan Keluarga, Kanisius, Yogyakarta.
Soetjiningsih (1998), Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta
Soetjiningsih (2002), Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta
Suganda, Tanuwidjaya (2002). Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak Remaja, edisi
pertama, CV. Sagung Seto, Jakarta
Sugiyono, Prof.Dr. (2007), Statistika untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung.
Suherman, (2002). Perkembangan Anak, EGC, Jakarta
Suhardjo, 2005, Berbagai Cara Pendidikan Gizi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Suliha, U, dkk. 2002. Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC.
Wongs dan Whaley (1999). Nursing Care Of Infants and Children, Mosby. Inc
LAMPIRAN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH
KEMBANG ANAK DENGAN REAKSI SIBLING RIVALRY
PADA ANAK USIA TIGA SAMPAI LIMA TAHUN
DI TK ASSYIFA TANJUNG RASA KIDUL PATOK BEUSI
SUBANG JAWA BARAT
2008
KUESIONER IBU
A. IDENTITAS DIRI
1. Nama ibu : ...
2. Umur ibu :
3. Pendidikan ibu yang tertinggi (lingkari yang sesuai pendidikan terakhir
ibu)
0 : Tidak sekolah
1 : Tamat SD
2 : Tamat SLTP
3 : Tamat SLTA
4 : Tamat PT
4. Agama : .
5. Pekerjaan : ..
6. Jumlah anak : ..
B. IDENTITAS ANAK
1. Nama anak : ...
2. Umur anak :
3. Jenis kelamin :
4. Tanggal lahir :
C. PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK
Pilihlah jawaban yang menurut ibu benar dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu jawaban yang tersedia.
1. Anak bertambah tinggi badannya, menurut ibu termasuk
a. Pertumbuhan
b. Perkembangan
c. Kenaikan
2. Anak menanyakan tentang acara di TV, menurut ibu termasuk..
a. Pertumbuhan
b. Perkembangan
c. Tambah kepandaian
3. Menurut ibu pentingnya mengetahui tumbuh kembang anak adalah
a. Untuk mengetahui anak mulai belajar meraih benda-benda
b. Untuk mengetahui keterlambatan dan kenaikan pada anak
c. Untuk mengetahui bakat dan minat anak
4. Peran ibu dalam perkembangan anak adalah.
a. Pengasuhan anak
b. Berprilaku baik pada anak
c. Menjadi contoh bagi anak
5. Anak mengendarai sepeda termasuk gerakan (motorik) apa
a. Halus
b. Sedang
c. Kasar
6. Anak bermain dengan teman sebayanya, menurut ibu perkembangan
dalam hal apa..
a. Perkembagan bermain
b. Perkembangan berbicara
c. Perkembangan bergaul
7. Anak menggoyangkan tangan (menari) mengikuti musik, menurut ibu
termasuk gerakan (motorik) apa.
a. Halus
b. Kasar
c. Baik
8. Anak dapat melakukan naik turun tangga biasanya terjadi pada usia.
a. 4 tahun
b. 18-24 bulan
c. 6 bulan
9. Anak usia 3-4 tahun menurut ibu gerakan motorik kasar adalah.
a. Menggambar garis lurus
b. Berjalan jinjit/pada jari kaki
c. Dapat melaksanakan perintah
10. Anak usia 3-5 tahun menurut ibu dalam perkembangan gerakan halus
contohnya..
a. Menggambar orang 3 bagian
b. Menaruh kubus
c. Mencoret-coret
11. Anak mampu bermain bola (menendang) menurut ibu dalam
perkembangan gerakan kasar biasa terjadi pada usia..
a. 2-3 tahun
b. 4-5 tahun
c. 6 tahun
12. Dalam mengasuh anak pada tahap perkembangan perlakuan ibu yang baik
adalah..
a. Menegakkan aturan yang ketat
b. Menegakkan aturan secara konsisten
c. Bersikap komando
13. Pengasuhan dalam perkembangan dengan perlakuan yang terlalu
melindungi dampaknya terhadap kepribadian..
a. Merasa aman
b. Percaya diri
c. Agresif
14. Perilaku ibu yang suka menghukum anak menyebabkan anak dalam
perkembangannya..
a. Penurut
b. Bersahabat
c. Berani
15. Pengasuhan anak dalam tahap perkembangan sebaiknya dimulai sejak
usia
a. Remaja
b. Masa kanak-kanak
c. Sejak anak dilahirkan
16. Tidak harmonisnya keluarga mempunyai pengaruh pada anak yang sangat
negatif pada tahap perkembangan anak, hal ini disebabkan oleh..
a. Kurangnya perhatian dan kasih sayang yang diberikan pada anak
b. Sikap ibu yang keras pada anak
c. Sikap ibu yang efektif
17. Menurut ibu yang terjadi pada anak usia 6-9 bulan pada tahap
perkembangan bergaul contohnya dalam hal
a. Tertawa melihat orang
b. Menangis bila didekati orang lain
c. Mengenal anggota keluarga dan takut pada orang lain
18. Anak bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya
lingkungan lain diluar keluarganya biasanya terjadi pada usia..
