You are on page 1of 45

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami proses lignifikasi

(pengayuan). Kayu terbenuk akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. merupakan sumber kekayaan alam yang tidak akan ada habisnya apabila dikelola dengan cara yang sebaik-baiknya. Atau bisa dikatakan sebagai renewable resources.

merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang lain.

mempunyai sifat sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan lain sekaligus seperti beton, baja dll. Misalnya sifat elastis, ulet, mempunyai ketahanan terhadap beban yang tegak lurus maupun sejajar dengan seratnya.

Menurut jenisnya, kayu dibagi menjadi 2 yakni kayu berdaun lebar dan kayu berdaun jarum

KULIT KAYU (bark) merupakan bagian terluar dari batang pohon yang berfungsi melindungi batang kayu dari pengaruh luar misalnya cuaca. Ada 2 lapisan kulit yaitu kulit luar dan kulit dalam.
KAMBIUM (cambium) merupakan bagian terpenting dari tumbuhan untuk berkembang. Yang tumbuh ke arah luar membentuk kulit baru dan yang tumbuh ke arah dalam membentuk kayu baru.

KAYU GUBAL (sapwood) adalah sel sel kayu baru yang dibentuk oleh kambium. Berfungsi menyalurkan zat makanan dari akar dan sebagai tempat penimbunan makanan. Oleh sebab itu bagian ini mempunyai sel pori yang besar
KAYU TERAS (heartwood) terbentuk dari sel-sel kayu gubal yang sudah tua dan mengeras sehingga warnanya lebih gelap. HATI KAYU (pith) merupakan kayu gubal awal yang terletak pada pusat lingkaran tahun. Bagian ini lunak karena merupakan kayu awal yang dibentuk oleh kambium.

LINGKARAN TAHUN (growth rings) pada kayu gubal dan teras akan tampak cincin lingkaran tumbuh. Perbedaan kesuburan tumbuh pada musim hujan dan kemarau pun dapat terlihat pada lingkaran tahun. JARI JARI(wood rays) merupakan jalur zat makanan yang hendak disalurkan ke seluruh bagian pohon.
SEL KAYU sel kayu berbeda antara kayu daun lebar dan kayu daun jarum.

Terdapat beberapa macam sifat kayu yaitu : SIFAT UMUM KAYU - Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat). - Semua kayu bersifat anisotropik - Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis - Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering
Sisi pengujian sifat anisotropik

SIFAT FISIK KAYU

Berat dan berat jenis

Keawetan

Warna

Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.

Teksture

Arah Serat

Kesan Raba

Bau dan Rasa

Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu. Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb. Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam polapola tertentu. Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.

Nilai Dekoratif

Higroskopis

Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content). Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari : - Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu. - Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).

Daya Hantar Panas

Daya Hantar Listrik

Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas. Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air

SIFAT MEKANIK KAYU

Kekuatan Tarik
Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu : > Keteguhan tarik sejajar arah serat dan > Keteguhan tarik tegak lurus arah serat

Kekuatan Tekan
Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu : > Keteguhan tekan sejajar arah serat dan > Keteguhan tekan tegak lurus arah serat

Keteguhan Geser
Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya

Keteguhan Lengkung
Kayu juga tahan terhadap gaya yang berusaha melengkungkan kayu dengan satu kali tekanan secara terus menerus atau berkali-kali (secara mendadak, seperti pukulan).

Keteguhan Belah
Keteguhan belah adalah kemampuan kekuatan kayu dalam menahan gaya gaya yang berusaha membelah kayu . Kayu lebih mudah membelah menurut arahsejajar serat kayu . Keadaan kayu juga mempengaruhi sifat pembelahan , misalnyakayu yang basah lebih mudah dibelah daripada kayu yang telah kering

Kekakuan, Keuletan dan Kekerasan Kekuatan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk. Keuletan artinya kemampuan kayu menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan kejutan atau tegangan tegangan yang berulang ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen.

kekerasan adalah ukuran kekuatan kayu dalam menahan gaya yang membuat takik atau lekukan Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok : > Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu. > Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.

Cacat kayu dapat terjadi karena : proses tumbuh pohon (alami) proses penebangan dan penanganan log yang salah proses penggergajian yang salah (saw mill)
Cacat kayu yang terjadi karena proses alami diantaranya : Mata Kayu Pada beberapa jenis kayu mata kayu justru dianggap sebagai tekstur penting yang menambah nilai ekonomis dan estetika kayu. Bagaimanapun, mata kayu pada sebagian jenis kayu bukanlah suatu hal yang baik terutama mata kayu mati. Terbentuk karena adanya pertumbuhan cabang pohon. Semakin besar cabang pohon akan semakin besar diameter mata kayu pada batang utama

Lubang Serangga

Cacat puntir (twisting) Terjadi karena kayu tumbuh dalam posoisi terpilin. Cacat ini dapat terlihat dari bentuk log yang terpilin. Cacat semacam ini banyak ditemukan pada pohon yang tumbuh di pinggir jalan dan banyak terkena tekan angin pada satu sisi saja (berputar). Sebaiknya kayu semacam ini tidak digunakan untuk produk yang bermutu tinggi. (banyak dijumpai pada kayu mahoni, munggur dan karet)

Alur minyak Yaitu garis garis alur minyak pada kayu jati yang berwarna abu abu muda kecoklatan atau kebiruan kemudian menjadi garis garis hitam berwarna gelap setelah proses pengeringan kayu.

