You are on page 1of 5

BAB 1 HAKIKAT GEOGRAFI

A. Ruang Lingkup Geografi 1. Gejala-gejala dibedakan menjadi 2 aspek, antara lain: 2. Aspek fisik: gejala-gejala yang beraitan dengan alam. Aspek sosial: Antroposfer (manusia), hewan, dan tumbuhan. Gejala-gejala geografi/ geosfer yang berkaitan dengan alam, meliputi: a. Lapisan atmosfer, b. Lapisan litosfer, dan c. Lapisan hidrosfer. a. Aspek sosial yang meliputi antroposfer (manusia): gejala-gejala yang berkaitan dengan manusia. b. Aspek sosial yang meliputi hewan dan tumbuhan: gejala-gejala geografi yang berkaitan dengan hewan dan tumbuhan.

3.

B. Objek Geografi & Pendekatan Kajian Geografi 1. Untuk menganalisis gejala-gejala alam geosfer, kita dapat melalui 2.

Studi material geografi. Studi formal geografi.

3.

a. Studi material geografi Adalah: Isi kajian geografi. Gejala-gejala geosfer, dalam melakukan studi material geografi didukung ilmu pendukung geografi, yang meliputi: geomorfologi, geologi, klimatologi, hidrologi, antropologi, dan sosiologi. b. Studi formal geografi Adalah: Cara pandang/ cara berpikir seseorang dalam melakukan analisis gejalagejala geosfer/ geografi. Dalam melakukan analisis, gejala-gejala geografi menggunakan 6 kata kunci geografi, yaitu: what (apa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), who (siapa), dan how (bagaimana). Dalam melakukan analisis, gejala-gejala geosfer juga menggunakan pendekatanpendekatan geografi, antara lain: a. Pendekatan keruangan, b. Pendekatan kelingkungan (korologi), dan c. Pendekatan dalam kompleks kewilayahan. a. Pendekatan keruangan Adalah: gejala-gejala geografi yang terjadi di masing-masing wilayah berbedabeda, meskipun berbeda tetapi masih saling berkaitan. Menggunakan prinsip: persebaran, interaksi, dan deskripsi. b. Pendekatan kelingkungan (korologi)
Page 1

GEOGRAFI untuk SMA dan MA Kelas X

Adalah: gejala-gejala geosfer/ geografi yang berkaitan dengan manusia. Contoh: banjir terjadi akibat penebangan oleh manusia. c. Pendekatan dalam kompleks kewilayahan Adalah: suatu gejala geosfer/ geografi yang menunjukkan, bahwa masing-masing wilayah mempunyai karakteristik yang khas, karena gejala-gejala geosfer yang terjadi merupakan kombinasi dari pendekatan keruangan dan pendekatan kelingkungan. C. Prinsip Prinsip Geografi 1. Prinsip interelasi Adalah: keterkaitan antara gejala-gejala geosfer/ alam yang terjadi di suatu wilayah dengan gejala-gejala geografi lainnya. Contoh-contoh: - Penduduk di daerah pegunungan tanahnya subur, maka mereka hidup sebagai petani. - Orang yang hidup di sekitar pantai, hidup sebagai nelayan. 2. Prinsip persebaran Adalah: gejala-gejala geosfer/ geografi yang terjadi di suatu wilayah yang tersebar secara tidak merata. Contoh-contoh: - Persebaran penduduk di Pulau Jawa lebih padat, daripada penduduk di Pulau Sumatera. - Gunung berapi tersebar di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Bali, dan Maluku secara merata. 3. Prinsip korologi Adalah: gejala-gejala geografi/ alam/ geosfer yang terjadi menunjuk karakteristik/ ciri-ciri yang khas dari masing-masing wilayah. Contoh: gejala-gejala alam/ fakta-fakta geografi/ fenomena-fenomena geosfer yang terjadi di suatu wilayah erat kaitannya dengan kegiatan manusia. 4. Prinsip deskripsi Adalah: gejala-gejala geografi yanng terjadi di suatu wilayah yang dibuat/ dilengkap menggunakan tabel, diagram, gambar, atau peta. Contoh: Banjir yang terjadi di kota Jakarta dilakukan analisis luas persebaran banjir dengan peta dan jumlah penduduk yang terkena banjir didata dengan tabel, dsb. D. Konsep Konsep Geografi 1. Konsep lokasi Lokasi absolutnya adalah lokasi berdasarkan kedudukan koordinat, misalnya: Kota A terletak 6o LU dan 10o LU. Jarak relatifnya adalah lokasi berdasarkan lingkungan sekitarnya, contoh: Indonesia terletak antar 2 benua dan 2 samudera. Contoh korologi: gejala-gejala alam/ fakta-fakta geografi/ fenomena-fenomena geosfer yang terjadi di suatu wilayah, erat kaitannya dengan kegiatan manusia, misalnya: banjir yang terjadi di kota Jakarta dilakukan analisis luas persebaran banjir dengan peta, kemudian jumlah penduduk yang terkena banjir didata dengan tabel, dsb.
GEOGRAFI untuk SMA dan MA Kelas X Page 2

