You are on page 1of 18

9/23/2008

PEMELIHARAAN RUTIN PERKERASAN JALAN

Lingkup Kegiatan
Pemeliharaan rutin perkerasan lentur beraspal Pemeliharaan rutin perkerasan lentur tidak beraspal

9/23/2008

Pemeliharaan Rutin Perkerasan Lentur Beraspal

Cara Perbaikan Perkerasan Kerusakan Penam balan (P6) x x x x x x x Penutupan Retak (P3) Penebaran Pasir (P1) Pengisian Retak (P4) x Pelaburan Aspal (P2) Perataan (P5) x x x x x x x x x x x
X X X X

Lubang Gelombang Alur Ambles Jembul Beraspal Kerusakan Tepi Retak Buaya Retak Garis Kegemukan Aspal Terkelupas

Pemeliharaan Rutin Perkerasan Lentur Tidak Beraspal


Cara Perbaikan Perkerasan Kerusakan

Perataan (U1) Penambalan (U2)

Lubang Gelombang Alur Tidak Beraspal Ambles Permukaan Tergerus Retak Setempat

X X X X

9/23/2008

Daftar Istilah Kerusakan Jalan

(1)

Alur Penurunan memanjang yang disebabkan oleh jejak roda kendaraan sebelah kanan maupun kiri. Ambles Penurunan setempat pada bidang perkerasan tanpa terlepasnya material perkerasan. Erosi Pengikisan disebabkan oleh aliran air. Gelombang Perubahan lapis permukaan yang berbentuk seperti gelombang dalam arah memanjang; jika gelombang banyak dengan perulangan puncak dan lembah disebut keriting. Jembul Kerusakan lapis permukaan akibat lapisan aspal yang mengalir. Kegemukan Kondisi dimana lapis permukaan tampak kelebihan aspal dan licin.

Daftar Istilah Kerusakan Jalan (2)


Kerusakan tepi Kerusakan atau tergerusnya tepi perkerasan. Lubang Kerusakan setempat berbentuk lubang dengan kedalaman relatif cukup dalam sampai lapis pondasi atau lapis pondasi bawah. Permukaan tergerus Lapis permukaan tidak beraspal yang mengalami penggerusan cukup dalam (sampai tanah dasar). Retak buaya Retakan yang berangkai dan membentuk jaringan bidang persegi yang menyerupai kulit buaya. Retak garis Retak berbentuk garis memanjang atau melintang dengan ukuran halus (rambut) sampai > 2mm. Terkelupas Kerusakan berupa terkelupasnya lapis permukaan (la[is penutup) aspal.

9/23/2008

Daftar Istilah Bagian Jalan


Lantai jembatan Bagian paling atas dari bangunan atas jembatan yang dilewati kendaraan. Marka Rambu jalan berupa garis yang dicatkan pada permukaan jalan. Oprit Jalan penghubung antara ujung jembatan dan ujung jalan di depannya.

Daftar Istilah Bahan (1)


Aspal cair Aspal yang dicampur bahan pelarut (premium, minyak tanah, atau minyak diesel); dicampur pada suhu 90-120C. Untuk lapis perekat, perbandingan 100 bagian aspal dengan 30 bagian minyak tanah. Untuk lapis resap pengikat, perbandingan 100 bagian aspal dengan 80 bagian minyak tanah (MC-30). Untuk campuran dingin, perbandingan 100 bagian aspal dengan 40 bagian minyak tanah. Aspal emulsi Aspal yang dicampur air dan bahan pengemulsi (emulsifier). Biasanya mengandung 55 70% aspal dan 30 45% air. Dari segi kecepatan pecah (reaksi), aspal emulsi dibagi menjadi RS9 (Rapid Setting), MS (Medium Setting), dan SS (Slow Setting).

9/23/2008

Daftar Istilah Bahan (2)


Dari segi muatan listrik, aspal emulsi dibagi menjadi aspal emulsi anionik (bermuatan negatif) dan aspal kationik (bermuatan positif). Untuk lapis perekat (tack coat) digunakan tipe reaksi cepat (RS). Untuk lapis resap pengikat (prime coat) digunakan tipe reaksi sedang (MS) atau reaksi lambat (SS). Untuk campuran dingin digunakan tipe reaksi sedang (MS). Jenis yang disarankan adalah emulsi kationik. Agregat Batu pecah yang terdiri dari atas berbagai ukuran butiran. Agregat kelas A Batu pecah, bersih, keras (nilai abrasi/keausan max 40%) dengan ukuran butir 0.075 37.5 mm dengan susunan butir tertentu.

