You are on page 1of 55

PROPOSAL PENELITIAN MANDIRI

MODEL PENGINTEGRASIAN SISTEM APLIKASI KEUANGAN BERBASIS KOMPUTER DESKTOP, WEB DAN MOBILE (STUDI KASUS: SOFTWARE MYFAMILY ACCOUNTING)

Diajukan oleh: Ardiansyah, S.T.

Program Studi : Teknik Informatika FAKULTAS : TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Juli, 2009 Kepada: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Universitas Ahmad Dahlan
1

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

1. Identitas Penelitian a. Judul Penelitian

b. Bidang Ilmu c. Kategori Penelitian d. Jenis Penelitian 2. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap dan Gelar b. Fakultas/Program Studi c. Pangkat dan Golongan d. Jabatan Struktural e. Alamat e-mail/No.HP 3. Jumlah Anggota Peneliti 4. Lama Penelitian 5. Lokasi Penelitian 6. Biaya Penelitian

: Model Pengintegrasian Sistem Aplikasi Keuangan Berbasis Komputer Desktop, Web dan Mobile (Studi Kasus: Software MyFamily Accounting) : Teknologi : Reguler : Mandiri

: Ardiansyah, S.T. : Teknologi Industri/Teknik Informatika : Penata Muda/III.a : Dosen : ardian2007@gmail.com / 08156892648 : 0 orang : 8 bulan : Yogyakarta : Rp. 2.969.000

Yogyakarta, 28 Juli 2009 Menyetujui: Dekan Fakultas Teknologi Industri Ketua Peneliti,

Dr. Abdul Fadlil, M.T. NIY : 60960140 Kepala LPP

Ardiansyah, S.T. NIY: 60030476

Prof. Dr. Nurfina Aznam, S.U., Apt. NIP. 19561206.198103.2.002

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................i DAFTAR ISI...............................................................................................................ii ABSTRAK...................................................................................................................1 BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................2 A. Judul Penelitian................................................................................................2 B. Latar Belakang.................................................................................................2 C. Rumusan Masalah............................................................................................5 D. Rung Lingkup..................................................................................................5 E. Batasan Penelitian............................................................................................6 F. Tujuan Penelitian..............................................................................................6 G. Manfaat Penelitian............................................................................................7 H. Kajian Penelitian Terdahulu.............................................................................7 BAB II STUDI PUSTAKA.....................................................................................12 A. Application Integration..................................................................................12 1. Manfaat Application Integration........................................................12 2. Tipe-Tipe Application Integration.....................................................13 3. Memilih Tipe Application Integration...............................................15 4. Beberapa Kebutuhan Dalam Application Integration........................16 5. Model Application Integration...........................................................17 B. Web Service....................................................................................................18 C. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)...........................................................21 D. Mobile Network..............................................................................................22 E. Web Server.....................................................................................................25 F. Database Server.............................................................................................27 G. eXtensible Markup Language (XML)............................................................30 H. Simple Object Access Protocol (SOAP)........................................................32 I. MyFamily Accounting(R)...............................................................................34 J. Web Service Description Language (WSDL)................................................38 K. HyperText Transfer Protocol (HTTP)............................................................40 BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................44 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................47 LAMPIRAN PERSONALIA PENELITIAN............................................................49 LAMPIRAN JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN......................................50 LAMPIRAN PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN.................................................51 LAMPIRAN BIODATA PENELITI.........................................................................52
3

ABSTRAK

Penggunaan Personal Computer (PC), Internet dan mobile device sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat modern saat ini. Masing-masing perangkat tersebut memiliki fungsi serta kekurangan dalam memenuhi kebutuhan penggunanya. Perangkat-perangkat tersebut hadir untuk memenuhi kebutuhan penting masyarakat yang cenderung ingin selalu terkoneksi, portabel dan mudah untuk digunakan. Ketersediaan teknologi yang ada saat ini merupakan gabungan dari berbagai platform yang bila dilihat secara struktur sangat sulit untuk digabungkan dalam memenuhi kebutuhan pertukaran dan pengaksesan data. Padahal tuntutan ke depan fungsi-fungsi perangkat tersebut harus bisa saling membantu dalam memenuhi kebutuhan pengguna, sehingga menyebabkan terjadinya konvergensi antarperangkat tersebut. MyFamily Accounting merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak keuangan yang paling banyak digunakan saat ini yang dimanfaatkan dalam pengelolaan keuangan personal (Metasoft, 2008). MyFamily Accounting sejak awal memang dirancang dan dikembangkan untuk berjalan dalam platform tunggal yaitu desktop berbasiskan sistem operasi Windows. Sehingga dalam kaitannya atas kebutuhan konvergensi tersebut menjadi tantangan sekaligus permasalahan tersendiri bagi pihak pengembang yaitu Metasoft Technologies, apabila penggunanya yang ingin tetap bisa menggunakan aplikasi MyFamily Accounting di desktop, sekaligus bisa juga tetap menggunakannya dalam lingkungan Internet dan juga di perangkat mobile yang bisa dibawa-bawa ke mana saja. Penelitian ini dimaksudkan untuk membuat desain dan perancangan pengintegrasian sistem aplikasi keuangan MyFamily Accounting yang berbasis komputer desktop, web dan mobile yang nantinya diharapkan akan semakin memudahkan pengguna dalam mengelola keuangannya di mana saja, kapan saja dan dengan berbagai model perangkat apa saja yang tersedia. Guna mencapai tujuan tersebut dalam penelitian ini akan melakukan berbagai langkah-langkah yaitu menganalis kebutuhan pengguna, mengukur sejauh mana kebutuhan tersebut, membuat model sistem pengintegrasian datanya, analisis ketepatan teknologi dan mengujicoba model. Dalam tahap ini pula akan dibentuk model sub-sistem yaitu koneksitas antara desktop-web yang menggunakan jaringan Internet berbasis service oriented, kemudian web-mobile yang berjalan dalam jaringan telekomunikasi seluler dan terakhir mobile-desktop yang akan menggunakan transmisi nirkabel jarak pendek. Kemudian terakhir akan dibuat rancangan antarmuka pengguna (user interface) yang nantinya bisa diterapkan dalam pengembangan teknis. Dengan begitu, konvergensi keseluruhan sistem akan terbentuk dengan jelas dalam sebuah model pengintegrasian sistem aplikasi keuangan MyFamily Accounting beserta rancangan interface-nya di antara ketiga platform tersebut yaitu, desktop, web dan mobile. Kata kunci : pengintegrasian sistem, aplikasi keuangan, MyFamily Accounting, desktop- web-mobile
4

BAB I PENDAHULUAN

A. Judul Penelitian Model Pengintegrasian Sistem Aplikasi Keuangan Berbasis Komputer Desktop, Web dan Mobile (Studi Kasus: Software MyFamily Accounting)

B. Latar Belakang Kebutuhan akan alat bantu untuk pengelolaan keuangan di era sekarang sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Alat bantu tersebut mampu memudahkan dalam menyimpan histori transaksi keuangan, menyusun dan membuat laporan serta perhitungan keuangan secara otomatis sehingga sangat membantu para tenaga keuangan dalam mengelola keuangannya dengan lebih fleksibel. Saat ini terdapat beberapa alat bantu berupa aplikasi software pengelola keuangan yang dapat digunakan. Berdasarkan jenisnya maka aplikasi keuangan terbagi menjadi dua bagian, yaitu aplikasi keuangan untuk bisnis yang sering dikenal dengan software akuntansi dan aplikasi keuangan untuk pribadi/personal yang sering disebut personal finance software. Aplikasi keuangan untuk bisnis yang ada saat ini adalah Accurate, MYOB, QuickBooks, Zahir dan Microsoft Office Accounting. Sedangkan aplikasi keuangan untuk personal di antaranya adalah Microsoft Money, Quicken dan MyFamily Accounting. Perbedaan utama kedua jenis aplikasi keuangan tersebut terletak pada sasaran penggunanya. Aplikasi keuangan bisnis ditujukan untuk pengguna skala perusahaan, baik yang kelas kecil menengah (UKM) maupun skala besar (enterprise). Sedangkan aplikasi keuangan personal ditujukan bagi para perseorangan maupun keluarga. Saat ini di Indonesia, MyFamily Accounting merupakan aplikasi keuangan yang paling banyak digunakan, karena tercatat 8000 lebih pengguna aplikasi ini sekarang (Metasoft, 2008). MyFamily Accounting merupakan aplikasi keuangan personal yang pertama yang dikembangkan dalam bahasa Indonesia dan buatan perusahaan lokal. MyFamily Accounting merupakan software manajemen

keuangan yang khusus digunakan untuk mengelola keuangan pribadi/personal. Aplikasi ini sangat membantu keluarga dalam mengelola kuangan keluarga terutama keluarga yang tidak mengerti masalah pengelolaan keuangan. MyFamily Accounting memudahkan pengguna sehingga tidak perlu mencatat transaksi keuangan secara manual, menghitung berbagai perhitungan keuangan dengan kalkulator atau juga menggunakan spreadsheet seperti Microsoft Excel. Semuanya serba otomatis dan mudah dilakukan hanya dengan menggunakan aplikasi MyFamily Accounting. Selain itu, pengguna kapan saja dapat memantau kondisi keuangan keluarga, karena MyFamily Accounting disertai berbagai fasilitas grafik, indikator dan laporan keuangan yang sangat lengkap dan menarik layaknya sebuah perusahaan (Ardiansyah, 2008). Untuk bisa menggunakan MyFamily Accounting, pengguna hanya dapat mengoperasikannya pada komputer dekstop saja di PC/Laptop dengan sistem operasi Windows, dan untuk penyimpanan datanya menggunakan database Firebird 2.0. Dengan kondisi tersebut, bagi pengguna yang memiliki sistem operasi selain Windows seperti MAC, Linux, Unix dan sebagainya tentu tidak bisa menggunakan aplikasi ini. Begitu juga pengguna perangkat mobile seperti handphone, PDA, smartphone yang berbasis sistem operasi Symbian, Windows CE dan Android dan sebagainya juga tidak bisa menggunakan aplikasi MyFamily Accounting. Sudah diketahui bersama bahwa perangkat-perangkat teknologi informasi semacam PC (personal computer), Laptop, dan mobile saat ini telah menjadi pemakaian sehari-hari di tengah masyarakat. PC/Laptop digunakan untuk membantu pekerjaan sehari-hari mulai dari mengolah kata, membuat spreadsheet, mengakses Internet dengan web browser, membaca dan membalas pesan elektronik (email), mencetak dokumen, berkomunikasi dengan pengguna internet lainnya. Sedangkan perangkat mobile penekannya pada manfaat komunikasi, seperti telepon dan pesan singkat (SMS). Perkembangan perangkatperangkat tersebut semakin hari semakin menipiskan perbedaan fungsi-fungsi di antara perangkat tersebut, karena saat ini perangkat mobile yang biasanya dianggap memiliki fungsi yang sangat terbatas sudah menyediakan berbagai fitur yang dapat digunakan seperti halnya di PC/Laptop. Sehingga dapat
6

