You are on page 1of 9

PERBAIKAN MUTU PRODUK GENTENG MELALUI PERBAIKAN BAHAN BAKU

(Studi Kasus di Perusahaan Genteng UD.Tanah Mas Jepara)

NAMA : ALI SHODIKIN NIM : L2H 304 297 PEMBIMBING I : Ir. Bambang Purwanggono, M.Eng. PEMBIMBING II : Purnawan Adi W., ST, MT

ABSTRAK Dalam pemilihan produk genteng, seringkali para calon konsumen memilih produk genteng yang akan dipakai berdasarkan pengalaman dari orang orang terdekat. Sehingga apabila orang-orang didekat mereka pernah mempunyai pengalaman tentang mutu produk genteng, maka dapat dipastikan hal tersebut akan dijadikan patokan dalam pemilihan produk genteng yang akan dipakainya. Dengan adanya keluhan dari sebagian pelanggan pengguna produk genteng Jepara pada saat ini yaitu tentang produk genteng Jepara yang kurang bagus diantaranya genteng mudah berlumut, mudah pecah/rimpi, Kepyur/Nrocoh, tidak tahan terhadap gaya tekan atau diinjak pecah, hal tersebut dilatar belakangi oleh bahan baku dan teknologi yang belum maju serta proses dalam pembuatan genteng yang kurang sempurna. Dengan mengabaikan proses dan teknologi yang ada, penulis mencoba memperbaiki mutu produk genteng Jepara melalui perbaikan bahan baku. Dengan penambahan pasir pada bahan baku dengan komposisi tertentu terbukti bisa memperbaiki atau meningkatkan mutu produk genteng Jepara. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan ilmiah. Dengan adanya perbaikan bahan baku pada pembuatan genteng Jepara diharapkan bisa memenuhi ketidakpuasan dan keinginan konsumen serta produk genteng Jepara akan semakin berani bersaing dengan produk genteng dikelasnya. Kata kunci : Produk genteng, Bahan baku, Pasir, Pendekatan ilmiah

Uji kualitas pandangan luar dan ketepatan bentuk genteng terhadap ketahanan perembesan air genteng tanah liat hasil lerajinan rakyat desa Sukorejo kecamatan Gandusari kabupaten Trenggalek / oleh

Abstract

Ditinjau dari fungsi genteng sebagai penutup atap harus baik terhadap perembesan air, semakin baik genteng menahan perembesan semakin baik pula kualitas genteng yang dihasilkan. Sebaliknya semakin jelek genteng menahan perembesan semakin jelek pula kualitas genteng yang dihasilkan. Kajian terhadap kualitas genteng sebagai penutup atap perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui mutu dan kualitas yang dihasilkan dari industri kecil tersebut. Adapun fokus analisa pengujian harus memenuhi syarat-syarat mutu pandangan luar, ketepatan bentuk, ketahanan terhadap perembesan air. Ditinjau dari pandangan luar ciri-ciri genteng untuk masing-masing kualitas dapat dilihat sebagai berikut: Ditinjau dari pandangan luar, genteng dengan Kualitas Satu (KW I) mempunyai ciri sebagai berikut: warna merah, suara nyaring, tidak ada cacat dan tidak ada retak.Ditinjau dari pandangan luar, genteng dengan Kualitas Dua (KW II) mempunyai ciri sebagai berikut: warna merah, suara nyaring, terdapat cacat (ada bekas jatuh, ) dan terdapat retak-retak kecil.Ditinjau dari pandangan luar, genteng dengan Kualitas Tiga (KW III) mempunyai ciri sebagai berikut: warna merah, merah tua, merah muda, suara tidak nyaring, terdapat cacat (goresan yang dalam, cuwil dll) dan terdapat retak-retak besar. Dari data diperoleh dapat disimpulkan bahwa genteng hasil kerajinan rakyat Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek memiliki ketepatan bentuk sebagai berikut: Genteng untuk Kualitas Satu pada ketepatan bentuk memiliki baling kurang dari atau sama dengan 2,1mm. Genteng untuk Kualitas Dua pada ketepatan bentuk memiliki baling lebih dari 2,1mm atau sama dengan 4,9mm. Genteng untuk Kualitas Tiga pada ketepatan bentuk memiliki baling lebih dari 4,9mm. Berdasarkan hasil pengujian pandangan luar terhadap ketahanan perembesan air genteng tanah liat dari masing-masing tingkat adalah sebagai berikut Rata-rata perembesan untuk pandangan luar Kualitas Satu selama 1 jam 50 menit Rata-rata

perembesan untuk pandangan luar Kualitas Dua selama 1 jam 9 menit Genteng pandangan luar Kualitas Tiga mempunyai kualitas yang jelek Berdasarkan hasil pengujian ketepatan bentuk terhadap ketahanan perembesan air genteng tanah liat dari masing-masing tingkat adalah sebagai berikut: Rata-rata perembesan untuk ketepatan bentuk Kualitas Satu selama 1 jam 16 menit Rata-rata perembesan untuk ketepatan bentuk Kualitas Dua selama 1 jam 8 menit Rata-rata perembesan untuk ketepatan bentuk Kualitas Tiga selama 1 jam 7 menit

Keunggulan Genteng Tanah Liat (Konvensional)


Walaupun sekarang banyak sekali bermunculan produk-produk baru genteng yang berasal dari bahan selain tanah liat, misalnya : Asbes, seng, metal.dll. Tetapi Produk genteng dari tanah liat lah yang tetap menjadi andalan dan favorit masyarakat. Berikut ini akan saya ungkapkan semua keuntungan menggunakan genteng berbahan tanah liat.