Daftar Istilah Bahan (3)


Agregat kelas B Batu pecah atau kerikil pecah, bersih, keras (abrasi max 40%) dan pasir kasar dengan ukuran butir 0.075 50 mm dengan susunan butir tertentu. Agregat kasar Batu pecah atau kerikil pecah, bersih, keras (nilai abrasi/keausan max 40%), 65% berupa agregat yang berukuran 2.36 mm 20 mm dan mempunyai minimum 2 bidang pecah. Agregat halus Batu pecah halus atau pasir, atau keduanya, bersih, keras, bebas dari lempung dengan partikel lewat saringan 0.075 mm max 8% dan ukuran butir < 0.5 cm.

9/23/2008

Daftar Istilah Bahan (4)


Lapis perekat (tack coat) Lapisan aspal yang disemprotkan pada permukaan beraspal dan berfungsi merekatkan lapisan baru dengan lapisan yang sudah ada dibawahnya. Lapis resap pengikat (prime coat) Lapisan aspal yang disemprotkan pada permukaan tidak beraspal (lapis pondasi agregat), berfungsi mengikat lapisan yang ada dan merekatkan lapisan baru dengan lapisan yang sudah ada dibawahnya. Kadar air optimum Kadar air bahan dimana apabila bahan tersebut dipadatkan dengan pemadatan tertentu akan diperoleh kepadatan max. Aspal residu Aspal yang terjad setelah menguapnya zat-zat pelarut pada aspal cair atau air pada aspal emulsi.

Peralatan
Pick Up Truck Dump Truck Asphalt Sprayer (Penyemprot Aspal) Kompresor dengan Pemotong Perkerasan Baby Roller (Alat Pemadat Ringan) Vibratory Hammer (Alat Tumbuk Loncat) Concrete Mixer (Pengaduk Beton) Pan Mixer / Paddle Mixer (Pengaduk Beton) Motor Grader Plate Tamper (Alat Pemadat Getar) Grass Cutter (Pemotong Rumput) Chain Saw (Gergaji) Road Marker (Alat Pengecat Marka) Mobil Bertangga Tangga Geser

9/23/2008

Perbaikan P1: Penebaran Pasir

(1)

Jenis Kerusakan Kegemukan (bleeding) aspal pada perkerasan jalan. Peralatan Pick Up Compressor Baby Roller Alat bantu (sekop, sapu, gerobak pasir, rambu pengaman, dll). Bahan Pasir kasar Cat putih atau kapur Pekerja Mandor (1 orang) Pengemudi (1 orang) Operator (1 orang) Pekerja (2 orang)

Perbaikan P1: Penebaran Pasir

(2)

Cara Perbaikan Tahap 1 Mobilisasi peralatan, pekerja, dan bahan ke lapangan. Pasang rambu-rambu pengaman di daerah yang akan diperbaiki dan alihkan lalu lintas. Siapkan peralatan. Tahap 2 Bersihkan daerah yang akan diperbaiki dengan compressor. Beri tanda persegi daerah yang akan diperbaiki dengan cat atau kapur. Tebarkan pasir kasar pada daerah yang akan diperbaiki (tebal < 10 mm). Ratakan dengan sapu. Padatkan dengan baby roller. Tahap 3 Bersihkan tempat pekerjaan. Demobilisasi.

9/23/2008

Perbaikan P2: Pelaburan Aspal

(1)

Jenis Kerusakan: Retak buaya, lebar < 2mm Retak garis, lebar < 2mm (jarak retakan renggang) Terkelupas Peralatan Pick up Compressor Baby Roller Asphalt Sprayer Alat bantu (sekop, sapu, gerobak pasir, rambu pengaman, dll) Bahan Aspal cair (cut back) atau aspal emulsi jenis CRS (Cationic Rapid Setting) atau CMS Pasir kasar atau batu pecah (agregat) < 5mm Cat putih atau kapur

Perbaikan P2: Pelaburan Aspal

(2)

Pekerja Mandor (1 orang) Pengemudi (1 orang) Operator (1 orang) Pekerja (4 orang) Cara perbaikan Tahap I Mobilisasi peralatan, pekerja, dan bahan ke lapangan. Pasang rambu-rambu pengaman di daerah yang akan diperbaiki dan alihkan lalu lintas. Siapkan peralatan.

