You are on page 1of 61

Hak Asasi Manusia Pengertian HAM HAM merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai

anugerah Tuhan yang melekat pada setiap dirimanusia sejak lahir. Istilah HAM dalam beberapa bahasa ; Perancis ( D roits de Lhomme), Inggris (Human Right ),Belanda ( Menselijeke Rechten ) dan Spanyol (Derechos del Hombre) . Adapun pengertian HAM dari beberapa tokohatau dokumen, dapat dipelajari sebagai berikut: 1. Secara harfiah HAM ialah hak yang dimiliki oleh seseorang karena orang itu manusia. HAM adalah hak-hak dasar yang dimilikimanusia sejak lahir. 2. John Locke (Two Treaties on Civil Government ) HAM adalah hak yang dibawa sejak lahir yang secara kodrati melekat pada setiap manusia dan tidak dapatdiganggu gugat (bersifat mutlak). Karena manusia adalah makhluk social, hak hak itu akan berhadapan denganhak orange lain, oleh sebab itu ; - Hak asasi harus dikorbankan untuk kepentingan masyarakat, sehingga lahir kewajiban - Hak asasi semakin berkembanga meliputi berbagai bidang kebutuhan, antara lain hak di bidang politik,ekonomi, dan sosial budaya. 3. Koentjoro Poerbapranoto

Hak asasi adalah hak yang bersifat asasi. Artinya, hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidakdapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga sifatnya suci. 4. UU RI No. 39 tahun 1999 tentang HAM Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhlukTuhan Yang maha Esa dan merupakan anugaerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi olehNegara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabtmanusia. 5. Jan Materson (Anggota Komisi HAM PBB) Human rights could be generally defines as those rights which are inherent in our nature and without which wecan not live as human being

MacamMacam HAM Berdasarkan Deklarasi Universal HAM (Universal Declaration of Human Rights), hak asasi dapat dibagi menjadi dua,yaitu ; a. Hak sipil dan Politik, yang meliputi ; - Hak hidup - Hak untuk bebas dari penyiksaanHak kebebasan dan keamanan pribadi - Hak diperlakukan secara manusiawiHak kebebasan bergerak dan memilih tempat tinggal
-

Hak mempunyai kedudukan yang sama di hadapan hukum

- Hak atas kebebasan berfikir

- Hak untuk berpendapat, berkumpul secara damai,berserikat - Hak untuk ikut serta dalam pemerintahan - Hak untuk memilih dan di[ilih dalam Pemilu - Hak untuk mendapat pelayanan atas dasarpersamaan b. Hak bidang ekonomi, sosial, dan budaya meliputi ; - Hak untuk menentukan nasibnya sendiri - Hak persamaan bagi laki-laki dan perempuan untukmenikmati hak-hak ekonomi, social dan budaya - Hak atas pekerjaan - Hak jaminan social - Hak atas standar kehidupan yang layak - Hak bebas dari kelaparan - Hak menikmati standar tertinggi keshatan fisik danmental - Hak atas pendidikan - Hak untuk ambil bagian dalam kebudayaan, meikmatimanfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan danpenerapannya, memeperoleh manfat dari perlindunganatas kepentingan moral, dan material dari karya ilmupengetahuan, sastra, atau seni yang diciptakan.

Dari beberapa pendapat para ahli, dapat dikataka bahwa pada dasarnya HAM meliputi hak untuk hidup, hak untukmerdeka, dan hak untuk memiliki sesuatu. Dalam perkembangan selanjutnya, terdapat macam-macam hak asasi yangdapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.

Hak asasi pribadi ( personal rights),

adalah hak asasi yang dimilki manusia secara pribadi; seperti hak untuk memilihagama dan menjalankan ibadah, hak untuk menyatakan pendapat, dan hak kebebasan untuk bergerak , dansebagainya.
2.

Hak asasi ekonomi ( property rights),

adalah hak asasi untuk memiliki sesuatu; seperti hak untuk memebli ataumenjual sesuatu dan hak untuk menyewakan sesuatu.3). 3. Hak asasi politik (political rights), adalah hak untuk ikut serta dalam pemerintahan; seperti hak untuk memilih dalam Pemilu, hak untuk dipilih dalam Pemilu dan hak untuk berorganisasi.4).
4.

Hak asasi dalam tata cara peradilan ( procedural rights),

adalah hak untuk memeperoleh perlakuan tata caraperadilan dan perlindungan; seperti hak untuk mendapatkan perlakuan yang benar dalam penangkapan danpenggeledahan.5). 5. Hak asasi social budaya (social and culture rights), adalah hak untuk memilih pendidikan dan mengembangkanbudaya; seperti hak memiliki pendidikan di SMA atau SMK.5).
6.

Hak asasi mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan

pemerintahan ( rights of legal equality), sepertihak untuk mendapatkan perlindungan dan jaminan hukum, dan memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan Sejarah HAM Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai manusia. Hak ini dimiliki oleh manusia semata mata karena ia manusia,

bukan karena pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan. Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal, artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia. Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena itu,selain ada hak asasi manusia, ada juga kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan demi terlaksana atau tegaknya hak asasi manusia (HAM). Dalam menggunakan Hak Asasi Manusia, kita wajib untuk memperhatikan, menghormati, dan menghargai hak asasi yang juga dimiliki oleh orang lain. Kesadaran akan hak asasi manusia , harga diri , harkat dan martabat kemanusiaannya, diawali sejak manusia ada di muka bumi. Hal itu disebabkan oleh hak hak kemanusiaan yang sudah ada sejak manusia itu dilahirkan dan merupakan hak kodrati yang melekat pada diri manusia. Sejarah mencatat berbagai peristiwa besar di dunia ini sebagai suatu usaha untuk menegakkan hak asasi manusia. Sebelum dibahas lebih mendalam mengenai hak asasi manusia di Indonesia, terlebih dahulu kita membahas sekelumit sejarah perkembangan dan perumusan hak asasi manusia di Dunia. Perkembangan atas pengakuan hak asasi manusia

ini berjalan secara perlahan dan beraneka ragam. Perkembangan tersebut antara lain dapat ditelusuri sebagai berikut. 1. Hak Asasi Manusia di Yunani Filosof Yunani, seperti Socrates (470-399 SM) dan Plato (428-348 SM) meletakkan dasar bagi perlindungan dan jaminan diakuinya hak hak asasi manusia. Konsepsinya menganjurkan masyarakat untuk melakukan sosial kontrol kepada penguasa yang zalim dan tidak mengakui nilai nilai keadilan dan kebenaran. Aristoteles (348-322 SM) mengajarkan pemerintah harus mendasarkan kekuasaannya pada kemauan dan kehendak warga negaranya. 2. Hak Asasi Manusia di Inggris Inggris sering disebutsebut sebagai negara pertama di dunia yang memperjuangkan hak asasi manusia. Tonggak pertama bagi kemenangan hak-hak asasi terjadi di Inggris. Perjuangan tersebut tampak dengan adanya berbagai dokumen kenegaraan yang berhasil disusun dan disahkan. Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut : MAGNA CHARTA Pada awal abad XII Raja Richard yang dikenal adil dan bijaksana telah diganti oleh Raja John Lackland yang bertindak sewenangwenang terhadap rakyat dan para bangsawan. Tindakan sewenang-wenang Raja John tersebut mengakibatkan rasa tidak puas dari para bangsawan yang akhirnya berhasil mengajak Raja John untuk membuat suatu perjanjian yang disebut Magna Charta atau Piagam Agung.

Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan raja. Tak seorang pun dari warga negara merdeka dapat ditahan atau dirampas harta kekayaannya atau diasingkan atau dengan cara apapun dirampas hak-haknya, kecuali berdasarkan pertimbangan hukum. Piagam Magna Charta itu menandakan kemenangan telah diraih sebab hak-hak tertentu yang prinsip telah diakui dan dijamin oleh pemerintah. Piagam tersebut menjadi lambang munculnya perlindungan terhadap hak-hak asasi karena ia mengajarkan bahwa hukum dan undang-undang derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan raja. Isi Magna Charta adalah sebagai berikut : Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan kebebasan Gereja Inggris. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak sebagi berikut : Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hakhak penduduk. Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi yang sah. Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar tindakannya. Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja berjanji akan mengoreksi kesalahannya.

PETITION OF RIGHTS Pada dasarnya Petition of Rights berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hak-hak rakyat beserta jaminannya. Petisi ini diajukan oleh para bangsawan kepada raja di depan parlemen pada tahun 1628. Isinya secara garis besar menuntut hak-hak sebagai berikut : Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan. Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya. Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.

HOBEAS CORPUS ACT Hobeas Corpus Act adalah undang- undang yang mengatur tentang penahanan seseorang dibuat pada tahun 1679. Isinya adalah sebagai berikut : Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu 2 hari setelah penahanan. Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut hukum. BILL OF RIGHTS Bill of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689 dan diterima parlemen Inggris, yang isinya mengatur tentang : Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen.

Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat. Pajak, undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seizin parlemen. Hak warga Negara untuk memeluk agama menurut kepercayaan masingmasing . Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja. 3. Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat Pemikiran filsuf John Locke (1632-1704) yang merumuskan hak-hak alam,seperti hak atas hidup, kebebasan, dan milik (life, liberty, and property) mengilhami sekaligus menjadi pegangan bagi rakyat Amerika sewaktu memberontak melawan penguasa Inggris pada tahun 1776. Pemikiran John Locke mengenai hak hak dasar ini terlihat jelas dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat yang dikenal dengan DECLARATION OF INDEPENDENCE OF THE UNITED STATES. Revolusi Amerika dengan Declaration of Independence-nya tanggal 4 Juli 1776, suatu deklarasi kemerdekaan yang diumumkan secara aklamasi oleh 13 negara bagian, merupakan pula piagam hak hak asasi manusia karena mengandung pernyataan Bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama derajat oleh Maha Pencipta. Bahwa semua manusia dianugerahi oleh Penciptanya hak hidup, kemerdekaan, dan kebebasan untuk menikmati kebhagiaan. John Locke menggambarkan keadaan status naturalis, ketika manusia telah memiliki hak-hak dasar secara perorangan. Dalam keadaan bersama-sama, hidup lebih maju seperti yang disebut dengan status civilis, locke berpendapat bahwa

manusia yang berkedudukan sebagai warga negara hak-hak dasarnya dilindungi oleh negara. Declaration of Independence di Amerika Serikat menempatkan Amerika sebagai negara yang memberi perlindungan dan jaminan hak-hak asasi manusia dalam konstitusinya, kendatipun secara resmi rakyat Perancis sudah lebih dulu memulainya sejak masa Rousseau. Kesemuanya atas jasa presiden Thomas Jefferson presiden Amerika Serikat lainnya yang terkenal sebagai pendekar hak asasi manusia adalah Abraham Lincoln, kemudian Woodrow Wilson dan Jimmy Carter. Amanat Presiden Flanklin D. Roosevelt tentang empat kebebasan yang diucapkannya di depan Kongres Amerika Serikat tanggal 6 Januari 1941 yakni : Kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran (freedom of speech and expression). Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya (freedom of religion). Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear). Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want). Kebebasan- kebebasan tersebut dimaksudkan sebagai kebalikan dari kekejaman dan penindasan melawan fasisme di bawah totalitarisme Hitler (Jerman), Jepang, dan Italia. Kebebasan kebebasan tersebut juga merupakan hak (kebebasan) bagi umat manusia untuk mencapai perdamaian dan kemerdekaan yang abadi. Empat kebebasan Roosevelt ini pada hakikatnya merupakan tiang penyangga hak-hak asasi manusia yang paling pokok dan mendasar.

4. Hak Asasi Manusia di Prancis Perjuangan hak asasi manusia di Prancis dirumuskan dalam suatu naskah pada awal Revolusi Prancis. Perjuangan itu dilakukan untuk melawan kesewenangwenangan rezim lama. Naskah tersebut dikenal dengan DECLARATION DES DROITS DE LHOMME ET DU CITOYEN yaitu pernyataan mengenai hak-hak manusia dan warga negara. Pernyataan yang dicetuskan pada tahun 1789 ini mencanangkan hak atas kebebasan, kesamaan, dan persaudaraan atau kesetiakawanan (liberte, egalite, fraternite). Lafayette merupakan pelopor penegakan hak asasi manusia masyarakat Prancis yang berada di Amerika ketika Revolusi Amerika meletus dan mengakibatkan tersusunnya Declaration des Droits de Ihomme et du Citoyen. Kemudian di tahun 1791, semua hak-hak asasi manusia dicantumkan seluruhnya di dalam konstitusi Prancis yang kemudian ditambah dan diperluas lagi pada tahun 1793 dan 1848. Juga dalam konstitusi tahun 1793 dan 1795. revolusi ini diprakarsai pemikir pemikir besar seperti : J.J. Rousseau, Voltaire, serta Montesquieu. Hak Asasi yang tersimpul dalam deklarasi itu antara lain : 1) Manusia dilahirkan merdeka dan tetap merdeka. 2) Manusia mempunyai hak yang sama. 3) Manusia merdeka berbuat sesuatu tanpa merugikan pihak lain. 4) Warga Negara mempunyai hak yang sama dan mempunyai kedudukan serta pekerjaan umum. 5) Manusia tidak boleh dituduh dan ditangkap selain menurut undang-undang.

6) Manusia mempunai kemerdekaan agama dan kepercayaan. 7) Manusia merdeka mengeluarkan pikiran. 8) Adanya kemerdekaan surat kabar. 9) Adanya kemerdekaan bersatu dan berapat. 10) Adanya kemerdekaan berserikat dan berkumpul. 11) Adanya kemerdekaan bekerja,berdagang, dan melaksanakan kerajinan. 12) Adanya kemerdekaan rumah tangga. 13) Adanya kemerdekaan hak milik. 14) Adanya kemedekaan lalu lintas. 15) Adanya hak hidup dan mencari nafkah.

5. Hak Asasi Manusia oleh PBB Setelah perang dunia kedua, mulai tahun 1946, disusunlah rancangan piagam hak-hak asasi manusia oleh organisasi kerja sama untuk sosial ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang terdiri dari 18 anggota. PBB membentuk komisi hak asasi manusia (commission of human right). Sidangnya dimulai pada bulan januari 1947 di bawah pimpinan Ny. Eleanor Rossevelt. Baru 2 tahun kemudian, tanggal 10 Desember 1948 Sidang Umum PBB yang diselenggarakan di Istana Chaillot, Paris menerima baik hasil kerja panitia tersebut. Karya itu berupa UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS atau Pernyataan Sedunia

tentang Hak Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari 30 pasal. Dari 58 Negara yang terwakil dalam sidang umum tersebut, 48 negara menyatakan persetujuannya, 8 negara abstain, dan 2 negara lainnya absen. Oleh karena itu, setiap tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia. Universal Declaration of Human Rights antara lain mencantumkan, Bahwa setiap orang mempunyai Hak : Hidup Kemerdekaan dan keamanan badan Diakui kepribadiannya Memperoleh pengakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum untuk mendapat jaminan hokum dalam perkara pidana, seperti diperiksa di muka umum, dianggap tidak bersalah kecuali ada bukti yang sah Masuk dan keluar wilayah suatu Negara Mendapatkan asylum Mendapatkan suatu kebangsaan Mendapatkan hak milik atas benda Bebas mengutarakan pikiran dan perasaan Bebas memeluk agama Mengeluarkan pendapat

Berapat dan berkumpul Mendapat jaminan sosial Mendapatkan pekerjaan Berdagang Mendapatkan pendidikan Turut serta dalam gerakan kebudayaan dalam masyarakat Menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan Majelis umum memproklamirkan Pernyataan Sedunia tentang Hak Asasi Manusia itu sebagai tolak ukur umum hasil usaha sebagai rakyat dan bangsa dan menyerukan semua anggota dan semua bangsa agar memajukan dan menjamin pengakuan dan pematuhan hak-hak dan kebebasan- kebebasan yang termasuk dalam pernyataan tersebut. Meskipun bukan merupakan perjanjian, namun semua anggota PBB secara moral berkewajiban menerapkannya.

6. Hak Asasi Manusia di Indonesia Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Yang artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus

memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya memang tidak ada hak yang dapat dilaksanakan secara multak tanpa memperhatikan hak orang lain. Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita tidak memperhatikan hak orang lain,maka yang terjadi adalah benturan hak atau kepentingan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak terpisah dari manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan. Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia,yakni: Undang Undang Dasar 1945 Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Di Indonesia secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu dapat dibeda-bedakan menjadi sebagai berikut : Hak hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak.

Hak hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak untuk memiliki sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya. Hak hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu) dan hak untuk mendirikan partai politik. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan ( rights of legal equality). Hak hak asasi sosial dan kebudayaan ( social and culture rights). Misalnya hak untuk memilih pendidikan dan hak untukmengembangkan kebudayaan. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (procedural rights). Misalnya peraturan dalam hal penahanan, penangkapan, penggeledahan, dan peradilan. Secara konkret untuk pertama kali Hak Asasi Manusia dituangkan dalam Piagam Hak Asasi Manusia sebagai lampiran Ketetapan Permusyawarahan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVII/MPR/1998.

Berikut sejarah HAM dalam berbagai sumber atau dokumen, diantaranya : 1. 2500 s.d.1000 SM (Hukum Hammurabi) Perjuangan Nabi Ibrahim melawan kelaliman Raja Namrud yang memaksakanharus menyembahpatung (berhala). Nabi Musa memerdekakan bangsa Yahudidari perbudakan Raja Firaun (Mesir) agar terbebas dari kesewenangan rajayang merasa dirinya sebagai Tuhan

2. 600 SM Di Athena (Yunani) , Solontelah menyusun undang-undang yang menjaminkeadilan dan persamaan bagi setiap warganya. Untuk itu dia membentuk Heliaie,yaitu Mahkamah Keadilan untuk melindungi orang-orang miskin danMajelis Rakyat atau Ecdesia . Karena gagasannya inilahSolondianggap sebagaipengajar Demokrasi. Perjuangan Solon, didukung olehPericles(tokohnegarawan Athena). 3. 527 s.d.322 SM (Corpus Luris) Kaisar Romawi pada masaFlavius Anacius Justinianusmenciptakan peraturanhukum modern yang terkodifikasi dalamCorpus Lurissebagai jaminan ataskeadilan dan hak asasi manusia.Pada masa kebangkitan Romawi telah banyak lahir filsuf terkenal dengan visitentang hak asasi seperti :Socrates dan Plato yang banyak dikenal sebagaipeletak dasar diakuinya hak-hak asasi manusia, serta Aristoteles yang mengajarkan tentang pemerintahan berdasarkan kemauan dan cita-citamayoritas warga. 30 SM s.d.632 M (Kitab Suci Injil)

4.

Dibawa oleh Nabi Isa Almasih sebagai peletak dasar etika Kristiani dan idepokok tingkah laku manusia agar senantiasa hidup dalam cinta kasih kepadaTuhan maupun sesama manusia. 5. Kitab Suci Al-Quran Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW , banyak mengajar tentangtoleransi, berbuat adil, tidak boleh memaksa, bijaksana, menerapkan kasihsaying, memberikan rahmat kepada seluruh alam semesta, dan sebagainya.

