You are on page 1of 21

KODE ETIK GURU PGRI ( persatuan Guru Republik Indonesia ) menyadari, bahwa pendidikan adalah merupakan suatu bidang

pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air serta kemanusiaan pada umumnya, dan guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 merasa ikut bertanggungjawab untuk menunaikan karyanya sebagai guru berpedoman dasar sebagai berikut: 1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber- Pancasila a. Guru menghormati hak individu, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dari anak didiknya masing-masing. b. Guru menghormati dan membimbing kepribadian anak didiknya. c. Guru menyadari bahwa inteligensi, moral dan jasmaniadalah tujuan pendidikan. d. Guru melatih anak didik memecahkan masalah-masalah dan membina daya kreasinya agar dapat menunjang masyarakat yang sedang membangun. e. Guru membantu sekolah di dalam usaha menanamkan pengetahuan dan ketrampilan kepada anak didik. 2. Guru memiliki kejujuran profesianal dalam menerapkan kuruikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masaing-masing. a. Guru menghargai dan memperhatikan perbedaan dan kebutuhan anak didiknya masing-masing. b. Guru hendaknya fleksibel di dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masaing-masing. c. Guru memberikan pelajaran di dalam dan di luar sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku tanpa membeda-bedakan jenis dan posisi orang tua muridnya. 3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan . a. Komunikasi guru dan anak didik di dalam dan di luar sekolah dilandaskan pada rasa kasih sayang. b. Untuk berhasilnya pendidikan, guru harus mengetahui kepribadian anak dan latar belakang keluarganya. c. Komunikasi diadakan hanya semata-mata untuk kepentingan pendidikan anak didik. 4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah, memelihara hubungan dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik. a. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah sehingga anak didik betah berada dan belajar di sekolah. b. Guru menciptakan hubungan baik dengan orang tua sehingga dapat terjalin pertukaran informasi timbal balik untuk kepentingan anak didik. c. Guru senantiasa menerima dengan lapang dada setiap kritik membangun yang disampaikan orang tua murid/ masyarakat terhadap kehidupan sekolahnya. 5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan. a. Guru memperluas pengetahuan masyarakat mengenai profesi keguruan.

6.

7.

8.

9.

b. Guru menyebarkan dan turut merumuskan program-program kepada dan dengan masyarakat sekitarnya, sehingga sekolah tersebut berfungsi sebagai pusat pembinaan dan pengembangan kebudayaan di tempat itu. c. Guru harus berperan agar dirinya dan sekolahnya dapat berfungsi sebagai pembaru bagi kehidupan dan kemajuan daerahnya. d. Guru turut bersama-sama masyarakat sekitarnya di dalam berbagai aktivitas e. Guru mengusahakan terciptanya kerja sama yang baik antar sekolah, orang tua murid dan masyarakat bagi kesempatan usaha pendidikan atas dasar kesadaran bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersam antar pemerintah, orang tua murid dan masyarakat. Guru secara sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya. a. Guru melanjutkan studinya dengan: 01 membaca buku-buku, 02 mengikuti workshop/ seminar, konferensi dan pertemuan-pertemuan pendidikan dan keilmuan lainnya, 03 mengikuti penataran, 04 mengadakan kegiatan kegiatan penelitian. b. Guru selalu bicara, bersikap dan bertindak dengan martabat profesinya. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antar sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan. a. Guru senantiasa bertukar informasi/ pendapat , saling menasehati dan bantu membantu satu sam lain baik dalam hubungan kepentingan pribadi maupun dalam penunaian tugas profesi. b. Guru tidak melakukan tindakan tindakan yang merugikan nama baik rekanrekan seprofesinya dan menunjang martabat guru baik secara pribadi maupun keseluruhan. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan organisasi guru profesional ( PGRI ) sebagai sarana pengabdiannya. a. Guru menjadi anggota dan membantu organisasi guru yang bermaksud membina profesi dan pendidikan pada umumnya, b. Guru senantiasa berusaha menciptakan persatuan diantara sesama pengabdi pendidikan, c. Guru senantiasa berusaha agar menghindarkan diri dari sikap- sikap, ucapanucapan dan tindakan yang merugikan organisasi. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan dalam bidang pendidikan. a. Guru senantiasa setia terhadap kebijaksanan dan ketentuan pemerintah dalam bidang pendidikan kepada orang tua murid dan masyarakat sekitarnya, b. Guru berusaha membantu menyebarkan kebijaksanaan kepemimpinan pendidikan di lingkungan atau di daerahnya sebaik-baiknya.

Dikutip dari: Ahmad Rohani H.M. Drs, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Sekolah, Bumi Aksara, 1990.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) PENGELOLA SEKOLAH Sekolah Merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) pendidikan jalur sekolah, secara garis besar memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Melaksanakan pendidikan di sekolah selama jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis, jenjang dan sifat sekolah tersebut. 2. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 3. Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah 4. Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) 5. Melaksanakan urusan tata usaha 6. Membina kerja sama dengan orang tua, masyarakat dan instansi terkait 7. Bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota Kepala daerah melalui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten /Kota setempat Dalam melaksanakan tugasnya, sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Fungsi dan Tugas Pengelola Sekolah : Kepala Sekolah Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator supervisor. Leader, innovator dan motivator (EMASLIM-WAN) a) Kepala Sekolah selaku Edukator Kepala Sekolah selaku Edukator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien (lihat 5 tugas pokok guru). Selain itu juga harus mampu membimbing guru, karyawan dan siswa bahkan dituntut mampu memberikan contoh mangajar/BK dengan baik. b) Kepala Sekolah selaku manajer mempunyai tugas : 1) Menyusun perencanaan, 2) Mengorganisasikan kegiatan, 3) Mengarahkan kegiatan, 4) Mengkoordinasikan kegiatan, 5) Melaksanakan pengawasan, 6) Melakukan evaluasi terhadap kegiatan, 7) Menentukan kebijaksanaan, 8) Mengadakan rapat 9) Mengambil keputusan, 10) Mengatur proses belajar mengajar, 11) Mengatur administrasi, Ketatausahaan Siswa Ketenagaan Sarana dan prasarana Keuangan/RAPBS 12) Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) 13) Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait

c) Kepala Sekolah selaku Administrator menyelenggarakan administrasi : 1) Perencanaan 2) Pengorganisasian 3) Pengarahan 4) Pengkoordinasian 5) Pengawasan 6) Kurikulum 7) Kesiswaan 8) Ketatausahaan 9) Ketenagaan 10) Kantor 11) Keuangan 12) Perpustakaan 13) Laboratorium 14) Ruang ketrampilan/kesenian 15) Bimbingan konseling 16) UKS 17) OSIS 18) Serbaguna 19) Media 20) Gudang 21) 7 K d) Kepala Sekolah selaku Supervisor bertugas menyelenggarakan supservisi mengenai : 1) Proses belajar mengajar 2) Kegiatan bimbingan dan konseling 3) Kegiatan ekstrakurikuler 4) Kegiatan ketatausahaan 5) Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait 6) Sarana dan prasarana 7) Kegiatan OSIS 8) Kegiatan 7 K e) Kepala Sekolah sebagai leader diharapkan : 1) Memiliki kepribadian yang kuat , antara lain jujur, percaya diri, bertanggung jawab, berani mengambil keputusan, berjiwa besar, dapat mengendalikan emosi, bisa sebagai panutan dan lain-lain 2) Memahami kondisi guru, karyawan, dan siswa dengan baik 3) Memiliki dan memahami visi misi sekolah 4) Memiliki kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat 5) memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik. f) Kepala Sekolah sebagai Inovator diharapkan : 1) Memiliki kemampuan mencari/menemukan gagasan baru untuk pengembangan sekolah.

2) Memiliki kemampuan melaksanakan pembaharuan dan kebijakan terkini di bidang pendidikan. g) Kepala Sekolah sebagai Motivator harus memiliki kemampuan : 1) Mengatur lingkungan kerja dengan baik 2) Mengatur suasana kerja yang kondusif untuk bekerja/ belajar 3) Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman sehingga kepuasan kepada warga sekolah h) Kepala Sekolah sebagai Wirausahawan 1) Peka terhadap perubahan 2) Membangun jaringan dengan pihak eksternal (instansi terkait) 3) Beranian mengambil resiko 4) Mempromosikan sekolah Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sekolah dapat mendelegasikan kepada wakil Kepala Sekolah Pembagian tugas para Pembantu Pimpinan. 1. Wakasek a. Membantu Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas : b. Menyusun Program Kerja Sekolah; c. Bertanggungjawab atas realisasi semua kegiatan yang disusun Ketua Urusan terhadap Kepala Sekolah; d. Bertindak selaku koordinator program kegiatan sekolah; e. Melaksanakan pengorganisasian, pengarahan, pengaturan ketenagaan, pengkoordinasian, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sekolah; f. Melaksanakan identifikasi dan pengumpulan data; g. Bertanggungjawab terhadap penyusunan laporan. 2. Urusan Kurikulum a. Koordinator Pelaksanaan PBM di sekolah, meliputi : menyusun dan menjabarkan kaldik; menyusun pembagian tugas guru dan karyawan; mengatur pelaksanaan kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler; mengatur program penilaian, kriteria kenaikan kelas, kelulusan, laporan hasil belajar siswa, serta pembagian raport dan STTB; mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan; mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar; mengatur pengembangan MGMP dan bertindak selaku koordinator mata pelajaran; melakukan supervisi administrasi dan akademis; mengatur mutasi siswa; menyusun laporan b. Bertanggungjawab terhadap pemenuhan Standar Isi (standar-1)di sekolah, yakni terdokumentasikannya Kurikulum yang dijalankan di SMP 13 Semarang, serta kepemilikan perangkap pembelajaran secara lengkap;

