You are on page 1of 16

Sampul

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dari guru mata pelajaran Ekonomi kami. Selain itu, makalah ini dibuat agar kiranya dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran lebih lanjut mengenai Inflas. Makalah ini disusun berdasarkan kepentingan-kepentingan dan pembahasan pokok terkait dengan Inflasi dan Indeks Harga. Dengan selesainya makalah ini, pembaca diharapkan mampu memahami tentang inflasi sebagai salah satu bagian dari laju pertumbuhan ekonomi dalam kehidupan ekonomi manusia. selain itu, setelah pembaca mampu memahami, pembaca juga diharapkan mampu menerapkan pemahamannya tentang inflasi dan indeks harga dalam kehidupan ekonomi sehari-hari

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis moneter yang melanda Negara-negara anggota ASEAN, telah memporak-porandakan struktur perekonomian negara-negara tersebut. Bahkan bagi Indonesia, akibat terjadinya krisis moneter yng kemudian berlanjut pada krisis ekonomi dan politik ini, telah menyebabkan kerusakan Krisis yang cukup yang signifikan terhadap di sendi-sendi dengan PerekonomianNasional. moneter melanda indonesia awali terdepresiasinya secara tajam nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (terutama dolar Amerika), akibat adanya domino effect dari terdepresiasinya mata uang Thailand (bath), salah satunya telah mengakibatkan terjadinya lonjakan harga barang-barang impor ini, dan menyebabkan hampir semua barang-barang yang di jual di dalam negeri baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama pada barang-barang yang memiliki kandungan impor tinggi. Karena kegagalan mengatasi krisis moneter dalam jangka waktu yang pendek, bahkan cenderung berlarut-larut, menyebabkan kenaikan tingkat harga terjadi secara umum dan berlarut-larut. Akibatnya angka inflasi nasional melonjak cukup tajam. Lonjakan yang cukup tajam terhadap angka inflasi nasional yang tanpa di imbangi oleh peningkatan pendapatan nominal masyarakat, telah menyebabkan pendapatan riil rakyat semakin merosot pula , pendapatan per kapita penduduk merosot relative sangat cepat, yang mengakibatkan Indonesia kembali masuk dalam golongan Negara miskin. Hal ini telah menyebabkan semakin beratnya beban hidup masyarakat strata ekonomi bawah. (akibat dari imported inflation yang dipicu oleh terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing Seperti telah diketahui, secara teoritis, pengertian inflasi merujuk pada

perubahan tingkat harga (barang dan jasa) umum yang terjadi secara terus-menerus. Data mengenai perkembangan harga dapat didasarkan pada cakupan barang dan jassa secara komponen pembentuk PDB (deflator PDB), cakupan barang dan jasa yang diperdagangkan antara produsen dengan pedagang besar atau antar pedagang besar (Indeks Haraga Perdagangan Besar/IHPB), ataupun cakupan barang dan jasa yang dijual secara eceran dan di konsumsi oleh sebagian besar masyarakat (Indeks Harga Konsumen/IHK). Dalam kaitan ini, cara perhitungan inflasi didasarkan pada perubahan indeks pada periode tertentu dengan indeks periode sebelummnya. Sebagai contoh, laju inflasi bulanan dihitung dari perubahan indeks bulan ini dan indeks bulan sebelumnya

B. Rumusan masalah

1) Apa pengertian inflasi


2) Apa saja jenis-jenis,teori,biaya inflasi dan cara menghitung inflasi?

3) Apa dampak inflasi dan cara mencegah inflasi? 4) Bagaiman perkembangan inflasi di Indonesia dan cara

pengendalianya?

BAB II INFLASI A. Pengertian inflasi Inflasi adalah proses kenaikan harga harga barang dan jasa secara umum dan trus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bilakenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dariharga barang-barang lain. Akibat inflasi secara umum adalah menurunnya daya beli masyarakat karena secara rieltingkat pendapatannya juga menurun.

B. Jenis-jenis inflasi 1. Jenis inflasi menurut sifatnya Laju inflasi dapat berbeda antara satu Negara dengan Negara yang lainatau dalam satu Negara dalam waktu yang berbeda. Atas dasar besarnya laju inflasi maka dapat dibagi dalam 4 kategori yaitu:
1.

Merayap/rendah Ccreeping inflation), yaitu inflasi yang

besarnya kurang dari 10% pertahun. 2. 30%. 3. Inflasi berat (high inflation),yaitu inflasi yang besarnya Infalsi menengah (galloping inflation), besarnya antara 10-

antara 30-100% pertahun. 4. Inflasi sangat tinggi (hyper inflation), yaitu inflasi yang

ditandai oleh naiknya harga secra drastis hingga mencapai 4 digit (diatas 100%) 2. Berdasarkan sebabnya infalsi dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Infasi permintaan (demand-pull inflation)

