Professional Documents
Culture Documents
Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam. [1]
Kuliner
Rebung/tunas pohon bambu merupakan sayuran yang populer dan bernilai ekonomis tinggi.
Peralatan
Bambu merupakan bahan baku dari berbagai peralatan rumah tangga yang utama sebelum datangnya era peralatan rumah tangga dari plastik. Bakul nasi, tampah, bubu/perangkap ikan, tempat kue (besek), topi bambu (caping) adalah contoh dari beberapa peralatan yang terbuat dari bambu.
Sebuah toko di pasar tradisional menjual barang-barang dari anyaman bambu dan rotan
Pengobatan
Pada pengobatan Cina, bambu digunakan untuk mengobati dan menyembuhkan infeksi. Bambu mengandung sumber pottasium yang rendah kalori, rasa manisnya terkenal sebagai sumber protein dan nutrisi yang baik. Di ayurveda, sebuah sistem pengobatan tradisionil indian, konkresi silicious dapat ditemukan pada batang bambu yang disebut banslochan. Di sistem pengobatan indo persia banslochan terkenal sebagai tabashir atau taswhir, sedangkan di Inggris disebut sebagai "bamboo manna". Konkresi ini dikatakan dapat menjadi obat penguat pada penyakit pernapasan. Pada awalnya konkresi ini diperoleh dari Melocanna bambusoides, sangat sulit untuk menemukannya; sekarang sebagian besar sudah digantikan dengan asalam silisic sintetis. Pada kebanyakan literature indian, Bambusa arundinacea dideskripsikan sebagai sumber dari bamboo manna.
Konstruksi
Rumah-rumah di pedesaan Jawa dan Sunda masih banyak yang memakai dinding bambu. Pohon bambu yang tebal terutama di bagian pangkal dipakai sebagai kaso. Batang bambu juga banyak dipakai sebagai jembatan darurat.
Konstruksi bambu pada pagar, dinding, tiang. Lokasi: Bojongmangu, Kabupaten Bekasi
Hal serupa juga dilakukan Ade Hendi (kang Udung), seorang perajin bambu (produsen rumah bambu Jawa Barat). Dalam membangun rumah bambu, ia menerapkan sambungan yang tidak kaku, yakni memakai kombinasi paku/pasak bambu yang diikat ijuk. Dengan teknik pengikatan tertentu, ijuk sangat baik untuk mengikat sambungan struktur bambu. Mastok juga memakai ijuk pada beberapa bagian sambungan. Ia mengatakan, ikatan ijuk bagus dalam menahan beban ke samping. Selain ijuk, Kang Udung juga menggunakan rotan sebagai pengikat sambungan. Namun, karena tidak sekuat ijuk, maka ikatan rotan hanya dipakai di interior.
Bambu merupakan tanaman yang cepat tumbuh, bisa digunakan untuk penghijauan karena tumbuhnya relative cepat karena tiga tahun sampai empat tahun memanen hasil tanamnya. Serta ada manfaat lain lagi yaitu dapt menghasilkan oksigen lebih dari 30 % dari tumbuhan lain dengan luasan yang sama. Sehingga akan sangat berguna bagi proses reboisasi dan perbaikan lahan-lahan kritis. Disamping itu pula bambu dapat digunakan untuk kerajinan anyaman, mebel bambu, bahan bangunan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perayaan-perayaan agama pada jaman dulu yang tidak ada bahan dari plastik maka banyak mengunakan besek ataupun sejenisnya. Bambu juga merupakan bahan bangunan yang kuat sehingga sekarang banyak yang beralih bambu, ini terjadi pada waktu 2006 paska gempa DIY-Jateng banyak bahan bangunan yang digunkan berasal dari bambu. Tantangan Salah satu kelemahan bambu adalah dimakan serangga bubuk dan jenis serangga lain, hal tersebut biasa karena memang berasal dari bahan biologis maka terjadi penurunan kualitas bahan, perubahan warna, dan daya tahan yang sangat pendek bila tidak ada cara utnuk mengawetkan bambu tersebut. Daya tahan di Indonesia bila tidak ada treatment maka hanya bertahan 6 bulan sampai 2 tahun saja. Hal ini banyak dialami dan para pengrajin di Dusun Gentan karena perilaku yang buruk terhadap proses pengawetan bambu maka akan sangat merugikan pihak pengrajin sendiri dan tertutupnya pangsa pasar bagi kerajinan mebel bambu. Maka pihak GTZ-JRF yang focus pada pengembangan UMKM di wilayah DIY, memberikan fasilitas pengawetan dan pengeringan bambu agar dapat di gunakan untuk masyarakat pengrajin mebel bambu di Dusun Gentan. Sebelum dapat digunakan maka dilakukan peningkatan kapasitas dalam hal proses pengawetan maka pihak GTZ-JRF mengundang Prof. Dr. Morisco untuk memberikan pelatihan pengawetan bambu dengan mengunakan salah satu cara yaitu pengawetan yang paling murah dan efektif. Metode pengawetan ini mengunakan campuran antara Borax dan Boric, kemudian dilarutkan kedalam cairan dengan perbandingan 3:2, dengan konsentrasi maksimum 5 % , dan di campur dengan air kurang lebih 20 liter banyaknya serta pewarna makanan untuk mengetahui perjalanan pengawet biasaya mengunakan warna yang kontras. Pada cara ini, batang bambu yang habis panen, di potong pada bagian atas sepanjang 20 cm 30 cm dari ruas paling atas, sebelumnya bambu di potong dengan panjang 6-7 meter, kemudian bagian atas yang 20 cm tersebut dirusak dengan cara di tatah pada daging bambu bagian dalam sampai satu lingkaran penuh, jangan sampai pecah, karena kalau pecah maka larutanya tidak akan tertampung sempurna. Perlakuan tersebut untuk semua bambu yang akan diawetkan. Kemudian bambu di sandarkan
