You are on page 1of 8

EKOSISTEM

A. Pengertian Ekosistem Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

Contoh ekosistem darat Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: hipotesis atau teori ekologis yang menyatakan bahwa biosfer dan komponen-komponen fisik Bumi (atmosfer, kriosfer, hidrosfer, dan litosfer) saling menyatu untuk membentuk sistem interaksi yang menjaga keadaan iklim dan biogeokimia Bumi dalam keseimbangan. Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya. B. Komponen Abiotik Komponen abiotik adalah komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari bendabenda mati, meliputi: udara, air, mineral, cahaya, suhu, keasaman (pH), kadar garam, dan topografi. 1. Udara Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain.

Bunga yang dibantu angin untuk penyerbukan

Page 1

a. Nitrogen Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya. Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfer Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Zat lemas membentuk banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak, asam nitrat, dan sianida. b. Oksigen dan Karbondioksida Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa[1] dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi. Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalendengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbondioksida adalah gas rumah kaca yang penting, karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat. c. Angin dan Kelembapan Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif.

Page 2

2. Air Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisanlapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. 3. Mineral Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisiunsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi. 4. Cahaya Cahaya matahari digunakan untuk melakukan fotosintesis. Makhluk hidup tidak dapat hidup tanpa cahaya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa matahari merupakan sumber energi. Di gua yang gelap, tidak ada sama sekali hewan dan tumbuhan. Kalau pun ada hewan, paling tidak gua tersebut hanya sebagai tempat persembunyian bagi hewan itu. 5. Suhu Makhluk hidup umumnya dapat bertahan hidup dalam kisaran suhu 0oC 40oC. Suhu rendah tidak mematikan sebagian makhkluk hidup, tetapi seolah-olah memberhentikan kehidupannya. Makhluk hidup itu disebut mengalami hibernasi. 6. Keasaman (pH) Keasaman berpengaruh terhadap makhluk hidup. Biasanya, makhluk hidup memerlukan lingkungan yang memiliki pH netral. Tingkat keasaman dapat pula mempengaruhi kecepatan pernapasan pada ikan. Tanah yang bersifat asam, dapat

Page 3

dinetralkan dengan diberi bubuk kapur. Tanah berhumus, sering kali bersifat asam, tanah berkapur sering kali bersifat basah. 7. Kadar Garam (Salinitas) Jika kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati. Di daerah yang berkadar garam tinggi, hanya hidup tumbuhan tertentu, misalnya: pohon bakau yang hidup di pantai. 8. Topografi Topografi artinya tinggi rendahnya permukaan bumi di suatu daerah. Topografi berkaitan dengan kelembapan, cahaya, suhu, serta keadaan tanah di suatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkungan yang khas. C. Komponen Biotik Komponen biotik yaitu meliputi semua makhluk hidup di bumi. Komponen biotik meliputi tingkatan organisasi di dalam ekologi yang meliputi indiividu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya, melalui: 1. Adaptasi Morfologi Adalah penyesuaian bentuk tubuh terhadap lingkungannya. paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya dan tempat untuk mencari makanannya. 2. Adaptasi Fisiologi Adalah penyesuaian alat-alat tubuh terhadap lingkungannya. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak. 3. Adaptasi Tingkah Laku Adalah adaptasi yang didasarkan pada perilaku. Contoh: ikan paus yang sesekali menyembul ke permukaan untuk mengambil udara, bunglon merubah warna kulitnya menyerupai tempat yang dihinggapi. Selain itu, komponen ekosistem biotik dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, meliputi: produsen, konsumen, dan dekomposer (pengurai). 1. Produsen Semua organisme yang berklorofil tergolong produser, karena mampu menyintesis gula dari zat-zat anorganik yang berasal dari lingkungannya. Produser tergolong organisme autotrof (mencari makanan sendiri). Jika proses sintesisnya menggunakan energi cahaya, maka disebut fotosintesis. Sedangkan jika, proses pengubahannya menggunakan energi kimia disebut kemosintesis.

