Professional Documents
Culture Documents
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat Allah swt, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan tentang Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan ini dengan baik dan lancer tanpa kekurangan satu apapun. Makalah ini dibuat dalam rangka untuk menyelesaikan tugas pembuatan makalah pada bidang studi Pendidikan Agama Islam. Selain itu juga,tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita tentang mengenai Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan, agar kita bisa lebih memahami dan mengenal sejarah-sejarah islam dan perkembangannya pada abad pertengahan silam. Dalam pembuatan makalah ini, Alhamdulillah kami tidak menemui kesulitan berarti. Hanya saja kami harus lebih giat lagi dalam mengumpulkan bahan-bahan makalah dari referensi lain seperti buku-buku dan internet. Karena materi yang terdapat pada buku cetak Pendidikan Agama Islam masih kurang lengkap. Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak terkait yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini dari awal pembuatan hingga selesai. Kami berharap untuk kedepannya, makalah ini dapat menjadi sumber referensi tentang Perkembanagan Islam pada Abad Pertengahan dan juga agar makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita lagi. Kami juga menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran dari para pembaca semuanya demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini ke depannya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar------------------------------------------------------ 1 Daftar Isi -------------------------------------------------------------- 2 Latar Belakang ------------------------------------------------------ 3 Rumusan Masalah ------------------------------------------------- 4 Tujuan ----------------------------------------------------------------- 5 Manfaat -------------------------------------------------------------- 6 Kerajaan Ottoman (Turki) ---------------------------------------- 7 Kerajaan Mughal (India) ----------------------------------------- 17 Kerajaan Safawi (Persia) ----------------------------------------- 18 Kesimpulan dan Saran ------------------------------------------- 27 Daftar Pustaka ----------------------------------------------------- 28
BAB 1: PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa agama Islam diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Sejak saat itulah,Rasulullah SAW mulai menyebarkan agama Islam ke seluruh penjuru dunia khususnya Jazirah Arab. Agama Islam mulai berkembang semakin pesat ke seluruh Arab Saudi, walaupun masih mendapat penolakan dan ancaman dari para kaum kafir Quraisy. Dengan usaha keras dan pantang menyerah dari Rasulullah SAW agama Islam telah menyebar ke seluruh penjuru Arab. Hingga beliau wafat, perjuangan untuk menyiarkan dan mendirikan agama Islam tidaklah berhenti begitu saja. Sepeninggalan beliau, perjuangan tersebut dilanjutkan oleh para 4 khalifah yaitu Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Mereka semua hanya mempunyai 1 tujuan yaitu memperjuangkan agama Tauhid yaitu agama Islam. Dalam sejarahnya Islam terbagi menjadi ke dalam 3 periode yaitu: 1. Periode Klasik (650-1250 M) 2. Periode Pertengahan (1250-1800 M) 3. Periode Modern (1800-sekarang) Sebagai umat Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT, maka kita haruslah juga mengetahui bagaimana perkembangan Islam, terutama pada abad Pertengahan yang tentunya sangat berperan penting dalam perkembangan agama Islam sampai sekarang ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. 2. 3. 4. Bagaimana dunia Islam pada abad pertengahan? Bagaimana perkembangan pertengahan? ajaran Islam pada abad
Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan? Bagaimana perkembangan kebudayaan Islam pada abad pertengahan?
C.
1. 2. 3. 4.
TUJUAN
Untuk mengetahui dunia Islam pada abad pertengahan. Untuk mengetehui perkembangan ajaran Islam pada abad pertengahan. Untuk mengetahui perkembangan ilmu pengethuan pada abad pertengahan. Untuk mengetahui perkembangan kebudayaan Islam pada abad pertengahan.
D. MANFAAT
1. 2. Membangun semangat keilmuan kembali atas kejayaan Islam yang telah diperjuangkan oleh para pendahulunya. Menyadari betapa pentingnya rasa pesatuan dan kesatuan bangsa, agar tidak mudah terpecah belah oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Fanatisme kesukuan, mazhab, golongan, dan kelompok, hendaknya tidak berlebihan , yang nantinya akan menyebabkan perpecahan dikalangan umat Islam itu sendiri. Dapat mengambil pelajaran yang positif dari para penguasa masa lampau, Agar umat Islam dewasa ini tidak lagi mengalami kemunduran, seperti halnya pada abad pertengahan di berbagai bidang kehidupan. Dengan ilmu pengetahuan, umat Islam diharapkan dapat maju dan berkembang di masa mendatang, begitu pula dengan kebudayaannya.
