You are on page 1of 23

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Perkembangan Hewan dengan judul Sistem Reproduksi disusun oleh : Nama Nim Kelas/Kelompok : Syarif Hidayat A. : 071 404 092 : B/VII Makassar, November 2008 Koordinator asisten Asisten

setelah diperiksa oleh asisten dan koordinator asisten maka dinyatakan diterima.

Hermayanti, S.Pd.

M. Tahir
Nim: 041404005

Mengetahui Dosen Penanggung Jawab

Drs. Adnan, M.S NIP: 131 722 271

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Agar organisme dapat mempertahankan jenisnya, maka ia harus berkembangbiak atau bereproduksi. Setiap hewan dilengkapi dengan kemampuan untuk bereproduksi. Pada hewan-hewan dengan taksa yang tinggi seperti mamalia, alat reproduksinya biasanya lebih terspesialisasi dan dilengkapi dengan alat kelamin luar. Sacara umum sistem reproduksi terdiri atas tiga yaitu kelenjar utama(gonad), saluran reproduksi dan kelenjar assesori. Pada hewan jantan, gonadnya dinamakan testis. Didalam testis terdapat saluran reproduksi yang berperan sebagai penghasil sperma yang disebut tubulus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus merupakan tempat dimana spermatogenesis berlangsung. Saluran-saluran reproduksi yang lain yaitu vas efferent, epididimis, vas deferens dan uretra. Epididimis terdiri atas caput, korpus dan kauda. Epididimis merupakan saluran panjang yang berlekuk dan ditutupi oleh badan lemak. Vas deferensia bermuara didalam uretra sebelah dorsal dari vesikula seminalis. Uretra merupakan bagian akhir dari saluran reproduksi yang terdiri atas dua bagian, yaitu bagian proksimal dan distal. Bagian distal terletak didalam penis. Pada hewan betina, gonadnya disebut ovarium. Dalam pengamatan yang dilakukan pada sistem reproduksi ini maka kita akan mengenal lebih jauh sistem reproduksi itu sendiri baik yang terdapat pada hewan maupn pada hewan betina itu sendiri. Sehingga kita akan lebih mengenal bagian-bagian dan susunan sistem reproduksinya baik itu secara internal maupun secara eksternal serta fungsinya. Selain itu kita dapat dengan mudah membandingkan setiap hewan yang berbeda sistem reproduksinya. Sehingga tidak sekedar teori kita bisa memahami sistem reproduksi itu sendiri. Akan tetapi kita

dapat mengamatinya secara langsung dalam pengamatan yang dilakukan pada sistem reproduksi ini.

B. Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengenal bagian-bagian dan susunan sistem reproduksi internal dan eksternal serta memahami fungsinya. 2. Untuk membandingkan sistem reproduksi pada katak dan mencit. C. Manfaat Praktikum Adapun manfaat yang dapat diperoleh setelah melakukan praktikum ini adalah : 1. Dapat memahami sistem reproduksi dari hewan-hewan vertebrata. 2. Dapat mengetahui organ-organ yang menyusun sistem reproduksi tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Reproduksi atau perkembangbiakan adalah proses di mana suatu organismee menghasilkan individu dari spesies yang sama. Individu baru yang dihasilkan secara morfologi dapat serupa atau berbeda dengan induknya. Perkembangbiakan pada organismee bertujuan agar organisme yang bersangkutan dapat mempertahankan jenisnya. Kelestarian suatu spesies secara keseluruhan mengharuskan tiap individu memperbanyak diri. Tiap generasi menghasilkan individu baru untuk menggantikan yang mati karena pemangsa, parasit atau umur tua. Proses ini berbeda dengan proses yang diperlukan untuk kelansungan hidup sehari-hari seperti makan, pertukaran gas

