You are on page 1of 9

Embriologi Sistem Pernapasan dan Pencernaan

Pendahuluan : Tersedak terjadi karena ketika makan, makanan/benda asing masuk ke dalam saluran pernafasan, yang seharusnya makanan pergi ke saluran pencernaan, peristiwa ini menyebabkan seseorang yang tersedak menjadi susah untuk bernafas karena tubuh bereaksi untuk mengeluarkan makanan tersebut dari saluran pernafasan. System pernafasan dan system pencernaan sendiri merupakan pembentukan dari endoterm/entoderm. foregud merupakan suatu derivate dari entoterm, yang di bagi menjadi 3, yaitu fore gut, mid gut, dan hindgut.

Tinjauan Pustaka : Entoderm : Entoderm merupakan pembentuk yang baru dari perkembangan gastrula. Entoderm di bagi menjadi hind gut, mid gut, dan fore gut. Dari lapisan entoderm akan dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-organ lain yang merupakan derivatnya seperti hepar dan pankreas. Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya, sedangkan tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya. Jadi saluran pencernaan yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm.1 Saluran pencernaan dibentuk dari pelekukan lapisan entoderm di anterior yaitu pembentukan usus sederhana depan (fore gut) dan juga pelekukan di posterior yaitu pembentukan usus sederhana belakang (hind gut). Di bagian medial/tengah, entoderm tetap terbuka dan berhubungan dengan yolk sac, yang dikenal dengan usus sederhana tengah (open gut/mid gut). Dengan tumbuhnya usus depan dan usus belakang maka open gut akan makin menyempit dan akhirnya akan menghilang dan terpisah dari yolk sac.1 Saluran pencernaan yang dibentuk dari entoderm yaitu bagian tunika mukosanya, sedangkan tunika muskularisnya akan dibentuk dari sel mesenkim splanchnic mesoderm disekitarnya. Jadi saluran pencernaan

yang utuh dibentuk dari entoderm dan mesoderm. Hindgut : derivatif hindgut dipasok oleh arteri inferior mesenterika. Distal ketiga dari usus besar melintang, turunan usus besar, usus sigmoid : 1. Pembentukan : Akhir cranialis hindgut kemudian berkembang menjadi sepertiga distal usus besar melintang, turunan usus besar, dan usus besar sigmoid. Akhir dari hindgut merupakan endoderm kantong berlapis yang disebut kloaka, yang berhubungan dengan permukaan ektoderm dari proctodeum untuk membentuk membran kloaka.2 2. Sumber : Sel kolumnar absorbtif sederhana melapisi derivate hindgut, sel goblet, dan selsel enteroendocrine terdiri dari kelenjar usus berasal dari endoderm. lamina propria, muskularis mukosa, submucosa, dalam dan luarlingkaran otot polos longitudinal muskularis eksterna dan serosa berasal dari mesoderm visceral.2 Dubur dan saluran dubur atas : Mula-mula hind gut akan bermuara pada suatu penampung yang disebut cloaca. Cloaca merupakan suatu kantung buntu yang tertutup oleh membrana cloacalis. Pada perkembangan lebih lanjut, membrane cloacalis akan membentuk membrana urogenitalis dan membrana analis. Selanjutnya membrana analis akan pecah dan terbentuk anus.1 kloaka dipartisi oleh septum urorectal ke dalam rektum dan saluran dubur atas, dan sinus urogenital.Membran kloaka dipartisi oleh septum urorectal ke dalam membran anal dan membran urogenital.2

Midgut : Derivate dari midgut dipasok oleh arteri superior mesenterika. Duodenum bawah : Terbentuk dari cranial- sebagian besar dari midgut. persimpangan duodenum bagian atas dan bawah hanya merupakan distal pembukaan saluran empedu.3