6.

15 Juni1215 (Magna Charta)

(MasaPemerintahanLockland di Inggris) Pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia, antara lain mencakup ; Raja tidak boleh memungut pajak kalau tidak dengan izin dari Great Council, Orang tidak boleh ditangkap, dipenjara, disiksa atau disita miliknya tanpa cukup alasan menurut hukum Negara. 7. 1629 (Petition of Rights MasaPemerintahanCharles I di Inggris) Pajak dan hak-hak istimewa harus dengan izin parlemen penduduk(warganegara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya) - Dalam keadaan damai, tentara tidak boleh menjalankan hukum perang
-

- Tentara tidak boleh diberi penginapan di rumah-rumah

Orang tidak boleh ditangkap tanpa tuduhan yang sah 1679 Hobeas Corpus Act (MasaPemerintahanChaarles II di Inggris) ditangkapnyalengkap dengan alasana penangkapan itu. (Alasan penahanan seseorangharus disertai bukti yang sah menurut hukum) Orang yang ditangkap harus diperiksa selambat-lambatnya dua hari setelahditangkap. 1689 Bill of Rights (MasaPemerintahanWillian III di Inggris

8.

- Jika diminta, hakim harus dapat menunjukkan orang yang

9.

- Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen - Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat - Pajak, Undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seizingparlemen

- Hak warga negara untuk memeluk agama menurut kepercayaan masingmasing


-

Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja Juli 1776 Declaration of Indefendence ( AS)

10. 04

Bahwa semua orang diciptakan sama. Mereka dikaruniai oleh Tuhan, hak-hak yang tidak dapat dicabut dari dirinya ialah ; hak hidup, ha kebebasan,dan ha mengejar kebahagian/ milik (life, liberty, and pursuit of happiness/ property).Amerika Serikat dianggap sebagai Negara pertama yang mencantumkanhak asasi dalam konstitusi (dimuat secara resmi dalam Constitution of USA tahun 1787) atas jasa Presiden Thomas Jefferson 14 Juli 1789 Declaration des Droits de Lhomme et du Citoyen (Perancis)

11.

Pernyataan HAM dan warga Negara sebagai hasil Revolusi Perancis dibawah pimpinan Jenderal Laffayete , anatara lain menyebutkan : - Manusia dilahirkan bebas dan mempunyai hak-hak yang sama - Hak-hak itu adalah hak kebebasan ( Iiberte) , kesamaan (Egalite) danpersaudaraan atau kesetiakawanan(fraternite),
12. Januari,1918

Rights of Self Determination

Tahun-tahun berikutnya, pencantuman HAM dalam konstitusi diikuti olehBelgia (1831), Uni Soviet (1936), Indonesia (1945), dsb. Naskah yangdiusulkan oleh Presiden Theodore Woodrow Wilson memuat 14 pasaldasar untuk mencapai perdamaian yang adil 13.1941 Atlantic Charter (dipelopori olehFranklin D.Roosevelt)

Muncul pada saat berkobarnya Perang Dunia II , kemudian disneutkanempat kebebasan (the four Freedoms) antara lain ; - Kebebasan berbicara, mengeluarkan pendapat, berkumpul, danberorganisasi (Freedom of Speech)
-

Kebebasan untuk beragama dan beribadah (Freedom of Religion)

- Kebebasan dari kemiskinan dan kekurangan (Freedom of Want) - Kebebasan seseorang dari rasa takut (Freedom of Fear) 10Desember1948 Universal Declaration of Human Rights

14.

Pernyataan sedunia tentang hak-hak asasi manusia yang terdiri dari 30 pasal.Piagam tersebut menyerukan kepad semua anggota dan bangsa di duniauntuk menjamin dan mengakui hak-hak asasi manusia dimuat di dalamkonstitusi Negara masing-masing

PERAN SERTA DALAM UPAYA PEMAJUAN, PENGHORMATAN, DANPENEGAKAN HAM DI INDONESIA 1. Perkembangan HAM di Indonesia Berbicara mengenai perkembangan hak asasi manusia di Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari konstitusi yangada dan pernah berlaku di Indonesia, karena legalitas hak asasi manusia sangat tergantung pada kebijakan Negaraada atau tidaknya mengatur hak asasi manusia. Pada waktu penyusunan Undang-Undang Dasar 1945 sudah adaperdebatan tentang hak asasi manusia harus masuk atau tidak dalam UUD 1945. Jika kita meneliti UUD 1945, maka sesungguhnya telah banyak memuat pasal tentang hak asasi manusia.Artinya para penyusun UUD 1945 telah

menyadari betapa pentingnya hak asasi manusia dalam kehidupanberbangsa dan berNegara, namun karena keterbatasan waktu dalam penyusunan UUD 1945, maka uraian rincitentang hak asasi manusia tidak mungkin dengan mengingat UUD 1945 bersifat singkat, supel dan fleksibel. Dalam sejarah politik dan ketatanegaraan Republik Indonesia, pada waktu Indonesia memberlakukanKonstitusi RIS 1949, hak-hak asasi manusia juga dimasukan dalam konstitusi. Demikian pula, waktu Indonesiamemberlakukan UUD Sementara 1950, hak asasi manusia juga dimuat dalam UUD Sementara 1950. Namun setelahDektrit Persiden 5 Juli 1959, Presiden Soekarno kembali memberlakukan UUD 1945. Pada era Presiden Soekarno,konvensi mengenai hak asasi manusia yang telah disyahkan adalah : - UU No. 68 Tahun 1958 tentang Hak Politik Wanita - UU No. 18 Tahun 1956 tentang Organisasi Buruh - UU No. 80 Tahun 1957 tentang Pengupahan bagi laki-laki dan perempuan untuk pekerjaan yang sama nilainya Bergantinya rezim Soekarno ke Soeharto ada upaya penegakan dan penghormatan terhadap hak asasimanusia, melalui Ketetapan MPRS No. XIV/MPRS/1966 dibentuk panitia ad hoc yang kemudian berhasil menyusunRancangan Piagam HAM dan Hak serta Kewajiban Warga Negara. Tetapi panitia ad hoc tersebut tidak membahasdalam sidang Umum MPRS tahun 1968 karena lebih mementingkan pembahasan berkaitan dengan peristiwapemberontakan G 30 S/PKI. Pada rezim Soeharto ada beberapa konvensi dan kebijakan yang diambil sebagai wujudpenegakan dan penghormatan hak asasi manusia, antara lain : - UU No. 7 Tahun 1984 tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan

- Keputusan presiden No. 43 Tahun 1993 yang menentang apartheid dalam olahraga - Keputusan presiden No. 36 Tahun 1990 tentang hak anak. Pada era rezim Habibie, penghormatan dan pemajuan hak asasi manusia telah menemukan momentumnyadimana MPR telah merumuskan dengan ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Disampingitu ada beberapa konvensi tentang hak asasi manusia yang disahkan, antara lain : - UU No. 5 Tahun 1999 yang menentang penyikasaan dan perlukan kejam lainnya - UU No. 29 Tahun 1999 tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial - Keputusan Presiden No. 83 Tahun 1998 tentang kebebasan berserikat dan perlindungan hak untuk berorganisasi - UU No. 19 Tahun 1999 tentang penghapusan kerja paksa - UU No. 8 Tahun 1999 tentang kebebasan menyatakan pendapat - UU No. 39 Tahun1999 tentang Hak Asasi Manusia - UU RI No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM Pada tanggal 15 Agustus 1998, Presiden Habibie meluncurkan Rencana Aksi Nasional HAM yang bertujuanuntuk memberikan jaminan bagi peningkatan pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia denganmempertimbangkan nilai adat istiadat, budaya dan agama. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada 3 hal yangdilakukan, yaitu : - Persiapan pengesahan perangkat internasional di bidang HAM - Deseminasi informasi dan pendidikan di bidang HAM

- Penentuan skala prioritas pelaksanaan HAMPada Masa Gus Dur, upaya pemajuan HAM lebih ditingkatkan dan mendapat perhatian cukup serius. Hal inidapat dilihat dari adanya : - Upaya penyempurnaan Rencana Aksi Nasional HAM - Pembentukan lembaga baru yaitu Mentri Negara Urusan HAM - Dibentuk pengadilan Hak Asasi Manusia - Dibentuk peraturan perundangan tentang perlindungan anak, penyiaran, ketanagakerjaan - Dibentuk peraturan perundangan tentang pemberantasan tindak pidana terorisme - Dibentuk badan perlindungan Swadaya masyarakat - Di bentuk lembaga Komnas HAM Pada masa pemerintahan Megawati, ada beberapa peraturan perundangan yang mengatur tentang HAM, yaitu: - UU No. 11 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Konvensi Internasional Hak ekonomi, Sosial dan Budaya. - UU No. 12 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Internasional Hak Sipil dan Politik - UU No. 27 Tahun 2004 tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi . 2. HAM dalam UUD 1945 Pernyataan hak asasi manusia yang dituangkan kedalam pasal-pasal UUD 1945 terbagi menjadi 2, yaitupenuangan bab khusus tentang hak asasi manusia dan penuangan pada bab atau pasal-pasal lainnya. Hak asasi manusia yang di tuangkan secar khusus pada bab XA tentang HAk Asasi Manusia, yang meniputi pasal28A sampai dengan pasal 28 J. Di

samping itu terdapat ketentuan hak asasi manusia di luar Bab tentang Hak AsasiManusia, yaitu bab X tentang Warga Negara dan Penduduk pada pasal 27 sampai dengan 32. Rumusan Hak Asasi Manusia yang termasuk dalam UUD 1945 tersebut dapat di bagi dalam beberapa aspek,yaitu hak asasi manusia yang berkaitan dengan: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) Hidup dan kehidupan Informasi dan komunikasi Keluarga Rasa aman dan perlindungan dari perlakuan yangmerendahkan Pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi derajat dan martabat Pekerjaan Kesejahteraan Sosial Beragama dan menjalankan ajaran agama Persamaan dan keadilan

manusia4

10) Bersikap, berpendapat dan berserikat 11) Kewajiban menghargai hak orang lain Selain hak-hak tersebut di ats, dalam UUD 1945 juga memuat hak-hak khusus, seperti : hak anak ataskelangsungan hidup, timbuh, dan berkembang dan hak anak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.Bahkan, dicantumkan hak-hak yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun, yaitu : 1) 2) 3) 4) Hak hidup Hak untuk tidak berbudak Hak untuk tudak di siksa Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hokum