1. Tidak terlalu panas apabila terkena terik matahari


Berbeda dengan produk genteng yang terbuat dari seng atau asbes,jika genteng dari seng atau asbes terkena panas matahari situasi didalam ruangannya menjadi panas, karena seng atau asbes terbuat dari bahan yang tipis, sehingga radiasi panas matahari tembus ke dalam ruangan. Sedangkan jika menggunakan genteng berbahan tanah liat atau konvensional panasnya tidak akan tembus masuk ruangan karena bahannya yang tebal

2. Memberikan suasana kehangatan di sore dan malam hari


Setelah panas siang hari yang menyinari permukaan genteng menyebabkan panas yang terpancar diserap dan disimpan oleh genteng, kemudian setelah keadaan sekitar mulai dingin atau matahari telah redup panas yang disimpan oleh genteng tadi akan dikeluarkan

secara perlahan ke dalam ruangan rumah, sehingga suhu didalam ruangan akan terasa hangat serta sejuk.

3. Aman dari bahaya Kesehatan


Setelah survey terhadap para pengguna genteng tentang mengapa mereka menggunakan genteng konvensional ternyata jawaban mereka adalah karena genteng jenis ini tidak menimbulkan efek yang bahaya terhadap kesehatan, berbeda dengan genteng jenis asbes yang dapat menyebabkan penyakit kangker paru-paru. Efek dari genteng asbes yang terlalu panas terkena paparan radiasi matahari menyebabkan partikel partikel kimianya pudar dan menyebabkan penyakit kanker apabila terhirup oleh manusia.

4. Tidak Menimbulkan Kebisingan suara


Karena bentuknya yang tebal serta bentuknya yang berlekuk lekuk antar sisinya jika terkena percikan air hujan tidak terasa bising, jika didengarkan dari dalam.Berbeda dengan jenis genteng dari bahan lainya.jenis lainya pasti menyebabkan bunyi keras dan tak berirama.

5. Lebih awet Berdasarkan data-data yang telah ada dapat kita lihat bahwa bangunan - bangunan yang berasal dari sisa penjajahan belanda, sisa bangunanya masih berdiri, dan dapat kita lihat bahwa atap yang digunakan adalah genteng konvensional,padahal bangunan itu telah berumur lebih dari 100 tahun. Jadi dapat disimpulkan bahwa genteng konvensional merupakan genteng yang paling awet 6. Terlihat Indah (Artistik) Kenapa indah? Karena bentuknya yang sama antara genteng yang satu dan lainya sehingga jika dipasang diatap akan nampak rapi dan indah,apalagi jika diberi variasi tulisan atau dipasangi genteng krepus maka akan nampak lebih indah 7. Lebih mudah penggantian dan perawatan Mudah penggantian karena gentengnya yang terpisah-pisah,tidak dalam satu group.kita contohkan genteng M**ti roof yang bentuknya dalam satu group jadi jika salah satu ada yang pecah maka harus diganti semua satu group itu.sedangkan genteng konvensional cukup dengan mengganti satu genteng saja.perawatanya cukup mudah yaitu dengan menyapu permukaan atasnya dengan sapu atau dengan memberi lapisan cat khusus seperti genteng jenis Morando 8. Lebih kuat Genteng konvensional kalo diinjak saat menaiki atap tidak akan pecah,silahkan saja buktikan jika kurang percaya Read more: http://genteng-kebumenan.blogspot.com/2012/04/keunggulan-gentengtanah-liat.html#ixzz28Jk4cD98

Kelemahan dari genteng

Genteng Tanah Liat, genteng tanah liat dengan bermacam variasinya merupakan bahan atap yang paling banyak dipakai. Genteng jenis ini sangat awet karena tidak dapat lapuk, terbakar atau dirusak serangga. Bila jenis material dan pemrosesannya bagus, genteng tanah liat sangat sedikit memerlukan perawatan. Genteng tanah liat memiliki beberapa kelemahan:

Genteng tanah liat dapat sangat berat sehingga membutuhkan papan pendukung yang lebih kuat. Warna genteng dapat memudar atau menghitam setelah sekian lama. Tapi Anda dapat mengakalinya dengan memberi lapisan cat khusus untuk genteng sehingga Anda bisa mendapatkan warna sesuai keinginan dan warnannya tidak akan cepat memudar. Coba tanyakan Cat Genteng Sanlex di toko bangunan kepercayaan Anda. Relatif rapuh, dapat pecah bila Anda menginjaknya.

