You are on page 1of 12

BAB I PENDAHULUAN

Peradaban umat manusia dibangun oleh berbagai karya besar, antara lain karya budaya visual yang dapat diamati melalui indera penglihatan. Meskipun tidak secara langsung melihat objeknya, karya-karya itu pula dapat diamati melalui peragaan di museum, foto, gambar, atau rekaman visual lainnya. Tingkat peradaban sebuah bangsa dapat diamati melalui tingkat pencapaian budaya yang tinggi. Banyak peradaban di dunia ini yang telah punah, tetapi tidak sedikit yang berlanjut hingga sekarang. Dalam sejarah kebudayaan dunia, kita tentu telah mengenal kebudayaan Mesir Kuno, Babilonia, Mesopotamia, Persia, Maya, dan berbagai kebudayaan besar lainnya. Namun dari sejumlah kebudayaan besar tersebut, kebudayaan Yunani-lah yang dinilai oleh para ahli sejarah memiliki kesinambungan dengan kebudayaan yang sedang mengalami masa kegemilangan sekarang ini, yaitu kebudayaan Barat.

` Budaya Visual Mancanegara

12

BAB II EKLETISISME Eklektisisme mungkin untuk mendamaikan tidak dapat didamaikan. Gaya desain eklektik intereray, saat ini merupakan campuran yang paling sering gaya, sehingga gaya ini sebagai eklektik, menggabungkan banyak fitur gaya yang berbeda, merupakan salah satu yang paling umum di dunia modern. Yang paling sering digunakan adalah eklektisisme dalam periode waktu ketika setiap perubahan gaya lainnya. Gaya ini adalah yang gaya terbaik dalam hal ini, jika Anda menginginkan cocok interior untuk manusia dengan preferensi yang berbeda dalam gaya. Dalam hal ini, memberikan eklektik untuk masing-masing di tempat datar yang akan naik banding. Tapi semua tidak begitu sederhana, karena kebutuhan untuk memastikan bahwa elemen interior milik gaya yang berbeda, dicampur bersamasama, dan dalam hal apapun tidak bertentangan satu sama lain. Itu adalah tugas yang menakutkan dan desainer - untuk menentukan bahwa interior yang akan menyenangkan semua orang dari orangorang di ruang, dan pada saat yang sama secara keseluruhan ideologi tunggal. Tugas utamanya untuk memastikan bahwa semua individu untuk setiap elemen dari organik dikombinasikan bersama-sama, sehingga membentuk umum harmoni. Itulah sebabnya ini membutuhkan bantuan dari seorang profesional yang mampu memenuhi interior sedemikian rupa sehingga bahkan ruang kecil mulus akan berbaur beberapa gaya. Tapi kita tidak boleh lupa tentu saja, bahwa, di samping itu, interior dilakukan dalam rangka mantap gaya. Jika kita mempertimbangkan definisi desain interior dalam gaya eklektik, mereka terdiri dari banyak komponen. Dalam kasus di mana bergabung menjadi satu kesatuan beberapa gaya historis dekat, seperti, misalnya, Art Nouveau dan Baroque Kekaisaran dan Klasisisme, maka hasilnya adalah model di mana semua elemen yang digabungkan di antara mereka sendiri, tanpa menimbulkan konflik dengan integritas interior. Tapi, perlu dicatat bahwa ketika dihadapkan, menggabungkan beberapa gaya, awalnya kontradiksi satu sama lain, kita tidak bisa mengharapkan dari seperti percobaan dan integritas desain, dan harmoni yang lebih. Paling sering, ketika orang ingin desain ulang interior, mereka tidak dapat bagian dengan sekarang subyek favorit, dan karena ini, interior baru ada hal-hal yang karena tampaknya, baik, tidak bisa berbaur dengan desain baru. Dalam hal ini dan adalah tugas desainer - untuk melakukan pekerjaan mereka sehingga semua mahal bagi pemilik obyek selaras dengan interior keseluruhan. Ini kualitas eklektisisme sebagai utilitas memungkinkan untuk situasi di mana bahkan beberapa bertentangan elemen tidak mencegah harmoni dirasakan di

