You are on page 1of 29

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan ini berhasil diselesaikan yang berjudul Pengaruh Beberapa Jenis Media Tanam Terhadap Perkecambahan Biji Jagung dan Kacang Hijau. Laporan ini menggunakan data hasil penelitian sendiri beserta bersumber dari beberapa situs internet dan buku buku asli. Dalam pembuatan karya tulis ini, kami mengucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang bersangkutan : 1. 2. 3. 4. Drs. Hidayatulloh, M. Si. selaku kepala sekolah. Ibu Dra. Ida Fithria, M.Pd. selaku guru pembimbing Biologi. Ibu Alfi Faridian, S.Pd. selaku wali kelas yang selalu mendukung kami Orang tua dan sahabat yang selalu membantu dan mendukung pada setiap

keadaan Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini. Akhir kata kami ucapkan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat.

Sidoarjo, Agustus 2012

Nadia Nur Anisa

Bab I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Di dalam kehidupan ini, setiap individu akan mengalami proses perubahan menuju ke arah yang sempurna. Setiap individu pasti akan mengalami perubahan yang disebut proses perkembangan dan pertumbuhan yang sesuai umurnya masing - masing. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai pertambahan ukuran (volume, massa maupun jumlah) sel yang dapat dinyataka dengan satuan (kuantitatif), bersifat permanen dan tidak dapat kembali (irreversibel). Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan menuju kedewasaan ataupun proses pematangan sel menjadi sel dewasa yang fungsional, tidak dapat dinyatakan dengan satuan (kualitatif) dan dapat kembali ke semula (reversibel). Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Baik faktor internal atau eksternal, semuanya mempunyai pengaruhnya masing masing terhadap perkecambahan suatu tumbuhan. Dengan faktor faktor yang berbeda, perkecambahan suatu tumbuhan dengan jenis yang sama tetapi dengan pemberian faktor faktor perkecambahan yang berbeda, maka akan menghasilkan perbedaan dalam perkecambahannya. Hal inilah yang mendasari kami untuk melakukan penelitian yang menggunakan berbagai jenis media tanam untuk melihat perbedaan perkecambahan suatu tumbuhan dengan judul Pengaruh Beberapa Jenis Media Tanam Terhadap Perkecambahan Biji Jagung dan Kacang Hijau.

2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan yang diteliti sebagai

berikut: 1. Bagaimana pengaruh media tanam yang berbeda terhadap

perkecambahan kacang hijau dan jagung? 2. Apa media tanam yang memiliki pengaruh lebih baik dari pada media tanam yang lainnya?

3. Hipotesis Media tanam dengan kandungan zat yang paling banyak yang paling baik untuk perkecambahan biji.

4. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan : 1. Mengetahui pengaruh media tanam terhadap perkecambahan kacang hijau dan jagung 2. Mengetahui campuran media tanam yang paling baik untuk perkecambahan kacang hijau dan jagung 2. Manfaat 1. Sumber informasi untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap perkecambahan kacang hijau dan jagung 2. Sebagai sumber informasi dalam pengembangan pada teknologi pertanian.

Bab II LANDASAN TEORI

a. Uraian Tentang Pertumbuhan Pertumbuhan adalah perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tidak dapat balik (Irreversible). Bertambah besar ataupun bertambah berat tanaman atau bagian tanaman akibat adanya penambahan unsur-unsur struktural yang baru. Peningkatan ukuran tanaman yang tidak akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran sel. Misalnya, dalam ukuran sel, jaringan, organ perkembangan. Diferensiasi adalah Suatu situasi dimana sel-sel meristematik berkembang menjadi dua atau lebih macam sel/jaringan/organ tanaman yang secara kualitatif berbeda satu dengan yang lainnya. Merupakan proses hidup yang menyangkut transformasi sel tertentu ke sel-sel yang lain menurut spesialisasinya (baik spesialisasi dalam hal proses biokimia, fisiologi, maupun struktural). Misalnya, pembentukan jaringan xylem dan phloem. Morfogenesis merupakan Proses hidup yang menyangkut interaksi pertumbuhan dan diferensiasi oleh beberapa sel yang memacu terbentuknya organ. Misalnya, pembentukan daun, buah,batang bunga akar,batang, bunga. Sel meristematik adalah sel muda yang masih aktif membelah. Jaringan meristematik adalah suatu jaringan yang sel-selnya masih aktif membelah Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu : a. Pertumbuhan Primer Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting : i. Tunas embrionik (calon batang dan daun) ii. Akar embrionik (calon akar) iii. Kotiledon (cadangan makanan)

b. Pertumbuhan Sekunder Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasic atau kambium intravaskuler .

Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis. Kambium intervasis dan intravasis membentuk lingkaran tahun berbentuk konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit. Ke dalam membentuk feloderm (sel-sel hidup). Ke luar membentuk felem (sel-sel mati). Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :

Suhu / Temperatur Lingkungan Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22C-37C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhent Kelembaban Udara Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi

pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat. Cahaya Matahari Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman : Gen Gen merupakan dasar faktor internal yang paling tidak bisa ditawar karena setiap mahluk hidup tentu saja memiliki gen yang berbeda satu sama lain. Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi organisme hidup.

Bentuk fisiknya adalah urutan DNA menyandi protein, polipeptida atau seuntaian DNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Batasan modern gen

adalah suatu lokasitertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional lainnya. Tentu saja dalam DNA ini telah disandi sebagaimana rupa yang menentukan bentuk dan pewarisan sifa dari induknya. Hormon Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang. Jenis Hormon Fungsi Auksin Tempat Diproduksi

Mendorong perpanjangan batang, Dihasilkan pada embrio dalam pertumbuhan akar, differensiasi sel biji, meristem batang dan daun dan percabangan, pertumbuahan daun muda. buah, dominasi epikal,

fototropisme, geotropisme. Giberilin Mendorong pertumbuhan tanaman, tinggi Diproduksi oleh meristem

mempengaruhi batang, meristem akar, daun

perpanjangan sel dan pembelahan muda dan embrio. sel.s erta pertumbuhan pada akar daun dan bunga serta buah. Asam Traumalin Mampu memperbaiki kerusakan Diproduksi tumbuhan dikotil atau regenerasi sel pada luka yang yang terjadi pada tubuh tumbuhan baik pada daun, batang ataupun akar. terluka

Kalin

Hormon

yang

mempengaruhi organ pada

pembentukan tumbuhan Asam Absisat Menghambat menutup kekurangan pertumbuhan. Gas Etilen

pertumbuhan, Disintesis pada daun, buah, stomata air, selama batang dan biji. menunda

Mendorng pemasakan buah dan Diproduksi oleh jaringan buah menyebabkan batang. penebalan pada masak, diruas batang dan

jaringan tua.

b. Uraian tentang Media tanam a. Tanah Sebagai menyediakan media faktor-faktor tanam, utama tanah untuk

pertumbuhan tanaman, yaitu unsur hara, air, dan udara dengan fungsinya sebagai media tunjangan mekanik akar dan suhu tanah. Semua faktor tersebut haruslah seimbang agar pertumbahan tanaman baik dan berkelanjutan.

b. Pakis / Brikat Cacahan pakis atau brikat adalah batang atau akar tanaman pakis yang telah dicacah menjadi cacahan halus. Cacahan pakis yang baik digunakan adalah

cacahan pakis matang yang sudah mengalami fermentasi. Cacahan pakis matang bersifat porois, mempunyai aerasi yang baik tetapi tetap mampu menyimpan air yang dibutuhkan tanaman dan mampu memegang tanaman dengan baik tanpa menimbulkan sifat padat berlebihan.

c. Sekam Mentah Sekam mentah bias

digunakan sebagai komponen media tanam. Kelebihan sekam mentah sebagai media tanam, selain bersifat porous, dan mampu menahan air, adalah kaya akan vitamin B.

Keunggulan terakhir ini umumnya tidak dimiliki komponen media tanam lain

d. Pupuk Kandang Pupuk kandang yang baik digunakan adalah pupuk kandang matang dengan yang baik. telah terfermentasi warna

Tandanya

cenderung kehitaman, dan teksturnya lebih remah disbanding pupuk

kandang mentah. Pengguaan pupuk kandang yang masih mentah akan berakibat buruk pada tanaman

e. Pupuk Kompos Kompos adalah penguraian hasil

parsial/tidak

lengkap dari campuran bahanbahan organik yang dipercepat secara dapat artifisial

olehpopulasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik

Bab 3 Metode Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian perkecambahan jagung dan kacang hijau ini dilaksanakan di rumah Nadia Nur Anisa pada tanggal 6 Agustus hingga 15 Agustus 2012

