You are on page 1of 9

DEFINISI KARYA ILMIAH

Karya tulis ilmiah atau tulisan akademik atau tulisan argumentasi merupakan gabungan narasi, deskripsi, dan eksposisi yang penulisannya didasarkan pada suatu penalaran atau logika tertentu, didukung bukti (evidence), dan disertai dengan argumen. Penalaran atau logika berhubungan dengan keabsahan penarikan kesimpulan, sedangkan argumen berhubungan dengan kebenaran premis yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Tulisan argumentasi bertujuan untuk mengubah sikap dan pendapat orang lain dengan menggunakan prinsip-prinsip logika sebagai alat bantu utama. Adapun jenis karangan ilmiah yaitu:

1. Makalah: karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan). 2. Kertas kerja: makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya. 3. 4. fakta Menurut diperoleh Skripsi: Tesis: karya tulis ilmiah tulis yang mengemukakan yang pendapat penulis berdasar mendalam pendapat daripada yang ada dua jenis, orang lain karya yang ilmiah sahih sifatnya dengan lebih analisi karya ilmiah sifat skripsi. terinci. yaitu :

5. Disertasi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan http://www.geocities.com/liacybercampus/pedomanskripsi, sesuai dengan

a. Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang keilmuannya. b. Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

A.

KERANGKA DAN BAGIAN-BAGIAN KARYA ILMIAH JUDUL

Karya ilmiah baik artikel jurnal, makalah bahan seminar maupun laporan hasil penelitian di tulis dengan judul tertentu. Judul karya ilmiah ditulis dengan mempertimbangkan hal-hal berikut: (a) (b) (c) Mencerminkan Memuat Dirumuskan area kata-kata permasalahan, kunci variabel yang akan secara penelitian diacu dan target dalam singkat populasi penelitian

(d) Memisahkan antara judul utama dan judul pelengkap B. KATA PENGANTAR

Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terimakasih penulis yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan/atau pihak-pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan karya ilmiah tersebut. Tulisan kata pengantar dikerik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. teks pada pengantar diketik dengan spasi ganda (2 Spasi). Panjang teks