5) 6) 7)

Hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlakusurut Hak Bergama

3. UU RI No. 39 tahun 1999 tentang HAM Bila ketentuan dalam pasal-pasal UU No. 39 tahun 1999 dikaji secara mendalam, maka dapat ditemukanmacam-macam hak asasi manusia sebagai berikut : 1) Hak untuk hidup 2) Hak atas rasa aman 3) Hak keluarga dan melanjutka keturunan 4) Hak atas kesejahteraan 5) Hak mengembnagkan diri 6) Hak turut serta dalam pemerintahan 7) Hak memperoleh keadilan 8) Hak wanita 9) Hak atas kenenasan pribadi 10) Hak anak Disisi lain, setiap hak assasi manusia seseorang menimbulakn kewajiban dasar dan tanggung jawab untukmenghormati hak asasi orang lain secara timbale balik serta menjadi tugas pemerintah untuk menghormati,melindungi, menegakkan, dan memajukannya. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajibtunduk kepada pembatasan yang di tetapkan undag-undang dengan maksud untik menjamin pengakuan sertapenghormatan atas hak dan kebebasan.

4. Peran serta dalam Upaya Penegakan HAM di Indonesia Beberapa faktor yang mempengaruhi upaya penegakan hak asasi manusia di Indonesia adalah: - Sosialisasi hak asasi manusia Pendidikan public harus dijalankan, masyarakat harus diberikan peyuluhan sehingga pemahaman tentang hak asasimanusia itu benar. segala pelanggaran jangan dikaitkan dengan hak asasi manusia harus dipisahkan denganpelanggaran kriminal murni. - Efektifitas penegasan hak asasi manusia Penegakan hukum sebagai operator di lapangan harus memiliki komitmen moral yang jelas,khususnya terkaitdengan hak asasi manusia. Dalam menjalankan tugasnya harus bersifat obyektif dan hanya berpihak padakebenaran. - Fungsi lembaga pengontrolKomnas HAM dan LSM adalah suatu lembaga pengontrol penegakan hak asasi manusia yang independen yangmemiliki eempat fungsi yaitu 1. Fungsi pemantau 2. Fungsi mediasi 3. Fungsi pendidikan dan penyuluhan 4. Fungsi pengkajian dan penelitian Berdasarkan UU No.39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia dijelaskan bahwa, setiap orang, kelompok,organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, atau lembaga kemasyarakatan lainnyaberhak berpartiaipasi dalam prlindungan, penegakan dan pemajuan hak asasi manusia. Partisipasi tersebutdapat dilakukan dalam bentuk:

a. Menyampaikan laporan atas terjadinya pelanggaran hak asasi manusia kepada komnas HAM b. Mengajukan usulan mengenai perumusan dan kebijakan yang berkaitan dengan HAM kepada komnas HAM c. Melakukan penelitian, pendidikan, dan penyebarluasan informasi mengenai hak asasi manusia d. Bersama dengan lembaga atau pemerintah melakukan sosialisasi Contoh Kasus pelanggaran HAM Kasus yang sudah diajukan siding peradilan
1.

Peristiwa TanjungPriok 1984 (74 korban) Penyerangan terhadap massa yangberunjuk rasaPengadilan HAM ad hocJakarta tahun 2003-2004 Penculikan Aktivis1998 tahun 1984-1998 (23 korban) Pnghilangan secara paksa oleh Militerterhadap para aktivis pro-demokrasiPengadilan Militer untukanggo

2.

3. 4.

ta tim mawar Kasus 27 Juli 1996 (1.678 korban) Penyerbuan kantor PDI Pengadilan Koneksitas 2002 PenembakanMahasiswa Trisakti1998 (31 korban) Penembakan aparat terhadapmahasiswa yang sedang berunjuk rasaPengadilan Militer bagi pelakulapangan

5.

6.

Kerusuhan Timor-Timur Pasca JajakPendapat1999 (97 korban) Agresi Militer Pengadilan HAM ad HocJakarta tahun 2002-2003 Peristiwa Abepura,Papua2000 (63 korban) Penyisiran membabi buta terhadappelaku yang diduga menyerangMapolsek AbepuraPengadilan HAM di Makasar

7.

Kasus yang belum tersentuh proses hukum 1. Pembantaianmassal 1965 tahun1965-1970(1.5 jt korban) korban sebagian besar adalah anggota PKI atau ormas yang berafiliasidengan PKI, sebagian besar dilakukan di luar proses hukum yang sah
2.

Kasus-kasus diPapua1966 (Ribuan korban) Operasi instensif dilakukan TNI untuk menghadapi OPM. Sebagian lagiberkaitan dengan masalah penguasaan sumber daya alam antaraperusahaan tambang internasional, aparat pemerintah menghadapipenduduk lokalNo Nama Kasus Tahun Korban Peristiwa Kasus Timor-TimurPasca Referendum1974-1999 (RatusanRibu korban) Dimulai dari agresi militer TNI (Operasi Seroja) terhadappemerintahan Fretelin yang sah di Timor-Timur. Sejak saat ituTimor-Timur selalu menjadi daerah operasi militer rutin yangrawan terhadap tindak kekerasan aparat RI Kasus-kasus di Acehpra DOM 1976-1989 (Ribuan korban) Semenjak dideklarasikannya GAM Hasan Di Tiro, Aceh selalumenjadi daerah operasi militer dengan intensitas kekrasan yangtinggi PenembakanMisterius (Petrus) 1982-1985 (1.678 korban) Korban sebagian besar tokoh criminal, residivis, atau mantancriminal. Operasi ini bersifat illegal dan dilakukan tanpa identitasinstitusi yang jelas Kasus Marsinah 1995 (1 korban) Pelaku utamanya tidak tersentuh, sementara orang lain dijadikankambing hitam. BUkti keterlibatan militer dibidang perburuhan Kasus dukun santetdi Banyuwangi 1998 (Puluhan korban) Adanya pembantaian terhadap tokoh masyarakat yang dianggapdan ditusuh dukun santet

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Kasus Bulukumba 2003 (2 tewas,puluhanluka-luka) Insiden ini terjadi karena keinginan PT. London Sumatera untukmelakukan perluasan area perkebunan mereka, namunmasyarakat menilak upaya tersebut.

HAMBATAN DAN TANTANGAN DALAM UPAYA PEMAJUAN,PENGHORMATAN, DAN PENEGAKAN HAM DI INDONESIA 1. Hambatan Penegakan HAM a. Faktor kondisi social-budaya 1) Strfikasi dan status social; yaitu tingkat pendidikan, usia, pekerjaan, keturunan, dan ekonomi masyarakatIndonesia yang multi kompleks (heterogen) 2) Norma adat atau budaya local kadang bertentangan dengan HAM, terutama jika sudah bersinggungandengan kedudukan seseorang, upacara-upacara sacral, pergaulan, dan sebagainya 3) Masih adanya konflik horizontal di kalangan masyarakat yang hanya disebabkan oleh hal-hal sepele. b. Faktor komunikasi dan informasi

1) 2) 3)

Letak geografis Indonesia yang luas dengan luas, sungai, hutan, Sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang belum Sistem informasi untuk kepentingan sosialisasi yang masih

dan gunung yang membatasi komunikasiantardaerah terbangun secara baik yang mencakup seluruhwilayah Indanesia sangat terbatas baik sumberdaya manusianyamaupun perangkat ( software danhardware) c. Faktor kebijakan pemerintah 1) 2) Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama tentang Ada kalanya demi kepentingan stabilitas nasional, persoalan Peran pengawasan legislative dan control social oleh pentingnya jaminan hak asasi manusia hak asasi manusia sering diabaikan
3)

masyarakat terhadap pemerintah sering diartikan oleh penguasa sebagai tindakan pembangkangan` d. Faktor perangkat perundangan 1) 2) Pemerintah tidak segera meratifikasikan hasil-hasil konvensi Kalaupun ada, peraturan perundang-undangan masih sulit untuk internasional tentang hak asasi manusia diimplementasikan e. Faktor aparat dan penindakannya (Law Enforcement ) 1) Masih adanya oknum aparat yang secara intitusi atau pribadi mengabaikan prosedur kerja yang sesuaidengan hak asasi manusia

2)

Tingkat pendidikan dan kesejahteraan sebagian aparat yang

dinilai masih belum layak sering membukapeluang `jalan pintas` untuk memperkaya diri 3) Pelaksanaan tindakan pelanggaran oleh oknum aparat masih diskriminatif, tidak konsekuen, dan tindakanpeyimpangan berupa KKN (korupsi, kolusi, dan Nepotisme) 2. Tantangan Penegakan HAM Tentang penegakan hak asasi manusia di Indonesia untuk masa-masa yang akan datang telah di gagas olehpemerintah Indonesia ( presiden Soeharto) pada saat akan menyampaikan pidatonya di PBB dalam KonferensiDunia ke-2 (Juni 1992) Dengan judul deklarasi Indonesia tentang Hak Asasi Manusia, dalam pidato itu ditandaskan beberapa prinsip,yaitu:
-

Prinsip universalitas ,yaitu bahwa adanya hak-hak asasi manusia bersifat fundamental dan memiliki keberlakuanuniversal, Prinsip Pembangunan nasionalm, yaitu bahwa kemajuan ekonomi dan social melalui keberhasilanpembangunan nasional dapat membantu tercapainya tujuan meningkatkan demokrasi dan perlindungan HAM. Prinsip Kesatuan HAM (Indivisibility), yaitu berbagai jenis atau kategori HAM, yang meliputi hak-hak sipil danpolitik, hak ekonomi, social, dan cultural, hak perseorangan, hak masyarakat/bangsa secara keseluruhanmerupakan satu kesatuan. Prinsip objektivitas atau Non-Selektivitas, yaitu penolakan terhadap pendekatan/penilaian terhadappelaksanaan hak-hak asasi pada suatu Negara oleh pihak luar, yang hanya menonjolkan satu jenis HAM saja,mengabaikan HAM lainnya.

