You are on page 1of 62

PENGANTAR KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)

Keilmuan Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

PENYEBAB KECELAKAAN :
A.

TINDAKAN/PERBUATAN TIDAK AMAN (BERBAHAYA)


KONDISI YANG TIDAK AMAN (BERBAHAYA)

B.

Keselamatan Bapak menentukan masa depan saya lho, Habis kalau bapak celaka, siapa yang akan membiayai saya ??

TINDAKAN TIDAK AMAN


Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaan

KONDISI TIDAK AMAN


Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya yang mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan

KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN DILAKUKAN ?

KURANG PENGETAHUAN KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN TIDAK ADA KEMAUAN FAKTOR KELELAHAN JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI GANGGUAN MENTAL KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH LAKU MANUSIA

PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)

Menjalankan Mesin/ Peralatan tanpa wewenang Menjalankan Mesin/ Peralatan dgn kecepatan yg tidak semestinya Membuat Alat Pengaman tidak berfungsi Lalai menggunakan APD Mengangkat barang dengan cara yg salah

Mengambil posisi pada tempat yang berbahaya Membetulkan mesin dalam keadaan jalan Lalai memberikan peringatan atau lupa mengamankan tempat kerja Bersenda gurau tidak pada tempatnya Memaksakan diri untuk bekerja walaupun sakit Merancang /memasang peralatan tanpa pengaman

KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)

Pelindung atau pembatas/pengaman yang tidak memadai Peralatan/ perkakas dan bahan yang rusak tetap digunakan Penempatan barang yang salah Sistem peringatan yang tidak memadai Pengabaian terhadap perkiraan bahaya kebakaran/peledakan

Kebersihan lingkungan kerja yang jelek Polusi udara di ruangan kerja (gas, uap, asap, debu, dsb.) Kebisingan yang berlebihan Pemaparan Radiasi Ventilasi yang tidak memadai Penerangan yang tidak memadai

Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan tenaga kerja


Beban kerja
-Fisik -Mental

Lingkunga n kerja
-Fisik -Kimia

Kapasitas kerja
- Ketrampilan

-Biologi -Ergonomi -Psikologi

Kesegaran jasmani & rohani Status kesehatan/gizi Usia Jenis kelamin Ukuran tubuh

TUJUAN PENGAWASAN LINGKUNGAN KERJA


Upaya perlindungan kepada : Tenaga Kerja Orang Lain Dari potensi bahaya yang berasal dari :

1. 2. 3. 4. 5.

Mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan energi Lingkungan kerja Sifat pekerjaan Cara kerja Proses produksi

Faktor-Faktor Lingkungan Kerja


Faktor Fisika bising, getaran, radiasi, Penerangan kurang baik, temperature extremes

Faktor Biologi virus, bakteri, jamur, parasites, insects, dll

Faktor Kimia

debu, gas, uap, asap, kabut, dll.


Faktor Ergonomi Tenaga terlalu diporsir, berdiri lama/berlebihan, salah gerakan, angkat beban terlalu berat, job monotony, dll

Faktor Psikologi Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja

1). FAKTOR FISIKA


a.

b.
c. d.

e.

Kebisingan (Noise) Iklim Kerja Ventilasi Penerangan (Illumination) Getaran

KEBISINGAN
Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB Dampak Kebisingan : Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara mendadak, karena energi suara yg berlebihan Ketulian sementara Ketulian menetap Gangguan komunikasi Gangguan psikologi

Pengendalian

Kebisingan

Dilakukan dengan cara antara lain :


Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yang terdiri dari: transmision los material, damping material, absorbent material, vibration isolator, mufflers dan sealents Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin Merawat mesin secara teratur Rotasi pekerjaan Ruang kontrol Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan Pemeriksaan kesehatan Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan) Alat Pelindung Diri - Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20 dBA - Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA

NAB KEBISINGAN
Waktu pemajanan / Hari 8 jam 4 jam 2 jam Intensitas kebisingan (dB.A ) 85 88 91 Waktu pemajanan / hari 28,12 detik 14,06 detik 7,03 detik Intensitas Kebisingan (dB.A ) 115 118 121

1 jam
30 menit 15 menit 7,5 menit

94
97 100 103

3,52 detik
1,76 detik 0,88 detik 0,44 detik

124
127 130 133

3,75 menit
1,88 menit 0,94 menit

106
109 112

0,22 detik
0,11 detik

136
139

Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat

IKLIM KERJA
Iklim kerja adalah hasil perpaduan antara suhu,kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat pekerjaannya.

