Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 2 : Gladys Rosalyn H. 201211072 (Ketua) Martha Leica 201211092 (Sekretaris) Nurul Fadhilah H. 201211115 (Penyaji) Fitriani Putri Geagri 201211068 (Operator Komputer) Famel Putri S. 201211062 (Notulis) Felicia 201211065 (Notulis) Indirawati Putri 201211075 (Notulis) Irana Rima Amalia 201211078 (Notulis) Irena Rizky Fouzia 201211080 (Notulis) Juwita Sulastry 201211082 (Notulis) Kimmy Rizky Septiani N. 201211085 (Notulis) Lidya Ardiyani W. 201211088 (Notulis) Melati Ayu P. 201211095 (Notulis) Michelina Nikita 201211098 (Notulis) Mutia Muchtisah 201211002 (Notulis) Mynda Gustiwati 201211105 (Notulis) Ni Wayan Asti S. 201211108 (Notulis) Nur Arsya Mugis 201211112 (Notulis) Prasita Naraswati 201211118 (Notulis) Rachmatika Putri S. 201211120 (Notulis)
KELAS B
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberkati kita dalam menyelesaikan makalah ini. Beberapa pihak yang membantu yaitu Drs. Alexander Sudibyo MM, PhD dan teman-teman kami. Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Pancasila, dalam diskusi topik. Topik yang kelompok kami bahas adalah Memperlakukan Orang Lain Sesuai Dengan Paradigma Pancasila. Makalh ini dilengkapi dengan definisi paradigma, defini Pancasila, beserta contoh-contoh perilaku sesuai dengan paradigma Pancasila. Dengan kelengkapan makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui perilaku kepada orang lain sesuai dengan paradigma Pancasila. Semoga makalah yang kami buat bermanfaat bagi pembelajaran pembaca dan bisa anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mohon kritik dan saran atas kekurangan makalah yang kami buat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................i Daftar Isi.....................................................................................................................................1 Isi 1. Pendahuluan...2 1.1 Latar Belakang.2 1.2 Tujuan...2 2. Definisi...3 3. Contoh Perilaku yang Sesuai Dengan Paradigma Pancasila..4 Kesimpulan.7 Penutup..8 Daftar Pustaka...........................................................................................................................9
TEMA : Penerapan Paradigma Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari TOPIK : Memperlakukan Orang Lain Sesuai dengan Paradigma Pancasila
I.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Paradigma berasal dari bahasa Inggris, paradigm yang berarti pola atau contoh. Paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum dan suatu kerangka pikir orientasi dasar. Cakupan paradigma adalah sumber azas, sumber nilai, orientasi dasar, kerangka pikiran serta arah dan tujuan. Pancasila adalah rangkuman nilai luhur yang digali dari budaya bangsa lalu dirumuskan untuk manusia khususnya bangsa Indonesia.
1.2 Tujuan Memperhatikan dan menganalisis perilaku individu saat ini, yang konotasinya cendurung tidak baik. Oleh karena itu, kita memberikan acuan atau panduan untuk membangun perilaku generasi saat ini yang sesuai dengan peradigma pancasila.
2. Definisi
2.1 Paradigma Paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum dan suatu kerangka pikir orientasi dasar. Cakupan paradigma adalah sumber azas, sumber nilai, orientasi dasar, kerangka pikiran serta arah dan tujuan.
2.2 Pancasila Pancasila adalah rangkuman nilai luhur yang digali dari budaya bangsa lalu dirumuskan untuk manusia khususnya bangsa Indonesia.
3.2 Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan sifat ideologi Pancasila yang terbuka, maka sikap dan perilaku kita harus senantiasa mendudukkan manusia lain sebagai mitra sesuai dengan harkat dan martabatnya. Hak dan kewajibannya dihormati secara beradab. Dengan demikian tidak akan terjadi penindasan atau pemerasan. Segala aktivitas bersama berlangsung dalam keseimbangan, kesetaraan dan kerelaan. Sikap dan perilaku positif menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sehubungan dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat ditunjukkan antara lain : 1. Memperlakukan manusia/orang lain sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedabedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan sebagainya. 3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa dan tidak semena-mena terhadap orang lain. 4. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, seperti : menolong orang lain, memberi bantuan kepada yang membutuhkan, menolong korban banjir, dan lain-lain.
3. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Persatuan Indonesia Menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan Indonesia sesuai dengan sifat idelogi Pancasila yang terbuka, mengharuskan setiap warga negara Indonesia agar tetap mempertahankan keutuhan dan tegak-kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita menyadari bahwa negara kesatuan ini memiliki berbagai keanekaragaman (ke-Bhinneka Tunggal Ika-an) dari segi agama, adat, budaya, ras, suku dan sebagainya yang harus didudukkan secara proporsional. Oleh sebab itu, jika terjadi masalah atau konflik kepentingan maka sudah seharusnya kepentingan bangsa dan negara diletakkan di atas kepentingan pribadi, kelompok dan daerah/golongan. Sikap dan perilaku positif menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan Indonesia sehubungan dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat ditunjukkan antara lain : 1. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara jika suatu saat diperlukan. 2. Bangga dan cinta tanah air terhadap bangsa dan negara Indonesia. 3. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. 4. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa, dan lain sebagainya.
4. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Permusyawaratan/Perwakilan Nilai-nilai permusyawaratan/perwakilan mengandung makna bahwa hendaknya kita dalam bersikap dan bertingkahlaku menghormati dan mengedepankan kedaulatan negara sebagai perwujudan kehendak seluruh rakyat. Rakyatlah yang sesungguhnya memiliki kedaulatan atau kedudukan terhormat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sesuai dengan sifat ideologi Pancasila yang terbuka, maka dalam memaknai nilainilai permusyawaratan/perwakilan, aspirasi rakyat menjadi pangkal tolak penyusunan kesepakatan bersama dengan cara musyawarah/perwakilan. Apabila dengan musyawarah tidak dapat tercapai kesepakatan, dapat dilakukan pemungutan suara. Setiap keputusan hasil kesepakatan bersama mengikat sedua pihak tanpa kecuali, dan semua pihak wajib melaksanakannya. Sikap dan perilaku positif menjunjung tinggi nilai-nilai permusyawaratan/perwakilan sehubungan dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat ditunjukkan antara lain : 1. Mengutamakan musyawarah mufakat dalam setiap mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 2. Tidak boleh memaksakan kehendak, intimidasi dan berbuat anarkhis (merusak) kepada orang/barang milik orang lain jika kita tidak sependapat. 3. Mengakui bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. 4. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil rakyat yang telah terpilih untuk melaksanakan musyawarah dan menjalakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, dan lain sebagainya.
5 5. Sikap dan Perilaku Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Keadilan Sosial Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh rakuat Indonesia yang sesuai dengan sifat Pancasila sebagai ideologi terbuka, hal ini akan mengarah pada terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali. Kesejahteraan harus dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan merata di seluruh daerah. Dengan demikian, dapat dihindari terjadinya kesenjangan yang mencolok baik dibidang politik, ekonomi maupun sosial budaya. Sikap dan perilaku positif menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh Indonesia sehubungan dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat ditunjukkan antara lain : 1. Mengembangkan sikap gotong royong dan kekeluargaan dengan lingkungan masyarakat sekitar. 2. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan kepentingan orang lain/umum, seperti : mencoret-coret tembok/pagar sekolah atau orang lain, merusak sarana sekolah/umum, dan sebagainya. 3. Suka bekerja keras dalam memecahkan atau mencari jalan keluar (solusi) masalahmasalah pribadi, masyarakat, bangsa dan negara. 4. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial melalui karya nyata, seperti : melatih tenaga produktif untuk trampil dalam sablon, perbengkelan, teknologi tepat guna, membuat pupuk kompos, dan sebagainya.
Kesimpulan
Kehidupan manusia harus didasarkan pada butir-butir Pancasila, agar dapat hidup sejahtera lahir, batin, dunia dan akherat. Selain itu agar kita dapat menciptakan keharmonisan antara Tuhan, manusia serta alam.
Penutup
Sebagaimana telah dikemukakan pada bab pendahuluan bahwa makalah ini menyajikan bahasan tentang Perilaku Manusia Sesuai Dengan Paradigma Pancasila. Kelompok kami, menyusunnya sesuai dengan Pancasila. Mohon maaf jika ada kesalahan kata, semoga contoh-contoh yang ada di dalam makalah kami bisa anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terimakasih atas perhatiannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://stiebanten.blogspot.com/2011/05/sikap-positif-terhadap-pancasila.html Buku Ajar Pendidikan Pancasila 2012 (Drs. Alex Sudibyo, MM, PhD dan dr. Angela Inggrijani, MM)