Prinsip keseimbangan, yaitu keseimbangan anatara hak perseorangan dan masyarakat dan bangsa, sesuaidengan kodrat manusia sebagai makhluk individual dan makhluk social sekaligus. Prinsip Kompetensi Nasional, yaitu bahwa penerapan dan perlindungan HAM merupakan kompetensi dantanggung jawab nasional. Prinsip Negara hukum, yaitu bahwa jaminan terhadap HAM dalam suatu negara dituangkan dalam aturan-aturan hukum, baik hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis.

3. Rencana Aksi Nasional HAM Indonesia (2004-2009) Mengacu pada 6 (enam) program utama : 1). Pembentukan dan penguatan institusi pelaksanaan RANHAM 2). Persiaapan instrumen Hak Asasi Manusia Internasional, 3). Persiaapan harmonisasi peraturan perundang-undangan, 4). Diseminasi dan pendidikan Hak Asasi Manusia, 5). Penerapan norma dan standar Hak Asasi Manusia, dan 6). Pemantuan, evaluasi,dan pelaporan.

INSTRUMEN HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL HAM 1. Intrumen Hukum Internasional HAM Perhatian dunia internasional terhadap Hak Asasi Manusia tampak meningkat setelah perang dunia II ( 1939-1945).Besarnya jumlah korban diberbagai belahan dunia melahirkan perhatian yang mendalam terhadap peristiwapenistaan terhadap nilai kemanusiaan dalam perang besar itu. Keprihatiaan tersebut kemudian mendorongkesadaran umat manusia untuk

mengedepankan pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.Selanjutnya,tonggak sejarah bagi diakuinya prinsip-prinsip kebebasaan sipil dan hak asasi dalam konteksinternasional tampak nyata dibentuknya perserikatan bangsa-bangsa yang kemudian melahirkan deklarasi universalHak Asasi Manusia (Universal Declaration of human rights) tahun 1948. Beberapa instruman hukum tentang HAM internasional pasca-Universal Declaration of human rights tahun 1948,yaitu 1) 1958 Lahirnya konvensi tentang hak-hak politik perempuan
2)

1966 Covenants of Human Right stelah diratifikasi oleh Negara-negara PBB, yang isinya mencakup:
-

The international on civil and political rights, yaitu memuat hakOptional protocol , yaitu adanya kemungkinan seorang warga Negara

hakdan hak-hak politik (persamaanhak antara pria dan wanita)


-

mengdukan pelanggaran HAM kepada the human rights commite PBB setelah melalui upaya pengadilan di negaranya.
-

The international covenant of oconomi,social and cartular rights, yaitu

berisi syarat-syarat dan nilai-nilai bagi system demokrasi ekonomi,sosial, dan budaya. 3) 1976 Konvensi internasional tentang Hak-hak Khusus. 4) 1984 Konvensi tentang penghasupan segala bentuk Diskrimansi terhadap perempuan. 5) 1990 Konvensi tentang Hak-hak anak 6) 1993 Konvensi anti-aperheid Olahraga. 7) 1998Konvensi menentang penyiksaan dan pengakuan atau hukuman lain yang kejam,tidakmanusiawi,dan merendahkan martabat manusia. 8) 1999 Konvensi tentang penghasupan segala bentuk Diskrimansi Rasial.

2. Peradilan INternasional HAM Sebagai suatu nilai yang diakui secara universal,pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusiamerupakan tanggung jawab bersama yang bersifat lintas negara. Artinya persoalan hak asasi manusia tidakhanya merupakan persoalan suatu Negara secara tersendiri, melainkan menjadi persoalan bersama yangmendapat perhatian internasional. Oleh karena itu, pelaku kejahatan kemanusiaan tidak dapat berdalih bahwakarena dia adalah warga negaranya tertentu dan melakukan kejahatan di wilayah negara sendiri, duniainternasional tidak berhak menuntutnya. Banyak kejahatan kemanusiaan yang merupakan pelanggaran HAM dilakukan oleh rezim otoriter di sebuahnegara. Biasanya pemerintah otoriter tidak hanya menguasai lembaga. Karena itu, seorang penguasa yangotoriter biasanya dapat melakukan kejahatan kemanusiaan dengan leluasa tanpa tersentuh oleh lembagaperadilan. Sementara, lembaga negara lainnya dan juga masyarakat tidak memiliki kekuatan yang menandaiuntuk melakukan kontrol terhadap kekuasaannya. Perlindungan terhadap hak asasi manusia internasional yang menggunakan instrument hukum adalahmahkamah kejahatan internasional atau yang dikenal dengan International Criminal Court (ICC). ICC dibentuk pada tanggal 1 juli 2002 berdasarkan pada aroma statute of the criminal (1998);berkedudukan diDen Haag,Belanda; dan dapat mengadakan sidang di Negara lain bila diperlukan.Wewenang ICC terbatas pada kejahatankejahatan yang paling serius dan menyangkut masyarakatinternasional, antara lain: a. Genosida yaitu tindakan atau perbuatan yang bertujuan untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atausebagian bangsa , ras, etnis atau agama dengan cara:

- Membunuh anggota kelompok - Mengakibatkan penderitaan fisik dan mental yang berat pada kelompok - Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang mengakibatkan kemusnahan - Mencegah kelahiran dalam kelompok - Memaksa anak-anak untuk pindah kekelompok lainb. b. Kejahatan terhadap kemanusiaan yaitu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang sistematik kepada penduduk sipil, antaralainsebagai berikut :Pembunuhan, Penyiksaan, Perkosaan, Penganiayaan, kepada keiompok, Pemusnahan, Penghilangan orang dengan paksa, Perbudakan, Kejahatan apartheid, Penggusuran, Tindakan lain yang tidak berperikemanusiaanPerampasan kemerdekaan 3. Pelanggaran dan Proses Peradilan HAM Internasional a. Pelanggaran hak asasi manusia Beberapa kasus yang pernah terjadi tentang pelanggaran hak asasi manusia di dunia adalah sebagai berikut: Warga Negara diadili kasus Genosida irak Frans van Anraat, dikenal dakwaan kejahatan perang dan genosida, dia adalah warga belanda pertamayang diadili dalam kasus ini, yang dituduh menjual bahan kimia dari amarika serikat dan jepang kepada irakyang digunakan untuk membuat gas syaraf dan gas mustard yang digunakan dalam perang melawan irantahun 1980-1988 dan terhadap warga kurdi irak.

Jaksa penuntut mengatakan PBB menggambarkan van Anraat seagai salah satu perantara penting dalampembelian bahan-bahan kimia oleh irak, namun dalam sebuah wawancara yang dilakukan tahun 2003, vanAnraat menyangkal tahu menahu soal serangan itu. Laporan-laporan menyatakan saat itu dia member informasi kepada dinas rahasia Belanda mengenaiprogram senjata Saddam Hussein. Setelah irak diinvasi pada bulan Maret 2003, dia kembali ke Belanda danditangkap pada bulan Desember 2004 di Amsterdam. PBB mencurigai pengusaha itu adalah pemasok utama bahanbahan kimia bagi rejim irak, dengan mengirim26 kali ke Negara itu. Kasus Genosida, tokoh Khmer merah paling senior ditahan Nuon Chea, tokoh Khmer merah paling senior, ditahan. Penahannannya adalah bagian dari tindak lanjutpenyelidikan kasus Genosida dikamboja beberapa tahun yang lalu. Dia akan diajukan kepengadilan genosidayang mendapat dukungan PBB. Pengadilan akan dimulai pada tahun depan. Banyak yang menilai, Noun Cheamemiliki peran penting sebagai pembuat keputusan dalam rezim tersebut. Rezim itu bermaksud menciptakan masyarakat agraria, namun ternyata malah menimbulkan kematianlebih dari satu juta orang karena kelaparan, penyakit, kerja paksa, dan eksekusi. Noun Chea pun telahberulang kali membantah ikut bertanggung jawab atas kematian ribuan warga Negara tersebut. Meskidemikian, pada awal tahun ini dia menyatakan kesiapannya untuk menghadapi pengadilan. Terkait kasus genosida tersebut, tersangka yang ditetapkan baru satu orang. Penahanan telah dilakukanatas Kang Kek leu alias Duch

pada juli lalu. Duch dituduh menjadi kerala penjara S21 di Phnom Penh. Dipenjara itulah diperkirakan telah terjadi penyiksaan secara brutal lebih dari 17.000perempuan, pria, dananak-anak.