9/23/2008

Perbaikan P2: Pelaburan Aspal

(3)

Tahap II Bersihkan daerah yang akan diperbaiki dengan compressor. Beri tanda persegi daerah yang akan diperbaiki dengan cat atau kapur. Semprotkan aspal emulsi 0.8 1.2 lt/m2 di darah yang akan diperbaiki hingga merata. Untuk aspal cair (cut back) 1 lt/m2. Bila menggunakan emulsi, tunggu sampai aspal mulai pecah sebelum menyemprotkan aspal. Aspal emulsi berubah warna dari coklat menjadi hitam bila pecah. Tahap III Tebarkan pasir kasar atau agregat 5mm (batu pecah) di daerah yang akan diperbaiki. Padatkan pasir atau agregat batu pecah dengan baby roller (minimum 3 lintasan). Tahap IV Bersihkan tempat pekerjaan. Demobilisasi.

Perbaikan P3: Penutupan Retak

(1)

Jenis kerusakan Retak garis, lebar < 2mm (jarak retakan rapat). Peralatan Pick up Compressor Baby Roller Concrete Mixer atau Paddle Mixer Asphalt Sprayer Alat bantu (sekop, sapu, gerobak pasir, rambu-rambu pengaman, dll) Bahan Aspal cair (cut back) atau aspal emulsi jenis CRS dan CMS Pasir kasar Cat putih atau kapur

9/23/2008

Perbaikan P3: Penutupan Retak

(2)

Pekerja Mandor (1 orang) Pengemudi (1 orang) Operator (1 orang) Pekerja (3 orang) Cara perbaikan Tahap I Mobilisasi peralatan, pekerja, dan bahan ke lapangan. Pasang rambu-rambu pengaman di daerah yang akan diperbaiki dan alihkan lalu lintas. Siapkan peralatan. Tahap II Bersihkan daerah yang akan diperbaiki dengan compressor. Beri tanda persegi daerah yang akan diperbaiki dengan cat atau kapur. Aduk aspal emulsi atau aspal cair dan pasir kasar menggunakan concrete mixer atau paddle mixer dengan komposisi pasir kasar 20 lt, aspal emulsi (CMS) 6 lt.

Perbaikan P3: Penutupan Retak

(3)

Tahap III Semprotkan lapis perekat (tack coat) berupa aspal cair 0.5 0.35 lt/m2 atau aspal emulsi jenis CRS 0.2 0.5 lt/m2 di daerah yang akan diperbaiki. Tebarkan campuran aspal di daerah yang akan diperbaiki (min ketebalan 10mm). Padatkan campuran aspal tersebut dengan baby roller. Tahap IV Bersihkan tempat pekerjaan. Demobilisasi.

10

9/23/2008

Perbaikan P4: Pengisian Retak

(1)

Jenis kerusakan Retak garis, lebar > 2mm Peralatan Pick up Compressor Baby Roller Concrete Mixer atau Paddle Mixer Asphalt Sprayer Alat bantu (sekop, sapu, gerobak pasir, rambu-rambu pengaman, dll) Bahan Aspal cair (cut back) atau aspal emulsi Pasir kasar Cat putih atau kapur

Perbaikan P4: Pengisian Retak

(2)

Pekerja Mandor (1 orang) Pengemudi (1 orang) Operator (1 orang) Pekerja (2 orang) Cara perbaikan Tahap I Mobilisasi peralatan, pekerja, dan bahan ke lapangan. Pasang rambu-rambu pengaman di daerah yang akan diperbaiki dan alihkan lalu lintas. Siapkan peralatan. Tahap II Bersihkan daerah yang akan diperbaiki dengan compressor. Beri tanda persegi daerah yang akan diperbaiki dengan cat atau kapur. Isi retak dengan aspal emulsi menggunakan asphalt sprayer.

11

9/23/2008

Perbaikan P4: Pengisian Retak

(3)

Tahap III Tebarkan pasir kasar di daerah yang diperbaiki (min ketebalan 10mm). Padatkan pasir tersebut dengan baby roller (min 3 lintasan). Permukaan akhir tidak boleh rendah dari permukaan sekitarnya. Tahap IV Bersihkan tempat pekerjaan. Demobilisasi.