3.
4. 5.
6.
BAB 2: PEMBAHASAN
A. Dunia Islam pada Abad Pertengahan
1. Kerajaan Ottoman (Turki)
Kesultanan Utsmaniyah (12991923), atau dikenal juga dengan sebutan Kekaisaran Turki Ottoman, (Turki Utsmaniyah Lama: Devlet-i liye-yi Osmniyye, Utsmaniyah Akhir dan Turki Modern: Osmanl Devleti atau Osmanl mparatorluu, Bahasa Arab: , Daulat 'Aliah Utsmaniah) adalah negara multi-etnis dan multi-religius. Negara ini diteruskan oleh Republik Turki yang diproklamirkan pada 29 Oktober 1923. Negara ini didirikan oleh Bani Utsman (dalam bahasa Inggris: House of Osman atau Ottoman dynasty), yang selama lebih dari enam abad kekuasaannya (1299 - 1923) dipimpin oleh 36 orang sultan, sebelum akhirnya runtuh dan terpecah menjadi beberapa negara kecil. Kesultanan ini menjadi pusat interaksi antar Barat dan Timur selama enam abad. Pada puncak kekuasaannya, Kesultanan Utsmaniyah terbagi menjadi 29 propinsi. Dengan Konstantinopel (sekarang Istambul) sebagai ibukotanya, kesultanan ini dianggap sebagai penerus dari kerajaan-kerajaan sebelumnya, seperti Kekaisaran Romawi dan Bizantium. Pada abad ke-16 dan ke-17, Kesultanan Usmaniyah menjadi salah satu kekuatan utama dunia dengan angkatan lautnya yang kuat. Kekuatan Kesultanan Usmaniyah terkikis secara perlahan-lahan pada abad ke-19, sampai akhirnya benar-benar runtuh pada abad 20. Setelah Perang Dunia I berakhir, pemerintahan Utsmaniyah yang menerima kekalahan dalam perang tersebut, mengalami kemunduran di bidang ekonomi.
Kota Konstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453 pada usia 21 tahun. Kota tersebut menjadi ibukota baru Kesultanan Utsmaniyah. Sebelum Mehmed II terbunuh, pasukan Utsmaniyah berhasil menaklukkan Korsika, Sardinia, dan Sisilia. Namun sepeninggalnya, rencana untuk menaklukkan Italia dibatalkan.
pasukannya untuk mundur. Di sebelah timur, Kesultanan Utsmaniyah berhasil menaklukkan Baghdad dari Persia tahun 1535, mendapatkan kontrol wilayah Mesopotamia dan Teluk Persia.
Di bawah pemerintahan Selim dan Suleiman, angkatan laut Kesultanan Utsmaniyah menjadi kekuatan dominan, mengontrol sebagian besar Laut Mediterania. Beberapa kemenangan besar lainnya meliputi penaklukkan Tunis dan Aljazair dari Spanyol; Evakuasi umat Muslim dan Yahudi dari Spanyol ke wilayah Kesultanan Utsmaniyah sewaktu inkuisisi Spanyol; dan penaklukkan Nice dari Kekaisaran Suci Romawi tahun 1543. Penaklukkan terakhir terjadi atas nama Prancis sebagai pasukan gabungan dengan Raja Prancis Francis I dan Hayreddin Barbarossa, admiral angkatan laut Turki saat itu. Prancis dan Kesultanan Utsmaniyah, bersatu berdasarkan kepentingan bersama atas kekuasaan Habsburg di selatan dan tengah Eropa, menjadi sekutu yang kuat pada masa periode ini. Selain kerjasama militer, kerjasama ekonomi juga terjadi antar Prancis dan Kesultanan Utsmaniyah. Sultan memberikan Prancis hak untuk melakukan dagang dengan kesultanan tanpa dikenai pajak. Pada saat itu, Kesultanan Utsmaniyah dianggap sebagai bagian dari politik Eropa, dan bersekutu dengan Prancis, Inggris, dan Belanda melawan Habsburg Spanyol, Italia, dan Habsburg Austria.
10
11
mana kesultanan pada masa ini pertama kali dikontrol oleh beberapa anggota kuat dari Harem dan kemudian oleh beberapa Perdana Menteri (Grand Vizier).