Mengadili Jiang Zemin Secara hukum, untuk pertama kalinya praktisi Falun Gong menuntut jiang zemin di pengadilan pederalChicago, Amerika pada 22 oktober 2002. Ia telah dituntut dibawah hukum HAM atas penganiayaan dankejahatan genosida (kejahatan pemunahan bangsa atau ras) yang dilakukannya. Tiga alasan utama dalam tuntutannya terhadap Jiang Zemin adalah : penyiksaan kejam, kajahatankemanusiaan dan kejahatan genosida. Ketua organisasi itu, Philip Grand menyatakan jian zemin dengankepentingannya sendiri telah melakukan penindasan terhadap pengikut Falun Gong, dan juga telah mendirikan lembaga yang khusus menangani kasus Falun Gong yakni kantor 610 yang mirip gestaponya Adolf Hitler. Karena itu ia harus bertanggung jawab atas kematian lebih dari 800 praktisi. Para praktisi Falun Gong juga bergantung dengan pemerintah berbagai Negara mendesak mahkamahinternasional PBB untuk mengadili Jiang Zemin. Praktisi yang tersebar diseluruh dunia, saat ini sedangmengumpulkan dan menata serangkaian bukti penindasan, meliputi kesaksian dari saksi mata, dengan jelasmenerangkan rincian dan kejadian sebagian pratiksi selama ditahan yang disiksa dan dipukul

hinggameninggal, foto-foto almarhum, dan sebuah daftar nama almarhum yang paling jelas yang terakhir inidiketahui. b. Proses peradilan hak asasi manusia internasional Prose paradilan HAM internasionai meliputi beberapa tahapan, antara lain: 1) Pemeriksaan pendahuluan Penuntut umum, setelah adanya laporan atau pengaduan dari salah satu Negara peserta mengenai suatukejahatan, kemudian melakukan evaluasi atas laporan tersebut. Apalagi penuntut umum menyimpulkanbahwa ada dasar yang beralasan untuk menindak lanjuti dengan penyidikan kepada majelis pra-peradilandengan dilengkapi bahan-bahan yang telah dikumpulkan.Dalam melakukan penyelidikan, tugas dan wewenang penuntut umum adalah: Mengumpulkan dan memeriksa bukti-bukti Meminta kehadiran dan bertanya kepada orang yang sedang Mengadakan kerjasama dengan setiap Negara atau organisasi Membuat persiapan atau kesepakatan yang tidak bertentangan

diselidiki, korban, dan saksi antar pemerintah yang sesuai kewenangan dengan undang-undang untukmempermudah kerjasama dengan Negara, organisasi antar pemerintah atau orang Menjaga kerahasiaan dokumen dan informasi yang diperoleh Sebelum pemeriksa, penuntut umum boleh melanjutkan

penyidikan dan dapat mengubah atau mencabutsetiap dakwaan 2) Pemeriksaan pengadilan

Dalam pasal 61 International Criminal Court (ICC) ditentukan sebagai berikut: Pada waktu pemeriksaan, penuntut umum harus mendukung Dalam proses pemeriksaan tersangka diperbolehkan: o o o Menolak dakwaan Membantah bukti yang di ajukan oleh penuntut umum Mengajukan bukti setiap dakwaan dengan bukti yang cukup

Dalam pimpinan mengangkat majelis pemeriksayang

bertanggung jawab terhadap pelaksana setiappersidangan berikutnya Terdakwa harus hadir selama pemeriksaan.bila terdakwa hadir dipengadilan terus-menerus menunggupersidangan, Majelis pemeriksa dapat mengeluarkan terdakwa dan membuat penetapan baginya untukmematuhi persidangan dan memberikan intruksi kepada pengacaranya dari luar sidang dengan teknologikomunikasi Dalam mulai persidangan, majelis pemeriksa membacakan kepada terdakwa dakwaan yang sebelumnyatelah dikonfirmasikan oleh majelis pra-peradilan. Majelis pemeriksa memberi kesempatan kepadaterdakwa untuk menyatakan pernyataan bersalah atau tidak bersalah. Hakim ketua memberi petunjuk pelaksanaan persidangan termasuk menjamin bahwa persidangandilaksanakan secara adil dan tidak memihak Majelis pemeriksa memiliki wewenang untuk: o Mengatur mengenai diterimanya suatu bukti

o -

Mengambil suatu tindakan yang perlu untuk menjaga

ketertiban selama berlangsungnya pemeriksaan Bila majelis pemeriksa berpendapat bahwa diperlukan adanya fakta-fakta yang lebih lengkap untukkepentingan keadilan, terutama korban, maka dapat: o o Menuntut penuntut umum mengajukan bukti tambahan Memerintahkan agar pemeriksaan dilanjutkan termasuk keterangan saksi-saksi Putusan majelis pemeriksa harus berdasarkan evaluasi bukti dari seluruh persidangan 3) Upaya Banding Berdasarkan pasal 74 International Criminal Court (ICC), putusan pengadilan dapat diajukan banding olehpenuntut umum atau orang yang dihukum dengan alasan-alasan sebagai berikut: -

Kesalahan prosedur Kesalahan fakta Kesalahan hokum Alasan lain yang mempengaruhi keadilan

Jawaban Pertanyaan
1.

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai manusia. Hak ini dimiliki oleh manusia semata mata karena ia manusia, bukan karena pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan. Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal, artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia. Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena itu,selain ada hak asasi manusia, ada juga kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan demi terlaksana atau tegaknya hak asasi manusia (HAM). Dalam menggunakan Hak Asasi Manusia, kita wajib untuk memperhatikan, menghormati, dan menghargai hak asasi yang juga dimiliki oleh orang lain. Kesadaran akan hak asasi manusia , harga diri , harkat dan martabat kemanusiaannya, diawali sejak manusia ada di muka bumi. Hal itu disebabkan oleh hak hak kemanusiaan yang sudah ada sejak manusia itu dilahirkan dan merupakan hak kodrati yang melekat pada diri manusia.

Sejarah mencatat berbagai peristiwa besar di dunia ini sebagai suatu usaha untuk menegakkan hak asasi manusia. Sebelum dibahas lebih mendalam mengenai hak asasi manusia di Indonesia, terlebih dahulu kita membahas sekelumit sejarah perkembangan dan perumusan hak asasi manusia di Dunia. Perkembangan atas pengakuan hak asasi manusia ini berjalan secara perlahan dan beraneka ragam. Perkembangan tersebut antara lain dapat ditelusuri sebagai berikut. 1. Hak Asasi Manusia di Yunani Filosof Yunani, seperti Socrates (470-399 SM) dan Plato (428-348 SM) meletakkan dasar bagi perlindungan dan jaminan diakuinya hak hak asasi manusia. Konsepsinya menganjurkan masyarakat untuk melakukan sosial kontrol kepada penguasa yang zalim dan tidak mengakui nilai nilai keadilan dan kebenaran. Aristoteles (348-322 SM) mengajarkan pemerintah harus mendasarkan kekuasaannya pada kemauan dan kehendak warga negaranya. 2. Hak Asasi Manusia di Inggris Inggris sering disebutsebut sebagai negara pertama di dunia yang memperjuangkan hak asasi manusia. Tonggak pertama bagi kemenangan hak-hak asasi terjadi di Inggris. Perjuangan tersebut tampak dengan adanya berbagai dokumen kenegaraan yang berhasil disusun dan disahkan. Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut : MAGNA CHARTA

Pada awal abad XII Raja Richard yang dikenal adil dan bijaksana telah diganti oleh Raja John Lackland yang bertindak sewenangwenang terhadap rakyat dan para bangsawan. Tindakan sewenang-wenang Raja John tersebut mengakibatkan rasa tidak puas dari para bangsawan yang akhirnya berhasil mengajak Raja John untuk membuat suatu perjanjian yang disebut Magna Charta atau Piagam Agung. Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan raja. Tak seorang pun dari warga negara merdeka dapat ditahan atau dirampas harta kekayaannya atau diasingkan atau dengan cara apapun dirampas hak-haknya, kecuali berdasarkan pertimbangan hukum. Piagam Magna Charta itu menandakan kemenangan telah diraih sebab hakhak tertentu yang prinsip telah diakui dan dijamin oleh pemerintah. Piagam tersebut menjadi lambang munculnya perlindungan terhadap hak-hak asasi karena ia mengajarkan bahwa hukum dan undang-undang derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan raja. Isi Magna Charta adalah sebagai berikut : Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan kebebasan Gereja Inggris. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak sebagi berikut : - Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak penduduk.

Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap,

bukti dan saksi yang sah. dinyatakan bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar tindakannya. - Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja berjanji akan mengoreksi kesalahannya. PETITION OF RIGHTS Pada dasarnya Petition of Rights berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hak-hak rakyat beserta jaminannya. Petisi ini diajukan oleh para bangsawan kepada raja di depan parlemen pada tahun 1628. Isinya secara garis besar menuntut hak-hak sebagai berikut : Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan. Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya. Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.