Perbaikan P5: Perataan (1)


Jenis kerusakan Lubang, kedalaman < 30mm Bergelombang, kedalaman < 30mm Alur, kedalaman < 30mm Ambles, kedalaman < 50mm Jembul, kedalaman < 50mm Peralatan Pick up Compressor Baby Roller Concrete Mixer atau Paddle Mixer Asphalt Sprayer Alat bantu (sekop, sapu, alat perata, rambu-rambu pengaman, dll)

12

9/23/2008

Perbaikan P5: Perataan (2)


Bahan Aspal cair (cut back) atau aspal emulsi Batu pecah untuk campuran aspal dingin: Batu pecah kasar (0.5 2cm) Batu pecah halus (< 0.5mm) Kadar debu < 6% Cat putih atau kapur Pekerja Mandor (1 orang) Pengemudi (1 orang) Operator (1 orang) Pekerja (2 orang) Cara perbaikan Tahap I Mobilisasi peralatan, pekerja, dan bahan ke lapangan. Pasang rambu-rambu pengaman di daerah yang akan diperbaiki dan alihkan lalu lintas. Siapkan peralatan.

Perbaikan P5: Perataan (3)


Tahap II Bersihkan daerah yang akan diperbaiki dengan compressor. Beri tanda persegi daerah yang akan diperbaiki dengan cat atau kapur. Semprotkan lapis perekat (tack coat) pada daerah kerusakan (0.2 0.5 lt/m2 untuk aspal emulsi atau 0.15 0.35 lt/m2 untuk cat back). Tahap III Aduk batu pecah untuk campuran dingin dengan concrete mixer. Perbandingan 1.5 batu pecah kasar / 1.0 batu pecah halus. Kapasitas maks mixer kira-kira 0.1 m3. Untuk campuran dingin tambahkan batu pecah (0.1 m3) sebelum aspal. Tambahkan aspal dan aduk selama 4 menit. Kadar aspal (residu) sekitar 6%. Siapkan campuran aspal dingin secukupnya sampai pekerjaan selesai. Tahap IV Tebarkan campuran aspal dingin pada daeah yang sudah ditandai, min 10mm. Padatkan dengan baby roller hingga rata (min 5 lintasan) Tahap V Bersihkan tempat pekerjaan Demobilisasi

13

9/23/2008

Perbaikan P6: Penambalan (1)


Jenis kerusakan Lubang, kedalaman > 30mm Bergelombang, kedalaman > 30mm Alur, kedalaman > 30mm Ambles, kedalaman > 50mm Jembul, kedalaman > 50mm Kerusakan tepi perkerasan Retak buaya (jumlah besar) Peralatan Pick up Compressor (dengan pemotong perkerasan) Baby Roller Concrete Mixer atau Paddle Mixer Asphalt Sprayer Plate tamper Vibratory hammer Alat bantu (belincong, sekop, sapu, alat perata, ramburambu pengaman, dll)

Perbaikan P6: Penambalan (2)


Bahan Aspal cair (cut back) atau aspal emulsi Batu pecah (agregat) kelas A Batu pecah (agregat) untuk campuran aspal dingin: Batu pecah (agregat) kasar (0.5 2cm) Batu pecah (agregat) halus (< 0.5mm) Kadar debu < 6% Cat putih atau kapur Pekerja Mandor (1 orang) Pengemudi (1 orang) Operator (2 orang) Pekerja (3 orang) Cara perbaikan Tahap I Mobilisasi peralatan, pekerja, dan bahan ke lapangan. Pasang rambu-rambu pengaman di daerah yang akan diperbaiki dan alihkan lalu lintas. Siapkan peralatan.

14

9/23/2008

Perbaikan P6: Penambalan (3)


Tahap II Bersihkan daerah yang akan diperbaiki dengan compressor. Beri tanda persegi daerah yang akan diperbaiki dengan cat atau kapur. Gali hingga lapisan pondasi/ pondasi bawah (biasanya sedalam 150 200mm). Potong persegi tepi galian dengan pemotong perkerasan atau pahat dan palu, lalu ratakan dasarnya. Periksa kadar air optimum bahan perkerasan jalan yang ada. Jika kering tambahkan air hingga kadar air optimum, jika basah gali dan biarkan samapi kering. Tahap III Gunakan alat pemadat getar untuk memadatkan material lapisan dasar yang ada. Tambahkan batu pecah kelas A dengan ketebalan max 100 mm tiap lapis dalam keadaan kadar air optimum. Padatkan tiap lapis batu pecah kelas A sampai 40mm di bawah permukaan dengan vibrating plate tamper. Semprotkan lapis resap pengikat (prime coat) dengan menggunakan asphalt sprayer (0.5 lt/m2 untuk cut back atau 0.8 lt/m2 untuk aspal emulsi). Komposisi pemakaian tergantung kondisi di lapangan.

