You are on page 1of 4

SHOLAT SEBAGAI TIANG AGAMA

Jamaah jumat Rahimakumullah Marilah pada kesempatan siang yang berbahagia ini senantiasa kita memanjatkan rasa syukur kepada Alloh SWT yang telah memeberikan nikmat kepada kita yang tidak dapat kita hitung satu per satu. Marilah kita wujudkan rasa syukur itu dengan cara meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Alloh SWT, karena dengan taqwa inilah yang akan membawa kita bahagia dari dunia sampai dengan akhirat. Aamiiin.

Sholawat serta salam semoga senantiasa Alloh curahkan mendapatkan syafaatnya kelak di Yaumul Qiyamah. Aamiiin. Sidang Jamaah Jumat yang dirahmati Alloh

kepada suri tauladan kita Rasulullah

Muhammad saw, keluarga, sahabat dan para penegak sunnahnyahingga akhir jaman. Semoga kita

Islam agama yang kita peluk ini merupakan jalan hidup yang dapat kita ibaratkan sebagimana bangunan. Sewajarnya bangunan tentu ada bagian-bagian penyusunnya yang mana saling melengkapi. Kalau bangunan rumah kita tentu ada bagian pondasi, ada bagian tiang, ada bagian atap, ada pula perabotan pelengkap jika mampu membeli. Jika bagian pondasi kuat, tiang yang kokoh, atap yang teduh dan perabotan yang lengkap maka itulah bangunan yang sempurna.

Begitu pula dengan Islam. Islam merupakan suatu wujud dari sebuah bangunan. Yang pertama komponen bangunan Islam adalah pondasi yang berupa Syahadat, artinya umat Islam yang mempunyai Tauhid yang kuat maka artinya pondasinya kuat,namun jika bertauhid kepada Allah masih belum sempurna, maka itu artinya pondasi Islamnya masih rapuh.

Yang kedua komponen bangunan Islam adalah sholat sebagai tiangnya, yang akan diuraikan pada Khutbah kali ini.

Yang ketiga komponen bangunan Islam adalah zakat dan puasa sebagai atapnya. Jika seorang muslim mampu berpuasa artinya ia akan mampu membuat aman bagi masyarakat sekitarnya apalagi jika mampu berzakat, maka zakat inilah yang dapat digunakan sebagai tempat berteduh bagi fakir dan miskin.

Yang keempat komponen bangunan Islam adalah haji bagi yang mampu, didibaratkan sebagai perabotan suatu bagunan bagi yang mampu yang akan melengkapi kesempurnaan bangunan tersebut.

Hadirin rahimakumullah, Sebagaimana yang telah kami sebutkan sebelumnya bahwa sholat berfungsi sebagai tiang dari agama Islam, sesuai dengan sabda Rasulullah Muhammad saw :

Artinya: Shalat adalah tiang agama. Barang siapa yang menegakkan shalat,maka berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkan shalat berarti ia merobohkan agama. (HR. Bukhari Muslim)

Hadits tersebut merupakan suatu rujukan bahwa tegak dan tidaknya agama Islam pada diri seorang muslim tergantung pada keistiqamahan seorang hamba dalam melaksanakan shalatnya. Shalat tidak hanya dimaknai sebatas kewajiban, tetapi ruh shalat harus bisa memberikan warna yang sangat positif pada perilaku seorang hamba yang terpancar pada kesungguhan untuk selalu menaati Allah dan menjauhkan diri dari perilaku maksiat dan mungkar. Allah SWT.Allah SWT. berfirman : .

Artinya : Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. (QS Al-Ankabut: 45)

Ayat tersebut seharusnya mampu menjadi bahan perenungan bagi setiap muslim khususnya umat Islam di Indonesia. Pertanyan yang seharusnya muncul didalam hati setiap muslim adalah, sudahkah shalat ini dilaksanakan dengan baik dan benar?. Jika dalam kehidupan sehari-hari ternyata seseorang masih sering melakukan kemaksiatan dan kemungkaran, itu berarti ruh shalat belum merasuk ke dalam jiwanya. Jika akhlak mereka masih belum baik, itu pertanda bahwa dirinya belum menjiwai shalat yang dilaksanakannya. Dengan kata lain, shalat yang dilaksanakannya itu baru terbatas pada gerak badan saja tapi hati tidak pernah sungguh-sungguh terlibat dalam shalat. Shalat yang demikian itu hanya bersifat rutinitas sebagai pengguguran atas kewajiban yang membebani dirinya jika tidak melaksanakannya. Jamaah jumat Rahimakumullah Sebagai tiang agama, maka sholat harus ada makna dan nilai bagi yang melaksanakannya. Ada 6 cara untuk meningkatkan kualitas Sholat sebagaimana diuraikan oleh Imam Al-Ghazali yakni:

1. Hudhurul Qolbi (menghadirkan jiwa). Ketika melaksanakan shalat harus konsentrasi penuh semata-mata menghadap kepada Allah dan mengharap keridhaan-Nya. Segala hal yang bersifat keduniaan harus kita lupakan sejenak, agar kita tidak termasuk ke dalam golongan orang yang celaka, karena tergolong yang melalaikan shalat.

Firman Allah SWT.:

.
Artinya: Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dalam shalatnya. (Surah Al-Maun : 4-5) 2. Tafahhum; yakni menghayati apa saja yang dikerjakan dalam shalat, baik berupa bacaan maupun gerakan anggota badan lainnya. Karena di dalamnya tersimpan makna pernyataan kesiapan, janji dan kepasrahan secara total kepada Allah SWT. sebagaimana Firman-Nya :

Artinya : Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (Surah Thaha ; 14) 3. Tazhim; artinya sikap mengagungkan Allah yang disembahnya serta adanya kesadaran secara total bahwa manusia adalah sangat kecil di hadapan Sang Pencipta, Allah Yang Maha Agung 4. Al-Khouf; yakni rasa takut kepada Allah yang dilambari rasa hormat kepada-Nya.

5. Ar-Roja; yakni harapan untuk mendapatkan rahmat dan ridha-Nya, dan yang ke

6. Adalah Al-Haya; yakni rasa malu kepada Allah, karena apa yang dipersembahkan kepada-Nya sama sekali belum sebanding dengan rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya kepada kita. Dengan mampu menghadirkan makna dan nilai-nilai shalat di atas, maka secara bertahap akan timbul harapan bahwa akan ada hubungan timbal balik antara ibadah ritual dalam ibadah shalat sebagai tiang agama dengan nilai-nilai yang tersembunyi di dalamnya, yang akan dapat menghiasi kehidupan setiap muslim dalam kehidupan pribadi sehari-hari dan akan membias dalam kehidupan sosial kemasyarakatan sepanjang hayatnya.

Semoga Allah senantiasa memberikan bimbingan kepada kaum muslimin khususnya umat Islam Indonesia, sehingga dapat melaksanakan shalat dengan baik dan benar dan dapat menjiwai nilai-nilai luhur dalam shalat sebagai pembentuk peribadi muslim yang berkwalitas sehingga. Aamiin ya Rabbal alamiin.

Khutbah kedua :

Jamaah Jumah yang dirahmati Alloh Marilah pada kesempatan khutbah kedua sekali lagi khatib mengajak untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Alloh, dan marilah kita tingkatkan kualitas sholat kita kita karena sholat adalah tiang agama. Selanjutnya marilah kita berdoa kepada Alloh agar kita diberikan barokahnya di dunia lebihlebih di akhirat aamiiin yaa rabbal alamiin.

You might also like