dan ekskresi. Proses reproduksi tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup tiap organismee, tetapi tanpa reproduksi spesies akan punah(Adnan, 2006). Sistem duktus pada mamalia terdiri atas beberapa bagian secara morfologis terpisah baik ukuran lingkarannya maupun sususnan internalnya maupun eksternalnya. Sistem duktus pada unggas ternyata merupakan saluran yang memiliki diameter hampir seragam dengan suatu perluasan tunggal unilateral disekat kloaka. Disamping iu pada mamalia duktusnya berpasangan, sedangkan pada sebagian besar unggas hanya sisi bagian kiri sistem duktus mullernya tetap bertahan, sedangkan sisi bagian kanannya mengalami degenerasi secara sempurna atau hanya bertahan sebagai bentuk rudimeter yang biasanya tidak jelas(Nelbandov, 1990). Sistem reproduksi laki-laki dan perempuan berkaitan terutama dengan kelangsungan keberadaan spesies manusia. Oleh karena ini, sistem itu berbeda dengan sistem organ lainnya dalam tubuh yang berhubungan dnagan homeostatis dan kemampuan bertahan hidup individu. Proses reproduksi meliputi maturasi seksual (spermatozoa fisiologis untuk reproduksi), pembentukan gamet(spermatozoa dan uvum), fertilisasi(penyatuan gamet), kehamilan dan laktasi(Ethel,1994). Pada sebagian besar spesies mamalia, termasuk manusia, organ reproduksi eksternal jantan adalah skrotum dan penis. Organ reproduksi internal terdiri atas gonad dan menghasilkan gamet an hormon. Kelenjar aksesoris yang mensekresikan produk yang esensial bagi pergerakan sperma, dan sekumpulan duktus yang membawa sperma dan sekresi glandular. Struktur reproduksi eksternal pada perempuan adalah klitoris dan dua pasang libia yang mengelilingi klitoris an lubang vagina, dan organ reproduksi internal terdiri dari sepasang gonad dan sebuah sistem yang terdiri dari duktus dan ruang untuk menghantarkan gamet, menampung embrio dan fetus(Campbell, 1974). Pada hewan jantan, dinamakan testis. Didalam testis terdapat saluran reproduksi yang berperan sebagai penghasil sperma yang disebut tubulus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus merupakan tempat dimana spermatogenesis berlangsung. Saluran-

saluran reproduksi yang lain yaitu vas efferent, epididimis, vas deferens dan uretra. Epididimis terdiri atas caput, korpus dan kauda. Epididimis merupakan saluran yang panjang yang berlekuk dab ditutupi oleh badan lemak. Vas deferensia bermuara didalam urethra sebelah dorsal dan vesikula seminalis. Urethra merupakan bagian akhir dari saluran reproduksi yang terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian proksimal dan distal. Bagian distal terletak didalam penis(Adnan, 2008). Vagina terbagi menjadi dua bagian, yakni ventibulum (bagian luar vagina) dan vagina posterior (meluas dari muara uterus sampai serviks). Dinding otot pada vagina kurang berkembang bila dibandingkan dengan bagian sistem duktus yang lain. Dinding otot terdiri atas lapisan otot longitudinal dan lapisan otot yang lebih tebal. Jaringan pengikat longgar dan padat yang besar jumlahnya yang disuplai anyaman vena, berkasberkas saraf, dan kelompok-kelompok kecil saraf merupakan tanda-tanda karakteristik vagina(Nelbandov,1990). Pada hewan jantan, alat reproduksinya terdiri atas testis, saluran kelamin dengan kelenjar tambahan dan alat kelamin luar. Pada umumnya testis pada mamalia terletak di dalam kantung testis disebut skrotum, sedangkan pada vertebrata lainnya testis terdapat di dalam rongga badan, kemudian akan berpindah ke dalam skrotum. Pada hewan betina, alat reproduksinya terdiri atas sepasang ovarium, saluran genital yang meliputi tuba atau saluran telur, uterus atau vagina. Ovarium pada vertebrata umumnya sepasang, kecuali pada beberapa jenis burung hanya mempunyai satu ovarium, misalnya pada ayam dan burung merpati. Ovarium pada katak dan ikan besarnya sebanding dengan ukuran tubuh, sedangkan pada manusia, sapi dan mamalia yang lain ukuran ovarium tidak sebanding ukuran tubuhnya (Sugiantoro, 1996).

Adapun organ reproduksi yang dimiliki oleh katak (amphibi) jantan adalah; testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuning-kuningan yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adposium, terletak dibaian posterior rongga abdomen. Saluran reproduksi: Tubulus ginjal akan menjadi duktus eferen dan

membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vesikula seminalis. Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vas eferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke
bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai. Sedangan pada hewan betina system genetalianya berupa: Ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak bermwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium. Saluran reproduksi, oviduk merupakan saluran yang berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum abdominal.oviduk di sebelah kaudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka (Anonim, 2008).

