Professional Documents
Culture Documents
Tujuan :
1. Memperlancar jalannya operasi 2. Untuk menghindarkan terjadinya infeksi 3. Untuk menghindarkan terjadinya shock.
Pengertian : Suatu tindakan pendidikan kesehatan yang diajarkan kepada klien sebelum operasi (dalam periode preoperasi )
Tujuan :
Mencegah terjadinya komplikasi paruparu akibat pemberian anestesi Membantu paru-paru berkembang dan mencegah terjadinya akumulasi sekresi yang terjadi setelah anestesi.
Prosedur kerja Metode latihan nafas dalam dan batuk mengikuti hal-hal dibawah ini : a. Tidur dengan posisi semi fowler atau fowler penuh dengan lutut fleksi, abdomen relak dan dada ekspansi penuh. b. Letakan tangan diatas perut. c. Bernafas pelan melalui hidung dengan membiarkan dada ekspansi dan rasakan perut mengempis dengan tangan yang ada diatasnya. d. Tahan nafas selama 3 detik.
e. Keluarkan nafas melalui bibir yang terbuka sedikit secara pelan-pelan (abdomen/perut kontraksi dengan inspirasi). f. Tarik dan keluarkan nafas 3 kali, kemudian setelah inspirasi diikuti dengan batuk yang kuat/keras bila untuk mengeluarkan secret. g. Istirahat h. Ulangi tahap c dan g
LATIHAN KAKI Pengertian : Suatu tindakan latihan persiapan fisik yang diajarkan ke pasien pada saat periode sebelum operasi (pre operasi).
Tujuan : Memperlancar peredaran darah Mencegah vena statis Mempertahankan tonus otot
Prosedur pelaksanaan Ajarkan pada pasien tiga bentuk latihan yang berisi tentang kontraksi dan relaksasi otot quadriceps (vastus intermedius, vastus lateralis, rectus femoris dan vastus medialis) dan otot gastroknemius.
A. Lakukan dorsofleksi dan flantar fleksi pada kaki. Latihan kadang-kadang diberikan seperti dalam keadaan memompa. Gerakan ini akan membuat kontriksi dan relaksasi pada otot betis. Latihan kaki menolong mencegah terjadinya thrombophlebitis dan vena statis
B. Fleksi
dan ekstensi pada lutut dan penekanan kembali lutut kedalam bed. Instruksi pasien untuk memulai latihan segera setelah operasi sesuai dengan kemampuannya.
C. Naikkan dan turunkan kaki dari permukaan bed. Ekstensikan lutut untuk menggerakan kaki. Latihan ini menimbulkan kontraksi dan relaksasi otot quadriceps. Awasi pasien dalam melakukan latihan kurang lebih satu jam setiap bangun tidur, dengan catatan frekuensi latihan tergantung kondisi pasien. Jelaskan pada pasien bahwa dengan kontraksi otot akan memperlancar peredaran darah.
PERSIAPAN KULIT UNTUK PEMBEDAHAN (MENCUKUR) Pengertian : Pencukur rambut dilakukan untuk menghilangkan rambut tubuh yang menjadi tempat mikroorganisme dan menghambat pandangan lengan pembedahan.
Tujuan : Mencegah terjadinya infeksi Menurunkan angka terjadinya injuri saat operasi
PERSIAPAN FISIK
1. Persiapan fisik jangka panjang
Pemeriksaan darah/lab RO ECG/EEG Gisi
Membersihkan lokasi yang akan dioperasi Desinfeksi lokasi yang akan dioperasi ditutup dengan kasa yang mngandung alkohol. Penggantian baju menjelang operasi Membawa pasien keruang operasi
PERSIAPAN PSIKOLOGIS
1. Persiapan psikologis jangka panjang Pasien dianjurkan selalu berdoa Memberi penjelasan/contoh keberhasilan px lain yg sama sakitnya dan telah sembuh.
Pengertian perawatan post operasi : perawatan yang diberikan pada px sesudah ia mengalami pembedahan Tujuannya:
Menghindari penyulit yang muncul akibat :
Pembedahan perdarahan Narkose muntah, kembung,dll. Kelainan dalam keperawatan:
Kedinginan Dekubitus, dll.
Mengadaan perawatan lanjutan dalam bidang luka, adanya pemasangan drainage,NGT dll.