dikatakan telah terjadi konvergensi antara fungsi-fungsi komputer desktop, web dan mobile device. Bila dikaitkan dengan kondisi di atas, maka keberadaan aplikasi MyFamily Accounting saat ini tentu saja belum mampu menyediakan fitur maupun teknologi yang bisa digunakan pada platform web dan mobile. Cepat atau lambat, pengguna akan menuntut adanya penyesuaian aplikasi MyFamily Accounting yang bisa diakses dan dioperasikan pada platform berbasis web dan mobile. Lambat dalam antisipasi penyediaan fitur atau teknologi tersebut bisa menyebabkan pengguna akan mengeluh bahkan bukan tidak mungkin akan beralih ke aplikasi produk lain yang telah menyediakan fitur teknologi tersebut. Salah satu dampak yang dirasakan adalah misalnya dalam hal pemenuhan aspek input data untuk transaksi yang terjadi di luar rumah. Banyak pengguna yang melakukan transaksi keuangan pribadi ketika di luar rumah atau dengan kata lain dalam kondisi bergerak (mobile), yang artinya pada waktu itu berarti sedang jauh dari perangkat komputer desktop. Tentu saja dengan kondisi tersebut menjadi hambatan tersendiri bagi para pengguna yang mengalaminya, karena akan mengalami resiko kehilangan data yang tidak tersimpan dengan baik. Begitu pula web yang berjalan dalam medium internet telah digunakan oleh masyarakat luas di dunia. Data dari Internet World Stats tercatat 360 juta lebih pengguna Internet di dunia dan 25 juta pengguna Internet di Indonesia saat ini (Internet World Stats, 2008). Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan sebuah penelitian untuk menentukan suatu model integrasi sistem aplikasi keuangan yang dalam hal ini adalah software MyFamily Accounting yang nantinya bisa juga digunakan dan diakses lewat web di Internet dan perangkat mobile. Dengan perangkat mobile seperti handphone, smartphone maupun PDA, pengguna diberi kemudahan untuk mencatat segala transaksi yang terjadi di luar rumah begitu pula dapat mengetahui laporan-laporan keuangannya. Untuk memasukkan data ke aplikasi pengelola keuangan keluarga seperti MyFamily Accounting tidak perlu harus mencatat segala transaksi yang terjadi diluar rumah dengan menggunakan kertas, melainkan data dapat dicatat dan disimpan pada perangkat PDA yang bersistem operasi Windows Mobile. Segala transaksi dapat disimpan kemudian
7

setelah sampai di rumah hanya mengirimkan data yang tersimpan di perangkat PDA dengan menggunakan kabel data, maupun melalui jaringan nirkabel jarak pendek seperti blutetooth atau infrared ke komputer yang kemudian data pada aplikasi MyFamily Accounting dapat ter-update tanpa memasukkan data melaui keyboard kembali. Begitu pula dengan penggunaan web, nantinya pengguna akan dapat menggunakan web sebagai sarana mencatat transaksi keuangan dan melihat laporan keuangan pribadinya. Dengan begitu, diharapkan nantinya MyFamily Accounting dapat menyesuaikan dan mengikuti perkembangan konvergensi perangkat-perangkat PC, web dan mobile dengan ketersediaan portabilitas data yang ada tanpa melakukan perubahan besar dalam struktur teknologi internal yang telah dikembangkan selama ini.

C. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat dikemukakan beberapa rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Pengguna yang terbiasa menggunakan perangkat mobile ketika sedang di luar rumah, kesulitan dalam mencatat traksaksinya yang terjadi di luar karena aplikasi MyFamily Accounting yang mereka gunakan belum memiliki aplikasi dalam versi mobile. 2. Pengguna yang sering menggunakan media web untuk akses Internet tidak bisa mencatat transaksinya secara langsung, karena aplikasi MyFamily Accounting belum menyediakan bentuk aplikasinya di Internet. 3. Aplikasi keuangan MyFamily Accounting belum mampu menyediakan fitur maupun teknologi sambungan yang bisa digunakan bersama pada platform web dan mobile sehingga data-data transaksi keuangan pengguna dapat dipertukarkan antar perangkat komputer desktop, web dan mobile.

D. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah: 1. Dari isi stakeholder : Pengguna MyFamily Accounting Pengembang aplikasi MyFamily Accounting
8

2. Dari sisi sistem: Aplikasi MyFamily Accounting Personal Computer Internet Mobile Method-method yang digunakan hanya mencakup display_laba/rugi, display_kekayaan,

input_pemasukan, input_pengeluaran.

E. Batasan Penelitian Pada penelitian ini akan dibatasi hanya pada pembuatan model pengintegrasian sistem aplikasi keuangan berbasis komputer desktop, web dan mobile dengan studi kasus pada software MyFamily Accounting disertai rancangan antarmuka (interface) yang nantinya bisa dikembangkan dalam bentuk teknis. Penelitian ini tidak sampai pada tahap implementasi pengembangan aplikasi.

F. Tujuan Penelitian 1. Terwujudnya rancangan model integrasi sistem aplikasi MyFamily Accounting bagi pengguna perangkat mobile yang bisa dihubungkan dengan platform desktop dan web. 2. Terwujudnya rancangan model integrasi sistem aplikasi MyFamily Accounting bagi pengguna Internet yang bisa dihubungkan dengan platform desktop dan web. 3. Terwujudnya rancangan model pengintegrasian sistem aplikasi keuangan MyFamily Accounting yang dapat digunakan pada platform desktop, web dan mobile. 4. Terwujudnya rancangan user interface sistem aplikasi yang dapat diimplementasikan secara teknis dalam pengintegrasian sistem secara keseluruhan.

G. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pengguna Bagi para pengguna aplikasi MyFamily Accounting dapat membantu dalam mengelola keuangannya dengan lebih fleksibel, karena bisa diakses dan digunakan di mana saja dan kapan saja. 2. Bagi Pengembangan IPTEK Dengan penelitian ini nantinya diharapkan akan menambah bentuk model pengintegrasian sistem yang multi platform, sehingga akan membantu dalam penelitian berikutnya yang bersifat implementasi maupun dalam bentuk studi kasus lain. 3. Bagi Peningkatan Nilai Ekonomi Dengan semakin mudahnya para pengguna menggunakan aplikasi berbasis desktop, web dan mobile secara tidak langsung akan dapat memicu pertumbuhan pengguna Internet, penjualan perangkat-perangkat komputer desktop dan mobile. Di samping sisi lain penjualan aplikasi MyFamily Accounting akan bisa terdongkrak dikarenakan nilai tambah dari hasil pengintegrasian tersebut.

H. Kajian Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya (Ardiansyah, Pujiyono, W., Madan, M., 2008) menghasilkan kesimpulan bahwa telah dihasilkan sebuah perangkat lunak baru untuk penyimpan data sementara pada perangkat mobile untuk aplikasi pengelola keuangan di komputer dengan menggunakan tools Visual Studio 2005 yang berjalan pada platform Windows Mobile. Perangkat lunak yang telah dihasilkan mampu dipakai sebagai penyimpan data sementara pada perangkat mobile untuk aplikasi keuangan di komputer, serta memberikan kemudahan dalam input transaksi keuangan dan menyimpan data transaksi keuangan sementara pada PDA. Selanjutnya diberikan saran-saran yang dapat peneliti sampaikan berkaitan dengan aplikasi penyimpanan data sementara pada perangkat mobile, antara lain :

10

1. Pengiriman data dari PDA ke komputer masih menggunakan kabel data, untuk penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan menggunakan bluetooth atau infra merah sebagai media pengirim data. 2. Data akun tidak dapat ditambah atau dikurangi melalui PDA tetapi data akun tersebut dapat ditambah dan dikurangi hanya melalui aplikasi MyFamily Accounting yang ada di komputer. Untuk itu penelitian lanjutannya diharapkan bisa melakukan penambahan dan pengurangan akun di PDA secara langsung.

Gambar 1. Hasil Implementasi Penyimpanan Data Sementara pada Perangkat PDA Berbasis Windows Mobile (Ardiansyah, 2008)

Selanjutnya pada penelitian yang telah berhasil mengimplementasikan web service pada aplikasi pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) mahasiswa. Dengan desain rancangan aplikasinya dapat dilihat seperti gambar berikut (Laksito, 2006).

11

MsSQL Database

method web-service Apache - PHP Server get_infokrs get_mhs get_mktsd get_krs

Database Akademik

Method web-service dalam format WSDL

VB.NET Baca Data & Input KRS

File XML

Proses pada Client

Laporan Pengisian KRS

Gambar 2. Arsitektur implementasi web service untuk aplikasi pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) (Laksito, 2006)

Dari hasil penelitian penelitian tersebut didapat sebuah sistem yang menyimpan terdiri dari aplikasi berbasis desktop sebagai client yang dikembangkan dengan berbasis pada VB.NET. Sisi server dibuat berbasis web server Apache dan database server MySQL dengan beberapa method untuk web service antara lain; get_infokrs, get_mhs, get_mktsd dan get_krs. Dengan mempertimbangkan kedua hasil penelitian terdahulu tersebut, maka penelitian ini nantinya bermaksud akan mengembangkan sebuah model pengintegrasian yang lebih komprehensif. Lebih lanjut lagidengan

memperhatikan beberapa hal yaitu: a. Karena database yang digunakan pada aplikasi MyFamily Accounting di komputer desktop adalah Firebird 2.0 dengan development tools berupa Borland Delphi, sedangkan pada penelitian sebelumnya (Laksito, 2006) pada sisi desktop tidak menggunakan database server dan development tools menggunakan VB.NET.

12

b.