HOBEAS CORPUS ACT Hobeas Corpus Act adalah undang- undang yang mengatur tentang penahanan seseorang dibuat pada tahun 1679. Isinya adalah sebagai berikut :

Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu 2 hari setelah penahanan. Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut hukum. BILL OF RIGHTS Bill of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689 dan diterima parlemen Inggris, yang isinya mengatur tentang : Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen. Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat. Pajak, undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seizin parlemen. Hak warga Negara untuk memeluk agama menurut kepercayaan masing-masing . Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja. 3. Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat Pemikiran filsuf John Locke (1632-1704) yang merumuskan hak-hak alam,seperti hak atas hidup, kebebasan, dan milik (life, liberty, and property) mengilhami sekaligus menjadi pegangan bagi rakyat Amerika sewaktu memberontak melawan penguasa Inggris pada tahun 1776. Pemikiran John Locke mengenai hak hak dasar ini terlihat jelas dalam Deklarasi

Kemerdekaan Amerika Serikat yang dikenal dengan DECLARATION OF INDEPENDENCE OF THE UNITED STATES. Revolusi Amerika dengan Declaration of Independence-nya tanggal 4 Juli 1776, suatu deklarasi kemerdekaan yang diumumkan secara aklamasi oleh 13 negara bagian, merupakan pula piagam hak hak asasi manusia karena mengandung pernyataan Bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama derajat oleh Maha Pencipta. Bahwa semua manusia dianugerahi oleh Penciptanya hak hidup, kemerdekaan, dan kebebasan untuk menikmati kebhagiaan. John Locke menggambarkan keadaan status naturalis, ketika manusia telah memiliki hak-hak dasar secara perorangan. Dalam keadaan bersamasama, hidup lebih maju seperti yang disebut dengan status civilis, locke berpendapat bahwa manusia yang berkedudukan sebagai warga negara hakhak dasarnya dilindungi oleh negara. Declaration of Independence di Amerika Serikat menempatkan Amerika sebagai negara yang memberi perlindungan dan jaminan hak-hak asasi manusia dalam konstitusinya, kendatipun secara resmi rakyat Perancis sudah lebih dulu memulainya sejak masa Rousseau. Kesemuanya atas jasa presiden Thomas Jefferson presiden Amerika Serikat lainnya yang terkenal sebagai pendekar hak asasi manusia adalah Abraham Lincoln, kemudian Woodrow Wilson dan Jimmy Carter. Amanat Presiden Flanklin D. Roosevelt tentang empat kebebasan yang diucapkannya di depan Kongres Amerika Serikat tanggal 6 Januari 1941 yakni :

- Kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran (freedom of speech and expression). - Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya (freedom of religion). - Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear). - Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want). Kebebasan- kebebasan tersebut dimaksudkan sebagai kebalikan dari kekejaman dan penindasan melawan fasisme di bawah totalitarisme Hitler (Jerman), Jepang, dan Italia. Kebebasan kebebasan tersebut juga merupakan hak (kebebasan) bagi umat manusia untuk mencapai perdamaian dan kemerdekaan yang abadi. Empat kebebasan Roosevelt ini pada hakikatnya merupakan tiang penyangga hak-hak asasi manusia yang paling pokok dan mendasar. 4. Hak Asasi Manusia di Prancis Perjuangan hak asasi manusia di Prancis dirumuskan dalam suatu naskah pada awal Revolusi Prancis. Perjuangan itu dilakukan untuk melawan kesewenang-wenangan rezim lama. Naskah tersebut dikenal dengan DECLARATION DES DROITS DE LHOMME ET DU CITOYEN yaitu pernyataan mengenai hak-hak manusia dan warga negara. Pernyataan yang dicetuskan pada tahun 1789 ini mencanangkan hak atas kebebasan, kesamaan, fraternite). Lafayette merupakan pelopor penegakan hak asasi manusia masyarakat Prancis yang berada di Amerika ketika Revolusi Amerika meletus dan dan persaudaraan atau kesetiakawanan (liberte, egalite,

mengakibatkan tersusunnya Declaration des Droits de Ihomme et du Citoyen. Kemudian di tahun 1791, semua hak-hak asasi manusia dicantumkan seluruhnya di dalam konstitusi Prancis yang kemudian ditambah dan diperluas lagi pada tahun 1793 dan 1848. Juga dalam konstitusi tahun 1793 dan 1795. revolusi ini diprakarsai pemikir pemikir besar seperti : J.J. Rousseau, Voltaire, serta Montesquieu. Hak Asasi yang tersimpul dalam deklarasi itu antara lain : 1) Manusia dilahirkan merdeka dan tetap merdeka. 2) Manusia mempunyai hak yang sama. 3) Manusia merdeka berbuat sesuatu tanpa merugikan pihak lain. 4) Warga Negara mempunyai hak yang sama dan mempunyai kedudukan serta pekerjaan umum. 5) Manusia tidak boleh dituduh dan ditangkap selain menurut undangundang. 6) Manusia mempunai kemerdekaan agama dan kepercayaan. 7) Manusia merdeka mengeluarkan pikiran. 8) Adanya kemerdekaan surat kabar. 9) Adanya kemerdekaan bersatu dan berapat. 10) Adanya kemerdekaan berserikat dan berkumpul.

11)

Adanya

kemerdekaan

bekerja,berdagang,

dan

melaksanakan

kerajinan. 12) Adanya kemerdekaan rumah tangga. 13) Adanya kemerdekaan hak milik. 14) Adanya kemedekaan lalu lintas. 15) Adanya hak hidup dan mencari nafkah.

5. Hak Asasi Manusia oleh PBB Setelah perang dunia kedua, mulai tahun 1946, disusunlah rancangan piagam hak-hak asasi manusia oleh organisasi kerja sama untuk sosial ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang terdiri dari 18 anggota. PBB membentuk komisi hak asasi manusia (commission of human right). Sidangnya dimulai pada bulan januari 1947 di bawah pimpinan Ny. Eleanor Rossevelt. Baru 2 tahun kemudian, tanggal 10 Desember 1948 Sidang Umum PBB yang diselenggarakan di Istana Chaillot, Paris menerima baik hasil kerja panitia tersebut. Karya itu berupa UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS atau Pernyataan Sedunia tentang Hak Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari 30 pasal. Dari 58 Negara yang terwakil dalam sidang umum tersebut, 48 negara menyatakan persetujuannya, 8 negara abstain, dan 2 negara lainnya absen. Oleh karena itu, setiap tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia.

Universal Declaration of Human Rights antara lain mencantumkan, Bahwa setiap orang mempunyai Hak : - Hidup - Kemerdekaan dan keamanan badan - Diakui kepribadiannya - Memperoleh pengakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum untuk mendapat jaminan hokum dalam perkara pidana, seperti diperiksa di muka umum, dianggap tidak bersalah kecuali ada bukti yang sah - Masuk dan keluar wilayah suatu Negara
-

Mendapatkan asylum

- Mendapatkan suatu kebangsaan - Mendapatkan hak milik atas benda - Bebas mengutarakan pikiran dan perasaan - Bebas memeluk agama - Mengeluarkan pendapat - Berapat dan berkumpul - Mendapat jaminan social - Mendapatkan pekerjaan - Berdagang - Mendapatkan pendidikan - Turut serta dalam gerakan kebudayaan dalam masyarakat - Menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan Majelis umum memproklamirkan Pernyataan Sedunia tentang Hak Asasi Manusia itu sebagai tolak ukur umum hasil usaha sebagai rakyat dan bangsa dan menyerukan semua anggota dan semua bangsa agar memajukan dan menjamin pengakuan dan pematuhan hak-hak dan kebebasan- kebebasan

yang termasuk dalam pernyataan tersebut. Meskipun bukan merupakan perjanjian, namun semua anggota PBB secara moral berkewajiban menerapkannya.

6. Hak Asasi Manusia di Indonesia Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Yang artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus memperhatikan ketentuanketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya memang tidak ada hak yang dapat dilaksanakan secara multak tanpa memperhatikan hak orang lain. Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita tidak memperhatikan hak orang lain,maka yang terjadi adalah benturan hak atau kepentingan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak terpisah dari manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.

Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia,yakni: - Undang Undang Dasar 1945 - Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia - Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Di Indonesia secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu dapat dibeda-bedakan menjadi sebagai berikut : Hak hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak. Hak hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak untuk memiliki sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya. Hak hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu) dan hak untuk mendirikan partai politik. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan ( rights of legal equality). Hak hak asasi sosial dan kebudayaan ( social and culture rights). Misalnya hak untuk memilih pendidikan dan hak untukmengembangkan kebudayaan.

Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (procedural rights). Misalnya peraturan dalam hal penahanan, penangkapan, penggeledahan, dan peradilan. Secara konkret untuk pertama kali Hak Asasi Manusia dituangkan dalam Piagam Hak Asasi Manusia sebagai lampiran Ketetapan Permusyawarahan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVII/MPR/1998.

4. Jelaskan Pula dari awal masuknya penegakkan HAM di Indonesia berdasarkan Sumber yang anda abaca. Berikut sejarah HAM dalam berbagai sumber atau dokumen, diantaranya : 1. 2500 s.d.1000 SM (Hukum Hammurabi) Perjuangan Nabi Ibrahim melawan kelaliman Raja Namrud yang memaksakanharus menyembahpatung (berhala). Nabi Musa memerdekakan bangsa Yahudidari perbudakan Raja Firaun (Mesir) agar terbebas dari kesewenangan rajayang merasa dirinya sebagai Tuhan 2. 600 SM Di Athena (Yunani) , Solontelah menyusun undang-undang yang menjaminkeadilan dan persamaan bagi setiap warganya. Untuk itu dia membentuk Heliaie,yaitu Mahkamah Keadilan untuk melindungi orangorang miskin danMajelis Rakyat atau Ecdesia . Karena gagasannya inilahSolondianggap sebagaipengajar Demokrasi. Perjuangan Solon, didukung olehPericles(tokohnegarawan Athena).