2.

Konsep jarak Jarak absolutnya adalah jarak yang ditarik lurus dengan 2 titik/ jarak sebenarnya. Jarak relatifnya adalah jarak atas pertimbangan tertentu, contoh: jarak kota Semarang dan Yogyakarta 285 km dapat ditempuh selama 2,5 jam. 3. Konsep keterjangkauan Mudah/ sulitnya lokasi untuk dijangkau, misalnya: daerah penggunungan sulit dijangkau, sedangkan kota jalannya mudah dijangkau. 4. Konsep pola Adalah: tatanan geometris yang beraturan Contoh: pada pemukiman penduduk di daerah pantai dan tepi sungai cenderung berpola lurus searah pantai maupun sungai. 5. Konsep geomorfologi Adalah: ilmu yang mempelajari proses perkembangan dan bentuk permukaan bumi. Bentuk-bentuk permukaan bumi seperti pegunungan, cocok ditanami teh, sedangkan di tatanan rendah cocok untuk pertanian. 6. Konsep aglomerasi Adalah: kecendurungan mengelompok suatu gejala yang terkait oleh aktivitas manusia. Contoh: pengelompokkan pemukiman daerah elit dengan pengelompokkan pemukiman daerah kumuh. 7. Konsep perbedaan wilayah Adalah: Suatu konsep, di mana suatu wilayah yang satu dengan wilayah lain pasti berbeda fisik maupun sosial. Contoh: perbedaan kondisi pedesaan dengan kota. 8. Konsep nilai kegunaan Contoh: daerah pantai mempunyai nilai yang berarti bagi orang yang tinggal di kota, untuk rekreasi. 9. Konsep interaksi dan interdependensia Merupakan: peristiwa yang saling mempengaruhi antar berbagai fenomena atmosfer. Contoh: daerah pedesaan menghasilkan hasil pertanian, dan kota menghasilkan barang-barang industri, maka adanya saling ketergantungan. 10. Konsep keterkaitan ruang. Merupakan: hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur yang lain pada suatu tempat.

