Professional Documents
Culture Documents
41610010035
Definisi MRP
MRP digunakan untuk perencanaan dan pengendalian item barang (komponen) yang tergantung (dependent) ada item-item yang ada di tingkat (level) lebih tinggi. Jumlah item yang hendak diproduksi pada tingkat yang lebih tinggi menentukan jumlah item yang akan dibuat atau diperlukan pada tingkat di bawahnya.
Material Requirement Planning adalah lebih dari sekedar metode proyeksi kebutuhankebutuhan akan komponen individual dari suatu produk.
Fungsi MRP
Sistem MRP mempunyai tiga fungsi utama, yaitu: sebagai kontrol tingkat persediaan, penugasan komponen berdasar urutan prioritas, Dan penentu kebutuhan kapasitas (capacity requirement) pada tingkat yang lebih detail daripada proses perencanaan pada rough-cut capacityrequirements
Work Orders
Purchase Orders
Rescheduling
3. Item Master Merupakan suatu file yang berisi informasi status persediaan tentang material, parts, subassemblies, dan produkproduk yang menunjukkan kuantitas on-hand , kuantitas yang dialokasikan (allocated quantity). 4. Pesanan pesanan (orders) Akan memberitahu tentang berapa banyak dari setiap item yang akan diperoleh sehingga akan meningkatkan stock on hand di masa mendatang. 5. Kebutuhan kebutuhan (requirements) Akan memberitahukan tentang berapa banyak dari masing masing item itu dibutuhkan sehingga akan mengurangi stock on hand di masa mendatang.
MPS menentukan proses MRP dengan jadwal pemenuhan produk jadi MPS menunjukkan jumlah produksi bukan demand MPS bisa merupakan kombinasi antara pesanan langsung konsumen dan peramalan demand MPS menunjukkan jumlah yang harus diproduksi, bukan jumlah yang bisa diproduksi
Struktur Produk
Clipboard Level 0 Board (1)
Rivet (2)
Level 1
Pressboard (1)
Level 3
Inventory Policy
Lead time 2
Item no.
Item type
7341
Manuf.
Annual demand
Holding cost
5,000
1
Product/sales class
Value class
Assy
B
Ordering/setup cost
Safety stock
50
25
Buyer/planner
Vendor/drawing
RSR
07142
Reorder point
EOQ
39
316
Phantom code
Unit price/cost
N
1.25
100
500
Pegging
LLC
Y
3
100
3
Mekanisme MRP
Mekanisme MRP
NETTING (Perhitungan Kebutuhan Bersih) Kebutuhan Bersih (NR) dihitung sebagai nilai dari Kebutuhan Kotor (GR) minus Jumlah yang diterima Penerimaan (SR) minus Persediaan Ditangan (OH) Kebutuhan Bersih dianggap nol bila NR lebih kecil dari atau sama dengan nol.
1.
NR=GR-SR-OH
POH : Planned On Hand , yaitu persediaan yang siap digunakan POH =On HandSafety Stock AllocatedScrap OH : On Hand , total persediaan ditangan
SS : safety stock , persediaan pengaman Ditentukan berdasarkan fluktuasi demand (), distribusidemand (Z) dan leadtime (LT)
2. LOTTING (Penentuan Ukuran Lot). Langkah ini bertujuan menentukan besarnya pesanan individu yang optimal berdasarkan hasil dari perhitungan kebutuhan bersih. Langkah ini ditentukan berdasarkan teknik lotting/lotsizing yang tepat. Parameter yang digunakan biasanya adalah biaya simpan dan biaya pesan. Metode yang umum dipakai dalam prakteknya adalah Lot- for Lot (L-4-L).
3. OFFSETTING (Penentuan Waktu Pemesanan). Langkah ini bertujuan agar kebutuhan komponen dapat tersedia tepat pada saat dibutuhkan dengan memperhitungkan lead time pengadaan komponen tersebut. 4. EXPLOSION Langkah ini merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat item (komponen) pada level yang lebih rendah dari struktur produk yang tersedia.