tidak lebih dari dua halaman kertas kuarto. Pada Bagian akhir teks (di pojok kanan-bawah) dicantumkan kata penulis tanpa menyebut nama terang. C. ABSTRAK Kata abstrak ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris dibatas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis dikerik dengan jarak dua spasi dari kata abstrak, di tepi kiri dengan urutan nama akhir diikuti koma, nama awal, nama tengah (jika ada), diakhiri titik. Tahun penulisan ditulis setelah nama diakhiri dengan titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil (kecuali huruf-huruf pertam dari (setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata jenis karya ilmiah, misalnyaskripsi, tesis atau disertasi ditulis setelah judul dan diakhiri dengan koma, diikuti dengan nama jurusan, tidak boleh disingkat, nama universitas dan diakhiri dengan titik. kemudian diocantumkan siapa nama pembimbing penulisan karya ilmiah tersebut. Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkandi bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci berkisar antara 3-5 buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian dan lapotran penelitian dengan mudah. Dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari penelitian dan laporan penelitian yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan saran yang diajukan. Dalam suatu karya ilmiah yang mempunyai tingkat keformalan yang tinggi, seperti misalnya skripsi, sistematika penulisan lebih baku, dan beberapa paparan lainnya sering diminta dari mahasiswa, seperti seperti Kesimpulan dan Rekomendasi (Saran-Saran) pada bagian akhir, atau Kata Pengantar pada bagian awal. Banyak jurnal dan majalah meminta abstrak, yakni rangkuman informasi yang ada dalam dokumen laporan, makalah, atau skripsi, lengkapnya. Abstrak yang ditulis secara baik memungkinkan pembaca mengenali isi dokumen lengkap secara secara cepat dan akurat, untuk menentukan apakah isi dokumen sesuai dengan bidang minatnya, sehingga dokumen tersebut perlu dibaca lebih lanjut. Abstrak sebaiknya tidak lebih dari 250 kata (dalam satu atau dua paragraf), menyatakan secara singkat tujuan dan lingkup penelitian/pengkajian, metode yang digunakan, rangkuman hasil, serta kesimpulan yang ditarik. D. PENDAHULUAN Pendahuluan merupakan bab pertama yang mengantarkan pembaca untuk mengetahui ikhwal topik penelitian, alasan, dan pentingnya suatu karya ilmiah. Pendahuluan dalam laporan penelitian lebih kompek daripada pendahuluan dalam makalah dan artikel ilmiah untuk jurnal. Pendahuluan untuk artikel dan makalah disampaikan secara lebih ringkas dan unsur-unsurnya tidak harus dicantumkan secara eksplisit. Bab pendahuluan biasanya memuat latar belakang yang dengan singkat mengulas alasan mengapa penelitian dilakukan, tujuan, dan hipotesis jika ada. Memberikan alasan yang kuat, termasuk kasus yang dipilih dan alasan memilih alasan tersebut, perumusan dan pendekatan masalah, metode yang akan digunakan dan manfaat hasil penelitian. Bab ini seyogianya membimbing pembaca secara halus, tetap melalui pemikiran logis yang berakhir dengan pernyataan mengenai apa yang diteliti dan apa yang diharapkan dari padanya. berikan kesan bahwa apa yang anda teliti benar-benar bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan pembangunan. Bagian tujuan penelitian mengakhiri bab pendahuluan yang berisi pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian. Dalam menuliskan tujuan, gunakan kata kerja yang hasilnya dapat diukur dan dilihat, seperti menjajaki, menguraikan, menerangkan, menguji, membuktikan, atau menerapkan suatu gejala, konsep, atau dugaan (Widya dkk, 2004: 6-7). Pendahuluan dalam penelitian dapat dibedakan pada laporan penelitian kuantitatif dan laporan penelitian kualitatif. Pendahuluan dalam laporan penelitian kualitatif memuat uraian tentang: (1) latar belakang masalah

penelitian, (2) identifikasi masalah, (3) cakupan masalah (penegasan dan pembatasan masalah), (4) rumusan masalah, (5) tujuan penelitian, (6) keguanaan penelitian, (7) sistematik. a. Latar Belakang Masalah