BAB III METODE PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat Hari/tanggal Waktu Tempat B. Alat dan Bahan : Jumat/14 November 2008 : Pukul 16.00 s/d 17.40 WITA : Laboratorium Biologi FMIPA UNM Lantai III Barat.

a. Alat 1. Papan seksi/papan bedah 2. Alat bedah 3. Botol pembius. b. Bahan


1. Mencit (Mus musculus) jantan dan betina 2. Katak (Rana cancarivora) jantan dan betina

3. Merpati jantan dan betina


4. Kloroform

5. Kapas. C. Prosedur Kerja 1. Mencit a. Mematikan mencit dengan cara dislokasi leher b. Meletakkan mencit di atas papan bedah. Bagian ventral mencit menghadap keatas. Menusuk keempat kaki dengan pentul. c. Mengamati alat kelamin luar pada mencit jantan dan betina. d. Melakukan pembedahan, selanjutnya mengamati alat kelamin dalam, meliputi gonad, saluran reproduksi, kelenjar-kelenjar asesori. Memperhatikan jumlah, bentuk, warna dan posisi atau letak masingmasing organ. e. Menggambar hasil pengamatan. 2. Katak a. Membius katak dengan menggunakan kapas yang telah ditetesi dengan kloroform kedalam botol pembius b. Meletakkan katak di atas papan bedah. Bagian ventral mencit menghadap keatas. Menusuk keempat kaki dengan pentul. c. Mengamati alat kelamin luar pada mencit jantan dan betina.

d. Melakukan pembedahan, selanjutnya mengamati alat kelamin dalam, meliputi gonad, saluran reproduksi, kelenjar-kelenjar asesori. Memperhatikan jumlah, bentuk, warna dan posisi atau letak masingmasing organ. e. Menggambar hasil pengamatan. 3. Merpati
a. Memotong leher merpati dengan menggunakan pisau tajam.

b. Meletakkan merpati di atas papan bedah. c. Melakukan pembedahan. Selanjutnya mengamati alat kelamin dalam, meliputi gonad, saluran reproduksi, kelenjar-kelenjar asesori. Memperhatikan jumlah, bentuk dan posisi atau leta dan warna masingmasing organ dalam keadaan segar. d. Menggambar hasil pengamatan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Mencit (Mus musculus)

a. Jantan Keterangan: 1. Ginjal 2. Ureter 3. Vesikula seminalis 4. Kelenjar koagulasi 5. Kandung kemih 6. Vas deferens 7. Testis 8. Penis 9. Epididimis 10. Urethra 11. Kelenjar prostat

b. Betina

Keterangan: 1. Ginjal 2. Ovarium 3. Tuba fallopi 4. Uterus 5. Serviks 6. Klitoris 7. Vulva 8. Uretra 9. Bladder 10. Ureter
2. Katak(Rana cancarivora)

a. Jantan

Keterangan: 1. Vas deferensia 2. Testis 3. Ginjal 4. Ureter 5. Usus besar 6. Kandung kemih 7. Vesikula seminalis 8. Kloaka

b. Betina Keterangan: 1. Saluran telur 2. Ovarium kanan 3. Ginjal 4. Uterus 5. Kloaka 6. Kandung kemih 7. Usus besar 8. Ovarium kiri

3.

Merpati

e. Jantan Keterangan : 1.
2.

Testis Pembuluh Ginjal Saluran deferensia Sisa saluran telur Rectum Kloaka

eferensia 3. 4. 5. 6. 7.

b. Betina Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Ovarium kiri Ostium tuba Oviduk Ureter Uterus kloaka

B. Pembahasan

1.

Mencit(Mus musculus) a. Jantan Alat reproduksi pada mencit jantan terdiri dari gonad, saluran kelamin, dan kelenjar asesori. Gonad jantan dan testis pada mencit dibungkus oleh skrotum. Kantong skrotum ini terbentk aksi ganda akibat tekanan fisik yang ditimbulkan oleh testis dan pengaruh stimulus androgen. Skrotum ini berfungsi menjaga agar testis tetap dalam keadaan suhu intraabdominal. Testis ini merupakan organ utama yang berfungsi menghasilkan sel kelamin jantan dan hormon kelamin jantan yaitu testosteron. Saluran kelamin pada mencit terdiri dari epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, dan urethra. Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok terdiri dari tiga bagian yaitu caput, corpus, dan cauda. Bagian caput berbentuk U, pipih yang merupakan bagian kepala. Bagian corpus merupakan bahan epididimis. Bagian cauda merupakan bagian ekor epididimis. Epididimis berfungsi sebagai tempat pemasakan sperma dan sebagai tempat penyimpanan sperma yang tela terbentuk. Vas deferens merupakan saluran berotot tebal sehingga menyerupai tali. Saluran ini berfungsi untuk menyalurkan sperma dari cauda epididimis kedalam urethra. Kelenjar asesori terdiri atas vesikula seminalis, yang diduga sebagai tempat untuk menghasilkan cairan semen. Kelenjar postat yang berperan dalam menghasilkan enzim fosfatase asam, asam sitrat, dan seminin. Kelenjar kowper menghasilkan secret berupa lendir yang akan ditumpahkan pada saat ejakulasi. Mencit juga memiliki alat kelamin eksternal yaitu penis yang berfungsi memindahkan sperma ketubuh betina. b. Betina Pada mencit betina, organ reproduksinya terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi atau saluran kelamin. Jika diamati secara mikroskopis, ovarium terdiri dari dua daerah utama yaitu korteks dan medulla. Ovariam ini berfungsi untuk menghasilkan sel telur. Saluran kelamin pada mencit betina terdiri atas oviduk, uterus, serviks, vagina dan genitalia eksternal. Oviduk

