You are on page 1of 3

Mosston (1994:3) mengungkapkan bahwa keputusan-keputusan tersebut dibuat dalam t iga tahap pembelajaran yaitu: 1) preimpact set yang

memuat segala keputusan yang dilakukan sebelum proses belajar mengajar berlangsung, 2) impact set yang memua t keputusan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan 3) postimpact set yang memuat ke putusan setelah proses belajar mengajaar berakhir. Pembuatan keputusan yang dilakukan guru dan siswa terentang dari maksimum ke min imum. Keputusan yang dibuat oleh guru secara maksimum mengkibatkan keputusan yan g dibuat siswa minimum. Sebaliknya jika keputusan yang dibuat oleh guru minimum maka keputusan yang dibuat siswa akan maksimum. Berdasarkan keputusan yang dibua t oleh guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, Mosston (1994:4) membagi ga ya mengajar ke dalam sebelas gaya mengajar, yang terdiri dari : 1. Gaya komando (Command Style) Gaya mengajar komando, menurut Lutan (1999 : 31) adalah Pendekatan mengajar yang pa ling bergantung pada guru, yaitu ditandai dengan penjelasan tentang teknik, demo nstrasi, latihan, dan kemudian siswa mencontoh serta melakukannya berulangkali . Mos ston (1994:18) menjelaskan keputusan guru tersebut mulai dari preimpact, impact, dan postimpact. Siswa tidak diberikan kesempatan untuk membuat keputusan atau s iswa hanya melakukan. 1. Respons langsung terhadap stimulus (guru memberi contoh dan siswa melakukann ya) 2. Tujuannya adalah penampilan yang cermat 3. Guru menentukan irama penampilan 2. Gaya latihan (Practice Style) Menurut Mosston (1994:32) mengemukakan bahwa gaya mengajar tugas adalah gaya men gajar yang memberikan sedikit kebebasan kepada siswa untuk membuat keputusan. 1. Kepada siswa diberikan waktu untuk melaksanakan tugas secara perorangan dan sendiri-sendiri 2. Guru memberi umpan balik kepada semua siswa secara perorangan dan sendiri-se ndiri 3. Gaya resiprokal (Reciprocal Style) Gaya mengajar resiprokal, yaitu strategi pembelajaran yang dalam pendekatan men gajarnya memberikan suatu tugas kepada siswa untuk berpasangan dalam berlatih, s ecara bergantian bertukar peran sebagai pelaku dan sebagai pengamat dalam member ikan penilaian formatif atau feedback pasangannya dengan mengacu kepada tujuan i nstruksional yang telah ditetapkan oleh gurunya. Gaya resiprokal memberikan kebebasan pada siswa untuk membuat keputusan sehubung an dengan pelaksanaan tugas, siswa juga diberikan kewajiban untuk menilai hasil belajar secara terbatas. (Juliantine, 2010:33). Satu siswa menjadi pelaku, siswa lain menjadi mengamat dan memberikan umpan bali k. Setelah itu bergantian 1. Siswa bekerja dengan partner atau dalam kelompok kecil 2. Siswa menerima umpan balik langsung dari partner 3. Siswa mengikuti kriteria untuk penampilan dan umpan balik yang didesain oleh guru 4. Gaya periksa sendiri (Self Check Style) Dalam gaya ini, setiap individu melakukan tugas seperti dalam praktek gaya tugas dan kemudian membuat keputusan postimpact untuk diri sendiri. Keterampilan gaya resiprokal membandingkan, menjelaskan, dan menarik kesimpulan yang digunakan ol eh setiap pelajar untuk memeriksa kinerja sendiri. (Mosston, 1994:103). keputusa n guru adalah untuk membuat semua keputusan di preimpact set, terutama pada subj ek, seperti gaya tugas. Pelajar membuat keputusan dalam sembilan dampak set saat melakukan tugas, tetapi sekarang membuat keputusan postimpact untuk diri sendir i juga. Siswa diberi petunjuk untuk dapat menilai dirinya sendiri. Pada saat latihan, si swa berusaha menentukan kekurangannya dirinya dan mencoba memperbaiki. 1. Siswa mencari umpan balik sendiri dengan memakai kriteria yang disusun oleh guru 2. Siswa dapat memperoleh umpan balik secara instrinsik 5. Gaya Cakupan (Inclussion Style) Dalam gaya ini peranan guru adalah membuat keputusan di preimpact, dan peran sis

