You are on page 1of 3

http://news.detik.com/read/2005/11/29/102235/488410/103/laku-koruptif-kitasehari-hari https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:NcWOh9X4FfoJ:people.uncw.edu/ kozloffm/Weber%2520bureaucracy.doc+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEES hp0SrXATn-ff5rooqdhxwlx6OuLiPzw-XFHzhTx3MKrgJAGVoI_S2TdWV3l19nTPCSSSfvdXQT1owEhin7K0sF16K62SGOwW_mUp TNUY0zxiT8ANfjnJ7m9lr8IP1vHvR9QZh&sig=AHIEtbSVutnlEYkcStZO2mrX ulKt-DNgJQ http://books.google.co.id/books?

id=CBdsMvofAlEC&sitesec=buy&hl=id&source =gbs_vpt_read JUDUL : KORUPSI YANG MENDARAH DAGING HINGGA KE AKAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sangat tidak salah jika banyak orang berpendapat bahwa korupsi di negara ini telah menjadi budaya. Sedemikian parahnya hingga seakan-akan telah berubah menjadi penyakit kanker kronis yang menggerogoti dari dalam tubuh bangsa ini sendiri. Akibat korupsi yang semakin merajalela, tingkat kemiskinan juga meningkat tajam dan berpotensi untuk menghancurkan sendi-sendi kehidupan bangsa ini. Singkatnya, benar yang dikatakan oleh Kwik Kian Gie, bahwa corruption is the root of the evil. Korupsi adalah akar dari semua masalah. (Kwik Kian Gie : 2006) Korupsi yang kini merajalela di Republik Indonesia, berakar pada masa tersebut, ketika kekuasaan bertumpu pada apa yang disebut kekuasaan birokrasi patrimonial (Max Weber, Wirtschaft und Geselschaft) yang berkembang dalam kerangka kekuasaan feodal. Dalam struktur seperti ini, penyimpangan, korupsi, pencurian, tentu saja dengan mudah berkembang. (Mochtar Lubis:1995) Namun jika diteliti lebih dalam, ternyata korupsi telah mengakar dari masa lalu. Bahkan semua bangsa tidak hanya Indonesia yang terkena imbas dari perbuatan korupsi itu sendiri. Dan korupsi itu sendiri tidak hanya dilakukan oleh

para pejabat tinggi negara, tapi juga oleh pejabat di tingkat RT/RW. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ali Mashyar dalam bukunya, Pergulatan Kebijakan Hukum Pidana dalam Ranah Tatanan Sosial, sedemikian mewabahnya korupsi di Indonesia, maka wajar dikatergorikan dalam tindak pidana luar biasa (extra odinary crime). Gejala-gejala timbulnya korupsi, belakangan ini di Indonesia menunjuk pada kasus-kasus yang silih berganti mencuat ke permukaan.Untuk Indonesia penilaiannya harus menukik juga kepada fakta bahwa korupsi nyaris semuanya dilakukan oleh mereka yang termasuk golongan the have. Dapat dipastikan dengan optik semacam ini bahwa korupsi bukanlah penyimpangan perilaku (deviant behavior), tetapi merupakan tindakan yang direncanakan penuh perhitungan untung rugi (benefit-cost ratio) oleh pelanggar hukum yang memiliki status terhormat (the honorable status of offenders). Ketika golongan ini yang menjadi pelaku maka korupsi senantiasa melibatkan perhitungan-perhitungan yang teliti dari pelakunya. Pengerahan segenap kemampuannya dan kewenangan diperhitungkan secermat mungkin, sehingga orang lain hanya bisa merasakan aroma korupsi dan tak berdaya bila diminta harus membuktikan. Bagi koruptor besar, setiap celah untuk lolos telah dipersiapkan, termasuk bila harus menggunting misi suci dari sistem hukum. Lihat saja bagaimana hal ini diterapkan dengan model telenovela dalam kasus Urip Tri Gunawan dan Artalyta Suryani. Dijebloskannya the have ke penjara malah berbalik menjadi semacam stempel yang memberikan justifikasi hilangnya rasa malu bagi koruptor dan keluarganya. Oleh karena itu, dengan bertitik tolak dari latar belakang tersebut penulis bermaksud ingin menulis makalah yang berjudul Koripsi yang Mendarah Daging Hingga ke Akar, yang akan membahas korupsi secara detail, terutama pada tinjauan dari moral dan tingkah laku dari pelaku itu sendiri sekaligus mengenai pengaruh-pengaruhnya terhadap generasi yang akan dating. B. Identifikasi dan Perumsan Masalah 1. Bagaimana tinjauan psikologi terhadap mengakarnya korupsi di Indonesia! 2. Bagaimana faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi penegakkan hukum terhadap tindakan pidana korupsi di Indonesia!

C. Tujuan Penulisan makalah ini bertujuan untuk : 1. Memberitahukan aspek-aspek yang berpengaruh terhadap pertumbuhan korupsi di Indonesia. 2. Memberikan gambaran tentang tantangan besar yang dihadapi oleh pemberantasan korupsi di Indonesia. 3. Memberikan solusi pemberantasan korupsi di Indonesia. D. Manfaat 1. Memberikan masukan bagi berbagai pihak yang berhubungan dengan pemberantasan korupsi 2. Menambah ilmu pengetahuan di bidang ilmu Kewarganegaraan.

You might also like