Professional Documents
Culture Documents
Keilmuan Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
PENYEBAB KECELAKAAN :
A.
B.
Keselamatan Bapak menentukan masa depan saya lho, Habis kalau bapak celaka, siapa yang akan membiayai saya ??
KURANG PENGETAHUAN KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN TIDAK ADA KEMAUAN FAKTOR KELELAHAN JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI GANGGUAN MENTAL KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH LAKU MANUSIA
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)
Menjalankan Mesin/ Peralatan tanpa wewenang Menjalankan Mesin/ Peralatan dgn kecepatan yg tidak semestinya Membuat Alat Pengaman tidak berfungsi Lalai menggunakan APD Mengangkat barang dengan cara yg salah
Mengambil posisi pada tempat yang berbahaya Membetulkan mesin dalam keadaan jalan Lalai memberikan peringatan atau lupa mengamankan tempat kerja Bersenda gurau tidak pada tempatnya Memaksakan diri untuk bekerja walaupun sakit Merancang /memasang peralatan tanpa pengaman
KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)
Pelindung atau pembatas/pengaman yang tidak memadai Peralatan/ perkakas dan bahan yang rusak tetap digunakan Penempatan barang yang salah Sistem peringatan yang tidak memadai Pengabaian terhadap perkiraan bahaya kebakaran/peledakan
Kebersihan lingkungan kerja yang jelek Polusi udara di ruangan kerja (gas, uap, asap, debu, dsb.) Kebisingan yang berlebihan Pemaparan Radiasi Ventilasi yang tidak memadai Penerangan yang tidak memadai
Lingkunga n kerja
-Fisik -Kimia
Kapasitas kerja
- Ketrampilan
Kesegaran jasmani & rohani Status kesehatan/gizi Usia Jenis kelamin Ukuran tubuh
1. 2. 3. 4. 5.
Mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan energi Lingkungan kerja Sifat pekerjaan Cara kerja Proses produksi
Faktor Kimia
b.
c. d.
e.
KEBISINGAN
Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB Dampak Kebisingan : Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara mendadak, karena energi suara yg berlebihan Ketulian sementara Ketulian menetap Gangguan komunikasi Gangguan psikologi
Pengendalian
Kebisingan
NAB KEBISINGAN
Waktu pemajanan / Hari 8 jam 4 jam 2 jam Intensitas kebisingan (dB.A ) 85 88 91 Waktu pemajanan / hari 28,12 detik 14,06 detik 7,03 detik Intensitas Kebisingan (dB.A ) 115 118 121
1 jam
30 menit 15 menit 7,5 menit
94
97 100 103
3,52 detik
1,76 detik 0,88 detik 0,44 detik
124
127 130 133
3,75 menit
1,88 menit 0,94 menit
106
109 112
0,22 detik
0,11 detik
136
139
Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
IKLIM KERJA
Iklim kerja adalah hasil perpaduan antara suhu,kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat pekerjaannya.
IKLIM KERJA
Sumber panas: matahari, tanur, dapur, genset, boiler, bejana uap, lighting Tekanan panas dipengaruhi: sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh, kec.udara, kelembaban udara Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%
Waktu kerja
Kerja terus menerus (8 jam sehari) 75% 50%
Waktu istirahat
-
Ringan
30.0
sedan g
26.7
berat
25.0
25% 50%
30.6 31.4
28.0 29.4
25.9 27.9
Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 25% 75% 32.2 31.1 30.0 Kkal/jam - Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam - Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam
Indeks suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe Temperature Index) yang disingkat ISBB adalah parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan antara suhu udara kering, suhu basah alami dan suhu bola. (Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Kep-51/MEN/1999, Tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika Di TempatKerja, pasal 1 ayat 9 )
formula yang digunakan adalah : 1. Indeks Suhu Basah dan Bola untuk luar ruangan dengan panas radiasi : ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu bola + 0,1 suhu kering. 2. Indeks Suhu Basah dan Bola untuk di dalam atau di luar ruangan tanpa panas radiasi : ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,3 suhu bola
Dampak Iklim Kerja yang Prickly heat/Buruk heat rash/mikaria rubra yaitu
timbulnya bintik-bintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi kelenjar keringat
Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan sakit, terutama otot anggota badan atas dan bawah Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit
Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat, mengakibatkan thermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendek dan cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu berkeringat, suhu badan tinggi, hilang kesadaran
Dilakukan dengan cara antara lain : Isolasi Sumber Panas Local exhaust ventilation Localized cooling at work station Ventilasi umum Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus. Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan Pengaturan lamanya kerja dan istirahat Alat Pelindung Diri Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.