2. Alat dan Bahan a. Alat 1. 10 botol air mineral 600 ml 2. 1 Sendok bebek 3. 1 buah Solder b. Bahan 1. 5 biji jagung 2. 5 biji kacang hijau 3. Pupuk Kandang 4. Pupuk Kompos 5. Sekam 6. Brikat 7. Tanah

3. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Potong botol air mineral menjadi setengah dan melubangi dasar botol

10

dengan solder 3. Masukkan media tanam: 1. Tanah + Brikat 2. Tanah + Brikat 3. Tanah + Pupuk Kandang 4. Tanah + Pupuk Kandang 5. Tanah + Pupuk Kompos 6. Tanah + Pupuk Kompos 7. Tanah + Pakis + Sekam 8. Tanah + Pakis + Sekam 9. Tanah + Pupuk Kandang + Pupuk Kompos 10. Tanah + Pupuk Kandang + Pupuk Kompos 4. Tandai masing masing media tanam 5. Masukkan biji ke dalam masing masing pot 1. Biji jagung = Pot 1, Pot 3, Pot 5, Pot 7, Pot 9 2. Biji kacang hijau = Pot 2, Pot 4, Pot 6, Pot,8, Pot 10 6. Siram tanaman 7. Mengamati pertumbuhan dengan mengukur tinggi batang, lingkar batang, jumlah daun, kondisi daun, dan jumlah biji yang tumbuh setiap hari selama sepuluh hari setelah penanaman

4. Populasi dan Sampel Satu pot berisikan 3 biji, jika merupakan pot kacang hijau maka berisi 3 biji kacang hijau, jika pot biji jagung maka berisi 3 biji jagung

11

5. Jadwal dan Prosedur Penelitian Penelitian perkecambahan jagung dan kacang hijau dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan sejak tanggal 6 Agustus hingga 15 Agustus pukul 13.00. Pengamatan kami lakukan setiap jam 06.00

6. Variabel a. Variabel Terikat Variabel Terikat adalah variabel akibat atau faktor yang nilainya bergantung pada nilai variabel lainnya . Penelitian ini memiliki variabel terikat berupa: 1. Biji Kacang Hijau 2. Biji Jagung Objek penelitian ini menggunakan 4 buah pot berupa botol air mineral yang dipotong setengah, dengan 2 pot biji jagung dan 2 pot biji kacang hijau. b. Variabel Bebas Variabel bebas adalaha variabel penyebab atau faktor yang memberi pengaruh . Penelitian ini memiliki variabel bebas berupa variasi pemberian cahaya: 1. Meletakkan pot pada tempat yang banyak terkena cahaya. 2. Meletakkan pot pada tempat yang tidak terkena cahaya atau terkena cahaya yang sedikit. c. Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat konstan sehingga tidak akan memepengaruhi variabel utama yg diteliti . Variabel Kontrol dalam penelitian ini adalah:

12

Wadah botol plastik yang sama Intensitas cahaya yang sama Jumlah kacang hijau masing-masing botol plastik 3 buah

13

BAB IV Hasil dan Analisa Penelitian

1. Hasil Penelitian Media Tanam Tanah Kandang Tanah kandang kompos Sekam Tanah Kompos Tanah Brikat Tanah Brikat Sekam Jenis Tanaman Jagung K.Hijau Jagung K.Hijau Jagung K.Hijau Jagung K.Hijau Jagung K.Hijau H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H 10

Tinggi batang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.1 1.2 0 0 0 1.2 0 1.7 0.5 0.9 1.3 2.5 0.9 0.7 0.7 3.5 0.4 1.1 0.7 1.3 1.5 3.4 1.2 0.9 2 4.4 0.6 3.4 2.2 1.7 2.5 4.4 1.4 2.2 3 6.2 1.3 4.5 2.4 3 3.1 5 1.4 2.7 3.3 7.5 1.6 5.3 2.4 4 3.5 5.3 3.1 4.1 3.5 7.8 2 6 2.7 5 4 5.6 3.5 5 4.8 8.2 2.2 6.8 3 6 5 5.6 4 5.3 6.3 8.5 4 6.8 4.3 6.4 6.5 6.3 4 6.1 7 8.5 5.2 7.3

Tabel 4.1 Tinggi batang

Media Tanam Tanah Kandang Tanah kandang kompos Sekam Tanah Kompos Tanah Brikat Tanah Brikat Sekam

Jenis Tanaman Jagung K.Hijau Jagung K.Hijau Jagung K.Hijau Jagung K.Hijau Jagung K.Hijau