merupakan saluran penghubung antara ovarium dengan uterus panjang dan merupakan saluran yang berkelok-kelok dari duscus muller, fungsi saluran ini adalah untuk memindahkan sel telur dan sperma ke tempat pembuahan, tempat kapasitas sperma dn tempat pembelahan zigot. Uterus terdiri atas tanduk, badan dan leher, uterus pada mencit yaitu tipe dupleks dimana tanduknya terpisah secara sempurna dan terdiri atas seviks tanpa tubuh uterus. Uterus ini berfungsi sebagai alat transport sperma kedalam tuba fallopi, member makanan balastosis, tempat pembentukan plasenta, dan juga berfungsi sebagai tempat perkembangan embrio. Serviks merupakan saluran yang menyumbat lumen uterus terhadap pendatang yang tidak diinginkan yang bersifat mikroskopis maupun makroskopis. Vagina merupakan saluran yang berfungsi sebagai jalur keluar retus dan plesenta pada saat kelahiran. 2. Katak (Rana cancarivora) 1). Jantan Alat reproduksi pada katak jantan terdiri atas testis, vas everensia, vesikula seminalis dan kloaka. Testis pada katak jantan sama halnya dengan testis pada ayam jantan yakni terletak didalam rongga tubuh, yaitu terletak pada bagian atas ginjal, bertabung oval, pada bagian atas testis terdapat badan lemak. Antara testis dan kloaka dihubungkan oleh efferens. Vesikula seminalis merupakan kelenjar asesori yang dimiliki katak yang menghasilkan sekret yang merupakan cairan semen. 2) Betina Pada katak betina, organ eproduksinya terdiri atas ovarium, saluran telur, uterus, dan kloaka. Ovarium katak sebanding dengan tubuhnya. Ovarium terletak dirongga tubuhnya, diatas ginjal, ovarium bersambung dengan saluran keluar yang panjang dan berkelok-kelok(saluran telur) yang menghubungkan ovarium dengan uterus. Uters pada katak tidak berfungsi seperti pada mamalia, dalam hal ini hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sel telur

yang sudah matang sampai pada musim kawin tiba, uterus ini bermuara pada kloaka dan merupakan tempat keluarnya sel telur yang telah matang
3. Merpati (Columba levia)

a. Jantan Pada merpati jantan alat reproduksinya terdiri atas sepasang testis, pembuluh eferensia, saluran deferens, dan kloaka. Testis pada merpati tidak memiliki kantung atau skrotum, ia terdapat didalam rongga tubuh tepatnya di daerah sekitar ginjal. Testis pada merpati tidak memiliki ukuran yang sama besar, testis sebelah kanan memiliki ukuran yang lebih kecil dari testis sebelah kiri. Pada testis ini melekat pembuluh-pembuluh eferensia yang berfungsi menyalurkan sel sperma yang telah matang menuju ke vas deferens. Dari vas deferens selanjutnya dikeluarkan melalui kloaka. Secara umum kloaka memiliki fungsi sebagai saluran sperma/telur, urine dan tinja. b. Betina Pada merpati betina alat repoduksinya berupa ovarium, ostium tuba, uterus dan kloaka. Ovarium paa merpati berbeda dengan ovarium pada mencit dan katak. Ovarium sebelah kanan mengalami rudimenter sehingga hanya ovarium sebelah kiri yang berfungsi. Ostium tuba merupakan lubang dari tuba/oviduk. Oviduk merupakan saluran sel telur dan sperma ke tempat pembuahan. Uterus pada merpati tidak berfungsi seperti pada hewan mamalia, yaitu sebagai tempat perkembanagan retus, tetapi uterus ini kemungkinan berfungsi sebagai tempat penempengan sementara sel telur yang telah matang(bercangkang) sebelum dikeluarkan melalui kloaka.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum yang telah kami lakukan, maka dapat kami simpulkan bahwa:
1. Mencit(Mus musculus)

