You are on page 1of 16

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Ayat Ayat Al Qur'an Tentang Anjuran Bertoleransi

Disusun oleh kelompok 3 : Alfio Imam Pribadi David Setiyadi Fadilla Nurshafira

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Batam 2012

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahim Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah serta kasih sayang-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah agama islam ini dengan baik. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas diskusi dalam mata pelajaran Agama Islam. Makalah ini dibuat berdasarkan literatur, baik baik buku maupun internet yang berhubungan dengan Ayat Ayat Al Qur'an Tentang Anjuran Bertoleransi. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, besar harapan kami agar makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat, khusunya bagi kami sendiri. Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, sehingga jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah di masa mendatang. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Batam, September 2012

Penyusun

ii

iii

DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................ Kata Pengantar....................................................................................................... Daftar Isi................................................................................................................. BAB I Pendahuluan A.Latar Belakang. B.Rumusan Masalah BAB II Pembahasan A. Anjuran bermasyarakat dalam islam...... i ii iii 1 2 3

B.Definisi Toleransi......... 4 C.Al Quran surat Al Kafirun ..... 5 D.Al Quran surat Yunus Ayat 40-41. 7 E.Al Quran surat Al Kahfi Ayat 29 10 BAB III Penutup A.Kesimpulan.. 12 B.Saran-saran... 12 Daftar Pustaka

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kemunduran dunia Islam yang masih terus berlangsung hingga saat ini, tidak dapat dipungkiri, telah berdampak negatif terhadap kondisi umat Islam secara internasional. Kaum muslim di berbagai belahan dunia terus menjadi bulan-bulanan para musuh Islam (baca: jaringan Zionis internasional dan Barat), tanpa mampu memberikan perlawanan yang berarti. Meski sejak paruh terakhir abad keduapuluh penetrasi secara fisik (militer) terhadap wilayahwilayah Islam telah banyak menurun intensitasnya, namun tidak berarti umat Islam dapat bernapas lega. Ini dikarenakan para musuh Islam telah menyiapkan bentuk-bentuk penjajahan baru (new imperialism) yang efeknya tidak kalah mengerikan dari peperangan secara fisik. Hegemoni di bidang ekonomi, politik, budaya, dan pemikiran, yang terus dibangun oleh para penentang Islam tersebut, hanyalah sebagian, untuk sekedar menyebut contoh, dari bentukbentuk konspirasi mutakhir untuk tetap memposisikan kaum muslim sebagai pihak yang inferior.

Terutama dalam bidang pemikiran, umat Islam pada saat sekarang tengah berada di pusaran arus perang pemikiran (al-ghazwu al-fikriy) yang dahsyat. Jaringan global musuh-musuh Islam gencar melakukan upaya pencucian otak terhadap umat Islam dengan cara menyerang konsep-konsep/ajaran-ajaran Islam di satu sisi, dan pada saat bersamaan mendesakkan konsep-konsep pemikiran mereka. Targetnya adalah menjadikan umat Islam secara perlahan-lahan terjauh, atau setidak-tidaknya mengalami pendangkalan pemahaman, dari ajaran-ajaran agamanya.

Salah satu aspek ajaran Islam yang pada saat ini banyak mendapat sorotan tajam adalah konsep tentang pluralisme dan toleransi. Kaum Zionis dan Barat gencar mengkampanyekan bahwa Islam adalah agama yang anti toleransi dan kemajemukan. Mereka juga berusaha keras merusak citra Islam dengan mengembangkan opini bahwa Islam dan umat Islam tidak menghargai kesetaraan hidup (equality of life) dan hak-hak asasi manusia. Upaya-upaya ini sangat membahayakan karena dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan.

Guna mengantisipasi dampak negatif dari gelombang perang urat syaraf yang mencemaskan
1

ini, tentunya sangat diperlukan usaha bersama segenap umat Islam untuk kembali berusaha menggali serta menghayati konsep Islam tentang toleransi yang kini sedang diusahakan untuk dikaburkan. Umat Islam, terutama generasi muda, harus diberikan pemahaman yang benar tentang konsepsi ini, sehingga ketidaktahuan atau keragu-raguan mereka tidak menjadi sasaran empuk propaganda keji Zionis dan Barat. Dalam kerangka inilah tulisan singkat ini dimaksudkan, atau, meminjam istilah Yusuf Qaradhawi, ia ditujukan untuk menjelaskan konsepsi yang sebenarnya (taudhh al-haqiq), menghilangkan keragu-raguan (izlah alsyubuht), serta meluruskan persepsi yang keliru (tashhh al-afhm).[2]

Dalam tulisan yang sangat sederhana berikut ini, penulis berusaha mengelaborasi secara tematis konsep Islam tentang toleransi dan pluralisme. Diawali dengan penjelasan seputar definisi, kemudian dilanjutkan dengan upaya untuk membuktikan bahwa Islam menerima pluralisme sekaligus memberikan jalan keluar dalam mensikapinya, yaitu dengan prinsip toleransi (tasmuh). Pada bagian akhir akan diuraikan secara komprehensif solusi dimaksud, sesuai dengan perspektif yang dimajukan al-Quran dan sunnah.