H1

H2

H3

H4

H5

H6

H7

H8

H9

H 10

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 4 2 4 2 4 2 3 3 4 4 4 2 4 2 5 2 3 5 4 4 4 3 4 4 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5

Tabel 4.2 Jumlah Daun

14

Media Tanam Tanah Kandang Tanah kandang kompos Sekam Tanah Kompos Tanah Brikat Tanah Brikat Sekam

Jenis Tanaman Jagung K.Hijau Jagung K.Hijau Jagung K.Hijau Jagung K.Hijau Jagung K.Hijau

H1

H2

H3

H4

H5

H6

H7

H8

H9

H 10

Keliling batang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.2 0 0.5 0 0.2 0 0 0.7 0.4 1.4 0.4 0.7 0.7 0.4 0.3 0.6 0.4 0.7 0.4 1.4 0.5 0.8 0.9 0.6 0.5 0.8 0.4 0.9 0.4 1.4 0.7 0.8 1 0.6 0.5 0.9 0.4 1 0.7 1.4 1 0.8 1.2 0.8 0.6 0.9 0.6 1 0.7 1.8 1 0.8 1.2 0.8 0.8 1 0.8 1 0.7 1.8 1 0.8 1.2 1 1 1.4 0.8 1.2 1 1.8 1 0.8 1.2 1 1 1.7 0.9 1.5 1.1 1.8 1.1 0.9 1.5 1 1.3 2 0.9

Tabel 4.3 Keliling batang

Keterangan : Hari ke-1 Tanaman belum menunjukan tanda-tanda pertumbuhan sehingga belum dapat diketahui perbedaan setiap media tanam. Hari ke-2 Beberapa tanaman sudah mulai tumbuh kecambah dan dapat diperkirakan yang akan tumbuh cepat dan yang akan tumbuh lebih lambat. Hari k-3 Semua tanaman tumbuh dengan sempurna dan dapat di ukur tinggi batang dan diameter batang. Hari ke-4 Semua tanaman tumbuh secara normal sesuai dengan tahap perkecambahan masing-masing. Hari ke-5 Semua tanaman tumbuh secara normal sesuai dengan tahap perkecambahan masing-masing. Hari ke-6 Semua tanaman tumbuh secara normal sesuai dengan tahap perkecambahan masing-masing. Hari ke-7 Semua tanaman tumbuh secara normal sesuai dengan tahap

15

perkecambahan masing-masing. Hari ke-8 Semua tanaman tumbuh secara normal sesuai dengan tahap perkecambahan masing-masing. Hari ke-9 Semua tanaman tumbuh secara normal sesuai dengan tahap perkecambahan masing-masing. Hari ke-10 Semua tanaman tumbuh secara normal sesuai dengan tahap perkecambahan masing-masing.

Media tanam Tanah dan kandang yang ditanam biji Jagung pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 4.3 cm, keliling batang 1.5 cm, daun berjumlah 5 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah dan kandang yang ditanam biji Kacang Hijau pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 6.4 cm, keliling batang 1.1 cm, daun berjumlah 4 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah, kandang, kompos, dan sekam yang ditanam biji Jagung pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 6.5 cm, keliling batang 1.8 cm, daun berjumlah 5 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah, kandang, kompos, dan sekam yang ditanam biji Kacang Hijau pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 6.3 cm, keliling batang 1.1 cm, daun berjumlah 5 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah dan kompos yang ditanam biji Jagung pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 4 cm, keliling batang 0.9 cm, daun berjumlah 5 lembar pada

16

salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah dan kompos yang ditanam biji Kacang Hijau pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 6.1 cm, keliling batang 1.5 cm, daun berjumlah 5 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah dan Brikat yang ditanam biji Jagung pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 7 cm, keliling batang 1 cm, daun berjumlah 4 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah dan Brikat yang ditanam biji Kacang Hijau pada hari ke10 memiliki tinggi batang 8.5 cm, keliling batang 1.3 cm, daun berjumlah 5 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah, Brikat dan sekam yang ditanam biji Jagung pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 5.2 cm, keliling batang 2 cm, daun berjumlah 4 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan ratarata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah, Brikat dan sekam yang ditanam biji Kacang Hijau pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 7.3 cm, keliling batang 0.9 cm, daun berjumlah 5 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. 2. Pembahasan : 1. Media tanam sangat berpengaruh dalam proses cepat atau lamabatnya pertumbuhan dan perkembangan kecambah.

