You are on page 1of 43

MENGAPA PROPOSAL?

Proposal

merupakan paparan rencana kegiatan secara terorganisasi yang berpijak pada gagasan masalah. Inti sari proposal: gagasan masalah yang akan diselesaikan, rencana pemecahan masalah, dan alasan pentingnya masalah untuk diselesaikan. Alurnya harus logis dan sistematis yang terlihat dari keterkaitan antara komponen2 Proposal menjadi pedoman dalam melaksanakan PTK

KOMPONEN PROPOSAL PTK


PENDAHULUAN

a.

b.
c. d. e.

Latar belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian (Definisi Operasional)

KOMPONEN PROPOSAL PTK


KAJIAN

PUSTAKA a. Uraian tentang landasan teori, penelitian yang relevan (kalau ada) b. Kerangka Pikir c. Hipotesis Tindakan

KOMPONEN PROPOSAL PTK


METODE
a. b.

PENELITIAN

c.
d. e. f. g. h.

Setting Penelitian Data dan Sumber Data Instrumen Penelitian Indikator Keberhasilan Teknis Analisis Data Tahap/Siklus Penelitian Jadwal Pelaksanaan Penelitian Prakiraan Biaya dan (Sumber Dana)

Latar Belakang Masalah


Berisi paparan kondisi yang seharusnya (ideal) dan kondisi yang ada sekarang (kondisi objektif) sehingga terlihat adanya kesenjangan (masalah) Dukungan hasil penelitian terdahulu pendukung argumentasi urgennya masalah yang akan ditangani melalui PTK. Rasional pentingnya masalah diselesaikan dg tindakan pembelajaran yang tertuang dalam PTK. Perlu disebutkan tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam latar belakang berisi uraian tentang fakta-fakta pendukung, argumentasi teoritik tindakan yang dipilih, hasil penelitian terdahulu (jika ada), dan alasan pentingnya penelitian ini dilakukan

Latar Belakang Masalah

Pada bagian ini, Anda harus meyakinkan pembaca bahwa masalah tersebut adalah betul-betul masalah di kelas Anda yang perlu, penting, dan mendesak untuk diselesaikan. Untuk itu, kemukakan secara jelas bahwa masalah itu merupakan masalah nyata terjadi di kelas Anda. Kata atau kalimat dalam penelitian harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Contoh: bila Anda katakan bahwa nilai pelaj mapel X rendah disebabkan oleh kurangnya konsentrasi ketika mengikuti pembelajaran, Anda harus memberikan argumentasi dengan mengacu pada hasil penelitian atau teori yang dapat dikutip dari buku atau jurnal. Juga diperlukan bukti yg mendukung pernyataan itu, misalnya data observasi, catatan guru, dst.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah diperoleh dari pengerucutan masalah pada Latar Belakang. Ini menunjukkan adanya jalinan logis Jadi, Anda tinggal menuliskan rumusan masalah yang telah diperoleh sebelumnya. Boleh juga Anda memberikan sedikit narasi sebelum menyampaikan rumusan masalahnya. Misalnya Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. Apakah pembejalaran dengan pendekatan kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mempelajari materi mengubah pecahan biasa menjadi persen di kelas V SD?

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian harus bermuara dari Rumusan Masalah sehingga konsisten dan sejalan. Pernyataan tujuan penelitian dirumuskan secara tegas yang ingin dicapai, objektif, dan keberhasilannya dapat dicek secara mudah. Contoh: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mempelajari materi mengubah pecahan biasa menjadi persen melalui pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe STAD di kelas V SD Jadi, arah kegiatan dalam tindakan melalui PTK adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa. Anda dapat menentukan indikator keberhasilan tindakan untuk satu siklus. Dikatakan berhasil jika dalam PBM telah menunjukkan peningkatan pada indikator-indikator keaktifan siswa

Manfaat Penelitian
Ungkapkan nilai manfaat hasil penelitian Anda bagi siswa, guru, sekolah, atau instansi terkait. Uraikan sumbangsih hasil penelitian Anda terhadap kualitas pembelajaran sehingga tampak manfaatnya terutama bagi siswa. Kemukakan pula inovasi yang akan dilhasilkan dari penelitian ini. Contoh: Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat Siswa meningkat keaktifannya dalam pembelajaran sehingga meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi ttg mengubah pecahan biasa menjadi persen. Guru memperoleh alternatif model strategi pembelajaran ttg mengubah pecahan biasa menjadi persen. Sekolah memperoleh peningkatan mutu pembelajaran matematika khususnya di kelas V SD

Definisi Operasional

Pada bagian ini, Anda mendefinisikan istilah-istilah yang Anda gunakan khususnya pada kalimat judul Penelitian. Ini dilakukan agar terdapat kesamaan persepsi ttg arti atau makna istilah yang digunakan. Juga perlu jika terdapat beragam definisi terhadap istilah yang sama, harus ditegaskan definisi yang berlaku dalam penelitian Anda. Definisi istilah tidak mengacu ke kamus, tetapi mengacu ke dasar teori yang digunakan.