Penelitian sebelumnya (Ardiansyah, 2008) mengembangkan aplikasi mobile berbasis Windows CE menggunakan Visual C# 2005. Dari sisi platform, aplikasi berbasis ini tidak bisa digunakan pada jenis perangkat mobile lain. Sehingga perlu dicari berbagai alternatif devleopment tools yang bisa kembangkan yang nantinya aplikasi tersebut bisa digunakan secara lintas platform. Selain itu untuk proses transfer data masih menggunakan kabel data, sehingga perlu dikaji dan diperluas dengan penggunaan proses transfer data yang lain seperti jaringan nirkabel jarak pendek seperti infrared dan bluetooth.

c. Kedua penelitian sebelumnya belum memasukkan pengembangan koneksi antara perangkat mobile dan web. d. Kedua penelitian tersebut belum memasukkan aspek pemilihan teknologi yang digunakan. Hal ini penting karena nantinya diharapkan dapat menghasilkan sebuah model yang ideal pagi pengembangnya kelak.

Dengan memperhatikan berbagai hal, mulai dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah dan kajian penelitian terdahulu. Selanjutnya diperoleh sebuah usulan model pengintegrasian sistem aplikasi keuangan berbasis komputer desktop, web dan mobile seperti yang digambarkan gambar 3 berikut ini.

13

Gambar 3 Usulan model pengintegrasian sistem aplikasi keuangan berbasis komputer desktop, web dan mobile

Dari gambar 3 tersebut dapat dijelaskan beberapa hal terkait usulan model pengintegrasian tersebut: 1. Terdapat dua database server yang digunakan, yaitu di sisi desktop dan di sisi server. 2. Adanya hubungan data antara aplikasi di perangkat mobile dengan desktop menggunakan sambungan nirkabel bluetooth. 3. Adanya hubungan data antara aplikasi di perangkat mobile dengan web melalui sambungan Internet nirkabel. 4. Method-method yang akan dikembangkan adalah display_laba/rugi, display_kekayaan, input_pemasukan, input_pengeluaran. Seluruh method tersebut akan coba dirancang pada ketiga platform desktop, web dan mobile tersebut.

14

BAB II STUDI PUSTAKA

A. Application Integration Application integration yang terkadang disebut Enterprise Application Integration (EAI) adalah proses yang dilakukan untuk mengambil dan membawa data atau fungsi dari program aplikasi bersama-sama dengan program aplikasi lain. Di mana pun program-program aplikasi tersebut berada, proses yang ada biasanya dengan memanfaatkan aplikasi dari middleware, yang bisa berupa paket aplikasi yang dibuat oleh sebuah vendor atau dibuat dengan penyesuaian sendiri (custom). Tantangan umum yang dihadapi bagi suatu enterprise adalah pada masalah pengintegrasian program-program yang sudah ada (maupun program warisan terdahulu) dengan program baru atau bahkan juga dengan program yang berbasis web service yang diperoleh dari dari perusahaan lain (Microsoft, 2003).

1. Manfaat Application Integration Pengintegrasian aplikasi yang efektif dapat memberikan perusahaan yang dalam hal ini sebagai pengguna dengan berbagai keuntungan bisnis antara lain: a. Membuat aplikasi nantinya dapat diperkenalkan kepada organisasi dengan lebih efektif dan berbiaya murah. b. Memudahkan dalam hal pengubahan proses-proses bisnis yang dibutuhkan organisasi/perusahaan. c. Menyediakan lebih banyak kanal-kanal penyaluran (delivery channel) bagi suatu organisasi. d. Memudahkan dalam hal pehambahan langkah-langkah otomatis ke dalam proses-proses bisnis yang sebelumnya biasa dilakukan dengan intervensi manual

15

2. Tipe-Tipe Application Integration Pengintegrasian aplikasi dapat dikategorikan ke dalam tiga tipe (Microsoft, 2003): a. Integrasi aplikasi secara manual Tipe integrasi ini mengharuskan orang-orang seperti pegawai dan pelanggan agar berperan sebagai interface di antara aplikasi sehingga memungkinkan pengintegrasian di antara kedunya. Bentuk dari

pengintegrasian aplikasi seperti ini sudah jamak terlihat. Sebagai contoh, lihatlah bagian customer service di perusahaan yang mengambil informasi dari publik. Orang-orang dapat saja memasukkan informasi yang sama ke dalam sistem yang berbeda-beda dan membaca informasi dari sistemsistem tersebut untuk memberi tanggapan terhadap permintaan yang diajukan pelanggan. Dalam kasus lain, seseorang bisa saja ingin membaca informasi mengenai pelanggan dari satu database, dan untuk itu memasukkan kembali data tersebut ke dalam databasei lain yang digunakan untuk tujuan yang berbeda pula. Tipe pengintegrasian aplikasi seperti ini hanya membutuhkan investasi teknologi yang sangat minim. Kebutuhan investasi ini akan semakin membesar seiring dengan semakin besar dan kompleksnya organisasi tersebut sehingga membuat kemungkinan terjadinya

ketidakakuratan data semakin besar untuk terjadi. Seiring dengan bertambahnya jumlah data yang ada yang tentu pula menjadi semakin kompleks, atau bertambahnya juga aplikasi-aplikasi yang digunakan, organisasi akan memerlukan tambahan orang untuk memelihara dan mengelola berbagai macam aplikasi yang dimiliki tersebut. Suatu arsitektur lingkungan aplikasi yang sangat bergantung pada

pengintegrasian manual biasanya sangat tidak efisien, dan tidak akan tumbuh dengan mudah seiring dengan arsitektur lingkungan aplikasi yang lebih banyak menggunakan teknik-teknik otomatisasi.

16

b. Integrasi aplikasi secara semi-otomatis Tipe integrasi semi-otomatis ini mengkombinasikan beberapa langkah yang dilakukan secara manual dengan cara otomatis. Orang-orang dapat saja dilibatkan dalam suatu kondisi yang terkait dengan solusi otomatis yang akan dijalankan terlalu sulit atau terlalu mahal untuk diimplementasikan, atau juga organisasi membutuhkan seseorang untuk membuat suatu keputusan. Sebagai contoh misalnaya organisasi membutuhkan seorang manajer untuk menerima seluruh biaya klaim dari pelanggan/nasabah. Dalam kasus ini, seluruh langkah-langkah sebelum dan sesudah melalui persetujuan pihak manajer dapat dilakukan secara otomatis, akan tetapi di tengah-tengah proses tersebut diperlukanlah peran seseorang tersebut. Dengan kata lain intervensi/peran manusia diperlukan untuk mentransformasi data yang dibutuhkan oleh sistem lain. Tipe pengintegrasian aplikasi semi otomasi membutuhkan investasi teknologi yang lebih besar, namun sekali saja investasi tersebut terpenuhi dampak positinya adalah berkurangnya jumlah orang yang dilibatkan dalam pengintegrasian aplikasi-aplikasi tersebut. Mengurangi keterlibatan manusia dalam proses ini akan mengurangi biaya yang dikeluarkan dan akan meningkatkan kehandalan dan daya tahan sistem.

c. Integrasi aplikasi secara full otomatis Tipe integrasi full otomatis akan membuang seluruh tenaga manusia dari keseluruhan proses bisnis, walaupun mereka dibutuhkan untuk memelihara solusi yang ada. Tipe integrasi seperti ini terdiri dari aplikasi-aplikasi yang berhubungan/berkomunikasi melalui beberapa rangkaian interface dan adapter. Sebagai contoh, ada dua database yang akan saling berbagi data, yang mana dari database pertama akan secara otomatis ditransformasikan untuk selanjutnya disimpan ke database kedua tanpa ada keterlibatan satu orang pun. Meskipun tipe pengintegrasian semacam ini telah menghilangkan ketergantungan kepada manusia, namun sistem seperti ini konsekuensinya harus dimiliki dan diterapkan dengan investasi yang cukup mahal dan
17

mungkin saja tidak praktis bagi beberapa bisnis tertentu. Dalam situasi tertentu organisasi bisa saja tetap membutuhkan orang-orang untuk membuat keputusan bisnis, dan bahkan juga akan lebih efisien sekiranya memiliki seseorang yang ditugaskan untuk mengendalikan proses teknis. Untuk alasan inilah organisasi harus memutuskan dengan tepat mana pengintegrasian aplikasi yang bisa tepat diterapkan dengan berdasarkan pada kasus per kasus yang dihadapi.

3. Memilih Tipe Application Integration Masing-masing tipe pengintegrasian memiliki pertimbangan biaya dan manfaat tersendiri yang bisa dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tipe Application Integration Manual Biaya Manfaat

Semi Otomatis

Biaya tenaga kerja yang dibutuhkan lebih tinggi. Tingkat kesalahan yang bisa dilakukan oleh tenaga kerja tersebut cukup tinggi. Biaya teknologi yang lebih tinggi untuk implementasinya. Terutama pada tingkat kesalahan pada waktu perancangan dan implementasi Biaya implementasi yang sangat besar. Terutama kesalahan bisa terjadi pada saat perancangan.

Dibutuhkan hanya sedikit perubahan dari teknologi yang sudah ada sekarang.

Full Otomatis

Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit. Pada saat implementasi lebih sedikit kesalahan yang disebabkan oleh tenaga manusia. Waktu pemrosesan yang lebih cepat Biaya tenaga kerja yang sangat sedikit (hampir tidak ada). Nyaris tidak ada kesalahan yang disebabkan manusia pada waktu implementasi. Walau tidak melibatkan tenaga manusia dalam pembuatan keputusan yang berkaitan dengan proses-proses bisnis, akan tetapi prosesnya berlangsung dengan lebih cepat
18

Tabel 1. Hubungan Antara Tipe Application Integration dengan biaya serta manfaatnya (Microsoft, 2003)

4. Beberapa Kebutuhan Dalam Application Integration Melakukan pengintegrasian aplikasi tidaklah mudah. Secara khusus suatu kondisi yang mendukung pengintegrasian aplikasi paling tidak bisa memenuhi beberapa kebutuhan di bawah ini: a. Mampu menjalin hubungan antara platform yang berbeda-beda b. Memproses aturan bisnis (business rule) yang rumit dan kompleks, termasuk kompleksitas transformasi data. c. Mendukung proses-proses bisnis, mulai dari proses bisnis yang pendek hingga yang sangat panjang. Termasuk memproses data-data lama yang diproses melalui bagian-bagian organisasi yang berbeda-beda. d. Memiliki kemampuan untuk memodifikasi proses-proses bisnis yang telah ada atau menciptakan proses bisnis baru dikarenakan adany perubahan tujuan dan sasaran bisnis. e. Kemampuan untuk menyesuaikan terhadap perubahan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan tujuan maupun sasaran bisnis. Untuk memenuhi kebutuhan di atas, proses pengintegrasian seharusnya : a. Memiliki interface yang sama dimana antar aplikasi-aplikasi tersebut bisa berkomunikasi dengan menggunakan business semantics untuk meminta layanan dari web service. b. Menyediakan permintaan service pada tingkatan fungsional atau data bagi aplikasi-aplikasi yang tidak mendukung penggunaan business semantics. c. Menggunakan sekumpulan aturan proses dan service yang sama untuk menjamin konsistensi dan penggunaan kembali beberapa service dalam pengintegrasian.