` Budaya Visual Mancanegara

12

seluruh. Untuk ini alasan yang sama, dalam gaya eklektik dalam keselarasan sempurna dengan gaya modern banyak sejarah gaya. Dan inilah contoh sederhana, yang sekarang sering dapat ditemukan di rumah, di ruang jejak ketersediaan kecil, sebagai seni kuno dan modern, dan kadang-kadang bahkan mereka sendiri. Selain itu, metode ini juga memungkinkan untuk memperbesar ruang visual. Sebuah contoh bagaimana hal yang usia yang berbeda dapat digunakan dalam interior harmonis Anda dapat melihat di rumah-rumah penduduk, penggemar perjalanan, yang sering kembali dari negara-negara yang jauh dengan barang-barang antik yang berbeda. Tapi itu tidak berarti bahwa dalam rumah-rumah ini juga dibangun dalam gaya lama - item yang berbeda usia dan negara-negara yang berhasil dikombinasikan dengan perabotan modern tidak lebih buruk dibandingkan dengan yang lama. Sekarang tidak ada yang terkejut gaya eklektik, dimana koneksi gaya di pedalaman, di mana, misalnya, adalah lingkungan antara modern, kursi dan sebuah meja dari besi tua yang mahal. Selain itu, semua gaya yang berbeda dari hal-hal bersama-sama merupakan "dekorasi koktail" jika Anda termasuk dalam item antik dan modern dari toko. Interior Subyek, dieksekusi dengan cara ini bisa sangat berbeda, tetapi sebagian besar dekorasi mencerminkan kebebasan dan penerbangan mewah. Hal ini paling sering ketika subjek dari berbagai usia, kebangsaan dan gaya melalui terampil desainer, sempurna dikombinasikan satu sama lain. Interior dalam gaya Eklektisisme adalah unik dalam jenisnya, dekorasi interior sangat tinggi. Setiap lakukan di sini yang unik dan indah, dan bersama-sama semua dari mereka adalah interior organik, dengan harmoni dalam segala hal. Jika rumah dalam gaya eklektisisme, dikatakan, bahwa atasannya - pria percaya diri, berani dalam kasus tersebut, yang tidak biasa, setelah memutuskan untuk menyelenggarakan pengalaman seperti itu di apartemennya sendiri tidak semua orang siap.

` Budaya Visual Mancanegara

12

BAB II SENI KONTEMPORER (SENI MASA KINI)


A. Pengertian Seni Kontemporer Kata kontemporer berasal dari kata co (bersama) dan tempo (waktu), sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui, atau pendapat yang mengatakan bahwa seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat . Ini sebagai pengembangan dari wacana pascamodern (postmodern art) dan pascakolonialisme yang berusaha membangkitkan wacana pemunculan indegenous art (seni pribumi). Jadi, seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Selain itu juga ada istilah lukisan kontemporer, yang berarti karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. B. Sejarah Seni Kontemporer Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika Gregorius Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni patung pada waktu itu. Suwarno Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni rupa kontemporer pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang. Konsep modernisasi telah merambah semua bidang seni ke arah kontemporer ini. Paling menyolok terlihat di bidang tari dan seni lukis. Seni tari tradisional mulai tersisih dari acara-acara televisi dan hanya ada di acara yang bersifat upacara atau seremonial saja. Seperti diungkapkan Humas Pasar Tari Kontemporer di Pusat Latihan Tari (PLT), Sanggar Laksamana Pekanbaru yang tidak hanya diminati para koreografer tari dalam negeri, tetapi juga koreografer tari asing yang berasal dari luar negeri. Sebanyak 18 koreografer tari baik dari dalam maupun luar negeri menyatakan siap unjuk kebolehan dalam pasar tari kontemporer tersebut. Lukisan kontemporer semakin melejit seiring dengan meningkatnya konsep hunian minimalis, terutama di kota-kota besar. Seperti diungkapkan oleh seniman lukis kontemporer, Saptoadi Nugroho dari galeri Tujuh Bintang Art Space Yogyakarta, bahwa " lukisan kontemporer semakin diminati seiring dengan merebaknya konsep perumahan minimalis terutama di kota-kota besar.