B. Rumusan Masalah 1.Bagaimana anjuran bermasyarakat dalam Islam ? 2. Apa definisi dari toleransi ? 3. Bagaimana toleransi menurut ayat Al Quran ?

BAB 2 ISI A.Anjuran bermasyarakat dalam Islam Islam tidak hanya menyuruh kita membina hubungan baik dengan sesama muslim saja, tapi juga dengan non-muslim. Namun demikian dalam hal-hal tertentu ada pembatasan hubungan dengan non-muslim, terutama yang menyangkut aspek ritual keagamaan.

Dalam berhubungan dengan masyarakat non muslim, Islam mengajarkan kepada kita untuk toleransi, tetap menghormati keyakinan umat lain tanpa berusaha memaksakan keyakinan kita kepada mereka. Toleransi tidaklah berarti mengakui kebenaran agama mereka, tapi mengakui keberadaan agama mereka dalam realitas bermasyarakat. Toleransi juga bukan berarti kompromi dalam keyakinan dan ibadah. Kita sama sekali tidak boleh mengikuti agama dan ibadah mereka dengan alasan apapun. Sikap kita sudah cukup jelas dan tegas sebagaimana terdapat dalam QS Al-Kafirun ayat 6: La kum dii nukum waliyadiin yang berarti Bagimu agamamu, bagiku agamaku. B.Definisi toleransi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata toleransi berarti sifat atau sikap toleran. Kata toleran sendiri didefinisikan sebagai bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.

C.Al Quran Surat Al Kafirun

1.Katakanlah," Hai orang-orang kafir ! 2. Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. 3. Dan tiada (pula) kamu menyembah Tuhan yang aku sembah. 4. Dan aku bukan penyembah apa yang biasa kamu sembah. 5. Dan kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku sembah. 6. Bagimu agamamu dan untukku agamaku". Dari ayat di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : a.Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk mengatakan kepada orang-orang Kafir bahwa aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah dan kamu juga tidak akan menyembah apa yang aku sembah. b. Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk mengatakan kepada orang-orang Kafir bahwa bagi ku agamaku dan bagi kamu agama kamu. c.Dari surah tersebut menyatakan bahwa agama Islam sangat tegas sekali kepada kaum kafir, dan juga tidak memaksakan agama kepada orang-orang kafir, karena urusan agama adalah urusan diri masing-masing dan tergantung dari hidayah dari Allah . Kewajiban kita hanya

memberitahu dan mengajak agar mereka tahu dan paham mana agama yang benar dan yang salah. d.Kita selaku umat Islam mari tunjukkan dan beri contoh tauladan yang baik, agar mereka yang kafir tertarik dan mau masuk Islam dengan kehendak sendiri tanpa paksaan. e.Surat Al kafirun disebut Al muqasyqisyah atau penyembuh karena kandungannya menyembuhkan dan menghilangkan kemusyrikan f.Umat islam menolak usul kaum kafir untuk penyatuan ajaran agama dalam rangka mencapai kompromi g.Mengajak masing-masing untuk melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan tanpa bersikap saling mengganggu h.Ajakan kaum kafir tidak logis karena setiap ajaran pokok suatu agama beserta perincinnya pasti berbeda

Perilaku yang Mencerminkan Isi Surah Al-Kafiruun {109}Ayat 1-6 KISAH SEORANG KRISTIAN MASUK ISLAM BERKAT MEMULIAKAN ASYURA' Alkisah disebutkan bahwa di kota Array terdapat Qadhi yang kaya-raya. Suatu hari kebetulan hari Asyura' datanglah seorang miskin meminta sedekah. Berkatalah si miskin tadi : "Wahai tuan Qadhi, saya seorang miskin yang mempunyai tanggungan keluarga. Demi kehormatan dan kemuliaan hari ini, saya meminta pertolongan daripada tuan, maka berilah saya sedekah sekadarnya berupa sepuluh keping roti, lima potong daging dan duit dua dirham." Qadhi menjawab, "Datanglah selepas waktu zohor!" Selepas sembahyang zohor orang miskin itu pun datang demi memenuhi janjinya. Sayangnya si Qadhi kaya itu tidak menepati janjinya dan menyuruh si miskin datang lagi selepas sembahyang Asar. Apabila dia datang selepas waktu yang dijanjikan untuk kali Di waktu si miskin jalan mencari makanan, ia melintas di depan seorang kristian sedang duduk-duduk di hadapan rumahnya. Kepada orang Kristian itu si miskin minta sedekah, "Tuan, demi keagungan dan kebesaran hari ini berilah saya sedekah untuk keluarga saya." Si Kristian bertanya, "Hari apakah hari ini?"