19

d. Mampu menggunakan kembali beberapa transport protocol yang telah ada dalam suatu organisasi e. Memisahkan transport protocol tersebut dari teknologi-teknologi yang ada dengan memanfaatkan interface.

5. Model Application Integration Semakin bertambahnya tingkatan otomatisasi biasanya mengakibatkan bertambahnya pula jumlah informasi yang berjalan di antara aplikasi-aplikasi. Guna mengantisipasi hal ini, suatu organisasi harus mempertimbangkan jumlah aplikasi yang mereka miliki dan bagaimana pengintegrasian terjadi di antara aplikasi tersebut. Dalam pengintegrasian aplikasi secara otomatis, ada dua piliham model yang bisa digunakan, yaitu (Microsoft, 2003) : a. Model point-to-point Model ini menggambarkan sebuah struktur sistem yang

terdesentralisasi dimana tiap-tiap aplikasi berkomunikasi secara langsung dengan aplikasi yang lainnya. Tipe integrasi model ini sangat cocok bagi organisasi yang memerlukan pengintegrasian beberapa aplikasi dengan jumlah service yang sedikit.

Gambar 4. Model application integration secara point-to-point (Microsoft, 2003)


20

b. Model Hub Model ini menyediakan struktur yang lebih tersentralisasi, di mana terdapat hub yang ditempatkan di antara aplikasi-aplikasi tersebut dan tiaptiap aplikasi berkomunikasi melalui hub dan tidak berkomunikasi secara langsung dengan aplikasi. Setiap aplikasi yang ingin berkomunikasi dengan aplikasi yang lain cukup menggunakan sebuah interface dan jalur koneksi ke integration hub.

Gambar 5. Model application integration secara hub (Microsoft, 2003) Untuk melakukan pengintegrasian aplikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yang umum dilakukan adalah misalnya dengan web service, Extract, Transform and Load (ETL), communicationg message protocols, screen scraping, program calls, direct data access, file transfper dan human involvement (Microsoft, 2003). B. Web Service (Lucky, 2008) menjelaskan dalam bukunya bahwa pada masa sekarang ini perangkat keras, sistem operasi, aplikasi hingga bahasa pemrograman semakin beraneka ragam jenisnya. Keadaan tersebut dapat menimbulkan masalah dalam proses proses pertukaran data antarperangkat yang menggunakan aplikasi dan platform berbeda. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, diciptakanlah web service. Menurut W3C (World Wide Web Consortium), organisasi yang mengembangkan standar-standar dalam dunia web,

mendefinisikan web service sebagai berikut (Weerawarana, 2005):

21

A software system designed to support interoperable machine-to-machine interaction over a network. It has an interface described in a machineprocessable format (specifically WSDL). Other systems interact with the Web service in a manner prescribed by its description using SOAP messages, typically conveyed using HTTP with XML serialization in conjunction with other Web-related standards.

Arsitektur Web Service Terdapat tiga service utama yang saling berkaitan pada web service sehingga membentuk sebuah arsitektur, yaitu service provider, service registry dan service requestor. Ketiganya berinteraksi dengan menggunakan operasi publish, find dan bind. Prosedurnya adalah sebagai berikut (Aji, 2008): a. Service provider sebagai penyedia akses pada web service yang mempublikasikan service description pada service registry b. Service requestor yag mencari service description pada service registry dan menggunakan informasi yang ada pada description untuk mengikat service yang digunakan.

Gambar 6. Arsitektur web service (Aji, 2008)

22

Web service terdiri dari fungsi atau method yang terdapat pada sebuah server yang dapat dipanggil oleh klien dari jarak jauh. Untuk memanggil methodmethod tersebut, pengguna bebas menggunakan aplikasi yang dibuat dengan bahasa pemrograman apa saja yang dijalankan di atas platform sistem operasi apa saja dan aplikasi yang berbeda satu sama lain. Sehingga satu sama lain dapat saling bertukar data dan informasi dengan mudah (Lucky, 2008). Dengan penggunaan web service juga memberikan banyak kelebihan dan fleksibilitas, antara lain (Lucky, 2008): 1. Lintas Platform Penggunaan web service memungkinkan komputer-komputer yang berbeda sistem operasi dapat saling bertukar data. Sebaga contoh, jika pengguna ingin mengakses sebuah web service, sistem operasi yang digunakan tidak perlu sama dengan sistem operasi yang digunakan oleh web service tersebut. Yang perlu pengguna ketahui hanyalah method apa saja yang disediakan oleh web service tersebut. 2. Language Independent Sebuah web service dapat diakses menggunakan bahasa pemrograman apa saja. Web service yang dibuat dengan PHP misalnya, bisa diakses oleh berbagai bahasa pemrograman lain seperti JSP, Delphi, Java dan VB.NET. Bahkan web service juga bisa diakses oleh perangkat mobile seperti handphone, PDA maupun smartphone yang berbasis sistem operasi Symbian maupun Windows CE. 3. Jembatan Penghubung dengan Database Pada umumnya sebuah aplikasi memerlukan driver database agar bisa melakukan koneksi ke sebuah database. Web service dapat dijadikan sebagai jembatan penghubung antara aplikasi dengan database. Dengan memanfaatkan web service sebagai jembatan penghubung, sebuah aplikasi tidak lagi memerlukan driver database dan tidak perlu mengetahui database apa yang digunakan oleh server serta bagaimana struktur database tersebut jika ingin mengaksesnya.

23

Gambar 7. Web service sebagai jembatan penghubung aplikasi dengan database (Lucky, 2008)

C. Jaringan Nirkabel (Wireless Network) Pola kehidupan masyarakat sekarang yang selalu bergerak (mobile) menuntut pula kemampuan perangkat-perangkat seperti komputer, laptop, PDA, handphone dan sebagainya yang mampu digunakan dalam kondisi mobile tersebut tanpa terhambat oleh infrastruktur komunikasi jaringan yang ada. Bagi pengguna-pengguna seperti ini, komunikasi nirkabel (wireless) merupakan jawabannya (Tanenbaum, 2000). Dalam beberapa tahun terakhir ini, industri komunikasi nirkabel telah tumbuh secara eksplosif. Ada banyak standar untuk jaringan nirkabel jangka pendek, namun ada tiga standar utama yang biasa digunakan yaitu dari Infrared Data Association (IrDA), teknologi nirkabel Bluetooth dan wireless local area network (WLAN). Dengan adanya jaringan komunikasi nirkabel membuat perangkat komputer dan komunikasi dapat digunakan hampir di mana saja. Pertumbuhan perangkat-perangkat mobile internet menjadi bukti bahwa jaringan nirkabel itu sifatnya sangat fleksibel dan mudah diterapkan. Tabel berikut ini memperlihatkan perbandingan dari teknologi jaringan nirkabel ada saat ini (Thompson, 2008): Fitur dan Fungsi Tipe koneksi IrDA Wireless LAN Infrared, lurus dan Spektrum tersebar antartitik komunikasi saling berhadapan Optikal 850-900 Frekuensi radio 2.4 Bluetooth Spektrem tersebar

Spektrum

Frekuensi
24

GHz (5 GHz untuk radio 2.4 GHz 802.11a/n) Transmisi tenaga 40-500 mW/Sr 100 mW 10-100 mW Transfer data 9600 bps-16 Mbps 11 Mbps (54 Mbps 3 Mbps maksimum (sangat jarang) untuk 802.11a, 802.11g) Jangkauan 1 meter 100 meter 10-100 meter Perangkat yang 2 Terkoneksi melalui 8 (aktif), 200 didukung sebuah titik akses (pasif) (access point) Kanal suara Tidak Tidak Ya Addressing 32-bit ID fisik 48-bit MAC 48-bit MAC Tabel 2. Perbandingan teknologi jaringan nirkabel (Thompson, 2008) D. Mobile Network Dari tahun ke tahun teknologi mobile network telah mengalami evolusi mulaid ari sistem analog hingga ke sistem digital. Perkembangan ini dikategorikan menjadi beberapa standar teknologi di setiap generasi, yaitu: a. IG Technology (First-Generation) berkembang sebelum tahun 1997: Advance Mobile Phone System (AMPS) di Amerika Utara, Total Access Communication System (TACS) di United Kingdom, Nippon Telegraph & Telephone (NTT) di Jepang, Code Division Multiple Access One (CDMAONE) b. 2G (1997-1999): Global System for Mobile Communication (GSM) yang merupakan standar yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, Code Division Multiple Access 2000 (CDMA2000) dan High Speed Circuit Switched Data Technology (HSCSD). c. 2.5G (1999-2002): General Packet Radio System (GPRS) dan Enhanced Data Rate for GSM Evolution (EDGE) d. 3G (2002-Sekarang): Universal Mobile Telephone Standard (UMTS).

nm

25

Fitur dan Layanan Mobile Network Masing-masing standar teknologi mobile yang digunakan memiliki fungsi dan layanan masing-masing beserta kelebihan dan kekurangannya. Di bawah ini dijelaskan dua standar umum yang digunakan di dunia (Ardiansyah, 2003). a. GSM GSM merupakan teknologi generasi kedua dalam dunia komunikasi mobile. Yang membangun standar GSM ini adalah anggota dan tim teknis dari The European Telecommunications Standard Institute (ETSI) Layanan yang disediakan oleh GSM adalah Teleservices, Data Services (browsing Internet, SMS, fax, secure corporate LAN access) dan juga terdapat fasilitas tambahan seperti call forwarding, call barring, call identification, call waiting, dan multiparty conversation. Kelemahan yang paling besar dari GSM adalah karena kecepatannya rendah sehingga untuk ke depan diprediksikan teknologi GPRS bakal menggantikan GSM ini, karena GPRS memiliki bandwidth dan kecepatan yang tinggi. b. GPRS GPRS merupakan teknologi 2G yang telah meramaikan maraknya standar jaringan mobile yang sudah ada, seperti GSM dan TDMA. Kecepatan transaksi data diharapkan dapat naik dari 9.6 Kbps menjadi 115 Kbps. GPRS memiliki kemampuan menampilkan foto dan video dengan kecepatan tinggi. Kemampuan tambahan yang dimiliki GPRS adalah Pertama, dapat memelihara keutuhan komunikasi data dan suara pada saat sedang bergerak. Kedua, pengguna dapat segera terhubung ke nomor yang dituju kapan saja jika diinginkan tidak tergantung pada lokasi mana berada sekarang tanpa mengalami delay yang lama. Ketiga, dengan tingkat kecepatan tingkat tinggi yang dimiliki GPRS sangat memungkinkan untuk mengunduh file. Fitur yang dimiliki oleh GPRS adalah dapat mengakses Internet, Intranet, menggunakan email dan fax, dan Unified Messaging. Selain itu terdapat beberapa layanan tambahan seperti e-commerce, banking, balance checking, transfer antarrekening, pembayaran tagihan dan perdagangan valas.