Inflasi ini timbul karena adanya permintaan masyarakat akan barang terlalu kuat. b. Inflasi biaya (cost-push inflation) Inflasi ini disebabkan turunnya produksi karena naiknya biaya produksi. Kenaikan biaya produksi factor diantaranya: - Tidak efisiennya perusahaan - Nilai kurs mata ung negra yang bersangkutan menurun - Kenaikan harga bahan baku industry - Adanya tuntutan kenaikan upah dari serikat buruh c. Inflasi campuran Kedua macam infalsi tersebut jarang ditemukan dalam praktek sehari hari. Pada umumnya inflasi di berbagai Negara merupakan capuran antara inflasi permintaan dan inflasi biaya.sehinnga inflasi campuran merupakan campuran anatra inflasi permintaan dan inflasi biaya. 3. Berdasarkan asalnya inflasi dibgi 2, yaitu: a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation). dapat ditimbulkan karena beberapa

Hal ini bias terjadi Karen adanya deficit dalam pembiayaan dan belanja Negara yang terlihat pada anggaran belanja Negara b. Inflasi yang berasal dari luar negeri(imported inflation)

sebagai akibat dari naiknya barang import. Hal ini bia terjdi pda

Negara yang berkembang karena sebagian bahan baku berasal dari luar negeri. 4. Berdasarkan sumber atau penyebab kenaikan arga inflasi dibedakan dalam 3 bentuk yaitu:
a. Inflasi tarikan permintaan : kenaikan harga harga barang yang

disebabkan oleh pertambahan pengeluaran yang besar yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan memproduksi yang tersedia. b. Inflasi desakan biaya : kenaikan harga harga yang disebabkan oleh kenaikan dalam biaya produksi sebagai akibat kenaikan harga bahan mentah atau kenaikan upah c. Inflasi import : kenaikan harga harga yang disebabkan oleh kenaikan harga barang impor yang digunakan sebagai bahan mentah produksi dalam negeri.

C. Teori Inflasi 1. Teori kuantitas Teori kuantitas adalah teori paling tua mengenai inflasi. Namun teori ini sangat berguna bagi Negara Negara berkembang.teori ini mengatakan bahwa penyebab utama inflasi adalah:

pertambahan jumlah uang yang beredar. psikologi (harapan)masyarakat mengenai kenaikan harga-harga dimasa mendatang.tambahan jumlah uang beredar sebesar x% bias menumbuhkan inflasi kurang dari x% ,sama dengan x% atau lebih dari x5 tergantung kepada masyarakat.

2. Teori Keynes Menurut John Maynard Keynes, inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuan ekonominya. Keynes berpendapat proses inflasi adalah proses perebutan rezeki diantara kelompok social yang menginginkan bagian yang lebih besar dari yang bias disediakan oleh masyarakat tersebut. Oleh Keynes proses perebutan ini diterjemahkan menjadi keaadaan dimana permintaan masyarakat terhadap barang selalu melebihi jumlah barang yang tersedia peristiwa ini disebut celah inflasi atau inflationary gap.tori ini sangat menarik karena menyoroti peranan system distribusi pendapatan dalam proses inflasi dan menyarankan hubungan antara inflasi dan faktorfaktor non-ekonomis.
3. Teori strukturalis

Teori ini didasarkan atas pengalaman Negara Amerika Latin.Teori ini memberikan tekanan pada ketegaran(infleksibilities) dari stuktur perekonomian negate berkembang. Menurut teoti ini ada 2 ketegaran utama dalam perekonomian Negara berkembangyang bias menimbulkan inflasi
a. ketegaran pertama berupa ketidak elastisan dari penerimaan

ekspor, yaitu nilai ekspor tumbuh secara lamban disbanding pertumbuhan sector lain. Kelambanan ini disebabkan karena:

- harga barang ekspor di pasar dunia tdak menguntungkan disbanding barang impor yang harus dibayar. - Suplay atau produksi barang-barang ekspor yang tidak responsive terhadap kenaikan harga.
b. Ketegaran yang kedua berkaitan dengan ketidak elastisan dari suplay

atau produksi bahan makan di dalam negeri.

D. Biaya inflasi Biaya inflasi yang muncul disebabkan karena hal-hal sebagai berikut: 1. Shoe leather cost(biaya kulit sepatu) adalah istilah yang menyatakan bahwa inflasi sesuai dengan harapan maka relative penetapan seuku bunga bank akan lebih besar dari tingkat inflasi.
2. Menu cost (biaya menu), yaitu biaya yang muncul karena perusahaan

harus sering mengubah harga dan itu berarti harus mencetak dan mengedarkan catalog baru. 3. Complaint and opportunity lost cost (biaya complain dan hilangnya kesempatan). Bila perusahaan dengan sengaja tidak mau mengganti catalog baru maka perusahaan akan mengalami kerugian karena harga akan naik sementara perusahaan menjual dengan harga lama. Bila tidak sengaja maka perushaan akan mendapat complain dari pelanggankarena harga tidak sesuai dengan catalog (khusus untuk Negara yang kon sumerismenya relative sangat baik). 4. Biaya perubahan peraturan undang-undang pajak. 5. Biaya ketidak amanan hidup. 6. Biaya inflasi yang tidak diharapkan:

a. redistribusi pendapatan antara debitor dan kreditor b. Penurunan nilai uang pension