"Hari ini hari Asyura", kata si miskin, sambil menerangkan keutamaan dan kisah-kisah hari Asyura'. Rupanya orang Kristian itu sangat tertarik mendengar cerita si peminta sedekah dan hatinya berkenan untuk memberi sedekah. Berkata si Kristian, "Katakan apa hajatmu padaku!" Berkata si peminta sedekah, "Saya memerlukan sepuluh keping roti, lima potong daging dan uang dua dirham saja." Dengan segera ia memberi si peminta sedekah semua keperluan yang dimintanya. Si peminta sedekah pun balik dengan gembira kepada keluarganya. Adapun Qadhi yang kikir telah bermimpi di dalam tidurnya. "Angkat kepalamu!" kata suara dalam mimpinya. Selanjutnya ia mengangkat kepala, tiba tiba terlihat di hadapan matanya dua buah bangunan yang cantik. Sebuah bangunan diperbuat dari batu-bata bersalut emas dan sebuah lagi diperbuat daripada yaqut yang berkilau-kilauan warnanya. Ia bertanya, "Ya Tuhan, untuk siapa bangunan yang sangat cantik ini?" Terdengar jawaban, "Semua bangunan ini adalah untuk kamu andaikan saja kamu mahu memenuhi hajat si peminta sedekah itu. Kini bangunan itu dimiliki oleh seorang Kristian." Apabila Qadhi bangun dari tidurnya, iapun pergi kepada Kristian yang dimaksudkan dalam mimpinya. Qadhi bertanya kepada si Kristian, "Amal apakah gerangan yang kau buat semalam hingga kau dapat pahala dua buah bangunan yang sangat cantik?" Orang Kristian itu pun menceritakan tentang amal yang diperbuatnya bahwa ia telah bersedekah kepada fakir miskin yang memerlukannya pada hari Asyura' itu. Kata Qadhi, "Juallah amal itu kepadaku dengan harga seratus ribu dirham." Kata si Kristian, "Ketahuilah wahai Qadhi, sesungguhnya amal baik yang diterima oleh Allah tidak dapat diperjual-belikan sekalipun dengan harga bumi serta seisinya." Kata Qadhi, "Mengapa anda begitu, sedangkan anda bukan seorang Islam?" Ketika itu juga orang Kristian itu membuang tanda salibnya dan mengucapkan dua kalimah syahadat serta mengakui kebenaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad .

D.Al Quran Yunus 40-41

40. Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orangorang yang berbuat kerusakan. 41. Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan."

Kandungan surat yunus

Dari ayat di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : a.Ketika Nabi Muhammad . diutus dengan membawa Al-Qur'an, orang-orang Quraisy ada yang beriman dan ada juga yang tidak b.Allah mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi, yaitu mereka yang musyrik dan berbuat zalim serta aniaya. c.Orang-orang yang tetap mendustakannya maka biarlah bagi mereka pekerjaan mereka. Artinya, apa yang mereka perbuat harus dipertanggungjawabkan.

d.Allah menjelaskan kepada Rasulullah dan pengikut-pengikutnya, bahwa keadaan manusia terbagi menjadi dua golonga, yaitu golongan orang yang mempercayai dengan Itikad kuat terhadap Al-quran dan secara terus menerus berada dalam kekafiran e.Allah lebih mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan dibumi karena mereka termasuk menyekutukan Allah, menganiaya diri sendiri, dan menentang hukum allah f.Allah memberikan penjelasan bahwa apabila orang-orang musyrik itu tetap mendustakan Muhammad, maka allah tetap memerintahkan Muhammad untuk tetap meneruskan tugasnya sebagai pembawa dan penyampai kebenaran dari Allah, yaitu menyampaikan peringatan, menghibur, memberikan tuntunan ibadah dan pokok-pokok kemaslahatan sebagai pedoman untuk keselamatan dunia dan akhirat