26

c. 3G 3G mendukung komunikasi nirkabel berkecepatan tinggi untuk mendukung akses multimedia, data dan video. Beberapa kemampuan yang dimiliki jaringan 3G adalah (Stallings, 2007): 1) Kualitas suara yang setara dengan PSTN 2) Data rate mencapai 144 Kbps bagi pengguna di area yang luas 3) Datara rate mencapai 384 Kbps bagi pengguna di aera yang kecil 4) Mendukung kecepatan hingga 2.048 Mbps untuk penggunaan di perkantoran (SOHO) 5) Data rate yang simetris dan asimetris 6) Mendukung layanan packet-switched dan circuit-switched 7) Interface yang adaptif agar bisa digunakan untuk Internet 8) Penggunaan yang lebih efisien pada spektrum yang tersedia 9) Mendukung berbagai model dan perangkat/perlengkapan mobile 10) Terbuka dan mampu beradaptasi dengan service dan teknologi yang baru. Seiring dengan perkembangan jaringan dan perangkat mobile itu sendiri ditambah pula ketersediaan perangkat mobile yang memiliki fitur pendukung yang lengkap, memungkinkan para pengguna saat ini dapat pula menggunakan akses Internet lewat perangkat genggam tersebut, atau yang lebih dikenal dengan mobile web. Mobile web merupakan service di web/Internet yang berbasis browser seperti halnya World Wide Web, WAP dan i-Mode dengan menggunakan perangkat bergerak (mobile) seperti telepon seluler, PDA maupun perangkat genggam yang sifatnya portabel lainnya yang bisa tersambung ke jaringan publik (public network) (Wikipedia, 2009). Seperti halnya web berbasis komputer/desktop, agar bisa dimanfaatkan maka mobile harus memiliki konten yang umumnya berupa aplikasi. Saat ini banyak terdapat aplikasi berbasis mobile yang bisa digunakan seperti chat, games, finance dan lain sebagainya. Konten-konten berbasis mobile tersebut juga dikembangkan dengan

menggunakan berbagai macam tools bahasa pemrograman seperti .NET, J2ME, WAP/WML.

27

E. Web Server Web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan dari protokol HTTP atau HTTPS dari komputer klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya (melayani permintaan) klien berupa respon HTTP dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Web server yang terkenal di antaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan web server antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Windows. Web server memiliki fitur-fitur dasar yang sama seperti (Pahlevi, 2008): 1. HTTP (HyperText Transfer Protocol) Setiap program web server bekerja dengan menerima permintaan HTTP dari klien, dan memberikan respon HTTP ke klien tersebut. Respon HTTP biasanya mengandung dokumen HTML tetapi dapat juga berupa berkas raw, gambar, dan berbagai jenis dokumen lainnya. Jika terjadi kesalahan permintaan dari klien atau terjadi masalah saat melayani klien maka web server akan mengirim respon kesalahan yang dapat berupa dokumen HTML atau teks yang memberi penjelasan penyebab terjadinya kesalahan. 2. Logging Umumnya setiap web server mempunyai kemampuan untuk melakukan pencatatan/logging terhadap informasi detil mengenai permintaan klien dan respon dari web server dan disimpan dalam berkas log, dengan adanya berkas log ini maka akan memudahkan web master untuk mendapat statistik dengan menggunakan tool log analizer.

28

Pada penggunaan sehari-hari banyak web server mengimplementasikan fitur-fitur berikut (Pahlevi, 2008) : 1. Otentifikasi Fitur untuk mengotorisasi suatu permintaan dari klien sebelum menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh web server (biasanya user dan password) 2. Penanganan konten statis (berkas tersimpan pada file sistem server) dan konten dinamis dengan mendukung satu atau lebih antara muka yang sesuai (SSI, CGI, SCGI, FastCGI, JSP, PHP, ASP, ASP.NET, Server API seperti NSAPI, ISAPI dsb). 3. Dukungan HTTPS (dengan SSL, atau TSL) yang memungkinkan koneksi yang aman (dengan enkripsi) ke server pada port 433 berbeda dengan koneksi HTTP biasa di port 80. 4. Kompresi Konten (misal menggunakan enkoding gzip) untuk mengurangi waktu respon server sehingga penggunaan pita data /Bandwith menjadi lebih hemat. 5. Virtual Hosting yang berguna untuk melayani banyak website hanya dengan menggunakan satu alamat IP. 6. Dukungan berkas berukuran besar, berfungsi untuk mendukung berkas yang memiliki ukuran lebih dari 2 gigabyte. 7. Pengatur bandwidth (bandwidth throttling) yang berfungsi untuk membatasi kecepatan respon dengan tujuan tidak membanjiri jaringan dan menghemat pita data (bandwidth) agar dapat melayani klien lebih banyak.

29

Saat ini ada banyak produk web server yang digunakan seperti Apache, Microsoft IIS, GWS, Nginx dan Lighttpd. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Netcraft bulan Juni 2009, penyebaran pengguna web server di dunia adalah sebagai berikut (Netcraft, 2009): Vendor Product Website Hosted Apache Apache 112,162,110 Microsoft IIS 59,034,213 qq.com qq.com 30,447,369 Google GWS 11,858,840 Nginx Nginx 8,771,415 SUN Sun Java System 715,080 Tabel 4. Hasil survei pengguna web server (Netcraft, 2009) F. Database Server Database server adalah program komputer yang menyediakan layanan (service) database kepada program-program komputer lain sebagai client (meminta service) yang mengikuti model client-server. Database server bisa juga dimaksudkan sebagai program komputer yang bertugas khusus untuk menjalankan aplikasi database. Database Management System (DBMS) biasanya menyediakan fungsi-fungsi database server (Wikipedia, 2009). Beberapa aplikasi DBMS ini yang sering digunakan seperti MySQL, Microsoft SQL Server, Firebird, Oracle 9i, IBM DB2, PostgreSQL, Borland Interbase, Informix. Seiring dengan perkembangan pesat di bidang jaringan (networking), turut pula mempengaruhi perubahan arsitektur sistem database dewasa ini (Silberchatz, A., Korth, H.F., and Sudarshan, S., 2002). Ada dua arsitektur sistem database yang terkenal saat ini yaitu arsitektur client/server dan arsitektur Internet (Stephens, 2001). Percent 47.12% 24.80% 12.79% 4.98% 3.69% 0.30%

30

Gambar 8. Diagram database server pada arsitektur client/server (Stephens, 2001) Pada arsitektur client/server terdapat sebuah komputer utama, yang disebut server dan satu atau lebih komputer-komputer personal (PCs) berstatus sebagai client yang semuanya terhubung ke komputer server. Program database server terpasang di kmputer server, yang seharusnya terpisah dengan komputerkomputer client. Setiap pengguna yang memerlukan akses terhadap database server harus mengakses dengan menggunakan komputer client/PC masingmasing. Sedangkan pada arsitektur Internet hampir sama dengan arsitektur client/server, bedanya arsitektur ini menyandarkan pada jaringan Internet. Salah satu aspek yang membuat arsitektur Internet ini sangat ampuh adalah adanya keterbukaan aplikasi kepada end user. Hal ini dikarenakan setiap aplikasi yang akan berjalan di Internet hanya cukup diinstal pada satu server saja, yang dinamakan web server. Setiap pengguna yang akan memanfaatkan aplikasi tersebut cukup menggunakan sebuah komputer (PC) yang memiliki sambungan langsung ke Internet dan menggunakan sebuah aplikasi web browser yang terinstal di komputernya. Web browser digunakan untuk bisa terhubung dengan URL tujuan pada web server. Selanjutnya web server melakukan pengaksesan

31

terhadap database yang kemudian memberikan informasi yang diminta oleh pengguna web browser dalam bentuk tampilan di web browser tersebut.