Ventilasi
Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara kerja ditempat Tujuan: Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap segar dan nyaman Menurunkan kadar kontaminan di udara NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam - Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang (Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)
Penerangan
Penerangan yg baik adalah apabila: a. tdk menyilaukan b. tdk menimbulkan panas berlebih c. tdk menghasilkan gas d. tdk menimbulkan bayangan kontras e. tdk berkedip f. pencahayaannya rata Sumber penerangan : a. cahaya alam : matahari luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon), merkuri
Getaran
Jenis getaran: a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh) b. tool hand vibration (getaran tangan) Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2 Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2
Dampak Getaran :
Kelainan peredaran darah dan syaraf Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri sampai dengan mati rasa
NAB GETARAN
Jumlah waktu pemajanan per hari kerja 4 jam dan kurang dari 8 jam 2 jam dan kurang dari 4 jam 1 jam dan kurang dari 2 jam kurang dari 1 jam Nilai percepatan pd frek dominan
Meter per detik kuadrat (m/det 2)
4 6 8 12
Pengendalian Getaran
Dipasang
bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin Penggantian komponen mesin yg sdh aus Pengutan baut/ikatan yg longgar
2). FAKTOR KIMIA Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses produksi dan atau proses kerja, serta sisa-sisa proses produksi dan atau proses kerja
Dpt berbentuk padatan, gas/uap, cairan Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debu rokok, debu logam, debu mineral (silika, asbes). Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga. Gas dan uap seperti O2, N2, CO2, Pb, NO2, H2S, dsb.
Pengendalian Faktor Kimia Pengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk mengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagai berikut : Substitusi Otomatisasi Isolasi Sumber Kontaminan Segregasi (proses pemisahan/pemencilan) Ventilasi
1. Peniadaan
2. Substitusi
3. Engineering
4. Administrasi
5.ORGANISASI
6. APD
3). FAKTORBIOLOGI
Virus Bakteri Jamur Cacing
Microorganisme yang dapat berinteraksi dengan manusia adalah : Bakteri, Jamur, Virus dan Protozoa.
Bahaya faktor Biologi : Menimbulkan infeksi akut/ kronis Parasit dalam tubuh. Menghasilkan toxin atau racun bagi tubuh. Menimbulkan reaksi alergi. Menimbulkan iritasi CARA MASUK BIOLOGICAL AGENTS KE DALAM TUBUH 1. Inhalasi (pernafasan) 2. Digesti (pencernaan) 3. Kontak di kulit, mata, hidung dan mulut.
peralatan yang bersifat melindungi dari bahaya kontak langsung (safety equipment and facility design) 2.Peran pekerja dalam pengendalian bahaya di tempat kerja (worker initiated workplace controls) 3.Bekerja/teknik dengan azas kehati hatian (carefully executed techniques) 4.Gunakan alat pelindung diri
5). FAKTOR ERGONOMI Posisi Kerja Cara Kerja Tata Letak Beban Kerja
Noise
Bahaya
Penyebab
Effect
A.P.D.
-solvent
-kulit menjadi merah - nyeri - Melepuh cacat, melepuh, luka kerusakan paru (untuk asam yang menguap seperti HCl)
BAHAN KIMIA
-asam (mis: air keras aki =H2SO4, -air keras patri =HCl
LISTRIK SENTUH LANGSUNG & SENTUH TIDAK LANGSUNG PADA INSTALASI LISTRIK BISA BERBAHAYA ATAU TIDAK TERGANTUNG DARI :
Pembebanan lebih Sambungan tidak sempurna Perlengkapan tidak standar Pembatas arus tidak sesuai Kebocoran isolasi Sambaran petir
~
5 1 0.5 0.2 0.1 0.05 0.03
NO
ARUS LISTRIK
WAKTU
1 mA
Menimbulkan kejutan kecil pada badan sehingga Tidak berbahaya (Aman). Mulai terasa kejang pada bagian badan yg awal dialiri arus listrik, rasa kejang akan hilang memerlukan waktu beberapa hari.
Memberikan stimulasi (rangsangan) yg cukup tinggi pada otot badan yg awal dialiri arus listrik, rasa sakit akan hilang memerlukan waktu dan pengobatan.