Jejunum, ileum, sekum, usus buntu, dan dua pertiga proksimal kolon melintang : midgut membentuk loop berbentuk U, yang herniate melalui cincin umbilical coelom ekstraembrionik primitive. loop midgut terdiri dari cranial ekstremitas dan ekor ekstremitsas. cranial ekstremitas membentuk jejenum, dan bagian atas dari ileum. Ekor ekstremitas

membentuk divertikulum cecal, dimana sekum dan usus buntu berkembang. Ekor ekstremitas sisa membentuk bagian bawah ileum, usus besar dan dua-pertiga dari tranverse usus proksimal.3 Akibat dari perkembangan mid gut yang begitu cepat maka rongga perut tidak cukup tempat untuk menampung. Oleh karena itu untuk sementara akan dititipkan keluar yaitu ke dalam coelom extra embrional/rongga korion. Peristiwa ini disebut sebagai hernia umbilicalis fisiologis atau burut pusat faali.1

Fore gut : Pembentukan Susunan Pernafasan : Sistem pernapasan adalah pertumbuhan keluar dari dinding ventral usus depan, dan epitel laring, trakea, bronkus dan alveolus berasal dari endoterm.4 Paru-paru berkembang dari fore gut sebelah depan yang terletak ventral terhadap oesophagus. Mulamula di sebelah kaudal fore gut akan timbul sekat pemisah yang membagi dua usus sederhana tersebut. Sekat ini disebut septum oesophagotracheale dan salurannya disebut diverticulum tracheobronchiole yang akan menjadi tunas paru-paru. Dinding kaudal dari lantai ventral akan mengadakan evaginasi membentuk saluran yang dengan pharynx akan dihubungkan dengan suatu celah yang disebut glottis. Di bagian kaudal glottis, saluran pernafasan membentuk suatu rongga yang disebut larynx. Di bagian kaudal dari larynx akan dibentuk trachea. Ujung trachea akan bercabang membentuk bronchus. Tunas paru-paru kanan akan bercabang menjadi 3 bagian yang menunjukkan bahwa paru kanan akan menjadi 3 lobus dengan 3 bronchus, sedangkan tunas paru kiri akan bercabang menjadi 2 yang menunjukkan bahwa paru kiri akan menjadi 2 lobus dengan 2 bronchus. Selanjutnya bronchus-bronchus itu akan bercabang-cabang secara dichotom membentuk bronchioles dan sampai akhirnya membentuk alveolus. Pleura parietalis (selaput yang melapisi paru sebelah luar) akan dibentuk dari mesoderm parietalis dan pleura visceralis (selaput yang melapisi permukaan paru) akan dibentuk dari mesoderm disekitarnya.1

Usus Sederhana Depan : Usus sederhana depan sebelah posterior dari pharynx akan membentuk oesophagus. Di posterior dari paru-paru oesophagus akan mengadakan dilatasi yang disebut dengan gaster (lambung).

Gaster mula-mula berbentuk lurus dan pada perkembangan selanjutnya akan mengadakan perputaran menurut sumber vertikal 90 derajat ke kiri searah jarum jam. Sebelah kaudal dari gaster akan dibentuk saluran yang disebut duodenum. Duodenum bagian proksimal terbentuk dari usus sederhana depan distal dan yang distal terbentuk dari usus sederhana tengah proksimal. Pada duodenum ini akan membentuk penonjolan yang disebut diverticulum hepar/tunas hati, yang bagian dorsal akan membentuk hati dan bagian ventralnya akan diliputi sel mesenkim yang nantinya akan dibentuk vesica fellea/kantung empedu. Saluran keluar diverticulum hepar akan berhubungan dengan duodenum dan disebut ductus choledochus. Pada duodenum selain bermuara saluran dari hepar, akan bermuara juga saluran dari pankreas. Mulamula dibentuk 2 tunas pankreas, yang pertama dari evaginasi dinding dorsal duodenum, sebelah kranial dari diverticulum hepar disebut tunas pankreas dorsal, yang kedua terletak di antara percabangan antara duodenum dan diverticulum hepar disebut tunas pankreas ventral. Dengan terjadinya perputaran gaster maka duodenum ikut berputar, hepar yang mula-mula terbentuk di bagian ventral duodenum akan terletak di sebelah kanan, sedangkan tunas pankreas dorsal dan ventral akan bertemu, membentuk organ yang disebut pankreas, yang akan bermuara di duodenum.1