E. Dampak inflasi Dampak positif inflasi terhadap kegiatan ekonomi: 1. Peredaran/ perputaran barang lebih cepat 2. Produksi barang-barang bertambah,karena keuntungan pengusaha

bertambah 3. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi. 4. Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan pendapatan. Dampak negativ inflasi terhadap ekonomi: a. Harga barang-barang dan jasa naik. b. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang c. Menimbulkan tindakan spekulasii. d. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar e. Kesadaran menabung masyarakat berkurang. Pihak-pihak yang diuntungkan akibat terjadinya inflasi :

a. Para pengusaha yang pada saat sebelum terjadinya inflasi telah memilik I stok/persediaan produksi barang yang siap jual dalam jumlah besar. b. Para pedagang, yang dengan terjadinya inflasi menggunakan kesempatan memainkan harga barang.dengan cara menaikkan barang agar mendapatkan laba yang besar. c. Para spekulan, yaitu orang atau badan usaha yang mengadakan spekulasi dengan cara menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum terjadinya inflasi dan menjual kembali saat terjadi inflasi sehinnga terjadi kenaikan harga yang sangat menguntungkan mereka. d. Para peminjam karena pinjamaman telah diambil sebelum harga barang naik sehingga nilai rillnya lebih tinggi daripada sesudah inflasi terjadi,tetapi peminjam tetap membayar sesuai perjajian yang dibuat sebelum terjadi inflasi. Misal, para pengambil KPR BTN sebelum inflasi yang mengakibatkan bahan bangunan dan rumah naik, sedangkan jumlah angsuran yang harus dibayar tidak ikut naik. Pihak pihak yang dirugikan akibat terjadinya inflasi : a. Para konsumen, karena harus membayar lebih mahal

sedangkanbarang yang diperoleh sedikit. b. Mereka yang berpenghasilan tetap,karena dengan penghasilan tetap naiknya barang dan jasa mengakibatkan barng yang dapat dibeli menjadi sedikit, sehingga pendapatan riil berkurang, sedangkan kenaikan penghasilan pada saat terjadi inflasi sulit diharapkan.

c. Para pemborong atau kontraktor karena harus mengeluarkan tambahan biaya untuk menutup pengeluaran-pengeluaran yang diakibatkan terjadinya inflasi. d. Para pemberi pinjaman/kreditor karena nilai riil yang diberikan mejadi lebih kecil.
e. Para penabung

dari pinjaman

karena pada saat inflasi bunga yang diperoleh

dari tabungan lebih kecil disbanding sebelum terjadi inflasi.

F. Cara mengatasi inflasi.

a. Kebijakan moneter 1. Mengatur jumlah uang yang beredar. Salah satu komponennya adalah uang giral.uang giral dapat terjadi dalam dua cara, yaitu seseorang memasukka uang kas ke bank dalam bentuk giro dan seseorang memperoleh pinjaman dari bank berbentuk giro, yang kedua ini lebih inflatoir. Bank sentral juga dapat mengatur uang giral dengan menaikkan cadangan minimum, sehingga uang beredar lebih kecil. Cara lain yaitu menggunakan discount rate. 2. Memberlakukan politik pasar terbuka (jual beli surat berharga) dengan menjual surat berharga , bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang yang beredar. b. Kebijakan fiscal dengan cara pengurangan pengeluaran pemerintah serta menekan kenaikan pajak yang dapat menekan perkembangan jumlah uang yang beredar.
c.

Kebijakan yang berkaian dengan output dengan menaikkan jumlah output missal dengan cara kebijakan penurunan bea masuk

sehingga impor barang meningkat. Bertambahnya barang didalam negeri cenderung menurunkan harga. d. Kebijakan penentuan harga dan indexing dengan penentuan ceiling harga, serta mendasarkan pada index harga tertentu untuk gaji/ upah. Klau index harga naik maka gaji juga naik, begitu pula kalau harga turun e. Sanering Sanering berasal dari bahasa Belanda yang berarti penyehatan , pembersihan reorganisasi. Kebijakan sanering antara lain: penurunan nilai uang, pembekuan sebagian simpanan bank dengan ketentuan bahwa simpanan yang di bekukan akan diganti menjadi simpanan jangka panjang oelh pemerintah. f. Devaluasi Devaluasi adala penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negerijika hal tersebut terjadi biasanya pemerintah melakukan intervensi agar nilai mata uang dalam negeri tetap stabil.

BAB III SARAN DAN KESIMPULAN Inflasi adalah gejala dimana harga-harga barang naik secara umum dan terus menerus. Factor penyebab inflasi adalah jumlah uang yang beredar, deficit anggaran belanja Negara. Cara mencegah inflasi yaitu dengan melakukan kebijakan moneter, kebijakan fiscal, kebijakan yang berkaitan dengan output, kebijaksanaan penentuan harga dan indexing, Cara mengatasi inflasi: 1. Peningkatan tingkat suku bunga 2. Penjualan surat berharga 3. Peningkatan cadangan kas 4. Pengetatan pemberian kredit.

DAFTAR PUSTAKA

You might also like