12
Ini yang membuat politik luar negeri khilafah-dakwah dan jihad-berhenti sejak abad ke-17, sehingga Yennisari membesar, lebih dari pasukan dan peawai pemerintah biasa, sementara pemasukan negara merosot. Ini membuat khilafah terpuruk karena suap dan korupsi. Para wali dan pegawai tinggi memanfaatkan jabatannya untuk jadi penjilat dan penumpuk harta. Ditambah dengan menurunnya pajak dari Timur Jauh yang melintasi wilayah khilafah, setelah ditemukannya jalur utama yang aman, sehingga bisa langsung ke Eropa. Ini membuat mata uang khilafah tertekan, sementara sumber pendapatan negara seperti tambang, tak bisa menutupi kebutuhan uang yang terus meningkat. Paruh kedua abad ke-16, terjadilah krisis moneter saat emas dan perak diusung ke negeri Laut Putih Tengah dari Dunia Baru lewat kolonial Spanyol. Mata uang khilafah saat itu terpuruk; infasi hebat. Mata uang Baroh diluncurkan khilafah tahun 1620 tetap gagal mengatasi inflasi. Lalu keluarlah mata uang Qisry di abad ke-17[8]. Inilah yang membuat pasukan Utsmaniah di Yaman memberontak pada paruh kedua abad ke-16. Akibat adanya korupsi negara harus menanggung utang 300 juta lira. Dengan tak dijalankannya politik luar negeri yang Islami-dakwah dan jihad-pemahaman jihad sebagai cara mengemban ideologi Islam ke luar negeri hilang dari benak muslimin dan kholifah. Ini terlihat saat Sultan Abdul Hamid I/Sultan Abdul Hamid Khan meminta Syekh al-Azhar membaca Shohihul Bukhori di al-Azhar agar Allah SWT memenangkannya atas Rusia (1788). Sultanpun meminta Gubernur Mesir saat itu agar memilih 10 ulama dari seluruh mazhab membaca kitab itu tiap hari. Sejak jatuhnya Konstantinopel di abad 15, Eropa-Kristen melihatnya sebagai awal Masalah Ketimuran, sampai abad 16 saat penaklukan Balkan, seperti Bosnia, Albania, Yunani dan kepulauan Ionia. Ini membuat Paus Paulus V (1566-1572) menyatukan Eropa yang dilanda perang antar agama-sesama Kristen, yakni Protestan dan Katolik. Konflik ini berakhir setelah adanya Konferensi Westafalia (1667). Saat itu, penaklukan khilafah terhenti. Memang setelah kalahnya khilafah atas Eropa dalam perang Lepanto (1571), khilafah hanya mempertahankan wilayahnya. Ini dimanfaatkan Austria dan Venezia untuk memukul khilafah. Pada Perjanjian Carlowitz (1699), wilayah Hongaria, Slovenia, Kroasia, Hemenietz, Padolia, Ukraina, Morea, dan sebagian Dalmatia lepas; masing-masing ke tangan Venezia dan Habsburg. Malah khilafah harus kehilangan wilayahnya di Eropa pada Perang Krim (abad ke-19), dan tambah tragis setelah Perjanjian San Stefano (1878) dan Berlin (1887). Menghadapi kemerosotan itu, khilafah telah melakukan reformasi (abad ke-17, dst). Namun lemahnya pemahaman Islam membuat reformasi gagal. Sebab saat itu khilafah tak bisa membedakan IPTek dengan peradaban dan pemikiran. Ini membuat munculnya struktur baru dalam negara, yakni perdana menteri, yang tak dikenal sejarah Islam kecuali setelah terpengaruh demokrasi
13
Barat yang mulai merasuk ke tubuh khilafah. Saat itu, penguasa dan syaikhul Islam mulai terbuka terhadap demokrasi lewat fatwa syaikhul Islam yang kontroversi. Malah, setelah terbentuk Dewan Tanzimat (1839 M) semakin kokohlah pemikiran Barat, setelah disusunnya beberapa UU, seperti UU Acara Pidana (1840), dan UU Dagang (1850), tambah rumusan Konstitusi 1876 oleh Gerakan Turki Muda, yang berusaha membatasi fungsi dan kewenangan kholifah.