Bagian ini menerangkan keternalaran (kerasionalan) mengapa topik yang dinyatakan pada judul karya tulis ilmiah itu diteliti. Untuk menerangkan keternalaran tersebut perlu dijelaskan dulu pengertian topik yang dipilih. Baru kemudian diterangkan argumen yang malatarbelakangi pemilihan topik itu dari sisi substansi dalam keseluruhan sistem substansi yang melingkupi topik itu. Dalam hal ini dapat dikemukakan misalnya adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, antara teori dan praktek, antara dasolen dan dasain dari konsep dalam topik. Setelah itu diterangkan keternalaran pemilihan topik dari paradigma penelitian sejenis. Untuk itu perlu dilakukan kajian pustaka yang memuat hasil-hasil penelitian tentang topik atau yang berkaitan dengan topik yang dipilih. Dengan melihat hasil yang diperoleh dalam penelitian sebelumnya dapat ditunjukkan bahwa topik yang dipilih masih layak untuk diteliti. Topik yang pernah diteliti boleh saja diteliti, asal penelitian yang baru itu dapat menghasilkan sesuatu yang baru, yang berbeda dan dapat mengatasi kekurangan hasil penelitian sebelumnya, atau dalam penelitian yang baru itu digunakan teori atau metode tyang berbeda dan diduga dapat menghasilkan temuan yang lain dari sebelumnya. Dalam skripsi atau tugas akhir, kajian pustaka untuk mengemukakan keternalaran (kerasionalan) pemilihan topik penelitian itu bisa dikemukakan di bawah judul tersendiri, misalnya hasil penelitian sebelum ini. Dalam kajian pustaka itu, pembicaraan dilakukan secara kronologis. Dengan demikian, diketahui kemajuan penelitian yang dilakukan pada peneliti selama ini dan diketahui pula posisi peneliti sekarang dalam deretan penelitian sejenis. Dengan demikian peneliti memiliki alasan yang mendasar (baik empiris, praktis, maupu teoritis) mengenai pemilihan topik penelitiannnya. b. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah rumusan persoalan yang perlu dipecahkan atau dipertanyakan yang perlu dijawab dengan penelitian. Perumusan itu sebaiknya disusun dalam bentuk kalimat tanya, atau sekurang-kurangnya mengandung kata-kata yang menyatakan persoalan atau pertanyaan. Yakni apa, siapa, berapa, seberapa, sejauh mana. Bagaimana (bisa tentang cara atau wujud keadaan) dimana, kemana, dari mana, mengapa dan sebagainya. Rumusan masalah harus diturunkan dari rumusan topik, tidak boleh keluar dari lingkup topik. Oleh karena itu, rumusan masalah hendaklah mencakupi semua variabel yang tergambarkan dalam topik. Kalau ada variabel umum dan khusus, hendaklah dirumuskan masalah pokok beserta sub-sub masalahnya. Jadi, rumisan masalah harus terinci dan teruarai dengan jelas agar dapat dipecahkan dan dicarikan data pemecahannya. Rumusan masalah yang baik harus memungkinkan untuk menentukan metode penentuan data dan pemecahannya secara tepat atau akurat. Untuk itu, sebelum masalah dirumuskan perlu diidentifikasi dengan baik. Identifikasi masalah bisa dikemukakan di bawah sub-judul tersendiri sesudah latar belakang, meskipu yang penting bukan judulnya melainkan identifikasinya. Dengan identifikasi masalah, memungkinkan perumusan masalah yang operasional menjadi lebih mudah. Masalah yang operasional memiliki ciri, antara lain: (1) masalahnya dapat dipecahkan, (2) menggambarkan variabel penelitian yang jelas, (3) bentuk dan jenis data yang diperlukan dapat dipastikan secara akurat, (4) teknik pengumpulan data dapat ditentikan secara tepat, (5) teknik analisis data dapat diterapkan secara tepat. Permasalahan penelitian dikategorikan baik jika memenuhi kriteria berikut: (a) Pernytaan masalah pokok bersifat spesifik dan mencerminkan signifikan dan pentingnya penelitian (b) Analisis yang tajam mengenai fakta, penjelasan, keberadaan informasi dan pengetahuan dan memuat faktor-

faktor (c)

spesifik Mencerminkan interelasi

yang antarvariabel

mempengaruhi dan relevansinya

munculnya dengan area

permasalahan permasalahan

(d) Mengungkapkan faktor-faktor atau variabel-variabel yang akan dikaji dan menjalaskna hubungannya dengan area permasalahan (e) Disajikan secara sistematis dan teratur, memuat interelasi, relevansi fakta dengan konsep dalam area permasalahan (f) tergolong dalam perbedan, atau Identifikasi masalah variavel diungkapkan beas, dngam pernyataan terikat, yang jelas dsb. penelitian proyeksi (g) Variabel-variabel penelitian yang dianalisis tidak membingungkan dan secara nyata dapat dibedakan yang (h) Ada perbedaan yang jelasn antara pertanyaan-pertanyaan masalah dengan orientasi faktual dan orientasi nilai (i) Ada perbedaan yang jelas antara orientasi teoritis penelitian dan orientasi praktis, ingin mencari hubungan, (j) Pernyataan maslah harus mengacu pada perumusan hipotesis, mengungkapkan data empiris atau keduanya (k) Pernyataan masalah tidak memuat masalah-masalah yang sepele. c. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan apa yang hendak dicapai dengan penelitian. Tujuan dirumuskan sejajar dengan rumusan masalah. Misalnya: (1) apakah ada pengaruh X terhadap Y, maka tujuannya ialah menentukan ada tidaknya pengaruh X terhadap Y, (2) apakah ada antara hubungan antara X dan Y, maka tujuannya ialah menentukan ada tidaknya hubungan antar X dan Y, (3) bagaimanakan persepsi peneliti terhadap pelayanan akademik, maka tujuannya ialah mendeskripsikan persepsi..dst. d. Kegunaan Penelitian