memberikan

c. Bertanggungjawab terhadap pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan (standar-3), meliputi : Peningkatan gain score achievement (GSA) pada setiap semester/tahun,terhadap pencapaian ketuntasan kompetensi untuk semua mata pelajaran. Peningkatan rata-rata pencapaian gain score achievement(GSA) pada setiap tahun terhadap mata pelajaran yang di UN-kan berdasarkan kepada standar kompetensi yang ditetapkan. Peningkatan prestasi non akademik tiap tahunnya. Peningkatan jumlah lulusan yang diterima di sekolah favorit. d. Bertanggungjawab terhadap pemenuhan Standar Penilaian Pendidikan (Standar-8), meliputi : tersedianya perangkat penilaian berbagai ragam untuk semua mata pelajaran semua jenjang kelas/tingkatan. terselenggaranya berbagai model evaluasi, ulangan harian, tengah semester,ulangan akhir semester,ulangan kenaikan kelas dll. Terdapat dokumen pengembangan bank soal Terdapat berbagai macam lomba,ujicoba,dan jenis lainnya untuk peningkatan prestasi peserta didik. 3. Urusan Regulasi a. Pemenuhan semua dokumen regulasi sekolah, antara lain : Peraturan Perundangan, Permendiknas, Perda, Perwal, Juklak dan Juknis, AD/ART, Surat Edaran dari dinas terkait dan sejenisnya yang semuanya digunakan sebagai payung hukum terhadap semua kegiatan yang diselenggarakan di sekolah; b. Pemenuhan standar Pengelolaan di sekolah (Standar-6), yang meliputi : Terdapat dokumen rencana pengembangan sekolah (RPS) tiap tahun baik jangka pendek,menengah maunpun panjang. Terdapat dokumen pengembangan pendayagunaan SDM sekolah dengan cara membuat dan pembagian tugas secara jelas beserta pelaksanaannya. Terdapat struktur dan keorganisasian sekolah sesuai dengan kebutuhan sekolah beserta tupoksi dan pedoman kerjanya. Terlakasananya pembelajaran secara efektive dan efesien dengan dibuktikan oleh presteasi yang dicapai dan pemamfaatan input pendidikan yang ada. Tersedianya perlengkapan administrasi sekolah sesuai dengan kebutuhan dan memenuhi standar e government yang efesien dan efektive. Mengimplementasikan MBS Kepeminpinan sekolah yang tangguh Terselenggaranya penggalangan partisipasi masyarakat secara optimal Terdapat jaringan informasi akademik diinternal maupun ekternal sekolah Terciptanya jaringan kerja yang efektive dan efesien baik secara vertikal dan horizontal. Terdapat berbagai model pengembangan pengelolaan sekolah

Terdapat sistim pengelolaan dalam income generating activities atau unitunit produksi/usahadi sekolah maupun kerjasama dengan pihak lain untuk menggalang partisipsdi masyarakat secar profesional. Terdapat dokumen laporan kepada berbagai pihak yang relevan baik menyangkut akademik non akademik atau manajemen sekolah lainnya. 4. Urusan Administrasi a. Sebagai Central data Sekolah (bank data) yang mengakomodir dan mendokumentasikan semua kegiatan sekolah; b. Mengakomodir dan mendokumentasikan semua jenis kegiatan dari semua Urusan; c. Menyiapkan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana program kerja sekolah, seperti : RKAS, Perangkat Pembelajaran, Kaldik, penyusunan jadwal, penyusunan buku saku guru/pegawai, peraturan akademik, dsb; d. Pengembangan pengawasan dan evaluasi (monitoring); e. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sekolah; f. Menyediakan format yang diperlukan Guru dalam memberikan layanan PBM; g. Penyusun profil sekolah dan bertanggungjawab terhadap kebenaran informasi; h. Menjamin faliditas isi serta menjaga kebenaran data Website Sekolah; i. Bertindak selaku asisten kurikulum (membantu tugas kurikulum); j. Bertanggung jawab terhadap Pemenuhan Standar Pengelolaan di sekolah (Standar-6). Urusan Kesiswaan dan Pembina OSIS a. Menyusun program kegiatan kesiswaan b. Perencana dan Pembina kegiatan kesiswaan. c. Pemenuhan kelengkapan dokumen kesiswaan seperti, buku Induk, leger, mutasi, raport, buku pribadi, buku saku, tatib siswa. d. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling e. Mengatur penyelenggaraan LDKS (Latihan dasar Kepemimpinan Siswa) f. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kesehatan dan kerindangan) g. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi kepramukaan, palang merah remaja (PMR), kelompok ilmiah remaja (KIR), usaha kesehatan sekolah (UKS), patroli keamanan sekolah (PKS), Paskibra, dsb. h. Mengatur program pesantren kilat. i. Mengatur pelaksanaan lomba akademik dan non akademik. j. Mengatur pengelolaan mading. k. Mengatur pelaksanaan upacara dan senam siswa. l. Mengatur pelaksanaan peringatan hari besar nasional dan keagamaan. m. Mengatur penyelenggaraan pentas seni dan bazar n. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah o. Menyelenggarakan cerdas cermat, olah raga prestasi p. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa q. Penelusuran alumni

5.

r.

s. 6.

Bertanggungjawab terhadap pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan (standar-3), khususnya Peningkatan gain score achievement (GSA) pada setiap semester/tahun,terhadap pencapaian ketuntasan kompetensi untuk semua mata pelajaran. Peningkatan prestasi non akademik tiap tahunnya. Peningkatan jumlah lulusan yang diterima di sekolah favorit. Menyusun laporan pelaksanaan tugas.