Gerakan misionaris dan orientalis itu merupakan bagian tak terpisahkan dari imperialisme Barat di Dunia Islam. Untuk menguasainya - meminjam istilah Imam al-Ghozali - Islam sebagai asas harus hancur, dan khilafah Islam harus runtuh. Untuk meraih tujuan pertama, serangan misionaris dan orientalis diarahkan untuk menyerang pemikiran Islam; sedangkan untuk meraih tujuan kedua, mereka hembuskan nasionalisme dan memberi stigma pada khilafah sebagai Orang Sakit. Agar kekuatan khilafah lumpuh, sehingga agar bisa sekali pukul jatuh, maka dilakukanlah upaya intensif untuk memisahkan Arab dengan lainnya dari khilafah. Dari sinilah, lahir gerakan patriotisme dan nasionalisme di Dunia Islam. Malah, gerakan keagamaan tak luput dari serangan, seperti Gerakan Wahabi di Hijaz.
14
15
Hamid II dipecat dari jabatannya, dan dibuang ke Salonika. Sejak itu sistem pemerintahan Islam berakhir. Tampaknya Inggris belum puas menghancurkan khilafah Turki Utsmani secara total. Perang Dunia I (1914) dimanfaatkan Inggris menyerang Istambul dan menduduki Gallipoli. Dari sinilah kampanye Dardanella yang terkenal itu mulai dilancarkan. Pendudukan Inggris di kawasan ini juga dimanfaatkan untuk mendongkrak popularitas Mustafa Kemal Pasha-yang sengaja dimunculkan sebagai pahlawan pada Perang Ana Forta (1915). Ia-agen Inggris, keturunan Yahudi Dunamah dari Salonika-melakukan agenda Inggris, yakni melakukan revolusi kufur untuk menghancurkan khilafah Islam. Ia menyelenggarakan Kongres Nasional di Sivas dan menelurkan Deklarasi Sivas (1919 M), yang mencetuskan Turki merdeka dan negeri Islam lainnya dari penjajah, sekaligus melepaskannya dari wilayah Turki Utsmani. Irak, Suriah, Palestina, Mesir, dll mendeklarasikan konsensus kebangsaan sehingga merdeka. Saat itu sentimen kebangsaan tambah kental dengan lahirnya Pan-Turkisme dan Pan Arabisme; masing-masing menuntut kemerdekaan dan hak menentukan nasib sendiri atas nama bangsanya, bukan atas nama umat Islam.
16
seorang presiden yang dipilih lewat Pemilu. Tanggal 29 November 1923, ia dipilih parlemen sebagai presiden pertama Turki. Namun ambisinya untuk membubarkan khilafah yang telah terkorupsi terintangi. Ia dianggap murtad, dan rakyat mendukung Sultan Abdul Mejid II, serta berusaha mengembalikan kekuasaannya. Ancaman ini tak menyurutkan langkah Mustafa Kemal Pasha. Malahan, ia menyerang balik dengan taktik politik dan pemikirannya yang menyebut bahwa penentang sistem republik ialah pengkhianat bangsa dan ia melakukan teror untuk mempertahankan sistem pemerintahannya. Kholifah digambarkan sebagai sekutu asing yang harus dienyahkan. Setelah suasana negara kondusif, Mustafa Kemal Pasha mengadakan sidang Dewan Perwakilan Nasional. Tepat 3 Maret 1924 M, ia memecat kholifah, membubarkan sistem khilafah, dan menghapuskan sistem Islam dari negara. Hal ini dianggap sebagai titik klimaks revolusi Mustafa Kemal Pasha.
17
Gujarat, surat, Bihar, Bengal Orissa, Kashmir, Gawilgarth, Ahmadnagar, Narhala dan Ashirgah. Semua yang dikuasai kerajaan tersebut diperintah dalam suatu pemerintah militeristik.