pada tower yang tersedia sampai seluruh bambu dapat tertampung, kapasitas yang ada sekarang baru untuk mengawetkan bambu sebanyak 300 batang saja. Bambu tersebut di sandarkan di tower yang terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung pada bagian atasnya. Setelah semua disandarkan maka proses selanjutnya adalah dengan mengisi bagian bambu sebanyak liter ataupun sesuai dengan kapasitas dari potongan bambu yang ada. Dan tiap hari dilakukan pengecekan dan penambahan cairan sesuai dengan ukuran yang ada,jangan lupa untuk dicatat berapa tambahan cairan yang ada. Kegiatan tersebut dilakukan sampai hari ke empat atau ke enam. Setelah hari ke enam dichek perjalana cairan pengawet sampai ruas mana dengan cara di lubangi ataupun di potong pada bagian bawah bambu. Tetapi kalau sudah sampai maka bambu bisa di keringkan cairan pengawet pada bagian atas dengan cara ditampung di tempat penampungan, dan dapat digunakan lagi. Setelah hari ke 13 belas maka cairan keseluruhanya diharapkan sampai kebawah dan dapat dikeringkan dari 2 sampai 4 hari tergantung lembabnya. Ataupun masuk oven bambu. Setelah dikeringkan maka bambu tersebut dapat digunakan untuk keperluan kerajinan mebel bambu ataupun untuk usaha lain. Dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan dan daya jual produk yang ada bagi para pengrajin mebel bambu. Rosse bambu
http://lincakgentan.wordpress.com/2010/03/23/pengawetan-bambu-cara-pak-morisco/
Elemen bambu sangatlah baik untuk membangun nuansa alami pada eksterior dan interior rumah Anda. Bambu merupakan salah satu tanaman yang banyak dijumpai di daerah tropis. Bambu banyak ditemui di Indonesia terutama di daerah Jawa Barat. Indonesia sendiri sudah dikenal sebagai negara perajin bambu untuk dijadikan furnitur maupun rumah. Walaupun saat ini rumah bambu lebih banyak dijumpai di kampung-kampung, namun di tengah masyarakat perkotaan, bambu memiliki popularitas sebagai bentuk karya seni arsitektur ramah lingkungan. Pengaplikasian bambu akan berbeda antara rumah tinggal yang terdapat di daerah perkotaan dengan rumah di desa-desa. Di kawasan perkotaan, bambu berfungsi sebagai elemen estetis, bukan sebagai struktur utama bangunan.
Bambu memiliki warna dan tekstur yang unik. Keunikan ini sangat bagus untuk dipasang sebagai eksterior, misalnya di dinding pekarangan rumah. Hiasan eksterior macam ini akan membuat dinding di sekitarnya jadi berkarakter kuat dan unik. Selain itu, bambu juga mudah dirawat jika digunakan di kebun atau udara terbuka. Karena karakternya itulah, bambu tidak hanya bagus dipasang pada eksterior, namun dapat juga menjadi alternatif elemen interior. Walaupun elemen bambu memiliki kesan tradisional, namun ia tetap dapat dimodifikasi dengan gaya yang lebih modern dan pada ruangan apapun. Contoh pengaplikasian bambu pada interior misalnya digunakan sebagai partisi ruangan atau disandingkan dengan dinding bertekstur. Aplikasi ini akan membuat dinding jadi terkesan kokoh. (*/Nilam/dari berbagai sumber)
http://www.ciputraentrepreneurship.com/teknologi/6047.html
Furniture Bambu
Perabotan bambu bukanlah barang baru di negeri ini. Sejak dulu bambu sudah dijadikan kursi atau lincak di pulau jawa, mulai dari bentuk paling sederhanya hingga yang lebih inovatif dan di desain dengan unik. Selain di pulau jawa, pemanfaatan bahan bambu sebagai furniture juga dapat ditemui di Sulawesi Selatan dan Utara, juga di Sumatera. Saat ini ada banyak jenis perabotan yang dibuat dari bahan bambu, mulai dari bambu yang bentuknya masih untuk bulat, hingga bambu yang sudah dijadikan papan atau dibentuk dengan teknologi pres supaya bisa melengkung dan berpola sesuai dengan kebutuhan. Diantara produk perabotan bambu dapat berupa: set kursi dan meja tamu, sofa besar, kursi dan meja teras, rak tv, rak buku, lemari pakaian, bed frame, kursi santai/ kursi malas dan masih banyak lagi. Semua jenis produk furniture yang dapat dibuat dengan kayu, juga dapat dibuat dengan bahan bambu.
http://www.bambuawet.com/pemanfaatan_bambu/bamboo_furniture.htm