Urusan Sarana dan Prasarana a. Bertanggungjawab terhadap pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana Pendidika (standar-5), yang meliputi : b. Pengembangan dan pemenuhan sarana dan prasarana minimal, seperti : c. Penyusunan proposal, pengadaan RKB, pembangunan lab IPA, pembangunan perpustakaan, lab bahasa, dorloop, taman baca, dsb; d. Pengembangan dan Pemenuhan Sarana dan Prasarana lainnya, seperti : perbaikan ruang kelas, R. Multimedia, R. Kepala Sekolah, R. Guru, R. TU, R. BK, R. UKS, Tempat Ibadah, Kamar Kecil, Pemeliharaan Taman, Penyediaan air, Saluran, tempat sampah, dsb; e. Pengembangan dan Pemenuhan Fasilitas Pembelajaran dan Penilaian lainnya, seperti : pengadaan laptop, komputer, meja kursi siswa dan guru, TV, LCD, pemasangan hodspot, audio visual, penambahan line telephon, dsb; f. Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar; g. Pengembangan jaringan internet, baik bagi peserta didik, pendidik maupun tenaga kependidikan; h. Pengembangan atau peningkatan peralatan/bahan perawatan sarana dan prasarana pendidikan; i. Pengembangan peralatan dan inovasi-inovasi pusat-pusat sumber belajar; j. Merencanakan program pengadaannya; k. Mengatur pemanfaatan sarana prasarana; l. Mengelola perawatan, perbaikan, dan pengisian; m. Mengatur pembukuannya; n. Menyusun laporan pelaksanaan tugas. Urusan Kepegawaian a. Bertanggungjawab terhadap pemenuhan Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan (standar-4), yang meliputi : b. Pengembangan atau peningkatan kompetensi pendidik aspek profesionalitas; c. Pengembangan atau peningkatan kompetensi pendidik aspek pedagogik ; d. Pengembangan atau peningkatan kompetensi pendidik aspek sosial; e. Pengembangan atau peningkatan kompetensi pendidik aspek kepribadian; f. Pengembangan atau peningkatan kompetensi tenaga TU dan lainnya; g. Pengembangan atau peningkatan kompetensi kepala sekolah; h. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi oleh kepala sekolah terhadap kinerja pendidik dan tenaga TU atau lainnya;

7.

i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. 8.

Peningkatan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; Memantau kehadiran Guru dan TU dalam kegiatan sekolah; Memantau aktifitas guru dalam kegiatan PBM; Mengadakan kegiatan untuk peningkatan SDM guru dan TU, seperti pelaksanaan IHT, pelatihan, Workshop dsb; Mengatur pelaksanaan Studi banding ke sekolah lain, serta menindak lanjuti pelaksanaannya; Membantu penghitungan angka kredit guru; Membantu sertivikasi guru; Membantu penyusunan SK pembagian tugas mengajar dan SK kepanitian dalam kegiatan di sekolah, Membantu pelaksanaan supervisi guru dan urusan lainnya yang dilakukan KS. Koordinator ME untuk bidang tugas kinerja sekolah, pendidik, tenaga kependidikan dan Kepala Sekolah; Menyusun laporan pelaksanaan tugas.

Urusan Hubungan Masyarakat. a. Melakukan promosi sekolah secara berkelanjutan; b. Melakukan komunikasi aktif dengan instansi/lembaga terkait yang menunjang terciptanya iklim sejuk di sekolah; c. Kordinator kegiatan sosial sekolah, seperti : kunjungan terhadap warga sekolah yang sakit, takziah, bakti sosial, dsb; d. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan sekolah, seperti : bazar, gebyar pendidikan, ajang kreativitas sekolah, dies natalis, dsb; e. Secara kondisional, melakukan kegiatan kunjungan rumah pada siswa tertentu; f. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Komite Sekolah dan Peran Komite; g. Pengembangan peran serta masyarakat dan kemitraan, seperti : Koordinasi dengan pengurus komite Sidang pleno komite Rapat pengurus komite Penyusunan dan sosialisasi AD/ART komite h. Mempersiapkan perangkat kegiatan rapat dinas sekolah; i. Mengadakan lokakarya aplikasi MBS dan kajian kondisi sekolah; j. Ikut bertanggung jawab terhadap pemenuhan standar pembiayaan sekolah (standar-6), yang meliputi : Pengembangan jalinan kerja dengan penyandang dana, baik donatur tetap maupun tidak tetap Penggalangan dana dari berbagai sumber termasuk dari sponsor Penciptaan usaha-usaha di sekolah atau di luar sekolah sebagai Income Generating Activities Pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan yang menghasilkan keuntungan ekonomik Menjalin kerjasama dengan alumni, khususnya untuk penggalangan dana pendidikan,

k. Menyusun laporan pelaksanaan tugas 9. Urusan Kultur Sekolah a. Melaksanakan pengembangan budaya dan lingkungan sekolah b. Sosialisasi secara berkelanjutan pada seluruh warga sekolah tentang kultur sekolah, yaitu : siswa SIAP, Sekolah DISIPLIN, Guru CERDAR, Komite KUAT, Orang Tua DOA. c. Mengatur penyusunan tatatertib/tatakrama siswa; d. Mengatur kode etik warga sekolah; e. Menyusun buku saku sekolah; f. Mengatur pelaksanaan kegiatan dengan pihak luar sekolah; g. Mengatur pelaksanaan kegiatan dalam rangka pegembangan anak; h. Mengatur kegiatan pembiasaan sekolah, seperti : imtaq, Sabtu bersih, senam bersama, gemar membaca, dsb; i. Sosialisasi regulasi sekolah; j. Mengatur pemasangan slogan, simbol, kata bijak dan papan informasi; k. Menjaga kebersihan lingkungan, penghijauan, penataan taman, pembenahan saluran air, penyediaan alat kebersihan sekolah, kebun bunga, kerindangan, kenyamanan; l. Mengadakan lomba kebersihan kelas secara temporer; m. Menjaga disiplin warga sekolah dalam kegiatan, doa bersama, masuk kelas tidak terlambat, datang ke tempat kerja tidak terlambat; n. Menjaga pelaksanaan 5 Tertib, yaitu : tertib waktu, tertib berpakaian, tertib administrasi, tertib keuangan dan tertib menempatkan/tempat; o. Koordinator pelaksana 7 K di sekolah ((keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kesehatan dan kerindangan); p. Menyusun laporan pelaksanaan tugas.

