You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK TROMBOSIT

Kelas Kelmpok Gelombang Anggota

: VI B :4 :1 : Anatyara Safitri Ikha Nur Astuti Ira Juhairiah Juni Trianto Novi Adelita

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA 2012

BAB I PENDAHULUAN

Judul Praktikum Tanggal Tujuan

: Trombosit : 3 April 2012

1. Mendeteksi abnormalitas fungsi trombosit

2. Untuk mengetahui jumlah trombosit dalam darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keping darah, anuclear

darah, nulliploid

lempeng adalah sel (tidak

trombosit

mempunyai nukleus pada DNA-nya) dengan bentuk tak beraturan dengan ukuran diameter 2-3 m yang merupakan fragmentasi dari megakariosit. Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme hemostasis tingkat sel dalam proses pembekuan darah dengan membentuk darah beku. Rasio plasma keping darah normal berkisar antara 200.000-500.000/L darah, nilai dibawah rentang tersebut dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan nilai di atas rentang yang sama dapat meningkatkan risiko trombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar.

Sifat-sifat Trombosit Trombosit memiliki sifat yaitu : 1. Mudah pecah 2. Cendrung melekat pada permukaan asing 3. Mudah menggumpal 4. Sukar dibedakan dari kotoran kecil

Pembentukan & Fungsi Trombosit Trombosit dibentuk dalam sumsum tulang dan mempunyai umur lebih kurang 10 hari. Fungsi yang terpenting adalah sebagai sumbat sementara dalam proses hemostatis. Trombosit mudah pecah dan akan mengeluarkan enzim trombosit atau tromboplastin. Enzim ini berperan dalam proses pembekuan darah. Selain itu trombosit juga berfungsi untuk mencegah kebocoran darah spontan pada pembuluh darah kecil dengan cara adhesi, sekresi, agregasi, dan fusi (hemostasis). Dan berperan dalam respon inflamasi.

Proses Pembekuan Darah Jika terjadi luka, darah keluar

sehingga darah berhubungan dengan udara. Trombosit yang keluar bersama darah akan pecah karena bergesekan dengan luka dan mengeluarkan trombokinase atau tromboplastin. Dengan bantuan ion-ion Ca2+, tromboplastin mengubah protrombin dalam darah menjadi trombin. Trombin akan mengubah fibrinogen yang ada dalam darah menjadi benang-benang fibrin, yaitu berupa benang-benang halus yang menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi.

Kelainan Pada Trombosit 1. Penyakin Von Willebrand Penyakit Von Willebrand adalah suatu kekurangan atau kelainan pada faktor von Willebrand di dalam darah yang sifatnya diturunkan. Faktor von Willebrand adalah suatu protein yang mempengaruhi fungsi trombosit.

Merupakan kelainan trombosit herediter (keturunan) yang paling sering ditemukan. Faktor von Willebrand ditemukan di dalam plasma, trombosit dan dinding pembuluh darah. Jika faktor ini hilang atau jumlahnya kurang, maka tidak akan terjadi penyumbatan pembuluh darah yang terluka (proses melekatnya trombosit ke dinding pembuluh yang mengalami cedera). Sebagai akibatnya, perdarahan tidak akan segera terhenti sebagaimana mestinya, meskipun pada akhirnya biasanya akan berhenti. Biasanya penderita memiliki orang tua dengan riwayat gangguan perdarahan. Anak mudah mengalami memar atau mengalami perdarahan yang berlebihan setelah kulitnya tergores, pencabutan gigi, pengangkatan Amandel maupun pembedahan lainnya. Pada wanita, darah menstruasinya sangat banyak. Di lain fihak, perubahan hormonal, stres, kehamilan peradangan dan infeksi bisa merangsang tubuh untuk meningkatkan pembentukan faktor von Willebrand dan untuk sementara waktu bisa memperbaiki pembentukan bekuan. 2. Purpura Trombositopeni Idiopatik Purpura trombositopeni idiopatik (PTI) atau purpura trombositopeni autoimun adalah sindrom yang ditandai dengan trombositopenia akibat dekstruksi trombosit yang meningkat sebab proses imunologik. Gejala utama adalah petekie dan perdarahan selaput lendir berupa epiktasis atau perdarahan di tempat lain. Bentuk Akut gejala perdarahan selaput lendir disertai petekie berjalan singkat. Bentuk kronis gejalanya berupa petekie diekstremitas bawah, jarang ditemukan perdarahan selaput lendir, pada wanita menorhagia satu-satunya gejala penyakit ini. Hendaknya disingkirkan trombositopenia sekunder/akibat obat (aspirin, barbiturat, kina, laksansia), infeksi, anemia aplasti. 3. Sindroma Bernard-Soulier