a. Alat reproduksi pada mencit jantan terdiri atas testis, saluran epididimis, vas deferens, kelenjar prostat, kelenjar bulbouretral, penis urethra, vesikula seminalis, kelenjar koagulasi dan ampula b. Alat reproduksi pada mencit betina terdiri atas vulva, urethra, vagina, ovarium, tuba fallopi, uterus, serviks dan klitoris.
2. Katak (Rana cancarivora)

a. Alat reproduksi pada katak jantan terdiri atas vas efferensia, testis, vesikula seminalis, kloaka dan lubang kloaka. b. Alat reproduksi pada katak betina terdiri atas ovarium, saluran telur, uterus, kloaka dan lubang kloaka.
3. Merpati (Columba levia) a. Alat reproduksi pada merpai jantan terdiri atas testis, pembuluh eferensia,

saluran deferens, dan kloaka.


b. Alat reproduksi pada merpati betina terdiri atas ovarium, ostium tuba, uterus

dan kloaka. B. Saran Diharapkan kepada setiap praktikum pada saat melakukan praktikum betulbetul mampu mengamati dan mengidentifikasi dengan baik semua bahan yang dipraktikumkan sehingga tujuan dari kegiatan praktikum dapat tercapai dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2006. Reproduksi dan Embriologi. Makassar: Badan Penerbit UNM. Adnan, Pagarra, dan A.A. Azis. 2008. Penuntun Praktikum Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM. Anonim. 2008. Sistem Reproduksi Vertebrata. http://www.guru-ngeblog.com. Diakses pada tanggal 16 November 2008. Campbell, 1974. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Nelbandov, AN. 1990. Fisiologi Reproduksi pada Mamalia dan Unggas. Jakarta: UI. Sloane, Ethel. 1994. Anatomi dan Fisiologi. Buku kedokteran EGC. Jakarta. Sugiantoro. 1996. Perkembangan hewan. Yogyakarta. Fakultas MIPA. UGM.

Lampiran Jawaban Evaluasi 1. Fungsi masing-masing organ reproduksi pada mencit dan katak adalah:
A. Mencit(Mus musculus)

a. Jantan
Penis berfungsi sebagai alat kopulasi pada jantan. Testis berfungsi sebagai penghasil sperma. Epididimis berfungsi sebagai saluran sperma dari testi ke vas deferens.

Vas deferens berfungsi sebagai saluran sperma menuju urethra.

Kelenjar prostat berfungsi mengekspresikan enzim fosfatase asam, asam sitrat, spermin dan seminin yang berperan sebagai media sperma untuk mencapai tempat pembuahan. Kelenjar bulbourethral berfungsi mengsekresikan zat sebagai pembersih saluran urethra.
Urethra berfungsi sebagai saluran pengeluaran dari sperma.

Kelenjar koagulasi berfungsi sebagai penghasil enzim vesikulasi yang berperan mengentalkan mani agar lancer masuk kedalam rahim.
Vesikula seminalis berfungsi menghasilkan lendir yang mengandung

fruktosa sebagai sumber energi bagi sperma dan prostaglandin yang berfungsi untuk pengenduran otot dinding urethra dan saluran kelamin betina.
b.

Betina
Ovarium berfungsi sebagai penghasil ovum atau sel telur. Oviduk berfungsi sebagai saluran telur dari ovarium ke uterus. Uterus berfungsi sebagai tempat perkembangan embrio. Vagina berfungsi sebagai alat kopulasi pada betina.

Serviks berfungsi menumbat lumen terhadap pendatang yang tidak diinginkan yang bersifat mikroskopik maupun yang bersifat makroskopik. Vulva berfungsi sebagai alat genitalia eksternal yang terdiri atas labia minor dan labia mayor
B. Katak(Rana cancarivora)

a. Jantan
Testis berfungsi sebagai penghasil sperma.

Vas deferensia merupakan saluran yang menghubungkan antara testis dengan epididimis.