IKLIM KERJA
Sumber panas: matahari, tanur, dapur, genset, boiler, bejana uap, lighting Tekanan panas dipengaruhi: sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh, kec.udara, kelembaban udara Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%

NAB IKLIM KERJA Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan


Pengaturan waktu kerja setiap jam ISBB (0C) Beban kerja

Waktu kerja
Kerja terus menerus (8 jam sehari) 75% 50%

Waktu istirahat
-

Ringan
30.0

sedan g
26.7

berat
25.0

25% 50%

30.6 31.4

28.0 29.4

25.9 27.9

Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 25% 75% 32.2 31.1 30.0 Kkal/jam - Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam - Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam

Indeks suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe Temperature Index) yang disingkat ISBB adalah parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan antara suhu udara kering, suhu basah alami dan suhu bola. (Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Kep-51/MEN/1999, Tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika Di TempatKerja, pasal 1 ayat 9 )

formula yang digunakan adalah : 1. Indeks Suhu Basah dan Bola untuk luar ruangan dengan panas radiasi : ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu bola + 0,1 suhu kering. 2. Indeks Suhu Basah dan Bola untuk di dalam atau di luar ruangan tanpa panas radiasi : ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,3 suhu bola

Dampak Iklim Kerja yang Prickly heat/Buruk heat rash/mikaria rubra yaitu

timbulnya bintik-bintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi kelenjar keringat

Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan sakit, terutama otot anggota badan atas dan bawah Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit
Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat, mengakibatkan thermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendek dan cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu berkeringat, suhu badan tinggi, hilang kesadaran

Pengendalian Tekanan Panas

Dilakukan dengan cara antara lain : Isolasi Sumber Panas Local exhaust ventilation Localized cooling at work station Ventilasi umum Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus. Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan Pengaturan lamanya kerja dan istirahat Alat Pelindung Diri Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.

Ventilasi
Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara kerja ditempat Tujuan: Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap segar dan nyaman Menurunkan kadar kontaminan di udara NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam - Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang (Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)

Penerangan
Penerangan yg baik adalah apabila: a. tdk menyilaukan b. tdk menimbulkan panas berlebih c. tdk menghasilkan gas d. tdk menimbulkan bayangan kontras e. tdk berkedip f. pencahayaannya rata Sumber penerangan : a. cahaya alam : matahari luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon), merkuri

Dampak Penerangan yang Buruk


Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerja Kelemahan mental Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mata Kerusakan indera mata Dapat mengakibatkan kecelakaan

Getaran
Jenis getaran: a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh) b. tool hand vibration (getaran tangan) Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2 Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2

Dampak Getaran :
Kelainan peredaran darah dan syaraf Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri sampai dengan mati rasa

NAB GETARAN
Jumlah waktu pemajanan per hari kerja 4 jam dan kurang dari 8 jam 2 jam dan kurang dari 4 jam 1 jam dan kurang dari 2 jam kurang dari 1 jam Nilai percepatan pd frek dominan
Meter per detik kuadrat (m/det 2)

Grafitasi (G) 0.40 0.61 0.81 1.22

4 6 8 12

Catatan : 1 G = 9.81 m / det 2

Pengendalian Getaran
Dipasang

bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin Penggantian komponen mesin yg sdh aus Pengutan baut/ikatan yg longgar

2). FAKTOR KIMIA Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses produksi dan atau proses kerja, serta sisa-sisa proses produksi dan atau proses kerja
Dpt berbentuk padatan, gas/uap, cairan Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debu rokok, debu logam, debu mineral (silika, asbes). Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga. Gas dan uap seperti O2, N2, CO2, Pb, NO2, H2S, dsb.