Genteng metal, genteng metal, sesuai namanya, terbuat dari logam antikarat. Bentuknya bisa dibuat seperti sirap, genteng beton atau genteng tanah liat. Genteng jenis ini juga awet, anti api dan bebas perawatan. Genteng metal memantulkan panas sehingga menjaga rumah tetap sejuk. Genteng metal juga ramah lingkungan karena terbuat dari material yang dapat didaur ulang. Karena berbobot ringan, genteng metal tidak membutuhkan dudukan atap yang kuat.

Kelemahan utama genteng metal adalah harganya yang sangat mahal dibandingkan dengan jenis genteng yang lainnya. Namun, hal itu sebanding dengan keawetannya.

Genteng Beton, genteng beton biasanya dibuat dari semen yang diperkuat dengan serat dan aditif tertentu. Beberapa produk dilapisi dengan plastik, enamel, logam tipis, dan material lainnya. Genteng beton sangat awet karena tahan api, pelapukan dan serangga. Bentuk dan warnanya yang variatif juga menarik secara penampilan.

Kelemahan utama genteng beton adalah bobotnya yang berat (lebih berat dari genteng tanah liat) dan harganya yang lebih mahal.

Pilihlah jenis atap yang sesuai untuk rumah Anda karena selain indah, atap juga harus bisa melindungi isi rumah dari panas, dingin, hujan, angin, dan pengaruh cuaca lainnya.

Genteng Tanah Liat


Sejak zaman dahulu hingga sekarang, penutup atap yang paling populer digunakan oleh masyarakat adalah genteng dengan bahan yang terbuat dari tanah liat. Proses pembuatan genteng dengan bahan baku tanah liat bisa dikatakan sedikit rumit. Sebab, segala sesuatunya dilakukan dengan cara manual, mulai dari proses pembuatan, pembakaran, hingga pengeringan dengan sinar matahari. Ada aneka warna yang dapat dihasilkan dari genteng tanah liat, mulai dari warna oranye sampai kehitaman. Warna tersebut diperoleh dari bahan baku tanah dan proses pembakaran. Genteng tanah liat menggunakan sistem pemasangan interlocking. Sudut kemiringan pemasangan genteng tanah liat berkisar antara 30o - 40o.Genteng tanah liat dapat bertahan hingga lebih dari 20 tahun. Jenis Sokka Jatiwangi Harga Kelebihan Kekurangan Tipe Rp 1.600 Tahan cuaca Mudah retak Kodok Rp 3.000 mudah di dapat di pasaran Mudah ditumbuhi jamur / lumut Morando harganya relativ terjangkau. memerlukan waktu yang lama Plentong dalam pemasangannya

a. Genteng Kodok

Genteng Kodok adalah genteng yang mempunyai bidang datar pada bagian tengahnya, sedangkan pada bagian bawah genteng terdapat lekukan yang berfungsi sebagai pengunci pada reng. Proses pembuatan genteng kodok bisa dilakukan dengan dua cara,yaitu manual(dengan tangan) dan mesin. Agar genteng ini terlihat rapi dan bagus saat pemasangannya, sebaiknya dicat terlebih dahulu dengan cat genting. Pengecatan tersebut berfungsi menghindari serangan lumut sewaktu musim hujan. Saat ini, sudah banyak ditemui genteng kodok di pasaran yang telah diglazur atau dicat. Terkait harga, genteng kodok tidak kalah murah dibandingkan dengan genteng tanah liat.Meskipun demikian, genteng kodok cukup kuat diinjak dari sewaktu pemasangan ataupun melakukan perawatan. Akan tetapi memiliki kelemahan yaitu pada saat pemasangan dibutuhkan ketelitian ekstra.Selain itu, genteng ini mudah berlumut dan berjamur. Sokka : Panjang genteng : 27, 5 cm Lebar genteng : 22.5 cm Jumlah per 1m3 : 25 gtg Berat genteng : 1,5-1,8 kg b. Genteng Plentong

Genteng Plentong adalah tipe genteng dengan model biasa atau standar,dengan permukaan yang datar dari atas hingga bawah. Genteng ini memiiki lekukan pada bagian samping. Kelebihan genteng plentong adalah harganya murah,bobotnya ringan, dan gampang dalam proses pemasangannya. Meskipun demikian, genteng ini juga memiliki kelemahan,yakni sangat rapuh jika terinjak dan mudah dihinggapi lumut. Sokka : Panjang: 27, 5 cm Lebar : 22, 50 cm Jumlah per m3 : 25 pcs Berat : 1, 5 kg c. Genteng Morando

Ada dua maca genteng morando, yaitu genteng yang sudah diglazur dan belum diglazur. Genteng yang belum diglazur harus dicat terlebih dahulu sebelum dipasang agar terhindar dari serangan lumut. Sedangkan,genteng yang telah diglazur siap pakai. Jatiwangi : Panjang genteng : 33 cm Lebar genteng : 25 cm Jumlah per 1m3 : 18 gtg Berat genteng : 2, 3 kg Kelebihan dari genteng morando ialah kuat, ringan, dan harganya yang relatif murah. Sedangkan, kelemahannya adalah cukup rumit sewaktu pemasangan dan membutuhkan ketelitian yang ekstra agar terlihat rapi.

You might also like