You are on page 1of 5

TINDAKAN OPERATIF Radical mastectomy (Rotter Halsted) : Pengangkatan enbloc kelenjar mammae,KGB axilla, M.Pectoralis mayor dan minor.

Eksisi kulit sekitar tumor minimal 5 cm, kalau perlu skin graft. Modified radical mastectomy : a.Patey operation : pengangkatan enbloc kelenjar mammae,KGB axilla, M.Pectoralis minor,sedangkan M.pectoralis mayor tidak diangkat b.Madden operation : pengangkatan enbloc kelenjar mammae, KGB axilla, sedangkan M.pectoralis mayor dan minor diangkat Extended radical mastectomy : Pengangkatan kelenjar mammae,KGB axilla kelompok 1,sedangkan M.pectoralis mayor dan minor tidak diangkat Ablatio mammae simplex : pengangkatan kelenjar mammae (nipple) dan kulit diatasnya,KGB axilla dan kedua otot dada tidak diangkat Subcutaneus mastectomy : pengangkatan kelenjar mammae tapi bagian nipple dan kulit diatasnya tidak diangkat Partial mastectomy : ekstirpasi lokal dari tumor disertai jaringan sehat (1-2 cm) Tindakan supra radikal : amputasi mammae dengan pengangkatan KGB infra dan supraclavicular disertai KGB sepanjang arteria mammaria interna Rekonstruksi mammae post mastectomy : implantasi silikon NON SURGICAL THERAPY RADIATION THERAPY Digunakan untuk semua stage Ca Mammae Fungsinya sebagian besar adalah untuk mencegah rekurensi

CHEMOTHERAPY Adjuvant chemotherapy Kemoterapi ajuvan diberikan pada pasien yang ditemukan metastasis di sebuah atau beberapa kelenjar pada pemeriksaan histopatologik pascabedah mastektomi. Tujuannya adalah menghancurkan mikrometastasis di dalam tubuh yang biasanya terdapat pada pasien yang kelenjar aksilanya sudah mengandung metastasis. Pada Ca mammae dengan staging node-negative dan ukuran kanker 0,5 atau < 0,5 cm tidak disarankan. Untuk kanker node-negative dengan ukuran 0,6-1 cm, dibagi menjadi 2 tipe, yang pertama adalah low risk dan high risk reccurance Adjuvant chemotherapy disarankan untuk tipe high risk reccurance. Untuk wanita dengan hormone-receptor negative cancer yang berukuran > 1cm, pemberian adjuvant chemotherapy baik dilakukan. Pada wanita dengan node-positive atau wanita dengan tipe Ca mammae yang khusus dan berukuran 1-3 cm, pemberian tamoxifen disarankan. Obat yang diberikan adalah CMF (kombinasi cyclofosfamid, metotreksat dan 5fluorourasil) selama 6 bulan pada perempuan usia pramenopause, sedangkan pada pascamenopause diberikan terapi ajuvan hormonal berupa pil antiestrogen. Neoadjuvant chemotherapy Tidak ada perbedan angka 5-years survival rate bagi penderita Ca mammae dari pemberian neoadjuvant dan adjuvant chemotherapy. Namun dapat diketahui seiring pemakaian neodjuvant chemotherapy angka tindakan lumpectomy juga ikut meningkat. Neoadjuvant chemotherapy (Adriamycin containing regimen) disarankan pada tipe operable locoregional Ca mammae diikuti dengan mastectomy atau lumpectomy dan diikuti dengan pemberian adjuvant chemotherapy. Pada tipe inoperable Ca mammae stage IIIa dan IIIb neoadjuvant digunakan untuk mengurangi derajat keparahan pada kanker Chemotherapy for distant metastase Pada wanita dengan stage IV Ca mammae, terapi yang disarankan adalah antiestrogen (tamoxifen). Pamidronate diberikan pada wanita dengan metastase ke tulang

Terapi hormonal Indikasi pemberian terapi hormonal adalah jika penyakit telah sistemik berupa metastasis jauh. Terapi hormonal biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi, karena efek terapinya lebih lama dan efek sampingnya kurang, tetapi tidak semua karsinoma mammae peka terhadap terapi hormonal. Hanya kurang lebih 60% yang bereaksi baik dan penderita mempunyai harapan dan memberi respon dapat diketahui dari uji reseptor estrogen pada jaringan tumor. Terapi hormonal paliatif dapat dilakukan pada penderita yang pramenopause dengan cara ovarektomi bilateral atau dengan pemberian antiestrogen seperti tamoksifen atau aminoglutetimid. Terapi hormon diberikan sebagai ajuvan pada pasien pascamenopause yang uji reseptor estrogennya positif dan pada pemeriksaan histopatologik ditemukan kelenjar aksila yang berisi metastasis. Obat yang dipakai adalah sediaan antiestrogen tamoksifen. Estrogen tidak dapat diberikan karena efek sampingnya terlalu besar. Protokol Pengobatan Kanker Payudara Stadium I - MRM sebagai terapi utama. - Bila KGB axilla tidak metastase tidak perlu radiology post operasi - Bila yang dilakukan hanya mastektomi simpel/ BCT harus diikuti radiasi tumor bed dan daerah KGB regional (radiasi local dan regional) Stadium II - MRM sebagai terapi utama. - Radiasi eksterna dan kemoterapi maupun hormonal bila ada metastase ke KGB axilla dapat diberikan sebagai terapi adjuvans. Stadium IIIA -MRM sebagai terapi utama -Terapi adjuvans meliputi radiasi eksterna, kemoterapi dan terapi hormonal. Stadium IIIb a. Operable 1) simple mastektomi dan axillary toilet. Terapi adjuvans meliputi radiasi eksterna, hormonal dan kemoterapi. 2) Kemoterapi 3x kemudian MRM. Terapi adjuvans post op 3x dan bila perlu dilakukan radiasi eksterna.

b. Inoperable 1) Radiasi eksterna pre operative, bila operabel mastektomi simpel. Bila tetap inoperable, lanjutkan radiasi 5000-6000 cGy. Terapi adjuvans dengan melanjutkan radiasi eksterna 2000-3000 c.Gy dan bila perlu terapi hormonal dan atau kemoterapi 2) Kemoterapi hormonal terapi. Stadium IV - Prinsip paliatif - Premenopause Oophorektomi dilanjutkan kemoterapi. Bila perlu dilakukan mastektomi simple atau radioterapi paliatif. - Postmenopause Terapi hormonal dengan atau tanpa kombinasi kemoterapi. Bila perlu dilakukan mastektomi simple atau radioterapi paliatif. PENCEGAHAN a. Pencegahan Primer Pencegahan primer pada ca mammae merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang sehat melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. b.Pencegahan Sekunder Pencegahan sekunder dilakukan pada individu yang memiliki risiko untuk terkena ca mammae. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari ca mammae. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. Skrinning melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita ca mammae, tetapi keterpapapran terusmenerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu factor risiko terjadinya ca mammae. c. Pencegahan Tersier Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif neoajuvans 3x. Bila operablemastektomi simple. Bila inoperableteruskan sampai 6 kali. Terapi adjuvans meliputi radiasi eksterna dan

menderita ca mammae. Penanganan yang tepat penderita ca mammae sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tersier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif. PROGNOSIS 5-year survival rate untuk stadium I yaitu 94%, untuk stadium IIa yaitu 85%, untuk stadium IIb yaitu 70%, sedangkan untuk stadium IIIa yaitu 52%, stadium IIIb yaitu 48% dan untuk stadium IV yaitu 18% .

You might also like