Kemajuan kemajuan kerajaan mughal diantaranya: Di bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Masalah sumber keuangan Negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian Di bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana, penyair yang terkenal yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya padmavat (karya yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia), karya-karya arsitektur seperti istana fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan, penyebabnya antara lain: Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah dan Kekuatan mililernya juga lemah
18
bawah pimpinan Junaid ibnu Ali. Akibatnya, Safawi mulai terlibat konflik-konflik dengan kekuatan-kekuatan politik yang ada di Persia waktu itu, misalnya konflik politik dengan kerajaan-kerajaan Koyonlo (domba hitam) yang bermazhab syi'ah dan dengan kerajaan ak-Koyonlo (domba putih) yang bermazhab Sunni di bawah kekuasaan Imperium Usmani. Karena kegiatan politiknya, Junaid mendapat tekanan berta dari Raja Kara Koyonlo di daerah Ardabil, sehingga ia terpaksa meninggalkan daerah tersebut dan meminta suaka politik dengan raja AkKoyonlo. Di antara kegiatan politik yang penting dilakukan Safawi dalam dekade ini adalah penyerangan militer guna mendapat wilayah untuk dijadikan sebagai basis gerakan dan mengadakan aliansi politik dengan Raja Ak-Koyonlo, Uzun Hasan. Walaupun sampai pada masa pimpinan Haidar Ibnu unaid, Safawi belum dapat mewujudkan cita-citanya, namun ia sempat memberikan suatu atribut kepada para pendukungnya dengan serba merah yang ebrumbai dua belas, sehingga mereka terkenal dengan sebutan Qizilbas (Kepala Merah). Rumbai dua belas yang melambang Syi'ah Isna 'Asyariyah (Dua Belas Imam) mempunyai pengaruh yang besar dalam menanamkan sifat fanatisme dan militansi para pengikut Syi'ah dengan pemimpinnya. Puncak gerakan Safawi terjadi pada masa pimpinan Ismail Ibnu Haidar, adik dari Ali Ibnu Haidar. Ia beruasaha memanfaatkan kedudukannya sebagai Mursyid untuk mengkonsolidasikan kekuatan politiknya. Secara sembunyi-sembunyi ia menjalin hubungan yang erat dengan seluruh pengikutnya. Dalam waktu kurang lebih lima tahun, ia berhasil menghimpun kekuatan yang cukup besar. Setelah berhasil menaklukan Syirwan, ia bergerak menuju AkKoyonlo. Dalam suatu peperangan yang sengit di Sharur dekat Nackhchiwan tahun 1501 ia berhasil memenangkan peperangan dengan gemilang, sehingga pada tahun itu juga ia memasuki kota Tebrez seraya memproklamasikan berdirinya kerajaan Safawi dengan ia sendiri sebagai Syahnya yang pertama dan menetapkan Syi'ah Dua Belas sebagai agama resmi kerajaan Safawi. Dengan diproklamasikannya kerajaan Safawi sebagai kerajaan dan ditetapkan pula Syi'ah sebagai agama kerajaan maka merdekalah Persia dari pengaruh dari kerajaan Usmani dan kekuatan asing lainnya. Kemajuan kerajaan safawi sudah dimulai sejak Syah Abbas yang Agung (1587 1629), Syah kelima dari kerajaan Safawi, baik di bidang politik, militer maupun ekonomi dan pembangunan, kecuali di bidang sains, teknologi, hukum dan filsafat yang kurang maju. Menjelang kehancurannya, kerajaan Safawi secara formal diperintah oleh empat orang Syah, yaitu Syah dari Safi Mirza (1629 1667 M), Syah Sulaiman (1667 1694 M), Syah Husain (1694 1722 M) sebagai raja terakhir. Dari keempat raja tersebut yang berhasil menahan kemerosotan kerajaan hanya Syah Abbas II, sedangkan ketiga Syah lainnya tidak berdaya. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatic biasanya kerap kali menimbulkan keinginan untuk berkuasa. Keinginan memasuki dunia politik ini
19
mendapat kesempatana pada masa kepemimpinana Juneid (1447-1460). Dinasti Safawi memperluas geraknya dengan menambahkan kegiatan politik pada kegiatan keagamaan. Hal ini menimbulkan konflik antara Juneid dengan penguasa Kara Koyunlu (dimba hitam). Dalam konflik tersebut, Juneid kalah dan diasingkan kesuatu tempat. Selama pengasingan, Juneid menghimpun kekuatan untuk kemudian beraliansi dengan Uzun Hasan. Pada 1459 M, ia berusaha merebut Ardabil,tetapi gagal. Pada 1460 M, ia berusaha merebut Sircassia tetapi gagal dan terbunuh. Haidar adalah anak Juneid yang resmi menggantikannya pada tahun 1470 M yang kemudian menikah dengan slah satu putrid Uzur Hasan. Dari pernikahan inilah akan lahir Ismail yang kelak akan menjadi pendiri Kerajaan safawi di Persia. Kemenangan AK Koyunlu membuat