` Budaya Visual Mancanegara

12

Akan sulit diterima bila kita memasang lukisan pemandangan, misalnya, sedangkan interior ruangannya berkonsep modern. Pendapat lain dari Yustiono, staf pengajar FSRD ITB, melihat bahwa seni rupa kontemporer di Indonesia tidak lepas dari pecahnya isu posmodernisme (akhir 1993 dan awal 1994), yang menyulut perdebatan dan perbincangan luas baik di seminar-seminar maupun di media massa pada waktu itu.
C. Keunikan Secara Umum dan Apresiasi Seni Terapan Kontemporer

Kemajuan dunia dalam ilmu pengetahuan maupun teknologi dapat mengubah dunia. Dengan adanya kretivitas dan imajinasi yang tinggi, seseorang mampu membuat sesuatu yang mengagumkan dunia. Seperti halnya, BURJ AL-ARAB. Ini merupakan salah satu karya seni kontemporer yang menakjubkan. Tom Wright dari WS Atkins adalah arsitek asal Inggris yang merancang Burj Al-Arab yang dibangun selama 6 tahun (3 tahun untuk reklamasi pantai dan 3 tahun untuk rekonstruksi bangunan). Untuk pembangunan hotel ini melibatkan 250 designer, 9000 ton baja, 43.000 m kaca, 12.000 m granit Brazil, 32.000 m mosaik Italia, dan 15.000 m Carat Golden Leaf. Rancangannya mengambil bentuk sebuah layar. Dekat dengan puncaknya, terdapat sebuah helipad dan restoran Al Muntaha (yang dalam bahasa Arab berarti tertinggi) diseberangnya yang ditahan oleh kantilever di atas laut. Salah satu elemen yang unik adalah dinding atrium yang menghadap ke pantai terbuat dari kain fiberglass yang dilapisi teflon. Interiornya didesain oleh Khuan Chew. Burj Al-Arab juga memiliki atrium lobi tertinggi didunia, setinggi 180 m. Atrium tersebut dapat melingkupi Gedung World Trade Center Dubai yang setinggi 38 lantai, Bangunan tertinggi di Dubai dari akhir 1970-an sampai pertengahan 1990-an. Di negara lain hotel bintang 5 adalah hotel yang termewah. Lain halnya dengan Burj Al Arab (dalam bahasa Indonesia Menara Arab) yang diklaim sebagai hotel bintang tujuh. Hotel ini berada di atas pulau buatan seluas 280 m2. Hotel ini memiliki 27 lantai dengan ketinggian 321 meter. Pada ketinggian 211 meter, terdapat sebuah heli pad yang pernah disulap menjadi lapangan tenis ketika Andre Agassi melawan Roger Federer dalam pertandingan eksebisi. Untuk membuat dasar bangunan (pulau) yang aman, maka ditancapkan sebanyak 230 pancang beton panjang 40 meter ke dalam tumpukan pasir, dengan perinsip mempergunakan daya dukung

` Budaya Visual Mancanegara

12

kekuatan gesekan pasir dan lumpur. Permukaan pulau buatan ditutup dengan tumpukan batu-batu besar yang dilapis/diperkuat dengan baja beronjong (honeycomb) yang tahan karat untuk mencegah erosi dari pondasi bangunan.