Gambar 9. Diagram database server padar arsitektur Internet (Stephens, 2001) Hasil survei Evans Data Corporation yang dikutip dari MySQL (2005) terhadap jumlah pengguna database server di seluruh dunia dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 10. Perbandingan jumlah pengguna database server di dunia (MySQL, 2005)

32

G. eXtensible Markup Language (XML) XML termasuk ke dalam keluarga markup language dan masih satu keluarga dengan HTML (HyperText Markup Language) yang digunakan untuk membuat halaman web. Meskipun masih satu keluarga, kedua bahasa tersebut sebenarnya memiliki fungsi yang berbeda (Lucky, 2008). Menurut Laksito (2006), XML merupakan sebuah markup language untuk dokumentasi terstruktur. Dokumen-dokumen terstruktur adalah dokumendokumen yang mempunya isi (content) berupa kata atau gambar serta indikasi yang menyatakan makna dari content tersebut. XML mempunyai kelebihan sebagai berikut: a. XML tidak tergantung pada platform atau sistem operasi yang digunakan b. Hasil pencarian data lebih akurat c. Dokumen XML dapat diterjemahkan ke dalam beberapa format yang berbeda karena dalam XML data dan instruksi dipisahkan Ada enam jenis markup yang bisa muncul dalam sebuah dokumen XML, yaitu (Laksito, 2006) : a. Elemen dan atribut. Elemen menyatakan sifat dari content yang dilingkupinya, sedangkan atribut merupakan pasangan dari nama nilai yang muncul dalam tag setelah nama elemen. b. Entity reference Digunakan supaya tanda markup dapat dimasukkan ke dalam dokumen XML dan dianggap sebagai content. c. Comment atau komentar d. Processing Instruction (PI) Memungkinkan dokumen berisi suatu instruksi untuk suatu aplikasi e. CDATA Section

33

Dalam sebuah dokumen, CDATA Section menginstruksikan parser untuk mengabaikan karakter-karakter tertentu yang mungkin akan dikenali sebagai karakter markup f. Document Type Declaration (DTD) DTD berisi deklarasi markup yang memenuhi grammer untuk suatu kelas dokumen. Simpson, J.E., (2002) menyebutkan ada delapan spesifikasi XML yang harus memenuhi prinsip sebagai berikut: a. XML harus dapat digunakan secara langsung di Internet b. XML harus dapat mendukung banyak aplikasi c. XML harus kompatibel dengan SGML d. Penulisan program yang memproses dokumen XML harus mudah dilakukan. e. Jumlah elemen opsional (fitur tambahan) dalam XML harus seminimum mungkin, bahkan idealnya tidak ada. f. Dokumen XML harus dapat dibaca dan dipahami oleh manusia dengan jelas. g. Desain XML harus dipersiapkan dengan cepat h. Desain XML harus formal dan ringkas XML adalah bagian dari SGML (Standar Generalized Markup Language) yang dioptimalkan untuk pengiriman melalui web. XML merupakan markup language yang menyediakan format untuk mendeskripsikan data terstruktur atau dengan kata lain datanya terurut. Fasilitas yang disediakan XML ini membuat isi sebuah data menjadi lebih mudah dimengerti. Apa yang diinginkan oleh pemberi informasi, yaitu pembuat berkas XML, akan dibaca oleh penerima informasi dengan jelas, tidak ada yang maknanya mendua (Wikanta, 2001). XML dapat mendefinisikan kumpulan tag yang tak terbatas. Sebuah elemen XML dapat mendeklarasikan content sebagai nama, alamat, tempat tanggal lahir dan lain-lain. Karena XML merupakan suatu standar, maka seseorang dapat mengambil dan memanipulasi data XML tersebut, tanpa peduli dengan aplikasi yang menjalankan XML tersebut. Setelah data dapat ditemukan, data tersebut dapat dikirim melalui Internet untuk kemudian ditampilkan di
34

browser, atau diproses lebih lanjut oleh aplikasi lain. Berikut adalah script XML dengan contoh berupa data nama teman sekolah.
<?xml version=1.0> <daftar> <teman> <nama>Yudho Rahadianto</nama> <alamat>Jl. Bendungan Bening 21</alamat> </teman> <teman> <nama>M. Nur Singgih</nama> <alamat>Jl. KH Asyari 5C</alamat> </teman> <teman> <nama>Susilo</nama> <alamat>Kesatrian Dalam K-87</alamat> </teman> </daftar>

Gambar 11. Contoh script XML (Wikanta, 2001)

H. Simple Object Access Protocol (SOAP) SOAP merupakan protokol yang digunakan untuk mempertukarkan data atau informasi dalam format eXtensible Markup Language (XML). SOAP bersandar pada penggunaan HTTP sebagai protokol pengiriman data, karena SOAP umumnya menggunakan protokol HTTP sebagai sarana transport datanya yang selanjutnya akan dipertukarkan dan ditulis dalam format XML. SOAP juga berguna untuk digunakan dalam bertukar/mengirim data dalam lingkup jaringan LAN, WAN dan MAN selain dengan Internet sendiri (Mueller, 2002). Karena SOAP menggunakan HTTP dan XML, maka SOAP memungkinkan pihak-pihak yang mempunyai platform, sistem operasi dan perangkat lunak yang berbeda dapat saling bertukar data. Sebuah pesan SOAP adalah dokumen XML yang berisi elemen-elemen berikut (Laksito, 2006): a. Envelope element yang mengidentifikasi dokumen XML sebagai sebuah pesan SOAP b. Header element yang berisi informasi header, bersifat opsional.
35

c. Body element yang berisi panggilan dan merespon informasi d. Fault element yang berisi pesan kesalahan yang terjadi pada waktu proses. Bila digambarkan, maka skema dokumen SOAP bisa dilihat seperti berikut:
<SOAP-ENV:Envelope> <SOAP-ENV:Header> </SOAP-ENV:Header> <SOP-ENV:Body> </SOAP>-ENV:Body> </SOAP-ENV:Envelope>

Gambar 12. Skema SOAP (Lucky, 2008)

Adapun bentuk dokumen SOAP sebenarnya dapat dilihat pada contoh di bawah ini:
<?XML version=1.0 encoding=ISO-8859-1?> <SOAP-ENV:Envelope SOAPENV:encodingStyle=http://schemas.xmlsoap.org/soap/encoding/ xmlns:SOAPENV=http:/schemas.xmlsoap.org/soap/envelope/ xmlns:xsd=http://www.w3.org/2001/XMLSchemaxmlns:xsi=ht tp://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance xmlns:SOAPENC=http://schemas.xmlsoap.org/soap/encoding/> <SOAP-ENV:Body> <ns5545:kurs xmlns:ns5545=http://tempuri.org> <dollar xsi:type=xsd:string>5</dollar> </ns5545:kurs> </SOAP-ENV:Body> </SOAP-ENV:Envelope>

Gambar 13. Contoh bentuk dokumen SOAP (Lucky, 2008)

36

I. MyFamily Accounting(R) MyFamily Accounting adalah software aplikasi keuangan yang digunakan untuk mengelola keuangan keluarga. Fasilitas yang dimiliki oleh software ini dirancang khusus untuk mempermudah pengelolaan keuangan keluarga. Software ini juga memberikan informasi yang akurat dan komprehensif tentang kondisi keuangan keluarga yang sangat bermanfaat untuk mengevaluasi strategi keuangan para keluarga/pengguna saat ini dan merencanakan keuangan keluarganya di masa yang akan datang. Selain informasi, fasilitias Financial Advisor dari software ini akan memberikan saran kepada pengguna tentang tindakan yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang mungkin timbul pada keuangan keluarga/penggunanya. Pada MyFamily Accounting ada konsep manajemen keuangan keluarga di antaranya (Metasoft, 2007) : 1. Tahapan dan Siklus Manajemen Keuangan Keluarga Secara umum aktivitas manajemen keuangan keluarga memiliki siklus yang teratur yang bisa digambarkan sebagai berikut:

Gambar 14. Siklus Manajemen Keuangan Keluarga (Metasoft, 2008)

2. Akun Akun merupakan komponen terpenting dalam program MyFamily Accounting, karena dengan akun seluruh data keuangan dapat disimpan, dikelompokkan, diolah dan dibuat laporannya menjadi laporan keuangan yang benar-benar bermanfaat dan informatif.

37

3. Pengenalan Tentang Harta Harta secara sederhana saja diartikan sebagai segala sesuatu yang berupa fisik atau non fisik yang dapat dijadikan uang. Mulai dari uang kas baik yang ada di dompet dan di tabungan/ATM, peralatan elektronik seperti HP, televisi, rice cooker, mesin cuci, perhiasan, kendaraan, hak cipta (buku/musik) dan lain sebagainya, semuanya itu dikategorikan sebagai harta. Ada dua macam harta yaitu Harta Lancar dan Harta Tetap. Harta Lancar adalah harta yang sifatnya mudah digunakan (likuid) dan berumur kurang dari satu tahun misalnya: kas di tangan/dompet, uang di tabungan/ATM, deposito dan piutang yang berjangka waktu kurang dari satu tahun, dsb. Harta Tetap adalah harta yang sifatnya tidak mudah dicairkan menjadi uang karena memakan waktu cukup lama dan berusia lebih dari satu tahun, misalnya: tanah, gedung, rumah, lemari, kulkas, radio, iPod, komputer, laptop, mesin cuci, perhiasan, kendaraan bermotor (roda dua/roda empat), televise, hanphone, sepatu, baju, dan sebagainya. 4. Pengenalan Tentang Hutang dan Piutang Hutang adalah apabila seseorang meminjam sejumlah harta (baik harta lancar maupun harta tetap) yang biasanya terdapat jatuh tempo untuk pelunasan utang tersebut. Piutang adalah kebalikan dari utang itu sendiri, yaitu orang yang meminjamkan sejumlah harta (baik harta lancar maupun harta tetap) kepada seseorang yang biasanya terdapat jatuh tempo untuk pelunasan piutang tersebut. 5. Pengenalan Tentang Kekayaan Kekayaan terbagi menjadi dua, yaitu kekayaan kotor dan kekayaan bersih. Kekayaan kotor adalah seluruh jumlah harta yang dimiliki baik dari harta lancar maupun harta tetap. Kekayaan bersih adalah seluruh jumlah harta dikurangi dengan jumlah hutang, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. 6. Konsep Posting Transaksi Keuangan Posting transaksi keuangan, berarti memasukkan data transaksi keuangan yang sudah dilakukan (harus diingat, bahwa transaksi yang belum terjadi jangan pernah dimasukkan). Dalam pengelolaan keuangan keluarga
38

secara professional yang harus persiapkan dalam mencatat transaksi adalah sebagai berikut: pendapatan Tunai Tanggal transaksi, Asal pendapatan,

Siapa yang memberi uang, Uang hasil pendapatan disimpan ke mana, jumlahnya, keterangan tambahan, nomor bukti transaksi. Pengeluaran Tunai Tanggal transaksinya, untuk apa pengeluaran tersebut, dari mana asal dana untuk pengeluaran tersebut, siapa yang menerima uang, jumlahnya, keterangan, nomor bukti transaksi. Utang Tanggal transaksi, untuk apa utang tersebut, dari mana berhutang, berapa total utang (termasuk down payment kalau ada), dari mana uang pembayaran DP, berapa jumlah DP, keterangan, nomor bukti transaksi, apakah ada jatuh tempo utang, kapan jatuh temponya, apakah menggunakan angsuran rutin, tiap tanggal berapa pembayaran angsuran. Pembayaran Utang Tanggal transaksi, nomor bukti utang yang akan dibayar, asal uang yang digunakan untuk membayar utang, jumlahnya, keterangan, no bukti pembayaran. Piutang Tanggal transaksi, asal dana

memberi piutang, siapa yang berpiutang, total piutang (termasuk DP kalau ada), kalau ada DP masukkan ke mana, jumlah DP, keterangan, nomor bukti pemberian piutang, jatuh tempo piutang, kalau menggunakan angsuran tiap tanggal berapa jatuh tempo angsurannya. Penerimaan Piutang Tanggal

transakai, nomor bukti piutang, uang penerimaan piutang disimpan di mana, berapa jumlahnya, keterangan, nomor bukti transaksi. Pada gambar 15, 16 dan 17 di bawah ini memperlihatkan tampilan beberapa fungsi penting aplikasi MyFamily Accounting yang meliputi transaksi pencatatan pendapatan, melihat laporan neraca keuangan dan melihat laporan laba/rugi.