PERAWATAN SETELAH OPERASI 1. Persiapan TT px setelah pembedahan ( AETHER BED) antara lain : TT yang sudah siap :
Selimut ekstra 1 buah WWZ 1 buah perlak
Bengkok Alat untuk pemeriksaan fisik/TTV Papan nama pasien Buku /kertas catatan pasien 2. PERAWATAN SETELAH OPERASI - pasien setelah operasi ditempatkan diRR. - apabila 2 jam tidak ada kelainan px di pindah ke ruang perawatan bedah.
Bila ada kelainan, maka px dipindah ke ruang ICU. Pengawasan px di TT dengan observasi TTV. Pengawasan luka operasi
Adanya perdarahan Keadaan drainage lancar / tidak,warna dll.
Pengawasan terhadap cairan infus dll. Semua kelainan yang timbul harus dilaporkan dokter bedah.
MERAWAT LUKA
MERAWAT LUKA TERDIRI DARI : 1. Mengganti balutan kering 2. mengganti balutan basah ke kering 3. irigasi luka 4. perawatan dekubitus
pengertian merawat luka: suatu penanganan luka yang terdiri dari membersihkan luka, menutup dan membalut luka sehingga dapat membantu proses penyembuhan luka.
Tujuan : menjaga luka dari trauma immobilisasi luka mencegah perdarahan mencegah kontaminasi oleh kuman mengabsorbsi drainase meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis
Indikasi perawatan luka : balutan kotor dan basah akibat eksternal ada rembesan eksudat ingin mengkaji keadaan luka dengan frekuensi tertentu untuk mempercepat debridement jaringan nekrotik
Persiapan alat : Set balutan steril dalam bak instrumen steril o Sarung tangan steril o Pinset 3 (2 anatomis, 1 sirurgis) o Gunting (menyesuaikan kondisi luka) o Balutan kasa dan kasa steril o Kom untuk larutan antiseptik atau larutan pembersih
o Salep antiseptik (bila dipesankan) o Depress o Lidi waten Larutan pembersih yang diresepkan oleh dokter Gunting perban Larutan garam fisiologis Sarung tangan sekali pakai Plester, pengikat, atau balutan sesuai kebutuhan Kantung tahan air untuk sampah(bengkok 2 berisi lisol dan kosong) Selimut mandi
Plester, pengikat, atau balutan sesuai kebutuhan Kantung ta han air untuk sampah(bengkok 2 berisi lisol dan kosong) Selimut mandi Perlak pengalas Pengangkat perekat (tidak menjadi keharusan) Alat pengukur luka (tidak menjadi keharusan)
PERAWATAN
Menghangatkan pasien Menghilangkan rasa nyeri Rehidrasi O2 Posisi sesuai prosedur keperawatan Hindari gerakan yang berlebih Ganti balutan Pemberian obat sesuai advis (kolaborasi).
SIRKUMSISI
Sirkumsisi adalah
tindakan pembedahan secara aseptik pada gland penis untuk mengambil / membuang prepotium.
khitan atau sirkumsisi (Inggris: circumcision) adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan penis (kulub) atau preputium
- Sunat dapat menghindari timbulnya berbagai penyakit. Misalnya, fimosis, parafimosis, kandidiasis, serta tumor ganas dan pra ganas pada daerah alat kelamin laki-laki. Dan, terbukti pula, penis laki-laki yang disunat lebih higienis. Pria yang disirkumsisi dapat melindungi wanita pasangannya hingga 30% dari infeksi HIV,temuan para ahli. Hal ini disebabkan karena struktur yang dihilangkan saat sirkumsisi
Macam sirkumsisi Sirkuler / keseluruhan diambil Pemotongan sebagian prepotium Perobekan prepotium
Beberapa teknik menyunat: 1. Cara kuno, menggunakan sebilah bambu tajam. 2. Metode cincin
Cara ujung kulit preputium dilebarkan, lalu ditahan agar tetap meregang dengan cara memasang semacam cincin dari karet. Biasanya, ujung kulit preputium akan menghitam dan terlepas dengan sendirinya. Proses sunat itu sendiri cukup singkat, sekitar 3-5 menit.
3. Metode mangkuk dilakukan untuk balita atau anak yang memiliki pembuluh darah pada kulit preputium lebih kecil dari ukuran normal. Di sini, tidak dilakukan pemotongan kulit preputium. Ujung penis hanya diikat erat sehingga bentuknya mirip lonceng.
4.Electro cauter.