Tampak Burj Al-Arab dari kejauhan

D. Pop Art Pop art berasal dari kata Popular Art . Pop art adalah aliran seni yang memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dar media massa yang populer seperti koran, tv, iklan dll. Aliran ini berkembang di Inggris dan Amerika antara tahun 1960-1970. Karakter Pop Art adalah menggunakan elemen visual: dot/ titik raster yang berasal dari teknik cetak di media massa, Biasanya pop art menggunakan model yang berasal dari selebritis seperti Marilyn Monroe. Dan tidak seperti seni lainnya, pop art menerima penggandaan baik menggunakan cara manual maupun cara mekanis, seperti fotokopi. Pop art pada dasarnya berasal dari istilah Popular Culture, yaitu sebuah ungkapan untuk menggambarkan sebuah budaya rendah karena lebih berkaitan dengan masalah hiburan, komersial bahkan selera masyarakat awam. Pop art dalam desain. Gaya desain ini berlangsung sekitar pertengahan dekade 60-an hingga memasuki tahun 1970. Karena pengaruh pop art dalam desain, maka terdapat upaya untuk mengangkat kembali unsurunsur tradisional Amerika, seperti teknik pewarnaan datar/ blok dan aoutline pada komik. Sedangkan yang berkaitan dengan sisi tradisional adalah seperti tipe huruf, ornamen tradisional, serta mengangkat kembali gaya art deco dan art nouveau, atau sering disebut juga dengan revivalism. Selain itu, efek dari budaya pop art adalah muncul pula kegemaran akan poster sebagai media ekspresi dari gerakan-gerakan protes social, seperti gerakan pembela hak asasi manusia. gerakan lingkungan hidup, gerakan cinta damai dan gerakan pembela hak wanita. Karena media

` Budaya Visual Mancanegara

12

massa dan masyarakat umum mengaitkan media ini dengan nilai-nilai kemapanan, musik rock, obat-obat psychadelic maka gaya poster ini disebut psychadelic art. E. Optic Art
1.

Pengertian Seni rupa optik adalah sebuah metode melukis yang mengkhususkan diri pada interaksi antara ilusi dan gambar bidang. Antara memahami dan melihat. Ketika Penonton melihat sebuah karya seni lukis optik mereka akan terkesan akan tipuan optik semacam gerakan (berputar, bergeser dan sebagainya), berkedip dan yang lainnya.
2. Sejarah Singkat

Optical Art

berasal dari praktek konstruktivis dari

Bauhaus. Sekolah di Jerman ini , didirikan oleh Walter Gropius, menekankan hubungan antara bentuk dan fungsi dalam kerangka analisis dan rasionalitas. Siswa diajar untuk fokus pada desain keseluruhan, atau seluruh komposisi, untuk sekarang bekerja terpadu. Ketika Bauhaus dipaksa untuk menutup tahun 1933, banyak instruktur yang melarikan diri ke Amerika Serikat di mana gerakan berakar di Chicago dan akhirnya di Black Mountain College di Asheville, North Carolina, di mana Josef Albers dan Anni akan datang untuk mengajar.

` Budaya Visual Mancanegara

12

BAB III POSMODERNISASI


A.

Munculnya Seni Posmodernisasi Posmodernisme secara harafiah dapat diartikan sebagai 'sesudah-modernisme'. Menurut Jean-

Baudrillard, posmodernisme adalah meleburnya batas-wilayah dan pembedaan antar budaya-tinggi dengan budaya-rendah, antara penampilan dengan kenyataan dan segala oposisi-biner lainnya yang selama ini dijunjung tinggi oleh teori sosial dan filsafat konvensional. Dengan demikian, posmodern secara umum adalah proses dediferensiasi dan munculnya peleburan di segala bidang. Dalam prakteknya, secara sederhana posmodernisme adalah suatu cara pandang yang bertujuan untuk melawan atau merevisi cara pandang modernisme. Dalam pengertian itu, kita dapat melihat adanya dua kecenderungan yang berbeda, sehingga istilah posmodern menjadi terkesan ambigu. Untuk memperjelas perbedaan itu, beberapa kalangan membagi posmodernisme menjadi dua-jenis, yaitu posmodernisme-dekonstruktif dan posmodernisme-rekonstruktif. Posmodernismedekonstruktif memiliki ciri merombak tatanan-nilai dari modernisme sebagai suatu bentuk pembebasan dan penggambaran tentang gagalnya modernisme. Sementara itu posmodernismerekonstruktif lebih berusaha untuk menawarkan cara pandang baru sebagai solusi untuk kegagalanmodernisme. Penggunaan istilah posmodern semakin familiar semenjak digunakan dalam dunia-arsitektur pada tahun-1977, dalam karya Charles-Janck, 'The Language of Postmodern Architecture'. Meski demikian, awal yang pasti dari pengaruh posmodernisme adalah sesuatu yang simpang siur dan sulit ditentukan, sehingga hanya dapat dikatakan terjadi pada tahun 1970-an. Salah satu penyebab berkembangnya posmodernisme dalam dunia seni, adalah kejenuhan terhadap wacana seni modern yang lama-kelamaan dianggap monoton. Seni modern yang sangat mengutamakan orisinalitas dan inovasi dianggap sudah kering dan tak mampu lagi melanjutkan eksistensinya. Dipicu oleh berbagai gerakan dalam seni modern yang kritis seperti gerakan-dada, abstrak-ekspresionisme, seni-konseptual, sampai happening-arts, para seniman dan filsuf kembali mempertanyakan makna dan nilai seni yang dipercaya oleh seni modern. Pada saat itulah, seni posmodern muncul dan menyatakan bahwa seni modern telah berakhir.