Perilaku yang Mencerminkan Isi Surah Yunus {10} Ayat 40-41 Abdurrahman adalah Ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) di sekolahnya. Dia mempunyai ide berdarmawisata ke luar kota pada liburan mendatang. Pada rapat OSIS, idenya itu disampaikan kepada teman-temannya dengan bahasa yang baik, jelas, memberi kesempatan kepada teman-temannya untuk berpendapat, tidak memaksakan idenya, menanggapi, dan menampung secara baik saran-saran yang diajukan oleh teman-temannya. Akhirnya, rapat OSIS menyetujui rencana berdarmawisata yang diusulkan oleh ketua OSIS itu. Pada saat pelaksanaan, hampir semua siswa di sekolah itu ikut berdarmawisata. Di sekolah lain, sebagai ketua OSIS di sekolahnya, Jos Bush memimpin rapat rencana berdarmawisata ke Pulau Bali. Teman-temannya sependapat, bahwa tempat itu memang bagus sekali untuk dikunjungi, sayangnya pulau itu letaknya jauh sekali dari sekolahnya sehingga memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu, mereka mengusulkan tempat lain yang lebih dekat sehingga biayanya lebih kecil. Usul mereka tidak disetujui. Jos Bush menjadi berang dan bersikeras mempertahankan pendapatnya. Bahkan, dia mengancam mereka yang tidak menyetujui rencananya. Menanggapi hal ini, teman-temannya menjadi diam. Sikap diam ini diartikan oleh Jos Bush sebagai tanda setuju. Pada saat pendaftaran, hampir semua siswa serempak tidak mau ikut berdarmawisata. Contoh I menggambarkan pelaksanaan butir nilai "tidak memaksakan kehendak kepada orang lain", sedangkan contoh II menggambarkan pelaksanaan yang sebaliknya. Pada contoh 1, Abdurrahman mempunyai ide yang baik dan disampaikan secara baik. Dia toleran terhadap pendapat teman-temannya, menampung usul-usul mereka, dan merumuskan kehendak rapat.

Cara inilah yang biasa disebut musyawarah-mufakat. Akhirnya, keputusan dan pelaksanaan hasil rapat OSIS didukung sepenuhnya oleh teman-temannya. Hal ini terbukti hampir semua siswa di sekolahnya ikut berdarmawisata. Yang terjadi pada contoh II adalah sebaliknya. Ide Jos Bush memang bagus, tetapi harus diingat bahwa tidak setiap ide yang menurutnya bagus secara otomatis bagus juga bagi orang lain. Cara Jos Bush agar idenya diterima, tidak dengan cara-cara yang manusiawi, memaksa, dan mengancam temantemannya. Akibatnya, keputusan rapat OSIS itu bersifat semu sehingga gagal dalam pelaksanaannya. Hal ini terbukti hampir semua siswa di sekolahnya tidak mau ikut bcrdarmawisata. Contoh lain seperti :terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum Muslimin pada peperangan Uhud, sehingga menyebabkan kaum Muslimin menderita kekalahan, tetapi Rasulullah tetap bersikap lemah lembut dan tidak marah terhadap yang melanggar itu, bahkan memaafkannya dan memohonkan untuk mereka ampunan dari Allah. Andaikata Nabi Muhammad bersikap keras, berhati kasar tentulah mereka akan menjauhkan diri dari beliau. Di samping itu Rasulullah selalu bermusyawarah dengan mereka dalam segala hal, apalagi dalam urusan peperangan. Oleh karena itu, kaum Muslimin patuh melaksanakan keputusankeputusan musyawarah itu, karena keputusan itu merupakan keputusan mereka sendiri bersama Rasulullah . Mereka tetap berjuang dan berjihad di jalan Allah dengan tekad yang bulat tanpa menghiraukan bahaya dan kesulitan yang mereka hadapi. Mereka bertawakkal atau menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah , karena tidak ada yang dapat membela kaum Muslimin selain Allah .

10

E.Al Quran surat Al Kahfi 29

29. Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

Kandungan surat Al Kahfi a. Ketika Nabi Muhammad diutus dengan membawa Al-Qur'an, orang-orang Quraisy ada yang beriman dan ada juga yang tidak. b. Mengatakan kepada umat Nabi Muhammad , barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. c. Siksaan bagi orang yang tidak beriman, telah menyediakan siksaan bagi orangorang kafir yakni mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. f.Kebenaran (Akhlak, yakni sesuatu yang mantap dan tidak mengalami perubahan) milik Allah adalah harga mati karena sumbernya hanya Allah swt. g.Dengan ketegasan tersebut, siapapun dipersilakan untuk menerima atau menolak dengan kebenaran tersebut.

