You are on page 1of 5

Nama Anggota Kelompok : 1. Pande Ketut Budi Sutawan 2. Gusti Putu Budi Arigandhi 3.

I Putu Andithya Chrisna Budi (1104405007) (1104405009) (1104405030)

Sistem Pengaturan

Sistem Pengaturan atau Sistem Kontrol adalah suatu sistem dengan acuan masukan yang dikehendaki dapat konstan atau berubah perlahan dengan berjalannya waktu untuk

menjaga keluaran sebenarnya berada pada nilai yang diinginkan atau sistem yang terdiri dari beberapa elemen sistem yang dapat mengendalikan/mengatur suatu besaran tertentu.

Komponen Sistem Pengaturan : Masukan Komponen Proses Keluaran Kontroler : Tujuan yang di capai dalam sistem pengaturan : Bagian dari sistem pengaturan yang saling berinteraksi : Operasi yang dikontrol : Keadaan sebenarnya hasil dari suatu proses pada saat itu. : Bagian dari sistem pengaturan yang bertugas sebagai pengatur atau penguat sinyal kesalahan menuju aktuator untuk mengatur plant sesuai yang diinginkan Aktuator Plant Sensor : Suatu peralatan yang bertugas untuk melakukan operasi tertentu : Objek fisik yang diatur : Suatu alat yang bertugas untuk mengamati kondisi yang terjadi pada keluaran kemudian dihubungkan pada masukan Gangguan : Suatu sinyal yang cenderung mempunyai pengaruh yang merugikan pada harga keluaran sistem.

Penggolongan Sistem Pengaturan Sistem Lintasan Terbuka adalah : suatu sistem yang tindakan pengendaliannya bebas dari keluarannya atau sistem kontrol yang keluarannya tidak mempengaruhi terhadapaksi pengontrolannya. Jadi untuk tiap masukan acuan berhubungan dengan kondisi operasi tertentu, ketetapan dari sistem tergantung pada kalibrasi. Sistem Lintasan Tertutup adalah : suatu sistem yang tindakan pengendaliannya tergantung pada keluarannya atau sistem kontrol yang keluarannya mempengaruhi terhadap aksi pengontrolannya.

Berikut akan dijelaskan masing-masing contoh dari penggolongan sistem pengaturan tersebut :

Sistem Kontrol pada Blender


Blok Diagram Sistem Kontrol Lup Tertutup
Gangguan (listrik padam) Input (AC 220 V) Controller (manusia) Output (hasil blender)

Aktuator (tombol on/off)

Plan (putaran pisau blender)

Sensor (mata manusia)

Input Controller Aktuator

: Arus listrik yang mengalir : Manusia : Tombol on/off

Plan Output Gangguan eksternal Gangguan internal

: Putaran pisau blender : Hasil blender : Listrik padam : Kerusakan pada komponen alat

Sistem kontrol lup tertutup adalah sistem kontrol yang keluarannya mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan. Jadi, sistem kontrol lup tertutup adalah sistem kontrol berumpan balik. Dimana pada gambar inputnya yaitu arus listrik yang mengalir, kontrolernya manusia, tombol on/off sebagai aktuator, plan (proses) yaitu putaran pisau blender dan outputnya adalah hasil blender. Sinyal kesalahan penggerak, yang merupakan selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik (yang dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal keluaran dan turunannya), diumpankan ke kontroler untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran sistem mendekati harga yang diinginkan, dengan kata lain, istilah lup tertutup berarti menggunakan aksi umpan balik untuk memperkecil kesalahan sistem. Dari blok diagram di atas dapat dilihat, bahwa bila arus listrik mengalir dan manusia sebagai kontroler menekan tombol on/off pada blender, maka blender akan mulai bekerja. Output akan berupa hasil blender yang kemudian di sensor oleh mata manusia, apakah hasilnya sudah sesuai dengan yang diinginkan. Sehingga output akan berhubungan dengan kontroler dalam hal ini manusia untuk memenuhi apa yang diinginkan. Dengan adanya gangguan, sistem kontrol lup tertutup tidak dapat bekerja seperti yang diinginkan. Pada blok diagram di atas, misalnya terjadi gangguan eksternal yaitu listrik padam, maka tidak arus listrik mengalir sehingga tombol on/off tidak bekerja. Sedangkan gangguan internal yang dapat terjadi akibat rusaknya komponen alat, maka blender tidak dapat digunakan.

Kesimpulan : Dengan mengabaikan ada atau tidaknya gangguan, pada sistem lup tertutup memerlukan sensor karena output atau keluarannya mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan. Yaitu output blender akan di sensor oleh mata manusia, bila hasilnya belum sesuai dengan keinginannya, maka akan diproses kembali.

Sistem Kontrol Lampu Ruangan Otomatis


Ruangan

Lamp AC 220 V Foto Sel

Blok Diagram Sistem Kontrol Loop Terbuka


Gangguan (intensitas cahaya di luar ruangan) Input (AC 220 V) Controller (intensitas cahaya dari luar) Output (nyala/padamnya lampu)

Aktuator (foto sel)

Plant (lampu)

Input Controller Aktuator Plant Output Gangguan eksternal Gangguan internal

: arus mengalir : Intensitas cahaya di luar ruangan : Foto Sel : Lampu : Nyala/padam lampu : Mendung di siang hari : Putusnya bola lampu

Dari rangkaian diatas, kami berpendapat bahwa gambar tersebut merupakan sistem kontrol loop terbuka. Sistem kontrol lup terbuka ini adalah sistem kontrol yang outputnya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Jadi, output tidak diukur atau diumpan balikkan untuk dibandingkan dengan input. Dimana pada gambar tersebut inputnya yaitu arus listrik yang mengalir, kontrolernya adalah intensitas cahaya dari luar ruangan, foto sel sebagai actuator, lampu berperan sebagai plan (proses) dan output adalah nyala/padamnya lampu. Pada setiap sistem kontrol lup terbuka, output tidak dibandingkan dengan masukkan acuan (input) sehingga untuk setiap (input) terdapat suatu kondisi operasi yang tetap. Dari gambar rangkaian di atas dapat dilihat bahwa, bila foto sel menangkap cahaya dari luar maka arus listrik tidak mengalir sehingga lampu tidak menyala dan sebaliknya, bila tidak ada cahaya di luar ruangan, maka arus akan mengalir sehingga lampu menyala. Dari gambar di atas sistem kontrol lup terbuka tidak memerlukian sensor karena input dan output sudah diketahui yaitu bila di luar gelap lampu menyala dan bila di luar terang maka lampu akan padam. Dengan adanya gangguan, sistem kontrol lup terbuka tidak dapat bekerja seperti yang diinginkan. Pada gambar di atas, misalnya terjadi gangguan eksternal yaitu mendung di siang hari, maka foto sel tidak menangkap cahaya sehingga lampu tidak menyala. Sedangkan gangguan internal yang dapat terjadi pada bola lampu yang filamennya putus, maka lampu tidak akan meyala walaupun foto sel tidak menangkap cahaya saat keadaan di luar ruangan gelap. Kesimpulan: Dengan mengabaikan ada atau tidaknya gangguan, pada sistem lup terbuka tidak memerlukan sensor karena input dan output sudah diketahui. Yaitu bila di luar gelap maka ada arus listrik yang mengalir sehingga lampu menyala sedangkan jika kondisi di luar terang maka tidak akan ada arus listrik yang mengalir sehingga lampu padam.

You might also like