` Budaya Visual Mancanegara

12

Avant-Garde pada tahun-1967 mengulangi lagi perbuatan dan sikap yang ada pada tahun1917, maka kita sedang mengalami akhir dari ide seni modernthe end of the idea of modern art. (Octavio-Paz)
B.

Perlawanan Seni Posmodernisasi Sederhananya, kita dapat melihat posmodernisme sebagai kebalikan dari modernisme, oleh

karena itu seni posmodern akan selalu meragukan dan melawan nilai-nilai dan tatanan sistem yang diakui dalam seni modern. Hal-hal yang ditentang tersebut antara lain adalah universalisme-seni, otonomi-seni, orisinalitas, dan formalisme.
C.

Ciri Seni Posmodernisasi Menurut Sallie McFague dalam buku Dr. Munir Fuady,2005 mengatakan bahwa ciri dari

posmodern adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Menginginkan penghargaan besar terhadap alam. Menekankan pentingnya bahasa dalam kehidupan manusia. Mengurangi kekaguman terhadap ilmu pengetahuan, kapitaslisme, dan teknologi. Menerima tantangan agama lain terhadap agama dominant. Menerima dan peka terhadap agama baru. Menggeser dominasi kulit putih di dunia barat. Mendorong kebangkitan golongan tertindas, seperti golongan ras, gender, kelas sosial yang tersisihkan. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya interdependensi secara radikal dari semua pihak dengan cara yang dapat terpikirkan.

` Budaya Visual Mancanegara

12

BAB IV PERKEMBANGAN SENI MODERN (GERAKAN KEMBALI ke SENI DAN KERAJINAN) Keberadaan desain, sama tuanya dengan kebutuhan manusia menciptakan karya seni. Baru di awal abad ke-20, dalam penulisan sejarah seni rupa, desain ditulis secara terpisah. Ini karena perkembangannya yang semakin cepat dan gaya estetik yang semakin variatif. Awalnya, desain kerap disebut seni yang memiliki guna praktis, baik sebagai tempat hunian, peralatan bantu, alat komunikasi, wadah sesuatu, ataupun sebagai sarana penunjang kehidupan sehari-hari manusia. Desain juga bersejalan dengan temuan teknologi baru, bahan baru, ataupun sistem produksi baru. Kemudian berkembang pendapat yang menyatakan bahwa desain adalah pemecahan masalah kebutuhan fisik dan psikologis manusia. Gerakan Kembali ke Seni dan Kerajinan (Art and Craft Movements) Gerakan seni dan kriya atau lebih dikenal dalam bahasa Inggris sebagai art and craft movement adalah suatu gerakan pada akhir masa revolusi industri yang mementingkan komitmen kerja dan keindahan. Penganutnya menolak estetika yang dihasilkan oleh produksi secara massal, yang dianggap sebab utama hilangnya keindahan individual. Art and craft movement memberikan kesan kembali ke periode gothic, roccoco, dan renaisans. Salah satu ciri utamanya adalah karya seni dibuat secara individu oleh seniman dengan sentuhan artistik yang khas. Setiap karya digarap dengan serius dan teliti. Gerakan seni dan kriya adalah gerakan reformis yang mempengaruhi arsitektur masyarakat Inggris dan Amerika, hiasan dekoratif, pembuatan lemari kaca, kerajinan dan bahkan pondok desain taman milik Willian Robinson atau Gertrude Jekyll. Tokoh-tokoh yang terkenal adalah William Morris, Charles Robert Ashbee, T. J. Cobden Sanderson, Walter Crane, Nelson Dawson, Phoebe Anna Traquair, Herbert Tudor Buckland, Charles Rennie Mackintosh, Christopher Dresser, Edwin Lutyens, Ernest Gimson, William Lethaby, Edward Schroeder Prior, Frank Lloyd Wright, Gustav Stickley, Greene & Greene, Charles Voysey, Christopher Whall dan seniman pada gerakan Pre-Raphaelite. Di Amerika Serikat, istilah pengrajin Amerika atau gaya pengrajin sering digunakan untuk menunjukan gaya arsitektur, desain interior, dan seni dekoratif yang berlaku diantara era yang dominan yaitu Art Nouveau dan Art Deco atau kira-kira pada periode 1910 sampai 1925.