10. Urusan Organisasi a. Mengatur dan menyusun struktur organisasi semua kegiatan sekolah; b. Menjabarkan pertelaan tugas dan menyusun tupoksi; c. Mengakomodir semua kegiatan yang diusulkan oleh guru atau urusan dan membuat rekapan untuk diproses menjadi RAPBS/APBS. d. Menyusun analisis swot; e. Menyusun analisis permasalahan yang muncul untuk menuju RSBI atau SSN mandiri dan membuat alternatif pemecahan masalah; f. Menentulan langkah strategis yang menghubungkan Visi, misi, tujuan, sasaran, program, dan kegiatan sekolah; g. Menyusun kepanitiaan yang terlibat dalam kegiatan sekolah; h. Bertanggungjawab terhadap pemenuhan Standar Proses (standar-2), yang meliputi : Pelaksanaan supervisi klinis oleh kepala sekolah Membuat jaringan informasi akademik di internal maupun eksternal sekolah (SIM) Membuat atau menciptakan jaringan kerja yang efektif dan efisien baik secara vertikal dan horisontal

i.

Implementasi model-model manajemen, yang pada dasarnya mengembangkan aspek-aspek manajemen untuk pengembangan standarstandar pendidikan Melaksanakan dan membuat pelaporan-pelaporan kepada berbagai pihak yang relevan, baik menyangkut bidang akademik, non akademik atau manajemen sekolah lainnya Pengembangan dan inovasi-inovasi metode pengajaran pada semua mata pelajaran, khususnya penerapan metode atau strategi pembelajaran kontekstual atau CTL (Contextual Teaching and Learning) Pengembangan dan inovasi-inovasi bahan pembelajaran baik secara kwantitas maupun kwalitas. Pengembangan dan inovasi-inovasi sumber pembelajaran baik secara kwantitas maupun kwalitas. Pengembangan dan inovasi-inovasi model-model pengelolaan atau manajemen kelas Menyusun laporan pelaksanaan tugas.

11. Urusan Keuangan. a. Menyusun rekapitilasi kegiatan dan kebutuhan sekolah yang berhubungan dengan dana; b. Koordinator penyusun RAPBS dan APBS; c. Mengelompokkan anggaran yang disusun berdasarkan jenis kegiatan (belanja modal, belanja barang/jasa serta belanja pegawai); d. Mengelompokkan anggaran yang disusun berdasarkan sumber; e. Menentukan perkiraan Cost tiap siswa per bulan yang dibutuhkan dari kegiatan yang disusun sekolah; f. Menentukan besaran dana yang menjadi tanggungan siswa/orang tua per bulan setelah dikurangi subsidi pemerintah; g. Konseptor penggunaan anggaran dari setiap kegiatan; h. Bertanggung jawab atas kebenaran SPJ yang dibuat pengguna anggaran per kegiatan; i. Bertanggung jawab atas pembayaran pajak; j. Ikut bertanggung jawab terhadap pemenuhan standar pembiayaan sekolah (standar-6), yang meliputi : Penggalangan dana dari berbagai sumber termasuk dari sponsor Penciptaan usaha-usaha di sekolah atau di luar sekolah sebagai Income Generating Activities Pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan yang menghasilkan keuntungan ekonomis 12. Guru Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi : a. Membuat perangkat program pengajaran Silabus

b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q.

Program tahunan Program semester Rencana Program Pengajaran Resume Materi Pelajaran LKS Melaksanakan kegiatan pembelajaran Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, ujian akhir Melaksanakan analisis hasil ulangan harian Menentukan KKM Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayakan Mengisi daftar nilai siswa Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam kegiatan proses belajar mengajar Membuat alat pelajaran/alat peraga Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum, Melaksanakan tugas tertentu di sekolah Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya

13. Wali Kelas Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Pengelolaan kelas b. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi : Denah tempat duduk siswa Papan absensi siswa Daftar pelajaran kelas Daftar piket kelas Buku absensi siswa Buku kegiatan pembelajaran/buku kelas Tata tertib kelas c. Penyusunan /pembuatan statistik bulanan siswa d. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (legger) e. Pembuatan catatan khusus tentang siswa f. Pencatatan mutasi siswa g. Pengisian Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar h. Pembagian Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar 14. Guru Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan Konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling b. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar c. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar d. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam, memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai e. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling f. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling g. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar h. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling i. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling 15. Pustakawan Sekolah Pustakawan sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika b. Pengurusan pelayanan perpustakaan c. Perencanaan pengembangan perpustakaan d. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika e. Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku /bahan pustaka/ media elektronika f. Melakukan layanan bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya, serta masyarakat g. Penyimpanan buku-buku perpustakaan/media elektronika h. Menyusun tata tertib perpustakaan i. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala 16. Laboran Pengelola laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium b. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium c. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium d. Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium e. Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium f. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium 17. Koordinator Lab Komputer/Lab Bahasa a. Perencanaan pengadaan perangkat/kelengkapan lab; b. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan lab; c. Mengatur penyimpanan dan penggunaan perangkat lab; d. Menjaga kebersiahan lab; e. Menjamin bahwa perlengkapan lab. siap pakai (tidak rusak); f. Memelihara dan memperbaiki kerusakan perlengkapan lab; g. Inventarisasi dan pengadministrasian perlengkapan lab;

h. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan lab. 18. Koordinator Tata Usaha Sekolah Kepala Tata Usaha Sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah b. Pengelolaan keuangan sekolah c. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa d. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah e. Penyusunan administrasi data/statistik sekolah f. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 6 K g. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala 19. Teknisi Media Teknisi media membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan berikut : a. Merencanakan pengadaan alat-alat media b. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan media c. Menyusun program kegiatan teknisi media d. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat media e. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat media f. Menyusun laporan pemanfaatan alat-alat media