Pengendalian Faktor Kimia Pengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk mengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagai berikut : Substitusi Otomatisasi Isolasi Sumber Kontaminan Segregasi (proses pemisahan/pemencilan) Ventilasi

TAHAPAN PENGENDALIAN RISIKO

1. Peniadaan

2. Substitusi

3. Engineering

4. Administrasi

5.ORGANISASI

6. APD

3). FAKTORBIOLOGI
Virus Bakteri Jamur Cacing

Microorganisme yang dapat berinteraksi dengan manusia adalah : Bakteri, Jamur, Virus dan Protozoa.

Bahaya faktor Biologi : Menimbulkan infeksi akut/ kronis Parasit dalam tubuh. Menghasilkan toxin atau racun bagi tubuh. Menimbulkan reaksi alergi. Menimbulkan iritasi CARA MASUK BIOLOGICAL AGENTS KE DALAM TUBUH 1. Inhalasi (pernafasan) 2. Digesti (pencernaan) 3. Kontak di kulit, mata, hidung dan mulut.

Pengendalian Faktor Biologi


1.Gunakan

peralatan yang bersifat melindungi dari bahaya kontak langsung (safety equipment and facility design) 2.Peran pekerja dalam pengendalian bahaya di tempat kerja (worker initiated workplace controls) 3.Bekerja/teknik dengan azas kehati hatian (carefully executed techniques) 4.Gunakan alat pelindung diri

4). FAKTOR PSIKOLOGI


Stress kerja, karena : - Hubungan dengan orang (Relationship) - Hubungan dengan pekerjaan - Hubungan dengan lingkungan kerja

5). FAKTOR ERGONOMI Posisi Kerja Cara Kerja Tata Letak Beban Kerja

Tempat Kerja dalam ruang sempit (terbatas)


Bahaya Defisiensi oksigen Gas beracun Penyebab -Api (pengelasan) -O2 digunakan bakteria -Akumulasi berbagai gas -Carbon monoksida, -Hydrogen sulfida, -Sulfur dioksida -Termasuk bahan bakar -Solven -Solven cat -Suhu tinggi Effect Pekerja dapat lemas mendadak Iritasi mata, hidung, tenggorok Menyebabkan sakit dan mati Pekerja lemas Dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan Iritasi kulit, ritasi mata Toksisitas sistemik Penyebaran panas Pusing Rincian Udara normal kadar O2 >18% <18% berbahaya Sementara gas beracun tidak berbau Tidak dapat dideteksi Beberapa gas mudah terbakar uapnya juga beracun Efek dapat dipercepat bila ventilasi burukPelindung panas thd muka dan tubuh tidak sesuai Efek tergantung intensitas, frekuensi dan durasi

Gas mudah terbakar Bahan kimia Panas

Noise

- Suara berisik (>85dB)

Mengganggu komunikasi Hearing loss

Resiko Bahan Kimia terhadap Kulit

Bahaya

Penyebab

Effect

A.P.D.

-solvent

-kulit menjadi merah - nyeri - Melepuh cacat, melepuh, luka kerusakan paru (untuk asam yang menguap seperti HCl)

sarung tangan karet, vinyl atau neoprene untuk

BAHAN KIMIA

-asam (mis: air keras aki =H2SO4, -air keras patri =HCl

gunakan sarung tangan tahan asam gunakan pelindung pernapasan

-caustics (soda api)

Cacat melepuh luka

gunakan cream pelindung sarung tangan

LISTRIK SENTUH LANGSUNG & SENTUH TIDAK LANGSUNG PADA INSTALASI LISTRIK BISA BERBAHAYA ATAU TIDAK TERGANTUNG DARI :

TEGANGAN ARUS WAKTU dan KONDISI BADAN MANUSIANYA.