Netting
Lot size: LT: Gross requirements Scheduled receipts Projected on hand Net requirements Planned order receipts Planned order releases PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Matriks
LLC
low-level-code; level paling rendah suatu item ditemukan dalam struktur produk
Item
Lot size
Ukuran lot
LT (lead
time)
Matriks
PD (past-due)
orders behind schedule
Gross requirements
Permintaan akan item pada perioda tertentu
Scheduled receipts
Jumlah dalam on order & receipt date Order yang telah dirilis menjadi scheduled receipt
Projected on hand
inventory pada akhir perioda
Net requirements
jumlah bersih yang diperlukan
MRP Example
Widgets Gross requirements Scheduled receipts Week 1 Week 2 Week 3 Week 4
100 60
50
On hand
Net requirements Planned order releases
20
80
-20
20
-50
50
20
50
Teknik Lot-Sizing
Pada contoh di depan penetuan ukuran lot pesanan pada tahapan Lotting menggunakan teknik yang disebut Lot for Lot. Teknik ini menetapkan besarnya lot pesanan sama dengan besarnya net requirement Tidak selalu ukuran lot ditentukan dengan menggunakan cara demikian karena:
Memecah lot kemungkinan bisa menghasilkan biaya persediaan yang lebih murah Pesanan kemungkinan dibatasi oleh lot pembelian kepada supplier atau batasan kapasitas transfer pada shop floor, dll
Untuk menjelaskan teknik-teknik lot sizing, lihat MRP Chart di bawah, yang menunjukkan Gross Requirement (GR) selama 10 minggu Diketahui:
Biaya simpan: $2/unit/minggu Biaya set-up (pesan) : $200 Lead Time: 1 minggu
PD GR On Hand POR 35
1 35 0
2 30
3 40
4 0
5 10
6 40
7 30
8 0
9 30
10 55
PD GR On Hand POR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 35 30 40 0 10 40 30 0 30 55 35 0 44 4 4 68 28 72 72 42 61 74 74 74 74
Perbandingan Teknik
Tidak ada teknik yang superior Penggunaan sangat bergantung dari sifat-sifat: Fluktuasi demand Lead time Waktu antar pesan, dll Teknik yang umum dipakai adalah Lot for Lot, Fixed Order Quantity, dan Fixed Period Quantity Penggunaan yang diinginkan industri adalah teknik lot sizing sederhana di samping software MRP tidak menyertakan teknik yang rumit
Ketidakpastian
Ketidakpastian juga muncul dalam sistem MRP Sumber ketidakpastian dapat dilihat di samping Untuk mengatasi dikenal safety lead time dan safety stock
Sumber Ketidakpastian Demand Supply Saat kebutuhan bergeser Order tidak diterima pada waktunya Quantity Kebutuhan lebih atau Order diterima lebih atau kurang dari rencana kurang dari rencana Jenis Timing
Adanya ketidakpastian mengakibatkan terjadinya perubahanperubahan Diperlukan up-dating pada sistem sehingga diperoleh informasi terkini dan membuat pengendalian efektif Dikenal dua cara up-dating:
Regenerative System: up-dating dilakukan secara batch, misalkan mingguan atau bulanan, dll Net Change System: up-dating dilakukan setiap ada transaksi
Perluasan MRP
Service Requirements Planning (SRP) Business Requirements Planning (BRP) Distribution Requirements Planning (DRP)
MRP II Flowchart
Business Plan Marketing Plan Production Plan Financial Plan
No
Feasible?
Yes
more
Feasible?
Yes
Purchase orders
Inventory
Manufacture
Menyatukan kegiatan produksi dan pemasok untuk kepentingan konsumen Perencanaan multi-plant, multi-language & multi-currency
Kelemahan MRP(1)
Material requirements plan is first; capacity is an afterthought MRP assumes lead times are fixed and known
Kelemahan MRP(2)
Transfer lots yang lebih kecil dari pada production lots perlu dihindarkan padahal cara ini akan menurunkan WIP dan lead time
Butuh sistem berlebihan pelaporan yang
Prospek MRP/MRP II
Melakukan koordinasi strategi perusahaan di antara departemen/area fungsional Memberikan respon yang cepat terhadap what-if questions pada berbagai level rinci BOM, modul-modul pembelian, dan customer order entry adalah persyaratan standar dalam Manufacturing Information Systems Membangun kepercayaan (trust), teamwork dan keputusan yang lebih baik Perencanaan cash-flow dan proyesi profit/cost