Perbaikan P6: Penambalan (4)


Tahap IV Aduk agregat untuk campuran dingin dalam concrete mixer atau paddle mixer. Perbandingan 1.5 agregat kasar : 1.0 agregat halus. Ukuran agregat kasar 0.5 2 cm dan agregat halus harus < 0.5 cm (pasir). Kapasitas maks mixer kira-kira 0.3 m3. untuk campuran dingin, tambahkan semua agregat (0.3 m3) sebelum penambahan aspal. Tambahkan aspal dan aduk selama 4 menit. Kadar aspal (residu) sekitar 6%. Siapkan campuran aspal dingin secukupnya untuk keseluruhan pekerjaan ini. Tahap V Tebarkan campuran aspal dingin di atas permukaan. Padatkan dengan baby roller (min 5 lintasan). Bersihkan lapangan dan periksa kerataan dengan permukaan yang ada. Tahap VI Bersihkan tempat pekerjaan. Demobilisasi.

15

9/23/2008

Perbaikan U1: Perataan (1)


Jenis kerusakan: Lubang < lapisan dasar Bergelombang, kedalaman < 50mm Alur, kedalaman < 50mm Ambles, kedalaman < 50mm Retak setempat Peralatan: Pick up Baby roller Motor grader Alat bantu (belincong, sekop, sapu, alat perata, rambu-rambu pengaman, dll) Bahan: Batu pecah kelas B Kapur

Perbaikan U1: Perataan (2)


Pekerja: Mandor (1 orang) Pengemudi (1 orang) Operator (1 orang) Pekerja (2 orang) Cara perbaikan Tahap I Mobilisasi peralatan, pekerja, dan bahan ke lapangan. Tempatkan rambu pengaman pada daerah yang akan diperbaiki dan alihkan lalu lintas. Siapkan peralatan Tahap II Tandai daerah yang akan diperbaiki dengan kapur. Garuk daerah tersebut sedalam 5 10 cm dengan motor grader atau secara manual. Bila perlu tambahkan agregat kelas B. Aduk, tambahkan air jika perlu.

16

9/23/2008

Perbaikan U1: Perataan (3)


Tahap III Ratakan dan buat kemiringan pada perkerasan jalan atau bahu jalan dengan motor grader atau manual. Padatkan daerah yang diperbaiki dengan baby roller. Periksa karataan terhadap permukaan yang ada. Tahap IV Bersihkan tempat pekerjaan. Demobilisasi.

Perbaikan U2: Penambalan (1)


Jenis kerusakan: Lubang > lapisan dasar. Permukaan tergerus > lapisan dasar. Peralatan: Pick up Kompressor (+breaker) Baby roller Vibratory hammer Plate tamper Alat bantu (belincong, sekop, sapu, alat perata, rambu-rambu pengaman, dll). Bahan: Batu pecah kelas B Kapur

17

9/23/2008

Perbaikan U2: Penambalan (2)


Pekerja: Mandor (1 orang) Pengemudi (1 orang) Operator (1 orang) Pekerja (2 orang) Cara perbaikan: Tahap I Mobilisasi peralatan, pekerja, dan bahan ke lapangan. Tempatkan rambu pengaman pada daerah yang akan diperbaiki dan alihkan lalu lintas. Siapkan peralatan. Tahap II Tandai daerah yang akan diperbaiki dengan kapur. Gali material dengan pavement breaker atau secara manual sampai lapisan dasar. Periksa kadar air mineral perkerasan yang ada (kadar air optimum). Padatkan material lapisan dasar dengan vibrating hammer.

Perbaikan U2: Penambalan (3)


Tahap III Tambahkan agregat kelas B, maks ketebalan tiap lapis adalah 100 mm pada kondisi kadar air optimum. Padatkan tiap lapis agregat kelas B tersebut dengan alat vibrating tamper. Periksa kerataan dengan permukaan yang ada. Tahap IV Bersihkan kembali tempat pekerjaan. Demobilisasi.

18

You might also like