11

h.Allah swt, tidak akan merasa rugi dengan kekafiran itu karena justru kerugian dan kecelakaan akan menimpa orang kafir , dan orang yang menganiaya diri mereka sendiri. i. Tidak ada paksaan dalam menerima kebenaran. Akan tetapi kita diharuskan untuk berdakwah.

Perilaku yang Mencerminkan Isi Surah Al-Kahfi {18} ayat 29 NELAYAN MUKMIN DAN NELAYAN KAFIR Pada zaman dulu, ada dua orang nelayan, seorang mukmin dan seorang lagi kafir. Pada suatu hari kedua-duanya turun ke laut untuk menangkap ikan. Semasa menebar jala, nelayan kafir menyebut nama tuhan berhalanya. Hasil tangkapannya amat banyak. Berlainan pula dengan nelayan mukmin. Apabila menebar jalanya, si-mukmin itu menyebut nama Allah. Hasilnya tidak ada seekor pun ikan yang tersangkut pada jaringnya. Hingga ke lewat senja, nelayan mukmin tidak berjaya mendapat sebarang ikan manakala si-kafir itu kembali dengan membawa ikan yang sangat banyak. Meskipun pulang dengan tangan kosong, namun nelayan mukmin itu tetap bersabar serta redha dengan apa yang takdirkan. Si-kafir yang membawa berbakul-bakul ikan pulang

dengan rasa bangga dan bongkak. Malaikat yang melihat keadaan nelayan mukmin ini berasa simpati lalu mengadu kepada Allah. Allah memperlihatkan kepada malaikat tempat yang disediakan olehNya untuk

nelayan mukmin itu; Yaitu sebuah syurga. Berkata malaikat "Demi Allah , sesungguhnya tidak member arti apa-apa pun penderitaan di dunia ini jika dia mendapat tempat di syurga ." Setelah itu Allah memperlihatkan tempat yang disediakan untuk nelayan kafir. Berkata malaikat "Alangkah malangnya nasib si-kafir. Sesungguhnya tidak berguna langsung apa yang dia dapat di dunia dulu sedangkan tempat kembalinya adalah neraka jahannam."

BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan Dari paparan diatas dapat dilihat bahwa Islam bersikap sangat terbuka dengan kemajemukan. Bahkan, Islam memandangnya sebagai salah satu dari sunnatullah di alam ini. Keanekaragaman yang telah menjadi kehendak Allah tersebut, tentu saja bukan untuk dipertentangkan dan membawa kepada perpecahan. Akan tetapi dengan mensikapi secara positif dan konstruktif, pluralisme justru akan membawa manfaat yang besar terhadap kemaslahatan kehidupan manusia. Toleransi dapat dikatakan sebagai jalan keluar yang dicetuskan Islam untuk mensikapi pluralisme. Banyak sekali ayat al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW yang dapat dijadikan referensi dalam menikmati hidup bertoleransi. Secara umum, al-Quran dan sunnah Nabi SAW menekankan pentingnya keadilan, kasih sayang dan kemanusiaan yang semuanya merupakan pilar-pilar toleransi. Hanya saja Islam menggarisbawahi bahwa toleransi hanya akan efektif jika masing-masing pihak tetap berjalan diatas relnya dan tidak merongrong eksistensi pihak lain. Dalam hal terjadi pengkhianatan terhadap nilai-nilai toleransi, maka Islam mengharuskan umat Islam bersikap tegas dengan memerangi pihak-pihak yang telah merusak harmoni ritme kehidupan tersebut.

B.Saran-saran Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Ayat Ayat Al Qur'an Tentang Anjuran Bertoleransi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca sekalian untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatankesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

12

Daftar Pustaka Department Agama RI (2001). Pendidikan Agama Islam Kelas II. Jakarta:Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agamaa Islam Department Agama. Department Agama RI (2001). Pendidikan Agama Islam Kelas III. Jakarta:Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agamaa Islam Department Agama. Abdurrahmad,S.Ag (2011).Modul Pendidikan Agama Islam. From http://ml.scribd.com/doc/3280793/MODUL-PAI-SMA-KELAS-XII, 20 September 2012 Tim Edukatif HTS (2012). Modul Pendidikan Agama Islam.Surakarta: CV Hayati Tumbuh Subur. Komari Rasyid, S.Ag (2011). Pendidikan Agama Islam. Jakarta:Citra Pustaka Malik Ahmad H.A (1988). Tafsir Sinar. Jakarta :Al hidayah Prof. DR. H. Said Agil Husin Al-Munawar, MA., Fikih Hubungan Antar Agama, Penerbit Ciputat Press, Jakarta.

13

You might also like