` Budaya Visual Mancanegara

12

Gerakan seni dan kriya pertamanya dimulai sebagai pencaharian terhadap keaslian gaya dan gaya yang berarti pada abad ke 19 dan sebagai reaksi bangkitnya sifat memilih-milih dari gaya historis pada era Victorian dan untuk bantuan barang-barang tidak berjiwa yang di produksi oleh mesin-mesin dari Revolusi Industri. Mempertimbangkan kalau mesin adalah akar dari semua kejahatan duniawi dan berulang, beberapa orang yang bersikap protagonis dari gerakan ini mulai berpaling dari mesin menjadi kerajinan tangan, yang mana cenderung berkonsentrasi pada hasil produksi tangan mereka pada penyokong kerajinan yang baik. Walaupun begitu, gerakan seni dan kriya adalah reaksi yang besar terhadap industrisiasi, jika dilihat dari keseluruhannya, gerakan ini merupakan anti-industri atau anti-moderen. Beberapa golongan masyarakat Eropa percaya kalau mesin itu penting, tapi seharusnya hanya dipakai untuk mengatasi kejemuan biasa, tugas yang berulang-ulang. Pada saat yang sama, beberapa pemimpin seni dan kriya merasa kalau barang itu harus dapat diberikan. konflik antara kualitas produksi dengan demo desain, dan usaha untuk mendamaikan keduanya mendominasi debat desain pada pergantian abad ke 20.

` Budaya Visual Mancanegara

12

DAFTAR PUSTAKA
http://www.realt5000.com.ua/news/utf/id/1927460/http://dodoq.blogspot.com/2010/08 /bab-i-pendahuluan-latar-belakang-dalam.html Eka. 2010. Pengertian Seni Kontemporer . http://eka.web.id/pengertian-senikontemporer.html, diunduh pada 3 Agustus 2012 Cranfield, Ingrid. 2001. Art Deco House Style . Screw (Ed, Terj). http://venusofwillendorftd1.wordpress.com/2008/03/26/pop-art/, diunduh pada 3 Agustus 2012 Adityawan, Arief. 1999. Tinjauan Desain dari Revolusi Industri hingga Post Modern . Screw (Ed). http://venusofwillendorftd1.wordpress.com/2008/03/26/pop-art/, diunduh pada 3 Agustus 2012 Collins Michael. 1994. Towards Post Modernism . Screw (Ed, Terj) http://venusofwillendorftd1.wordpress.com/2008/03/26/pop-art/, diunduh pada 3 Agustus 2012 Eka. 2010. Optic Art. http://eka.web.id/optical-art-seni-rupa-optikal.html, diunduh pada 3 Agustus 2012 http://www.scribd.com/doc/27183359/kesenian-desain-modern http://andywarholisme-td1a.blogspot.com/2008/03/gerakan-seni-dan-kriya-art-andcraft.html http://arthaventd1.wordpress.com/art-craft/ http://postmodernis.blogspot.com/2012/01/pengertian-post-modernisme.html

` Budaya Visual Mancanegara

12

You might also like