Page 4

2. Konsumen Konsumen meliputi organisme yang tidak mampu membuat zat makanan sendiri, dan untuk memenuhi kebutuhan makanannya bergantung pada organisme lain. Organisme ini disebut juga organisem heterotrof. Komponen yang tergolong heterotrof adalah: manusia, hewan, jamur, dan mikroba. Organisme kon sumen dibedakan berdasarkan atas jenis makanya menjadi golongan herbivore (pemakan tumbuhan), karnivor (pemakan daging), dan omnivor (pemakan segalanya). 3. Dekomposer (Pengurai) Dekomposer adalah mikroorganisme heterotrof yang mendapatkan materi dan energi dari hasil penguraian sisa makhluk hidup, kotoran, dan bangkai. D. Pola-Pola Hubungan dalam Ekosistem Antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain terjadi hubungan, baik antara sesama spesies maupun antar spesies. 1. Interaksi Antarindividu Membentuk Populasi Sekumpulan makhluk hidup yang sejenis/ dengan spesies yang sama saling berinteraksi membentuk populasi. Suatu populasi dapat dikenali dengan adanya ciri-ciri: a. Memiliki kesamaan morfologi b. Memiliki kesamaan fungsi fisiologi c. Dapat melakukan perkawinan silang d. Dapat menghasilkan keturunan fertil Dengan demikian, populasi memiliki sifat dapat tumbuh dan berkembang. Dari populasi berukuran kecil sampai populasi berukuran lebih besar. Sebaliknya, karena alasan-alasan tertentu (misalnya: diburu, terkena penyakit, bencana alam), ukuran populasi bisa jadi lebih kecil dari semula.

Page 5

2.

3.

Interaksi Antarpopulasi Membentuk Komunitas Antara populasi yang berinteraksi yang satu dengan yang lain dalam suatu areal pada waktu tertentu membentuk komunitas. Komunitas dapat didefinisikan sebagai kumpulan berbagai populasi (baik hewan, tumbuhan, maupun manusia) pada suatu kawasan tertentu yang saling mengadakan interaksi. Contoh komunitas adalah komunitas hutan hujan tropik yang di dalamnya terdapat berbagai populasi tumbuhan, reptilia, burung, mamalia, mikroorganisme, cacing, moluska. Dalam melakukan hubungan timbal balik, antara populasi yang satu dengan yang lain membentuk suatu pola hubungan yang dapat dibedakan menjadi: a. Simbiosis mutualisme Adalah hubungan yang saling menguntungkan, contoh: bunga dan kupu-kupu. b. Simbiosis parasitisme Adalah hubungan yang merugikan salah satu organisme, contoh: kutu dan anjing. c. Simbiosis komensalisme Adalah hubungan yang salah satu organisme diuntungkan, tapi yang lain tidak dirugikan dan tidak diuntungkan, contoh: ikan remora dan ikan hiu. d. Predatorisme Adalah hubungan yang satu memakan yang lain, contoh: kucing dan tikus. e. Netralisme Adalah hubungan tidak diuntungkan dan tidak dirugikan, contoh: cicak dan kecoa. f. Kompetisi Adalah hubungan yang berebut untuk mendapatkan makanan, air, udara, cahaya, ruangan, dan pasangan untuk kawin. Contoh: manusia. Interaksi antara Komunitas dengan Komponen Abiotik Membentuk Sistem Lingkungan Interaksi antarkomunitas dengan faktor abiotik membentuk suatu sistem yang dikenal sebagai ekosistem. Interaksi tersebut d apat berupa proses yang dikenal sebagai sistem lingkungan/ ekosistem. Interaksi tersebut dapat berupa proses memakan dan dimakan, sehingga terjadi pemanfaatan energi dan daur ulang materi. Berapa luas ekosistem itu? Tidak dapat ditentukan. Misalnya, sebuah cawan yang ada di kebun, yang terisi air