10 menit
2 mA
30 detik
5 mA
20 detik
NO
ARUS LISTRIK
10 mA
PENGARUH TERHADAP WAKTU TUBUH MANUSIA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup 10 detik
tinggi pada otot badan (organ tubuh yg peka) shg terasa sakit yang hebat, untuk penyembuhan memerlukan waktu untuk istirahat dan pengobatan.
15 mA
Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup tinggi pada otot badan, sehingga menyebabkan terjadinya pengerutan sebagian otot organ tubuh yg peka thd aliran listrik (jantung) yg berakibat tingkat kesadaran mulai berkurang karena gerakan jantung sedikit terganggu/berhenti maka darah ke otak ikut terganggu, untuk penyembuhan memerlukan waktu yang cukup dan pengobatan, kemungkinan bisa timbul cacat fungsi sebagian badan.
5 detik
NO
ARUS LISTRIK
WAKTU
20 mA
2 detik
30 mA
Menyebabkan pengerutan otot badan sangat hebat , jika tak tertolong kemungkinan cacat fungsi tetap.
SANGAT BERBAHAYA bagi orang yang dialiri listrik.
1 detik
40 mA
0,2 detik
CATATAN :
Arus listrik 1 (satu) Ampere = 1000 mili Ampere Tegangan listrik 220 / 380 Volt.
10/15/2012
PROTEKSI BAHAYA
JARAK AMAN
Jarak aman atau diluar jangkauan Tegangan kV Jarak (cm) 1 50 12 60 20 75 70 100 150 125 220 160 500 300
Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.
Integritas apa yang dilakukan sama dengan apa yang diucapkan. Profesionalisme Kepuasan konsumen
Keteladanaan
CIRI-CIRI PROFESIONAL
Memiliki keahlian khusus dibidangnya Kemampuan mengkonversikan keahlian tersebut dalam praktek Bekerja berdasarkan SOP Mencari cara untuk membuat berbagai hal menjadi lebih mudah Antisipasi dan inisiatif Memahami orang yang dilayani Bertanggung jawab
BUDAYA KERJA
SEMANGAT KERJA PROFESIONALISME MEMILIKI SIFAT ULET ASPEK KETELADANAN SUKA MENOLONG BEKERJA SECARA OPTIMAL KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN INOVATIF DAN KREATIF SERIUS DAN TUNTAS DALAM PEKERJAAN POSITIF THINKING LOYALITAS
SEMANGAT KERJA
Kerja adalah rahmat bangga dan bersyukur Kerja adalah amanah sehingga harus jujur dan dapat dipercaya Kerja adalah kesempatan penampilan diri kompak dan sinergi Kerja adalah ibadah Kerja adalah kehormatan proaktif dan inovatif Kerja adalah pengabdian berjuang dan berkorban Kerja adalah pelayanan melayani dan menolong
PROFESIONALISME
Perhatian dan menaruh kepercayaan terhadap perusahaan Peduli dan tanggung jawab Rasa memiliki
ASPEK KETELADANAN
Aspek moral yang bisa dijadikan panutan pekerja memiliki standar moral yang tinggi Aspek prestasi kerja Aspek sikap yang berkaitan dengan interaksi sesama pekerja Aspek penampilan
SUKA MENOLONG
Membantu rekan kerja atau bagian lain apabila dibutuhkan Menjawab pertanyaan dari rekan kerja berkaitan penyelesaian pekerjaan Membagi informasi dan pengalaman yang bermanfaat
Menggunakan seluruh pengetahuan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki untuk bekerja Meningkat hasil kerja diatas standar Menjalankan proses kerja dengan cermat dan teliti
INOVATIF
Melakukan pekerjaan dengan menghasilkan ide-ide dan metode-metode baru Mencari metode yang lebih baik yang ada pada saat ini Mengimplementasikan metode-metode terbaru untuk menghadapi daya saing
KREATIF
Mencari jalan keluar terhadap permasalahan Mencari cara menyelesaikan pekerjaan dengan seefisien mungkin
Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh, konsentrasi penuh dan fokus Berpikir sebelum memulai pekerjaan Melakukan detail pekerjaan dengan benar
POSITIVE THINKING
Tidak menduga-duga sesuatu tanpa fakta jelas Mengkonfirmasi bila mendengar berita negatif Tidak berprasangka atau melakukan penilaian buruk terhadap rekan kerja dan atasannya
LOYALITAS
Membela/cinta terhadap perusahaan Mempertahankan apabila ada gangguan Mencari informasi dan inovasi untuk kemajuan perusahaan