Menyusun Kajian Pustaka


Kajian

pustaka ibarat tubuh pada manusia yang menjadi penopang. Ukuran tubuh harus proporsional. Kajian teori tentunya lebih besar daripada pendahuluan. Pada bagian ini, Anda tuliskan berbagai sumber kajian yang relevan dengan masalah penelitian Anda. Uraian tersebut tidak hanya berupa pembahasan, tetapi juga analisis dan kesimpulannya. Bab ini umumnya berisi penjelasan mengenai landasan teori, hasil penelitian yang relevan, Kerangka Pikir, dan Hipotesis Tindakan.

Landasan Teori
Landasan teori membahas semua variabel pada judul penelitian dari perspektif teoritik. Contoh landasan teori yang diperlukan untuk PTK Upaya Meningkatkan Keaktifan Mempelajari Materi Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Persen dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas V SD

Peneliti memerlukan landasan teori untuk semua kata kunci tersebut (variabel). Perlu teori tentang keaktifan (dalam proses pembelajaran), landasan teori tentang bagaimana membelajarkan konsep bilangan pecahan, teori pembelajaran kooperatif, kemudian pembelajaran kooperatif tipe STAD. Juga diperlukan teori tentang karakteristik siswa SD (dari sisi psikologi perkembangan)

Alternatif Rancangan Kajian Pustaka utk PTK tsb


Karakteristik

Siswa SD Pengertian Pembelajaran Matematika Pengelolaan Pembelajaran Matematika Pembelajaran Konsep Bilangan Pecahan di SD Pengertian Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Matematika Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Pengertian dan Prinsip Pembelajaran Kooperatif Berbagai Metode Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Kajian pustaka adalah bekal untuk mencapai tujuan penelitian. Dengan kajian pustaka itu, Anda memiliki konsep keilmuan dan teknik pelaksanaannya. Seorang peneliti harus mampu menjawab pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana terkait dengan variabel penelitian. Terkait dengan judul PTK di atas, Anda harus tahu apa yang dimaksud dengan aktif dalam pembelajaran. Mengapa siswa tidak aktif? Bagaimana cara mengaktifkansiswa? Kajian pustaka tidak hanya berisi penjelasan tentang pengertian2, tetapi lebih penting lagi adalah menunjukkan adanya hubungan sebab akibat. Bila dilakukan tindakan ini, akan menimbulkan akibat apa.

Penelitian yang Relevan Pada kajian pustaka perlu disampaikan penelitian2 sebelumnya yang mendukungpenelitian Anda. Utamanya merupakan argumentasi rekomendasi thd rencana tindakan yang Anda pilih. Contoh:

Penelitian yang relevan untuk mendukung penelitian Anda adalah penelitian tentang keberhasilan pembelajaran kooperatif tipe STAD, penelitian ttg upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika SD, dan penelitian ttg keberhasilan pembelajaran konsep bilangan pecahan di SD.

Hasil penelitian terdahulu dapat dijadikan dasar menyusun rencana tindakan. Untuk itu dalam mempelajari penelitian, lihat bagian kesimpulan dan rekomendasi

Kerangka Pikir
Kerangka

Pikir merupakan Standing Position (pendapat pribadi peneliti setelah pelajari banyak teori dan hasil penelitian orang lain. itu, Kerangka Pikir hendaknya menunjukkan orisinalitas ide atau arah pemikiran peneliti secara murni; bukan kutipan-kutipan, melainkan kata-kata peneliti sendiri yang dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

Karena

Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan merupakan pernyataan sementara peneliti berdasarkan kajian pustaka bahwa jika dilakukan tindakan ini, diyakini akan mengatasi masalah itu. Pernyataan yang dituangkan harus tegas dan diyakini kebenarannya. Contoh: Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa Kelas V SD dalam mempelajari materi mengubah pecahan biasa menjadi persen Jika pembelajaran materi mengubah pecahan biasa menjadi persen dilaksanakan secara kooperatif tipe STAD, keaktifan siswa Kelas V SD akan meningkat.

