Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Transdermal: rute pemberian obat melalui kulit untuk distribusi sistemik. Permasalahannya: kulit merupakan barrier tubuh yang sangat baik untuk mencegah benda asing masuk ke sirkulasi sistemik.
Contents
Struktur anatomi dan fisiologi kulit Sistem penghantaran obat transdermal dengan metode iontophoresis, elektroporesis dan sonophoresis
Struktur kulit
Lapisan kulit paling terluar stratum corneum (SC) merupakan barrier utama.
Struktur Epidermis:
stratum corneum granular layer
spinous layer
basal layer
Contoh produk dan jalur transport sesuai tujuan penggunaannya pada kulit.
Obat yang telah melalui epidermis selanjutnya disirkulasikan ke seluruh tubuh atau menuju jaringan tertentu. Oleh karena itu sifat fisikokimia zat tergantung pada rute transport menembus SC.
Q: Bagaimana obat menemus SC, dan bagaimana proses ini dapat dipengaruhi untuk meningkatkan permeasi obat?
A. Transcellular Pathway
Jalur transport transcellular merupakan jalur lipid. Jalur transport transcellular terjadi proses partisi molekul obat pada kompartemen sel SC yang sifatnya lipophilic dan hydrophilic.
B. Intercellular Pathway Jalur transport ini juga masih dipengaruhii oleh intercellular lipids. Jalur ini lebih mudah dibandingkan transcellular pathway.
C. Transappendageal
Transappendageal: hair follicles, eccrine glands
Franz-Diffusion chamber
J flux per unit area K koefisien partisi obat D koefisien difusi obat C konsentrasi obat dalam sampel L ketebalan membran
Chemical enhancer
laurocapram (Azone), oleic acid, dimethyl sulfoxide (DMSO), propylene glycol, fatty acid derivatives.
Chemical enhancer masuk ke dalam SC: meningkatkan diffusivity obat dalam barrier membrane (D), dan meningkatkan partisi obat, atau keduanya.
Vesicles
Liposomes Lipososm sebagai drug carrier dapat digunakan untuk local treatment of skin diseases. Contoh: steroid triaminolone acetonide incorporated in phospholipid liposomes. Hasil penelitian Mezeis: dermatological drugs, seperti econazole, minoxidil, dan retinoic acid formulasinya dalam bentuk liposomal memberikan konsentrasi dalam kulit dan jaringan subkutan lebih tinggi dibandingkan formulasi konvensional lipid pada lipososom vs lipid pada kulit
Iontophoresis
Iontophoresis Electromotive Drug Administration (EMDA) adalah teknik menghantarkan obat ionik melalui kulit menggunakan bantuan muatan listrik lemah.
Komponen iontophoresis: Power supply Chamber 1 bermuatan positif (anoda) Chamber 2 bermuatan negatif (katoda) Obat diletakkan di salah satu chamber yang muatannya sama
Iontophoresis diaplikasikan dalam Dermatology, bahkan pada kondisi kardiac dan neurological, tapi lebih sering dan bermanfaat pada transport obat protein atau peptida (sulit diberikan melalui rute transdermal)
Elektroporesis
Electroporation juga merupakan penghantaran obat menggukaan bantuan voltase.
Electroporation menghasilkan hydrophilic pores (aqueous pathways) pada kulit jalan masuk macromolecules
Sonophoresis
Aplikasi ultrasound energi suara, menghasilkan gelombang yang memandu penetrasi pada kulit.
Basic principle of phonophoresis: Ultrasound pulses are passed through the probe into the skin fluidizing the lipid bilayer by the formation of bubbles caused by cavitation.
Efek energi suara membentuk gelembung udara (cavitasi). Cavitasi memaksa pembentukan ruang dalam corneocytes, memperuas ruang intercellular dan stratum corneum lipids. Selain itu efek suara menghasilkan panas yang akan meningkatkan fluiditas lipid stratum corneum sehingga dapat meningkatkan diffusivity molekul dalam barrier kulit.