17

2. Media tanam dan brikat sangat bagus untuk pertumbuhan tinggi batang jagung dan kacang hijau. 3. Media tanam berikat dan sekam sangat baik untuk pertumbuhan tebal batang jagung dan kacang hijau. 4. Media tanam berikat dan sekam menunjukkan kenaikan yang baik dalam pertambahan jumlah daun pada kacang hijau dan jagung. 5. Media tanam berikat cocok untuk menumbuhkan tanaman jagung dan kacang hijau pada saat perkecambahan.

18

BAB V Penutup

1. Kesimpulan Tidak semua media tanam bisa digunakan dengan baik untuk menanam, karena setiap media tanam memiliki kandungan yang dibutuhkan tumbuhan berbeda-beda. Menurut data hasil laporan penelitian ini, bisa ditarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Tiap media tanam pasti memiliki kelebihan dan kekurangan bagi pertumbuhan tanaman. Hasil yang baik tergantung dari cara merawat tanaman tersebut sesuai dengan media tanam yang dipergunakan. Media tanam mempengaruhi tinggi batang, lingkar batang dan jumlah daun dari biji yang ditanam. Hal ini dikarenakan nutrisi atau kandungan yang dikandung oleh setiap media tanam itu berbeda beda. Dan kandungan ini yang menyebabkan perbedaan antara pertumbuhan biji yang ditanam di media tanam yang satu dengan lainnya.

2. Media Tanam Brikat dapat dibuktikan paling efektik mengembangkan tanaman jagung dan kacang hijau pada tahap perkecambahan, begitu juga dengan campurannya. Karena pada laporan mereka menunjukkan perkembangan yang tinggi dan hasil yang lumayan besar. Hal ini mungkin disebabkan karena brikat atau cahan pakis matang bersifat porois, mempunyai aerasi yang baik tetapi tetap mampu menyimpan air yang dibutuhkan tanaman.

2. Saran 1. Untuk menghasilkan data yang lebih pasti, disarankan untuk menambah waktu pengamatan

19

2. Wadah atau tempat penanaman disarankan menggunakan pot untuk memudahkan pengamatan

20

Daftar Pustaka

http://eztrellaz.wordpress.com/2012/02/09/pertumbuhan-kacang-hijau/ (Diakses 11 Agustus 2012) http://emirgarden.blogspot.com/2008/07/komponen-media-tanam_31.html (Diakses 10 Agustus 2012) http://jackdics.wordpress.com/makalah/pengaruh-media-tanam-padaperkecambahan- biji-kacang-hijau/ (Diakses 11 Agustus 2012)

21

1. Hari Ke-3

Jagung Kacang Hjau Intensitas Cahaya Tinggi

Jagung Kacang Hijau Intensitas Cahaya Rendah

Jagung Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Brikat + Sekam

22

Kacang Hijau Jagung Media Tanam Tanah + Brikat

Jagung Kacang HIjau Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang

Kacang HIjau Jagung Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang + Pupuk Kompos + Sekam

Jagung Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Pupuk Kompos


2. Hari ke-6

23

Jagung Kacang Hjau Intensitas Cahaya Tinggi

Jagung Kacang Hijau Intensitas Cahaya Rendah

Jagung Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Brikat + Sekam

Jagung Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Brikat

24

Jagung Kacang HIjau Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang

Jagung Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang + Pupuk Kompos + Sekam

Jagung Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Pupuk Kompos


3. Hari Ke-9

25

Jagung Kacang Hjau Intensitas Cahaya Tinggi

Jagung Kacang Hijau Intensitas Cahaya Rendah

Kacang Hijau Jagung Media Tanam Tanah + Brikat + Sekam

Jagung Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Brikat

26

Kacang Hijau - Jagung Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang

Kacang HIjau Jagung Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang + Pupuk Kompos + Sekam

Jagung Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Pupuk Kompos


4. Hari ke-10

Jagung Kacang Hjau Intensitas Cahaya Tinggi

27

Kacang Hijau - Jagung Intensitas Cahaya Rendah

Kacang Hijau - Jagung Media Tanam Tanah + Brikat + Sekam

Kacang Hijau Jagung Media Tanam Tanah + Brikat

Kacang HIjau - Jagung Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang

28

Kacang HIjau Jagung Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang + Pupuk Kompos + Sekam

Kacang HIjau - Jagung Media Tanam Tanah + Pupuk Kompos

29

You might also like