Cacat doreng Garis garis ataubercak hitam pada kayu jati yang tumbuh karena penyakit alami. Dapat terlihat pada bagian penampang log, bila pada lingkaran tahun terlihat bercak bercak hitam atau coklat tua berarti kayu tersebut mempunyai cacat doreng

Bluestain / jamur

Mudah terlihat terutama pada kayu pinus dan kayu karet. Bluestain terlihat seperti bagian kayu yang berwarna kebiruan dan statusnya merupakan awal dari pembusukan kayu. Cacat ini merusak nilai ketahanan kayu dan estetika kayu jika difinishing warna natural.

Untuk keperluan pembangunan, kayu kayu dinilai menurut tingkat keawetan dan menurut tingkat kekuatannya . Lalu setelah itu ditentukan tingkat pemakaian kayu.

Tingkat Keawetan Kayu yang menentukan tingkat keawetan kayu ialah daya tahan kyu terhada pengaruh perusakan oleh rayap, serangga dan binatang kecil lainnya serta kondisi lingkungan tempat kayu tersebut.

Tingkat Kekuatan Kayu


untuk menentukan tingkat kekuatan kayu, kita berpangkal pada kuat lentur, kuat tekan dan berat jenis kayu dimana berat jenis ini ditentukan pada kadara lengas kayu dalam keadaan kering udara.

Tingkat Pemakaian Kayu


tingkat pemakaian kayu menyatakan kecakapan kayu untuk dapat digunakan sebagai bahan konstruksi. Tingkat pemakaian kayu di bagi menjadi 5 golongan: Tingkat I & II untuk keperluan konstruksi berat, tidak terlindung dan terkena tanah lembab. ( jati, merbau, bangkirai, dll) untuk keperluan konstruksi berat yang terlindung (kamper, keruwing, dll) untuk keperluan konstruksi ringan yang terlindung (meranti, suren, dll) untuk keperluan pekerjaan sementara

Tingkat III Tingkat IV Tingkat V

1.Bangunan (Konstruksi) Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai keawetan alam yang tinggi. Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati, kapur, kempas, keruing, lara, rasamala. 2.Veneer biasa Persyaratan teknis : kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat dan beratnya sedang. Jenis kayu : meranti merah, meranti putih, nyatoh, ramin, agathis, benuang. 3.Veneer mewah Persyaratan teknis : disamping syarat di atas, kayu harus bernilai dekoratif. Jenis kayu : jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi, rengas, sungkai, weru, sonokembang. 4.Perkakas (mebel) Persyaratan teknis : berat sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah dikerjakan, mudah dipaku, dibubut, disekrup, dilem dan dikerat. Jenis kayu : jati, eboni, kuku, mahoni, meranti, rengas, sonokeling, sonokembang, ramin. 5.Lantai (parket) Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku dan cukup kuat. Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bintangur, bongin, bungur, jati, kuku. 6.Bantalan Kereta Api Persyaratan teknis : kuat, keras, kaku, awet. Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bedaru, belangeran, bintangur, kempas, ulin. 7.Alat Olah Raga Persyaratan teknis : kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur halus, serat halus, serat lurus dan panjang, kaku, cukup awet. Jenis kayu : agathis, bedaru, melur, merawan, nyatoh, salimuli, sonokeling, teraling.

8.Alat Musik Persyaratan teknis : tekstur halus, berserat lurus, tidak mudah belah, daya resonansi baik. Jenis kayu : cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni. 9.Alat Gambar Persyaratan teknis : ringan, tekstur halus, warna bersih. Jenis kayu : jelutung, melur, pulai, pinus. 10.Tong Kayu (Gentong) Persyaratan teknis : tidak tembus cairan dan tidak mengeluarkan bau. Jenis kayu : balau, bangkirai, jati, pasang. 11.Tiang Listrik dan Telepon Persyaratan teknis : kuat menahan angin, ringan, cukup kuat, bentuk lurus. Jenis kayu : balau, giam jati, kulim, lara, merbau, tembesu, ulin. 12.Patung dan Ukiran Kayu Persyaratan teknis : serat lurus, keras, tekstur halus, liat, tidak mudah patah dan berwarna gelap. Jenis kayu : jati, sonokeling, salimuli, melur, cempaka, eboni. 13.Korek Api Persyaratan teknis : sama dengan persyaratan veneer, cukup kuat (anak korek api), elastis dan tidak mudah pecah (kotak). Jenis kayu : agathis, benuang, jambu, kemiri, sengon, perupuk, pulai, terentang, pinus. 14.Pensil Persyaratan teknis : BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah bengkok, warna agak merah, berserat lurus. Jenis kayu : agathis, jelutung, melur, pinus. 15.Moulding Persyaratan teknis : ringan, serat lurus, tekstur halus, mudah dikerjakan, mudah dipaku. Warna terang, tanpa cacat, dekoratif. Jenis kayu : jelutung, pulai ramin, meranti dll.

Metropol Parasol by J Mayer H Architects

Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu karya : Ir. HEINZ FRICK Kayu Sebagai Bahan Bangunan karya : Ir. M. NASROEN RIVAI & WAGIMAN Sistem Pengeringan Kayu karya : A. DODONG BUDIANO Konstruksi Kayu Bahan Kuliah Fakultas Tehnik Universitas Gadjah Mada karya : Ir. SUWARNO WIRYOMARTONO

> wikipedia.org > domusweb.it > austellforest.com > gimpusers.com > everystockphoto.com > tentangkayu.com > crayonpedia.org > dephut.go.id > kehutananislami.blogspot.com > kristalkuning.wordpress.com > vano-architect.blogspot.com

You might also like