You are on page 1of 2

HASIL BELAJAR Sadirman (2003 : 39), mengemukakan bahwa hasil belajar adalahhasil dari suatu kegiatan yang telah

dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang telah diperoleh dengan keuletan kerja. Menurut Anni (2005:4) hasil belajar merupakan perubahan perilakuyang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajaradalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswasetelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar. Jadi, lebih condonguntuk menempatkan hasil belajar itu pada kondisi hasil yang telah ataubisa diperoleh dalam suatu kurun waktu yang ditentukan. Surachmad (1990 : 50), mengatakan bahwa belajar adalahmengalami, yang berarti menghayati suatu aktual yang akanmenghasilkan respon tertentu dari pihak murid. Pengalaman yang berupapelajaran akan menghasilkan berupa perubahan (pematangan-pematangan) pola tingkah, perubahan didalam kekayaan informasi. Hilgrad dalam Soetomo (1993 : 119), memberikan batasan tentangbelajar sebagai suatu proses yang melahirkan atau mengubah suatukegiatan karena mereaksi terhadap suatu keadaan karena adanya latihan.Perubahan itu tidak disebabkan karena proses pertumbuhan(kematangan) atau keadaan organisme yang sementara. Sudjana (2000 : 28), memberikan konsep belajar sebagai suatuproses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentukseperti perubahan pengetahuan, pemahaman sikap dan tingkah lakunya,keterampilannya, kecakapan dan kemampuan dalam reaksinya, dayapenerimaannya dan aspek lainnya pada individu. Beberapa pengertian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa tidakterdapat perubahan yang berarti tetapi semuanya saling melengkapi,sehingga seseorang dikatakan belajar apabila ia melakukan sesuatu yangia tidak lakukan sebelumnya. Jadi dari tak tahu menjadi tahu, misalnyabelajar keterampilan mengetik, kemudian mengalami proses yangberulang-ulang sehingga kan mengakibatkan tahu/keterampilan mengetik.Selanjutnya proses belajar saling berkaitan dan saling menunjang sertamerupakan bagian integral dari system pendidikan. Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh atau dicapai siswasetelah mengikuti proses belajar di sekolah melalui tes/evaluasi yangdiwujudkan dalam bentuk angka atau huruf. Untuk mengetahui tinggirendahnya tingkat prestasi siswa, seorang guru harus menetapkan batasminimal keberhasilan belajar siswa. Menurut Syah (2004 : 219) ada beberapa alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelahmengikuti proses belajar mengajar. Di antara norma-norma pengukurantersebut ialah : a. Norma skala angka dari 0 sampai 10 b. Norma skala angka dari 10 sampai 100

Angka terendah yang menyatakan kelulusan/keberhasilan belajar (passinggrade) skala 0 sampai 10 adalah 5,5 atau 6, sedangkan untuk skala 0sampai 100 adalah 55 atau 60. Pada prinsipnya jika seorang siswa dapatmeneyelesaikan lebih dari setengah instrumen evaluasi dengan benar,siswa dianggap telah memenuhi target minimal keberhasilan belajar.Namun demikian, kiranya perlu dipertimbangkan oleh para guru sekolahterhadap penetapan passing grade yang lebih tinggi (misalnya 65 atau 70)untuk pelajaran inti. Berdasarkan konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajarmerupakan hasil dari kegiatan belajar mengajar dari kurun waktu tertentu.Ini dikarenakan sepanjang rentang kehidupan, manusia selaludihubungkan dengan upaya pencapaian hasil belajar, yang masing-masing dikaitkan dengan bidang dan kemampuan. Jadi hasil belajardalam proses belajar mengajar dapat diperoleh setiap individu dalampendidikan. Dalam kenyataannya, untuk mendapatkan hasil belajar yangbaik, tidak semudah yang kita bayangkan, tetapi penuh perjuangandengan berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam pencapaiannya.

You might also like