gerakan militer Safawi yang dipimpin Haidar sebagai rival politik dalam meraih kekuasaan selanjutnya, padahal AK Koyunlu adalah sekutu Safawi. AK Koyunlu berusaha melenyapkan kekuatan militer dan kekuasaan Dinasti Safawi. Ali, putra dan pengganti Haidar didesak untuk membalas kematian ayahnya terhadap AK Koyunlu,tetapi pemimpin AK Koyunlu dapat menangkap Ali, Ibrahim dan Ismail di Fars. Mereka dibebaskan dengan syarat membantu Rustam untuk memerangi saudara sepupunya, tetapi kemudian Rustam berkhianat dan membubuh Ali. Kepemimpinan Safawi selanjutnya berada di tangan Ismail. Selama lima tahun di Gilan, Ismail mempersiapkan kekuatan dan mengadakan hubungan dengan para pengikutnya yang kemudian bersatu membentuk pasukan QIZILBASH (baret merah). Pada 1501 M pasukan Qizilbash menyerang dan mengalahkan AK Koyunlu dan terus berusaha memasuki dan menaklukkan Tabriz, ibu kota AK Koyunlu dan berhasil mendudukinya. Disinilah Ismail memproklamirkan diri sebagai raja pertama dinasti Safawi yang kemudian disebut Ismail I. Ia berkuasa selama 23 tahun (1501-1524 M). Dalam waktu sepuluh tahun ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya. Hanya dalam masa sepuluh tahun wilayah kekuasaannya sudah meliputi Persia dan bagian timur Bulan Sabit Subur. Ambisi politik mendorongnya untuk mengembangkan sayap menguasai daerah-daerah lainnya bahkan ke Turki Usmani. Ismail mengahadapi musuh yang kuat dan membenci golongan Syiah. Peperangan antara Safawi dan Turki Usmani terjadi pada 1514 M di Chaldiran dekat Tabriz yang menyebabakan Safawi mengalami kekalahan sehinnga Tabriz dapat dikuasai oleh Turki Usmani. Kekalahan tersebut meruntuhkan kebanggaan dan kepercayaan diri Ismail sehingga ia lebih senang menyendiri, berburu dan hura-hura. Hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan segitiga antara suku-suku Turki, pejabatpejabat keturunan Persia, dan Qizilbash untuk merebut pengaruh dalam memimpin Safawi.
20
Keadaan ini baru dapat diatasi setelah Safawi dipimpin oleh Raja Abbas I yang memerintah dari tahun 1588-1628 M. Langkah-langkah yang ditempuh oleh Abbas I dalam memulihkan kerajaan Safawi adalah dengan cara : Menghilangkan dominasi pasukan Qizilbash atas kerajaan Safawi dengan membentuk pasukan baru yang beranggotakan budak-budak yang berasal dari tawanan perang bangsa Georgia, Armenia, dan sircassia. Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani dengan cara Abbas I berjanji tidak akan menghina tiga khalifah pertama dalam Islam ( Abu Bakar, Umar, Usman ) dalam khotbah Jumatnya. Usaha-usaha tersebut berhasil membuat Safawi kembali kuat. Abbas I kemudian memusatkan perhatiannya untuk merebut kembali daerah kekuasaan yang hilang. Pada masa kekuasaan abbas I merupakan masa kejayaan dinasti Safawi. Kemajuan-kemajuan yang berhasil dicapai antara lain : Secara politik ia mampu mengatasi kemelut didalam negeri yang mengganggu stabilitas Negara dan berhasil merebut wilayah-wilayah yang pernah direbut oleh kerajaan lain pada masa sebelumnya. Dalam bidang ekonomi terjadi perkembangan ekonomi yang pesat setelah kepulauan Hurmuz dikuasai dan pelabuhan Gumrun diubah menjadi Bandar Abbas. Hal ini dikarenakan Bandar ini merupakan salah satu jalur dagang antaraTimur dan Barat. Selain itu Safawi juga mengalami kemajuan sector pertanian terutama didaerah Bulan sabit subur (fortile crescent). Dalam bidang ilmu pengetahuan. Persia dikenal sebagai bangsa yang berperadaban tinggi dan berjasa dam mengembangkan ilmu pengetahuan. Beberapa ilmuwan yang hadir di majlis istana antara lain, Baha al-Din (generalis iptek), Muhammad Baqir ibn Muhammad Damad (teolog,filosof,observatory kehidupan laba-laba). Dalam bidang ilmu pengetahuan, Safawi lebih mengalami kemajuan dari pada kerajaan Mughal dan Turki Usmani. Dalam bidang Pembangunan Fisik dan Seni. Para penguasa kerajaan menjadikan Isfahan menjadi kota yang sangat indah. Disana terdapat bangunanbangunan besar dan indah seperti masjid, rumah sakit, sekolah, jembatan rakasasa di atas Zende Rudd an istana Chilil Sutun. Dalam hal seni, terdapat dalam kemajuan pada arsitektur bangunan yang terlihat pada mesjid Shah yang dibangun pada 1611 M dan mesjid Lutf Allah yang dibangunpada 1603 M. Terlihat pula adanya peninggalan berbentuk kerajinan tangan, keramik, karpet, permadani, pakaian dan tenunan, mode, tembikar, dll.seni lukis mulai dirintis pada masa raja Tahmasp I.