GEOGRAFI untuk SMA dan MA Kelas X

Page 3

BAB 2 JAGAT RAYA


A. Jagat Raya 1. Pengertian jagat raya a. Ruangan yang meluas ke segala arah, tak terhingga, dan mempunyai batas-batas yang belum diketahui. b. Diduga mempunyai bentuk melengkung dan memuai. c. Jagat raya diperkirakan dapat mengembang dan menyusut, karena tersusun atas gasgas H (90%), dan lainnya gas He (Helium). d. Berdimensi 4 tak terbatas dan berakhir (ada batas-batasnya), yaitu mempunyai panjang, lebar, tebal, dan waktu. e. Tersusun dari galaksi-galaksi/ sistem bintang yang jumlahnya ribuan, contoh: Galaksi Bimasakti. f. Galaksi-galaksi tersusun atas benda-benda langit yang membentuk sistem bintangbintang kecil, salah satu anggota tata surya adalah bumi. g. Isi jagat raya, yaitu: kabut-kabut ekstra galaksi dan bintang-bintang/ benda langit hanya kelompok kabut. h. Ruang antar galaksi satu dengan yang lainnya tidak kosong, tetapi terisi materi yang disebut zat intergalaksi, yang terdiri dari proton, elektron, dan inon, yang bergerak simpang siur. i. Jadi, jagat raya adalah ruangan yang luas sekali, dan luasnya belum dapat diketahui. 2. Karakteristik jagat raya a. Bentuk : diperkirakan berbentuk melengkung dan memuai. b. Isi/ susunan : miliyaran galaksi, bintang-bintang, planet, cosmos, debu, meteor, dan gas. c. Proses terjadinya : teori Big Bang (ledakan dasyat). d. Jarak : sangat jauh (tak terhingga), tetapi ada batasnya (dibatasi oleh dinding). B. Pandangan Manusia tentang Jagat Raya C. Satuan Jarak di Jagat Raya D. Anggota Jagat Raya 1. Galaksi a. Galaksi adalah kumpulan bintang, planet, gas, debu, nebula, dan benda-benda langit lainnya, yang membentuk pulau-pulau. b. Bentuk-bentuk galaksi: - Bentuk spiral : berbentuk spiral, jumlahnya + 60%. - Bentuk spiral berpalang : berbentuk spiral-spiral yang terpotong, dan jumlahnya + 18%. - Bentuk elips : berbentuk elips, dan jumlahnya + 18% - Bentuk tak beraturan : + 4% tak memiliki bentuk tertentu. c. Ciri-ciri galaksi - Mempunyai cahaya sendiri.
GEOGRAFI untuk SMA dan MA Kelas X Page 4

- Galaksi-galaksi lainnya dapat dilihat dari luar Galaksi Bimasakti. - Jarak antar galaksi jutaan tahun cahaya (1 tahun cahaya= 10.000 milyaran km). - Galaksi-galaksi tersebut memiliki bentuk spiral, elips, dan tak teratur. d. Galaksi-galaksi yang sudah diketahui manusia - Galaksi Bimasakti : bumi ada di Galaksi Bimasakti, berbentuk spiral, diameter + 100.000 tahun cahaya. - Galaksi Magelan : paling dekat dengan Galaksi Bimasakti. - Galaksi Ursa Mayor : Bergerak 10.000.000 tahun cahaya dari Galaksi Bimasakti. - Galaksi Jauh : Galaksi-galaksi yang terletak > 10.000.000 tahun cahaya dari Galaksi Bimasakti. 2. Bintang E. Teori terjadinya Tata Surya 1. Teori kabut (Kant-Laplace) Jagat raya tersusun atas gas, berkumpul membentyuk kabut (nebula) dan berputar dengan sangat cepat, karena adanya gaya tarik antar gas, dan akibatnya kabut bagian khatulistiwa terlempar dan memadat membentuk planet-planet. 2. Teori Planetisimal (oleh Chamberlin dan Moulton) Matahari asal sudah ada dan didekati bintang besar, akibat tarikan pada matahari, dan terjadilah ledakan-ledakan hebat. Gas pada matahari keluar dari atmosfer mengembun dan membeku menjadi planet-planet. 3. Teori pasang surut gas (oleh Jeans dan Jeffreys) Bintang besar mendekat matahari dalam jarak peroleh, sehingga terjadi pasang surut pada matahari yang membentuk gunung-gunung raksasa pada tubuh matahari dan membentuk lidah api yang sangat besar. 4. Teori bintang kembar (oleh R.A. Lyttleton) Galaksi terjadi karena tumburan bintang kembar, salah satu bintang meledak, sehingga material terlempar kemudian mengelilingi pada bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak adalah matahari, dan material-material yang terlempar menjadi planet. 5. Teori dentuman besar (oleh Big Bang Theory) Adanya asumsi massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar. Akibat reaksi inti, maka massa meledak sangat hebat. Massa mengembung dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan. Bintang yang paling kuat menjadi pusat gravitasinya. Teori ledakan besar banyak didukung para ahli, karena ledakan besar adalah awal terbentuknya alam semesta.

GEOGRAFI untuk SMA dan MA Kelas X

Page 5

You might also like