Yang diuraikan disini ialah kegunaan atau pentingnya penelitian dilakukan, baik bagi pengembangan ilmu maupun bagi kepentinagn praktik Uraian ini sekaligus berfungsi untuk menunjukan bahwa masalah yang dipilih memang layak diteliti. Pendahuluan dalam laporan peenelitian kualitatif pada dasarnya menguraikan bagian-bagian yang sama seperti dalam laporan penelitian yang menggunakan penelitian kuantitatif yang berisi (1) latar belakang, (2) identifikasi dan pembatasan masalah, (3) perumusan masalah atau fokus masalah, (4) tujuan penelitian, (5) kegunaan penelitian, dan (6) sistematika. meskipun demikian ada persoalan yang perlu mendapat perhatian dalam penyusunan laporan penelitian yang menggunakan penelitian kualitatif,: a. Perumusan masalah perlu mendapat perhatian karena ada perbedaan substansial anatara penelitian kualitatif dan kuantitatif. penelitian kualitatif lebih diarahkan atau ditujukan untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa. oleh karena itu, perumusan masalah harus difokuskan pada persoalan utama secara tegas dan jelas. jika perlu, peneliti dapat menyertakan masalah-masalah yang lebih kecil sebagai unsur dari masalah utama (pokok) dan disajikan setelah masalah pokok. b. Tujuan penelitian mengungkapkan apa yang ingin dicapai dalam penelitian dan menggambarkan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencari jawaban atas masalah penelitian. Tujuan dirumuskan dengan kalimat yang jelas, operasional, dan merupakan jabaran pemecahan masalah penelitian. c. Kegunaan atau pentingnya penelitian, baik bagi pengembangan ilmu maupun bagi kepentingan praktis, diuraikan secara jelas. uraian dalam sub Bab ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa masalah yang dipilih itu benar-benar penting untuk diteliti.

E.