Hilangnya protein di permukaan trombosit & trombosit yg berukuran besar yg tidak menempel pada dinding pembuluh darah. Ditandai dengan mudah memar dan perdarahan hebat saat cedera. Jumlah trombosit normal hingga sedikit berkurang, dan waktu perdarahan memanjang. Pada apusan darah tepi ditemukan trombosit yang sangat besar. 4. Trombastenia Hilangnya protein di permukaan trombosit yg diperlukan untuk pembentukan gumpalan trombosit.

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

Alat dan Bahan 1. Lanset steril 2. Kapas alkohol 70% 3. Larutan Ress Ecker 4. Mikroskop 5. Pipet tahoma eritrosit 6. Kamar hitung 7. Tisu

Prosedur Kerja 1. Hisap larutan Rees Ecker sampai angka 1 2. Kemudian dibuang (untuk membersihkan/membilas pipet) 3. Hisap darah sampai angka 0,5 kemudian hisap larutan Rees Ecker sampai angka 101 dan kocoklah sampai 3 menit. 4. Buang larutan dalam pipet sebanyak 2 tetes 5. Masukan larutan ke kamar hitung dan biarkan kurang lebih 5 menit 6. Hitunglah semua trombosit dalam seluruh bidang besar di tengah

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tanggal praktek

: 3 April 2012

A. Hasil Praktikum Hitung Trombosit No 1 2 3 4 5 Nama Mahasiswa Mulki Fatahila Eva Fany Anatyara Ririn Kadar Trombosit 412.000/L Darah 476.000/L Darah 436.000/L Darah 378.000/L Darah 420.000/L Darah

Perhitungan: Jumlah trombosit =


n x Fp Vb

Trombosit kelompok 1 = 206 x 200


0,1 238 x 200 0,1 218 x 200 0,1

= 412.000/L Darah

Trombosit kelompok 2 =

= 476.000/L Darah

Trombosit kelompok 3 =

= 436.000/L Darah

Trombosit kelompok 4 = 189 x 200


0,1 210 x 200 0,1

= 378.000/L Darah

Trombosit kelompok 5 =

= 420.000/L Darah

Pembahasan : Pada praktikum kali ini yaitu menghitung kadar trombosit dalam darah. Cara yang digunakan sama seperti pemeriksaan kadar leukosit dan eritrosit, yaitu menggunakan pipet thoma dan kamar hitung. Dari hasil praktikum, kadar trombosit ke lima kelompok tersebut normal. Kadar trombosit normal yaitu 200.000-500.000 /L darah. Jika kadar trombosit < 200.000 disebut trombositopenia. Sedangkan jika kadar trobosit > 500.000 disebut trombositosis. Trombosit berfungsi sebagai sumbat sementara dalam proses homeostatis.

BAB V KESIMPULAN

1. Kadar normal trombosit pada pria dan wanita adalah 200.000 500.000/L darah. 2. Jika kelebihan kadar trombosit disebut trombositosis 3. Jika kekurangan kadar trombosit disebut trombositopenia

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Keping_darah http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/11/11/trombosit-untukkekebalan-tubuh/ http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/pengertian-jumlah-fungsitrombosit.html http://indonesiaindonesia.com/f/13491-disfungsi-trombosit/ http://akperku.blogspot.com/2010/03/gangguanabnormalitas-trombosit.html http://medicastore.com/penyakit/775/Disfungsi_Trombosit.html

You might also like