Alat ini berfungsi untuk membakar pembuluh darah yang terpotong dengan cepat, sehingga perdarahan dapat diatasi dengan cepat. Alat ini terdiri dari dua jenis, yaitu bipolar dan monopolar. Pada tekniknya, alat ini hanya digunakan untuk hemostasis, sedangkan pemotongan prepusium terbaik digunakan memakai bistouri (pisau bedah). Alat ini lebih murah jika dibandingkan dengan laser CO2. Electo cauter ini sering disalah artikan oleh penduduk Indonesia sebagai sunat laser yang sesungguhnya
5. Laser Sharpan SureTouch CO2, salah satu laser CO2 terbaik di dunia. Pembedahan menggunakan laser CO2 membuat perdarahan minimal, lebih singkat, penyembuhan lebih nyaman dan lebih cepat. Laser jenis inilah yang sebenarnya digunakan untuk khitan
Elektrokauter 1. Pisau tumpul 2. Pisau memotong lambat (membakar) 3.Bertenaga listrik (berbahaya) 4. Mutlak membutuhkan dan harus menyiapkan kabel listrik (PLN)
5. Untuk khitan masal membutuhkan banyak alat, karena tertambat kabel listrik. Persiapan menjadi lebih lama
Flashcutter
1. Pisau halus dan tajam. 2. Pisau memotong cepat (tidak membakar) 3. Bertenaga baterai (tidak berbahaya) 4. Dapat dipakai sewaktu-waktu tanpa harus menyiapkan kabel listrik (PLN) 5. Bebas untuk dipakai pada khitan masal, 1 alat dibawa keliling, cukup untuk 100 orang.
Ada dua model anesthesi lokal yang sering digunakan. Pertama dengan suntikan baik pada pangkal penis (DPNB) maupun preputium (ring-block). Kedua, menggunakan anesthesia topikal, biasanya berupa spray. . Rata-rata waktu yang diperlukan hanya sekitar 10-15 menit, selama tidak ada penyulit
4. Dengan artery klem (C) jepit preputium sampai 3/4 cm dari corona glandis. 5. Tarik ke atas kedua klem (A) dan (B) yang menjepit ujung preputium (lihat gambar).
6. Aktifkan flashclipper dan segera lakukan pemotongan tepat di atas artery klem (C). 7. Lepaskan klem, biasanya tidak ada pendarahan (bleeding) selanjutnya jahit luka seperti biasa. 8. Beri salep anti infeksi, luka tidak perlu dibalut. Antisipasi nyeri dan infeksi dengan antibiotik dan analgesik. Operasi selesai. 9. Observasi luka. Biasanya sembuh setelah melewati hari ketiga
- gunting dengan ujung tajam dan tumpul, - pinset anatomis, - Klem lurus 3 buah, - Klem bengkok (mosquito) 1 buah, - Neddle holder 1 buah- semuanya berukuran kecil-sedang bukan yang besar-besar.
2. Wadah stainles untuk minor setsemuanya ini dalam kondisi steril 3. Jarum cutting ukuran kecil-sedang dan benang cat-gut plain ( lebih baik lagi bila ada yang atraumatik) 4. Spuit 3 cc dan lidocain 2% atau Pehacain 5. Kassa steril yang cukup 6. Plester
7. Trifamycetin zalf atau sofratule bila ada. 8.Duk steril lubang, handskun steril ukuran sesuai tangan 9. Meja untuk pasien berbaring beserta perlaknya dan kipas angin, serta pencahayaan yang baik atau headlamp. 10. Adrenalin yang sudah dimasukkan dalam spuit untuk jaga-jaga saja
Keuntungan :
Kerugian :
Teknik sulit dan lebih rumit Pendarahan relative lebih banyak. Insisi sering tidak rata, tidak simetris. Waktu lebih lama.
Prepusium dijepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6 ditarik ke distal. Preputium dijepit dengan klem bengkok dan frenulum dijepit dengan kocher
Preputium diinsisi pada jam 12 diantara jepitan klem dengan menggunakan gunting kearah sulcus coronarius, sisakan mukosa kulit secukupnya dari bagian distal sulcus pasang tali kendali
Pindahkan klem (dari jam 1 dan 11 ) ke ujung distal sayatan (jam 12 dan 12 Insisi meLingkar kekiri dan kekanan dengan arah serong menuju frenulum di distal penis (pada frenulum insisi dibuat agak meruncing (huruf V), buat tali kendali )
Buat tali kendali pada jam 3 dan 9 Gunting dan rapikan kelebihan mukosa Rawat perdarahan yang terjadi