Professional Documents
Culture Documents
KEPUSTAKAAN 1. THAL AP. Wound In: Texbook of surgery. Cole and Zollinger, 9th ed., New York, Meredith Corporation, 1970. 2. MILFORD L Acute Injuries. In: Campbells Operative Orthopedics, 7th ed., Vol.I, Toronto, Mosby Co., 1987. 3. PURUHITO. Dasar-dasar Tehnik Pembedahan. Surabaya, Airlangga University Press, 1987. 4. SEYMOUR S. Plastic and Reconstructive Surgery. In. Principles of Surgery, 5th ed., Singapore, Mc. Graw-Hill Book & Co, 1988. 5. GRABB WC. Basic Techniques of Plastic Surgery. In: Plastic Surgery, 3th ed., Boston, Little Brown & Co. 1979.
4.
Subkutan dan kulit harus dijahit lapis, untuk menutup deadspace dan mengurangi ketegangan pada pada waktu menjahit kulit
Gambar 1 Tepi luka yang eversi akan menjadi datar pada proses penyembuhan
7.
Jaringan di bawah kulit dan subkutan dijahit dengan benang yang bisa diserap, sedang kulit dijahit dengan benang yang tidak diserap. Benangn sintetik (mono-filament, nylon, dacron polypropylene) dipakai untuk jahitan subkutikuler.
MACAM INSTRUMENT
Pinset chirurgie
Pemegang jarum (naald voerder) Jarum + benang Pisau pada waktu membuat insisi atau eksisi luka Gunting benang Klem untuk hemostasis
Gambar 2
Dua macam pemegang jarum (naald voeder) : A. Menurut MATHIEU B. Menurut HEGAR (atau MAYO-HEGAR)
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7 Cara yang benar memegang pisau pada waktu melakukan sayatan kulit pertama
JENIS-JENIS JARUM
Berdasarkan lengkung jarum : dilihat dari bentuk lengkung lingkaran, misalnya : Jarum 2/8 artinya lengkungan adalah sama dengan lengkungan lingkaran ataupu jarum 3/8, 4/8, 5/8 dan seterusnya maksimal jarum 5/8. Berdasarkan panjangnya jarum : panjang jaru diukur dari ujung ke ujungnya, yaitu dalam ukuran milimeter, misalnya jarum 12 artinya 12 mm, jarum 6 artinga 6 mm. Berdasarkan bentuk ujung atau penampang badan jarum : 1. Jarum bulat : Penampangnya bulat berujung tajam dan bulat 2. Jarum tajam : Penampangnya segitiga dan ujungnyapun tajam segitiga 3. Jarum bulat tajam : Penampangnya bulat dan ujungnya tajam.
Jarum bulat
Jarum tajam
1 1/4
1 3/8
1 1/2
Pantat jarum
Ujung jarum
Gambar 9
Tubuh jarum
2.
3.
5.
6.
7.
8.
A.Simpul Sederhana
B. Matras tegak
C. Matras Horizontal
E. Jelujur subkutis
F. Jelujur langsung
Gambar 10
KOMPLIKASI
1. Perdarahan. 2. Infeksi. 3. Terbentuknya suture mark. 4. Terbentuknya keloid 5. Wound dehiscence
4.
5.