KEBAKARAN KARENA LISTRIK

Pembebanan lebih Sambungan tidak sempurna Perlengkapan tidak standar Pembatas arus tidak sesuai Kebocoran isolasi Sambaran petir

TABLE TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)


Tegangan Sentuh (Volt)

Waktu Maksimum Yang Diijinkan (Detik)

50 50 75 90 110 150 220 280

~
5 1 0.5 0.2 0.1 0.05 0.03

NO

ARUS LISTRIK

PENGARUH TERHADAP TUBUH MANUSIA

WAKTU

1 mA

Menimbulkan kejutan kecil pada badan sehingga Tidak berbahaya (Aman). Mulai terasa kejang pada bagian badan yg awal dialiri arus listrik, rasa kejang akan hilang memerlukan waktu beberapa hari.
Memberikan stimulasi (rangsangan) yg cukup tinggi pada otot badan yg awal dialiri arus listrik, rasa sakit akan hilang memerlukan waktu dan pengobatan.

10 menit

2 mA

30 detik

5 mA

20 detik

NO

ARUS LISTRIK

10 mA

PENGARUH TERHADAP WAKTU TUBUH MANUSIA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup 10 detik
tinggi pada otot badan (organ tubuh yg peka) shg terasa sakit yang hebat, untuk penyembuhan memerlukan waktu untuk istirahat dan pengobatan.

15 mA

Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup tinggi pada otot badan, sehingga menyebabkan terjadinya pengerutan sebagian otot organ tubuh yg peka thd aliran listrik (jantung) yg berakibat tingkat kesadaran mulai berkurang karena gerakan jantung sedikit terganggu/berhenti maka darah ke otak ikut terganggu, untuk penyembuhan memerlukan waktu yang cukup dan pengobatan, kemungkinan bisa timbul cacat fungsi sebagian badan.

5 detik

NO

ARUS LISTRIK

PENGARUH TERHADAP TUBUH MANUSIA


Menyebabkan terjadinya pengerutan pada otot badan yang cukup hebat khususnya jantung, sehingga darah ke otak berhenti sesaat yg mengakibatkan KESADARAN HILANG, maka untuk melepaskan sentuhan aliran listrik diperlukan bantuan orang lain.

WAKTU

20 mA

2 detik

30 mA

Menyebabkan pengerutan otot badan sangat hebat , jika tak tertolong kemungkinan cacat fungsi tetap.
SANGAT BERBAHAYA bagi orang yang dialiri listrik.

1 detik

40 mA

0,2 detik

CATATAN :

Arus listrik 1 (satu) Ampere = 1000 mili Ampere Tegangan listrik 220 / 380 Volt.

APA YANG SALAH DENGAN GAMBAR INI ????

10/15/2012

Tegangan sentuh yang berbahaya:

> 50 V di ruang normal,


> 25 V di ruangan lembab Daya > 100 Watt

PROTEKSI BAHAYA

JARAK AMAN

Jarak aman atau diluar jangkauan Tegangan kV Jarak (cm) 1 50 12 60 20 75 70 100 150 125 220 160 500 300

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK


Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk mengindarkan pengaruh arus listrik, berada pada papan kering, kain kering, pakaian, alas yang serupa itu yang bukan logam (kayu, karet). Jika tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering atau bahan serupa itu (kertas, karet).

Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.

a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik


Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan memutuskan sakelar atau gawai pengaman, penghantar ditarik sampai terlepas dari penderita dengan menggunakan benda kering bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada penghantar. Penderita ditarik dari tempat kecelakaan. Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan yang dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-lipat. Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.

b. Berikan pertolongan medis secepatnya.