3. 527 s.d.322 SM (Corpus Luris) Kaisar Romawi pada masaFlavius Anacius Justinianusmenciptakan peraturanhukum modern yang terkodifikasi dalamCorpus Lurissebagai jaminan ataskeadilan dan hak asasi manusia.Pada masa kebangkitan Romawi telah banyak lahir filsuf terkenal dengan visitentang hak asasi seperti :Socrates dan Plato yang banyak dikenal sebagaipeletak dasar diakuinya hak-hak asasi manusia, serta Aristoteles yang mengajarkan tentang pemerintahan berdasarkan kemauan dan cita-citamayoritas warga. 4. 30 SM s.d.632 M (Kitab Suci Injil) Dibawa oleh Nabi Isa Almasih sebagai peletak dasar etika Kristiani dan idepokok tingkah laku manusia agar senantiasa hidup dalam cinta kasih kepadaTuhan maupun sesama manusia. 5. Kitab Suci Al-Quran Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW , banyak mengajar tentangtoleransi, berbuat adil, tidak boleh memaksa, bijaksana, menerapkan kasihsaying, memberikan rahmat kepada seluruh alam semesta, dan sebagainya. 6. 15 Juni1215 (Magna Charta) (MasaPemerintahanLockland di Inggris) Pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia, antara lain mencakup ; Raja tidak boleh memungut pajak kalau tidak dengan izin dari Great Council, Orang tidak boleh ditangkap, dipenjara, disiksa atau disita miliknya tanpa cukup alasan menurut hukum Negara.

7. 1629 (Petition of Rights MasaPemerintahanCharles I di Inggris) - Pajak dan hak-hak istimewa harus dengan izin parlemen - Tentara tidak boleh diberi penginapan di rumah-rumah penduduk(warganegara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya) - Dalam keadaan damai, tentara tidak boleh menjalankan hukum perang - Orang tidak boleh ditangkap tanpa tuduhan yang sah 8. 1679 Hobeas Corpus Act (MasaPemerintahanChaarles II di Inggris) - Jika diminta, hakim harus dapat menunjukkan orang yang ditangkapnyalengkap dengan alasana penangkapan itu. (Alasan penahanan seseorangharus disertai bukti yang sah menurut hukum) - Orang yang ditangkap harus diperiksa selambat-lambatnya dua hari setelahditangkap. 9. 1689 Bill of Rights (MasaPemerintahanWillian III di Inggris Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat Pajak, Undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seizingparlemen Hak warga negara untuk memeluk agama menurut kepercayaan masing-masing Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja

10.04 Juli 1776 Declaration of Indefendence ( AS)

Bahwa semua orang diciptakan sama. Mereka dikaruniai oleh Tuhan, hak-hak yang tidak dapat dicabut dari dirinya ialah ; hak hidup, ha kebebasan,dan ha mengejar kebahagian/ milik (life, liberty, and pursuit of happiness/ property).Amerika Serikat dianggap sebagai Negara pertama yang mencantumkanhak asasi dalam konstitusi (dimuat secara resmi dalam Constitution of USA tahun 1787) atas jasa Presiden Thomas Jefferson 11. 14 Juli 1789 Declaration des Droits de Lhomme et du Citoyen (Perancis) Pernyataan HAM dan warga Negara sebagai hasil Revolusi Perancis dibawah pimpinan Jenderal Laffayete , anatara lain menyebutkan : - Manusia dilahirkan bebas dan mempunyai hak-hak yang sama - Hak-hak itu adalah hak kebebasan ( Iiberte) , kesamaan (Egalite) danpersaudaraan atau kesetiakawanan(fraternite), 12.Januari,1918 Rights of Self Determination Tahun-tahun berikutnya, pencantuman HAM dalam konstitusi diikuti olehBelgia (1831), Uni Soviet (1936), Indonesia (1945), dsb. Naskah yangdiusulkan oleh Presiden Theodore Woodrow Wilson memuat 14 pasaldasar untuk mencapai perdamaian yang adil 13.1941 Atlantic Charter (dipelopori olehFranklin D.Roosevelt) Muncul pada saat berkobarnya Perang Dunia II , kemudian disneutkanempat kebebasan (the four Freedoms) antara lain ; Kebebasan berbicara, mengeluarkan pendapat, berkumpul, danberorganisasi (Freedom of Speech)

Kebebasan untuk beragama dan beribadah (Freedom of Kebebasan dari kemiskinan dan kekurangan (Freedom of Want) Kebebasan seseorang dari rasa takut (Freedom of Fear)

Religion)

14.

10 Desember1948 Universal Declaration of Human Rights Pernyataan sedunia tentang hak-hak asasi manusia yang terdiri dari 30 pasal.Piagam tersebut menyerukan kepad semua anggota dan bangsa di duniauntuk menjamin dan mengakui hak-hak asasi manusia dimuat di dalamkonstitusi Negara masing-masing

5. Berikan contoh-contoh (minimal 2) kasus di Indonesia yang pernah terjadi, yang menjadi trend dan sorotan terhadap penegakan HAM, jelaskan?

Kasus yang sudah diajukan siding peradilan 1. Peristiwa TanjungPriok 1984 (74 korban) Penyerangan

terhadap massa yangberunjuk rasaPengadilan HAM ad hocJakarta tahun 2003-2004


2.

Penculikan Aktivis1998 tahun 1984-1998 (23 korban)

Pnghilangan secara paksa oleh Militerterhadap para aktivis prodemokrasiPengadilan Militer untukanggota tim mawar 3. Kasus 27 Juli 1996 (1.678 korban) Penyerbuan kantor PDI Pengadilan Koneksitas 2002

4.

PenembakanMahasiswa Trisakti1998 (31 korban) Penembakan

aparat terhadapmahasiswa yang sedang berunjuk rasaPengadilan Militer bagi pelakulapangan 5. 6. Kerusuhan Timor-Timur Pasca JajakPendapat1999 (97 korban) Peristiwa Abepura,Papua2000 (63 korban) Penyisiran membabi Agresi Militer Pengadilan HAM ad HocJakarta tahun 2002-2003 buta terhadappelaku yang diduga menyerangMapolsek AbepuraPengadilan HAM di Makasar Kasus yang belum tersentuh proses hukum 1. Pembantaianmassal 1965 tahun1965-1970(1.5 jt korban) korban sebagian besar adalah anggota PKI atau ormas yang berafiliasidengan PKI, sebagian besar dilakukan di luar proses hukum yang sah 2. Kasus-kasus diPapua1966 (Ribuan korban) Operasi instensif dilakukan TNI untuk menghadapi OPM. Sebagian lagiberkaitan dengan masalah penguasaan sumber daya alam antaraperusahaan tambang internasional, aparat pemerintah menghadapipenduduk lokalNo Nama Kasus Tahun Korban Peristiwa 3. Kasus Timor-TimurPasca Referendum1974-1999 (RatusanRibu korban) Dimulai dari agresi militer TNI (Operasi Seroja) terhadappemerintahan Fretelin yang sah di Timor-Timur. Sejak saat ituTimor-Timur selalu menjadi daerah operasi militer rutin yangrawan terhadap tindak kekerasan aparat RI 4. Kasus-kasus di Acehpra DOM 1976-1989 (Ribuan korban) Semenjak dideklarasikannya GAM Hasan Di Tiro, Aceh selalumenjadi daerah operasi militer dengan intensitas kekrasan yangtinggi

5. PenembakanMisterius (Petrus) 1982-1985 (1.678 korban) Korban sebagian besar tokoh criminal, residivis, atau mantancriminal. Operasi ini bersifat illegal dan dilakukan tanpa identitasinstitusi yang jelas 6. Kasus Marsinah 1995 (1 korban) Pelaku utamanya tidak tersentuh, sementara orang lain dijadikankambing hitam. BUkti keterlibatan militer dibidang perburuhan 7. Kasus dukun santetdi Banyuwangi 1998 (Puluhan korban) Adanya pembantaian terhadap tokoh masyarakat yang dianggapdan ditusuh dukun santet 8. Kasus Bulukumba 2003 (2 tewas,puluhanluka-luka) Insiden ini terjadi karena keinginan PT. London Sumatera untukmelakukan perluasan area perkebunan mereka, namunmasyarakat menilak upaya tersebut. Piagam magna charta merupakan salah satu tonggak dari penegak HAM, Jelaskan tentang hal ini apa yang menjadi awal kemunculan serta apa kosenkuensi atau dampak dari lahirnya piagam ini.

2.

MAGNA CHARTA Pada awal abad XII Raja Richard yang dikenal adil dan bijaksana telah diganti oleh Raja John Lackland yang bertindak sewenang wenang terhadap rakyat dan para bangsawan. Tindakan sewenangwenang Raja John tersebut mengakibatkan rasa tidak puas dari para bangsawan yang akhirnya berhasil mengajak Raja John untuk membuat suatu perjanjian yang disebut Magna Charta atau Piagam Agung.

Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan raja. Tak seorang pun dari warga negara merdeka dapat ditahan atau dirampas harta kekayaannya atau diasingkan atau dengan cara apapun dirampas hak-haknya, kecuali berdasarkan pertimbangan hukum. Piagam Magna Charta itu menandakan kemenangan telah diraih sebab hak-hak tertentu yang prinsip telah diakui dan dijamin oleh pemerintah. Piagam tersebut menjadi lambang munculnya perlindungan terhadap hak-hak asasi karena ia mengajarkan bahwa hukum dan undang-undang derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan raja. Isi Magna Charta adalah sebagai berikut : Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan kebebasan Gereja Inggris. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak sebagi berikut : Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak hak penduduk. Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi yang sah. Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar tindakannya.

Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja berjanji akan mengoreksi kesalahannya.

You might also like