TINJAUAN

PUSTAKA

Dalam penelitian diperlukan 2 landasan, yakni kerangka teoritis dan metodologis. Kerangka teoritis adalah teori yang digunakan untuk membangun kerangka kerja penelitian. kerangka metodoligis ialah hal ikhwal yang berkaitan dengan desain penelitian, termasuk langka-langkah pengumpulan dan pengolahan data (variabel, instrument, validitas dan realibilitas instrument, serta teknik pengumpulan dan analisis data) dengan berbagai alasannya. Keduanya diuraikan dalam dua bagian penelitian yang berbeda, tetapi berirutan. Kerangka teoritis diuraikan dalam bab II, sedangkan kerangka metodologi diuaraikan dalam bab III. Dalam kerangka teoritis dinyatakan teori apa yang digunakan untuk landasan kerja penelitian. Teori itu bisa disusun sendiri secara eklektik. bisa juga berupa teori yang digunakan oleh seorang ahli. Namun, teori apapun, yang digunakan harus dapat dipertanggungjawabkan melalui kajian sejumlah pustaka dan hasil penelitian dalam lingkup topic penelitian atau tugas akhir. Penyebutan nama teori saja tidaklah cukup. Prinsip-prinsip teotri itu perlu diuaraikan, termasuk pendekatan dan metode kerja teori itu. variabel-variabel penelitian perlu diterangkan menurut pandangan teori yang dipilih itu. Untuk itu, landasan teori merupakan pemaparan konsep-konsep menurut pendapat penulis atau penemu. Teori tersebut dan kemudian dipaparkan menurut sudut pandang peneliti dengan disertai cara mengukurnya. Dalam laporan penelitian kualitatif terdapat bagian penelaahan kepustakaan dan/atau kerangka teritik, sesuai dengan pendekatan dan desain penelitian yang digunakan. bagaian ini disajikan dalam bab tersendiri (Bab II), dan disarankan bukan hanya menguraikan penelaahan kepustakaan, melainkan dilengkapi dengan kerangka teoritiknya. Pentingnya penelaahan kepustakaan dalam penelitian atau penyusunan laporan penelitian yaitu karena pada hakikatnya hasil penelitian seseorang bukanlah satu penemuan baru yang berdiri sendiri melainkan sesuatu yang berkaitan dengan temuan dari penelitian sebelumnya. Dalam bagian ini hasil penelitian sebelumnya harus dikemukakan untuk memberi gambaran pengetahuan yang mendasari pola kesamaan penelitian dan pada gilirannya dapat diketahui kontribusi hasil penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan/atau kebijakan praktis secara jelas. Penelaahan kepustakaan disusun secara kronologis sesuai dengan kemutakhiran teori maupun data empiris sehingga dapat diketahui perkembangan keilmuan dan hasil penelitian. Kerangka teoritik berfungsi sebagai hipotesis kerja dimungkinkan untuk disajikan dalamm penelitian kualittatif. Kerangka teoritik dalam penelitian kualitatif metupakan kumpulan konsep-konsep relevan yang terintegrasi dalam satu system penjelasan yang berfungsi sebagai pedoman kerja, baik dalam menyusun metode, pelaksanaan di lapangan, maupun pembahasan hasil penelitian. Meskipun tidak mutlak kehadirannya, telaah pustaka tetap menjadi kaharusan dalam penelitian kualitatif. Telaah pustaka (a) (b) (d) Prosedur paradigma, atau landasan sumber2 teori berupa dikategorikan mutahir artikel dan metodologi) arus, yang baik disamping dimuat tidak dikategorikan atu jika pada ada baik jika memenuhi yang jurnal atau kesan memenuhi model kriteria dianggap majalah berikut: klasik ilmiah Menggunakan Menggunakan Jumlahnya penelitian sumber-sumber sumber

(c) Kutipan atas sumber pustaka disajikan secata tepat, dianalisis dan dihubungkan dengan permasalahan mencukupi (rancangan bagan dan berlebihan kriteria berikut: skematik

(1) Logika struktur dan strategi studi disajikan secara hati-hati, termasuk didalamnya identifikasi variabel, ketepatan (2) Deskripsi sampel penelitian diungkapkan secara jelas, meliputi cara penarikan sampel, ukuran sampel, dan strata (3) Menggunakan prosedur pengumpulan data yang tepat dan terkait dengan masalah dan fokus penelitian (4) Ada kesesuaian antara rumusan masalah dan fokus penjelajahan di lapangan (5) Ketepatan menggunakan prosedur pengolahan data.

F.

METODE

PENULISAN/PENELITIAN

Dalam karya ilmiah laporan penelitian bagian metode penelitian dibuat dalam bab tersendiri. Dalam artikel untuk jurnal metode penelitian/penulisan juga ditulis dalam bagian tersendiri tetapi tidak dalam bentuk bab. Dalam karya ilmiah makalah bahan seminar bagian metode penelitian tidak ditulis secara eksplisit menjadi bab. G. HASIL DAN PEMBAHASAN

