You are on page 1of 17

ANALGESIK/ANTIPIRETIK

By.. IKE DWI PRASETIAWATI STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO

Definisi Analgetik, Antipiretik


Analgesik atau analgetik, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Obat ini digunakan untuk membantu meredakan sakit, sadar tidak sadar kita sering mengunakannya misalnya ketika kita sakit kepala atau sakit gigi, salah satu komponen obat yang kita minum biasanya mengandung analgesik atau pereda nyeri. Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh atau obat untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas tidak berefektif pada orang normal. Dapat menurunkan panas karena dapat menghambat prostatglandin pada CNS.

Prototype Obat Dari Tiap Golongan


ANALGETIK Analgesik di bagi menjadi 2 yaitu: 1. Analgesik Opioid/analgesik narkotika Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memilikisifat-sifat seperti opium atau morfin. Golongan obat ini digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri seperti pada fractura dan kanker.

Macam-macam obat Analgesik Opioid:


a. Metadon.
Mekanisme kerja : Kerja mirip morfin lengkap, sedatif lebih lemah. Indikasi : Detoksifikas ketergantungan morfin, Nyeri hebat pada pasien yang di rumah sakit. Efek tak diinginkan:
* Depresi pernapasan * Konstipasi * Gangguan SSP * Hipotensi ortostatik * Mual dam muntah pada dosis awal

b.

Fentanil.
Mekanisme kerja : Lebih poten dari pada morfin. Depresi pernapasan lebih kecil kemungkinannya. Indikasi : Medikasi praoperasi yang digunakan dalan anastesi. Efek tak diinginkan : Depresi pernapasan lebih kecil kemungkinannya. Rigiditas otot, bradikardi ringan.

c.

Kodein
Mekanisme kerja : Sebuah prodrug 10% dosis diubah menjadi morfin. Kerjanya disebabkan oleh morfin. Juga merupakan antitusif (menekan batuk) Indikasi : Penghilang rasa nyeri minor Efek tak diinginkan : Serupa dengan morfin, tetapi kurang hebat pada dosis yang menghilangkan nyeri sedang. Pada dosis tinggi, toksisitas seberat morfin.

2. Obat Analgetik Non-narkotik Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran.

Macam-macam obat Analgesik NonNarkotik:


a.Ibupropen

Ibupropen merupakan devirat asam propionat yang diperkenalkan banyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin. Ibu hamil dan menyusui tidak di anjurkan meminim obat ini.

b.

Paracetamol/acetaminophen Merupakan devirat para amino fenol. Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik, parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati analgesik. Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong. Dalam sediaannya sering dikombinasikan dengan cofein yang berfungsi meningkatkan efektinitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.

c.

Asam Mefenamat Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat sangat kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung.

Antipiretik
Macam-macam obat Antipiretik: 1. Benorylate Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Obat ini digunakan sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik. Karena obat ini derivat dari aspirin maka obat ini tidak boleh digunakan untuk anak yang mengidap Sindrom Reye. 2. Fentanyl Fentanyl termasuk obat golongan analgesik narkotika. Analgesik narkotika digunakan sebagai penghilang nyeri. Dalam bentuk sediaan injeksi IM (intramuskular) Fentanyl digunakan untuk menghilangkan sakit yang disebabkan kanker. Ketergantungan biasa terjadi jika pengobatan dihentikan secara mendadak. Sehingga untuk mencegah efek samping tersebut perlu dilakukan penurunan dosis secara bertahap dengan periode tertentu sebelum pengobatan dihentikan. 3. Piralozon Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin. Obat ini amat manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri. Namun piralozon diketahui menimbulkan efek berbahaya yakni agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena itu penggunaan analgesik yang mengandung piralozon perlu disertai resep dokter.

Jenis Obat Baru


Obat golongan Antiinflamasi non Steroid 1.Turunan asam salisilat : aspirin, salisilamid,diflunisal. 2.Turunan 5-pirazolidindion : Fenilbutazon, Oksifenbutazon. 3.Turunan asam N-antranilat : Asam mefenamat, Asam flufenamat 4.Turunan asam arilasetat : Natrium diklofenak, Ibuprofen, Ketoprofen. 5.Turunan heteroarilasetat : Indometasin. 6.Turunan oksikam : Peroksikam, Tenoksikam.