TATA KRAMA DAN TATA TERTIB KEHIDUPAN SOSIAL SEKOLAH BAGI KEPALA SEKOLAH GURU DAN PEGAWAI SEKOLAH Pasal 1 Ketentuan Umum Tata hubungan kepala sekolah dengan semua waga sekolah (guru, pegawai sekolah, dan siswa) hendaknya mengacu pada nilai-nilai dasar seperti ketaqwaan, budi pekerti, tata krama, tata tertib, kedisplinan, keberhasilan dan keamanan. Hal ini diperlukan agar suasana kondusif di sekolah dapat terwujud sehingga kinerja semua warga sekolah meningkat. Tata krama dan tata tertib di sekolah merupakan nilai dasar yang secara konsekuen harus dilaksanakan oleh warga sekolah untuk membentuk budi pekerti siswa sehingga berakhlak mulia. Untuk mendukung terlaksananya tatakrama dan tata hubungan kepala sekolah dengan siswa, guru dan pegawai sekolah yang diatur sebagai berikut. Pasal 2 Kepala Sekolah Kepala Sekolah Sebagai Pribadi 1) Kepala sekolah sebagai bagian dari warga sekolah mempunyai peran sebagai pendidik, manajer, administrator, supervisor, pemimpin, pemrakarsa, dan motivator merupakan figur yang harus menjadi teladan bagi siswa, guru dan pegawai sekolah. 2) Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, kepala sekolah hendaknya mengacu pada nilai-nilai dasar seperti keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti yang luhur, serta konsekuen melaksanakan tatakrama dan tata tertib sekolah. 3) Kepala sekolah harus memiliki keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME, kepribadian yang mantap, keberanian moral, disiplin tinggi, kejujuran, objektif dan berlaku adil, kepedulian serta suka membantu, mempunyai wawasan luas dan kewibawaan. Hubungan Kepala Sekolah dengan Guru 1) Kepala sekolah melakukan kerjasama yang baik dan harmonis dengan semua guru untuk mewujudkan sekolah yang efektif. Hubungan kepala sekolah dengan gurur mencakup hubungan kedinasan, kemitraan (kolegial) dan kekeluargaan. 2) Kepala sekolah dan guru memiliki visi yang sama dalam merancanakan dan melaksanakan program pembelajaran, evaluasi belajar, melakukan analisis hasil evaluasi dan mengadakan program tindak lanjut program pembelajaran. 3) Bersikap terbuka terhadap semua masukan, saran dan kritik. 4) Membantu guru dalam mencari alternatif dan pemecahan masalah yang berhubungan dengan proses pembelajaran. 5) Tidak menegur atau memarahi guru di depan guru-guru lain atau di depan siswa. 6) Tidak berdebat sengit atau bertengkar dengan guru di depan siswa Hubungan Kepala Sekolah dengan Pegawai

1.

2. 3.

1.

2.

3.

1) Kepala sekolah sebagai administrator hendaknya dapat memberi contoh dan membantu kelancaran tugas-tugas pegawai administrasi. 2) Perlu kerjasama yang baik antara kepala sekolah dengan seluruh pegawai termasuk dengan petugas kebersihan sekolah. 3) Dalam meningkatkan kinerja pegawai di sekolah perlu adanya supervise administrasi yang berkelanjutan oleh kepala sekolah. 4) Dalam membuat rincian tugas pegawai dan analisis pekerjaan; kepala sekolah bekerjasama dengan kepala tata usaha. 4. Hubungan Kepala Sekolah dengan Siswa 1) Kepala sekolah melayani kebutuhan belajar siswa dan membantu memecahkan masalah kesulitan belajar siswa. 2) Memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasinya baik kurikuler maupun ekstrakurikuler. 3) Tidak memarahi atau mempermalukan siswa di depan siswa lain atau di depan umum. Pasal 3 Guru dan Tenaga Kependidikan 1. Guru sebagai Pribadi 1) Memiliki keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME, kepribadian yangmantap, tatakrama sesuai yang berlaku di daerah setempat, menjadi panutan bagi siswa, jujur, adil, disiplin, berwibawa dan berakhlak mulia. 2) Dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru hendaknya menaati ketentuandan peraturan yang berlaku di sekolah, seperti tidak merokok saat mengajar di depan kelas atau di lingkungan sekolah dan lain-lain. 3) Melaksanakan lima pembelajaran tugas pokoknya, yaitu membuat program pembelajaran, melaksanakan tugas pokoknya, yaitu membuat program pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang efektif, mengevaluasi pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran, serta melaksanakan program tindak lanjut. Hubungan Guru dengan Guru 1) Hubungan guru dengan teman kolega dimaksudkan untuk menjalin hubungan kerja yang baik antar guru di sekolah sehingga tercipta suasana kekeluargaan yang harmonis dalam mendukung program sekolah efektif. 2) Diperlukan adanya saling pengertian dan tenggang rasa antara sesama guru. Saling membantu dalam melaksanakan tata tertib sekolah dan melaksanakan lima tugas pokok guru. 3) Mau menerima pendapat sesama guru dan saling membantu memcahkan masalah yang dihadapi. 4) Menepati janji terhadap teman sejawat, konsisten terhadap kesepakatan yang dibuat demi peningkatan mutu sekolah. 5) Berkominikasi aktif sehingga dapat menyampaikan saran dan kritik dengan bahasa yang sopan dan santun. 6) Saling tukar informasi positf demi kemajuan di bidang pembelajaran dan program inovasi pembelajaran.