Karya ilmiah artikel dan makalah bahan seminar maupun laporan hasil penelitian memuat bagian hasil dan pembahasan. Dalam artikel dan makalah hasil dan pembahasan dapat berbentuk bab maupun tidak dalam bentuk bab. Dalam laporan penelitian bagian hasil dan pembahasan kecenderungannya dibuat dalam bentuk bab. Bagian hasil dan pembahasan dalam laporan penelitian dapat dipecah menjadi beberapa bab tergantung kebutuhan. Dalam hasil disampaian data yang diperoleh dalam penelitian. Dengan demikian hasil harus disajikan secara objektif dan sesuai dengan data yang diperoleh (tabel atau gambar). Dalam bagian hasil penelitian diuraikan apa saja hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dengan penelitian. Analisa dan pembahasan membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah. Hasil eksperimen atau survei atau rancang bangun beserta analisisnya dan pembahasannya dapat disajikan secara bersama-sama atau secara terpisah berupa uraian, tabel dan gambar. Data yang dilaporkan sudah harus berupa data terolah, bukan data mentah. Tabel dan gambar harus dilengkapi nomor urut menggunakan angka Arab, dan bila diperlukan, disertai keterangan tambahan, seperti acuan dan arti singkatan. Untuk karya tulis hasil tinjauan pustaka dan hasil bahasan teoritis, informasi pustaka yang akan dipermasalahkan dan pembahasannya dapat diuraikan secara bersamasama atau secara terpisah, disajikan secara sistematis, rasional dan lugas. H. PENUTUP Bagian penutup dari karya ilmiah adaalah simpulan dan saran. Cara penulisan pada artikel bergantung pada gaya selingkung jurnal, Bagian ini dapat merupakan bagian terpisah atau bergabung dengan bagian Pembahasan atau Hasil dan Pembahasan. Dalam bagian ini diuraikan keberhasilan metode dikaitkan dengan hasi kerja, dan dampak produk. Dalam laporan penelitian kuantitatif, penutup merupakan Bab terakhir dari isi pokok laporan penelitian. sesuai dengan isinya, bagian ini dapat dibagi menjadi dua sub-bab yaitu simpulan dan saran. Simpulan harus sejalan dengan masalah, tujuan, dan uraian tentang hasil penelitian dan pembahasannya. masalah yang dikemukakan dibagian pendahuluan semuanya harus terjawab dan dengan jawaban itu semua tujuan dapat tercapai. Uraian atau pembahasan masalah dalam bab sebelumnya harus ada simpulannya. Saran harus sejalan dengan simpulan atau temuan. saran hendaknya disertai dengan argumentasinya. kalau mungkin juga disertai jalan keluarnya. saran dapat bersifat praktis atau teoritis termasuk saran yang berharga adalah saran tentang perlunya dilakukan penelitian lanjutan, mengingat bahwa belum tentu semua masalah dapat dipecahkan secara tuntas atas dasar penelitian yang telah dilakukan atau setelah selesainya penelitian ini timbul masalah lain yang terkait. Dalam penyusunan laporan penelitian kualitatif bagian penutup merupakan bab terakhir dari isi pokok laporan penelitin yang terdiri dari simpulan dan saran. Simpulan hendaknya berisi uraian tentang -temuan yang penting dalam penelitian dan implikasi-implikasi dari temuan tersebut. Simpulan harus sejalan dengan masalah, tujuan, dan

merupakan ringkasan dari hasil pembahasan dan analisi. Uraian dalam simpulan harus menjawab masalah yang dikemukakan dalam bab pendahuluan dan emmenuhi semua tujuan penelitian. Saran dikemukakan dengan mengaitkan temuan dalam simpulan dan jika memungkinka jalan keluarnyajuga disampaikan. saran dapat bersifat praktis atai teoritis. Selain itu, perlu juga dikemukakan masalah-masalah baru yang ditemukan dalan penelitian yang memerlukan penelitian lanjutan. Kesimpulan pengantar dan saran dikategorikan yang baik jika memenuhi tidak syarat sebagai berikut: relevan (a) Pernyataan mengenai kesimpulan diungkap secara tepat dan akurat tanpa disertai pernyataan baru atau (b) Kesimpulan dibuat menurut ruang lingkup generalisasi atas dasar justifikasi data yang disajikan (c) Kesimpulan seyogyanya diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan baru, berupa saran atai rekomendari bagi penelitian lebih lanjut. (d) Saran yang dikemukakan bersifat objektif dan disertai langkah-langkah operasional bagi implementasinya. (e) Saran semata-mata ditujukan pada upaya perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang dikemukakan atau berupa rekomendasi aplikasi temuan, berikut langkah-langkah teknisnya. I. DAFTAR PUSTAKA