Indikasi, Kontra Indikasi serta Efek Samping


1. ALPHAMOL DROOP
Kandungan : Parasetamol 100 mg/mL. Indikasi : Obat menurunkan panas dan menghilangkan rasa sakit/nyeri. Kontra indikasi : Hipersensitifitas.

2.

ALPHAMOL
Sirup Tetes Mengandung : Parasetamol 100 mg/ml ; sirup : parasetamol 120 mg/ 5 ml,etanol 6%. Kaplet : parasetamol 600 mg. Indikasi : Menurunkan panas , menghilangkan rasa sakit. Kontra Indikasi : Hipersensitivitas

3.

ANALSPEC 250 MG
Komposisi : Tiap kapsul mengandung 250 mg asam mefenamat Indikasi : untuk menghilangkan rasa nyeri dari ringan sampai sedang dalam kondisi akut dan kronik, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, sakit sehabis operasi dan melahirkan, nyeri sewaktu haid, sakit kepala dan sakit gigi dan juga sebagai antipiretik pada keadaan demam. Kontra Indikasi : Pada penderita tukak lambung dan usus, penderita asma, penderita dengan gangguan fungsi ginjaldan penderita yang hipersensitif terhadap asam mefenamat.

4.

ANTALGIN FM CAPLET
Komposisi : Tiap tablet mengandung Metampiron 500 mg Indikasi : Untuk meringankan rasa sakit terutama nyeri kolik dan sakit setelah operasi. Kontra Indikasi : Penderita hipersensitif Bayi dibawah 3 bulan atau dengan berat badan kurang dari 5 kg, Wanita hamil & menyusui Penderita dengan tekanan darah sistolik kurang dari 10 mmHg

5.

ANTIZA TABLET
Indikasi : demam, sakit kepala, tersumbat dan Kontra Indikasi diabetus melitu : Untuk meringankan gejala flu seperti hidung bersin-bersin yang disertai batuk. - Penderita dengan gangguan jantung dan

- Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini - Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat

6. ANTRAIN TABLET
ANTRAIN Tablet Tiap tablet mengandung: Na Metamizole ................................................ ...... 500 mg Indikasi : Untuk mengurangi rasa sakit, terutama di kolik dan pascaoperasi. Kontra Indikasi :
* Pasien yang diketahui hipersensitif terhadap Metamizole Na. * Hamil atau menyusui perempuan. * Pasien dengan tekanan darah sistolik <100 mmHg. * Bayi di bawah 3 bulan atau berat <5 kg.

7. ASPILET THROMBO
Indikasi : Pengobatan dan pencegahan trombosis (agregrasi platelet) pada infark miokardial akut atau setelah stroke. Kontra Indikasi : Pasien yang sensitif terhadap Aspirin. - Pasien yang menderita asma, ulkus peptikum yang sering atau kadang-kadang, perdarahan subkutan, hemofilia, trombositopenia. - Pasien yang sedang diterapi dengan antikoagulan. Efek Samping : Iritasi lambung-usus, mual, muntah. Penggunaan jangka panjang : perdarahan lambung-usus, ulkus peptikum.

8. ASPIRIN TABLET
Komposisi :

menurunkan demam Indikasi nyeri dan sakit gigi tingkat berat. Kontra Indikasi

Tiap tablet mengandung: Asam asetilsalisilat/aspirin 500mg pereda rasa nyeri atau sakit, : Meringankan rasa sakit, nyeri otot dan sendi, demam, karena haid, migren, sakit kepala ringan hingga agak Tukak lambung dan peka terhadap derivet asam salisilat, penderita asma dan alergi, penderita yang sering mengalami pendarahan di hemofilia;, anak-

pernah atau bawah kulit, penderita anak di bawah umur 16 tahun.

9. BETAMOL TABLET 500 MG


Indikasi : Untuk meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan demam. Kontra indikasi : Penderita gangguan fungsi hati yang berat. Penderita hipersensitif terhadap obat ini.

10.

Nifedipine
Indikasi pemberian nifedipine: Pengobatan dan pencegahan insufisiensi koroner (terutama angina pektoris setelah infark jantung) dan sebagai terapi tambahan pada hipertensi. Kontra Indikasi pemberian nifedipine: Hipersensitivitas terhadap nifedipine. Karena pengalaman yang terbatas, pemberian nifedipine pada wanita hamil hanya dilakukan dengan pertimbangan yang hati-hati.

You might also like