a. 2-3 tahun
b. 4 tahun
c. 5 tahun
19. Anak usia 3-4 tahun dapat kita lihat dalam hal apa dikeluarga.
a. Menunjukan rasa bersalah pada saudaranya
b. Menunjukan rasa sayang pada saudaranya
c. Menunjukan rasa cemburu pada saudaranya
20. Contoh perkembangan anak 3 - 4 tahun adalah..
a. Mengenal 2 3 warna
b. Melompat dan menari
c. Menggambar lingkaran
21. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang yang akan mempengaruhi
kecepatan dan kematangan tulang adalah termasuk faktor :
a. Genetik
b. Lingkungan
c. Asah
22. Peran Lingkungan keluarga terhadap perkembangan anak adalah :
a. Peran perawatan penuh kasih sayang
b. Individu yang sehat
c. Tempat berlindung
23. Pengembangan kepribadian pertama kali pada anak sebaiknya dilakukan
dalam lingkungan :.
a. Keluarga
b. Sekolah
c. Masyarakat
24. Pendidikan yang baik pada anak terdapat di lingkungan :.
a. Keluarga
b. Sekolah
c. Masyarakat
25. Lingkungan keluarga yang baik adalah:.
a. kondusif
b. apatis
c. Egois
26. Yang termasuk kebutuhan asih adalah :
a. Nutrisi
b. Pakaian
c. Kasih Sayang
27. Ibu sering memaksakan kehendak diluar kemampuan anak, hal tersebut
bisa menyebabkan anak :.
a. Rendah diri
b. Mudah bergaul
c. kecewa
28. Peran ibu agar anak dapat mengatasi persoalan persoalan yang ada
adalah:.
a. Dorongan berupa langkah langkah penyelesaian
b. Memberikan kesempatan
c. Kemandirian
CHEKLIS UNTUK
REAKSI SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN
NO PERTANYAAN Sering Jarang Tidak
Pernah
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Apakah anak memukul
kakak atau adik dirumah.
Apakah anak berkelahi dengan
kakak atau adik dan teman dirumah
atau disekolah.
Apakah anak membanting pintu saat
marah
Apakah anak membentak adik atau kakak
saat marah kepada adik atau kakak
Apakah kakak atau adik mengeluarkan
kata kata yang tidak pantas saat marah
Apakah orang tua menegur ketika kakak
atau adik mengeluarkan kata kata yang
tidak pantas
Apakah anak melotot ketika marah
dengan kakak atau adik
Apakah anak menjadi pendiam setelah
bertengkar dengan kakak atau adik
Apakah kakak atau adik marah marah
atau berperilaku agresif ketika tidak
menemukan barang yang dicari
Apakah anak menjadi malas belajar
setelah bertengkar dengan kakak atau
adik
Apakah anak mencari perhatian ibu
dengan membuang barang atau mainan
bila ibu bersama kakak atau adik
Apakah anak berpura pura sakit untuk
mencari perhatian ibu bila ibu bersama
kakak atau adik
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Apakah anak mengalah kepada kakak
atau adik
Apakah anak senang bermain dengan
kakak atau adik
Apakah ibu mengetahui persaingan anak
untuk mendapatkan perhatian
Apakah ibu membandingkan kakak atau
adik
Apakah anak terganggu dengan adanya
kakak atau adik
Apakah anak menunjukkan rasa
kecemburuan pada kakak atau adik saat
ibu membicarakan kakak atau adik
Apakah ibu lebih suka pada salah satu
anak
Apakah anak diperkenalkan oleh ibu akan
kelahiran adik
Apakah ibu memberi pengertian kepada
anak akan kehadiran adik dan peran
sebagai kakak.
Apakah ibu berlaku adil pada anak - anak
Apakah anak protes terhadap tindakan ibu
yang berlebihan
Apakah ibu mengajarkan anak untuk
bertanggung jawab kepada adiknya
Apakah ibu mendampingi anak ketika
sedang bermain dengan kakak atau adik.
Apakah Ibu mengajak diskusi kakak/adik
Apakah ibu memberikan kesempatan
pada anak untuk berpendapat
28
29
Apakah ibu memberikan toleransi sanksi
pada anak
Apakah ibu memberi sanksi kepada anak
sesuai dengan kesalahannya
Pengantar Kuesioner Pengumpulan Data Dalam Rangka Penyusunan Skripsi
Program Sarjana Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global
Yogyakarta 2008
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Dengan hormat,
Dengan ini saya,
Nama : Cipta Ary Nugraha
Nim : 04.03.0059
Pendidikan : Mahasiswa semester XI
Alamat : Rembang, Jawa Tengah
Dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul "Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Dengan Reaksi Sibling
Rivalry Pada Anak Usia 3 5 Tahun Di Tk Assyifa Tanjung Rasa Kidul Patok
Beusi Subang Jawa Barat tahun 2008" dengan hormat mengaharapkan kesediaan
ibu ibu untuk menjadi responden penelitian dengan mengisi sejumlah
pertanyaan yang terlampir sejujur jujurnya sesuai dengan keadaan diri
sebenarnya, ikhlas dan tanpa prasangka. Jawaban yang diberikan hanya bertujuan
kepentingan ilmu pengetahuan tanpa ada maksud lain.
Atas kerjasama dan partisipasi ibu ibu, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
(Cipta Ary Nugraha)
Surat Persetujuan Menjadi Responden Dalam Pengisian Kuesioner
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Menyatakan bersedia dengan sukarela menjadi responden dan menjawab
pertanyaan dengan sejujur jujurnya pada penelitian yang dilakukan oleh Cipta
Ary Nugraha yang berjudul "Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Tumbuh Kembang Anak Dengan Reaksi Sibling Rivalry Pada Anak Usia 3 5
Tahun Di TK Assyifa Tanjung Rasa Kidul Patok Beusi Subang Jawa Barat tahun
2008" Demikian surat ini pernyataan ini saya buat sebenar benarnya tanpa
pakasaan dari pihak manapun.
Responden
()