INSTALASI LISTRIK KETEL UAP


Alat penerangan dan alat listrik lainnya tidak diijinkan menggunakan tegangan lebih dari 50 Volt Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubung karet atau berperisai logam fleksibel. Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka bagian logam dari ketel uap harus dibumikan Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karet dan berperisai logam

BUDAYA KERJA YANG HARUS DIKEMBANGKAN


MENINGKATKAN : 1. KINERJA PERUSAHAAN 2. SEBAGAI CONTOH PADA ANAK

NILAI-NILAI BUDAYA KERJA

Integritas apa yang dilakukan sama dengan apa yang diucapkan. Profesionalisme Kepuasan konsumen

Keteladanaan

CIRI-CIRI PROFESIONAL

Memiliki keahlian khusus dibidangnya Kemampuan mengkonversikan keahlian tersebut dalam praktek Bekerja berdasarkan SOP Mencari cara untuk membuat berbagai hal menjadi lebih mudah Antisipasi dan inisiatif Memahami orang yang dilayani Bertanggung jawab

BUDAYA KERJA

SEMANGAT KERJA PROFESIONALISME MEMILIKI SIFAT ULET ASPEK KETELADANAN SUKA MENOLONG BEKERJA SECARA OPTIMAL KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN INOVATIF DAN KREATIF SERIUS DAN TUNTAS DALAM PEKERJAAN POSITIF THINKING LOYALITAS

SEMANGAT KERJA

Kerja adalah rahmat bangga dan bersyukur Kerja adalah amanah sehingga harus jujur dan dapat dipercaya Kerja adalah kesempatan penampilan diri kompak dan sinergi Kerja adalah ibadah Kerja adalah kehormatan proaktif dan inovatif Kerja adalah pengabdian berjuang dan berkorban Kerja adalah pelayanan melayani dan menolong

PROFESIONALISME

Perhatian dan menaruh kepercayaan terhadap perusahaan Peduli dan tanggung jawab Rasa memiliki

SIFAT ULET YANG HARUS DIMILIKI

Tidak mudah putus asa dalam melakukan pekerjaan


Bekerja keras tekun, dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan dan kendala

ASPEK KETELADANAN

Aspek moral yang bisa dijadikan panutan pekerja memiliki standar moral yang tinggi Aspek prestasi kerja Aspek sikap yang berkaitan dengan interaksi sesama pekerja Aspek penampilan

SUKA MENOLONG

Membantu rekan kerja atau bagian lain apabila dibutuhkan Menjawab pertanyaan dari rekan kerja berkaitan penyelesaian pekerjaan Membagi informasi dan pengalaman yang bermanfaat

BEKERJA SECARA OPTIMAL

Menggunakan seluruh pengetahuan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki untuk bekerja Meningkat hasil kerja diatas standar Menjalankan proses kerja dengan cermat dan teliti

KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN


Menjaga dan mempertahankan prestasi kerja

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP


Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target waktu yang ditetapkan

INOVATIF

Melakukan pekerjaan dengan menghasilkan ide-ide dan metode-metode baru Mencari metode yang lebih baik yang ada pada saat ini Mengimplementasikan metode-metode terbaru untuk menghadapi daya saing

KREATIF

Mencari jalan keluar terhadap permasalahan Mencari cara menyelesaikan pekerjaan dengan seefisien mungkin

SERIUS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN

Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh, konsentrasi penuh dan fokus Berpikir sebelum memulai pekerjaan Melakukan detail pekerjaan dengan benar

TUNTAS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN

Tidak setengah-setengah dalam menyelesaikan pekerjaan


Menyelesaikan pekerjaan setiap bagian pekerjaan secara menyeluruh

Melakukan pekerjaan dari awal sampai selesai

POSITIVE THINKING

Tidak menduga-duga sesuatu tanpa fakta jelas Mengkonfirmasi bila mendengar berita negatif Tidak berprasangka atau melakukan penilaian buruk terhadap rekan kerja dan atasannya

LOYALITAS

Membela/cinta terhadap perusahaan Mempertahankan apabila ada gangguan Mencari informasi dan inovasi untuk kemajuan perusahaan

You might also like