Page 6

hujan dan di dalamnya hidup jentik-jentik nyamuk, merupakan suatu ekosistem. Atau lebih tepat dikatakan sebagai subekosistem dari ekosistem kebun. 4. Interaksi antar Ekosistem di Permukaan Bumi Membentuk Biosfer Di permukaan bumi mulai dari dasar samudera hingga puncak pegunungan yang tinggi serta beberapa ratus meter lapisan udara di atasnya, terdapat berbagai macam ekosistem yang saling berinteraksi. Ini merupakan lapisan permukaan bumi yang dihuni organisme yang saling berinteraksi. Lapisan permukaan bumi ini, dikenal sebagai biosfer/ ekosfer. Molekul Gen Organel Sel Jaringan Organ Organisme Populasi Komunitas Ekosistem Ekosfer Bumi E. Suksesi dan Klimaks Ekosistem tidak diam dan statis, melainkan selalu berubaha (dinamis). Ekosistem tumbuh dari komunitas yang sederhana menjadi komunitas yang kompleks. Selama pertumbuhan itu, terjadi pergantian jenis-jenis organisme yang dominan/ menguasai. Pergantian dominasi itu dikenal sebagai suksesi. Suksesi terus berlangsung hingga tercapai suatu klimaks/ bioma. Suatu klimaks adalah kondisi yang seimbang, tidak terjadi pergantian dominasi lagi. Klimaks dan keseimbangan ekosistem tidak diam/ statis, melainkan dinamis. Jika hutan klimaks mendapat gangguan, misalnya: satu pohon tumbang karena penyakit, maka dengan cepat akan diganti dengan pohon baru yang tumbuh menggantikan pohon yang tumbang. Ekosistem dikatakan memiliki daya pulih kembali, yang dikenal sebagai daya lenting lingkungan. F. Aliran Energi Di dalam ekosistem, sumber energi utama adalah cahaya matahari. Oleh produser (tumbuhan hijau), energi matahari diubah menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis yang kemudian disimpan sebagai makanan (amilum). Konsumer I mengambil energi kimia dari produser dengan jalan memakannya. Konsumer II memakan konsumer I, dan konsumer III memakan konsumer II untuk memperoleh energi tersebut. Bagian organ tubuh konsumer/ produser yang mati akan diuraikan oleh mikroorganisme menjadi mineralmineral. Dalam proses mineralisasi, energi dilepaskan kelingkungan dalam bentuk panas. Setiap kelompok makhluk hidup menempati jarak transfer tertentu, sehingga dikatakan setiap kelompok organisme menempati tingkat trofik tertentu. Organisme yang memiliki jarak transfer energi terdekat adalah produser yang berada pada tingkat

Page 7

trofik I. Organisme yang menempati tingkat trofik II adalah herbivor, sedangkan yang menempat tingkat trofik III adalah karnivor kecil. Dalam konsep aliran energi, digambarkan adanya perjalanan energi dari matahari ke produser, konsumer I, konsumer II, hingga ke konsumer puncak. Pengurai dapat berada di tingkat trofik II, III, IV, dan V. Tidak semua energi matahari yang masuk ekosistem dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Hanya sebagian kecil dari total energi matahari yang rata-rata mencapai 2 kal /cm2 per menit atau 13 x 1.023 kal/tahun. Hanya sekitar 10% dari total energi produser yang dapat dimanfaatkan konsumer I, dan hanya 10% dari total energi konsumer I yang dimanfaatkan konsumer II, demikian seterusnya. Jadi, hanya sekitar 10% energi yang ditransfer ke setiap tingkat trofik berikutnya, sedangkan 90% energi pada setiap tingkat trofik berubah dalam bentuk panas. Oleh karena jumlah energi yang dapat dimanfaatkan hanya 10%, maka semakin panjang jarak transfer energinya, akan semakin kecil aliran energinya. Dari prinsip ini, dapat diketahui mengapa produser yang berada pada tingkat trofik I memiliki biomassa (berat total) terbesar, sementara predator yang menempati tingkat trofik III memiliki biomassa kecil. G. Rantai Makanan Aliran energi berlangsung akibat adanya proses makan-dimakan. Proses makan-dimakan dari produser hingga kamnivor puncak dapat digambarkan dalam bentuk linier, sehingga membentuk rantai memanjang yang disebut rantai makanan.

H. Jaring-Jaring Makanan Rantai makanan merupakan gamabaran sederhana dari proses makan-dimakan yang terjadi di alam. Sebenarnya, proses makan-dimakan yang terjadi dalam ekosistem adalah proses yang kompleks, dan apabila disusun secara lengkap akan diperoleh gambaran jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan memperlihatkan hubungan populasi yang satu dengan populasi yang lain. Jaring-jaring yang menggambarkan hubungan makan-dimakan itu terbentuk agar kelangsungan hidup tiap populasi terjamin

Page 8

You might also like