Tersedak : Tersedak adalah tersumbatnya trakea seseorang oleh benda asing, muntah, darah atau cairan lain. Tersedak bisa terjadi jika sumber udara. Tersedak juga bisa terjadi jika adanya benda asing disaluran nafas yang menhalangi udara masuk keparu-paru. Tersedak mungkin disebabkan oleh kelainan otot-otot volunteer dalam proses menelan. Tersedak merupakan salah satu gejala klini dari dispagia dan terjadi bila ada masalah dari bagian proses menelan, misalnya kelemahan otot pipi atau lidah yang menyebabkan kesukaran untuk memindahkan makanan ke sekeliling mulut untuk dikunyah. Makan yang ukurannya sangat besar utuk ditelan akan masuk ke tenggorokkan dan menutup jalan nafas. Kedua, karena ketidakmampuan untuk memulai reflek menelan yang merupakan suatu rangsangan sehingga menyebabkan makanan dan cairan dapat melewati faring dengan aman, seperti adanya gangguan stroke, atau gangguan syaraf lain sehingga terjadi ketidakmampuan utnuk memulai gerakan otot yang dapat memindahkan makanan-makan dari mulut ke lambung. Ketiga, kelemahan otot-otot faring sehingga terjadi ketidak mampuan memindahkan keseluruhan makan ke lambung akibatnya sebagian makanan akan jatuh atau

tertarik kedalam saluran nafas (trakea) yang menyebabkan infeksi pada paru-paru. Biasanya benda asing yang menyebabkan tersedak.5 Sistem pernapasan : Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam. Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. 1. Pernapasan dada : Adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut : Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. 2. Pernapasan perut : Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut : Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk. Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.6

Sistem pencernaan : Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan merupakan saluran yang dilalui bahan makanan. Kelenjar pencernaan adalah bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan. Saluran pencernaan antara lain sebagai berikut : 1. Mulut : Di dalam mulit terjadi pencernaan kimiawi dan pencernaan mekanis. 2. Faring dan esophagus : Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan. Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut epiglottis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui faring, maka pencernaan berlanjut ke esophagus; suatu organ berbentuk tabung lurus, berotot lurik, dan berdidnding tebal. 3. Lambung : di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dan mekanis. Getah lambung mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin. HCl berfungsi untuk membunuh kuman-kuman yang masuk berasama bolus akan mengaktifkan enzim pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi peptone. Renin berfungsi untuk menggumpalkan protein susu. 4. Usus halus : Usus halus memiliki tiga bagian yaitu, usus dua belas jari (duodenum), usus tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Terjadi pencernaan kimiawi. 5. Usus besar : Bahan makanan yang sudah melalui usus halus akhirnya masuk ke dalam usus besar. Usus besar terdiri atas usus buntu (appendiks), bagian yang menaik (ascending colon), bagian yang mendatar (transverse colon), bagian yang menurun (descending colon), dan berakhir pada anus.7

Kesimpulan : Tersedak terjadi karena adanya kesalah pada system pencernaan dan pernapasan yang dikarenakan makanan atau benda yang masuk ke dalam system pernapasan yang harusny masuk ke system pencernaan. Sistem pencernaan sendiri terbentuk dari endoterm, usus depan dan system pernapasan di bentuk oleh fore gut, usus belakang terbentuk dari hind gut dan usus tengah yang terbentuk dari mid gut.

Daftar Pustaka : 1. Priastini R, Hudyono J. Biologi kedokteran. Jakarta : UKRIDA, 2010 : 88-94. 2. Dudek RW, Fix JD. Embryology. Edisi ke-3. Philadelphia : Lippincolt Williams & Wilkins, 2005 : 111-2. 3. Sant S. Embryology for medical students. Edisi ke-2. New Delhi : Jitendar , 2008 : 199-202. 4. Sadler TW. Langmans medical embryology. Edisi ke-10. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2006 : 230-7. 5. Farida N. First aid for kids. Jakarta : Grasindo, 2009 : 37. 6. Suryo J. Penyembuh gangguan sistem pencernaan. Edisi ke-1. Yogyakarta : PT Bentang Pustaka, 2010 : 2-13. 7. Abdulah M, Saktiyono, Lutfi. Ipa terpadu . Kakarta : Erlangga, 2007 : 81-7.

Tugas PBL
Embriologi Sistem Pernapasan dan Pencernaan

Nama : Ronald Tirta S. NIM : 102010279 Kelompok : E4

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

You might also like