2.

3.

7) Memberi contoh positif yang dapat memotivasi teman dalam peningkatan profesionalisme guru. 8) Memberi pujian bila teman guru melakukan hal yang baik. 9) Tidak menjelekkan atau mengkritik guru atau pegawai sekolah di depan siswa. 10) Tidak berdebat sengit dengan guru lain, atau pegawai sekolah di depan siswa. 11) Mengingatkan teman guru yang melakukan kesalahan secara sopan. 12) Aktif melaksanakan kegiatan di luar KBM, tetapi menunjang profesi, misalnya; seminar, kegiatan MGMP, mengikuti pelatihan, dan semacamnya serta mengimbaskan pengetahuannya kepada teman guru sejawat. Hubungan Guru dengan Kepala Sekolah 1) Melaksanakan dengan baik tugas-tugas yang diberikan kepala sekolah. 2) Mau menerima kritik dan saran setelah disupervisi klinis untuk pengembangan pembelajaran. 3) Tidak menjelekkan atau mengkritik kepala sekolah di depan siswa atau di depan umum. 4) Menjalankan tugas yang diberikan kepala sekolah dan siap menerima, serta membantu kepala sekolah dalam pengembangan dan peningkatan mutu sekolah/ kinerja belajar. 5) Memberikan masukan atau saran positif dalam pengembangan pembelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler. 6) Memberikan gagasan-gagasan baru dalam melaksanakan dan meningkatkan7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan. Kekeluargaan, Kesejahteraan, dan Kerindangan) di sekolah. Hubungan Guru dengan Pegawai 1) Saling menghormati dan berlaku sopan santun. 2) Membantu memperlancar tugas administrasi, misalnya: mengisi kartu cuti dan menyerahkan kelengkapan berkas kenaikan pangkat. 3) Memberikan masukan/saran untuk memajukan karier pegawai dan mampu memotivasi pegawai agar melanjutkan studi yang lebih tinggi. Hubungan Guru dengan Siswa 1) Memberikan contoh dalam penegakan disiplin dan tata tertib, misalnya: hadir tepat waktu di kelas dalam kegiatan pembelajaran dan berpenampilan rapi. 2) Membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar tanpa membedakan status sosial, ekonomi, dan keadaan fisik siswa. 3) Memotivasi siswa dalam belajar, berkarya dan berkreasi. 4) Mampu berkomunikasi dengan siswa untuk meningkatkan prestasi siswanya. 5) Guru dapat menerima perbedaan pendapat siswa dan berani mengatakan yang benar dan salah tanpa menyinggung perasaan. 6) Tidak mempermalukan siswa di depan siswa lain. Pendekatan terhadap siswa harus mengikuti prinsip-prinsip bimbingan terhadap siswa.

4.

5.

Pasal 4 Pegawai Sekolah 1. Pegawai Sebagai Pribadi 1) Sadar akan tugas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki tatakrama dan budi pekerti yang baik, berlaku jujur dan berakhlak mulia. 2) Hadir dan pulang tepat waktu sesuai tugas dan kewenangan masing-masing. 3) Berpakaian sopan dan rapi 4) Melaksanakan pekerjaan sesuai tugas dan kewenangan masing-masing. 5) Saling menghormati dan menghargai teman sejawat. 6) Mampu mengungkapkan pendapat. 7) Memiliki motivasi untuk mengembangkan karir. Hubungan Pegawai dengan Guru 1) Pegawai mampu melayani dan mengurus guru dalam hal kepegawaian, seperti membantu guru memproses usulan kenaikan pangkat. 2) Saling menghargai tugas masing-masing dan mau menerima pendapat yang benar dari guru, dan berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar. 3) Mau memberi saran dan menerima kritik guru. Hubungan Pegawai dengan Kepala Sekolah 1) Memiliki program yang diketahui oleh kepala sekolah, dan melaksanakannya dengan baik. 2) Sanggup melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah, dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas. 3) Saling menghargai dan menghormati, serta siap membantu tugas-tugas kepala sekolah demi kelancaran penyelenggaraan sekolah dan peningkatan mutu sekolah. 4) Menyampaikan ide-ide positif guna kemajuan dan peningkatan kinerja sekolah. Hubungan Pegawai dengan Siswa 1) Memberikan pelayanan yang optimal kepada siswa dalam menunjang proses pembelajaran. 2) Ikut berperan aktif dalam kegiatan siswa. 3) Mau menerima pendapat siswa bila yang dilakukan siswa itu benar dan mau menegur siswa bila melakukan kesalahan. 4) Memuji siswa bila yang dilakukan siswa itu baik.

2.

3.

4.