39

Gambar 15. Tampilan form Transaksi Pendapatan pada aplikasi MyFamily Accounting (Metasoft, 2008)

Gambar 16. Tampilan laporan neraca (Metasoft, 2008)

Gambar 17. Form tampilan laporan rugi/laba (Metasoft, 2008)


40

J. Web Service Description Language (WSDL) WSDL merupakan bahasa berbasis XML yang digunakan untuk mendefinisikan web service dan menggambarkan bagaimana cara untuk mengakses web service tersebut. WSDL mendefinisikan sebuah service sebagai kumpulan dari porti dimana tiap-tiap port didefinisikan secara abstrak sebagai portType yang mendukung sekumpulan operasi-operasi. Tiap-tiap operasi memproses

sekumpulan pesan tertentu. Terdapat lima elemen utama dalam sebuah dokumen WSDL, yaitu (Laksito, 2006): 1. Elemen <type>, berfungsi untuk mendefinisikan tipe-tipe dataaa yang digunakan dalam pesan. 2. Elemen <message>, berfungsi untuk mendefinisikan format dari sebuah pesan. Pesan digunakan sebagai struktur masukan (input) atau keluargan (output) bagi operasi. 3. Elemen <portType>, berfungsi untuk mendefinisikan sekumpulan operasioperasi. Tiap-tiap elemen <operation> mendefinisikan sebuah operasi dan pesan masukan atau keluaran yang berkaitan dengan operasi tersebut. 4. Elemen <binding>, berfungsi untuk memetakan operasi-operasi dan pesan yang terdefinisikan pada portType ke protokol tertentu. 5. Elemen <service>, berfungsi untuk mendefinisikan sekumpulan port-port yang saling berhubungan. Elemen <port> memetakan binding ke lokasi dari sebuah web service.

41

Untuk melihat struktur sintaks WSDL, perhatikan seperti diperlihatkan gambar 18 di bawah ini.

Gambar 18. Struktur sintaks WSDL (Weerawarana, S., Curbera, F., Leymann, F., Storey, T., Ferguson, D.F., 2005) WSDL dapat dikatakan representasi kontrak antara requestor dan provider-nya. Secara lebih teknis adalah representasi kontrak antara kode client dan kode di server. Dengan menggunakan WSDL, klien dapat memanfaatkan fungsi-fungsi publik yang disediakan oleh server. WSDL adalah dokumen XML yang machine-readable bukan human-readable. Oleh karena itu, dokumen tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan otomatisasi proses pengintegrasian layanan ke aplikasi requestor. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini, aplikasi requestor berhubungan dengan service provider. Permintaan ini akan membangkitkan provider untuk menghasilkan dokumen WSDL yang akan dimanfaatkan secara langsung oleh aplikasi requestor.

42

Server Requester Application


Proxy Object

Application Server

Server Provider

Development Platform

WSDL

Gambar 19. Diagram Dokumen WSDL (Laksito, 2006)

K. HyperText Transfer Protocol (HTTP) HTTP merupakan protokol yang digunakan untuk jenis layanan WWW (World Wide Web) di jaringan TCP/IP. Spesifikasi protokol ini didefinisikan oleh Tim Berners Lee dan digunakan di Internet sejak tahun 1990. Model hubungan HTTP bersifat request-response, yaitu dalam protokol ini client menyampaikan request ke server dan server kemudian memberikan respon yang sesuai dengan request tersebut. Model Koneksi HTTP Protokol HTTP bersifat request-response, yaitu dalam protokol ini client menyampaikan pesan request ke server dan server kemudian memberikan tanggapan (response) yang sesuai dengan request tersebut. Request dan response dalam protokol HTTP disebut sebagai request chain dan response chain. Koneksi HTTP yang paling sederhana terdiri atas hubungan langsung antara user agent dengan server asal. Koneksi HTTP tidak selalu seperti ini karena spesifikasi HTTP mengenal adanya beberapa komponen yang dapat terlibat dalam membentuk sebuah koneksi HTTP, yaitu client, useragent, server asal, proxy, gateway, dan tunnel (Purbo, O.W., Basalamah, A., Fahmi, I., dan Thamrin, A.H., 2001). Menurut spesifikasi HTTP, komponen-komponen yang terlibat tersebut memiliki arti dan fungsi sebagai berikut :
43

a. Client Program yang membentuk hubungan HTTP dengan tujuan untuk

mengirimkan request/ b. User Agent Client yang melakukan request, dapat berupa browser, editor, spider atau perangkat lain. c. Server asal Server tempat menyimpan atau membuat resource. d. Proxy Program perantara yang bertindak sebagai server dan client dengan tujuan untuk membuat request atas nama client yang lain. e. Gateway Server yang bertindak sebagai perantara untuk server lain. Gateway menerima request seolah-olah ia adalah server asal dan client tidak mengetahui bahwa gateway yang menerima request yang dikirim. f. Tunnel Program perantara yang bertindak sebagai perantara buta antara dua hubungan HTTP. Tunnel tidak dianggap sebagai pihak yang terlibat dalam hubungan HTTP, walaupun ia dapat membuat HTTP request. Gambar 20 di bawah ini mengilustrasikan proses koneksi paling mendasar pada saat membuka sebuah halaman web.

44

Gambar 20. Ilustrasi proses ketika membuka sebuah web (Gourley, D., Totty, B., Sayer, M., Reddy, S., and Aggarwal, A., 2002). Pada protokol HTTP terdapat tiga jenis hubungan dengan perangata: proxy, gateway, dan tunnel. Proxy bertindak sebagai agen penerus, menerima request dalam bentuk Uniform Resource Identifier (URI) absolut, mengubah format request, dan mengirimkan request ke server yang ditunjukkan oleh URI. Gateway bertindak sebagai agen penerima dan menerjemahkan requesti ke protokol server yang dilayaninya. Tunnel bertindak sebagai titik relay antara dua hubungan HTTP tanpa mengubah request dan response HTTP. Tunnel digunakan jika komunikasi perlu melalui sebuah perantara dan perantara tersebut tidak mengetahui isi dari pesan dalam hubungan tersebut. Gambar contoh hubungan HTTP yang melibatkan beberapa komponen dapat dilihat pada gambar 21 berikut.

45

Gambar 21. Hubungan HTTP dengan komponen-kompenen yang terlibat (Purbo, O.W., Basalamah, A., Fahmi, I., dan Thamrin, A.H., 2001).

Protokol HTTP menggunakan format URL (Universal Resource Locator) dalam bentuk http: // host [:port] [abs_path]. Beberapa method yang umum diterapkan dalam protokol HTTP adalah seperti pada tabel di bawah ini. Method GET Penjelasan Mengirimkan resource yang telah diberi nama dari server ke client PUT Menyimpan data dari client ke dalam resource yang telah diberi nama DELETE POST HEAD Menghapus resource yang telah diberi nama pada server Mengirim data client ke dalam aplikasi server gateway Hanya mengirimkan header HTTP yang merupakan suatu bentuk response untuk resource yang telah diberi nama. Tabel 5. Beberapa method yang diterapkan dalam protokol HTTP (Purbo, O.W., Basalamah, A., Fahmi, I., dan Thamrin, A.H., 2001).

46

BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Studi literatur Kegiatan yang dilakukan berupa studi literatur yang dalam hal ini penerapan pengintegrasian sistem yang berorientasi service dan aplikasinya secara teoritis, studi-studi kasus pada organisasi yang telah berhasil melakukan integrasi sistem, penelitian-penelitian tentang integrasi sistem dan service oriented architecture (SOA). b. Melakukan survei untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan pengguna (user) terhadap pengintegrasian sistem berbasis platform desktop, web dan mobile. c. Melakukan beberapa tahapan-tahapan antara lain: a. Melakukan uji coba dan analisis sistem aplikasi MyFamily Accounting yang ada sekarang. Tahapan ini dilakukan untuk mengeksplorasi seluruh fitur dan sistem aplikasi MyFamily Accounting, sehingga akan didapatkan sebuah gambaran utuh tentang penggunaan aplikasi MyFamily Accounting. b. Melakukan analisis dan desain sistem yang akan dipertukarkan datanya dalam arsitektur pengintegrasian sistem. Setelah melewati fase uji coba maka akan dapat dianalisis fungsi dan fitur mana saja yang akan digunakan dalam portabilitas data yang akan diterapkan dalam model pengintegrasian sistemnya. c. Membuat Data Flow Diagram (DFD) Langkah ini dilakukan untuk membuat sebuah skema aliran data dalam model pengintegrasian sistem antara desktop, web dan mobile. d. Merancang Entity Relational Diagram (ERD) dan tabel. Hasil dari rancangan ERD ini akan diperoleh skema tabel-tabel yang dibutuhkan dalam pengintegrasian sistem. e. Analisis beberapa kebutuhan teknologi, yaitu:
47

i. Analisis pemilihan teknologi web server Hasil dari analisis ini akan dapat memilih teknologi web server yang tepat untuk bisa diterapkan dalam model pengintegrasian sistem. ii. Analisis pemilihan teknologi database server Hasil dari analisis ini akan dapat memilih teknologi database server yang tepat untuk bisa diterapkan dalam model pengintegrasian sistem. iii. Analisis untuk menentukan method-method yang akan diterapkan pada web service. Hasil dari analisis ini nantinya adalah berupa beberapa method-method yang dipilih untuk bisa dikembangkan dalam web service. iv. Analisis pemilihan development tools untuk aplikasi berbasis mobile. Hasil dari analisis ini akan dapat memilih development tools yang yang tepat untuk bisa direkomendasikan kepada para developer aplikasi berbasis mobile. v. Analisis pemilihan development tools pada aplikasi berbasis web. Hasil dari analisis ini akan dapat memilih development tools yang tepat untuk bisa direkomendasikan kepada para developer dalam mengembangkan aplikasi berbasis web. vi. Analisis pemilihan tipe koneksi/sambungan untuk transfer data antara perangkat mobile dengan komputer desktop. Hasil dari analisis ini akan dapat memilih tipe

koneksi/sambungan yang tepat agar bisa digunakan dalam transfer data dari perangkat mobile ke komputer desktop. f. Pembuatan model pengintegrasian sistem yang mengintegrasikan antara komputer desktop, web dan perangkat mobile. Hasil dari model ini adalah berupa diagram yang menggambarkan sistematika kerja sistem yang telah terintegrasi antara platform
48

desktop, web dan mobile beserta seluruh teknologi pendukung telah dipilih dengan tepat. g. Merancang kebutuhan user interface yang nantinya bisa digunakan dalam pengembangan aplikasi. Hasil dari rancangan ini adalah berupa gambar user interface dalam bentuk form-form dan fitur aplikasi yang bisa diimplementasikan dalam pengembangan program.