21
Demikiankah bentuk-bentuk kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi hingga kemudian berangsur mengalami kemunduran. Kemajuan yang dicapai Safawi menjadikannya sebagai slah satu kerajaan besar yang disegani lawan politik dan militernya. Kerajaan ini juga telah memberikan kontribusinya dalam mengisi peradaban Islam melalui kemajuan-kemajuan dalam bidang ekonmi, peninggalan seni, dan gedung bersejarah.
Sebab-sebab kemunduran Safawi antara lain : Konflik panjang dengan kerajaan Turki Usmani. Hal ini disebabkan oleh perbedaan mazhab antara kedua kerajaan. Adanya dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Safawi. Pasukam Ghulam yang dibentuk abbas I tidak memiliki semangat perang seperti Qilzibash yang dikarenakan pasukan tersebut tidak disiapkan secara terlati dan tidak melalui proses pendidikan rohani. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan dikalangan keluarga istana.
22
Bidang politik
Terjadi balance of power karena di bagian barat terjadi permusuhan antara bani Umayyah II di Andalusia dengan kekaisaran karoling di Perancis, sedangkan di bagian timur terjadi perseteruan antara bani Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium timur di semenanjung Balkan. Bani Abbasyah juga bermusuhan dengan Bani Umayyah II dalam perebutan kekuasaan pada tahun 750 M. Kekaisaran Karoling bermusuhan dengan kekaisaran Byzanium timur dalam memperebutkan Italia. Oleh karena itu terjadilah persekutuan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Karoling, sddangkan bani Umayyah II bersekutu dengan Byzantium Timur. Persekutuan baru berakhir setelah terjadi perang salib (1096-1291)
Islam telah menguasai Andalusia pada tahun 711 M dan Konstantinopel pada tahun 1453 M. Keadaan ini mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan Eropa. Islam berarti telah menguasai daerah timur tengah yang ketika itu menjadi jalur dagan dari Asia ke Eropa. Saat itu perdagangan ditentukan oleh negara-negara Islam. Hal ini menyebabkan mereka menemukan Asia dan Amerika
Bidang Kebudayaan
Melalui bangsa Arab (Islam), Eropa dapat memahami ilmu pengetahuan kuno seperti dari Yunani dan Babilonia. Tokoh tokoh yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan saat itu antara lain sebagai berikut.
23
a. Al Farabi (780-863M) Al Farabi mendapat gelar guru kedua (Aristoteles digelari guru pertama). Al Farabi mengarang buku, mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya aristoteles b. Ibnu Rusyd (1120-1198) Ibnu Rusyd memiliki peran yang sangat besar sekali pengaruhnya di Eropa sehingga menimbulkan gerakan Averoisme (di Eropa Ibnu Rusyd dipanggil Averoes) yang menuntut kebebasan berfikir. Berawal dari Averoisme inilah lahir roformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M di Eropa. Buku-buku karangan Ibnu Rusyd kini hanya ada salinannya dalam bahasa latin dan banyak dijumpai di perpustakaan-perpustakaan Eropa dan Amerika. Karya beliau dikenal dengan Bidayatul Mujtahid dan Tahafutut Tahaful. c. Ibnu Sina (980-1060 M) Di Eropa, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicena. Beliau adalah seorang dokter di kota Hamazan Persia, penulis buku-buku kedokteran dan peneliti berbagai penyakit. Beliau juga seorang filsuf yang terkenal dengan idenya mengenai paham serba wujud atau wahdatul wujud. Ibnu Sina juga merupakan ahli fisika dan ilmu jiwa. Karyanya yang terkenal dan penting dalam dunia kedokteran yaitu Al Qanun fi At Tibb yang menjadi suatu rujukan ilmu kedokteran. d. Fuzuli Dengan karyanya yang berjudul Shikeyetname atau pengasuan. Ia tinggal di Irak dan wafat tahun 1556. e. Jalaluddin Ar Rumi yang mendapat gelar Maulana atau tuan kami Dengan karyanya Diwan Syams-I Tabriz yaitu kumpulan puisi yang terdiri dari 33.000 bait dan Masnawi yang terdiri dari 26.660 dan dibuat dalam waktu 10 tahun. Ia lahir di Afganistan tahun 1207 M dan wafat di Turki tahun 1273 M f. Saadi Syiraj Yaitu sastrawan dari Persia dengan karyanya yang berjudul Bustan atau kebun buah dan Gulistan yang berisi tentang kata-kata mutiara, kisah-kisah, nasehat-nasehat, renungan dan humor.