Karya ilmiah perlu dilengkapi dengan daftar pustaka, yang memaparkan karya ilmiah lain yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain penulisan karya ilmiah rujukan tersebut perlu memuat nama pengarang, judul karya ilmiah, tahun penerbitan, serta penerbitnya. Tata cara penulisan daftar pustaka merlu juga memberikan isyarat apakah karya ilmiah yang dirujuk itu berupa buku, jurnal, makalah seminar, laporan penelitian yang tidak dipublikasi, dokumen WEB, dll. Oleh karenanya ada tata cara yang ditetapkan untuk menuliskan daftar pustaka. Namun demikian terdapat banyak versi tata cara penulisan daftar pustaka, bergantung pada tradisi yang dipegang oleh masyarakat keilmuan dalam masing-masing bidang. Tata cara penulisan daftar pustaka yang disarankan dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah di UPI diadopsi sebagian besar dari tata cara yang ditetapkan American Psychological 3 Hf/bhs.Ind/kim/2000 Daftar pustaka hanya berisi sumber-sumber tertulis yang dikutip dan digunakan dalam karya ilmiah (skripsi), karena itu sumber tertulis lain yang tidak dikutip meskipun pernah dibaca penulis dalam kaitannya dengan penulisan skripsinya tidak perlu dimasukkan dalam daftar pustaka. Penulisan pustaka disusun menurut abjad dari nama penulisnya dan nama keluarga harus ditulis lebih dahulu tanpa menyertakan gelar. Sumber tulisan (pustaka) yang menggunakan lebih dari satu baris diketik satu spasi dengan menjorok ke dalam sejauh 0,5 inchi untuk baris ke dua dan seterusnya, sedangkan jarak antar pustaka diketik dengan dua spasi dan diawali Contoh: SNEDECOR, Buku HODGMAN, Society, C.D., Washington Eds, The DC, G.W. and Buku COCURAN, W.G.,Statistical dengan Chemical 1984; Rubber Vol. 2, o. Cleveland Chapter (1964) 14. tanpa Methodes, State Univ. Press Iowa editor: (1972). editor: 27-47. Prosiding:

IAEA, Radiation Protection Procedures (Safety Series No. 38), IAEA, Vienna (1973). HAMMOND, C.R., The Element, Handbook of Chemistry and Physics, 45th ed., WEST, R.C., SELBY, S.M., AND KOLAR, G.F., In Chemical Carcinogens, 2 nd ed., SEARLE, C.E., Ed., ACS onograph 182, American Chemical MITCHELL, N.T.,Transfer of radionuclides to man through environmental athways (Proc. of a Seminar on Population Dose Evaluation and Standards for Man and His environment, Portoroz, 1974), IAEA, Vienna (1974) 485. SUGIHARTO, Studi distribusi waktu tinggal pada proses pencampuran kontinu dengan model bejana berderet

(Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi, Jakarta 6-7 November 2001), Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jakarta (2002) 109. dengan cara aktivasi neutron, Majalah BATAN XI:2, (1972) 1-15 Semua bahan acuan dalam bentuk jurnal, buku ataupun naskah ilmiah yang digunakn sebagai referensi/acuan ditulis pada bagian ini. Reference yang dirujuk haruslah yang benar-benar mempunyai kontribusi nyata dalam penelitian tersebut. Daftar pustaka ialah daftar atau senarai yang ada dalam karya ilmiah, misalnya, makalah atau skripsi yang berisikan identitas buku dan pengarang yang disusun secara alfabetis (setelah nama marga pengarang dikedepankan). a. b. Fungsi a. diambil Kepustakaan dari buku, berisikan dari menunjukkan daftar bahwa tulisan atau juga makalah, nama pustaka itu ilmiah daftar surat pustaka kabar, pengarang ialah (bersifat memiliki internet, ciri-ciri dan atau sebagai ilmu orasi sebagai dalam berikut: ilmiah; lembaga; berikut: pengetahuan); majalah, Majalah: ZAHIRUDDIN, Penentuan mangan, uranium, crom, tembaga dan molybdenum dalam baja special (baja uranium)