METODE PENELITIAN
Bagian ini menggambarkan rencana teknis PTK. Umumnya Metode Penelitian menjelaskan siapa (subjek yang akan diteliti), di mana penelitian dilaksanakan, kapan penelitian dilaksanakan, dan bagaimana teknis penelitian dilaksanakan. Teknis penelitian meliputi bagaimana rencana tindakannya, seperti apa teknik pengambilan datanya, dan bagaimana cara menganalisis data tersebut. Penelitian tindakan mengandung kegiatan bersiklus. Hal

yang dapat direncanakan adalah siklus pertama. Siklus kedua dan seterusnya dirancang berdasarkan hasil refleksi siklus pertama. Rencana tindakan pada proposal bersifat tentatif bukan merupakan skenario untuk setiap siklus.

Setting Penelitian

Setting penelitian berisi karakteristik lokasi dan karakteristik subjek penelitian. Sebutkan siapa yang akan diteliti atau siapa yang menjadi target rencana tindakan, di mana lokasi penelitian dan kapan rencana pelaksanaannya.

Contoh: Subjek penelitian ini adalah siswa kelas ... SD/SMP Kecamatan ... Kabipaten/Kota .... Penelitian akan mulai dilaksanakan pada awal semester I tahun pelajaran 2010/2011

Data dan Sumber Data

Data dan sumber data untuk PTK berdasar pada rumusan masalah. Jika rumusan masalahnya Apakah pembejalaran
dengan pendekatan kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mempelajari materi mengubah pecahan biasa menjadi persen di kelas V SD? Aktif-tidaknya siswa dalam KBM dapat diketahui dari pengamatan; sumber data yang tepat adalah catatan guru dan laporan pengamatan. Dapat juga ditambah hasil wawancara dengan siswa. Tidak tepat kalau diambil dari daftar hadir siswa. Untuk mengetahui penguasaan konsep bilangan pecahan atau prestasi belajar bilangan pecahan, sumber data selain siswa juga data nilai hasil belajar, hasil kerja siswa (LKS, PR, bahkan juga bisa dokumen fortofolio siswa.

Data dan Sumber Data Catatan: Jika masalah penelitian terkait dengan objek abstrak (objek yang ada dalam pikiran/perasaan: minat, daya ingat, keterampilan berpikir, pendapat; sumber data yang akurat adalah siswa itu sendiri. Sebab informasi tth objek abstrak sulit diketahui dengan pengamatan. Sumber data hendaknya memadai (tidak hanya satu sumber) dan ditinjau dari berbagai perspektif. Ada data kuantitatif (berupa angka-angka) dan ada data kualitatif (misalnya catatan pribadi guru, hasil observasi, hasil wawancara)

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data penelitian. Penarikan kesimpulan penelitian ditentukan oleh data yang terjaring melalui instrumen penelitian.

Bentuk instrumen dibuat bergantung dari jenis teknik pengambilan datanya. Teknik pengambilan data harus dapat mencapai tujuan pengambilan data, yaitu menjawab rumusan masalah. Teknik pengambilan data dapat menggunakan tes, angket/kuesioner, wawancara, observasi

Instrumen Penelitian
Tujuan Mengukur pengetahuan /keterampilan Teknik Pengambilan Data Tes Contoh Instrumen Penelitian Tes bentuk OPG Tes bentuk esay/Uraian Kuis LKS, LTS, PR Lembar angket/ kuesioner Pedoman wawancara Lembar observasi/ lembar pengamatan Unjuk kerja Catatan lapangan

Mengetahui pendapat Angket/kuesioner Wawancara Menilai performa/ kinerja Observasi

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian diharapkan dapat mengumpulkan data mengenai proses pembelajaran dan tidak hanya hasil pembelajaran. Instrumen hendaknya dapat menangkap informasi mengenai terjadinya perubahan, perbaikan, atau peningkatan dalam proses pembelajaran. Tidak hanya informasi tentang hasil belajar dari intervensi yang dilakukan guru. Jadi, tidak cukup hanya menggunakan tes sebagai alat pengumpul data.

Indikator keberhasilan

Adalah tolok ukur tingkat ketercapaian tindakan yang dilakukan guru/peneliti.


Judul PTK Rumusan Masalah Apakah pembejalaran dengan pendekatan kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa Kelas V SD dalam mempelajari materi mengubah pecahan biasa menjadi persen? Tujuan Penelitian Meningkatkan keaktifan siswa kelas V SD dalam mempelajari materi mengubah pecahan biasa menjadi persen melalui pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe ATAD. Indikator Keberhasilan Mau dan mampu untuk: bertanya, menjawab pertanyaan, mengajukan usul, berdiskusi.

Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas V SD dalam Mempelajari Materi Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Persen dengan Pembelajaran Koopetaif Tipe STAD.

Indikator keberhasilan

Di dalam proposal harus Anda sebutkan bahwa tindakan perbaikan pembelajaran dikatakan berhasil bila: secara umum kemampuan dan kemauan siswa untuk
bertanya meningkat minimal 10% pada setiap pertemuan menjawab pertanyaan meningkat minimal 10% pada tiap pertemuan mengajukan usul meningkat 5% pada setiap pertemuan aktif berdiskusi meningkat minimal 20% setiap pertemuan

Indikator keberhasilan disusun berdasarkan pengalaman yang lalu dan kondisi akhir yang diinginkan, yaitu perbaikan/peningkatan. Pertimbangkan pula kemampuan siswa untuk mencapainya secara realistis (tidak mulukmuluk)

Teknik Analisis Data

Jika data Anda berupa data kuantitatif, analisis datanya menggunakan statistik sederhana: menghitung rata-rata, modus, peningkatan skor atau persentase. Jika data Anda data kualitatif, analisis dilakukan dengan teknik analisis data kualitatif. Teknik analisis data dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1992), yaitu dengan cara reduksi data, penyajian data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan.

Teknik Analisis Data

Reduksi data Reduksi data dilakukan dengan memilah-milah data yang terkumpul. Data yang diambil adalah yang sesuai dengan tujuan penelitian; Tujuan reduksi data agar data lebih terarah dan lebih mudah dikelola. Penyajian Data Data yang sudah dipilah sesuai dengan tujuan penelitian disajikan dalam bentuk tabel. Semua data yang terkumpul mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi diatur dalam tabel agar mempermudah membaca data. Verifikasi Data Verifikasi dilakukan dg cara triangulasi: bandingkan data yang diperoleh dari hasil observasi dengan hasil wawancara, lalu bandingkan dengan hasil angket atau dengan sumber data lainnya. Tujuannya utk ngecek apakah informasi dari data tsb akurat.

Teknik Analisis Data

Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil dari semua data yang diperoleh.

Contoh analisis data kuantitatif

Analisis hasil observasi keaktifan siswa setiap pembelajaran dilakukan dengan menghitung jumlah skor tiap-tiap butir pernyataan dari seluruh indikator. Pemberian skor berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat. Cara menghitung persentase hasil observasi sbb.

Total Skor Jml Seluruh Siswa X banyak indikator

Persentase =M = ------------------------------------------ X 100%

Teknik Analisis Data

Setelah diperoleh persentase, kemudian dibuat kualifikasi seperti terlihat pada tabel berikut.

Persentase Yang Diperoleh


81%
61% 41% 21% 0%

Kualifikasi
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

M 100%
M < 80% M < 60% M < 40% M < 20%

Tahapan/Siklus Penelitian
Untuk menjelaskan tahap/siklus 1 PTK Anda, deskripsikan apa saja yang akan dilakukan pada setiap tahap PTK, yaitu Perencanaan Penjelasan ttg bagaimana melakukan identifikasi, merumuskan masalah, menganalisis masalah, dan mengembangkan intervensi Tindakan Penjelasan ttg bagaimana rencana tindakan untuk siklus pertama. (tentunya sudah dipersiapkan setelah identifikasi masalah dan sebelum menuliskan proposal) Tinggal menuangkan ide-ide tersebut secara tertulis.

Tahapan/Siklus Penelitian

Pengamatan Penjelasan tentang bagaimana kegiatan pengamatan dilakukan. Misalnya dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara akurat untuk melihat kelebihan dan kelemahan (guru) pembelajaran dan bagaimana menganalisisnya. Refleksi Penjelasan tentang bagaimana mengulas secara kritis perubahan yang terjadi pada saat pembelajaran (siswa, suasana kelas, guru pelaku pembelajaran)

Refleksi

Penjelasan tentang bagaimana mengulas secara kritis perubahan yang terjadi pada saat pembelajaran (siswa, suasana kelas, guru pelaku pembelajaran). Refleksi dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, dievaluasi guna menyempurnakan tindakan selanjutnya.