24
g. Fariduddin Al Attar Dengan karyanya Mantiq At Tair atau musyawarah bunga, Tadzkiratul Auliya dan Pend Namah atau kitab nasihat. h. Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar Raniri dan Syamsudin Pasai, sunan kalijaga, sunan Bonang dan Kiageng Selo. Karya-karya mereka berisi tentang nasehatnasehat agama
4. Bidang Pendidikan Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di Spanyol seprti Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama. Universitas yang pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalm bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut. Seorang sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran pada salah satu fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I (1120 M). Selain menjadi dokter, ia bekerja sama dengan Walcher menyusun mata pelajaran ilmu falak berdasarkan pengetahuan sarjan dan ilmuwan muslim yang didapatnya dari spanyol. Demikin juga dengan Adelard of Bath (1079-1192 M) yang pernah belajar pula di Toledo dan setelah ia kembali ke Inggris, ia pun menjadi seorang sarjan yang termasyhur di negaranya Cordoba mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan Seorang pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon (12141292 M) mempelajari bahasa Arab di Paris (1240-1268 M). Melalui kemampuan bahasa Arab dan bahasa latin yang dimilikinya, ia dapat membaca nasakah asli dan menterjemahkannya ke dalam berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu pasti. Buku-buku asli dan terjemahan tersebut dibawanya ke Universitas Oxford Inggris. Sayangnya,
25
penerjemahan tersebut di akui sebagai karyanya tanpa menyebut pengarang aslinya. Diantara bukuyang diterjemahkan antara lain adalah Al Manzir karya Ali Al Hasan Ibnu Haitam (965-1038 M). Dalam buku itu terdapat teori tentang mikroskop dan mesiu yang banyak dikatakan sebagai hasil karya Roger Bacon. Seorang sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert dAurignac (940-1003 M) dan pengikutnya, Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang lahir di Cremona, Lombardea, Italia Utara, pernah tinggal di Toledo, Spanyol. Dengan bantuan sarjana muslim disana , ia berhasil menerjemahkan lebih kurang 92 buah buku ilmiah Islam ke dalam bahasa latin. Di antara karya tersebut adalah Al Amar karya Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria Ar Razi (866-926 M) dan sebuah buku kedokteran karangan Qodim Az Zahrawi serta buku Abu Muhammad Al baitar berisi tentang tumbuhan. Sarjana-sarjana muslim tersebut mengajarkan penduduk non muslim tanpa membeda-bedakan agama yang mereka anut Apabila kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam, maka yang terjadi adalah pembumihangusan kebudayaan Islam dan pembantaian kaum muslim. Akan tetapi, apabila kerajaan-kerajaan Islam yang menguasai kerajaan non muslim, maka penduduk negeri tersebut diperlakukan dengan baik. Agama dan kebudayaan merekapun tidak terganggu Banyak sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan karya mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai karya mereka sendiri.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14. berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M. Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad dihadapakan pada beberapa pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun 1609 M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim secara pakasa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumi Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
26
B. SARAN
1. 2. 3. Sebaiknya, kita harus lebih memahami lagi tentang sejrah perkembangan Islam khususnya pada abad pertengahan. Sebaiknya, kita juga harus melestarikan budaya-budaya Islam yang berkembang khususnya ditanah air kita agar tidak punah. Sebaiknya, kita harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar tidak mengalami kehancuran seperti akibat godaan setan yang terkutuk.
27
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. http://id.wikipedia.org http://sumberinspirasi.com http://fadlilianur.blogspot.com http://kompasiana.com
28