c. memiliki identitas buku, yaitu judul, tahun terbit, cetakan atau edisi, nama penerbit, dan tempat terbit.

b. menginformasikan bahwa karya ilmiah itu (penelitian) memiliki referensi dan akumulasi dari karya ilmiah sebelumnya; c. Merupakan alat kontrol pada landasan teoretis atau tinjauan pustaka. Teknik akhir b. Contoh: Contoh: tulislah e. g. h. j. k. Judul Gelar artikel, skripsi, ada Spasi Perpindahan dari tesis, edisi dalam satu yang Bila penulisan dipisahkan nama Emil Emil Salim Salim, tanpa oleh dan Philip koma. ada Philip Kotler, daftar Setelah dua, yang Kotler Djoemad itu, pustaka nama dibalikkan menjadi pengarang ialah Salim, ialah disusun nama Emil menjadi tanpa tidak dibukukan ditulis pustaka ke pengarang yang diapit oleh tanda judul satu lain dua dan Salim, secara Philip Emil. berikut: alfabetis; pertama; Kotler dkk. a. Nama pengarang dibalikkan atau diputar dengan catatan nama yang dikedepankan, atau nama marga/unsur nama pengarang pengarang

c. Jika nama pengarang ada tiga atau lebih, nama pengarang pertamalah yang diputar dan diikuti oleh dkk. Tjiptowardojo atau pengarang yang belum d. Bila tidak terdapat nama pengarang, nama departemen atau lembagalah yang ditulis; bila tidak ada kedua-duanya, pengarang, akademik atau disertasi atau lembaga; dicantumkan; petik dua; buku; spasi; spasi.

f. Judul buku harus dicetak miring dalam komputer atau digarisbawahi dalam mesin tik atau tulisan tangan; Bila cetakan daftar pengarang sesudah

i. Jika buku tersebut merupakan terjemahan dari buku bahasa asing, penerjemah ditulis sesudah edisi;

l. Bila dalam satu buku diperlukan dua baris atau lebih, baris yang kedua atau selanjutnya dimulai dari 1 tabulasi (5-7 ketukan); m. Jika seorang pengarang menuliskan lebih dari satu buku, nama pengarang ditulis satu kali; nama pengarang itu diganti tahun penulisannya diikuti nomor urut a, b, c, dsb. dengan garis panjang atau tanpa garis panjang; terbit; n. Bila ada dua atau lebih karya ilmiah (buku) yang ditulis oleh seorang pengarang, urutan penulisannya berdasarkan o. Bila ada dua atau lebih buku (karya ilmiah) dari seorang pengarang yang ditulis dalam tahun yang sama, urutan

Bentuk

Pertama

Perhatikan urutan penulisan, nama marga dan nama kecil, (dipisahkan koma), (diakhiri titik), tahun terbit, (diakhiri titik), judul bukuanak judul, (diikuti titik dua dan diakhiri titik), cetakan (diakhiri titik), nama tempat (diakhiri titik dua), nama Contoh: Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Cetakan III.Bandung: Eresco. Purwo, Bambang Kaswanti. 1989. Tata Bahasa Kasus dan Valensi Verba dalam PELLBA 2. Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya. Jakarta: Kanisius. sumber : http://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/ http://sihombingruben.blogspot.com/2010/03/definisi-karya-ilmiah.html penerbit (diakhiri titik).

You might also like