49

DAFTAR PUSTAKA

Aji, 2008, Tutorial dan Contoh ProgramMengenal Web ServiceADO.NET VB.NET, http://ajidotnet.wordpress.com/2008/09/12/tutorial-dancontoh-program-mengenal-web-service-adonet-vbnet/, 12 September 2008, diakses 26 Juli 2009. Ardiansyah dan Akhmadi, 2003, Aplikasi Pemrograman WAP, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Ardiansyah, Pujiyono, W., dan Madan, M., 2009, Aplikasi Penyimpanan Data Sementara pada Perangkat Mobile untuk Aplikasi Pengelola Keuangan di Komputer Desktop, Prosiding Seminar Nasional Riset Teknologi Informasi (SRITI 2009) STMIK AKAKOM, 8 Agustus 2009. Gourley, D., Totty, B., Sayer, M., Reddy, S., and Aggarwal, A., 2002, HTTP: The Definitive Guide, OReilly, California. Hopkins, B., and Antony, R., 2003, Bluetooth for Java, Apress, New York. Internet World Stats, 2008, Internet World Stats: Usage and Population Statistics, www.internetworldstats.com, Mei 2008, diakses 25 Juli 2009. Irawan, 2008, Java Mobile untuk Orang Awam, Maxikom, Palembang. Laksito., A.D., 2006, Implementasi Web Service Pada Aplikasi Pengisian Kartu Rencana Studi Mahasiswa, Skripsi, Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Lucky, 2008, XML Web Service: Aplikasi Desktop, Internet & Handphone, Jasakom, Jakarta. Metasoft, 2008, Data & Statistik Pengguna MyFamily Accounting, Metasoft Technologies, Yogyakarta. Microsoft, 2003, Guideline for Application Integration, Microsoft Press, USA. Mueller, J., 2002, Special Edition Using SOAP, Que, Indiana. MySQL, 2005, MySQL Market Share, http://www.mysql.com/whymysql/marketshare/, Oktober 2005, diakses 25 Juli 2009

50

Netcraft, 2009, Web Server Survey Archives, http://news.netcraft.com/archives/2009/06/17/june_2009_web_server_su rvey.html, Juni 2009, diakses 25 Juli 2009. Pahlevi, R., 2008, Pengertian Web Server, http://rezafahlevi.wordpress.com/jaringan/pengertian-webserver/, Februari 2008, diakses 24 Juli 2009. Purbo, O.W., Basalamah, A., Fahmi, I., dan Thamrin, A.H., 2001, TCP/IP: Standar Desain, dan Implementasi, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Silberchatz, A., Korth, H.F., and Sudarshan, S., 2002, Database System Concepts, 4th ed, McGraw-Hill, New York. Simpson, J.E., 2002, Just XML, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Stallings, W., 2007, Data and Computer Communications, 8th Ed, Prentice Hall, New Jersey. Stephens, R.K., and Plew, R.R., 2001, Database Design, SAMS Publishing, Indiana. Sunyoto, A., 2007, AJAX: Membangun Web dengan Teknologi Asynchronouse JavaScript & XML, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Tanenbaum, A.S., 2000, Jaringan Komputer, PT Prenhallindo, Jakarta. Thompson, T.J., Kline, P.J., Kumar, C.B., 2008, Bluetooth Application Programming with The Java APIs Essentials Edition, Morgan Kaufmann Publisher, Massachusetts. Weerawarana, S., Curbera, F., Leymann, F., Storey, T., Ferguson, D.F., 2005, Web Service Platform Architecture: SOAP, WSDL, WS-Policy, WSAddressing, WS-BPEL, WS-Reliable Messaging, and More, Prentice Hall PTR, New Jersey. Wikanta, P., 2001, Mendesain Web dengan Pemrograman XML, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Wikipedia, 2009, Mobile Web, http://en.wikipedia.org/wiki/Mobile_Web, 17 Juli 2009, diakses 26 Juli 2009.

PERSONALIA PENELITIAN A. Peneliti Utama 51

a. b. c. d. e. f. g. h. i.

Nama Lengkap Fakultas/Program Studi Disiplin Ilmu Jabatan Akademik Pangkat/Golongan Jabatan Struktural Waktu untuk penelitian Tugas pokok dalam penelitian Penelitian Terakhir terkait tema penelitian yang diajukan

: Ardiansyah, S.T. (L) : Teknologi Industri/Teknik Informatika : Teknik : Asisten Ahli : Penata Muda/III.a : Dosen : 8 bulan : Peneliti Utama : Aplikasi Penyimpanan Data Sementara Pada Perangkat Mobile untuk Aplikasi Pengelola Keuangan di Komputer Desktop, tahun 2008.

52

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN No Pekerjaan 1 1 2 3 3 4 5 6 7 8 9 Pendalaman Pustaka Melakukan survei Analisis dan pengolahan data hasil survei Merancang DFD Merancang ERD Analisis kebutuhan teknologi Pembuatan model pengintegrasian sistem Merancang kebutuhan interface Penyusunan laporan akhir Penyerahan laporan ke LPP UAD 2 3 Bulan 4 5 6 7 8 Ket.

53

PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN

Rekapitulasi Biaya Penelitian No. Jenis Pengeluaran A Honorarium B Peralatan dan Bahan Habis Pakai C Sewa dan Pembelian Peralatan D Biaya perjalanan E Lain-Lain Total Anggaran A. Honorarium No. Jenis Pengeluaran 1 Peneliti Utama Jumlah

Besar (Rp.) 900.000 570.000 649.000 600.000 250.000 2.969.000

Vol 32 Minggu

Besar (Rp.) 900.000 900.000

B. Peralatan dan Bahan Habis Pakai No. Jenis Pengeluaran Vol 1 Kertas A4 1 2 Tinta Refill 1 3 Cinderamata untuk 100 responden Jumlah C. Sewa dan Pembelian Peralatan No. Jenis Pengeluaran 1 2 3

Biaya Satuan (Rp) 35.000 35.000 5.000

Besar (Rp.) 35.000 35.000 500.000 570.000

Vol 1 3 1

Software MyFamily Accounting Sewa perangkat mobile Sewa hosting web server dan database server Jumlah

Biaya Satuan (Rp) 299.000 50.000 200.000

Besar (Rp.) 299.000 150.000 200.000 649.000

D. Biaya Perjalanan No. Jenis Pengeluaran 1 2 Transport untuk narasumber ahli Biaya diskusi terbatas angket/analisa data dengan pakar/dosen Jumlah

Vol 2 1

Biaya Satuan (Rp.) 200.000 200.000

Besar (Rp.) 400.000 200.000 600.000

E. Lain-Lain No. Jenis Pengeluaran 1 2 Penggandaan Laporan Pembelian buku dan majalah referensi Jumlah

Vol 4 3

Biaya Satuan (Rp.) 25.000 50.000

Besar (Rp.) 100.000 150.000 250.000

54

BIODATA PENELITI I. IDENTITAS DIRI a. Nama Lengkap b. Tempat Tanggal Lahir c. Alamat Rumah d. e. f. g. h. II. Email / No. Telp. Fakultas/Prodi Jabatan Akademik Pangkat/Golongan Jabatan Struktural : Ardiansyah, S.T. : Ujung Pandang, 23 Juli 1979 : Kanoman 02/05 Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta 55293 : ardian2007@gmail.com / 08156892648 : Teknologi Industri/Teknik Informatika : Asisten Ahli : Penata Muda/III.a : Dosen

RIWAYAT PENDIDIKAN S1 Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan. Lulus Tahun 2003 BIDANG KEAHLIAN/KOMPETENSI Sistem Informasi, Sistem Analis, Sistem Operasi, E-Commerce, Technopreneurship. RIWAYAT PEKERJAAN 2003-Sekarang Fakultas Teknologi Industri UAD sebagai Dosen Tetap Yayasan. DAFTAR PUBLIKASI 1. Ardiansyah, dan Handayaningsih, S., Implementasi Special Purpose Search Engine di Internet, Prosiding Seminar Nasional Teknik Informatika: Penerapan dan Pemanfaatan Mobile Application dalam Dunia Bisnis, Industri dan Pendidikan UAJY, 16 September 2003, hlm 155-160. 2. Umar, R., Ardiansyah., dan Qamariah., A., Al-Hadits dan Terjemah dengan Menggunakan Wireless Application Protocol, Jurnal Integrasi Teknologi, No. 2 Vol I, Maret 2004. 3. Ardiansyah, Pujiyono, W., dan Madan, M., Aplikasi Penyimpanan Data Sementara pada Perangkat Mobile untuk Aplikasi Pengelola Keuangan di Komputer Desktop, Seminar Nasional Riset Teknologi Informasi STMIK AKAKOM, 8 Agustus 2009. DAFTAR BUKU YANG DITERBITKAN 1. Buku Pintar Linux: Menggunakan KDE. PT. Elex Media Komputindo, 2002 2. Memahami Teknologi Informasi. PT Elex Media Komputindo, 2002. (Sebagai Editor) 3. Membangun Sistem Komputerisasi Laboratorium Menggunakan Delphi. PT Elex Media Komputindo, 2002. 4. Open Source Linux: Membangung Kekuatan Baru TI Indonesia. PT Elex Media Komputindo, 2003. (Sebagai Editor) 5. Kisah Sukses Para Entrepreneur & Inovator Teknologi Informasi. Ardi Publishing, 2004. 6. Aplikasi Pemrograman WAP. PT Elex Media Komputindo, 2003.

III.

IV.

V.

VI.

55

You might also like