PERATURAN KEGIATAN SOSIAL Dalam rangka menjaga kebersamaan dan kekeluargaan keluarga besar SMP 13 Semarang, perlu dibentuk aturan tentang kegiatan sosial dengan harapan dapat digunakan sebagai pedoman demi terwujudnya kultur sekolah yang konstruktif, dinamis dan bertanggungjawab. Pasal 1 Umum 1. Kegiatan sosial adalah salah satu bentuk kegiatan organisasi SMP 13 Semarang dalam bidang sosial kemasyarakatan. 2. Kegiatan yang melibatkan semua unsur guru dan karyawan SMP 13 Semarang, yang terdiri dari PNS dan Non PNS. Pasal 2 Tujuan 1. Mewujudkan kultur sekolah yang kondusif, dinamis dan sejahtera. 2. Mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan guru/karyawan. 3. Membantu meringankan beban/ masalah yang menimpa guru/karyawan. Pasal 3 Kegiatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Takziyah/ Kematian Besuk orang sakit Punya Hajat/ Kerja Pindah Tugas Purna Tugas Anjangsana Keluarga Kejadian Insidentil Pasal 4 Pendanaan Dana Sosial diperoleh dari iuran wajib bulanan dari semua guru dan karyawan, tanpa membedakan PNS dan Non PNS. Besarnya iuran perorang adalah Rp 20.000,00 ( dua puluh ribu rupiah ) Pengumpulan dana melalui Bendahara Gaji / Honor. Jumlah pemasukan sebesar: 64 x Rp 20.000,00 = Rp 1.280.000,00 ( satu juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah ). Sumber lain yang tidak mengikat. Pasal 5 Distribusi 1. Taziyah / kematian: a. Guru / Karyawan, mendapat dana sosial sebesar Rp 500.000,00( lima ratus ribu rupiah) b. Suami / istri / anak mendapat dana sosial sebesar Rp 300.000,00 ( tiga ratus ribu rupiah )

1. 2. 3. 4. 5.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

c. Orang tua / Mertua mendapat dana sosial sebesar Rp 250.000,00 ( dua ratus lima puluh ribu rupiah ) Keterangan: Jarak tempuh maksimal 60 km, diberikan di kantor. Besuk orang sakit a. Guru / Karyawan ( opname ) mendapat dana sosial Rp 300.000,00 ( tiga ratus ribu rupiah ), maksimal 2 x dalam 1 tahun. b. Suami / istri / anak ( yang masih dalam tanggungan ) mendapat dana social sebesar Rp 250.000,00 ( dua ratus lima puluh ribu rupiah), maksimal 1 x dalam 1 tahun. c. Orang tua / Mertua ( kandung) mendapat dana sosial sebesar Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) maksimal 1 x dalam 2 tahun. Keterangan: Jarak tempuh maksimal 60 km, diberikan di kantor. Punya hajat / kerja (tidak mendapat dana social) a. Pernikahan b. Khitanan c. Melahirkan ( PRIBADI ) Pindah tugas a. Dinas di bawah 6 tahun mendapat dana sosial Rp 300.000,00 b. Dinas 6 10 tahun mendapat dana sosial Rp 400.000,00 c. Dinas 10 16 tahun mendapat dana Rp 500.000,00 d. Dinas lebih dari 16 tahun mendapat dana Rp 600.000,00. Purna tugas ( pensiun ) Bagi guru dan karyawan yang purna tugas mendapat dana sosial sebesar Rp 1.000.000,00 ( satu juta rupiah ), dari dana dari sosial dan sumbangan dari sekolah sebesar + 5 gram emas. Anjangsana Keluarga Anjangsana keluarga dilaksanakan setiap 3(tiga) bulan sekali, secara bergilir. Biaya kegiatan ditanggung oleh kelompok yang mendapat giliran, dibantu dengan iuran darma wanita sebesar Rp 150.000,00(seratus lima puluh ribu ). Kejadian insidentil (besarnya bantuan menyesuaikan, berdasarkan kesepakatan bersama.) a. Kebanjiran b. Kebakaran c. Perampokan

Pasal 6 Masa Berlaku 1. Masa berlaku peraturan kegiatan sosial ini adalah 2(dua) tahun. 2. Peraturan ini berlaku mulai tanggal 1 Juli 2008. Pasal 7 Lain-lain 1. Pindah tugas / purna tugas Kepala Sekolah akan diatur tersendiri dan dimusyawarahkan seluruh Pembantu Pimpinan. 2. Biaya pelepasan dan konsumsi pindah tugas / purna tugas ditanggung sekolah.

3. OSIS ikut berpartisipasi dalam pengumpulan dana untuk pindah tugas / purna tugas guru / karyawan, besarnya dana menyesuaikan. 4. Kegiatan sosial untuk takziyah, bila terjadi di dalam kota dapat diikuti oleh semua guru/karyawan, sedang bila terjadi di luar kota dapat dilakukan dengan perwakilan secara bergantian di bawah koordinasi Humas dan Urusan Sosial. 5. Kontribusi yang diakibatkan dari kegiatan (nomor 4) diatas menjadi tanggungjawab bersama( Kas Dana Sosial). 6. koperasi menyisihkan sebagian dari hasil usaha yang dilakukan untuk diberikan pada guru/karyawan dalam bentuk Tunjangan Hari Raya(THR) yang diserahkan 1(satu ) kali dalam setahun menjelang Hari Raya Idul Fitri. 7. Penggunaan dana sosial hendaknya berkonsultasi dengan kepala sekolah. Demikian peraturan ini dibuat, setelah dibaca/ dibacakan sehingga semua pihak memahami makna yang terkandung didalamnya, selanjutnya peraturan ini bersifat mengikat.

You might also like