SIKLUS 1
Perencanaan 1. Menyusun RPP yang berkaitan dengan permasalahan 2. Mengempokkan siswa beranggotakan kedekatan tempat duduk; satu meja satu kelompok. 3. Menyiapkan alat peraga satu set tiap kelompok 4. Membuat LKS yang akan dikerjakan dalam proses pembelajaran 5. Menyiapkan alat penilaian proses untuk seluruh siswa. 6. Menyiapkan lembar pengamatan guru dan lembar pengamatan siswa 7. Menyiapkan daftar nilai untuk menghimpun data nilai siswa

Tindakan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pelaksanaan siklus pertama dirancang 2 X pertemuan @ 2 jam pelajaran atau 2 X 80 menit Langkah-langkah pertemuan pertama Guru memulai pelajaran dengan menginformasikan KD, tujuan pembelajaran, dan skenarionya. Guru menjelaskan materi ... dengan gunakan alat peraga, siswa dalam kelompoknya Guru membagi LKS untuk dikerjakan dalam kelompok Dengan bimbingan guru beberapa kelompok presentasi hasil dan ditanggapi kelompok lain

7. 8.

9.

Membuat kesimpulan bersama Guru membagikan soal tes untuk dikerjakan secara individu Guru mengakhiri pembelajaran

Pengamatan Pengamatan kepada siswa dilakukan oleh guru peneliti dan juga oleh guru kolaborator menggunakan lembar pengamatan siswa.
Pengamatan kepada guru peneliti dilakukan oleh guru kolaborator dengan menggunakan lembar pengamatan guru.

Refleksi Data 1. Reduksi Data Hasil pengamatan kepada guru dan kepada siswa diseleksi dan difokuskan ke arah tujuan. Data yang masuk direduksi dan diklasifikasi dalam kelompok data siswa dan data guru. Data Siswa Data yang berkenaan dengan siswa dikelompokkan dalam satu data pendukung. Data tersebut meliputi:

keaktifan siswa dalam pembelajaran keaktifan siswa dalam mengerjakan soal nilai yang diperoleh siswa

Data tersebut dianalisis untuk melakukan perbaikan dan perencanaan siklus kedua.

Data Guru Data guru meliputi:


cara menjelaskan menjelaskan penjumlahan bilangan bulat menggunakan alat peraga penguasaan materi Penguasaan kelas

Data tersebut dianalisis untuk melakukan perbaikan dan perencanaan siklus kedua. 2. Papan Data Data yang telah dikelompokkan dalam data pendukung dibuat dalam bentuk narasi atau tabel. 3. Penyimpulan Berdasarkan penyajian data tersebut diambil kesimpulan apakah X dapat meningkatkan Y

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Penjelasan tahap kegiatan yang akan dilakukan: persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan, serta lamanya waktu pelaksanaan. Umumnya dibuat dalam bentuk matrik seperti berikut.
Kegiatan
1

N o 1 2 3 4 5 6

Januari
2 3 4 5 1

Februari
2 3 4 1

Maret
2 3 4 5 1

Menyusun proposal
Menyusun Instrumen Menyusun RPP Memvalidasi Instrumen Merancang Pembelajaran Melaksanakan PBM dan Refleksi Menyusun Laporan Seminar Hasil Penelitian Pelaporan Hasil Penelitian V V V

7 8 9

Prakiraan Biaya
Alokasi biaya disusun berdasarkan pos-pos kegiatan dan volume pekerjaan pada masing-masing tahap kegiatan. Tahap kegiatan pada PTK adalah persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan. Jabarkan secara rinci pekerjaan yang harus dilakukan pada masing-masing tahap diikuti dengan perkiraan biaya. Alokasi biaya biasanya menyangkut pengadaan bahan dan alat penelitian: alat peraga, kertas, dan lainlain; biaya perjalanan: sewa kendaraan, konsumsi, akomodasi; biaya untuk menyusun laporan penelitian; biaya seminar (kalau hasil akan disebarluaskan); dan biaya lain-lain yang tidak terduga.

Ringkasan

Proposal PTK bermanfaat sebagai pedoman tertulis bagi guru yang akan melaksanakan penelitian. Modal dasar menyusun proposal PTK adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Proposal yang komunikatif adalah proposal yang mudah dipahami isinya oleh orang lain. Alur berpikir dalam menyusun proposal harus logis dan sistematis. Inti sari proposal adalah gagasan masalah yang akan diselesaikan, rencana pemecahan masalah, dan alasan tentang pentingnya masalah itu untuk diselesaikan.

Satu

langkah yang harus dilakukan setelah perumusan masalah dan sebelum penyusunan proposal adalah perencanaan tindakan. tindakan meliputi langkah-langkah: penyusunan hipotesis tindakan, penentuan indikator keberhasilan, dan penentuan tindakan. tindakan berada di Bab II bagian akhir, sedangkan indikator keberhasilan diuraikan di Bab III sebelum penyusunan siklus.

Perencanaan

Hipotesis

You might also like