You are on page 1of 4

RICKY JOHNSON HUTABARAT 100521159 TUGAS MKI KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDONESIA, SELISIH KURS DAN

SISTEM KURS

Kurs (exchange rate) : adalah perbandingan nilai atau harga antara dua nilai mata uang dan mata uang tersebut dapat ditukarkan atau diperjualbelikan. Berdasarkan perkembangan system moneter internasional sejak berlakunya Bretton Woods system pada tahun 1944, pada umumnya dikenal beberapa macam system penetapan kurs valas atau forex rate, yakni sebagai berikut :

1.

Sistem kurs tetap/ stabil ( Fixed exchange rate system)

Sistem kurs ini ditentukan melalui kebijakan Pemerintah untuk menstabilkannya. Jadi kurs itu akan berlaku untuk seluruh jenis transaksi yang melibatkan dua atau lebih mata uang yang berbeda. Bila kurs itu naik ataupun turun, pemerintah dalam hal ini pemegang otoritas moneter harus berusaha mengembalikan pada kurs yang sudah ditetapkan. Jika pasar kelebihan penawaran yang berakibat kurs turun atau lebih rendah dari harga kurs tetap pemerintah membeli valuta asing. Dengan pembelian ini permintaan akan mengurangi penawaran yang mengakibatkan harga kembali ke kurs tetap. Tetapi dapat pula berlaku sebaliknya ketika pasar kelebihan permintaan, artinya kurs naik melebihi harga patokan pemerintah menjual valuta asing yang ada cadangan untuk menambah penawaran.

2.

Sistem kurs mengambang (Floating Exchange Rate)

Nilai tukar suatu mata uang atau valas ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran pada bursa valas.

Freely floating rate (Mengambang Bebas)

Sistem nilai tukar yang ditentukan oleh mekanisme pasar tanpa ada intervensi dari pemerintah

Managed floating rate (Mengambang Terkendali)

Sistem nilai tukar ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran namun pemerintah dapat juga memengaruhi nilai tukar melalui intervensi pasar apabila kurs naik atau turun melebihi batas yang ditentukan.

3.

Sistem kurs terkait (Pegged Exchange Rate)

Sistem nilai tukar ini dilakukan dengan mengaitkan nilai mata uang suatu Negara dengan nilai mata uang Negara lain atau sejumlah mata uang tertentu.

Perhitungan Selisih Kurs Mata Uang Asing Terhadap Mata Uang Rupiah (Indonesia)

1. USD 2. AUD 3. CAD

0.0056 x 100% = 0.5% 0.0177 x 100% = 1.8% 0.0182 x 100% = 1.8%

4. CHF 5. NZD 6. DKK 7. GBP 8. HKD 9. SGD

0.0272 x 100% = 2.7% 0.0185 x 100% = 1.9% 0.0741 x 100% = 7.4% 0.01158 x 100% = 1.2% 0.0633 x 100% = 6.3% 0.0187 x 100% = 1.9% 0.0133 x 100% = 1.3% 0.0755 x 100% = 7.6% 0.0614 x 100% = 6.1% 0.0987 x 100% = 9.9%

10. EUR 11. SAR 12. SEK 13. NOK

Indonesia mulai menerapkan sistem nilai tukar mengambang bebas pada periode 1997 hingga sekarang. Sejak pertengahan Juli 1997, Rupiah mengalami tekanan yang mengakibatkan semakin melemahnya nilai Rupiah terhadap US Dollar. Tekanan tersebut diakibatkan oleh adanya currency turmoil yang melanda Thailand dan menyebar ke negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Untuk mengatasi tekanan tersebut, Bank Indonesia melakukan intervensi baik melalui spot exchange rate (kurs langsung) maupun forward exchange rate (kurs berjangka) dan untuk sementara dapat menstabilkan nilai tukar Rupiah. Namun untuk selanjutnya tekanan terhadap depresiasi Rupiah semakin meningkat.

Oleh karena itu dalam rangka mengamankan cadangan devisa yang terus berkurang, pada tanggal 14 Agustus 1997, Bank Indonesia memutuskan untuk menghapus rentang intervensi sehingga nilai tukar Rupiah dibiarkan mengikuti mekanisme pasar.

Dengan diberlakukannya sistem yang terakhir ini, nilai tukar rupiah sepenuhnya ditentukan oleh pasar sehingga kurs yang berlaku adalah benar-benar pencerminan keseimbangan antara kekuatan penawaran dan permintaan. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar, Bank Indonesia pada waktu-waktu tertentu melakukan sterilisasi di pasar valuta asing, khususnya pada saat terjadi gejolak kurs yang berlebihan.

Pada Juli 2005, jumlah terbesar negara (36), termasuk Australia, Kanada, Jepang, Inggris, dan AS, mengijinkan mata uangnya untuk mengambang secara independen terhadap mata uang lain.

40 negara, termasuk Cina, India, Rusia, dan Singapura, mengadopsi bentuk sistem mengambang terkendali.

41 negara tidak mempunyai mata uang nasionalnya. 7 negara, termasuk Bulgaria, Hong Kong, & Estonia, mempertahankan mata uangnya tetapi secara permanen menetap pada mata uang keras, seperti US$ atau .

Negara2 sisanya mengadopsi mengkombinasikan regim kurs tukar tetap dan mengambang.

You might also like