Vesikula seminalis merupakan kelenjar asesori yang menghasilkan lendir yang mengandung fruktosa dan prostaglandin.
Kloaka merupakan tempat kelyarnya sel sperma.

b.Betina Ovarium berfungsi sebagai penghasil telur. Saluran telur berfungsi sebagai tempat jalannya telur menuju uterus. Uterus berfungsi sebagai tempat penampungan sel-sel telur yang siap untuk dibuahi pada musim kawin. 2. Gonad mencit jantan berbeda dengan gonad ayam dan katak, dalam hal letak testisnya yakni pada mencit letak testisnya berada diluar tubuh yang dibungkus oleh skrotum, sedangkan testis pada katak terdapat didalam rongga tubuh atau badan.
3. Uterus mencit berbeda dengan uterus ayam dan katak, yakni dalam hal fungsinya.

Pada mencit, uterus berfungsi sebagai tempat perkembangan embrio yang telah dibuahi, sedangkan pada katak hanya berfungsi sebagai saluran yang dilalui oleh sel telur sebelum dikeluarkan dari tubuhnya karena fertilisasinya bersifat eksternal. 4. Fungsi uterus pada ayam berbeda dengan uterus pada mencit yakni pada ayam berfungsi sebagai saluran telur keluar dari tubuhnya, sedangkan pada mencit berfungsi sebagai tempat perkembangan embrio sebagai hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma. 5. Tipe uterus pada mencit adalah tipe dupleks, yakni memiliki dua serviks tanpa badan uterus dan tanduk secara sempurna.

Sistem Reproduksi Vertebrata


Diarsipkan di bawah: Sistem reproduksi gurungeblog @ 5:23 am Tags: hewan, reproduksi, vertebrata

Reproduksi seksual pada vertebrata diawali dengan perkawinan yang diikuti dengan terjadinya fertilisasi. Fertilisasi tersebut kemudian menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi embrio. Fertilisasi pada vertebrata dapat terjadi secara eksternal atau secara internal. Fertilisasi eksternal merupakan penyatuan sperma dan ovum di luar tubuh hewan betina, yakni berlangsung dalam suatu media cair, misalnya air. Contohnya pada ikan (pisces) dan amfibi (katak). Fertilisasi internal merupakan penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di dalam tubuh hewan betina. Hal ini dapat terjadi karena adanya peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina. Fertilisasi internal terjadi pada hewan yang hidup di darat (terestrial), misalnya hewan dari kelompok reptil, aves dan

Mamalia. Setelah fertilisasi internal, ada tiga cara perkembangan embrio dan kelahiran keturunannya, yaitu dengan cara ovipar, vivipar dan ovovivipar. 1. Reproduksi Amfibi (Amphibia) Kelompok amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan ovipar. Katak jantan dan katak betina tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di luar tubuh. Pada saat kawin, katak jantan dan katak betina akan melakukan ampleksus, yaitu katak jantan akan menempel pada punggung katak betina dan menekan perut katak betina. Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air. Setiap ovum yang dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur (membran vitelin). Sebelumnya, ovum katak yang telah matang dan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk. Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang menggembung yang disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok dan bermuara di kloaka. Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan menyusul mengeluarkan sperma. Sperma dihasilkan oleh testis yang berjumlah sepasang dan disalurkan ke dalam vas deferens. Vas deferens katak jantan bersatu dengan ureter. Dari vas deferens sperma lalu bermura di kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan diselimuti cairan kental sehingga kelompok telur tersebut berbentuk gumpalan telur. Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu. Berudu awal yang keluar dari gumpalan telur bernapas dengan insang dan melekat pada tumbuhan air dengan alat hisap. Makanannya berupa fitoplankton sehingga berudu tahap awal merupakan herbivora. Berudu awal kemudian berkembang dari herbivora menjadi karnivora atau insektivora (pemakan serangga). Bersamaan dengan itu mulai terbentuk lubang hidung dan paruparu, serta celah-celah insang mulai tertutup. Selanjutnya celah insang digantikan dengan anggota gerak depan. Setelah 3 bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah terjadi metamorfosis. Anggota gerak depan menjadi sempurna. Anak katak mulai berani mucul ke permukaan air, sehingga paru-parunya mulai berfungsi. Pada saat itu, anak katak bernapas dengan dua organ, yaitu insang dan paru-paru. Kelak fungsi insang berkurang dan menghilang, sedangkan ekor makin memendek hingga akhirnya lenyap. Pada saat itulah metamorfosis katak selesai.

2. Reproduksi Mamalia (Mammalia) Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan vivipar (kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar, sehingga pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia jantan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin betina (vagina). Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina. Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma yang dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang merupakan media tempat hidup sperma. Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan tali pusar.

You might also like