wa yaitu membuat keputusan dalam Impact, termasuk keputusan tentang memilih subj ek poin untuk masuk kinerja tugas. Di postimpact, siswa membuat keputusan untuk menilai kinerjanya sendiri dan memutuskan untuk melanjutkan dimana tingkat selan jutnya tersedia. (Mosston, 1994:118). Guru menentukan tugas pembelajaran yang memiliki target atau criteria yang berbe da tingkat kesulitannya, dan siswa diberi keleluasaan untuk menentukan tingkat t ugas mana yang sesuai 1. Tugas yang sama disusun dengan derajat kesukaran yang berbeda 2. Siswa menentukan sendiri tingkatnya dalam tugas 3. Tingkat-tingkat keterampilan bagi semua siswa tercakup 6. Gaya penemuan terbimbing Pada gaya penemuan terbimbing siswa diberikan keleluasaan untuk menyimpulkan dan menilai sendiri berdasarkan penemuan dalam proses belajar mengajar. (Juliantine , 2010:39). Secara strategis guru membimbing siswa untuk menemukan keterangan yang telah ditentukan, yang belum diketahui oleh siswa (pendekatan konvergen). 7. Gaya konvergen Gaya ini penekanannya terpusat pada perkembangan kognitif Guru menyusun serangka ian pertanyaan. Pertanyaan yang disusun hanya satu jawaban yang dianggap benar. Pertanyaan harus menghasilkan jawaban yang mengarah pada penemuan konsep, prinsi p, dan atau gagasan. 8. Gaya divergen (Divergen Style) Gaya penemuan beragam merupakan gaya dalam bentuk pemecahan masalah yang memungk inkan jawaban beraneka ragam (tidak hanya satu jawaban yang benar). 1. Siswa memberikan tanggapan divergen untuk satu masalah (dipakai penyelesaian masalah) 2. Tidak dicari jawaban/tanggapan tunggal yang tepat 3. Tanggapan-tanggapan dinilai menurut kriteria yang dapat diterima untuk peran gkat masalahnya 9. Gaya program individu Gaya mengajar ini menekankan pada pemberian kebabasan yang lebih luas pada siswa . Kebebasan tersebut berupa penilaian terhadap kemajuan belajarnya oleh dirinya sendiri, kemudian atas dasar penilaiannya itu siswa membuat keputusan sendiri un tuk melanjutkan atau mengulang gerakan atau melanjutkan dengan gerakan atau poko k bahasan yang lebih lanjut. (Juliantine, 2010:37) 1. Program disusun oleh siswa 2. Didasarkan atas pengalaman dengan gaya-gaya A-G 3. Siswa mengidentifikasi kriteria 10. Gaya inisiasi siswa Gaya mengajar inisiasi siswa merupakan gaya mengajar dimana keputusan-keutusan d ibuat oleh siswa dari mulai sebelum preimpact, impact, dan postimpact. Guru hany a berperan sebagai pendukung. Mosston (1994:243) 1. Siswa membuat keputusan pra pertemuan 2. Secara teratur mengecek dengan guru 11. Gaya mengajar mandiri Gaya mengajar mandiri merupakan gaya mengajar yang didominasi oleh keputusan-kep utusan siswa mulai dari sebelum preimpact, impact, postimpact, guru hanya memili ki sedikit kesempatan untuk membuat keputusan. Gaya Resiprokal ( Reciprocal Styte) Gaya resiprokal merupakan pengemba';gan gaya pelaksanaan tugas, yang dit ingkatkan pelaksanaannya untuk memperbesar hubungan sosialisasi dengan teman serta mengambil manfaat dari hadirnya umpan balik yang segera. Gaya ini memanfaatkan temannya sendiri sebagai pemberi umpan balik pada tampilannya. Keuntungan gaya ini adalah adanya umpan balik yang segera dari temannya sendiri yang rnenjadi pasarrgann Gaya f nklusi ( lnclusion Sfy/e) Gaya mengajar inkluisi menampilkan kermampuan yang berbeda-beda, dengan maksud untuk mengatasi perbedaan atau heterogenitas para mahasiswa. Perub ahan dalam standard keL:erhasilan ini memungkinkan pula adanya pergeseran

pembuatan keputusan yang lebih besar kepada mahasiswa, terutama tentang tingkert seorang mahasiswa dapat memulai tugasnya. Dengan pengalaman it u, mahasiswa akan memilih tingkat kesulitan tugas yang berhasil ketika melakukannya. Tttjuan yang diharapkan oleh gaya mengajar inkluisi adalah: (a) menampu ng semua mahasiswa dan partisipasi yang berlanjut, (b) menampung perbeda an-perbedaan individual, (c) memberikan kesempatan untuk memasuki aktivita s pada tingkat kemampuanya sendiri, (d) memberikan kesempatan untuk mund ur selangkah agar dapat berhasil dalam melaksanakan tugas, (e) behrjar untuk melihat hubungan antara aspirasi seseorang dengan penampilan nyatan ya Menurut Mosston (198G) model pembelajaran dalam pembelajaran jasmani dia wali dengan gaya komando, pelaksanaan tugas, periksa diri, resip*rokal, inklusi, dan penemuan. I\Iain ke depan model tersebut membuat para mahas iswa/siswa makin mandiri, karena mereka (mahasiswa) lebih banyak mengambi l keputusan dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini menekankan p ada gaya resiprokal dan gaya inklusi. Gaya resiprokal (Mosston, 19BO) y aitu model yang memanfaatkan teman sebaya sebagai tutor. Pelaksanaan gay a resiprokal bahwa teman yang sudah memiliki kemampuan atau keterampilan , maka dia menjadi tutor kepada temannya yang belum memiliki keterampil an Sedangkan gaya inklusi (Mosston, 1986) yaitu model yang bertujuan un tuk mengatasi perbedaan individu, pelaksanaannya memisahkan para mahasiswa sesuai dengan tingkat kemampuannya. Dalam pelaksanaannya para mahasiswa selalu memilih tingkat aktivitas sesuai dengan kemampuan yang dimilikiny a, dan selanjutnya mengikuti tempat aktivitas sesuai dengan peningkatan yang dialami setelah nnelakukan latihan.

You might also like